Anda di halaman 1dari 3

PERJUANGANKU YANG BELUM BERAKHIR DIMASA PANDEMI

Seperti biasa aku bangun jam 5 pagi untuk melaksanakan ibadah shalat subuh lalu makan-
makanan buatan Umiku tercinta. Aku, Abi dan Kelima adikku menyantap makanan tersebut
dengan lahap. Selesai makan aku mandi dan menyiapkan peralatan untuk belajar Online.
Sekitar jam 7 pagi, Aku melakukan rutinitas zoom tilawah Al-Qur’an bersama teman-
teman yang dipimpin oleh guruku Pak Umar. Aku merasa senang bias tilawah bersama mereka,
walau sering terjadi gangguan sinyal dirumah, Aku memakluminya….
Tapi ketika zoom terakhir pelajaran Matematika, Aku mulai merasa kesal gara-gara
gangguan sinyal. Aku jadi keluar masuk Zoom sendiri dan suara kresek-kresek terus
menggangguku. Alhasil aku jadi tidak mengerti materi yang dijelaskan oleh guru di zoom. Dan
seperti biasa selesai zoom diberi tugas oleh guruku.
Ketika Aku ingin mengerjakan tugas,Aku merasa bingung!!!! Ini tadi cara mengerjakannya
gimana yaa?????, ucapku dalam hati. Makin lama aku berfikirr aku jadi prustasi tapi umiku selalu
bilang “ semangat kamu pasti bias..Kamu jangan kalah dengan sinyal”Ucap Umiku seperti itu.
Ketika umiku berkata seperti itu aku jadi berpikir .Aku pasti bias karena Allah tidak
memberikan suatu cobaan yang diluar kemampuan manusia itu sendiri. Lagi pula ini hanyalah
permasalahan yang kecil dan wajar. Lama-kelamaan akub terbiasa dengan situasi seperti ini.
Hari-hari kujalani seperti biasanya. Lalu ketika PTS tiba setiap malam aku selalu
berusahanuntuk belajar agar ketika pagi harimya aku bias mengerjakan soal-soal PTS tersebut.
Ketika siangnya seperti biasa aku membantu orang tuaku mengerjakan pekerjaan rumah seperti
biasa aku membantu orang tuaku mengerjakan rumah seperti nyapu dan lain-lainnya.
Karena aku anak pertama jadi aku harus membantu orang tuaku. Tapi bukan hanya aku
yang membantu orang tuaku. Kedua adikku juga membantu orang tuaku mengerjakan pekerjaan
rumah. Kedua adikku yang suka membantu yaitu adik kedua ku azra kelas 6 dan adik ke tigaku
nisa yang kelas 5 SD.
Aku senang karena kami bias saling membantu walau kadang suka bertengkar, tapi itu
wajar nantinya bermaaf-maafan dan akur lagi. Saat pembagian raport PTS rangkingku turun jadi
rangkin 9, padahal sebelumnya pas kenaikan kelas 8 aku dapat rangking 3.
Tapi umiku bilang “ tidak apa-apa yang penting kamu semangat terus untuk menggapai
semua impianyang kamu inginkan, dan jangan lupa bersyukur ats pemberian yang telah Allah
berikan kepada kita”. Lalu aku berfikir lagi” iya aku harus bersyukur, berusaha dan memperbanyak
doa agar semua impianku terkabul terutama impianku menjadi dokter specialis.
Ketika hari sabtu, Aku , abi ,umi dan adik-adikku silahturahim kerumah kakek nenekku di
Bogor. Tapi sebelum pergi kerumah nenek dan kakek kami sarapan pagi terlebih dahulu seperti
biasa yang memasak adalah umiku…menu masakannya adalah nasi goring special buatan umi..
Ketika nasi gorengnya sudah matang…, umi bilang “ ayo sarapan pagi sebelum kita
berangkat.
Umi masak nasi goring special niii!Pasti enak karena umi masaknya pake resep cinta”.
Lalu aku dan adek-adekku menjawab sambal senyum-senyum” iya umi” lalu kami menyantap
makanan tersebut.
Sambil bercanda ria makanan yang kami makanpun habis.” Hem masakan umi enak
banget” ucap salah satu adikku. Akupun bingung “ kok nasi gorengku sudah habis” ucapku dalam
hati, gara-gara makan sambal bercanda jadi lupa kalo makanannya emang sudah habis.
Aku sangat senang dan bersyukur bias di lahirkan dikeluarga sederhana ini.sehingga aku
bias bertemu orang tua seperti abi dan umi serta bias punya adik- adik yang sholeh dan sholehah
walau kadang mereka suka sedikit nakal..
Ketika kami semua sudah selesai makan, aku dan adik-adikku membantu umi merapihkan
bekas makanannya.setelah sudah rapih kami semua siap-siap untuk pergi kerumah nenek dan
kakek. Abiku memanasi mobil, umiku menyiapkan perlengkapan adik terkecilku, dan aku dengan
adikku lainnya menyiapkan perlengkapan yang perlu kami bawa masing-masing.
Walau nanti umiku cek lagi, agar tidak ada barang penting yang tertinggal ketika semuanya
sudah beres kami berangkat. Beberapa jam kemudian kami sampai kerumah nenek dan kakek.
Sesampainya dirumah nenek dan kakek. Aku mengetuk pintu dan salam.”
Assalamu’alaikum”ucapku dan adikku. Lalu kami salim ke kakek dan nenek. Oh ya kakek dan
nenek tidak tinggal berdua. Mereka tinggal juga bersama tanteku.
Tanteku itu merupakan anak ke tiga dari nenek dan kakek. Bias dibilang juga adik terakhir
dari abiku. Nama tanteku itu adalah tante dea. Tante Salsa merupakan salah satu inspirasiku dalam
belajar.
Karena Tante Salsa selalu membantuku dalam mengerjakan tugas MTK yang tidak aku
mengerti waktu aku masih kelas 6 SD. Setiap sabtu-Minggu Aku selalu dating kerumah nenek dan
kakek untuk bertemu Tante agar bisa matematika untuk persiapan tryout.
Setelah seharian dirumah nenek dan kakek. Kami pulang beberapa jam kemudian kami
sampai dirumah kami bersih bersih setelah bersih bersih kami siap-siap tidur. Tapi aku dan adik
keduaku gembok gerbang dahulu agar rumah kami aman.
Hari-haripun berlalu seperti biasanya , pada saat PAS tiba aku semangat untuk belajar
setiap malamnya agar ketika mengerjakansoal PAS aku bisa, kali ini aku lebih percaya diri dan
yakin bahwa aku bisa mendapatkan rangking 5 besar dengan nilai di atas KKM dan juga rata-rata
nilainya A di atas angka 90.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggupun tiba yaitu pembagian raport PAS. Yang
mengambil rapot tersebut adalah umiku yang diantar oleh abiku dan kebetulan adik-adikku ingin
ikut alhasil jadi kami sekeluarga ikut mengantar umiku mengambil raport. Di mobil aku, abiku
dan adik-adikku sambal menunggu umi selesai mengambil rapot. Kami nyemil donat yang dibeli
oleh abiku. Pas sekali pas selesai makan umiku dating. Mulai deh adiku nanya umi kak hasna dapat
rangking berapa?terus umiku bilang “ Alhamdulillah Kak Hasna nilainya diatas KKM, tapi tadi
gurunya lupa bawa catatan rangking murid jadi gurunya gak tahu pastinya dapat rangking berapa,
tapi kata gurunya kira-kira rangking 5 besar”
Aku ucap dalam hati Alhamdulillah nilaiku naik, aku jadi tambah semangat untuk belajar
dapatkan nilai yang lebih besar lagi dan mencapai semua impianku terutama membahagiakan
orangtua, menjadi penghafal Qur’an dan ketika besar nanti menjadi Dokter specialis.
Aku sangat bersyukur atas semua yang telah diberikan Allah untuk kami sekeluarga, maka
itu teman teman kita harus selalu bersyukur, semangat tidak pantang menyerah karena semakin
kita maju semakin banyak rintanganyang harus kita lewati.
Maka dari itu “ Berdoa saja tidak cukup , belajar dengan sungguh sungguh adalah bukti
bahwa Do’a anda serius. Belajar adalah ibadah dan kesuksesan seseorang berbanding lurus dengan
kemauan untuk belajar bangkit mencoba. Jangan takut salah ketika menuntut ilmu karena banyak
orang sukses belajar dari sebuah kesalahan”.

Profil Penulis
Nama : Aisyah Hasna Muthmainnah
Kelas : 8 SMPN 3 Depok
Email : aisyahhasnamth@gmail.com
Hobi : menggambar, menulis
Cita-cita : penghafal Qur’an dan Dokter Specialis

Anda mungkin juga menyukai