Anda di halaman 1dari 74

BEKEMAH DI SEKOLAH ITU ASYIK

“ Kringggg…”, jam bekerku berbunyi. Hari ini aku pertama masuk di SMP Negri 1

Gresik, aku senang sekali. Aku langsung shalat shubuh kemudian mandi. “Ma, hari ini

sarapan apa?”, tanyaku sambil memakai bando berwarna merah. “Sarapan nasi goreng, Nak”,

jawab mama sambil menyiapkan makanan di meja makan.

Aku bergegas untuk ke ruang makan karena aku sudah laper banget. Akhirnya aku

makan. Hari ini, aku memakai seragam biru putih dan bando biru di kepalaku, karena ini hari

Senin, aku berangkat lebih pagi.

Selesai makan, aku langsung pamit kepada mama dan papa. “Hati- hati, ya Nak”, kata

mama. “Iya ma”, jawabku. Aku langsung berangkat naik sepeda, aku tau ini terlalu pagi, tapi

tidak apa- apa, karena aku gak sabar.

Aku itu anaknya pemalu dan penakut. Dulu waktu di SD, aku diejek penakut, tapi aku

cuekin. Oh ya, aku anaknya juga cuek kalo ada yang ngejek. Jarak rumah dengan SMP Negri

1 Gresik lumayan dekat sih. Aku menggoes sepedaku dengan santai, karena jam masuk

sekolah masih lama.

Setiba di sekolah, aku memarkir sepedaku. Kemudian, aku mencari kelas 7F. Aku

coba ke lantai dua, ternyata kelasku ada di sebelah tangga. Aku mencari tempat duduk paling

pojok. Dikelasku, cuman ada beberapa anak saja, lainnya belum datang. Aku bosan

menunggu di dalam kelas, akhirnya aku keluar. Ternyata sekolahku memiliki dua gedung,

gedung satu dan gedung dua. Gedung satu, kelas 7-8, gedung dua untuk kelas 9,

laboratorium, dan kantor guru di tengah- tengahnya ada lapangan. Satu persatu anak- anak

datang, aku tidak kenal siapa pun, aku hanya diam.

Aku memustuskan untuk di dalam kelas dan duduk di bangkuku. “Kring….”, bel

sekolah berbunyi, maka tandanya harus masuk kelas. Aku duduk di bangkuku, sebelah
kananku ada anak laki- laki yang belum ku kenal. Sebelah kiriku ada anak perempuan

berkuncir dua dan berponi yang sama juga, belum aku kenal.

Wali kelas ku datang, “Selamat pagi anak- anak”, sapa wali kelasku. “Pagi, Bu”,

jawabku dan anak- anak 7F.

Hari ini aku pulang sekolah jam sepuluh loh, karena hari ini pertama masuk sekolah

di SMP. Perkenalan dimulai satu persatu anak, memperkenalkan dirinya. Sekarang giliranku

untuk memperkenalkan diri. “Hai, teman- teman, namaku Melodi Putri Cantika, akrab

dipanggil Melodi”, ucapku dengan suara agak pelan. Aku lega sudah memperkenalkan diriku,

karena aku takut salah ngomong, soalnya aku pemalu.

Untuk perkenalanya sudah selesai, sekarang game, gamenya mencari satu murid

untuk di jadikan kelompok. Aku bingung berkelompok dengan siapa, soalnya aku gak kenal

siapapun. Tiba- tiba ada yang menarikku dari belakang, “Hai”, kata anak yang menarikku

tadi. Aku langsung menjawab, “Hai juga”.

“Kenalin, nama aku Mutiara”, ucap anak itu sambil mengulurkan tangannya. “Aku

Melodi”, jawabku membalas uluran tangannya. “Kamu mau gak jadi kelompokku, soalnya di

sini aku gak kenal siapa- siapa”, kata Mutiara.

“Iya, aku mau“, kataku. Game dimulai. Aku dan Mutiara bersiap, ternyata gamenya

sederhana. Gamenya adalah lari bergantian untuk memasukkan bendera ke botol. Meskipun

gamenya sederhana, tapi cukup melelahkan. Game selesai. Aku segera bersiap- siap untuk

pulang dan disuruh ke lapangan dulu karena ada pengumuman penting.

“Anak- anak kelas 7- 9 silahkan berkumpul di lapangan!”, ucap pak guru dengan

menggunakan microfon yang sedang ada di lapangan. Aku segera turun tangga dengan

Mutiara. Pak gurupun mulai menyampaikan informasinya. “Jadi, saya ingin memberi tau,

bahwa hari Selasa, 15 Oktober 2016, siswa kelas 7- 9 akan berkemah di lapangan ini.
informasi lengkapnya di grup orang tua”, kata pak guru. Semua bersorak kegirangan. Setelah

pengumuman berakhir, aku bergegas pulang.

Aku mulai mengayuh sepedaku . Tak lama kemudian aku sampai di rumah. Mama

menyambutku. Sesampai di rumah, aku lekas bersih diri dan makan. Sambil makan, aku

bercerita ke mama tentang informasi kemah di sekolah. Aku senang sekali. “Ma, aku setelah

ini packing buat kemah, yah”, kataku pada mama. “Tapi kata pak Guru, infonya akan dikirim

ke grub orang tua”, lanjutku lagi.

“Oooh, gitu. Sebentar, coba mama lihat”, jawab mama seraya mengambil HP di

kamar.

Aku pun segera memasukkan apa- apa yang harus dibawa sesuai petunjuk mama.

*****

Waktu terasa begitu cepat. Aku sudah tak sabar untuk sampai di sekolah.

Mutiara melambaikan tangan nya aku bergegas menuju kesana, “Melodi kamu bawa

tendanya kan ?”, tanya Mutiara. “Bawa kok, tenang aja”, kataku. Acara pun dimulai.

Kegiatan pertama yaitu membangun tenda. Aku sih bisa, tapi gak lancar. Untungnya Mutiara

bisa. Karena dulu di SD nya sudah pernah berkemah. Acara kedua adalah mencari kayu yang

sudah disebar. Kami sudah dapat, selanjutnya membuat dua api unggun. Acara ketiga kita

game, setelah selesai semua acara kami sholat isya’ dan tidur di tenda. Aku dan Mutiara tidur

di tenda kami.

“Mutiara, kamu bisa tidur nggak?” kataku sedikit berbisik- bisik. “Enggak, aku

biasanya gak tidur kalo di tenda”, kata Mutiara dengan pelan. “Aku gak tidur ah“, balasku.

“Sama”, kata Mutiara. Malam pun berlalu, aku dan Mutira tidak tidur. Paginya, kami tidak

mengantuk entah kenapa mata kita tidak merah.

Rasanya sebentar saja perkemahan ini. Tau- tau sudah selesai. Aku senang sekali.

Suatu saat aku ingin berkemah lagi.


Nama : Adiba Fahmiyatul Aliyah

Tempat, tanggal lahir : Gresik, 10 April 2007

Hobi : Menyanyi, membaca, dan berenang

Cita- cita : Guru

Alamat : Jl. Ruby 4 No. 12 PPS

Pesan dan kesan : Semoga adik kelas nanti semakin berprestasi


Sahabat Kecilku

Selesai sarapan, seperti biasa Udin akan menyisihkan sebagian makanannya dalam
kotak makan kecil, tidak lupa mengambil bekal makanan dan minuman untuk dirinya sendiri
yang telah disiapkan ibu. Kemudian Udin berganti seragam sekolah dan bersiap untuk
berangkat sekolah.

Ayah sudah siap di atas sepeda motornya, dengan pakaian dan sepatu yang rapi juga
memakai jaket dan helm. Udin dan Wati adiknya setiap pagi diantar ayah ke sekolah,
kemudian ayah akan langsung pergi ke kantornya. Jarak rumah ke sekolah memang lumayan
jauh, jadi ibu tetap meminta Udin dan Wati menunggu ayah dengan sabar saat pulang
sekolah, karena kebetulan jam pulang sekolah Udin dan Wati sore hari tidak lama berselang
dengan jam pulang kerja ayah.

Mereka tidak pernah keberatan menanti ayah di sekolah. Wati senang sekali berada di
perpustakaan sekolah, bermacam buku bisa dibacanya, apalagi sekolahnya juga sering kali
mengadakan lomba bercerita, membaca puisi atau menulis cerpen, membaca banyak buku
adalah salah satu inspirasi Wati mengikuti lomba – lomba tersebut. Dan hasilnya,
alhamdulillah Wati sering diikutsertakan oleh sekolah mengikuti berbagai lomba literasi dan
sering pula menjadi juaranya.

Lain halnya dengan Udin, ia lebih senang bermain di halaman sekolahnya yang luas
dan asri. Apalagi bersama sesama teman – teman prianya, bermain sepak bola, berlari – larian
di halaman sekolah membuat waktu tak terasa telah berlalu. Dan tentu saja bersama sahabat
kecilnya. Iya, beberapa minggu yang lalu, seekor kucing liar betina yang sering mendiami
halaman sekolahnya melahirkan tiga ekor kucing kecil lucu yang menggemaskan. Semua
siswa di sekolahnya juga senang dengan kehadiran kucing – kucing ini , mereka sering
menyisakan sedikit makanan untuk kucing – kucing tersebut. Bapak dan Ibu Guru sering
berpesan agar tetap menjaga kebersihan, karena kucing – kucing tersebut bisa jadi kotor dan
berpenyakit, maka anak – anak harus segera cuci tangan dengan sabun setelah memegang
kucing, dan juga berpesan agar meletakkan makanan untuk kucing tidak berserakan dimana –
mana, akan menyebabkan bau dan datangnya lalat yang dikuatirkan menjadi sumber
penyakit.

Sore itu, selepas bel pulang sekolah, hujan deras sekali. Udin dan banyak teman –
temannya masih berteduh di sekolah. “ Kak, Wati ke perpus yaa, seperti biasaaa, jangan lupa
nanti kalau ayah datang, tolong panggil Wati, oke ? “ Wati mendekati Udin yang sedang
duduk bersila memangku seekor sahabat kecilnya. Yang dua ekor lagi sedang dibelai dan
dipeluk oleh temannya yang lain, sementara si induk duduk santai sambil mengibaskan
ekornya tak jauh dari Udin dan teman – temannya.” Iyaa, sama siapa Wati didalam perpus ?
Jangan sendirian yaa, ingat pesan ibu lho, nggak boleh sendirian di dalam ruangan kelas atau
perpus kalau jam pulang “ Udin mengingatkan adiknya.

“ Iya Kak, ini Wati sama Elsa, Azza, Reni, Kania dan ada dari kelas lain juga kok Kak “ Wati
menjawab sambil menunjuk teman – temannya yang sudah menunggu di belakangnya.

“ Ohya sudah Wati, nanti Kakak panggil kalau ayah datang yaa “ , kata Kakak.

“ Yess ...! “ teriak Wati kegirangan dan segera berlari menghampiri teman – temannya
menuju perpustakaan sekolah.

“ Meong, meonggg... “ kaki- kaki kecil sahabat Udin menaiki telapak tangannya, Udin
tertawa geli. Lalu diambilnya kucing mungil berwarna putih hitam itu dan didekapnya,
kucing itu mendengkur merasakan hangat dan lembut dekapan sahabatnya.

Udin menatap kucing itu dengan gemas, ia membuka kotak makan kecil yang dibawa
pagi tadi, lalu dibagikannya makanan tersebut untuk sahabat – sahabatnya yang selalu bisa
menyenangkan harinya di sekolah, meringankan setiap kesulitan yang ditemui saat pelajaran,
yang tidak pernah marah atau membenci Udin, mereka hanya ingin dibelai, dipeluk, diberi
sisa makananpun mereka tidak keberatan.

Udin teringat sewaktu menceritakan kepada ibu tentang sahabat – sahabat kecilnya di
sekolah. Ibu mengajarkan banyak hal tentang kucing dan makna apa yang bisa Udin ambil
dari persahabatannya dengan makhluk Allah ini. Menjadi disiplin dengan menjaga
kebersihan, mengatur waktu bermain, ikhlas membantu dengan kasih sayang, juga bersyukur
pada setiap hal yang diberikan Allah untuk kita.

“ Udiiin, Uddiiinn... itu ayahmu datang !“, teriak Romi membangunkan Udin dari
lamunannya.

“Ehh, iya, iyaa... Ayah, tunggu yaaa, Udin mau panggil Wati di perpus dulu“, Udin bangkit
dari duduknya dan meletakkan sahabatnya dengan perlahan. Ayah masih memakai jas hujan
dan kini turun dari motornya, menyiapkan jas hujan dan kantong kresek untuk dua buah hati
yang dibanggakannya.
Hujan deras telah berganti rintik gerimis, sudah banyak siswa yang pulang, baik
dijemput maaupun naik sepeda sendiri. Udin dan Wati sudah memakai jas hujannya masing –
masing.

“Puuss, aku pulang dulu yaa, besok kita ketemu lagi. Ingat yaa jangan buang kotoran
sembarangan! Kasihankan mas pramubaktinya“, Udin berjongkok, membelai sahabat –
sahabatnya untuk berpamitan sebelum pulang.

Ayah tersenyum melihat tingkah anak sulungnya yang sangat perhatian pada
binatang. Sesaat setelah Udin naik dalam boncengannya, mereka menembus udara sore
menuju rumah, ibu pasti sudah menanti dengan menu makanan dan cemilan hangat yang
dengan membayangkan saja perut semakin terasa lapar.

Udin dan Wati tersenyum diatas motor ayah yang melaju di jalan raya, mereka sudah
tak sabar untuk kembali bersiap ke sekolah esok hari, menemui semua teman, guru dan
sekolah yang amat mereka rindukan untuk belajar, bermain dan bercanda bersama.

Nama : Ahmad Zheva Rabbani

Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 2 Mei 2007

Hobi : Bermain bola

Cita- cita : Pengusaha

Alamat : Jl. Berlian VIII No. 9 PPS

Pesan/ kesan : Semoga BerLIAN School semakin lebih baik 


BERLIAN SCHOOL, MY SECOND HOME

Teeet…… teeet….. teet….. suara bel sudah terdengar. Aku masih berjarak 50 meter
lagi dari gerbang sekolah. Semakin laju aku mengayuh sepedaku. Gerbang sekolah sedikit
demi sedikit sudah mulai di tutup pak satpam. Beberapa murid berlarian untuk segera masuk
ke lingkungan sekolah. Uugh……… berkeringat aku, gara- gara terburu- buru tadi. Ada
perasaan menyesal kenapa aku bisa terlambat hari ini. Selepas sahur dan sholat shubuh tadi
pagi, aku memang tertidur lagi. Hari ini hari Kamis. Kebiasaan yang ditanamkan di
sekolahku adalah puasa Senin- Kamis untuk siswa kelas VI, dan semua siswa kelas VI
melaksanakannya dengan baik.
“Adiinn… sudah jam berapa ini? Nanti kamu bisa terlambat sekolah”, suara Ibu
kembali membangunkanku. Jam sudah menunjukkan pukul 06.15 WIB. Kulihat samar- samar
jarum jam yang terus berjalan memutar. Ups……. meloncat aku dari tempat tidur, kusambar
handuk langsung masuk kamar mandi. Bergegas kupakai baju yang sudah disiapkan ibu.
Ibuku memang yang terbaik, semua sudah siap ketika aku hendak berangkat. Padahal beliau
juga harus berangkat kerja. Ibu, maafkan anakmu yang belum bisa mandiri ini.
Setelah berpamitan, kukayuh sepedaku sekencang mungkin, dengan harapan masih
ada pak satpam yang menyebrangkan anak-anak sekolah, karena jalan ramai kendaraan.
Alhamdulillah….pak satpam masih ada. “Terima kasih, Pak..”, kuucap untuk 2 orang satpam
yang tiap pagi selalu stand by di jalan untuk menyeberangkan anak- anak sekolah.
Aku bersekolah di SD MUHAMMADIYAH GKB 2 GRESIK. Sejak aku kelas 1
sampai dengan kelas 6, aku berangkat sekolah naik sepeda dengan teman-teman. Tiap hari
aku berangkat pukul 06.30 Sampai dengan pukul 15.30. Teman-teman ku banyak.

Sebelum belajar, aku dan teman- teman sholat dhuha dan tadarus. Kuikuti pelajaran
hari itu dengan serius. Pelajaran Matematika, ugh….. pelajaran sulit, padahal ayah dan ibuku
seorang guru matematika, tapi aku masih merasa agak kesulitan kalau sudah berhadapan
dengan pelajaran itu. Kemudian, istirahat sampai pukul 10.00, teman-temanku berhamburan
keluar, seakan ingin segera keluar dari ruangan kelas. Ada yang bermain sepak bola, dan
berkejar- kejaran. Anak- anak yang bukan kelas VI banyak yang membuka bekal ataupun
pergi ke kantin, dan kebanyakan teman-temanku hanya duduk-duduk, mungkin karena
mereka berpuasa. Aku berdiri di pojok, sambil memandangi arah gerbang sekolah.

Masih teringat, ketika aku masuk pertama kali ke sekolah ini. Diantar ibuku ke
sekolah, dan di pintu gerbang disambut ustadz dan ustadzah yang tidak pernah berhenti
tersenyum. Itulah kebiasaan yang diterapkan sekolahku, tiap hari pintu gerbang tidak pernah
kosong, selalu ada ustadz ustadzah yang berdiri menyambut siswa. Selalu tersenyum,
membuat para pemburu ilmu ini selalu tidak ingin absen dari sekolah. Bagaimana tidak,
mereka yakin akan rumah kedua mereka, mereka akan merasa aman di sekolah, sebagaimana
mereka nyaman di rumah mereka sendiri.

Kebersihan sekolahku selalu terjaga, petugas kebersihan tidak pernah lelah


membersihkan, dan para ustadz dan ustadzah juga tidak pernah lelah mengingatkan siswa
untuk membuang sampah di tempatnya.

Pelajaran kembali dimulai, sampai menjelang sholat dhuhur. Sholat dhuhur dilakukan
secara berjamaah di aula. Semua siswa berwudlu dengan tertib. Yang menjadi imam adalah
siswa kelas V dan VI secara bergantian. Begitu tertib mereka berjamaah. Aku serasa
mempunyai keluarga besar yang mempunyai kewajiban yang sama. “Allahumma Baariklana
fiimaa rozaktana waqinaa adzabannar”, terdengar bacaan sebelum kita memulai makan
siang. Dengan bekal masing- masing yang dibawa siswa, mereka makan bersama-sama.
Kalau di rumah aku hanya makan berempat bersama ayah, ibu dan umi. Di sekolah, aku
makan bersama teman- teman. Senang sekali rasanya.

Sekolahku sangat membanggakan, beberapa kali mendapatkan prestasi, dari mulai


akademik sampai non akademik. Yang sangat membanggakan adalah sekolahku terpilih
menjadi sekolah sehat.

Aku tidak bisa membayangkan, suatu saat aku akan meninggalkan sekolahku ini.
Ketika aku lulus kelak. Berat rasanya meninggalkan sekolah yang sudah menampungku 6
tahun, dengan segala suka dukanya. Masih teringat jelas kenangan bersama teman- temanku,
kegiatan sehari- hari di sekolah. Apalagi saat menjalani ujian praktek. Kelelahan dalam ujian
praktek tidak terasa lagi, meskipun pulang sekolah harus latihan di sana sini. Sekarang semua
telah selesai. Tinggal kuhadapi ujian- ujian tulis yang siap menanti berturut- turut. Mudah-
mudahan aku bisa lulus dengan nilai yang baik, dan bisa melanjutkan sekolah yang lebih
tinggi. Aku berharap sekolahku nantinya mempunyai suasana seperti sekolahku sekarang.
SDM GKB 2, Berlian School my love school.

Nama : Ahmaddin Yuda P.

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 21 November 2006

Hobi : Bersepeda
Cita- cita : Pembalap

Alamat : Perumahan GSP A

Pesan dan kesan : Semoga BerLIAN School semakin maju


PENYESALAN DI AKHIR
Yuda, Mita, Ayu, dan Anca, mereka sedang perjalanan menuju sekolah. Sesampai di
sekolah mereka membincangkan Wita yang hari itu tidak masuk.
“Eh, Wita kenapa yah?”, tanya Yuda. “Iya yah, kenapa dia ga masuk?, tanya Mita
balik. “Iya, tumben si Wita ngga masuk, ngga kasih kabar pula”, jawab Ayu.
Mereka sangat heran mengapa Wita tidak masuk sekolah tanpa izin Ibu Guru dan teman
– temanya. Sampai akhirnya 4 sekawan tersebut membuat kesepakatan pulang sekolah akan
datang ke rumah Wita.
Tepat di depan rumah Wita, mereka berhenti. Mereka sangat terkejut melihat Wita di
depan rumahnya tengah bermain handphone. Sontak Yudan dan teman- teman langsung
memanggil Wita.
“Witaaaa..”, sapa 4 sekawan. Wita terkejut mendengar suara teman- temannya.
“Kenapa kamu ngga masuk?”, tanya Anca.
“Ngga papa”, jawab Wita Santai.
“Hah, kok ngga papa..”, jawab Mita.
“Ooh,aku tau. Kamu ngga masuk karena mau main HP yah?”, selidik Yuda.
“Iya”, jawab Mita tetap dengan ekspresi datar.
“Wita, kamu ngga sekolah tapi kok biasa saja siih? Kamu ngga takut dimarahu bu
guru? Dimarahi mamamu? Atau takut nilaim jelek gitu?”, tanya Ayu.
“Ngga, aku biasa saja siih”, jawab Wita singkat sambil tetap memainkan Hpnya.
“Iih, Witaaa.. Kamu kok gitu siiihhh......”, tambah Mita.
Melihat kejadian ini, teman- teman Wita begitu sedih. Mereka pun memutuskan pulang.
Tapi, teman- teman tidak berhenti sampai di sini. Mereka mencari jalan keluar, supaya
Wita kembali seperti dulu. Semangat sekolah dan senang bermain dengan teman- teman.
Sesekali Ayu mengajak Wita belajar bersama di taman. Tapi ternyata hal itu juga tidak
bisa membuat Wita semangat bersekolah.
Sampai suatu hari, bu guru mengadakan ulangan harian. Sepertinya Wita tidak tau. 4
sekawan pun sudah malas menasihati Wita.
Pada saat mengerjakan ulangan, terlihat raut wajah Wita yang kebingungan menjawab.
Berkali- kali dia garuk kepala. Dia coba tengok kanan dan kiri.
“Kenapa Wit?”, tanya Yuda.
“Susah soalnya”, jawab Wita.
“Makanya belajar!”, jawab Yuda.
Tibalah waktu yang ditunggu- tunggu. Bu guru membagikan hasil ulangan harian. Wita
begitu terkejut melihat nilai ulangannya kali ini. Seumur- umur baru kali ini nilainya NOL
bulat. Ingin menangis di sekolah rasanya, tapi dia malu.
“Bagaimana nilaimu, Wit?”, tanya Anca. Wita hanya diam.
“Masih berencana bolos sekolah lagi?”, tanya Mita.
Wita terisak. “Nilaiku jelek. Aku menyesal”, jawab Wita pelan. “Aku janji akan
semangat sekolah”, jawab Wita lagi.
Teman- teman Wita terlihat lega. Semoga Wita benar- benar berubah.

Nama : Aisyah Abidatul M.


Tempat, tanggal lahir : Gresik, 30 Mei 2007
Hobi : Olahraga
Cita- cita : Dokter
Alamat : Jalan Berlian 4 No. 9 PPS
Pesan dan kesan : Senang sekali belajar di BerLIAN School, Ustad/zahnya baik..
Senangnya di Sekolah
Hai, perkenalkan, aku Boni. Aku duduk di kelas 6 SD Makmur. Aku beda dari teman-
teman yang lain, karena teman-teman yang lain sangat malas untuk pergi ke sekolah.
Sedangkan aku senang sekali pergi ke sekolah. Sekolah adalah tempat yang paling
menyenangkan. Aku memiliki 2 sahabat di sekolah, yaitu Rogi dan Elmo. Mereka adalah
sahabat terbaikku.
Pagi hari, pukul 06.45 WIB bel berbunyi, tanda murid- murid harus masuk ke dalam
kelas mereka masing- masing. Aku dan teman- teman langsung masuk ke kelas agar tidak
ketinggalan pelajaran. Pagi ini waktunya pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran yang paling
aku suka dan gurunya juga menyenangkan.
Waktu istirahat pun tiba, waktu yang sangat ditunggu aku dan teman-teman. Aku,
Rogi dan Elmo bergegas pergi ke kantin sebelum kehabisan makanan. Setelah aku membeli
makanan, aku dan 2 sahabatku kembali ke kelas untuk makan jajan dan belajar untuk
pelajaran selanjutnya, karena akan diadakan ulangan harian matematika. Kami belajar
matematika bersama sambil makan jajan kantin.
KRIIIINGGGG.... (bel masuk kelas)
Siang ini, akan diadakan ulangan harian matematika. Matematika adalah pelajaran
yang sangat tidak aku senangi, karena menurutku matematika itu sulit. Semoga ulangan hari
ini aku dapat nilai bagus.
Saat bu guru membagikan soal ulangan, dadaku mulai deg-degan. Aku takut tidak
bisa mengerjakannya. Saat kertas ulangan sudah berada di atas mejaku, aku langsung
mengerjakannya. Tidak lupa aku membaca bismillah agar dimudahkan oleh Allah.
30 menit berlalu, akhirnya 10 soal sudah ku kerjakan, tinggal 5 soal lagi. Aku sempat
menyerah, tetapi aku berusaha semangat demi nilai matematika bagus. 15 menit kemudian,
bu guru memerintahkan untuk mengumpulkan soal ulangan. Alhadulillah, aku selesai
mengerjakannya dan segera aku mengumpulkannya, dan tinggal menunggu hasil.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB, saatnya untuk sholat dhuhur dan makan siang.
Saat makan siang di SD Makmur, selalu ada hiburan, seperti dongeng, musik, film, dan lain-
lain. Itu yang membuat aku dan teman- teman senang di sekolah, karena banyak hiburan.
Setelah makan siang aku bergegas mengambil air wudhu lalu sholat dhuhur berjamaah.
Setelah sholat kami bermain sepak bola di lapangan bersama terik sinar matahari yang sangat
panas, tetapi itu tidak menghalangi kami untuk bermain.
KRIIIINGGG..... (bel masuk kelas)
Pelajaran PKN dimulai. Seperti biasa, sebelum pelajaran PKN dimulai kami harus
menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama- sama. Setelah bernyanyi, kami melakukan
kegiatan pembelajaran. Di saat pelajaran PKN, aku merasa tidak seperti biasanya yang selalu
ceria, tetapi hari ini aku melamun dan diam.
“Boni, mengapa engkau melamun? Tidak biasanya kamu seperti ini, ayo cerita sama
ibu!”, kata bu Ayu guru PKN.
“Oh tidak bu, aku tidak apa- apa”, jawabku sambil kaget.
“Apakah benar tidak apa- apa?”, tanya bu Ayu.
“Tentu bu, aku tidak apa- apa. Aku hanya melamun saja”, jawabku.
“Ya sudah, sekarang ikuti pembelajaran ibu, jangan melamun lagi ya. Karena
melamun itu tidak baik”, kata bu guru lagi.
“Iya bu, Ayu siap!”, jawabku dengan bersemangat.
Sebenarnya yang aku pikirkan dalam pikiranku adalah ulangan harian matematika.
Aku takut nilai matematika hancur dan jelek. Karena ini adalah ulangan harian matematika
terakhir di kelas 6 ini. Aku ingin sekali nilai matematika ku kali ini bagus.
Tetapi aku harus yakin, karena aku sudah berusaha dan berdoa. Kata ibuku usaha
tidak membohongi hasil, kalimat tersebut adalah motivasiku.
2 jam kemudian
Akhirnya waktu pulang pun tiba. Tetapi aku tidak ingin pulang. Aku masih ingin
sekolah, belajar, dan bermain bersama teman- teman. Aku, Rogi, dan Elmo memutuskan
untuk menghabiskan waktu di sekolah sampai jam 5 sore. Kami bermain sepak bola selama
30 menit, lalu kami duduk di taman sambil berbincang- bincang.
“Boni, mengapa engkau tadi di kelas melamun? Apa yang sedang kau pikirkan
Boni?”, Elmo bertanya kepadaku.
“Sebenarnya aku memikirkan ulangan harian matematika”, jawabku.
“Mengapa kamu memikirkannya? Kan ulangannya sudah selasai”, Rogi membalas.
“Uumm.. Aku takut nilai matematikaku jelek, karena ini ulangan matematika terakhir
kita di kelas 6”, kataku sambil bermain jari- jemariku.
“Tidak usah dipikirkan Boni, nanti kamu sakit lebih baik kamu bersenang- senang di
sini bermain bersama kita, dan jangan lupa belajar juga”, kata Elmo sambil tersenyum.
“Iya betul kata Elmo, kalau kamu sakit siapa yang mau membantu kamu? Hahahaha,
aku bercanda Boni, hehe”, kata Rogi.
“Hahaha, betul juga kata kalian, ya sudah aku tidak memikirkannya lagi tinggal
menunggu hasil nya besok”, jawabku sambil tertawa.
Mereka adalah sahabat terbaikku. Mereka selalu menghiburku disaat aku sedih. Aku
sayang sekali dengan mereka. Dan berat rasanya untuk meninggalkan mereka sebentar lagi.
Keeseokan harinya
Di kelas aku hanya berdoa agar nilai matematikaku bagus. Dan tiba saatnya nilai
matematika dibagikan. Ibu guru memanggilku nama terakhir, aku takut nilai paling jelek
karena namaku dipanggil terakhir.
Dan ternyata nilaiku tertinggi. Aku mendapat nilai 100, aku bersyukur sekali aku senang
dan aku lega akhirnya aku bisa mendapat nilai terbaik. Kejadian ini adalah kejadian paling
indah yang pernah aku rasakan. Aku tidak akan melupakannya sepenjang hidupku. Dengan
mendapat nilai tersebut, aku lebih semangat belajar dan sekolah. Sebenarnya, sekolah itu
tidak membosankan. Sekolah itu menyenangkan, karena di sekolahlah, kita bisa merasakan
susah dan senang. Kita berusaha dalam belajar, agar mendapat nilai terbaik. Dengan
bersekolah, kita bisa bertemu dengan orang- orang baik, seperti teman- teman dan guru.
Mereka orang yang berjasa dalam hidupku.

Nama : Akbar Anton P.


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 10 September 2006
Hobi : Bersepeda
Cita- cita : Polisi
Alamat : Jalan Mirah 5, No. 15 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini semakin sukses!
KELAS 6 YANG TAK TERLUPA

Embun pagi yang membasahi rerumputan hijau dan matahari yang belum nampak
terbit di pucuk timur. Ketika teriakan mamaku yang membangunkanku tepat pukul 05.00.
Aku terbangun dengan rasa ngantuk. Mamaku berteriak, “Kakak, ayo bangun! Kamu ini lupa
yah, ini kan hari pertamamu masuk sekolah, Kak!”. Aku teringat dan langsung terbangun,
“Oh ya, astaghfirullah, lupa!”. Aku langsung bergegas mencuci muka dan segera mandi.
Selanjutnya melaksanakan sholat shubuh dengan papa dan adikku.
Selepas mandi dan selesai melaksanakan sholat, aku langsung bergegas sarapan
dengan menggunakan seragam merah putihku. Dengan sepotong roti dan susu putih, aku
menyantap awal pagiku dengan nikmat. “Mama, anterin aku yah!”. Aku sudah tidak sabar
bertemu teman- teman.
Mamaku mengantarkan sampai depan sekolah. Aku pamit dan mencium tangan
mama. Aku masuki halaman sekolah dengan hati senang. Aku bisa bertemu dengan teman-
teman serta adik kelas. Selain itu, aku juga bertemu dengan ustad dan ustadzah tercinta.
Terakhir kali, kita bertemu 2 bulan yang lalu, waktu UKK. Sungguh banyak kenangan di
kelas 5 dulu. Sekarang kami sudah naik kelas, kita sekarang sudah kelas 6. Sudah waktunya
serius dan semangat untuk ujian- ujian yang akan datang.
Dihari pertama masuk sekolah, seluruh siswa berkumpul di lapangan sekolah untuk
penyambutan tahun ajaran baru. Saat pembagian kelas, aku di kelas 6 Abu bakar, sekelas
sama sahabatku, Nailah, Adiba, dll. Senang sekali waktu itu, ketika aku tau sekelas dengan
teman- teman kesayanganku. Tetapi kami belum tau siapa wali kelas Abu Bakar. Setelah
kegiatan pelepasan balon bersama, ada pemberitahuan wali kelas. Ternyata wali kelas 6 Abu
Bakar itu Ustadzah Nurul Machzumah. Seneng sekali rasanya, terutama aku, seneng dapet
ustadzah yang aktif, gaul begini, Ustadzah Nurul.
Selesai berkegiatan di lapangan bersama adek kelas, kami menuju kelas masing-
masing menunggu Ustadzah Nurul. Setelah Ustadzah Nurul masuk ke kelas, kita diminta
saling berkenalan kembali, walaupun kita sudah kenal… hehehe. Ternyata aku juga sekelas
sama Rissa atau biasa kita panggil Ica. Dari kelas 1, aku belum pernah sekelas dengan dia.
Ustadzah Nurul membagi struktur kelas, ternyata aku yang menjadi wakil ketua kelas.
Hari kedua bersekolah sudah mulai aktif dengan menerima pelajaran kelas 6.
Ustadzah memberikan pengarahan kepada kami gambaran di kelas 6. Kami akan dihadapkan
dengan banyak kegiatan ujian. Benar saja, hari demi hari hari, kami menerima pelajaran di
kelas 6, kami dihadapkan dengan jadwal try in, dll.
Hari demi hari di kelas 6 berjalan begitu cepat. Tiba- tiba sudah waktunya ujian
praktik, cepat sekali. Ada banyak ujian praktik yang harus diikuti. Antara lain Bahasa
Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Inggris dll. Bagiku ujian praktik itu seru dan
menyenangkan, meski juga pusing karena harus banyak yang dipersiapkan. Dari ujian praktik
ini, aku merasa kami juga lebih mengenal lebih dekat dengan teman – teman. Peran serta
orang tua pun tak ketinggalan karena banyak membantu kami dalam menyiapkan banyak hal
yang kita butuhkan.
Disela ujian praktik yang membutuhkan banyak energi dan fikiran, ada kegiatan
Holiday in Spemdalas dan Outbond ke air terjun Dlundung Trawas. Alhamdulillah, lumayan
refresh ini otak di kepala, hehe.
Tak kalah seru dari kegiatan itu, out bond di Trawas pun menguji adrenalin kami. Aku
dan teman- teman sangat semangat bersahabat dengan alam. Aku suka menyebutnya my trip
my adventure. Kami didampingi kakak pembimbing dari Angkatan Darat atau biasa di kenal
dengan TNI. Kekompakan kami dalam kegiatan ini diawalai dengan senam kewer kewer
yang lucu dan asyik menurutku. Dilanjutkan dengan berjalan kaki di jalan setapak menuju air
terjun Dlundung Trawas yang indah dan sejuk. Sungguh aku dan teman- teman bahagia dan
ceria.
Sungguh pengalaman indah ini tidak akan pernah terlupa di kelas 6 tercinta. Disetiap
kegiatan pun tak pernah terlewat begitu saja, karena Ustadzah Nurul yang semangat
mengabadikan di setiap kegiatan kami di kelas 6 ini. Orang tua kami pun sangat
berterimakasih kepada beliau.
Beginilah pengalamanku yang sungguh menyenangkan. Pengalaman terindah dengan
teman dan ustad/ ustadzah tersayang di BerLIAN School. Pengalaman dan kenangan yang
akan selalu ku rindukan, karena tak akan pernah bisa terulang masa - masa menyenangkan
ini.
Itulah cerita singkatku di kelas 6, namun belum berakhir. Sekarang aku masih berada
di kelas 6 tercinta. Masih berharap semoga hasil UN bagus, lulus semua. Aamiin.

Nama : Aliya Isma Mufidah


Tempat/ tanggal lahir : Bitar, 18 Desember 2006
Hobi : Menyanyi
Cita-cita : Arsitek
Alamat : Jalan Ruby 4 No. 34 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi contoh sekolah lain dalam hal mendidik anak-
anak
Ternyata Matematika Mudah
“Beni!!!”, seru ibuku. Aku pun membuka mataku. Aku kaget, jarum jam sudah
pukul 7. Aku bergegas untuk pergi ke sekolah. Setiba di sekolah, aku terlambat seperti
kemarin. Aku berpiki kenapa aku bisa terlambat, sedangkan semua anak sangat jarang
terlambat.
Di saat pelajaran, aku melamun memikirkan hal tersebut. Akhirnya, ustadzah
menyuruhku ke depan karena melihat aku melamun. Aku tak bisa mengerjakan soal
yg di papan tulis, karena aku tidak mengerjakan PR. Aku pun dihukum berdiri di
depan kelas. Semua temanku menertawaiku. Aku begitu malu. Saat di depan kelas,
aku memikirkan bagaimana nasibku di masa depan, kalau perilakuku seperti ini terus.
Saat aku pulang sekolah, aku mempunyai tekat untuk belajar sungguh-
sungguh. Besoknya, aku melakukan hal baru yang tidak pernah aku lakukan, yaitu
sholat tahajud. Sesampai di sekolah, aku merasa memilliki rasa semangat yang tinggi,
dari sanalah, aku memulai hidup baruku.
Tidak terasa, sebulan berlalu, aku melakukan ujian dan hasilnya memuaskan.
Aku berpikir untuk menanbah ibadah sunnahku lagi, yaitu puasa Senin Kamis.
Kebetulan hari ini hari Rabu, aku meminta ibu untuk membangunkanku jam 3 pagi.
Ibu terheran- heran sekaligus bangga. Di hari pertama, rasanya sangat berat. Tetapi
aku menahannya sampai maghrib. Saat buka hatiku sungguh senang, karena bisa
makan setelah seharian penuh di sekolah.
Minggu kemarin, aku telah melakukan ujian try in. Aku sungguh kaget, karena
rankingku berada di urutan ke 50. “Kenapa yah kok aku rangking 50?”, tanyaku dalam
hati. Aku bertanya ke temanku yang sangat akrab denganku. Kebetulan dia pintar
Matematika.”Ronn!”, panggilku. Dia pun menoleh ke arahku.”Ada apa ben?”, tanya
temanku. “Cara kamu belajar Matematika itu seperti gimana sih?”, tanyaku serius.
Dia terdiam sejenak, kemudian menjawab, “Caranya, ya kamu cicil setiap hari,
jadi kalau ada ujian, belajar gak terlalu keras”.
Aku langsung menjawabnya dengan cepat, “Terima kasih banyak ya, kamu
memang sahabat terbaikku”. Dia menjawab sambil sedikit tersenyum, ”Iya, sama-
sama”.
Sesampai di rumah, aku ingin mencoba trik yang dilakukan Reno. Ku putuskan
hari ini aku belajar tentang pecahan terlebih dahulu. Aku membaca buku Matematika
bagian pecahan. Setelah itu, aku mengerjakan soal pecahan dan mengerjakan PR.
Sejak hari itu, aku belajar Matematika setiap hari. Try In kedua, rankingku naik
drastis, dari 50 ke 20. Satu per satu Try In dilaksanakan, dan nilaiku semakin
meningkat.
Hari ini ustadzah menginformasikan kalau besok akan dilaksanakan Try Out
Kecamatan. Saat belajar malam hari, aku terasa mudah mengerjakan latihan soal.
Seminggu berlalu, lembar hasil Try Out Kecamatan di tempel di depan kelasku. Aku
tak menyangka, sekecamatan aku dapat rangking 200. Temanku Reno yang di sekolah
selalu ranking 1 di kecamatan bisa ranking 10. Ternyata di sekolah lain masih banyak
siswa yang lebih pintar dariku.
Setelah kejadian itu aku berniat untuk lebih mendekatkan diri ke Allah dengan
sholat 5 waktu di masjid. Di hari pertama sholat shubuh di masjid, rasanya sangat
dingin dan ditambah rasa ngantuk.
Di sekolah, aku dapat menjawab semua soal yang diberikan ustadz. Kali ini
prestasiku di sekolah semakin baik. Di Try Out Kabupaten, nilaiku naik drastis
terutama bahasa Indonesia dan IPA, dapat nilai 100. PAI dan Matematika mendapat
95. Aku akhirnya bisa berada di ranking 5 Se-Kabupaten Gresik. Setelah sekian lama,
aku akhirnya bisa menyelip Reno, anak terpintar di sekolah yang berada di ranking 7
se-Kabupaten.
Hari yang ditunggu, semua siswa pun datang. Hari itu UN dilaksanakan. Saat
mengerjakan soal, aku merasa soal UN ini lebih sulit dari Try In atau Try Out, tetapi
aku masih percaya diri untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Setelah lama aku
menunggu hasil UN, aku sungguh tidak percaya kalau ini adalah hasil dari nilaiku.
“Apakah ini mimpi?”, aku bertanya di dalam hatiku. Ternyata aku berada di ranking 1
dengan nilai sempurna.
Bahagiaku tak terkira. Syukur tiada henti. Ternyata hasil memang tidak
mengkhianati usaha.

Nama : Alvian Lazzuardy A. R.


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 19 Oktober 2006
Hobi : Sepak bla
Cita- cita : Insinyur
Alamat : Jalan Botanical 07, PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini semakin baik
DULU, SEKARANG, dan MASA DEPAN
Hi, namaku Angeli Laurenisa Anam. Kalian bisa memanggilku dengan nama Angeli
atau Nisa. Aku sekolah di SD MUHAMMADIYAH 2 GKB. Rasanya baru kemarin aku
memasuki gerbang SD MUHAMMADIYAH 2 GKB dengan seragam merah putih berjilbab,
bertopi, pokoknya lengkap deh!
Aku diantar oleh bunda pakai sepeda mini, dibonceng di belakang, lucu deh kalau
ingat waktu itu. Aku yang masih lucu di usia kurang lebih 7 tahun, berangkat sekolah
bersama Hendrik tetangga depan rumah.
Di SD MUHAMMADIYAH, aku menemukan banyak sekali teman baru, guru- guru
baru, yang mungkin tak akan pernah ku temui di luar sana nanti. Aku belajar banyak hal yang
ada di sini. Belajar ilmu pengetahuan, belajar ilmu agama, dan belajar apa arti persahabatan.
Aku masuk di kelas 1, bertempat di kelas 1C. Wali kelas ku kalau gak salah Ustadzah
Hani, sedikit bercerita tentang ustadzah Hani. Orangnya super.. super ..saaabaaarr sekali.
Pertama kali ketemu teman- teman baru, aku pendiam. Karena kami berasal dari TK yang
berbeda, alamat kami berbeda, dan sekarang kami jadi teman satu kelas dan satu sekolah.
Kalau gak salah mereka namanya Aina, Linda, dan Martcella, dll. Lupa yang lain
hehehe.... Waktu itu kami semua masih sangat lucu. Ada yang masih ditungguin orang
tuanya, ada yang masih suka pipis di celana, dan lain sebagainya. Kalau aku sih udah
mandiri, di antar bunda sampai depan sekolah, terus ditinggal bunda pulang deh.
Saat di dalam kelas, seruh deh kalau ada waktu senggang. Ada yang main lari larian, ada
yang ketawa- ketawa, ada yang lagi cerita horor, dan ada yang bercerita lucu, seneng.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti
tahun. Tak terasa sekarang aku duduk di bangku kelas 6, tepatnya di ruang kelas 6 Abu
Bakar. Wali kelasku bernama Ustadzah Nurul Machzumah, kami biasa memanggil beliau
dengan sapaan akrab kami, Ustadzah Uyun.
Beliau ustadzah yang sangat...sangat luar biasa. Kata bunda, Ustadzah Uyun itu
ustadzah yang sangat aktif dalam memberikan informasi apapun kepada semua wali murid.
Mungkin sekarang adalah saat- saat yang sangat menegangkan untuk kita semua kelas
enam. Kami harus menyiapkan diri untuk persiapan US. Hari Sabtu yang biasanya kita libur
sekarang ada Saturday Club. Hari Jumat siang selesai sholat dhuhur, kita ada Home Visit.
Kita belajar kelompok di rumah teman- teman secara bergantian.
Kalau sudah seperti ini, terkadang aku merasa sedih, inilah saat kita mulai untuk
menentukan sekolah ke jenjang lebih lanjut. Sebagaian dari teman- teman ada yang sudah
diterima di sekolah favorit mereka.
Aku pun begitu. Ayah dan bunda mendaftarkan aku di Ponpes Ar- Rohma Putri
Malang. Tanggal 13 Januari 2019 kemarin, aku menjalani tes masuk pondok pesantren. Ini
adalah pengalaman pertama bagi aku, ayah, dan bunda masuk ke dalam pesantren.
Proses tes masuk ponpes itu sangat panjang, mulai dari chek in, pengambilan nomer
peserta, sampai memasuki ruangan tes tulis. Tak ketinggalan ayah dan bunda juga menjalani
tes wawancara calon orang tua santri.
Hasilnya sih belum tau, tanggal 20 januari 2019 baru akan diumumkan hasil tes.
Bayangkan saja, yang daftar kemarin sekitar 600 anak, dan yang diterima hanya 240 anak. Ya
Bismillah saja, semoga aku bisa lulus dan diterima di Ponpes Ar- Rohma Putri Malang.
Setidaknya aku sudah berusaha dengan baik. aku selalu berdoa semoga Allah memberikan
semua yang terbaik untukku.
Teman teman, walaupun nanti kita berbeda sekolah, aku berharap kita tetap bisa
bersahabat. Walaupun kita jauh, kita akan dekat dalam do’a. Oh ya, mungkin ini sedikit
impianku diwaktu yang akan datang. Aku mempunyai cita- cita kalau aku besar nanti, aku
ingin mejadi dokter spesialis anak.
Sejak dulu, di hp ayah dan bunda selalu tertulis nama dr. Nisa, Sp.A. Inilah nama yg
dipake ayah dan bunda untuk menyimpan nomer hpku. Menurut ayah dan bunda, harapan
adalah sebagian doa yang tak sengaja kita panjatkan. Menurut cerita bunda, dari kecil kalau
aku ditanya sampai sekarang cita- citaku mau jadi apa, pasti jawabku tetap sama, “Kalau
besar nanti bunda, aku mau jadi seorang dokter, Aamiinnn...”.
Semoga Allah mengabulkan semua doa ayah, bunda dan doa ku.

Nama : Angeli Laurenisa Anam


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 8 Mei 2006
Hobi : Bermain bola basket dan renang
Cita- cita : Dokter spesialis anak
Alamat : Jalan Emerald II No. 7 PPS
Pesan dan kesan : Di SD Muhammadiyah GKB 2 aku mendapatkan bimbingan yang baik.
Bisa bertutur kata yang baik, sopan santun terhadap orang tua, dan dapat mempelajari agama
islam lebih dalam.
aSEKOLAHKU, RUMAH KEDUAKU

Perkenalkan nama saya Arya Abhiseka Setiawan, saya biasa dipanggil Abhi. Saya
sekolah di SD Muhammadiyah 2 GKB, masuk pada tahun 2013 dan insyaAllah saya lulus
pada tahun 2019. Di SD Muhammadiyah 2 GKB Alhamdulillah saya dipertemukan dengan
teman-teman yang baik, sholeh dan sholehah dan juga di bimbing oleh ustadz dan ustadzah
yang sabar, penyayang serta baik.

Pada saat kelas 1 saya berada di kelas 1D dengan wali kelas ustadzah Zaida. Beliau
adalah ustadzah pertama yang saya kenal , beliau sangat baik, sabar , perhatian dan
penyayang. Alhamdulillah di kelas satu saya dipilih untuk mengikuti lomba Sains Kwark dan
itu merupakan pengalaman pertama saya mengikuti lomba. Di kelas satu teman dekat saya
adalah Nabil dan Ibel.

Di sekolah, saya belajar dan bermain bersama walaupun terkadang bertengkar tetapi
setelah itu kami bermaaf-maafan dan bermain bersama kembali. Satu kenangan yang tidak
bisa saya lupakan di kelas satu, setiap selesai mengerjakan tugas saya senang sekali bercerita
bersama teman-teman, sehingga ustadzah Zaida menyebut saya “Dodolan Jamu” hahahaha.
Sejak kelas satu saya suka bermain sepak bola. Bermain sepak bola adalah hoby sekaligus
cita-cita saya, karena itu di kelas satu saya mengikuti extrakulikuler futsal. O iya hampir lupa
saat kelas 1 kami Outbond ke Taman Flora Surabaya, saya senang sekali itu pengalaman
pertama saya pergi tanpa didampingi orang tua. Kami ke Taman Flora dengan menaiki bus,
sepanjang perjalanan kami sangat bahagia, kami bernyanyi bersama. Sesampai di tempat
outbound banyak kegiatan yg mendidik dan menyenangkan misalnya flying fox. Pada waktu
perjalanan pulang kami ketiduran karena kecapekan, hehehe.

Di kelas 2 saya berada di kelas 2D dengan wali kelas pertama ustadz Hariyadi. Ustadz
Hariyadi adalah sosok ustadz yang ramah dan bersahabat. Tapi ustadz Hariyadi hanya bisa
mendampingi kami beberapa bulan, beliau digantikan oleh Ustadzah Sulis. Ustadzah Sulis
adalah ustadzah yang disiplin dan tegas, tapi sayang Ustadzah Sulis juga hanya bisa
mendampingi kami beberapa bulan dan beliau digantikan oleh Ustadzah Sonya. Ustadzah
Sonya adalah Ustadzah yang energik, smart dan fashionable. Pada saat kelas 2 saya
outbound ke Alas Prambon Sidoarjo seperti halnya di kelas 1 saya sangat senang sekali pada
waktu outbound. Di kelas 2 kelas kami memenangkan lomba yang diadakan oleh susu Zee,
dari pengalaman itu saya jadi tahu bahwa untuk meraih gelar juara itu butuh perjuangan dan
pengorbanan. Kita berlatih setiap hari sepulang sekolah di rumah peserta lomba secara
bergantian, tetapi kami tidak merasakan capek kami sangat senang karena latihannya sambil
bermain. Pada saat kelas 2 ada kejadian yang selalu saya ingat yaitu atap kelas kami jatuh dan
tepat berada di meja Hakinen. Alhamdulillah tidak ada korban, hanya kacamata Hakinen
tertindih dan Alhamdulillah tidak rusak. Oya Hakinen adalah teman dekat saya di kelas 2. Di
kelas 2 saya masih mengikuti ekstrakulikuler futsal. Setiap ada jadwal extra futsal saya sangat
semangat sekali walau cuaca hujan saya tetap berangkat hehehe. Hampir saja lupa di kelas 1
dan kelas 2 jadwal sekolah saya masuk pukul 06.45 dan pulang pukul 12.30. Walaupun
masuk pukul 06.45 pada pukul 06.20 saya sudah berada di sekolah karena saya ingin bermain
dulu dengan teman-teman dan itu menyenangkan sekali.

Kelas 3 saya berada di kelas 3A dengan wali kelas Ustadzah Yuli, beliau sangat sabar,
ramah, perhatian, dan penyayang. Suasana di kelas tenang dan nyaman kalau ada ustadzah
Yuli. Mulai kelas tiga saya masuk pukul 06.45 dan pulang pukul 15.30 . Sesampai di sekolah
saya masuk ke kelas menaruh tas dan kemudian bermain dulu bersama teman-teman, setelah
bel berbunyi saya masuk kelas untuk sholat dhuha bersama dan kemudian tadarus Al Qur’an.
Setelah selesai Tadarus dilanjutkan kegiatan belajar mengajar dan istirahat pukul 09.35 dan
masuk pukul 09.50. Saat istirahat adalah saat-saat yang menyenangkan saya bermain bola
bersama teman-teman di lapangan. Setelah bel masuk berbunyi dilanjutkan kegiatan belajar
mengajar dan istirahat kembali pukul 11.35-13.00 istirahat kedua ini diisi dengan kegiatan
istirahat, sholat, makan dan tadarus Al Qur’an. Setelah jam istirahat selesai dilanjutkan jam
belajar mengajar kemudian sholat ashar dan selesai sholat ashar pukul 15.15 kami pulang.
Walaupun dari pagi saya belajar tapi saya tidak capek karena belajar di SD Muhammadiyah 2
GKB menyenangan antara belajar dan bermain. Setelah bel Pulang berbunyi saya tidak
langsung pulang ke rumah saya bermain sepakbola di lapangan dulu bersama teman-teman
kecuali kalau ada jadwal extra saya langsung pulang. Di kelas 3 saya mengikuti
extrakulikuler Basket karena ingin mempunyai pengalaman lain selain Futsal. Dan waktu
saya kelas 3 extrakulikuler basket baru ada di sekolah saya. Saat kelas 3 kami Field trip ke
Kebun Binatang Surabaya. Kami senang sekali karena mendapatkan banyak pengetahuan
tentang Hewan.

Di kelas 4 saya berada di kelas 4A dengan wali kelas Ustadzah Nurul Qomariyah
beliau mengajar mata pelajaran bahasa indonesia. Ustadzah Nurul adalah Ustadzah yang
ramah, sabar dan murah senyum. Seperti dikelas 3, dikelas 4 jam pelajaran juga sama
pukul06.45-15.30, tetapi saya tidak merasa capek dan bosan saya senang sekali disekolah
karena banyak teman. Dikelas 4 teman dekat saya Ancha dan Aldo. Pada saat ada tugas
kelompok kami selalu satu kelompok. Di saat jam istirahat pun kami selalu bersama-sama.
Pada waktu kelas 4 kami Field Trip ke Stasiun Gubeng dan Terminal Tambak Osowilangon.
Saya mengikuti extrakulikuler renang yang dilaksanakan pada hari sabtu. Extra berenang
dilaksanan dikolam renang Cheril Water Byur lalu pindah ke kolam renang Petro. Pada saat
extra berenang pun saya bersama Ancha dan Aldo. Alhamdulillah setelah mengikuti extra
berenang akhirnya saya bisa berenang.

Naik dikelas 5 saya berada dikelas 5D dengan nama Fathonah yang artinya Cerdas,
wali kelas kami Ustadzah Metha, beliau adalah seorang Ustadzah yang sangat tegas dan
disiplin. Di kelas 5 teman dekat saya Hakinen. Saat kelas 5 saya mengikuti extra futsal. Di
kelas 5 saya sering mengikuti turnamen dan saya ditunjuk sebagai kapten. Di kelas 5 banyak
kegiatan menarik seperti outbond. Pada waktu kelas 5 kami outbond ke Pantai Kenjeran.

Di kelas 6, saya menempati kelas 6A ( Abu Bakar Assiddiq) dengan wali kelas
Ustadzah Nurul Machzumah, biasanya beliau di panggil Ustadzah Uyun. Ustadzah Uyun
adalah Ustadzah yg smart dan gaul, kesukaannya adalah berfoto dan selfy. Setiap ada momen
apa saja pasti kita selalu di foto oleh Ustadzah Uyun, kemudian di kirim ke grup kelas
sehingga orang tua di rumah bisa melihat kegiatan kami di sekolah dan membuat mereka
terhibur, bangga dan bahagia.

Di Kelas 6 banyak skali Kegiatan seperti ujian praktek, try out, home visit, Friday
lerning, Saturday Club, ada juga kegiatan refreshing seperti Holiday in SPEMDALAS dan
out bound ke Wisata Alam Dlundung, Trawas, Mojokerto. Di kelas 6 kita betul- betul diajari
tentang kebersamaan dan kerja tim. Allhamdullillah kelas kita menjadi kelas yang kompak.

Berat rasanya saya meninggalkan sekolah ini, teman-teman dan Ustadz, Ustadzah
yang menyenangkan, saya menyayangi kalian semua. Terima kasih Ustadz dan Ustadzah
telah membimbing saya dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan, semoga Allah
membalasnya dengan pahala dan kebaikan yang berlimpah. Tanpa Ustadz dan Ustadzah
apalah artinya saya. Semoga ilmu yang saya dapat dari SD Muhammadiyah 2 GKB bisa
bermanfaat.

Nama : Arya Abhiseka S.

Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 7 Desember 2006

Hobi : Bermain sepak bola dan berenang


Cita- cita : Pemain sepak bola profesional

Alamat : Perum. Dinari Blok D No. 127

Pesan/ kesan : Semoga BerLIAN School semakin lebih baik dan terus berprestasi
Ekstrakurikuler Favorit
Di sekolah, selain mengajarkan akademik, ada juga kegiatan ekstrakurikuler yang
sesuai dengan hobi masing- masing anak. Ada beberapa ekstrakurikuler di sekolah yaitu
futsal, basket, panahan, tapak suci, wall climbing, qiro’ah, renang, catur, robotik, handycraft,
tari, dan masih banyak yang lain. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan seminggu sekali
setelah jam pelajaran sekolah selesai. Dibimbing oleh pengajar yang profesional.
Aku mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal setiap hari Selasa mulai jam 4 sore
sampai jam 5 sore. Aku senang sekali bisa bermain, bahkan bertanding futsal dengan teman-
teman. Ekstrakurikuler futsal dilaksanakan di lapangan sekolah. Meskipun lapangannya tidak
seperti lapangan futsal yang besar, aku dan teman- teman cukup senang, karena ada pelatih
yang sabar dalam memberi arahan tentang teknik- teknik bermain futsal yang baik dan benar.
Saat pertandingan futsal di sekolah, aku menjadi kapten tim. Saat pertandingan dimulai,
temanku mengoper bola kepada aku dengan teknik yang bagus. Lalu aku mengoper lagi
kepada temanku. Kemudian temanku ditackling keras oleh lawan. Lawan pun kena kartu
kuning. Lalu freekick yang ditendang olehku dan ternyata masuk ke gawang lawan. Skor
unggul 1-0. Peluit sudah berbunyi, tandanya pertandingan sudah selesai. Timku menang. Aku
dan temanku senang sekali bisa tanding bersama.
Selain ekstrakurikuler futsal, aku juga pernah mengikuti ekstrakurikuler robotik. Pada
saat mengikuti ekstrakurikuler robotik, aku diajari merakit robot dan menggerakkan dengan
berbagai gerakan yang atraktif. Aku senang sekali bisa belajar merakit robot bersama teman-
teman. Ekstrakurikuler robotik dibimbing oleh pengajar yang sudah ahli mengotak- atik
robot. Kalau ekstrakurikuler robotik dilaksanakan di dalam kelas. Bahkan, ada temanku yang
mengikuti lomba di Surabaya. Meskipun aku tidak ikut lomba, aku tetap senang sekali.
Aku sering kali bergonta- ganti ekstrakurikuler. Selain ekstrkurikuler futsal dan robotik,
aku pun juga pernah mengikuti ekstrakurikuler yang lain seperti panahan. Aku berganti- ganti
ekstrakurikuler, karena aku ingin tahu teknik- teknik yang diajarkan ekstrakurikuler yang
lainnya.
Alhamdulillah, di sekolahku kegiatan ekstrakurikuler boleh berganti- ganti di setiap
kenaikan kelas. Aku dan teman- teman yang lain juga ingin merasakan ikut ekstrakurikuler
yang berbeda- beda. Jadi lebih banyak teman dan keseruan yang terjadi pada saat
melaksanakan ekstrakurikuler di sekolah.
Pada saat ekstrakurikuler panahan, aku diajari cara memanah dengan benar. Pertama-
tama aku tidak bisa memanah dengan benar, sedangkan temanku sudah banyak yang bisa
memanah dengan benar. Kedua kali masih belum kena sasaran. Sampai ketiga kalinya
akhirnya aku bisa memanah dengan benar dan kena sasaran. Jadi ekstrakurikuler panahan
sudah menjadi hobiku.
Dari beberapa ekstrakurikuler yang pernah aku ikuti di sekolah, yang paling aku suka
adalah ekstrakurikuler futsal. Karena memang hobiku bermain bola. Setiap hari rasanya ingin
selalu bermain bola. Saat jam istirahatpun kadang aku dan teman- teman bermain bola di
lapangan sekolah.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang sesuai dengan hobi, aku dan
teman- teman bisa mengembangkan minat dan bakat kami di sekolah. Bisa mengikuti
perlombaan atau pertandingan dari ekstrakurikuler tersebut, baik di sekolah atau diluar
sekolah yang disupport oleh sekolah. Ustad dan ustadzah juga ikut senang, kalau ada yang
menang, aku dan teman- teman juga ikut senang.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah benar- benar menyenangkan. Jadi lebih semangat
menjalani hari- hari di sekolah meskipun ekstrakurikuler hanya dilaksanakan seminggu
sekali. Hal itu juga mempengaruhi dalam proses belajar mengajar di kelas. Aku jadi lebih
semangat mengikuti pelajaran akademik, karena di dalam tubuh yang sehat ada pikiran yang
sehat juga.
Semua itu membuktikan kalau sekolah itu benar- benar menyenangkan. Selain
mendapat pelajaran akademik, juga mendapat pelajaran dari mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan hobi yang dibimbing oleh pengajar yang sudah profesinal.
Alhamdulillah aku semakin senang dan lebih bersemangat pergi ke sekolah.

Nama : Ata Yahya Rausyan Fikr


Tempat/ tanggal lahir : Kediri, 10 April 2007
Hobi : Bermain sepak bola
Cita- cita : Arsitek
Alamat : Jl. Opal 6 No. 9 PPS
Pesan dan kesan : Semoga BerLIAN School menjadi lebih baik lagi
ILMU YANG BERMANFAAT
“Hai, Dan!”, sapa Adin pada Dani teman sekelasnya.
“Hai, Din!”, sapa Dani juga.
“Kenapa kok lemes?”, tanya Adin lagi.
“Aku males sekolah”, kata Dani.
Dani memang terkenal sebagai anak yang malas. Dia menganggap sekolah sebagai hal
yang hanya menghambur- hamburkan uang. “Lebih baik main HP di rumah”, kata Dani. Adin
prihatin melihat kelakuan Dani.
“Kamu ngga boleh gitu Dan, sekolah itu penting”, jelas Adin.
“Ahh, masa..”, jawab Dani enteng.
“Kalau kamu ngga sekolah, kamu mau jadi apa?”
“Jadi oranglah!”, jawab Dani sinis.
Percakapan kami terhenti, karena bu Lina, guru matematika masuk ke kelas. Kelas
seketika hening, semua fokus menyimak penjelasan bu Lina. “Dani, kamu paham apa yang
dijelaskan ibu?”, tanya bu Lina yang sudah menyadari kalau Dani sejak awal tidak
memperhatikan pelajarannya.
Dani diam dan menunduk.
“Kamu kenapa Dan? Ibu perhatikan sejak tadi kamu murung”, tanya bu Lina lagi.
“Nggak buu”, jawab Dani.
“Dani malas sekolah, Bu”, jawab Adin.
Ekspresi bu Lani berubah.
“Betulkah seperti itu, Dan?”, tanya bu Lani serius.
“Iii.. iya, Bu”, Dani menjawab sambil tertunduk malu.
“Dani tidak boleh seperti itu. Sekolah itu untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
sebagai bekal masa depan Dani”, jelas bu Lani.
“Kalau Dani tidak sekolah, saat besar Dani akan menyesal”, sambung bu Lani lagi.
Sejak kejadian itu, Dani pun lebih semangat bersekolah. Dia tidak lagi malas. Dia
berjanji akan menjadi siswa yang berprestasi.

Nama : Athallah Andra W.


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 20 Maret 2007
Hobi : Bermain sepak bola
Cita – cita : Pemadam kebakaran
Alamat : Jalan Mutiara 14 No. 33 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi lebih baik
The Power of Usaha
Belajar memang sangat membosankan, tetapi bagi Rara sangat menyenangkan. Rara
adalah anak kelas 6 SD Khalayan. Dia anak yang sangat pintar di sekolahnya, walaupun
Rara sangat pintar, tetapi Rara adalah anak yang kurang percaya diri. Sehingga Rara tidak
memiliki teman. Rara sering di bully oleh teman- temannya.
“Kringgg….. kringgg…”, suara alarm Rara pun berbunyi. Tak lama kemudian, Rara
bangun dari tidurnya dan segera mengambil air wudhu untuk melaksakan sholat shubuh.
Setelah sholat shubuh, Rara langsung bergeges ke kamar mandi.
“Rara, lihat di meja makan, ada makanan kesukaan kamu, Nak!”, kata ibu. “Otw
buuu…”, teriak Rara. Setelah sarapan, Rara langsung menggendong tas merahnya di bahu.
“Ibu, Rara berangkat dulu yaa”, Rara berpamitan. “Hati- hati ya, Ra”, ibu menjawab. Rara
berangkat ke sekolah bersama ayah.
Sesampai di sekolah, Rara merasa tiba- tiba suasananya ada yang aneh. Semua anak
melihatku jika aku lewat di depannya. “Apa aku ada yang aneh?”, gumam Rara dalam hati.
Tiba- tiba, ada Alysa meghampiriku dan berkata, “He, kutu buku! Kamu dipanggil kepala
sekolah tuh!”.
“Memang ada apa Ly?”, Rara balik bertanya.Tapi Alysa berlalu begitu saja, tanpa
jawaban.
Dengan hati cemas, Rara melangkah memasuki ruang kepala sekolah.
“Selamat ya, Ra”, kepala sekolah berkata dan sambil menyulurkan tangan.
Rara pun semakin bingung.
“Selamat untuk apa ya Pak?”, tanya Rara.
“Lho, kamu belum melihat papan mading hari ini ya? Alhamdulillah, Try Out yang
kemarin Rara berhasil menjadi yang terbaik, rangking 1”, jelas bapak Kepala Sekolah.
“Alhamdulillah, akhirnya mimpiku terwujud”, batin Rara dalam hati.
Setelah Rara menemui kepala sekolah, Rara memasuki kelasnya. Saat Rara masuk,
Rara disambut teman- teman dengan bahagia. Mereka bergantian memberikan selamat
kepada Rara.
“Ra, maafkan kami yang sering mengejekmu. Maukah kamu berteman dengan
kami?”, tanya salah satu teman Rara yang selama ini mengejek. “Aku maafin kalian kok, dan
sudah pasti aku mau menjadi teman kalian”, sambung Rara.
Seiring berjalannya waktu, Rara semakin dekat dengan teman- temannya. Rara sering
membantu temannya jika ada yang belum memahami pelajaran. Mereka sering mengadakan
kerja kelompok bersama.
1 bulan kemudian
Try Out kedua pun terlaksana, sebelum Rara dan teman- teman melaksanakan Try
Out mereka telah belajar bersama.
2 minggu kemudian
Pagi ini adalah pengumuman hasil try out. Rara dan teman teman sangat menantikan,
berharap nilainya memuaskan. Setelah hasil ditempelkan, Rara dan teman- teman senang
sekali, karena nilai mereka naik semua.
“Ra, makasih ya, kamu sudah banyak membantu kita”, ujar teman-teman nya. “Ngga,
yang membuat nilai kalian naik adalah usaha kalian sendiri”, jawab Rara.
****
Pada saat perpisahan, Rara di tunjuk sekolah untuk berpidato di hadapan teman-
teman 1 angkatan.
Saat pidato, Rara menyampaikan, “Teman- teman, usaha adalah dimana kamu
berjuang sungguh- sungguh untuk mencapai keberhasilan. Usaha akan sia- sia tanpa do’a.
Jika kita sudah yakin dengan usaha, kita harus bertawakkal kepada Allah. Ada pepatah
mengatakan jika pandai menitih buih selamat badan seberang, yang artinya cita-cita akan
tercapai jika pandai berusaha tak mudah berputus asa, serta sanagt berhati-hati”.
Semua orang memberikan pujian terhadap pidato Rara, karena tidak menyangkan
kalau Rara yang dulunya pemalu sekarang membagikan ilmu.
Kini Rara menjadi anak yang percaya diri, pintar, tidak segan membantu temannya
yang kesusahan, dan disukai oleh teman- temannya.

Nama : Clarissa Fairuz Tsurayya


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 31 Januari 2007
Hobi : Tiduran tapi ga merem
Cita- cita : Hakim
Alamat : Jl. Opal V/ No. 14 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini semakin maju
PAGI PETANG DI SEKOLAH
Pagi- pagi sekali, aku telah bangun tidur. Hari ini, mentari pagi bersinar cerah.
Burung-burung berkicau riang di atas pohon samping rumahku. Aku merasa bahagia sekali,
karena hari ini aku akan kembali masuk ke sekolah. Setelah hampir 2 minggu libur kenaikan
kelas.
Tak terasa sudah 5 tahun, aku menjalani hari-hariku di SD Maju Jaya ini. Sekarang
sudah sampai di penghujung akhir kelas, yaitu kelas 6. Sebentar lagi, aku sudah naik ke
sekolah tingkat pertama, yaitu SMP.
Hari- hari pertamaku masuk di kelas 6 ini, merupakan hari- hari yang menyenangkan.
Di samping suasananya baru, kelasnya baru, juga karena ada teman- teman baru. Di kelas 6
ini misalnya, ada teman baru yang bernama Ujang. Ia murid baru pindahan dari kota
kembang Bandung. Akupun berkenalan dengan Ujang, “ Hai, namaku Dimas”, kataku sambil
mengulurkan tangan hendak bersalaman. “Abdi Ujang“, jawabnya dengan logat sundanya.
Aneh terdengar di telingaku, tapi logatnya lucu juga, pikirku. Hehehe…..
Ujang anaknya sangat baik dan supel, seolah- olah saya berteman dengan Ujang
sudah berlangsung lama. Hari demi hari kita lalui bersama, bermain bersama, belajar
kelompok bersama, dan masih banyak lagi kegiatan yang kita jalani bersama.
Tapi dalam pertemananku dengan Ujang, sepertinya ada teman kami yang tidak suka.
Yaitu teman kami Bono dan Badil. Mereka anaknya sangat usil, dan selalu ingin menang
sendiri. Saya memang anaknya suka main musik, tapi bukan berarti setiap anak yang
klothekan itu saya yang melakukannya. Pasalnya kemarin di dalam kelas, ada beberapa anak
laki- laki yang klothekan. Tapi Bono selalu bilang ke Bu Yuli bahwa saya yang klothekan.
Akhirnya aku kena denda dan juga yang disalahkan sama Bu Yuli, salah satu guru yang
mengajar di SD Maju Jaya.
Tidak sampai di situ, permasalahan yang aku hadapi. Ada juga anak- anak laki yang
suka berkata kotor. Banyak teman-temanku yang berkata kotor tapi mereka tidak ada yang
disalahkan. Sedangkan giliranku, pasti disalahkan dan di laporkan ke ustadz dan ustadzah
guru disekolah.
Anaknya memang pendiam. Aku nggak akan marah, mukul, dan berkata kotor kalau
nggak ada yang membuat masalah sama aku. Bagiku bukan benda yang menjadi masalah.
Seharusnya kita sebagai teman itu yang sportif kalau memang salah ya bilang salah, kalau
tidak salah ya jangan bilang salah. Bukan berarti salah, terus melemparkan kesalahannya
pada yang lain, bagiku itu tidak sportif.
Aku akui Bono anaknya memang pandai dan pintar mengambil simpati orang lain,
berbeda jauh dengan saya. Semenjak saat itu, terkadang aku malas masuk sekolah,
dikarenakan rasa kecewa dengan sikap teman- temanku. Tapi sahabatku Ujang selalu
menghibur dan membesarkan hatiku. Dia selalu bilang, “Sselalu semangat ya Dimas, aku
akan menjadi sahabat terbaikmu“, ujarnya.
Begitu juga dengan orang tuaku, terutama mama. Mama selalu mengingatkanku dan
menasehati apa arti hidup dan juga sahabat. Papa dan mamaku selalu mensuport agar aku
tidak mudah putus asa. Itu hanya setitik permasalahan yang aku hadapi, karena di depan
masih banyak permasalahan yang harus aku hadapi. Kata papa dan mamaku, aku harus jadi
anank yang kuat, tangguh, pemberani jika benar, tentunya dalam hal yang positif.
Mereka juga berkata, yang utama dalam hidup yaitu kita harus jujur, selalu
semangat, dan jangan muda putus asa. Karena hidup itu tidak selalu indah, tidak selalu mulus,
maka dari itu kita harus bisa melewati rintangan yang ada di depan kita dengan baik. Insya
allah kalau kita berjalan di jalan yang baik dan benar, Allah selalu memberikan jalan- jalan
yang terbaik untuk kita.
Setelah aku berpikir lama, memang benar kata papa dan mamaku. Aku tidak boleh
putus asa, harus bangkit, dan harus bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin. Ini sudah di
penghujung aku bersekolah. Aku telah menjalani hampir 6 tahun. Semua yang terjadi, biarlah
menjadi pelajaran tersendiri buat aku untuk kedepannya. Kenangan bersama Ustadz dan
Ustadzah (bapak dan ibu guru) dan juga teman- temanku akan menjadi catatan terindah
dalam hidupku, itulah suka dukaku di sekolah SD Maju Jaya yang tak akan terlupakan
sampai kapanpun.
Semoga di waktu yang kurang 2 bulan ini, aku memberikan yang terbaik untuk
diriku sendiri dan juga kedua orang tuaku. Aku akan terus berdoa dan berusaha untuk meraih
apa yang aku impikan. Semoga aku bisa meraih cita- citaku dan bisa membanggakan kedua
orang tuaku.

Nama : Dimas Hariyanto


Tempat, tanggal lahir : Gresik, 10 Februari 2007
Hobi : Bermain basket
Cita- cita : Arsitek yang sukses
Alamat : Perum. Dinari Blok C III No. 30 B
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi lebih baik
SEKOLAHKU TEMPATKU MENIMBA ILMU

Namaku Dita Ayu Kusumawardani, saat ini aku duduk dibangku kelas 6 di SD
Muhammadiyah GKB 2 Pondok Permata Suci Gresik.
Lima tahun yang lalu, orang tuaku mendaftarkan aku masuk kesekolah ini karena
sekolah ini memiliki akreditasi yang bagus dan berharap aku akan mendapatkan ilmu yang
bermanfaat sebagai bekalku di masa depan.
Awal aku masuk sekolah, adalah hal yang sangat menyenangkan. Aku mempunyai
banyak teman- teman baru, Ustad dan Ustazah yang sangat baik serta telaten dalam
membimbing aku, juga suasana sekolah yang nyaman dan menyenangkan.
Sekolahku dimulai pada pukul 06.45, yang mana sebelum pelajaran dimulai selalu
diawali dengan pembiasaan sholat dhuha, membaca ayat suci Al’Quran, dan berdoa. Aku
masih ingat waktu aku kelas 1 SD, aku masih kurang begitu lancar membaca, lalu ada salah
satu Ustadzah yang begitu telaten mengajariku sampai akhirnya aku lancar membaca. Terima
kasih Ustadzah.
Oh iya, di sekolahku juga banyak sekali kegiatannya lho, ada ekstrakurikuler menari,
memasak, tapak suci, dan lain sebagainya. Aku pernah jadi juara 2 tapak suci beregu seni,
pialanya aku simpan di rumah sebagai kenang- kenangan dan kebangganku bahwa aku
pernah berprestasi.
Aku juga pernah jadi juara 1 lomba menari yang diadakan oleh susu Zee, yang waktu
itu mengadakan kegiatan di sekolahku.
Tahun demi tahun aku lalui, tak terasa aku sekarang sudah duduk di bangku kelas 6.
Rasanya baru kemarin aku masuk sekolah, sekarang sudah mau meninggalkan sekolah ini.
Dikelas 6 ini, rasa persaudaraan terasa terjalin lebih erat antara teman dan ustad / ustadzah.
Seperti misalnya waktu ujian praktek beberapa waktu yang lalu, tiap- tiap kelompok harus
memberikan persembahan yang terbaik agar mendapatkan nilai yang bagus.
Kami tiap kelompok bekerja keras membuat tim yang solid agar dapat memberikan
penampilan yang terbaik. Hal itulah yang membuat semakin erat pertemanan kami. Beberapa
waktu yang lalu, kami juga diajak outbond ke Trawas untuk sejenak menghilangkan setres
dan kepenatan yang mendera kami. Kami sangat senang sekali dengan kegiatan tersebut,
karena melalui kegiatan itu dapat menambah keakraban dan mempererat persaudaraan kami.
Sekarang aku berpacu dengan waktu untuk menghadapi ujian- ujian yang sudah di
depan mata dan harus aku lalui untuk menuju jenjang sekolah yang lebih tinggi. Tentunya
semua itu untuk meraih cita- citaku. Semoga Allah memberiku kemudahan dan kelancaran
untuk melaluinya.
Terima kasih Ustad dan Ustazahku tersayang yang sudah membimbing dan
memberikan ilmu kepadaku tanpa mengenal lelah. Jasa jasamu akan selalu aku kenang.
Terima kasih sudah memberikan suasana yang menyenangkan dalam kurun waktu 6 tahun
ini.
Untuk teman- temanku, semoga pertemanan dan persaudaraan ini, tidak putus sampai
di sini, tetapi semoga bisa berlanjut sampai kapanpun. Sungguh, aku beruntung bisa
bersekolah di SD Muhammadiyah GKB 2, Pondok Permata Suci, Gresik.

Nama : Dita Ayu Kusumawardani


Tempat/ tanggal lahir : Surabaya, 6 Maret 2007
Hobi : Mewarnai
Cita- cita : Polwan
Alamat : Jalan Yakut I/ 42, PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini semakin maju
SEMANGAT SEKOLAH
Hai, namaku Dwi Kurnia Nur Bati Rachma. Saat pertama kali masuk sekolah, ada
banyak teman- teman yang belum aku kenal. Wali kelas pertamaku bernama ustadzah
Hani. Beliau orang yang sabar, perhatian, dan baik.
Aku bersyukur bisa bersekolah di SD Muhammadiyah GKB 2. Tidak hanya gedungnya
yang bagus, tapi pembelajaran agamanya luar biasa. Aku bisa menghafal surat- surat pendek
di sini. Bahkan sebelum masuk ke kelas, aku terbiasa melaksanakan sholat dhuha bersama
teman- teman.
Kegiatan di sekolah ini juga tidak monoton, selalu ada saja yang baru. Pergi ke sekolah
adalah sesuatu yang sangat aku nantikan. Karena di sekolah, aku juga bisa bermain dengan
teman- teman. Bercanda, bercerita, dan banyak hal- hal lainnya yang menyenangkan.
Tidak semua anak mempunyai kesempatan bersekolah di tempat semegah ini. Oleh
karena itu, aku tdak akan menyia- nyiakan hal ini. Aku berjanji akan selalu belajar dengan
serius dan semangat.

Nama : Dwi Kurnia Nur Baiti Rachma


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 1 Januari 2007
Hobi : Bermain basket
Cita- cita : Astronot
Alamat : Jl. Ruby 1 No. 6 PPS
Pesan dan kesan : Semoga siswa BerLIAN School semakin berprestasi
SEKOLAHKU SURGAKU
Namaku Fadlan, Fadlan Sajid Maulana. Aku lahir di Tanjung Karang kota Bandar
Lampung, Sumatera. Aku punya dua orang adik, satu perempuan dan satunya adik laki-laki.
Kami sangat dekat. Ayah dan ibu yang mengajari agar kami harus selalu saling sayang dan
membantu satu sama lain. Cerita ini di mulai ketika aku pindah sekolah ke kota Gresik, Jawa
Timur.
Pagi itu hari pertamaku masuk sekolah ke sekolah baru, semangat, ingin tahu dan takut
bercampur menjadi satu. Satu hal yang kuingat di hari pertamaku sekolah adalah aku tak bisa
memakai sepatu. Aneh memang, tapi itulah aku. Saat tinggal di Sumatera dulu, aku
bersekolah di sebuah sekolah Alam yang membebaskan kami untuk berangkat sekolah tanpa
harus bersepatu dan berseragam rapi. Ayahku yang pertama kali mengantarkan ke sekolah
baru, dengan semangat menggebu tak membuat ciut nyaliku masuk sendiri ke gedung sekolah
baru yang belum pernah aku tahu ada isi apa di dalamnya.
Bapak dan ibu guru menyambutku di gerbang pagi itu. Di sekolah baruku, ternyata
kami memanggilnya ustadz dan ustadzah. Hangat, ramah, dan sayang, itu yangku rasakan
saat melihat ustadz dan ustadzahku dihari pertamaku sekolah membuatku tak takut lagi.
“Assalamualaikum, Fadlan ya?” sambut ustadzah cantik dan wangi meyapaku. Aku memang
jelas nampak anak baru di sekolah itu, karena seragamku masih terlihat kaku baru sekali
dicuci. “Waalaikumsalam ustadazah, dimana kelasku?”, tanyaku. Ustadzah pun
mengantarkanku ke sebuah kelas yang rapi dan memperkenalkanku dengan teman- teman
sekelasku. Awalnya aku canggung dan bingung karena teman- teman sekolahku berbicara
dalam bahasa Jawa dan aku kadang tidak mengerti apa yang mereka katakan. Tapi itu tak
membuatku malu untuk berkenalan dengan teman- teman baruku. Satu, dua, tiga aku mulai
mengenal teman-teman sekelasku.

Hilang sepatuku.
Siang menjelang, semua anak bersiap untuk pulang, begitu pun aku. Seusai berdoa
dan menjawab salam dari ustadzah, aku berpamitan untuk pulang. Tapi, ku lihat rak sepatu di
depan kelasku, kosong. Kemana sepatuku? Ku coba untuk tenang, ku cari cari sepatuku di
setiap sudut kelas, tapi sepatu itu tak kunjung tampak olehku. “Kemana sepatuku?”,
gumamku. “Kok bisa hilang?”, aku masih bingung mencari sepatu. “Apa aku lupa ya
meletakkan sepatu itu?”, pikirku lagi. Wah pak supir mobil antar jemput pasti sudah
menungguku di depan sekolah, kasihan teman- temanku yang lain kalau terlalu lama
menungguku. Aku pun berlari pulang ke mobil jemputan sekolah tanpa sepatu. Aku pura-
pura tenang agar tidak menarik perhatian teman- temanku. Benar saja, teman- temanku tak
ada yang tahu kalau aku pulang tanpa sepatu.
Ibu menyambutku di depan pintu sambil menggendong adik kecilku. “Kok terlambat
pulang?” tanya ibuku. “Iya, aku mencari sepatu dulu Bu, sepatuku hilang”, jawabku. “Lho
kok bisa? Mungkin kamu lupa!”, jawab ibuku. “Sepertinya sih tidak lupa bu, aku
meletakkannya di rak sepatu di depan kelas”, jawabku. “Baiklah, ibu hubungi ustadzah
sekarang untuk melaporkan kejadian ini, semoga sepatu kamu bisa ketemu”, jawab ibuku.
Keesokan harinya ustadzah mengajak kami untuk bersama- sama mencari sepatuku.
Karena sepatuku hilang, aku jadi punya semakin banyak teman. Semua teman- teman
membantu mencarikan sepatuku. Seiring waktu merekalah yang menjadi sahabat- sahabat
yang asyik di sekolah. Sepatuku ketemu, ada di dalam kotak sampah kelasku. “Aah, pasti ada
yang ngefans dan ingin berkenalan denganku, makanya menjahiliku” jawab hatiku. Sampai
sekarang aku tak tahu siapakah itu? Yang aku tahu, karena kejadian sepatuku hilang, aku jadi
punya banyak teman.

Ada hantu di sekolahku


Setiap bulan Ramadhan, ada kegiatan Darul Aqrom di sekolahku. Berbuka puasa dan
sholat tarawih bersama di sekolah. Dilanjutkan dengan kegiatan menginap semalam di
sekolah. Kegiatan ini sangat menyenangkan. Ini jadi salah satu kegiatan yang menjadi
favoritku. Sore hari kami diajak berbagi dengan sesama di sekitar lingkungan sekolah sambil
membagikan takjil berbuka untuk orang- orang yang melintas di depan sekolahku. Suasana
Ramadhan yang syahdu selalu membuatku rindu.
Malam hari setelah sholat tarawih, kami di minta untuk berwudhu dan segera tidur agar
tidak terlambat bangun sahur. Tapi ada satu teman ku yang tak ada, saat ustazd mengabsen
kelasku. Ustazd meminta tolong aku dan dua orang teman ku untuk mecari temanku itu. “Kita
cari dimana, Raffan ya?”, tanyaku. “Mungkin Raffan masih di aula”, jawab Ibel temanku.
“Serius?! ngapain Raffan di aula malam- malam begini?”, ciut nyaliku membayangkan jalan
ke aula. “Terus kalau gak di aula, kita cari Raffan dimana?”, tanya Zheva. ”Di kamar mandi”,
jawab Ibel. “Kamar mandi yang mana?”, tanyaku semakin mengkerut. “Ya itu, kita harus cek
di aula dan di setiap kamar mandi”, jawab Zheva. “What?”, jawabku.
Rasanya pengen pulang dan tidur di kasur empukku. “Ya sudahlah, ayo kita cari
Raffan!”, jawabku lirih. Kami bertiga berjalan menuju ke aula. Lampu lorong- lorong menuju
aula sudah banyak yang dipadamkan sejak seusai acara tarawih bersama tadi. Bibir kami
membisu dan lidah kami pun kelu. Kami hanya berjalan sambil menunduk, tapi bukan
menunduk malu. Menunduk karena kami takut ketemu hantu. Sampai di depan pintu, aula
kami mengetuk dan mengucapkan salam, walaupun kami tahu tak ada orang di dalam.
Tiba- tiba saat kami keluar dari aula, ada bayangan melintas di seberang lorong, aula
sekolahku. Langkah kami pun terhenti diam seperti batu. “Apaan tuh yang barusan lewat?”,
tanyaku. “Aku gak lihat apa- apa”, jawab Ibel, membuatku melototkan mataku.
“Kamu lihat gak Zhev?”, tanyaku pada Zheva. “Iya, aku lihat”, jawab Zheva. “Tapi aku
tak tahu itu apa? Hantu?”, tanya Zheva. Jantung kami pun menderu seperti kereta yang
sedang melaju. “Ayuk kabur, yuk!” ajak Ibel. Tak menunggu lama, kami pun lari dengan
langkah seribu. “Hantuuuuu”, teriak kami. “Hei, kalian...”, ada suara memanggilku.
”Masa hantu kenal aku”, pikirku dan menghentikan laju lariku. “Siapa yang manggil?”,
tanya Zheva. “Aku ngga denger kalau ada yang manggil”, jawab Ibel. “Nah lho, siapa yang
manggil?”, tanyaku. Kami pun siap- siap berlari melaju lagi. “Stop, jangan lari, ini Ustadz
Anam”, kata suara itu. “Ustaaaadddddzzzz”, teriak kami berpadu dan berlari mendekati
ustadz.
“Raffan sudah ketemu, ayo kita kembali ke kelas agar besok tak terlambat bangun
sahur!” kata ustadz Anam. “Iya, Tadz”, angguk kami tanda setuju. Lega hati kami setelah
bisa berkumpul dengan teman- teman lagi. Berdoa sebelum tidur dan bersiap untuk tidak
terlambat sahur. Walau dalam hati ku masih bertanya, apa yang ku lihat di seberang lorong
Aula tadi? Apakah itu hantu? Atau itu ustadzku? Sampai saat ini, aku tak mau cari tahu. Itu
salah satu pengalaman seruku.

Terima kasih Ustadz dan Ustadzahku


Setiap hari kuhabiskan waktuku di sekolah. Dari pagi hingga petang menjelang.
Karena itu, aku dan teman- temanku di sekolah sangat dekat dengan ustadz dan ustadzah.
Banyak suka, duka, tangis dan bahagia bersama ustad dan ustadzah. Semua ustadz dan
ustadzah di sekolahku baik dan menyenangkan, tapi memang kamilah yang kadang membuat
ulah. Ustadz dan ustadzah tak pernah marah.
Hal yang paling mengejutkan buat kami adalah saat ulangan harian tiba. Kadang
kami lupa kalau hari itu ada PH. “Ustadzah, bisa diundur besok tidak ulangan harian nya?”,
pinta kami. “Kenapa?”, tanya ustadzah. “Lupa us, belum belajar”, jawab kami. “Belajar itu
tak harus karena akan ada ulangan, belajarlah rutin sedikit demi sedikit, tak akan menjadi
berat”, nasihat ustadzahku. Kami hanya bisa mengangguk malu dan mencoba selalu ingat
nasihat ustadzahku.
Sepulang sekolah kami biasa tidak segera pulang. Orang tua kami sudah tahu, kalau
kami bermain dulu di sekolah. Tahu kah kami bermain apa? Kami bermain sepak bola di
lapangan sekolah. Tahukah kami bermain bola bersama siapa? Kami bermain bola bersama
ustadz Hariyadi. Ustadz paling keren dan paling asyik yang ada di sekolahku. Ada lagi ustadz
Sugeng, “The King of pantun” kami menyebutnya. Ustadz Sugeng sangat lucu. Ustadz Anam
juga favoritku, ustadz nya sangat tegas, tapi sebenarnya sangat baik dan menyenangkan. Ada
satu lagi ustadz yang membuatku kagum, ustadz Authon. Beliau bisa melakukan banyak trik
sulap, membuat kami semua terhibur dan selalu menantikan kehadirannya untuk mengajar
bahasa Arab di kelas.
Buatku ustazd dan ustadzah sudah seperti ayah dan ibu. Semakin mendekati hari
kelulusanku semakin aku merasakan perasaan syahdu. Ustadz.. Ustadzah.. Terima kasih
untuk kebersamaan yang indah selama aku bersekolah. Senyum, tawa, dan semua petuah
pasti akan selalu aku ingat. Terima kasih untuk bimbingan tulusmu, terima kasih untuk semua
nasihat- nasehat bijakmu. Terima kasih untuk semua perjuangan dan lelahmu. Aku dan
teman- temanku selalu berdoa semoga lelahmu menjadi Lillah dan ladang ibadah. Aku dan
teman- teman sholeh dan sholehahku semua, semoga bisa menjadi pemberat amalmu di hari
perhitungan nanti ustazd dan ustadzahku, Aamiin ya Rabb. Semoga Alloh berikan kesehatan,
kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup ustadz dan ustadzahku, Aamiinn ya Rabb. Semoga
kita bisa bertemu lagi, suatu saat nanti. Dan dengan bangga aku akan berkata, “Aku bisa
seperti ini karena ustadz dan ustadzahku di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik”.

Nama : Fadlan Sajid Maulana


Tempat/ tanggal lahir : Tanjung Karang (Lampung), 4 Agustus 2007
Hobi : Bermain sepak bola, bermain basket, dan bersepeda
Cita- cita : Pengusaha dan insinyur
Alamat : Jalan Yakut 3 No. 9 PPS
Pesan dan kesan : Semoga SD Muhammadiyah GKB 2 semakin maju dan berjaya, serta
memiliki prestasi tingkat internasional
BANYAK KISAH DI SEKOLAH
Tit..tit...tit... bunyi alarm dalam hpku berbunyi dengan kerasnya. Membuat matakupun
langsung terbuka. Uuuuuhh... rasanya aku masih sangat mengantuk. Aku lihat jam di dinding
kamar sudah pukul 03.00 WIB dini hari. Dengan sempoyongan aku berjalan menuju kamar
mandi untuk ambil wudhu. Setelah itu, aku pun bergegas melaksanakan sholat tahajud 4
rakaat. Di keheningan malam, aku mearasakan ketenangan hati yang luar biasa. Kupanjatkan
do’a agar semua cita- citaku dikabulkan oleh Allah SWT. Kulantunkan ayat- ayat suci Al
Qur’an dengan rasa ikhlas yang mendalam. Tak lama kemudian adzan subuh pun
berkumandang, kulangkahkan kakiku menuju masjid yang terletak di depan rumahku untuk
menunaikan sholat shubuh.
Pagi ini disambut dengan hujan rintik- rintik, aku bersiap pergi ke sekolah. Biasanya
ada salah satu temanku yang mengajakku berangkat ke sekolah bersama.
“Hazeeeeel, Hazeeel.....”, panggilnya dari depan pagar.
Rupanya temanku sudah menungguku. Jarak sekolah dari rumahku hanya 5 menit
saja. Di tengah perjalanan, aku melihat seorang anak yang kira- kira berusia sama dengan ku
sedang sibuk mengais sesuatu di sebuah tong sampah. Dalam hati aku bertanya, “Sedang
apakah dia di tong sampah itu?”. Setelah aku amati lebih dekat, ternyata dia seorang
pemulung yang sedang mengais dan memilih sampah untuk dimasukkan ke dalam karung
yang dia bawa. Aku merasa sangat iba kepada anak tersebut. Timbul rasa syukur dalam hati,
bahwa aku masih bisa bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak. Aku pun berlalu
meninggalkan anak tersebut. Sesampai di sekolah, aku memarkir sepedaku di tempat parkir
siswa. Sekolah sudah mulai ramai, banyak teman- teman yang sudah datang satu per satu.
Hari ini adalah hari Selasa. Aku sangat semangat karena hari ini adalah hari
favoritku. Aku menyukai hari Selasa, karena ada Ustad Fikri yang memberikan pelajaran
hari ini. Ustad Fikri sangatlah menyenangkan dalam menjelaskan pelajaran. Aku jadi mudah
memahami penjelasan yang diberikan oleh ustad Fikri.
Aku mengobrol dengan teman- teman sambil menunggu ustad Fikri datang ke kelas.
Beberapa temanku ada yang menyanyi, membaca buku, atau hanya sekadar bercerita dengan
sesama teman di bangku tempat duduk mereka. Sekolah itu sangat menyenangkan. Jadi ingat
anak yang ada di jalan tadi pagi. Dalam hati, aku berjanji, akan terus selalu belajar, karena
aku diberi kesempatan untuk belajar dan mendapat pendidikan yang baik.
Bel istirahat pun berbunyi merdu. Aku bergegas ke pos satpam untuk mengambil
bekal yang dititipkan ayahku ke pak satpam.
“Hhhmmm, baunya saja lezaaattt”, gumamku sambil membawa kotak makan ke
kelas. “Ayah hari ini bawain bekal apa yah?”, tanyaku lagi dalam hati. Aku tak sabar ingin
segera membuka dan memakan isi bekalku, ketika aku buka, ternyata nasi kuning. Waaah,
lezat.
Akupun makan bersama dengan teman- temanku di dalam kelas. Di sebelah kananku,
ada Anton, dan di sebelah kiriku ada Izul. Selesai makan siang, aku dan teman- teman
bergegas menuju ke tempat wudhu dan menunaikan sholat dhuhur bersama- sama. Setelah
selesai sholat, aku dan teman- teman kembali ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran jam
ke 9.
Pelajaran jam ke 9 adalah waktunya mata pelajaran IPS, yang mengajar adalah
Ustadzah Rohma. Materi yang disampaikan oleh Ustadzah Rohma adalah tentang ASEAN.
Tidak lama kemudian Ustadzah Rohma izin meninggalkan kelas untuk mengikuti rapat, dan
akhirnya pelajaran IPS dilanjutkan oleh Ustdzah Nurul. Setelah pelajar IPS selesai,
selanjutnya aku mengikuti pelajaran SBK yang akan diajar oleh Ustadzah Rafika, beliau
memberikan tugas untuk membuat kelompok yang menampilkan sebuah lagu. Secara
kebetulan aku mendapat kelompok yang sama, dengan Zahran. Zahran adalah salah satu
temanku yang asli sunda. Dia pindah ke Gresik dan sekolah di SD Muhammadiyah 2 GKB.
Zahran adalah anak yang menyenangkan dan sangat ramah kepada semua murid. Menurutku
dia sangat unik, karena dia berbicara dengan logat sunda. Sangat berbeda dengan logat
berbicaraku atau teman- teman yang lain. Kita berbincang- bincang dan membuat rencana
untuk mengadakan belajar bersama sepulang sekolah. Tiba waktunya untuk sholat ashar. Aku
dan Zahran berjalan bersama menuju mushollah untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah.
Selepas menjalankan sholat ashar berjamaah, selanjutya aku bersiap- siap untuk
pulang. Aku kembali ke kelas dan mengemasi buku- bukuku. Kemudian aku berjalan menuju
ke tempat parkir untuk mengambil sepedaku. Rasanya sangat lelah setelah seharian
beraktivitas di sekolah. Tetapi di samping rasa lelah, ada rasa senang bisa bertemu dengan
teman- teman di sekolah. Sesampainya di rumah, aku langsung melepas seragam sekolah dan
mencuci kakiku. Aku rebahkan tubuh di atas kasur untuk melepas segala kepenatan setelah
seharian belajar di sekolah. Jam sekolah yang sangat padat, dari pagi sampai sore, tetap terasa
menyenagkan dan mengasikkkan.
Sambil beristirahat aku sambil berfikir, aku sudah kelas 6 dan sebentar lagi sudah mau
melaksanakan UN (Ujian Nasional). Aku berencana melanjutkan di SMP Muhammadiyah.
Semoga keinginanku bisa tercapai.
Hari- hari aku lalui dengan suka dan cita. Banyak sekali cerita yang mengasikkan
bersama teman- teman saat di sekolah. Rasanya aku tak ingin cepat- cepat keluar dari sini.
Tapi aku tetap harus berjalan dan lulus dari SD Muhammadiyah GKB 2 dengan nilai yang
memuasakan dan membanggakan orang tua.

Nama : Hazel Brian Aptanta


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 26 Mei 2007
Hobi : Bersepeda
Cita- cita : Dokter hewan
Alamat : Jalan Intan No. 26- 28 PPS
Pesan : Semoga adik kelas semakin berprestasi
Sekolahku Surgaku

Perkenalkan namaku Idam Ilham, biasa dipanggil Idam. Aku tinggal di kota Gresik.
Aku sekolah di SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik. Rasanya baru kemarin aku menjadi siswa
kelas 1. Waktu itu, aku masih penakut sekali. Ada kakak kelas 6 lewat, aku takut. Saat aku
dijahili, aku nangis. Hal- hal seperti itu, membuatku malas sekolah. Tapi dengan ketelatenan
nenek memberikan pengertian padaku, membuatku kembali semangat bersekolah lagi.
“Tal ada yang perlu ditakutkan ketika di sekolah, Idam. Teman- temanmu baik, bisa
bermain bersama. Guru- gurunya juga baik dan ramah”, kata nenek waktu itu.
Kalimat itulah yang selalu ku pegang hingga saat ini. Benar saja. Aku buktikan
sendiri. Sekolah di SD Muhammadiyah GKB 2 benar- benar menyenangkan. Banyak
pelajaran berharga yang bisa aku ambil di sini.
Pertemanan yang sejati, guru- guru yang terbaik, akan selalu ada di hati. Semoga
kelak, di sekolah lanjutan aku bisa menemukan sekolah yang serupa dengan Sdku ini.

Nama : Idam Ilham P.


Tempat/ tanggal lahir : Sidoarjo, 22 Desember 2006
Hobi : Bermain bola
Cita- cita : Pemain sepak bola
Alamat : Jalan Safir 8 No. 12 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini semakin sukses
SENANGNYA BERSAMA TEMAN DI SEKOLAH
Hi, namaku Martcella Ayu Tyas Nundian. Perjalananku dari pertama masuk sekolah
sampai mau lulus akan menjadi pengalaman yang seru. Aku merupakan siswa pindahan.
Ketika tau aku akan pindah ke SD Muhammadiyah GKB 2, aku sangat senang sekali.
Sekolahnya bagus, gede, gurunya juga baik- baik.
Di sekolah ini aku menemukan banyak teman baik. Ada Bilqis, Gheisya, Angeli,
Aisyah, dll. Bilqis adalah anak yang lucu, cantik, centil, dan ceria. Gheisya anak yang baik.
Angeli anak yang dewasa dan mandiri. Sedangkan Aisyah adalah pendekar tapak suci yang
berprestasi.
“Cella, ayo ke kantin!”, ajak Bilqis.
Yaa, kami selalu melewatkan hari- hari di sekolah bersama. Dengan cara begitu, akan
membuat kamu jauh lebih semangat melewati pelajaran di kelas.
“Eh, nanti belajar di rumahku yok!”, kata Angeli.
“Jam berapa?”, tanya Aisyah.
“Gimana kalau habis maghrib”, timpalku.
“Boleh juga. Nanti kita belajar matematika yaah, soalnya aku tadi masih bingung
sama materi baru itu..”, jawab Bilqis.
Ah, beruntungnya aku memiliki teman- teman seperti mereka. Selalu ada saat apapun.
Tidak pernah pilih kasih dan saling membantu. Semoga di sekolah manapun kami setelah ini,
persahabatan manis ini tak akan berakhir.

Nama : Martcella Ayu Tyas N.


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 23 Maret 2007
Hobi : Menyanyi
Cita- cita : Dokter
Alamat : Jalan Mutiara 13 No. 27 PPS
Pesan dan kesan : Kita tidak boleh saling bully
Pergi ke Sekolah

Nama ku Mirza Eka Nurkaffah aku biasa di panggil Mirza. Aku siswa kelas 6 dari SD
Muhammadiyah GKB 2 yang sekolahnya ada di PPS. Aku biasa berangkat sekolah diantar
oleh mamaku, atau kadang- kadang aku berangkat bersepeda dengan teman- temanku. Karena
jarak rumah dan sekolahku lumayan jauh kalau di tempuh dengan jalan kaki.
Pagi itu, aku pergi sekolah dengan naik sepeda bersama teman- temanku. Mereka
adalah Abie dan Bevan, karena jarak rumahku dan rumah mereka tidaklah terlalu jauh.
Mereka berdua merupakan sahabatku, sahabat yang menyenangkan buatku.
Aku menunggu mereka menjemputku berangkat sekolah. Tepat pukul 06.00, mereka
berdua datang memanggilku. "Mirza, Mirza, Mirza", seru Abie. Akupun bergegas mengambil
tas dan berpamitan kepada mamaku.
"Ma.. aku berangkat yah, teman- teman sudah menjemputku", pamitku sambil
mencium tangan mama. Setelah berpamitan kepada mama, kami langsung berangkat
bersama. Bersepeda pagi itu terasa menyenangkan. Udara begitu sejuk. Seperti biasa, kami
mengayuh sepeda santai sambil sesekali bercerita lucu.
Sekitar 10 menit, sampai juga kami di sekolah. Suasana sekolah itu masih sepi, hanya
ada beberapa anak yang datang. Tak lupa selalu ada satpam yang 24 jam menjaga sekolahku.
Kami bergegas keparkiran sepeda dan segera menuju ruang kelas. Di pojok pintu
kelas, temanku sudah menungguku. "Ayo Mir, kita ke mushollah", teriak Nizar. Sementara
aku bergegas menaruh tas sekolahku. Kita sama- sama ke mushollah untuk mengerjakan
sholat dhuha dua rokaat.
Begitulah kebiasaan di sekolahku. Setelah itu, aku setor hafalan Al- Qur'an.
Alhamdulillah, serangkaian kebiasaan baik sudah aku lakukan. Akupun bergegas masuk ke
kelas untuk melanjutkan pelajaran.
Jam menunjukan pukul 08.00 tepat. Tiba- tiba perutku terasa sakit sekali. Apa
mungkin aku masuk angin, karena semalam habis kehujanan. Akupun permisi ke ustadzahku
untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Tak kuat rasanya menahan rasa sakit di perutku.
Hampir 3 kali aku pergi bolak- balik ke kamar mandi. Minyak kayu putih pun sudahku balur
diseluruh perutku. Masih saja perut ini terasa sakit, akhirnya aku putuskan untuk ke UKS
meminta obat masuk angin. Alhamdulillah setelah minum satu obat, perutku sudah tak terasa
sakit lagi. Aku pun bisa mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan tenang karena perutku tak
lagi sakit.
Tet... tet... tet... Tanda bel istirahat dimulai. Segera aku keluar kelas dan membeli
makanan, karena sakit perut ini bisa jadi juga karena aku belum sarapan. Nasi krawu
kesukaanku, hmm, nyam, nyam, enak.
Setelah kenyang, aku ingin bergabung dengan teman- teman di lapangan untuk
bermain bola.
"Teman- teman, bolehkah aku ikut bermain bola bersama kalian?", teriakku.
"Ayo Mirza, cepat turun! Jangan di dalam kelas, kita main bola yuk!", teriak Nizar.
"Sebentar, aku turun ya!", jawabku.
"Ayo, cepat ya ! Kami tunggu!", jawab Nizar.
Kurang lebih seperempat jam aku dan kawan- kawan bermain bola. Tak terasa
istirahat selesai. Kami pun mulai belajar lagi. Pelajaran selanjutnya adalah kesukaanku,
Matematika.
“Ada yang belum paham?”, tanya Ustadzah Sulis guru matematika.
Tak seorang pun menjawab. Tandanya seluruh siswa mengerti. Setelah pelajaran
berakhir, aku pun bergegas makan siang. Semua anak serempak membuka bekal masing-
masing. Tak ada yang minder dengan bekalnya. Semua senang. Bahkan tak jarang kami
saling berbagi menu makanan yang kami bawa. Yaah, hal seperti ini yang nanti akan selalu
aku rindukan ketika lulus. Bersama- sama di sekolah.

Nama : Mochammad Mirza Eka Nur Kaffa


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 20 Desember 2006
Hobi : Sepak bola
Cita- cita : Insinyur
Alamat : Perum. Bukit Emas D1 No. 22
Pesan dan kesan : Semoga kami menjadi generasi yang unggul di masa depan
Aku dan Sekolahku
Hari ini merupakan hari pertama aku masuk ke sekolah baruku yaitu di SD
Muhammadiyah 2 GKB yang terletak di Pondok Permata Suci (PPS) Gresik. Hari ini adalah
hari yang sangat menenangkan bagiku, karena aku bertemu dengan teman- teman baru dan
guru- guru baru. Salah satu teman lamaku adalah Nabil. Dia adalah teman kecilku yang dulu
sama- sama bersekolah di Paud Kenanga II Jamrud. Dia juga teman bermainku di rumah.
Setiap hari aku selalu pergi ke sekolah dengan Nabil.
Nabil selalu menjemputku ketika ke sekolah. Kami sering kali bermain bersama.
Terkadang kita bermain sepeda ataupun memancing di Swan Lake bersama teman- teman ku
yang lain.
Tak terasa waktu cepat berlalu. Sekarang Nabil sudah duduk di bangku kelas VI
Umar Bin Khattab dan aku duduk di kelas VI Abu Bakar Ash-Shiddiq. Setiap hari aku pergi
ke sekolah dijemput oleh Nabil,tak terkira senangnya rasa hatiku. Di sekolah aku belajar
bersama dengan teman- teman dan guru- guru yang selalu sabar dan telaten mengajariku.
Banyak pengalaman yang aku dapat di sekolah.
Kadang mengesalkan, tetapi lebih sering menyenangkan. Banyak ilmu yang bisa aku
petik di setiap pelajaran yang diberikan oleh guruku. Di kelas VI ini, aku juga mempunyai
teman yang sangatdekat denganku, Namanya Idam. Idam juga teman PAUDku, disaat aku
kecil.
Idam adalah anak yang sangat rajin belajar, beribadah, dan dia juga selalu berinfaq.
Dia tinggal bersama kakek dan neneknya. Mereka tinggal di jalan Safir PPS. Idam selalu
sabar ketika mendengar ejekan dari temanya, dia juga tidak mudah marah. Idam adalah teman
terbaikku.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tak terasa aku sudah memasuki semester 2. Aku
mencoba memperbaiki sikapku yang selama ini kurang baik. Usiaku kini juga semakin
bertambah, tidak terasa UN sebentar lagi. Try in sudah banyak yang kulalui. Di bulan
Februari ini ujian praktek PJOK, ujian praktek IPA membuat “Science Big Book” serta
mempresentasikannya di depan kelas. Tidak hanya itu, masih banyak ujian- ujian lain yang
aku lewati.
Tanggal 8 Februari 2019 kami melaksanakan ujian praktek bahasa Jawa dengan tema
“GKB DJAMan BIyen”. Selain menggunakan bahasa Jawa, kita juga mengadakan bazar
dengan menyajikan menu tempo dulu seperti klepon, ongol-ongol, ketan bubuk, klanting,
serawut, dan lain- lain.
Sebentar lagi Try out pun akan aku lalui dan aku pun harus selalu semangat. Oleh
karena itu aku pun harus belajar dengan giat dan tekun demi mengejar cita-cita yang selama
ini aku impikan, yaitu menjadi pemain sepak bola yang mempunyai akhlak yang baik. Selain
kedua orang tuaku yang selalu mendoakan aku, dan mereka selalu memberi semangat
kepadaku, teman- temanku juga memberikan semangat kepadaku untuk meraih cita- citaku.
Mereka dapat membantu bila aku sedang susah, selain Idam, mereka adalah Mirza, Abhi,
Reyhan,Tyo, dan Hendrik.
Mereka itu adalah teman- teman sejatiku di kelas VI. Meskipun aku sudah mengenal
mereka sejak sekolah TK dan juga pernah satu kelas pada saat aku duduk di kelas I sampai
kelas VI. Mereka adalah teman- teman sejatiku karena mereka dapatku percaya, meskipun
mereka sering menggodaku namun mereka selalu membelaku jika ada temanku yang lain
mengejekku.
Tanggal 1 dan 2 Febriari 2019 kemarin, aku dan teman- temanku melaksanakan
kegiatan yang sudah di agendakan oleh sekolah yakni “Holiday in Spemdalas” . Di sana kami
melakukan kegiatan yang menyenangkan dan untuk sementara kami melupakan tugas- tugas
yang sudah menanti. Momen- momen yang indah dan penuh keeceriaan di kelas VI ini tidak
akan pernah aku lupakan meskipun aku sudah lulus dan tidak bersekolah di sana lagi. Itulah
sebagian kisah pengalamanku di sekolah, mulai dari saat aku masih duduk di kelas I sampai
aku duduk di kelas VI.

Nama : M. Nizar Aufa


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 5 Juni 2007
Hobi : Bermain sepak bola
Cita- cita : Pemain bola
Alamat : Jalan Jamrud VI/ VIII PPS
Pesan dan kesan : Semoga menjadi sekolah terbaik
Mengenangmu, Membuat Hatiku Senang
“Sekolah itu menyenangkan”, itu kata bunda saya. Bundaku bersekolah diakhir tahun
90an. Masa- masanya Dilan sekolah, kebetulan sekolahnya pun di kota yang sama dengan
Dilan. Setiap pagi pukul 06.30 berjalan kaki menuju sekolah, udaranya waktu itu masih
dingin dan sejuk. Setiap nafas yang terhembus terlihat seperti berwarna putih. Cuitan burung
gereja yang hinggap di pohon- pohon rindang sepanjang jalan menuju sekolah. Sepuluh menit
kemudian, sampailah di gerbang pintu sekolah.
Bapak dan Ibu guru sudah menyambut di depan gerbang sekolah. Memperhatikan
seragam sekolah siswa yang baru sampai. Ada penggaris panjang dipegang pak guru atau
gunting ditangan guru yang lain. Penggaris digunakan untuk menakut- nakuti siswa apabila
ada siswa/ siswi yang bajunya tidak dimasukkan ke dalam celana atau rok mereka. Gunting
berguna untuk cukur rambut siswa yang panjang, juga memotong rok siswi yang panjangnya
di atas lutut. Kebetulan sekolahnya di sekolah negeri, jadi belum banyak yang memakai
pakaian panjang berjilbab. Cukup ketat peraturannya, karena siswa harus belajar disiplin.
Guru- guru di sekolah bundaku katanya sih lucu- lucu. Guru Matematika apabila
datang ke kelas, tidak langsung menuju meja guru, tapi beliau berkeliling di kelas sambil
memperhatikan siswanya. Siswa- siswi pun duduk tegak tak bergerak tapi sambil tersenyum
simpul, karena cara jalan pak guru itu mirip seperti Mr. Bean. Walaupun kadang pusing
dengan pelajarannya, tapi tetap terhibur oleh sikap bapak guru yang lucu. Ada juga guru IPA
yang suka baca komik Donald Duck dikelas. Setelah menerangkan siswanya diberi tugas
mengerjakan soal-soal latihan, sedangkan beliau membaca komik sambil terkekeh- kekeh
tertawa sendiri. Ada juga ibu guru Seni Musik yang mengerikan, penampilan beliau sangat
modis, paling keren diantara guru- guru yang lainnya tapi beliau pelit sama nilai. Seringkali
siswa- siswi dites menyanyi lagu wajib atau lagu daerah, absen secara acak, satu lagu
dinyanyikan beberapa siswa saling sambung bergantian, jadi apabila disebut namanya harus
siap menyambung lagu yang dinyanyikan teman sebelumnya. Kebanyangkan deg- degan
sambil nunggu giliran bernyanyi.
Bunda balik bertanya padaku, “Apa yang membuat kamu rajin bersekolah di SD
Muhammadiyah GKB 2?” kata bundaku. Terus terang aku bingung jawabnya. Sekolah bagi
aku sudah seperti kebiasaan. Tiap hari bangun pagi berangkat ke sekolah lalu belajar.
Sepertinya tidak ada yang istimewa. Mungkin akan merasa istimewa ketika aku sudah lulus
dari sekolah ini dan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi. Mungkin pada saatnya
nanti akan terkenang indahnya masa- masa bersekolah di SD Muhammadiyah GKB2.
Tetapi ada program sekolah yang aku suka yaitu home visit, karena aku bisa belajar
bersama teman- teman di rumah secara bergiliran. Selain itu, aku juga suka al-quran day
karena dapat mengaji dan murajaah mengulang hafalan secara bersama secara begiliran. Jadi
ketika sudah lulus nanti aku akan mengenang masa- masa ketika belajar dan mengaji
bersama. Suatu saat nanti akan aku rindukan
Aku akan rindu dengan seluruh teman- temanku di sekolah SD Muhammadiyah GKB
2 ini. Aku juga akan rindu dengan teman- teman yang suka jahil, akan rindu juga dengan
Ustad dan ustadzah yang telah mengajariku ilmu- ilmu baru yang bisa bermanfaat untuk masa
depanku. Aku juga akan rindu dengan suasana kelas yang ramai. Mungkin suatu saat nanti
aku bisa menceritakan betapa senangnya bersekolah di SD Muhammadiyah GKB2 ini kepada
teman- teman baru di sekolah yang baru juga.

Nama : Muhammad Zahran Ar Ramdhani


Tempat/ tanggal lahir : Tangerang, 15 Oktober 2006
Hobi : Basket
Cita- cita : Insinyur
Alamat : Jl. Botanical No. 45 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi lebih bak
Aku Senang Bersekolah

Hari ini adalah hari yang sangat cerah. Aku membuka jendela kamarku. Matahari
bersinar hangat.
“Chelsea, ayo bangun!”, suara mama membuyarkan mimpiku.
“Iya ma...“, jawabku sambil membuka pintu. “Chelsea mandi dulu maa”, jawabku
lagi.
“Cepat ya sayang..“, ucap mama .
Sebelum aku mandi, aku mau berkenalan dengan kalian. Hello, namaku Chelsea
Michael Alexander biasa di panggil Chelsea. Aku sekolah di SD Muhammadiyah 2 Jakarta.
Aku duduk di bangku kelas 6 A. Aku ada keturunan luar negeri, karena aku juga lahir di kota
London Inggris. Aku memiliki rambut panjang, berkulit putih, dan hidung mancung. Aku
juga memiliki lesung di bagian pipi kanan, tinggiku 150cm.
Aku pun mempunyai sahabat bernama Rachel Aulya, Keysha Putri, dan Clarice
Sangyoi. Tapi dari ketiga sahabatku ini, aku paling dekat dengan Clarice Sangyoi, dikenal
dengan Clarice. Dia juga keturunan luar negeri, tapi tidak lahir di sana. Dia cantik, putih,
lucu, dan suka bikin tertawa. Gak heran kalau dia sedikit pakai bahasa Inggris, karena dia
ingin bisa bahasa Inggris. Pokoknya ingin tertawa kalau ngomong sama sahabatku yang satu
ini.
Oia, aku mau andi dulu yaah.. Mau bersiap berangkat ke sekolah.
Beberapa menit kemudian..
Aku pun turun untuk sarapan bersama papa dan mama. “Pagi Mama... Papa...“,
sapaku dengan senyuman paling indah.
“Pagi juga, sayang..“, jawab papa dengan lembut.
“Silakan duduk Nona..“, kata mama menggodaku sambil mempersilahkan aku duduk.
“Apa- apaan sih mama..“, jawabku kesel sambil menahan tawa.
“Sudah- sudah, ayo makan dulu, nanti kamu telat loh Chelsea“, kata papa
membujukku untuk tidak bertengkar dengan mama.
“Oke Pa..“, jawabku sambil bermuka masam. Setelah aku makan, aku pun berjalan ke
atas untuk mengambil tas di kamarku .
“Chelsea.. Ayo kita berangkat!!“, ajak papa sambil membuka mobil.
“Iya Pa.. Bentar.. Chelsea masih memakai sepatu..“, jawabku berteriak. Aku
bersalaman dengan mama dan menaiki mobil.
Tak lama kemudian, aku pun sampai di sekolah.
“Haii, Chelsea..“, sapa ketiga sahabatku.
“Haii juga Clarice, Rachel, Keysha. Sudah menungguku dari tadi ya teman- teman“,
sapaku.
Setelah kita mengobrol, bel masuk berbunyi. Aku dan Clarice masuk 6A, sedangkan
Rachel dan Keysha masuk ke 6B. Walaupun kita berbeda kelas, kita tidak ingin di antara kita
ada yang hilang. Aku menaruh tas di atas kursi dan aku pun duduk. Pelajaran pertama hari ini
adalah matematika, pelajaran yang sangat dibenci oleh teman- teman di kelasku. Bukan
karena pelajarannya, tetapi karena gurunya yang terlalu tegas dan disiplin kepada muridnya,
sehingga teman- teman takut kepada gurunya.
“Selamat pagi anak- anak“, sapa ibu Nia dengan muka tegas.
“Selamat pagi juga bu Nia“, jawab anak- anak serentak.
“Bu Nia akan menjelaskan materi yang harus di pelajari oleh anak – anak “, kata bu
Nia.
Di sela- sela perasaan tegang mendengarkan bu guru menerangkan, teman- teman
mulai mengantuk.
“Anak- anak, mengapa kalian mengantuk? Bu Nia sudah bilang, tidak ada satu murid
pun yang boleh mengantuk ataupun tidur di saat ibu menerangkan atau menjelaskan. Oke?“,
marah Bu Nia dengan muka tegas.
Waktu berlalu. “ Haahhh.. legah banget, selesai dari pelajaran Bu Nia..“, kata Dito
teman sekelasku.
“Iya, lega banget ya, bu Nia semakin menakutkan dan kejam“, jawab Clarice.
“Clarice.. kamu nggak boleh ngomong kayak gitu, bagaimana pun juga bu Nia juga
sudah mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Lagian bu Nia tegas, karena bu Nia ingin murid-
muridnya sukses dalam menghadapi ujian“, tegurku kepada Clarice .
“You sih terlalu well jadi orang, Chelsea..“, jawab Clarice membenarkanku.
“Tapi, benar juga kata Chelsea“, jawab Donny, teman sekelasku.
“Kau itu selalu saja membela Chelsea“, kata Sarah, teman sekelasku yang lain.
“Bukan begitu, tapi aku akan membela mana yang benar, bukan mana yang salah“,
sahut Donny.
“Sudah- sudah, jangan bertengkar. Lagian apa gunanya bertengkar? Itu bu Rossi
sudah datang“, kata Chelsea.
“Silahkan duduk anak- anak!“, kata bu Rossi.
“Anak- anak, kita akan mulai dengan materi cangkriman ya..“, kata bu Rossi .
Satu jam kemudian...
“Kring, Kring, Kring...“, suara bel berbunyi.
Semua anak keluar kelas untuk membeli jajan di kantin. “Clarice, ayo kita ke
kantin..!!“, ajakku kepada Clarice.
“But , me lagi do not want to the canteen“, jawab Clarice tersenyum.
“Oh yaudah.. Aku tinggal ke kantin dulu ya..“, ucapku.
“Iya, Chel.. Just relax“ Jawab Clarice.
Perjalanan ke kantin......
“Loh.. Chelsea, Clarice dimana?”, tanya Rachel kepadaku.
“Oh.. Clarice lagi gak mau ke kantin“, jawabku.
“Ohh.. begitu. Yaudah, ayo kita makan bakso..“, ajak Keysha.
“Ayooo...“, jawabku dan Rachel.
Kegiatan yang padat di sekolah, membuat waktu berjalan terasa lebih cepat.
“Chelsea, ayo kita pulang!“, ajak papa berteriak dari dalam mobil.
****
Ketika aku bangun dari tidur, aku langsung bangun dan merapikan tempat tidur. Lalu
aku pun mandi dan memakai baju. Setelah itu, aku turun untuk sarapan pagi.
“Pagi mama.. Pagi papa..“, sapaku dengan wajah ceria.
“Pagi juga sayang..“, jawab mama dengan tersenyum.
“Sayang... kok kelihatannya kamu ceria banget ya, ada apa sih? Cerita dong!!”, tanya
papa.
“Loh, Papa, sama Mama gak ingat ini hari apa...?“, tanyaku tersenyum.
“Hari Rabu kan, emang kenapa sayang?“, tanya papa balik.
“Jadi, Mama sama Papa benar- benar gak ingat?“, tanyaku.
Sepanjang hari aku murung. Di sekolah juga. Aku kesal dengan semua orang, katanya
mereka sayang denganku. Tapi, mereka tidak ada yang ingat ada apa dengan hari ini. Bu
Lessi datang, ku kira akan pelajaran seperti biasa. Ternyata Bu Lessi meminta anak- anak
untuk menghias kelas. “Ooh, mungkin akan ada lomba kebersihan kelas”, batinku.
Saat teman- teman tengah sibuk mempercantik kelas, Bu Lessi mendekatiku dan
mengajakku ke kantor. Kata beliau butuh bantuanku di sana. Bu Lessi memintaku membantu
membereskan meja kerja beliau yang penuh dengan kertas- kertas tugas siswa. Aku menurut
saja.
Ada hampir 30 menit, Bu Lessi pun mempersilahkan aku kembali ke kelas, tentunya
bersama beliau.
“Happy Birthday too you.... Happy Birthday too you.... Happy Birthday.... Happy
Birthday........ Happy Birhday Chelsea.....“, kompak suara nyanyian terdengar saat aku
membuka pintu kelas. Aku kaget. Ada kue cantik, balon, juga banyak kado di atas meja. Aku
terperangah.
Ku lihat sekeliling kelas. Semakin membuatku terkejut. Tidak hanya teman- teman,
ada mama dan papa juga. “Happy Birhtday sayang, Wish u all the best ya....“, ucap mama
memelukku. “ Selamat ulang tahun sayang“, ucap papa bergantian. Teman- teman secara
bergantian mengucapkan selamat padaku. Banyak doa yang mereka panjatkan pula untukku.
Aku senang sekali. Ngga nyangka akan menjadi seindah ini. Terima kasih mama, papa, dan
semua teman- temanku.

Nama : Nailah Sayyidah


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 26 Februari 2007
Hobi : Berenang dan bersepeda
Cita- cita : Dokter
Alamat : Jalan Jamrud 8 No. 1
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi lebih baik
KELASKU KECE
Kenapa ku sebut kece? karena banyak pengalaman seru di kelasku. Menurutku kelasku
ini kelas yang paling kece dan heboh di angkatan 5. Teman akrabku di kelas 6, yaitu Nia dan
Ayu. Kami selalu bermain bersama. Bahkan, kalau ada diantara kita yang tidak nampak,
selalu teman- temanku yang lain menanyakan keberadaannya.
Aku belajar di kelas Abu Bakar. Aku rasa, Abu Bakar menjadi kelas yang kompak.
Wali kelasku super kece. Beliau bernama ustadzah Nurul Machzumah, biasa dipanggil
ustadzah Uyun. Beliau selalu mengirim segala sesuatu kegiatan anak kelas 6 Abu Bakar
dalam bentuk foto. Mama- mama kami di rumah tentu saja kegirangan mendapati foto
anaknya.
Yang paling seru, saat outbond di Dlundung, Trawas. Di sana kami harus melewati
rintangan untuk ke air terjun. Banyak juga permainan lainnya. Ada flying fox, limbah
beracun, mendirikan bendera, dan masih banyak lagi. Paling seru adalah saat senam bareng
kak Ruben.
Kakak- kakak di sana baik banget. Ada kak Ruben, kak Dafi dan yang lainnya.
Kakaknya ganteng- ganteng dan cantik- cantik lho. Ada bagian outbond yang paling
menantangkan, yaitu saat melewati rintangan untuk menuju ke air terjun Dlundung. Pada
akhirnya kami semua bertemu air terjun yang airnya sangat dingin.
Selama perjalanan outbond, kami bercerita, tertawa, dan menyanyi. Senang sekali.
Saat holiday in SPEMDALAS juga seru. Karena banyak canda tawa saat kegiatan
tersebut. Apalagi yang di kelas 9C, seru banget. Intinya masa- masa SD, adalah masa yang
menyenangkan dan tidak terlupakan.

Nama : Nisrina Ardhiani


Tempat, tanggal lahir : Blora, 26 Februari 2007
Hobi : Memanah dan memasak
Cita- cita : Guru
Alamat : Perum Dinari Blok A/5
Pesan dan kesan : Jangan melupakan satu sama lain
PENGALAMANKU DI BERLIAN SCHOOL
Aku sekolah di SD Muhammadiyah GKB 2, yang biasa disebut BerLIAN School.
Oiya, waktu aku liburan sekolah, aku pergi ke Solo, ke rumah nenekku, kurang lebih 1
mingguan aku di sana. Senang sekali di Solo, hawanya sejuk, dingin, bagaikan suasana
pegunungan. Jadi terasa menyenangkan sekali berada di Solo.
Kalau pagi, aku malas sekali untuk bangun tidur. Tapi ibuku sudah membangunkan
aku. “Ayo bangun! Hari sudah siang, cepat mandi, lalu sarapan pagi, kemudian berangkat
sekolah, nanti terlambat lho!”, begitu kata ibuku. “Iya bu, sebentar”, jawabku. Bergegaslah
aku ke kamar mandi. Di kamar mandi pun aku terasa ngantuk berat. Terdengar dari luar
ibuku berteriak- teriak lagi. Cepat- cepatlah aku mandi, setelah itu, aku sarapan dan kemudian
berangkat sekolah. Aku ke sekolah diantar ayah, sekalian ayah berangkat kerja.
Sesampainya aku di sekolah, ternyata sekolahan masih sepi. Aku langsung masuk ke
kelasku. Setelah meletakkan tas, aku keluar dari kelas. Aku melihat ada yang aneh di depan
kelasku. Ada seorang anak perempuan memakai jilbab biru duduk duduk sendirian. Setelah
aku mendekat, ternyata aku tidak mengenal anak itu.
Tidak lama kemudian, bel sekolah berbunyi, tanda masuk sekolah, semua muri- murid
berhamburan memasuki kelas masing- masing. Setelah masuk kelas, guru kelasku mengabsen
semua yang hadir. Ternyata ada satu orang yang tidak masuk, yaitu Nina namanya.
Nina duduk persis di sebelah bangkuku. Nina adalah salah satu sahabat baikku.
Sahabat baikku ada 3, Nina, Mita, dan Rossi. Di manapun aku berada, selalu ada mereka.
Hari itu, Nina tidak masuk sekolah karena sakit. Kami bertiga sedih mendengarnya, kami
berniat untuk menjenguk Nina di rumahnya. Alhamdulillah, Nina tidak sampai dirawat di
rumah sakit.
Setelah guru kelas mengabsen semua murid, guruku memanggil seseorang anak
perempuan. Ternyata anak itu tadi yang duduk sendirian di depan kelas. Dia memperkenalkan
dirinya, namanya Dillan. Dia pindahan dari SD di Jawa Tengah. Dia juga menceritakan
keadaan di Yogya pada waktu gempa. Sekarang Dillan tinggal hanya dengan nenek dan
kakeknya di Gresik, karena orang tuanya dan adiknya sudah meninggal dunia karena kejadian
itu. Kasihan sekali nasib anak itu, kami semua terharu mendengar cerita Dillan. Kami yang
ada di sini masih beruntung, karena tempat kita jauh dari bencana itu. Aku bersyukur kepada
Allah SWT, karena beliaulah kita masih diberikan kenikmatan dan kesehatan di dunia ini.
Tiba- tiba terdengar bel berbunyi panjang, tanda pulang sekolah, atau pelajaran telah
selesai. Hari ini memang pulang agak siang, karena pelajaran masih belm optimal. Biasanya
aku pulang sore pukul 15.30. Aku tidak lekas pulang, karena ingin mampir ke rumah Nina
terlebih dulu. Berangkatlah aku dan teman- temanku.
****
Keesokkan harinya, aku lebih bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Setelah sholat
Shubuh, aku tidak tidur lagi. Melainkan aku mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah.
Sesampai di sekolah, tetap saja, sekolah masih terlihat sepi sekali. Memang aku terbiasa
berangkat sekolah pagi sekali.
Aku tidak sabar ingin berkenalan lebih akrab dengan anak baru itu. Selang beberapa
menit, dia datang, dia menghampiri aku. “Hai”, sapaku. dia juga kelihatan suka berteman
dengan aku. Kami bercerita panjang lebar. Tidak terasa bel berbunyi. Semua siswa
berkumpul di lapangan karena ada pemberitahuan dari Ustad. Semua siswa hari ini disuruh
kerja bakti membersihkan sekolah maupun di dalam kelas. Aku dan temanku bergegas
mengambil sapu dan mulai membersihkan kelas. Laki- laki membersihkan halaman sekolah.
Sekolahku indah, nyaman, dan bersih dari polusi. Ustad dan Ustadza pun ikut kerja bakti. Di
sekolahku ini, Ustad dan Ustadzahnya baik, ramah, dan suka bergurau. Tetapi itu di momen-
momen tertentu. Tetapi kalau pelajaran sudah dimulai, kita juga harus menaati peraturan yang
sudah ditentukan.
Setelah melakukan kerja bakti kita disuruh masuk ke kelas, kemudian istirahat.
Sebelum istirahat, kita semua melaksanakan sholat Dhuhur dulu. Setelah Sholat dhuhur, aku
istirahat,dan makan siang.
Aku paling senang kalau pas istirahat makan bersama di ruang makan, kelihatan
rukun dengan teman- teman. Bukan dari satu kelas saja, melainkan dari seluruh kelas. Saya
sekarang sudah duduk dikelas 6, setelah istirahat aku masuk kelas lagi. Kegiatan seperti
inilah yang membuatku semangat bersekolah.

Nama : Nur Katrina Maulidia


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 30 Maret 2007
Hobi : Membaca Al Quran
Cita- cita : Dokter
Alamat : Jalan Mutiara 15 No. 4 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi hebat dan semakin maju
MASA SEKOLAHKU
Ketika aku masih kecil dan belum sekolah, aku berandai- andai, bagaimana rasanya
sekolah itu. Alahkah senang, bila waktunya sekolah nanti banyak teman. Bisa bermain
bersama teman- teman. Setelah usiaku 3 tahun, aku baru mengenal apakah yang dinamakan
sekolah itu. Di situ aku mengenal sekolah pendidikan usia dini, atau yang di kenal dengan
PAUD.
Teman- teman PAUD masih banyak yang di tungguin orang tuanya. Sekolah
pendidikan anak usia dini, atau dengan nama lain playgroup, adalah pertama kalinya anak
belajar dan pengenalan sekolah. Masih banyak anak yang menangis, berlari kesana kemari,
berebutan mainan, mengerjakan buku masih penuh pengawasan dan perhatian.Hihi. Tibalah
saat yang aku tunggu, yaitu masuk SD.
Aku melanjutkan di SD MUHAAMMADIYAH GKB 2 yang alamatnya di Jalan
Berlian 8 Pondok Permata Suci. Semakin naik tingkat, semakin banyak teman. Di SD, aku
berangkat ke sekolah sudah tidak di antar mama lagi, tapi naik sepeda.
Waktu awal masuk SD, aku mendapatkan seragam baru, tas, tak ketinggakan pula
sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya. Pelajaran yang baru masuk sekolah dasar ada
matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, bahasa Jawa, bahasa Inggris, PKN, bahasa arab, dll.
Setelah aku naik ke kelas dua, aku belajar menggunakan metode tematik. Metode tematik itu
pelajarannya berkaitan antara satu dan lain.
Ketika di kelas dua, aku ganti ekstrakurikuler, yaitu futsal, karena futsal itu hampir
sama dengan sepak bola, tetapi jumlah futsal pemain lebih dikit. Di SD banyak sekali tugas-
tugas yang harus dikerjakan, kadang tugas itu lebih dari satu, tetapi aku tidak patah semangat.
Setiap selesai ujian semester, diadakan pertempuran wali muri dan guru untuk
mengetahui bagaimana perkembangan anak di sekolah.
Masa- masa di sekolah, masa yang menyenangkan, karena banyak teman yang dulu
nggak kenal, menjadi kenal. Tapi yang menyedihkan, tatkala sedang menghadapi ujian,
ulangan, dan tugas yang banyak sekali. Meskipun banyak tugas, saya tetap semangat untuk
mengerjakan dan belajar agar mendapatkan nilai bagus.
Kegiatan yang paling padat adalah saat di kelas 6. Tiap hari di kasih pekerjaan rumah
untuk menginggat pelajaran yang telah berlalu. Ada tambahan belajar di hari Sabtu dengan
istilah Saturday Club. Kadang satu bulan sekali diadakan Al Quran Day. Padahal pas kelas 5
Sabtu aku selalu libur.
Tak terasa kelas 6 hampir berakhir, kita akan berpisah. Maing- masing akan
melanjutkan ke sekolah yang diinginkan. Meskipun sudah tidak satu sekolah, semoga
silaturahmi masih terjalin dengan baik.

Nama : Prasetyo Nugroho R.


Tempat/ tanggal lahir : Rembang, 22 Oktober 2006
Hobi : Bermain bulu tangkis
Cita- cita : Pemain bola
Alamat : Jalan Mutiara X/ 12 PPS
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi maju dan bertambah sukses
Sekolahku adalah Istanaku
Saya bersekolah di SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik. Sekolahku adalah rumah ke 2.
Di sekolah, saya mempunyai sahabat yang bisa belajar bersama, bertukar pikiran bersama,
dan bercanda bersama. Di samping itu, sekolah juga mengajarkan kedisiplinan, saling
menghargai dan menghormati antar teman, juga mengajarkan arti kebersamaan dan
perbedaan antar teman. Sekolah itu memang menyenangkan, apalagi mempunyai teman yang
baik dan tanpa ada yang menyakiti. Di sekolahku ini memang mempunyai tingkat
kedisiplinan yang tinggi, siswa tidak boleh telat pada waktu masuk sekolah. Dari semua itu,
saya bisa belajar bagaimana caranya agar bisa lebih baik lagi dan lebih rajin lagi layaknya arti
disiplin sesungguhnya.
Ustad dan ustadzah di SD Muhammadiyah GKB 2 sangat ramah, baik dan tegas.
Ustad dan ustadzah yang selalu setia mengajar saya walaupun merasa lelah, tetapi ustad dan
ustadzah tetap semangat dan selalu setia mendampingi belajar. Saya sangat senang memiliki
ustad dan ustadzah yang selalu mendampingi saya, walaupun kadang saya sedikit jahil
ataupun nakal, tetapi ustad dan ustadzah tetap sabar mengajar saya. Oleh karena itu, saya
tidak boleh mengecewakannya. Saya harus semangat belajar supaya ustad dan ustadzah
bangga terhadap saya.
Di sekolah inilah saya belajar pengetahuan dan ketrampilan. Sekolah ini
mengajarkan banyak hal, baik materi maupun praktek secara langsung. Tidak hanya itu, di
sekolah ini juga mempunyai kegiatan ekstrakurikuler diantaranya basket, futsal, renang, tapak
suci, musik, catur, robotik dan banyak lagi.
SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik mempunyai gedung yang bagus dan kelas yang
nyaman buat belajar. Di kelas terdapat beberapa peralatan yang dibuat untuk kebutuhan siswa
siswinya. Kelas terasa nyaman pada waktu pelajaran, karena memiliki fasilitas yang
memadai.
Saya sangat senang sekolah di SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik karena
mempunyai kantin yang bersih, sehat dan higinis. Makanannya enak, murah, sehat dan
mempunyai nilai vitamin yang cukup tinggi. Saya dan teman- teman sangat senang dan
nyaman membeli di kantin ini, apalagi dengan minumanya yang segar dan enak.
Sekolahku mempunyai kegiatan yang rutin dilakukan, yaitu upacara bendera yang
dilaksanakan setiap tanggal 17. Selain itu, di sekolah ini setiap hari jumat juga ada kultum.
Oh iya, setiap hari saya berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda bersama
temanku. Meskipun orang tua saya menawari untuk berangkat diantar jemput, tetapi saya
menolaknya, karena saya merasa ke sekolah menggunakan sepeda dapat meninggikan badan
dan membuat tubuh menjadi sehat. Lagi pula, sekolah dengan rumah jaraknya tidak jauh
cuma sekitar lima menit sampai sepuluh menit.
Kini saya sudah menginjak kelas 6, berarti saya akan segera meninggalkan sekolah
ini. Selepas dari sekolah ini, saya berharap banyak baik untuk diri saya maupun untuk
sekolahku tercinta. Untuk kedepannya, saya berharap bisa masuk ke pondok pesantren yang
saya inginkan. Untuk SD Muhammadiyah GKB 2 tercinta, saya hanya berharap semoga
sekolah ini bisa memberikan pendidikan yang lebih baik lagi, dan menjadikan siswa-
siswinya berprestasi dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Saya tidak akan melupakan dan akan selalu mengenang jasa ustad dan ustadzah yang
selalu membimbing saya. Tak lupa juga untuk teman- teman yang selalu dihati. Saya akan
selalu merindukan masa- masa diwaktu bersama kalian. Terima kasih ustad dan ustadzah
yang selalu menasehati dan mengingatkan dikala saya salah. Terima kasih juga buat teman-
teman yang selalu setia menemani di kelas saat bermain. Saya cinta dengan kalian dan saya
bangga dengan SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik.

Nama : Reyhan Virghi Adetya Farezi


Tempat/ tanggal lahir : Kediri, 24 Februari 2007
Hobi : Bermain bola
Cita- cita : Pemain bulu tangkis
Alamat : Jalan Safir No. 14 PPS
Pesan dan kesan : Semoga adik kelas semakin berprestasi
PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG

Kring.. Kring.. Bel sekolahpun berbunyi. Tiba- tiba ada anak baru yang masuk ke
ruang kelas. “Siapa dia?“, tanyaku. Belum sempat temanku menjawab, bu guru masuk kelas.
“Selamat pagi anak- anak“, sapa bu guru. “Selamat pagi juga, Bu“, jawabku dan teman-
teman. “Hari ini kita kedatangan murid baru, mari kita beri kesempatan dia untuk maju”, kata
bu guru. Sambil diiringi suara tepuk tangan dari teman- teman, murid baru tersebut berjalan
ke depan.
“Hai, namaku Lala. Aku berasal dari Bandung. Sebelum pindah kesini, aku
bersekolah di SD Negeri Bandung, semoga kalian bisa berteman baik dengan aku, ya!”, kata
Lala. ”Silahkan duduk kembali, Lala!“, kata ibu guru.
Kring.. kring.. Bel istirahat pun berbunyi. Banyak murid yang berlari ke arah kantin,
tiba- tiba ada anak yang menghalangi jalan Lala. Ketika Lala hendak pergi ke kantin.
”Kenapa kamu menghalangi jalanku?“, kata Lala dengan muka heran. “Boleh kenalan
nggak?”, kata anak yang menghalangi jalan Lala. “Boleh dong, namaku Lala, nama kamu
siapa?“, kata Lala sambil tersenyum . “Namaku Lili, salam kenal, aku anak kelas 6C“, kata
Lili. “Oooh, kalau aku anak kelas 6A”, kata Lala. “Kamu mau ke kantin nggak? Kalau kamu
emang mau pergi ke kantin, bareng yuk!”, kata Lili. “Iya, aku mau ke kantin, yaudah ayo!”,
kata Lala sambil menggandeng tangan Lili.
Satu Minggu telah terlewati, hubungan antara Lala dan Lili semakin akrab. Lama
kelamaan terjalin persahabatan antara mereka. Suatu ketika Lala sedang absen, karena
terkena demam berdarah yang cukup parah. Mendengar berita tentang Lala, Lili pun sedih.
Sampai waktu sepulang sekolah, Lili masih terlihat sedih, sebenarnya dia tidak tahu, Lala
dirawat di rumah sakit mana. Satu Minggu telah berlalu, Lala sudah pulih dari penyakitnya
itu. Saat Lili melihat Lala sudah sembuh, Lili pun lari ke arah Lala. Lili memeluk Lala untuk
menghilangkan rasa rindunya.
“Lala aku minta maaf ya ,nggak bisa jenguk kamu”, kata Lili. ”Iya, aku maafin kok”,
kata Lala. Sepulang sekolah pun, Lili dan Lala janjian untuk belajar bersama di rumah Lili.
Namun seperti ada yang aneh, karena saat Lala sampai di rumah Lili, tidak ada orang di
dalamnya.
Akhirnya, Lala pun bertanya kepada tetangga Lili, ternyata ayah Lili terkena serangan
jantung. Lala pun bertanya kembali, ”Ayah Lili dirawat di rumah sakit mana?”. ”Ayah Lili
itu dirawat di Rumah Sakit Sejahtera (RSS)”, jelas tetangga Lili. “Terima kasih atas
informasinya ya, Bu”, kata Lala.
Akhirnya Lala bergegas pulang ke rumah. Sampainya di rumah, Lala meminta tolong
kepada ayahnya untuk mengantarnya ke Rumah Sakit Sejahtera. Sesampainya di rumah sakit,
Lala bertanya kepada petugas rumah sakit, “Mau tanya mbak, Pak Hendra dirawat di kamar
mana ya?”. “Sebentar ya, saya liat dulu, Pak Hendra dirawat di kamar lantai 2, nomor 45”,
kata petugas rumah sakit.
Lala dan ayahnya pun bergegas menuju lantai 2. Sesampainya di lantai 2, Lala dan
ayahnya masuk ke kamar ayah Lili di rawat. Saat masuk ke kamar Pak Hendra, ayah Lala
sangat terkejut sekaligus merasa senang karena dapat bertemu dengan kawan lamanya, Pak
Hendra.
“Assalamualaikum kawan“, salam ayah Lala. Mendengar suara yang dulu, sangat
akrab di telinganya, ayah Lili langsung menjawab. ”Waalaikumsalam, ternyata kau Rahmat”,
jawab Pak Hendra. Kedua sahabat itu larut dalam suasana gembira dan saling melepas rindu
setelah lama tidak berjumpa. Namun sayang, di tengah- tengah suasana gembira itu tiba- tiba
Pak Hendra keadaannya drop lagi. Aku menemani Lili yang sedang menangis karena
khawatir dengan keadaan ayahnya.
Waktu menunjukkan pukul 2 siang, alhamdulillah Pak Hendra sudah sadar. Aku pun
pamit pulang pada Lili, karena aku dan ayah sudah di rumah sakit sejak pukul 11 siang.
Sampai di rumah, aku tidur siang, aku kecapekaan saat menunggu ayah Lili sadar. Di malam
hari, aku belajar dan menyiapkan pelajaran- pelajaran yang harus aku bawa ke sekolah.
Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah. Tak lupa aku pamit kepada mama. Di sekolah
aku bertemu Lili. Aku menanyakan keadaan Pak Hendra, kata Lili ayahnya udah mulai
membaik. Di pelajaran terakhir, aku mendapat surat, isi suratnya itu.

PENGUMUMAN
Bahwa akan di laksanakan perkemahan di sekitar area hutan. Diharapkan semua
murid SD Negeri Jakarta dapat mengikuti kegiatan ini yang dilaksanakan pada hari Minggu,
pukul 06.30 WIB.
Sepulang sekolah Lala pun memberitahu pengumuman ini kepada Lili. Mereka
berdua sangat senang dengan pengumuman ini. Hari Minggu pun telah tiba, mereka
berangkat ke sekolah bersama- sama diantar oleh ayah Lili yang sudah sembuh dari
penyakitnya. Ibu guru pun membagi kelompok. Lala dan Lili senang karena mereka
mendapat kelompok yang sama. Di tengah perjalanan, Ibu guru mengajak anak- anak untuk
bernyanyi bersama suapaya tidak bosan. Perjalanan untuk sampai ke hutan membutuhkan
waktu yang cukup lama. “Akhirnya sampai juga ya”, kata Lala. Ibu guru menyuruh anak-
anak untuk turun satu persatu dari bus, semua anak terlihat sangat senang karena
pemandangan di hutan ini sangat indah .
“Baik anak- anak, sekarang kalian bisa istirahat dulu. Setelah istirahat kalian bisa
langsung membuat kemah bersama kelompok kalian yang sudah Ibu guru bentuk”, kata Ibu
guru sambil membagikan snack kepada semua anak.
Setelah istirahat semua anak pun bergegas untuk membuat kemah. Jumlah anggota
Lala ada 5 anak, yaitu Bagas, Beni, Meli, Lili, dan dirinya sendiri Lala. Mereka berlima
sangat kompak dalam membuat kemah, sehingga kelompok mereka selaesai terlebih dahulu
dari pada kelompok yang lain.
Malam pun tiba, udara di sekitar hutan menjadi dingin. Namun tidak mengubah
semangat kita dalam mengikuti kegiatan camping. Api unggun dinyalakan, yang semula
hutan terlihat gelap dan menyeramkan, berubah menjadi tempat yang menyenangkan. Banyak
anak yang sedang bernyanyi bersama. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam. Ibu guru
pun menyuruh kami untuk segera tidur.
Pagi pun tiba, terdengar suara burung yang sangat merdu. Kami bersiap- siap untuk
mengikuti kegiataan camping, yaitu mencari harta karun. Setiap ketua kelompok akan di beri
peta petunjuk. Kelompok yang menemukan harta karun terlebih dahulu, maka kelompok
itulah yang akan menjadi pemenang. Lala sebagai ketua kelompok menyusun rencana
bersama anggotanya. Perang pun dimulai. Kelompok Lala sudah membuat jalan pintas
supaya dapat menemukan harta karun terlebih dahulu. Namun sayang, Lala tergelincir saat
memimpin kelompoknya untuk melewati jalan pitas. Akhirnya Lili membantu Lala untuk
beristirahat sebentar di bawah pohon.
Waktu istirahat pun terbuang. Kelompok Lala pun bergegas untuk sampai di tempat
tujuan mereka. Saat ingin menyingkirkan batu besar yang menghalangi jalan mereka, tiba-
tiba batu itu malah menggelinding ke arah mereka. Lantas mereka pun berlari untuk
menghindari betu besar itu.
Alhamdulillah, batu itu pun jatuh ke jurang yang amat dalam. Mereka pun merasa
lelah karena habis lari- larian untuk menghindar dari batu yang menggelinding kearah mereka
tadi. Lili dan kawan- kawan pun merasa putus asa untuk mendapat kan harta karunnya.
Namun Lala sebagai ketua kelompok tidak pantang menyerah. Lala memberi motivasi kepada
kawan- kawannya. “Ayolah, kalian jangan mudah putus asa, kita pasti bisa melewati semua
rintangan ini bersama- sama, aku yakin kita berlima pasti bisa”, kata Lala panjang.
Mendengar motivasi dari Lala, kawan- kawanny pun mejadi lebih semangat untuk
memenangkan lomba ini. Hari menjelang sore. Lala dan kawan- kawan tetap berusaha untuk
mencapai tujuan mereka. Dorrrr... terdengar suara tembakan. Mendengar suara tembakan,
Lala dan kawan- kawan merasa cemas. Mereka takut jika nanti akan bertemu dengan
pemburu di hutan yang amat luas ini. Hari semakin gelap. Lala dan kawan- kawan tidak dapat
melihat jalan. Untung saja Lili bawa senter jadi nggak perlu susah- susah bikin obor. Mereka
pun berhati- hati dan waspada jika bertemu dengan penculik yang membawa senjata api yang
mereka dengar saat tadi siang. Mereka pun melanjutkan perjalanan menelusuri hutan yang
sangat luas. Tiba- tiba Lala mendengar suara orang yang memanggil- manggil namanya.
Teman- teman Lala tidak ada yang tahu darimana sumber suara itu. Lingkungan di hutan
menjadi menyeramkan. Mereka semua tetap melanjutkan perjalanan. Namun, Lili sudah
mulai mengantuk. Teman- teman yang lain juga mulai mengantuk. Akhirnya mereka
memutuskan untuk mencari tempat tidur.
Alhamdulillah mereka sudah menemukan sebuah gubuk kecil untuk tidur sementara.
Namun gubuk itu terlihat angker, tapi mau gimana lagi, nggak ada tempat lain untuk
beristirahat. Terpaksa mereka berlima tidur di gubuk yang terlihat angker tadi. Lili terlihat
tidak nyenyak, karena dia merasa tidak nyaman tidur di gubuk itu. Lili selalu mendengar
suara- suara aneh di luar gubuk .
Dia pun mencoba untuk memeriksa ke luar gubuk, saat di luar, dia melihat sosok
makhluk yang bisa di bilang seperti makhluk halus. Bisa dibilang Lili adalah salah satu anak
yang memiliki kemampuan indigo. Kemampuan indigo adalah kemampuan seseorang yang
dapat melihat makhluk gaib yang tidak bisa dilihat orang lain. Hanya orang- orang tertentu
yang dapat melihatnya.
Lili pun merasa sangat ketakutan. Akhirnya dia membangunkan Lala sahabatnya yang
sudah tidur nyenyak. “Lala, banguuuuuun!“, teriak Lili karena ketakutan. Lala pun terbangun
dengan muka kaget. “Aduuuh, kenapa sih, Li?“, kata Lala sambil mengusap matanya. “ La,
aku takut di luar aku liat ada sosok makhluk halus, ciri- cirinya tuh dia punya rambut
panjaaaaang banget, makhluknya tuh pakai baju putih kayak jubah gitu, terus kelihatannya
makhluk halusnya itu lagi nangis, pokoknya serem deh”, kata Lala. “Kok serem sih, Li”, kata
Lala sambil memegang tangan Lili yang sedang ketakutan .
“Yasudah, kamu tidur aja. Jangan lupa baca doa sebelum tidur!”, kata Lala yang
memberi saran pada Lili. “Okelah, aku akan ikutin saran kamu aja deh”, kata Lili. Akhirnya
mereka tidur dengan nyenyak. Tiba- tiba, makhluk halus tadi mengganggu Lili dan teman-
temannya dengan cara mengeluarkan suara- suara yang menyeramkan. Lili dan teman-
temannya pun terbangun karena terganggu dengan suara itu. Penasaran dengan suara itu,
akhirnya mereka menyelidiki suara tersebut. “Sepertinya suaranya berasal dari semak- semak
deh”, kata Beni. Tiba- tiba muncul makhluk yang menyeramkan dari semak- semak, bisa
dibilang seperti kunti.
”Bagas, Beni, Meli, Lala, Lili, kalian dimana? Ini Ibu Guru sama Pak Guru mencari
kalian”, teriak Ibu Guru dari arah utara hutan.
”Ibu Guru kami disini, Bu”, teriak Meli.
Mendengar suara Meli, Ibu Guru dan Pak Guru bergegas mencari mereka. Akhirnya
mereka berlima dapat ditemukan. Sesampainya di kemah, mereka bersiap- siap untuk
kembali ke kota. Di kota, mereka sangat senang karena sudah berada jauh dari hutan yang
menyeramkan itu. Bermula dari teman rekan di perkemahan, akhirnya Bagas, Beni, Meli,
Lala, dan Lili menjadi sahabat yang tak akan bisa dipisahkan, kecuali maut menjemput.

Nama : Rhea Kisi Neysa Kalma


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 23 November 2006
Hobi : Menulis
Cita- cita : Chef
Alamat : Jalan Topaz V No. 19 PPS
Pesan dan kesan : Senang sekali bersekolah di SD Muhammadiyah GKB 2, karena selama ini
mendapatkan bimbingan yang baik dari ustad dan ustadzah
KENANGANKU DI BERLIAN SCHOOL
Siapa sih, yang tidak kenal dengan BerLIAN Schoo? Ya, BerLIAN School. BerLIAN
School adalah nama lain dari SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik. Alamatnya berada di jalan
Berlian VIII No. 2 PPS, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Sekolah ini menjadi sekolah
yang terbaik dalam menjaga lingkungan dan menjadi kantin yang bersih.
Tidak hanya terbaik dalam menjaga lingkungan dan kantin kebersihan saja. Tapi
sekolah ini menyimpan begitu banyak kenangan yang indah. Mulai tahun 2013 hingga 2019
sekarang ini. Kenangan ini membuatku tidak ingin meninggalkan sekolah yang sangatku
banggakan dan ku cintai.
Tapi, aku berharap saja, BerLIAN School menjadi sekolah yang terkenal dan menjadi
sekolah yang berprestasi, “Amiin”.
Awal aku bersekolah, aku dan temanku diajak oleh ustadzahku untuk bermain games.
“Wah, serunyaaaa”, kataku. Permainannya adalah setiap kelompok dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok pertama laki- laki, sedangkan kelompok kedua yaitu perempuan. Setiap
kelompok harus mencari amplop yang ada di setiap kelas satu. Aku dan kelompokku mencari
amplop tersebut dan akhirnya ketemu 6 amplop saja. Aku dan temanku langsung berlari dan
kelompok kami pun menjadi pemenang.
Anak kelas satu, tentu saja senang dengan permainan seperti itu. Awal sekolah SD
yang tak akan terlupakan. Kenangan aawal memang menyenangkan. Tapi di akhir sekolah
SD, ceritanya jauh lebih istimewa.
Kenangan ini sebagai kenangan terindah yang aku dapatin bersamaUstadz-ustadzah di
kelas enam. Ustad dan ustadzah di kelas enam antara lain yaitu Ustadzah Uyun, yang kedua
Ustad Fikri, yang ketiga Ustadzah Tini, dan yang terakhir adalah Ustadzah Halimah.
Kenanganku yang bisa aku dapatin di kelas enam salah satunya adalah Holiday in
Spemdalas. Kegiatan yang satu ini adalah kegiatan yang berada di Spemdalas. Di sana kami
menginap, bermain bersama, juga belajar membuat balsem langsung di labolatorium yang
berada di Spemdalas.
Selain itu, di kelas 6, aku juga pernah bermain permainan tradisional bersama kakak-
kakak dari Smamio. Permainannya adalah kepala naga, gobaksodor, dan bentengan.
Permainan ini menyenangkan sekali dan seru banget. Dengan permainan ini, kita bisa
bermain bersama, bekerjasama dengan tim, dan kita dapat tahu permainant ersebut.
Pengalaman yang paling seru adalah ketika outbond di Wisata Alam Dlundung di
Trawas, Mojokerto. Di sana, kami diajak melewati air sungai yang deras dan mandi di bawah
air terjun. Teman- temanku sangat senang sekali karena bisa bersentuhan langsung dengan
alam.
Seluruh kegiatan menyenangkan yang aku dapat di SD tidak akan bisa aku lupakan.

Nama : Sabina Renata Nur Aurellia


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 18 Juni 2006
Hobi : Berenang dan memasak
Cita- cita : Dosen
Alamat : Jalan GSP Blok F1 No. 16
Pesan dan kesan : Semoga sekolah ini menjadi sekolah yang semakin berprestasi
SEKOLAHKU, PERJUANGANKU
Seorang anak yang tinggal bersama ibunya, dia bernama Ucil. Ucil memiliki hati yang
baik dan selalu membantu ibunya berjualan. Saat itu, Ucil berumur 5 tahun. Ucil mau masuk
sekolah dasar atau SD. Saat Ucil masuk sekolah, Ucil tidak mau ditinggal pulang oleh
ibunya, karena Ucil takut nanti dia tidak ada temannya. Lalu ibunya berkata, “Ucil, kamu kan
anak baik, pasti nanti kamu banyak temannya kok”. Ucil menjawab, ”Baiklah bu, kalau
begitu”, katanya sambil tersenyum.
Tiba- tiba, ada seorang anak yang mendekati Ucil dan bertanya, “Siapa nama mu?”.
Ucil menjawab, “Namaku Ucil, kalau namamu siapa?”.
“Namaku Jack”, kata Jack.
Kegiatan di sekolah berjalan dengan baik dan menyenangkan.
Sesampai di rumah, Ucil langsung menaruh tasnya. Ucil masuk kamarnya untuk tidur.
Hari esok pun, tiba. Ucil bangun dari jam 4 untuk shalat shubuh. Ucil pulang dari
masjid, langsung bersiap untuk bersekolah. Sebelum berangkat ke sekolah, Ucil berpamitan
kepada Ibunya. Ucil diberi uang oleh Ibunya.
Sampai di sekolah, Ucil dan Jack langsung menaruh tasnya di dalam kelas. Tak lama
kemudian, ada anak yang mendekati Ucil dan Jack. Hudin namanya. Hudin mengajak mereka
berdua untuk shalat dhuha.
Ustadzah pun masuk ke kelas untuk memulai pelajaran. Saat di tengah- tengah
ustadzah menerangkan, Ucil terlihat kebingungan. Kemudian Jack dan Hudin bertanya
kepada Ucil, ”Ada apa Cil?”. “Aku tidak paham apa yang dijelaskan ustadzah”, jawab Ucil
dengan polosnya.
Berberapa menit kemudian, ustadzah bertanya, ”Siapa yang tidak paham angkat
tangan!!?”. Ucil mengangkat tangannya. Kemudian ustadzh berkata, ”Nanti sepulang
sekolah, tenemui ustadzah di kantor yaah”. Ucil menjawab, ”Baiklah ustadzah”.
Tak lama kemudian, bel pulang berbunyi. Ucil bergegas menuju kantor untuk
menemui ustadzah. Saat di kantor, Ustadzah bertanya, ”Pelajaran apa yang kamu tidak
paham?”. ”Pelajaran matematika”, jawab Ucil.
Ucil pun diajari ustadzah sampai paham. Ustadzah pun berpesan, orang yang sukses
butuh kerja keras.
Sejak kejadian belajar bersama ustadzah di kantor, prestasi Ucil semakin meningkat.
Satu bulan kemudian, Ucil menerima rapot, nilai ujiannya bagus. Ucil merasa senang sekali.
Selama liburan pun, Ucil selalu belajar.
Nama : Umar Muhammad J.I.I.
Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 2 Juni 2007
Hobi : Bermain bulu tangkis
Cita- cita : Imam Mekkah
Alamat : Jalan Madiun 3 No. 7 GKB
Pesan dan kesan : Kita harus terus berjuang agar dapat mencapai cita- cita
SEKOLAH RUMAH KE DUA BAGIKU

Perkenalkan, namaku Wafiq Althaf Rizqullah dari kelas 6 Abu Bakar Ash Shidiq. Tak
terasa sudah 6 tahun bersekolah di sini. Sekolah ini sangat bagus karena mengedepankan Al-
Quran dan As- Sunah, tempatnya juga nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Fasilitasnya
juga enak untuk semua murid di sini.
Sekolah ini mempunyai halaman yang luas untuk bermain. Ustadz dan Ustadzahnya
baik serta perhatian. Lingkungan sekolahnya bersih, tak salah kalau mendapatkan juara
lingkungan sekolah sehat.
Pengalaman di sekolah sangat menyenangkan karena seperti ada di rumah sendiri.
Saat bercanda dengan ustazd/ ustazdah atau teman- teman berasa di rumah sendiri. Semua
terasa begitu ramah.
Belajar di kelas kadang- kadang serius dan kadang- kadang bercanda. Teman- teman
selalu menolong aku maupun teman yang lainnya kalau tidak mengerti pelajaran. Apalagi
saat istirahat banyak yang bermain bermacam- macam permainan.
Suasana di sekolah terasa sangat nyaman, karena disekolahan banyak pepohonan dan
bunga- bunga yang indah di taman sekolah.
Setiap pagi hari, sering Ustadz dan ustadzah menyambut di depan pagar sekolah
dengan senyuman untuk membuat kita semua semangat belajar. Setelah itu, aku pergi ke
selasar untuk melaksanakan sholat dhuha dan tadarus pagi. Setelah melaksanakan kegiatan
tersebut, semua siswa kelas 6 masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran.
Pada saat di sekolah, kegiatan yang aku sukai yaitu ujian praktek PLH, membuat
robot di kelas. Aku suka karena saat merangkai, semua bekerja sama agar robot tersebut bisa
berdiri.
Senangnya bersekolah, senangnya bertemu Ustad/ zah, senangnya bertemu teman-
teman.

Nama : Waviq Althaf Rizqullah


Tempat/ tanggal lahir : Gresik, 7 Mei 2007
Hobi : Membaca buku
Cita- cita : Tentara
Alamat : Jalan Marabahan VI/ 28 GKB
Pesan dan kesan : Saya senang sekolah di SD Muhammadiyah GKB 2, semoga teman- teman
angkatan 5 sukses selalu..

Anda mungkin juga menyukai