Anda di halaman 1dari 3

“BELAJAR KUNCI KESUKSESAN “

Ada seorang anak yang masih duduk di bangku SD, dia adalah anak yang rajin belajar setiap
waktu, Ya… Namanya adalah Rika. Namaku adalah Rika, aku berasal dari keluarga yang
sangat sederhana tetapi walau begitu aku tetap rajin belajar dan bersekolah agar suatu hari
nanti, aku dapat mencapai cita – cita ku.
Senin pukul 04.00, “wah ternyata sudah pagi aja ya…” ucapku. Aku pun segera bangun,
merapikan tempat tidurku dan bergegas mandi, saat aku hendak mandi ternyata didapur sudah
ada ibu yang memasak kan bekal untukku, aku pun mandi… setelah mandi, aku membantu
ibu memasak didapur dan setelah itu, aku membaca buku sedikit – sedikit karena masih ada
waktu. “Segini saja sudah cukup, nanti saat pulang dari sekolah, kulanjutkan lagi membaca
buku nya”. “Nak sarapan dulu ya” kata ibu ku, aku pun meng iyakan perkataaan ibu ku dan
mulai sarapan. Setelah selesai sarapan, ibu memasukkan bekal makan kedalam tasku, setelah
itu, aku bersalaman dengan ibu dan berangkat sekolah dengan berjalan kaki.
Setelah sampai di sekolah, aku langsung masuk dalam kelas, ternyata dalam kelas sudah ada
Sarah, dia adalah anak yang paling pintar di kelas ini, namun sayangnya dia sedikit sombong
kepada teman – teman yang lain. Setelah itu aku duduk di tempat duduk ku dan mulai belajar.
Tetapi saat aku sedang asyik membaca buku, tiba – tiba Sarah datang dan berkata pada ku
“ loh, Rika, kamu belajar ?, kan hari ini gak ujian, jadi percuma dong kamu baca buku”, lalu
aku menjawab Sarah “ baik ujian maupun tidak ujian, kita harus tetap belajar, tidak ada
salahnya membaca, ilmu kita juga yang akan bertambah” kata ku. Namun sarah malah
menjawab perkataanku tadi dengan berkata “ aku saja yang setiap hari tidak belajar, nilai ku
tetap bagus – bagus aja kok “. Akhirnya aku menghiraukan perkataan Sarah.
Tanpa ku sadari ternyata bel sekolah sudah berbunyi dan sudah banyak anak yang datang.
Pelajaran pun dimulai, singkat cerita, setelah pelajaran selesai, Ibu Siti selaku wali kelas di
kelas ku mengumumkan sesuatu kepada murid – murid, Ibu Siti berkata bahwa akan diadakan
ujian, “ 2 Minggu lagi akan diadakan ujian, ujian tersebut terbagi menjadi 2 yaitu : ujian lokal
dan ujian pusat. Jadi tolong anak – anak belajar dengan sungguh – sungguh dan persiapkan
diri kalian ya, agar mendapatkan nilai yang terbaik “, begitulah pengumuman yang
disampaikan oleh Bu Siti pada kami semua. Setelah itu kami mulai berkemas karena bel
sekolah sudah berbunyi yang menandakan sudah waktunya pulang.
Sesampai nya aku dirumah, aku mengucapkan salam kepada ibu, dan aku mandi lalu
membantu ibu, setelah selesai membantu ibu, aku masuk ke dalam kamar untuk belajar
persiapan ujian nanti agar tidak kesulitan, tapi saat itu juga ibu memanggilku untuk makan
terlebih dahulu. Sambil makan bersama, ibu menanyaiku “ bagaimana tadi disekolah ?, seru
tidak nak ? “, “ seru sekali bu…, tadi bu Siti menyampaikan pada semua bahwa 2 Minggu
lagi akan ujian” jawabku. “ Oh… begitu ya nak, yasudah kalau begitu, nanti boleh belajar
tapi jangan sampai larut malam ya, nanti kamu sakit, secukup nya saja belajar nya”. “ ya bu ”.
Selesai makan, aku membantu ibu mencuci peralatan sehabis makan tadi di dapur dan setelah
itu aku kembali ke kamar untuk belajar. Aku terus belajar setiap waktu agar mendapatkan
nilai yang terbaik. Akhir nya waktu ujian tiba, aku bangun pagi sekali agar dapat membaca
materi yang telah kupelajari semalam. Saat aku sampai di sekolah, aku bergegas masuk
kedalam kelas. Bu Siti membagikan kertas soal ujian tersebut pada seluruh murid di kelas ku.
Setelah itu Bu Siti mengingatkan kembali kepada seluruh murid untuk mengerjakan soal –
soal ujian tersebut dengan teliti dan sungguh – sungguh. Saat aku melihat soal ujian nya
ternyata soal nya hampir – hampir mirip dengan yang selama ini kupelajari, aku pun langsung
mengerjakan soal tersebut. Singkat cerita, ujian lokal telah usai, itu berarti tinggal ujian pusat
saja, dan pada hari itu juga, Bu Siti membagikan lembar kertas hasil jawaban ujian lokal yang
kemarin. Aku langsung melihat lembar jawaban ku, tetapi aku sangat terkejut saat melihat
lembar jawaban ku karena ternyata nilai ku tidak terlalu memuaskan seperti yang aku duga.
Ya… aku sempat hampir saja putus asa tetapi waktu itu aku ter ingat bahwa masih ada 1
ujian lagi yaitu ujian pusat. Jadi aku tidak boleh putus asa begitu saja dan aku juga masih
dapat memperbaiki nilai ku di ujian pusat nanti. Aku pun tetap selalu rajin belajar tiap waktu
agar aku dapat mendapatkan nilai yang lebih memuaskan daripada ujian lokal kemarin.
Saat malam hari sebelum aku ujian pusat, aku berdoa supaya nilaiku jauh lebih baik daripada
ujian – ujian yang sebelum nya. Saat pagi nya, aku sudah siap tuk berangkat ke sekolah.
Tidak lupa, aku bersalaman dengan Ibu, “ Bu, aku berangkat sekolah dulu ya, doakan ya Bu,
biar aku dapat nilai yanglebih baik daripada ujian lokal kemarin “, “ iya nak, hati – hati di
jalan ya “. Sesudah sampai di sekolah, Ibu Siti membagi kan kertas ujiannya, aku pun
berusaha menjawab soal – soal tersebut. Singkat cerita, semua ujian pusat ku telah selesai,
sekarang tinggal menunggu nilai hasil ujian pusat nya. Saat malam hari, aku selesai belajar
dan hendak tidur, saat mau tidur, aku berkata dalam hati “ Aku benar – benar tidak sabar
sekali menunggu hasil nilai ku, semoga nilai ku bagus “. Pagi harinya saat aku sampai di
kelas, Bu Siti ternyata sudah membagikan kertas hasil nilai ujian pusat, saat aku melihat
kertas nilai ku, aku sangat – sangat senang karena nilai ku benar – benar jauh lebih baik
daripada ujian lokal yang kemarin. Saat aku sedang menata kertas – kertas ujian ku, tiba –
tiba Sarah datang lagi ke bangku ku, dia berkata “ Rika, aku minta maaf ya, tentang omongan
ku yang kemarin..., ternyata kamu memang benar, baik ujian maupun tidak ujian kita harus
tetap belajar. Dulu waktu tidak ujian, aku malah lebih memilih bermain daripada belajar, jadi
waktu aku ingat ternyata besok ujian, aku belajarnya terburu – buru, akhirnya nilai ku jadi
jelek… maafin aku ya “. Aku pun menjawab kata – kata Sarah tadi dengan tersenyum, “ ya,
tidak apa – apa kok Sar, kalau kamu mau, kapan – kapan nanti kita bisa belajar bersama ”, “
iya Rik, terima kasih ya “.
Sejak saat itu aku dengan Sarah sering bermain dan belajar bersama, kami menjadi teman
baik sekarang. Setelah selesai ujian, Bu Siti mengumumkan bahwa setelah ini akan libur
cukup lama. Disaat liburan, tentu saja teman – teman yang lain tak terkecuali Sarah, semua
nya berlibur bersama keluarga mereka ke luar kota, sedangkan aku hanya dapat berlibur di
rumah saja karena Ibu ku tak punya cukup uang untuk kami berlibur, tetapi karena aku sudah
terbiasa jadi aku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Aku tetap menjalan kan hari – hari ku
seperti biasa. Sampai pada suatu hari, saat itu sekolah sudah masuk seperti biasa. Tiba – tiba
bu Siti ternyata mendaftar kan ku lomba matematika, tentu saja aku tidak menolak hal
tersebut karena aku memang suka pelajaran matematika.
Aku pun selalu rajin belajar setiap hari, tidak hanya dirumah karena disekolah, sudah ada
guru yang membimbing ku belajar matematika juga. Waktu pelaksanaan lomba tiba, aku
diantar ke tempat lomba tersebut, Singkat cerita, saat aku sudah selesai mengerjakan soal
matematika nya, kami pulang ke sekolah dan menunggu pengumuman dari panitia. Ternyata
aku berhasil memenangkan lomba tersebut, aku selalu memenangkan setiap lomba yang ku
ikuti, dan sampai – sampai saat aku akan kuliah nanti, aku berkesempatan kuliah di
universitas ternama. Tentu saja aku sangat – sangat senang mendengar hal tersebut.
Beberapa tahun kemudian…, aku sudah lulus SMA, dan akan kuliah, aku berhasil masuk ke
universitas yang selama ini ku inginkan. Akhirnya saat aku lulus kuliah disana, aku sekarang
menjadi anak yang sukses. Tentu saja tidak mudah agar dapat seperti ini, aku harus belajar
setiap waktu, tetapi ini lah hasil nya. Itu sebabnya kita tidak boleh ber malas – malas an bila
kita ingin menjadi anak yang sukses. Memang melelah kan tetapi usaha kita akan
membuahkan hasil karena belajar adalah kunci kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai