Anda di halaman 1dari 118

KELUARGA SEDERHANA

Arya Rahman

Nama aku adalah Ariya, aku tinggal di desa Cot Mane. Ayah aku
sudah meninggal sejak tahun 2017. Dan saya tinggal bersama ibu,
kakak, abng dan adek. Dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Kami
berkehidupan sangat sederhana aku sekarang bersekolah di MAN
Inovasi Aceh Barat Daya, setiap hari aku pergi bekerja ambil batu di
sungai bersama tetangga disamping rumah aku, pekerjaan ini sudah
cukup meringankan keluarga agar tidak memberikan uang jajan aku
disekolah.

Namun ada salah satu yang diajarkan oleh ayah dan ibuku sampai-
sampai saat ini selalu teringat yaitu selalu bersedekah, karena
bersedekah dapat membuka pintu rezeki, apa lagi bersedekah waktu
subuh, ibu berkata ”Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu
subuh akan datang malaikat yang memohon dua permohonan. Yang
pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh
dan bangkrutkan orang yang menahan hartanya yang tidak bersedekah.
Itu merupakan nasehat ayah dan ibu ketika sudah selesai menunaikan
salat subuh dan amalan itu sudah kami amalkan sampai usiaku kini 16
tahun dan ayahku sekarang sudah tiada namun nasehat nya luar biasa,
tapi aku masih punya ibu yang sering memberi nasihat kepada kami.

Kehidupan Keluarga kami begitu damai tentram meski kami tak


kaya namun rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat.
Karna satu kunci kenikmatan adalah rasa bersyukur yang kita punya.
Kesederhanaan yang telah di ajarkan oleh orang tua kami begitu sangat
berarti untuk menjalani kehidupan duniawi yang sebentar ini. Dan
kelapangan rezki, tentram hidup, banyak saudara dan damai dan
kucinya kita harus bersabar dlaam menghadapi masalah, tidak ada
orang yang lpass dgn ujian hidup dari sang maha kuasa, kita haruss
tetap bersyukur, tawakal.
SURAT TERBUKA UNTUK AYAH
Annisah

Ayah, taukah kau bahwa saat aku kecil kaulah sosok yang
kubanggakan kepada semua yang kutemui selalu kuceritakan betapa
hebatnya dirimu demi keluarga .betapa bangganya aku padamu ayah,
taukah kau,ketika aku remaja, jika ada yang bertanya lelaki apa
pasanganmu? aku selalu menjawab lelaki seperti papaku karna
dimataku kaulah sosok sempurna dalam keluarga.

Ayah,taukah kau sosok saat ini hilang sosok yg selalu kubanggakan


dengan hebat kini dia menghilang yang tertinggal hanya sosok argan
mu saja kini kau bukan lagi yang kubanggakan ,ayah taukah kau aku
pernah membencimu dengan teramat sangant,saat aku mulai beranjak
dewasa meskipun saat ini masih bias kukendalikan bahkan aku pernah
tak ingin melihatmu sedikit pun karna rasa benci itu.

Ayah, taukah kau bahwa yg kau sakiti bukn hanya ibu tetapi kami
anak-anakmu pun ikut kau sakiti aku tau memang tidak ada orang tua
sempurna tetapi setidaknya bisakah kau jaga keluarga ini agar tetap
utuh, bahagia, seperti dulu?

Ayah,taukah kau bahwa kemana pun kau pergi tak ada rumah
senyaman kami untuk tempatmu pulang dalam lelahmu ,taukah kau ada
yg selalu mendoakan kesehatanmu ada yang meminta rezeki agar lancar
setiap harinya ada yang selalu mendoakanmu selamat sampai tujuan,dan
kembali dengan senyum setiap kau bekerja, kami, kamilah orang itu
bisakah kau sedikit saja melihat wajah ibuku dan kau resapi betapa Ia
pun mempertahankan untuk tetap bersamamu, wajah itu yang
seharusnya kau buat senyum, wajah itu yang seharusnya kau
bahagiakan wajah itu yg bertahun tahun melayanimu dengan ikhlas
wajah itu yang menerima pulang sejauh langkah mu pergi yahh apa
adakah orang lain yg membuatmu kau merasa pulang? Membuatmu
berada dirumah paling nyaman yahh bisakah kau bayangkan hidupmu
tanpa kami dengan semua ini? Ayahhhh pernah kah kau memikirkan
sakitya kami menerima kenyataan bahwa ayah.

Kami kini lebih memilih menghabiskan waktumya denagn orang


lain ,pernah kah ayah memikirkan soso Ibu dimata kami saat ini? Kami
hanya ingin ayah kami kembali kami rindu ayah…. Kami untuk semua
yang merasa ini luvv untuk kalian semuaa.semangat…..

SEBUAH JANJI AYAH


Amel Varida
Pada hari itu aku sedang melakukan ujian di sekolah, tiba-tiba guru
memanggilku dan menyuruh ku untuk pergi kekantor. Ibu menelpon
dan menyuruh ku untuk segera pulang, lalu aku bergegas untuk pulang
dan aku merasa ketakutan dan takut ada apa-apa hal yang terjadi
dirumahku. sesampainya aku dirumah aku melihat ibu yang sedang
menangis histeris, aku pun bertanya kepada ibu ku “mengapa ibu
menangis”? Tanyaku kepada ibu. Ibu pun menjawab “ Ayahmu sedang
sakit dan sangat lemas di atas kasur ”ibu menjawab sambil tersedu sedu
menangis. Aku pun langsung memeluk dan mengelus elus bahu ibuku.

Di saat itu aku pun bingung harus berbuat bagaimana selain


membawa ayahku kerumah sakit. Aku dan ibu pun membawa ayah
kerumah sakit, sesampainya di sana ayah ku dibawa ke ruang UGD dan
dirawat nginap disana aku sedikit lega dan aku pamit ke ibu buat pulang
untuk membawakan keperluan keperluan dan makanan untuk aku
bawakan kerumah sakit nanti. Sesampainya dirumah aku langsung
menyiapkan segala keperluan dan makanan untuk ibuku dan ayahku.
Disaat itu, aku langsung bergegas mandi dan sholat dan mendoakan
semoga ayahku segera sembuh dan dihilangkan segala penyakit yang
menimpanya.

Disaat itu aku mengatasi langit-langit rumah dan aku merenung


semua kejadian yang menimpa diriku. Selepas itu aku pun bergegas
untuk kerumah sakit. Sesampainya dirumah sakit aku melihat Ibu
sedang tertidur disamping ayah, saat aku melihat mereka aku merasa
capek dan lelah ku tiada lagi.

Malam pun tiba, aku pun pulang dikarenakan besok aku harus
mengikuti ujian di sekolah ku, beberapa hari itu semua keadaan mulai
membaik, keadaan ayahku pun mulai membaik juga.

Tapi.... Itu hanyalah bersifat sementara dan tiba-tiba ayahku mulai


sakit lagi dan lebih parah disaat Itulah aku menangis-nangis nya karena
aku harap semua ini membaik, tetapi malah sebaliknya keadaan makin
buruk dan makin parah. Disaat dirumah sakit aku mencium dan
meminta maaf kepada ayahku atas semua kesalahan yang aku perbuat
kepadanya, lalu ayah ku Mengelus-ngelus kepala ku dan berkata “ Adek
jaga diri baik baik, jaga ibu ya dek, maafin ayah tidak bisa nemenin
adek kedepannya. Ayah pengen adek sukses, bisa bahagiain ibu dan
ayah, ayah janji walaupun nantinya ayah udah tidak ada lagi, ayah tetap
melihat adek dari manapun dan kapan pun”.

Disaat itulah hal yang tidak aku inginkan terjadi, ayah


menghembuskan napas terakhir nya, dan disaat detik itu dunia ku
seakan runtuh dan hancur, aku menangis dan memeluk ayahku seerat-
erat nya untuk terakhir kalinya, Disaat itu ayah ku dipulangkan aku
menangis histeris di rumahku aku tidak sanggup dengan kepergian
ayahku, aku benar-benar tidak kuat untuk menghadapi dan aku tidak
siap untuk kehilangan sosok ayah di hidupku, lalu ayah ku di mandikan
dan di kafankan, aku hanya menatap tubuh ayahku yang di baringkan di
atas kasur.

Selepas di kafankan jenazah ayahku akan di sholatkan dan di


kuburkan, sesudah nya jenazah Ayahku di sholatkan, jenazah ayahku
dibawakan ketempat istirahat terakhir kalinya, jiwa ku dan tubuhku
benar-benar tidak berdaya lagi, aku ngerasa tidak ada tujuan lagi
dihidupku aku merasa support sistem terbaik ku sudah pergi
meninggalkan diriku.

Selepas almarhum ayahku di kuburkan, dan aku pulang kerumah ku,


aku duduk di keramaian yang ada dirumah ku, aku hanya menatap
wajah ibuku, aku sungguh tidak berdaya lagi.

Hari demi hari pun berlalu, aku mulai tegar dan berusaha untuk ikhlas
atas kepergian ayahku, aku mulai membiasakan diriku tanpa sosok
seorang ayah. Walaupun pikiran dan hati tidak sejalan aku tetap untuk
mengikuti alur alur yang udah ditentukan oleh Tuhan ku.

Hari pun terus berlanjut dan tidak terasa aku pun sudah dewasa, aku
dewasa tanpa sosok ayah di hidupku, jiwa dan tubuh ku benar benar
tidak sejalan lagi. Aku mulai memfokuskan diriku untuk kedepannya
seperti kata yang telah di sampaikan ayahku sebelum ayahku pergi, aku
mulai membahagiakan ibuku walaupun dengan cara sederhana, setidak
nya aku tidak ingin ibuku kesepiansetidaknya ibuku bisa tersenyum
dunia separuh ku masih baik baik saja.

Tahun demi tahun, hampir lulus sekolah dan mau kejenjang


perguruan tinggi yaitu kuliah, Jujur, dilubuk hati ku... aku ingin sekali
untuk kuliah tetapi keadaan benar benar tidak mendukung sama sekali,
Aku tidak menyerah begitu saja aku akan buktikan kepada ayah ku, aku
bisa sukses, aku harus bahagiain ayah dan ibuku.

Dengan kuasa sang Maha pencipta aku bisa kuliah, walaupun pasti
ada saja masalah yang akan datang, tapi aku harus tetap kuat untuk
semua nya, aku yakin ayah selalu melihat ku di sana, aku yakin ayah
selalu memberikan kekuatan untuk semua masalah yang ada di hidupku,
dan aku yakin Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk diriku.

Dan aku pun juga mulai mengejar cita-cita dan impianku walaupun
tidak semulus yang aku Pikirkan, pasti ada saja masalah yang aku
hadapi secara bertubi tubi, aku pun mulai mencari pekerjaan untuk
memperingatkan ibuku untuk membayar uang kuliah, walaupun aku
sering di tolak dari pekerjaan aku tetap tidak putus asa. Aku terus
mencoba dan berusaha dan berusaha sekuat tenaga yang aku miliki,
beberapa kali aku di tolak dari pekerjaan.

Dan aku mulai memfokuskan untuk kuliah dan tamatin kuliah dulu,
setamatnya aku kuliah aku mulai memfokuskan impian ku untuk
menjadi pramugari, walaupun cita cita ku tidak di restukan oleh ibu
dikarenakan itu impian yang resikonya sangat berat, ibu ku takut terjadi
apa apa kepada diriku, dan aku berusaha untuk menyakinkan kepada
ibuku dan aku pengen ibu merestui aku untuk menjadi pramugari,
akhirnya.. ibu pun merestui aku dan akan support aku untuk segala apa
yang aku inginkan.

Dan kuasa sang Maha pencipta, aku lulus dari tes pramugari dan
akhirnya aku pun menjadi pramugari, aku pulang ke rumah dan
memeluk ibu ku , ibu ku sangat bangga kepada aku, ibu pun berkata “
Ibu bangga kepada mu dek, ayah mu pasti sangat bangga kepada mu” .
Aku pun menangis dan ini aku menangis karena bahagia dan terharu
atas apa yang aku lalui ini.

Tidak lupa, aku dan ibu ku pergi ke makam ayah ku untuk


mendoakan dan mejenguk makam ayah ku, aku mendoakan ayahku
semoga ayah ku tenang di sana, sesudah disana aku dan ibu pun pulang,
aku ngerasa dunia ku pun mulai membaik seperti dahulu, banyak sekali
hikmah dan pelajaran atas kejadian yang aku lalui, aku berkata kepada
diriku “Terima kasih diriku telah bertahan sejauh ini , terima kasih telah
lakuin semua perkataan dan janji ayah kepada diri ini”

Pasti ada alasan di balik kejadian itu semua, aku hanya harus kuat
melewati ini semua tanpa harus berhenti atas kejadian itu semua.
LENTERA HITAM
Ainurrahmi

Semilir angin menghembus ditepi jalan abu abu pekat, seorang gadis
yang berbadan mungil berjalan menyusuri tepian jalan yang berdebu

Di siang hari matahari tepat di penghujung kepala,aku pulang


dengan sangat lelah, setelah seminggu papa berada diruang salah satu
RS. Dengan di temani oleh seorang bidadari disampingnya ,yaaa itu
adalah Mama. Setelah menjalani operasi,papa Dibolehkan pulang oleh
dokter.

“Sus.. suami saya sudah cukup membaik kondisinya ,apa sudah di


izinkan pulang?” “Baik buk kita cek dulu dulu ya kondisi bapaknya
kalau memang sudah membaik mungkin bapak di izinkan pulang” “oh
iyaa makasih sus” sama sama Bu.

Kemudian dokter Redo pun masuk ke ruangan sendu itu...

“Tok..tok..tok..

Bagaimana bapak kondisinya apakah sudah membaik? Kita cek dulu


ya pak biar bapak dan ibu bisa pulang,,dan bapak dirawat di rumah
saja..

Setelah pemeriksaan~~~

Alhamdulillah pak kondisi bapak sudah agak membaik, bapak kami


izinkan pulang untuk beristirahat di Rumah ya, sementara itu bapak
jangan berkerja terlalu berat”. “ baik dok”

Lalu....

Disisi lain,ibu membereskan barang-barang keperluan selama


seminggu dirumah sakit. Oh iyaa aku adalah anak bungsu dari tiga
bersaudara. Dan yang menemani papa dan ibu Adalah Abangku, Heri
namanya. Beda halnya dengan ku,aku di titipkan kerumah nenek
semenjak mereka pergi.

Hari sudah hampir sore, pintu Koridor RS mulai sepi.. setelah


mengurus berkas-berkas untuk persiapan pulang. Heri dipanggil ibu
“heriiiiii” “iya ibu” “mobil dimana kamu letakkan?, Ibu mau taro
barang di dalam mobil” “itu Bu,ditepi jalan dekat kok sama ruangannya
papa” “ oh yasudah kamu bantuin ibu ya ngangkatin barang-barang ini”
“ siap Bu”

Berbeda halnya dengan ku


Siang itu sangat melelahkan, aku pulang dari sekolah dengan
basahan keringat diseluruh tubuh, hehe.. tapi,aku senang, karena papa
dan ibu akan segera pulang. Aku tau, jika mereka pulang uang jajan
sekolah ku akan bertambah, dan aku tidak akan panas-panasan seperti
ini...

Dipertengahan jalan saat aku pulang, hampir dekat gang rumah


nenek aku bertemu nenek, dia ingin pergi kesalah satu pengajian
terdekat, nenek bilang “ ibumu menelpon ku tadi siang, dia bilang
mereka akan pulang sore ini”. Aku sangat gembira sekali mendengar
pernyataan itu selepas itu aku terus pulang menuju rumah, sesampai aku
di sana aku menggantikan pakaian sekolah, memakan sesuap nasi, dan
aktifitas lainnya, aku lupa apa saja kegiatan ku sore itu . Jelasnya hari
sudah mulai sore,dengan di temani oleh gerimis yang mengguyur tanah
subur.

Pastinya setelah hujan kami menonton siaran televisi swasta bersama


adik sepupu ku, sore itu heri pulang kerumah nenek dengan sangat
gegas, mengetuk pintu, tok... Tok..tok.. dia memanggil namaku
Sepontan aku menoleh kebelakang melihat dia berdiri di depan pintu,
tentu saja di pikiran ku jika dia sudah pulang maka ibu dan papa juga
sudah sampai kerumah, dia pasti ingin menjemput kuuu hhehe “ Ellea
ayo pulang papa sudah menunggu mu”. Hanya saja gerak gerik dia
mencurigakan, dia memaksaku agar cepat berkemas-kemas, rok yang
kupakai saat itu sampai koyak karena terlalu buru-buru nya dia Huft! “
maksudmu apa? Kau menyuruhku bergegas untuk apa?” “bukan kah
jarak dari rumah ini ke Rumah kita dekat” “kau kemaskan saja barang-
barang mu dulu,nanti aku jelaskan di perjalanan”.

Sesuai perjanjian, Di perjalanan aku terus menanyakan keberadaan


papa dan ibu “ lohh itu kan rumah kita, kenapa kau melewatinya” “ lalu
dimana mereka berdua?” hallo, Abang? Mereka baik-baik saja bukan?
Dia hanya terdiam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun, perasaan
yang bercampur aduk, antara gelisah dan kebingungan mulai kurasakan.

Dan kalian tahu? Dia membawa ku kerumah sakit terdekat


“turunlah”. Dia memakirkan kendaraanya lalu menarik tangan ku
menuju ke IGD. Saat aku masuk orang yang pertama aku lihat adalah
pahlawan ku yang terdampar diruang itu. “ apa ni, bukankah papa sudah
sehat ibu?” ibuuuu ayo jawab”. Aku bingung apa yang terjadi di sini.

“jangan menangis nak,aku tidak apa apa” “ pa, papa kenapa,


bukannya papa udah sehat” lantas kenapa kau harus berbaring untuk
kesekian kalinya,ayo ceritakan kepada ku!.

Aku tak menyangka posisi ini kurasakan. Dokter yang saat itu
berada di ruang itu “ kita bawa bapak nya ke rs k*******a ya Bu”
dengan menggunakan mobil ambulans ,jika kalian tau mobil ambulans
mempunyai kursi disampingnya yaaa disitu aku, ibu,dan heri abang ku.

Aku yang tak bisa menahan tetesan air mata ini,terus mengalir
seiring perjalanan, sempat ku bertanya “ibu, papa baik-baik sajakan
“dengan sedikit senyuman yang meragukan “ tentu nak”, papa yang tadi
terus menjerit kesakitan di perjalanan tiba tiba terdiam dan menutup
mata nya,ku kira dia sudah tak sakit lagi, Heri yang awalnya hanya
terdiam tiba tiba menangis dengan sangat kencang “ Papaaa!!!”
Sepontan aku menoleh kesamping “mengapa kau menangis “ “ sudah
tak sakit lagi kan makanya papa diam”‽

Pa,papa bangun pa,,,


Ibu mengelus pundak ku sambil berkata “Yaaaa~ papa sudah pergi
ellea” papa sudah pergi.papa sudah tidak merasakan sakit lagi dan papa
tidak akan mengeluh kesakitan lagii, papa sudah bahagia.

Disitu ellea hancur banget,orang yang di kira bakal bahagiain dia


tapi malah meninggalkan nya.

Supir ambulans terpaksa membawa papa terus menuju rumah sakit,


mungkin saja ada kesempatan untuk bertahan, sesampai disana* papa i
bawa ke ruang jenazah dan so? Kenyataan memang, dia pergi lebih dulu
menghadap sang pencipta. Disitu tangisan ku semakin keras aku tak
memperdulikan orang orang di sekeliling ku aku terus menangis dan
berkata “ papa hebat ya papa kuat banget, dannn..mulai sekarang aku
hidup tanpa sosoknya”.

Mungkin ekspektasi memang tak sesuai realiti. Tapi hidup akan tetap
terus berjalan.kau tak bisa menyalakan keadaan. Karna ini sudah
menjadi skenario yang di jalankan.
SAKIT YANG BERAKHIR BAHAGIA
Bella Nadira

Ayah adalah sosok pahlawan untuk putrinya, yang selalu ada disaat
Putrinya membutuh kan nya.Berbeda dengan seorang gadis
remaja ,Ayah adalah sosok yang selalu membuat nya menangis , yang
selalu memberi tindakan kekerasan kepadanya.

Namun itu semua tidak bertahan lama,karena semenjak kejadian


dimana ia hampir tiada Ayah nya kembali menerima dan mengakui
sebagai putrinya.

Di sebuah kamar yg bernuasa baby blue seorang anak remaja yang


sedang terlelap karena lelah menangis dengan keadaan hari ini.Dimana
ia yang selalu dipukul oleh ayahnya.

Ia terbangun di pukul 18.30, mendengar suara adzan Maghrib


berkumandang ,setelah selesai menunaikan shalat Maghrib,ia turun
untuk makan,ia merasa kelaparan karena belum makan sedari siang tadi.

Dibawah ia tidak menemukan keberadaan kedua orang tua nya,entah


dimana orang tuanya berada ia pun tidak tau.
Sesampainya di meja makan,ia bertemu dengan bik Jumi.

“Hai non ”sapa bik Jumi

“Hai juga bik”sapa nya

“apa nona ingin di buatkan sesuatu?” tanya bik Jumi

“tidak perlu repot-repot bi,saya makan makanan yg sudah ada saja” kata
mu

“tapi makanan nya sudah dingin non”jelas bi jumi

“tidak masalah” jawab mu

“Apa bibi bisa menemaniku makan” Tanya mu

“Tentu” jawab bi jumi

Kau pun makan di temani bi jumi,

Bi jumi ada ART di rumah nya.

Selain ibunya yang menyayangi nya ada bi jumi juga yang


menyayangi nya ,bi Jumi juga sudah menganggap nya seperti anak nya
sendiri.

Selesai makan

Selesai makan ia kembali ke kamar nya untuk belajar ,karena ia


takut bahwa ayah nya akan melukainya apa bila nilai tidak
sempurna(100). Setelah selesai belajar iya memih untuk segerah
tidur ,supaya esok pagi ia tidak terlambat untuk ke sekolah.
Pagi hari nya ia bangun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah,
karena hari ini adalah Senin,jadi Ia harus berangkat lebih cepat dari
biasanya.

Setelah selesai bersiap siap ia turun ke bawah untuk sarapan, di meja


makan sudah ada Ayah dan Bunda nya.

“Selamat pagi ,Ayah bunda”sapa nya

“pagi juga Alia putri Ku” jawab Anya

Nama ku Alena Gibrantara,Anak dari Bramasta


Gibrantara.Seorang CEO di perusahaan “Gibrantara group” yg
selalumenganggap dirinya sempurna. Ibu ku bernama Anya Dwista
sosok ibu yg selalu menyayangiku walaupun tanpa di ketahui oleh
ayahku.

Umurku 17 tahun, aku bersekolah di new school ,sekolah terkenal


yang dimana murid murid di sini terpopuler dan kaya.

Walaupun hanya bunda yang menjawab ucapan ku ,itu tidak


masalah bagi ku bagai manapun dia adalah ayah ku.

Selesai sarapan Alena berpamitan kepada ayah dan bunda nya,

“Hari ini ada ulangan di sekolah mu ,saya tidak mau ada nilai yang
turun dari nilai mu”kata Bramasta “iya ayah” jawab mu menunduk

“karena selain Dira ,ibu hanya percaya kepada kamu Alena” jelas Bu
Yuni
.Mau tidak mau Alena harus menuruti apa yang di katakan oleh Bu
Yuni.

Ini adalah kali pertama Alena tampil di sekolah nya .

Upacara bendera telah selesai, semua murid memasuki kelas nya


masing masing ,begitupun dengan Alena yang sudah masuk ke kelas
nya.

Bu Yuni datang membagikan kertas soal ulangan matematika.

Ya sebagaimana yg di katakan oleh Bramasta tadi ,hari ini aka ada


ulangan di kelas Alena .

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 pm pertanda sebentar lagi


istirahat akan segera tiba, disini hanya Alena yang belum
mengumpulkan hasil ulangan itu.

Di sini bel sudah berbunyi terpaksa Alena harus mengumpulkan


kertas jawaban nya ,dengan rasa takut Alena terpaksa mengumpulkan
nya.

Semua murid sekarang berada di kantin,hanya Alena yg berada di


kelas ia merasa takut dengan hasil ulangan itu.

Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai, sekarang semua


murid telah memasuki kelas nya masing masing.Tidak lama setelah itu
Bu Yuni datang Untuk membagikan hasil ulangan tadi, satu persatu
nama murid di kls Alena sudah di panggil ,sekarang giliran Alena yg
maju ke depan untuk mengambil hasil ulangan nya

“Alena Gibrantara” pagil Bu Yuni


Alena pun bangun mengambil kertas hasil ulang nya.

“Nilai tertinggi adalah Alena “kata Bu Yuni “yaitu 99 “ lanjut nya


Sesampainya di rumah , Alena langsung di panggil oleh Bramasta yang
berada di ruang tamu.

“Alena ,mana nilai mu hari ini” tanya Bramasta

Alena memberikan kertas ulang itu kepada ayah nya ,

“Dasar anak tidak tau malu, sudah saya bilang nilai mu tidak boleh
turun kenapa seperti ini,keruangan saya sekarang” tutur Bramasta

Ia memberi Alena pukulan yang sudah biasa di terima oleh Alena .

Alena berlari menuju kamar nya ,ia menangis tanpa di ketahui oleh
siapa pun termasuk Anya bunda Alena.

Setelah Alena merasa baikan , ia meminta mang Abdul mengantar nya

Ke toko buku, sesampainya di toko buku. Ia segera masuk untuk


mencari buku yg di butuhkan nya , disaat sedang mencari buku , tidak
sengaja seorang remaja menabraknyan yang usia nya 1 tahun lebih tua
dari Alena

Remaja tersebut meminta maaf kepada Alena”maaf saya tidak


sengaja”kata remaja tersebAlena

Alena hanya menganggukkan kepalanya tanpa melihan siapa yg


berbicara di depan nya.

Karena buku yang di inginkan oleh Alena sudah dapat ,ia pergi begitu
saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
“Sepertinya aku pernah melihannnya ,tapi dimana”tanya remaja
tersebut kepada dirinya

Sepulang dari toko buku Alena belum bertemu dengan bunda nya ,
Alena bertanya kepada bi dirinya

“ Bi , apakah bibi melihan di mana bunda?”tanya Alena

“nyonya sedang pergi ke rumah teman nya non” kata Bu jumi

“ oh makasih bi” jawab Alena

“Saya ke kamar dulu bi” lanjut Alena

Tidak terasa hari sudah pagi, Alena bersiap siap untuk ke


sekolah,seperti biasa Alena turun untuk makan bersama kedua orang tua
nya, selesai makan Alena berpamitan dengan orang tua nya.

Sesampainya di sekolah Alena

Langsung menuju ke kelas nya, tetapi saat menaiki tangga,ia tidak


sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Orang itu adalah orang yang sama yang menabraknya saat di toko buku.

Dia adalah Dareen Arya Pratama anak dari seorang CEO ternama
yaitu David Erik Pratama. Ketua OSIS yang populer dengan
ketampanan nya selain itu Daren juga memiliki sifat cuek dan cool .
membuat semua siswi SMA New school terpikat melihat nya,Daren
duduk di bangku kelas XII IPA 1.
Mereka pun terjatuh,siswa siswi yang lewat membicarakan
mereka,tiba tiba ,Clara and the geng datang berpura pura baik di depan
Dareen untuk membantu Alena.

Namun itu semua tidak membuat Dareen tertarik ke pada nya.

Daren menarik tangan Alena menuju roof top tempat dimana biasa
Dareen menghabis kan waktu nya di saat sedang jamkos.

Alena menghempaskan tangan nya yang di tarik oleh Dareen.

“kenapa kau membawa ku kesini?” tanya Alena kepada Dareen

“Aku hanya ingin meminta maaf kepada mu,atas kejadian hari ini dan
kemarin saat di toko buku”jelas Daren

“Ya,saya sudah memaafkan mu”

“Apa ada yang ingin di sampaikan lagi, kalau tidak ada saya ingin
kembali ke kelas”lanjut Alena

“Tidak ada kau boleh pergi” jawab Dareen

Alena pun pergi meninggalkan Dareen yang berada di roof top sekolah .

Saat sedang bejalan menuju jelas Alena di hadang oleh Clara and the
geng.

“Kamu Alena”tanya Clara

“ya”balas nya singkat


“ saya cuman mau bilang, jauhin Dareen karena dia adalah calon pacar
ku” jelas Clara

“calon saja bangga” jawab Alena

“ Oh, kamu berani menantang ku”

Ucap clara

“Saya tidak menantang mu .tapi saya hanya ingin memberitahumu,


bahwa saya dan siapa tadi katamu..., Oh ya Dareen kami tidak
mempunyai hubungan apa pun ,jadi kamu jangan mengganggu ku lagi”
ucap Alena dan pergi begitu saja meninggal kan Clara.

Clara yang merasa dirinya di tantang oleh Alena mersa marah .karena
tidak ada seorang pun di sekolah ini yang berani melawan seorang Clara
natasya adiata.

Clara Natasya Adiata, siswi kelas XII IPA 1 , seorang siswi yg populer
di SMA New school.

Ia mencintai seorang Dareen Arya Pratama dan sayang nya cinta nya itu
hanya bertepuk sebelah tangan ,hal itulah yg membuat nya tidak
menyukai seorang Alena Gibrantara.

Sejak kejadian dimana Alena menantang seorang Clara , iya selalu di


bully oleh Clara and the geng. Begitupun dengan Dareen yang semakin
dekat dengan Alena.

Singkat cerita Alena dan Dareen saling berbagi cerita tentang


kehidupan masing masing. Alena menceritakan tentang kehidupan
keluarga nya dimana ayah nya yang selalu memukuli nya di saat nilai
nya tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh ayahnya. Seorang ibu
yang selalu ingin menyayangi nya tetapi di larang oleh ayahnya.
Karena telah melahirkan anak perempuan yaitu Alena, Dareen yang
mendengar cerita dari Alena merasa sedih dan kesal terhadap Bramasta
ayah Alena.

Nya tetapi di larang oleh ayahnya. Karena telah melahirkan anak


perempuan yaitu Alena, Dareen yang mendengar cerita dari Alena
merasa sedih dan kesal terhadap Bramasta ayah Alena.

Entah mengapa ,kalau Dareen dekat dengan Alena ia merasa


nyaman, berbeda di saat teman temannya mendekati nya .

Hal itulah yang semakin membuat Clara membenci Alena .tiga hari
sebelum hari kelulusan Clara membuat rencana ingin menabrak Alena.

Karena di hari itu Alena sedang menunggu taksi, mang Abdul yang
biasa menjemput nya dihari itu tidak bisa menjemput nya.

Clara menjalan kan aksinya”kalau aku tidak bisa mendapatkan


Dareen kau jugak tidak bisa mendapat kan nya “guman Clara

Dareen yang melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi ke


arah Alena pun bergegas Menyusul

Alena ,tapi sayang nya Dareen terlambat, Alena sudah tertabrak dengan
mobil tersebut.

Dareen pun berteriak memanggil nama Alena.”ALENA”.

Dareen meletakkan kepala Alena yang sudah berlumuran darah ke


pahanya. Semua orang mengerumuni Alena.

“Tolong telpon ambulance, jangan


Cuman berdiri saja” ucap Dareen dengan emosi yang tidak bisa di
atur . Sesampainya di rumah sakit Dareen menelepon ke dua keluarga
yaitu keluarga Alena dan keluarga Dareen. Sekarang semua orang
sudah berada di rumah sakit tempat dimana Alena di rawat.

“Dimana Alena” tanya Anya yang panik

“dia sedang di tangani oleh dokter di dalam”jelas Daren

“sebenarnya apa yg terjadi kepada Alena, kenapa ia bisa seperti ini”


tanya Anya ke pada Dareen

Dareen pun menceritakan semua nya.

Sesampainya David ke rumah sakit , Dareen langsung bertanya “ pah,


bagaimana apakah sudah dapat siapa dalang dibalik semua ini?”tanya
Daren kepada David

“sudah, semua ini ulah Clara”ucap David

“CLARA” ucap Dareen tanpa pikir

Entah mengapa ,kalau Dareen dekat dengan Alena ia merasa nyaman,


berbeda di saat teman temannya mendekati nya .

Hal itulah yang semakin membuat Clara membenci Alena .tiga hari
sebelum hari kelulusan Clara membuat rencana ingin menabrak Alena.

Karena di hari itu Alena sedang menunggu taksi, mang Abdul yang
biasa menjemput nya dihari itu tidak bisa menjemput nya.
Clara menjalan kan aksinya”kalau aku tidak bisa mendapatkan
Dareen kau jugak tidak bisa mendapat kan nya “guman Clara

Dareen yang melihat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi ke


arah Alena pun bergegas Menyusul

Alena ,tapi sayang nya Dareen terlambat, Alena sudah tertabrak


dengan mobil tersebut.

Dareen pun berteriak memanggil nama Alena.”ALENA”.

Dareen meletakkan kepala Alena yang sudah berlumuran darah ke


pahanya. Semua orang mengerumuni Alena.

“Tolong telpon ambulance, jangan

Cuman berdiri saja” ucap Dareen dengan emosi yang tidak bisa di
atur .

Sesampainya di rumah sakit Dareen menelepon ke dua keluarga yaitu


keluarga Alena dan keluarga Dareatu

Sekarang semua orang sudah berada di rumah sakit tempat dimana


Alena di rawat.

“Dimana Alena” tanya Anya yang panik

“dia sedang di tangani oleh dokter di dalam”jelas Daren

“sebenarnya apa yg terjadi kepada Alena, kenapa ia bisa seperti ini”


tanya Anya ke pada Dareen

Dareen pun menceritakan semua nya.


Sesampainya David ke rumah sakit , Dareen langsung bertanya “ pah,
bagaimana apakah sudah dapat siapa dalang dibalik semua ini?”tanya
Daren kepada David

“sudah, semua ini ulah Clara”ucap David

“CLARA” ucap Dareen tanpa pikir

“ya , Clara adalah dalang dari semua ini,ia sudah di aman kan oleh
pihak kepolisian ,dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan
apa yang sudah di perbuat kan nya” jelas David

Dokter keluar dari ruang itu.

“ bagaimana dengan keadaan anak saya Dok”tanya Anya dan Bramasta

“Pasien dalam keadaan baik-baik saja ,tidak ada luka serius untung
kalian membawanya tepat waktu “ucap dokter tersebut

“Pasien sudah di pindah kan ke ruangan nya, kalian bisa melihat nya
sekarang” jelas dokter tersebut

“kalau begitu saya permisi”ucap dokter

Bramasta menyesali semua

Perbuatannya selama ini terhadap Alena, ia berjanji tidak akan


mengulangi perbuatannya lagi.

Hari kelulusan telah tiba, Dareen menghadiri acara pelepasan siswa


siswi SMA New school, Alena sudah diperbolehkan pulang oleh
dokter,ia sengaja tidak memberikan tau Dareen soal kepulangan nya
dari rumah sakit.

Alena ingin memberi surprise kepada Dareen,atas kepulangan nya


dari rumah sakit, dengan menghadiri acara pelepasan siswa siswi SMA
nya hari ini . Di hari itu juga adalah hari bahagia buat Alena dan Dareen
yaitu hari resminya mereka berpacaran.

Walaupun sekarang Alena dan Dareen tidak 1 sekolah lagi ,namun


Dareen selalu ada di saat Alena membutuh kan nya.

Sekarang Hidup Alena tidak seperti dulu lagi, karena Bramasta


sudah menerima Alena sebagai putrinya.

Alena berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikannya


kasih sayang seoranng.

Ayah yang selama ini iya nantikan, dan berterima kasih karena telah
memberinya seorang laki laki yang bisa menyayangi nya dan menerima
semua kekurangan yang iya miliki

PILIHAN TERBAIK
Cut Ainal Maulida

Dikamar bernuansa coklat-putih, terdengar lantunan ayat suci Al-Quran.


Seorang pria sedang melantunkan surah Al Rahman dengan maqarijul
huruf dan tajwid yang pas, membuat irama bacaan Qur’an terdengar
sangat indah.
“ Fa bi’ ayyi ala’ i rabbikuma tukazziban. Tabarakasmu rabbika zil-
jalali wal-ikram. Sadaqa’allahulazim.”
TOK TOK TOK

“Alka ayo makan malam sayang”

“Iya umma”

Alkalandra El-fatih Zendrato, cucu pemilik pondok pesantren


tersohor, pewaris tunggal Zendrato grup, sikapnya ramah, sopan santun,
dan berwibawa membuat setiap orang segan terhadapnya. Apalagi
wajah pria itu yang bisa dibilang diatas rata-rata membuat para
santriwati di pesantren mengidolakannya.
Alka melepas peci yang sejak tadi terpasang di kepalanya,
mengganti baju Kokonya menjadi kaos hitam polos. Pria itu keluar dari
kamarnya, menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang makan.
Dan sesampainya di sana
Alka melihat umma dan abinya yang sedang menunggunya dan ia
segera duduk disamping Ummanya. Saat sedang makan hanya suara
sendok beradu dengan piring yang terdengar, lalu kifli, Abinya Alka
membuka Pembicaraan.

“Alka apa besok kamu punyak waktu nak.”


“Tentu Abi,tapi ada apa ya.”
Lalu Ayla ummanya berkata.
“Umma sama Abi mau menjodohkan mu dengan anak teman umma
apakah kamu bersedia.”

Alka berpikir sejenak lalu ia berkata.


“ kalau itu yang terbaik untuk Alka, insyaallah Alka siap umaa.”
Jawaban Alka membuat kifli dan Ayla tersenyum lega.
****
Keesokan harinya Ayla dan kifli pergi bertemu dengan sahabat
lamanya. Sesampainya di sana Rani selaku sahabat Ayla menyebut
mereka dengan baik.

“ASSALAMUALAIKUM BUNDA ZENA CANTIK


PULANG.”teriak gadis yang baru saja datang .

Alzena Queensa Aldinata gadis cantik dengan kerudung yang melilit


lehernya. Matanya membulat,ia tidak menyadari

Ada tamu dirumahnya. Ia merasa malu berteriak seperti itu.

“Ehehe, maaf om,Tante,.” Ucap Zena tak enak hati

Bunda Zena menyuruh Zena menyalimi tamu mereka. Setelah itu ia


duduk disebelah Rani sambil memainkan ponselnya.
“Alka sedang di perjalanan. Maaf ya agak lama,” ucap Ayla.
Rani tersenyum “ enggak apa-apa silahkan minum tehnya.” Ucapnya
sembari mendekatkan teh yang sudah ia siapkan.

“Assalamualaikum”. Ucap seorang lelaki dengan peci serta terusan


baju Koko hitam”.

“Waalaikumussalam”. Ucap mereka semua,sedangkan Zena hanya


menjawab dalam hati. Bunda menyambut hangat lelaki
tersebut,membuat Zena memutar bola mata malas.

“Alka,kan? Masyallah ganteng sekali”. Puji Rani

“Alhamdulillah. Terima kasih, Tante”. Ucap Alka dengan


senyuman.” Umma, Abi... Maaf, ya Alka lama”, ucap Alka kepada
orang tuanya.
Zena sedikit kagum dengan tutur kata Alka yang sangat
menghormati orangtuanya berbeda dengan Zena yang sering
membantah bunda dan ayah. Bunda Zena memperkenalkan Zena
Kepada Alka dan juga sebaliknya. Zena menatap Alka dengan heran
karena Alka hanya menunduk tak berani menatapnya.

Setelah perbincangan yang sangat lama orang tua mereka memutuskan


untuk pertemuan mereka lagi di kafe milik keluarga Alka.
****

Zena sudah rapi dengan abaya hitam dan hijab, olesan makeup
membuat Zena semakin cantik.

“ Zena” bunda membuka pintu kamar putrinya, dan menatap Zena


dari atas hingga bawah. Senyumnya terukir melihat anaknya begitu
cantik.

“ Masyallah anak bunda, cantik banget.” Ucap bunda membuat zena


salah tingkah.
Mereka pun berangkat ketempat tujuan.Kini kedua keluarga tersebut
duduk di kursi meja panjang dengan berbagai lampu hias, serta hidagan
makanan.

Alka sangat tampan malam ini. Jas hitam serta dasi biru Dongker
membuatnya terlihat keren. Alka sedari tadi sebisa mungkin menahan
pandangannya. Ia tidak ingin matanya terlalu lama melihat sesuatu yang
belum dihalalkan untuk matanya. Ia benar-benar terpesona melihat
Zena.
Orang tua mereka sudah sepakat bahwa acara pernikahannya akan
diadakan Minggu depan. Tentu saja membuat Zena sangat terkejut, air
mata Zena sudah membendung di kelompok mata indahnya.
“Bagaimana Alka, apakah sudah siap menjadi calon suami Zena?.”
Tanya Rahka ayah Zena . Zena hanya bisa berdoa agar Alka menjawab
tidak.Namun Alka mengangguk mantap.kedua orang tua mereka
tersenyum bahagia, berbeda dengan Zena yang ingin berteriak dan
menagis.
****

Satu Minggu sudah berlalu,Suasana yang ramai di sebuah mesjid


besar dikota itu. Alka menarik nafas dalam, melirik jarum Jam yang
menandakan acara akan segera di mulai. Semua nya sudah siap. Ayah
Zena sebagai wali Nasab dan seseorang sebagai wali hakim. Setelah
penghulu tertanya kepada Alka atas kesiapannya, barulah acara inti
alias ijab kabul dimulai.

Rakha bersiap, ia menutup mata perlahan “ya Alkalandra El-fatih


Zendrato ibna kifli Zendrato, ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka
Alzena Queensa Aldinata binta Ahmad rahka Aldinata, ala mahri Ar-
rahman, 100.000 riyal Saudi wamajmueat min’ adawat alsalat. Hallan.”
Ucap nya lantang.

Sekarang giliran Alka .”Qabiltu nikah wa tazwijaha bil mahril


madzkur, Hallan.” Ucap alka tanpa terbata-bata.
“ Para saksi,sah?” Tanya penghulu

Seluruh tamu menjawab “SAHH!!”.


Alka mengebuskan Nafas dengan lega,lalu mengucap Alhamdulillah.
Zena keluar dengan dress warna putih dan hijab pajang yang selaras
dengan dress miliknya. Alka menatap Zena lekat, kali ini ia tidak
menunduk karena Zena sudah resmi menjadi miliknya. Alka mengukir
senyum yang sangat indah siapa pun yang melihat pasti terpana.
Hari ini Zena sudah resmi menjadi istri seorang Alkalandra El-fatih
Zendrato. Ia duduk tepat disebelah Alka perlahan Zena melirik Alka .
Alka sangat tampan dengan setelan putih serta peci putih.

Bunda mencolek Legan Zena . Zena pun menatap bunda. “Salamin,


itu suamimu,” ucap bunda. Seketika Zena merasa merinding mendengar
kata “suami”.
Zena ragu-ragu,tapi ini kewajiban. Ia mengambil tangan Alka lalu
mencium punggung tangan Alka. Lalu Alka mengusap lembut kepala
Zena.

“Wastana’tuka linafsi. Dan aku telah memilihmu untuk diriku” ucap


alka, Zena dibuat salting dengan ucapan Alka dan sikap Alka padanya
berhasil membuat Zena tak berkutik.

Setelah itu mereka membaca doa nikah, lalu menandatangani buku


nikah.
Kini giliran acara penerimaan mahar. Alka membacakan surah Ar-
rahman . Alka memang sudah mempersiapkan mahar ini jauh hari,
bahakan sebelum ia kenal Zena. Lantunan surah Ar-rahman yang
dibacakan oleh Alka membuat para hadiri disana kagum. Tidak heran
banyak orang tua mengharapkan seorang menantu seperti Alka.
Gantengnya dapat, Solehnya pun dapat.

Mendegar lantunan surah Ar-rahman yang dibacakan Alka membuat


Zena meneteskan air matanya karena suara Alka benar-benar Merdu,
suara lembut itu masuk halus dalam pendengaran Zena.

Setelah acara pernikahan selesai Zena dan Alka bersalaman dengan


orang tua mereka karena mereka akan tinggal dirumah mereka yang
diberikan oleh orang tua mereka sebagai hadiah pernikahan.
Satu tahun sudah berlalu pernikahan antara Alka dan Zena sangatlah
bahagia, walaupun pernikahan ini adalah perjodohan yang tidak pernah
ada dipikiran zena, Zena terpaksa menerima takdir bahwa ia telah
menjadi istri seorang Alkalandra El-fatih Zendrato.
Tapi lambat-laun Zena mencoba membuka hati untuk Alka yang
tulus mencintainya. Alka juga berusaha agar mencairkan hati Zena
untuknya. Alka tipe lelaki yang dingin tapi sikap itu tak berlaku ketika
ia bersama Zena.

Dari pernikahan mereka, mereka dikaruniai seorang putra yang


diberi nama Gevano Raygan Zendrato.
Dari suka, duka, canda, serta tawa. Dimana, canda dan tawa itu yang
mereka sebut bahagia.

LEMBAR KECIL SEJUTA TINTA


Faizah

Cakra itu namannya,ia tinggal bersama kakaknya,ibunya sudah


meninggal dunia saat dia masih berumur 4 tahun,lalu ia di tinggal oleh
ayahnya pergi merantau jauh di saat ia berumur genap 10 tahun.
Hufff... rasanya sangat rindu akan pelukan seorang ibu” ngeluhnya
seraya merenung di tepi sawah di belakang rumahnya.

Kraa,,,,akraa,,,,,

Ia menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggilnya, ternyata


kakaknya yang di panggil dengan sebutan IMANG olehnya,
“apa yang sedang kamu lakukan disini dek ? tanya imang “tidak mang
aku hanya sedang rindu akan ibu mang,dan ayah yang tak tahu apa
kabarnya.

(Seketika suasana hening)


Lalu imang berkata “ jangan dirindukan yang sudah pergi” lalu pergi
meninggalkan Cakra sendirian,timbul pertanyaan pada dirinya “apa
yang di maksud oleh Imang barusan” apakah kalimat itu tertuju pada
ibuk yang sudah meninggal,atau bapak yang sudah pergi meninggalkan
kami merantau.

Esok harinya

Tringgggg,,,, bunyi bel rumahnya yang menandakan bahwa orang


yang biasannya membagikan surat kabar telah sampai, cakra segera
membuka pintu untuk mengambil surat
Kabar itu lalu membukanya,ia membaca salah satu berita tentang
kehilangan keluarga dari pihak korban, kemudian tersirat di hatinya
untuk menulis juga sebuah berita atau sebuah surat untuk ayahnya,yang
berharap ada orang baik yang ingin membantunya untuk
mempertemukan dia dengan ayahnya yang sudah lama tak ia dengar
suaranya.

( Dalam menulis surat)

Imang menyampari “apa yang sedang kamu tulis dek” (tanya imang)
“Tidak mang ini hanya catatan kecil saja yang ku tulis dengan penuh
harapan”,
“Harapan seperti apa “ (tanya imang)
“Berharap ayah membaca ini, berharap berita yang kutulis ini sampai
kepadanya dan berharap setelah dia membaca ini dia segera
menemuiku,menemui kita anaknya mang”
Kemudia imang terdiam “knpa ada apa salah kah tindakan aku ini”
(tanyanya yang penuh penasaran)
“Tidak akra, sungguh besar harapanmu,kakak berharap kamu tidak di
kecewakan oleh harapan itu..”
“Bukankah imang juga ingin bertemu dengan ayah? “
“Benarr,akan tetapi harapan itu sudah ku tanam agar aku tak di
kecewakan lagi dengan harapan itu”

(Kemudia imang pergi meninggalkan Cakra sendirian menulis


suratnya )

Yhaaa,,,tintaku habisss,ternyata surat kecil ini sangat banyak


membutuhkan tinta, gerakan penannya terhenti,surat yang ia tulis secara
manual seolah olah mengartikan bahwa bukan tintanya yang habis akan
tetapi harapannya yang terlalu besar buat kertas sekecil itu.
Ia segera ke toko seberang yang tidak jauh dari rumahnya untuk
membeli tinta agar dapat menyelesaikan suratnya dengan sempurna.

( Sesampai dirumah )

Ia melihat pena yang tadinya kehabisan tinta malah bececeran


cairannya hitam yang membasahi surat kecil yang penuh harapan
disitu,kemudian ia terdiam dan merenungi apa yang telah terjadi apakah
pertanda bahwa surat ini tidak diizinkan untuk di kirim,apakah ini
menandakan bahwa aku dan imang tidak akan pernah bertemu dengan
bapak” (pertanyaan itu memenuhi pikirannya).
Imang menyampari “ sudah ku bilang jangan pernah berharap lebih
pada sebuah kertas karna harapan itu akan di hancurkan oleh tinta yang
kamu berikan” (ujar imang kakaknya )

“Apa yang sebenarnya terjadi” (tanya nya )


“Sebenarnya harapan yang kamu tulis itu sudah tidak ada
gunanya,Bapak sudah membuang kita,dia pergi bersama keluarga
barunya,yang dulunya niat ia merantau hanya untuk memenuhi
kebutuhan kita akan tetapi malah terjadi sebaliknya”

“Hiksss sungguh kah yang kau katakan itu mang, sangat hancur
perasaanku,lenyap sudah harapanku terhadap surat ini mang” lalu ia
membersihkan tinta yang sudah merusak isi surat yang penuh harapan
nya itu .
Sudah ku tanam dalam harapanku,rinduku terhadap seorang ayah,
meskipun rinduku terhadapnya menyakiti batinku,namun tak apa
biarlah ia pulih dengan sendirinya.
BADUT MERAH DIPERSIMPANGAN
Firyal Najla

Matahari kota sangat terik hari ini. Jalanan kota yang dihiasi dengan
puluhan bahkan ratusan mobil menyebabkan macet yang beruntun
dijalanan kota, tak lupa dengan asap berwarna abu pekat juga turut
menghiasi suasana terik dari atas bersama dengan kapas yang tak
bertiang, seakan sedang menari bebas, memperlihatkan bagaimana
keberadaan mereka setelah terbebas dari benda beroda empat yang
tengah menciptakan kemacetan ditengah kota itu.

Gelombang panas dari sang surya juga tak luput ia pancarkan kepada
setiap orang yang menginjakan kakinya di bumi. Sebagian orang pasti
mengeluh terhadap matahari yang kian memanas, namun tidak dengan
si penghibur yang tengah berkeliaran dari satu mobil ke mobil,
menyusuri setiap jalanan yang dihiasi dengan lampu penanda jalanan
yang memiliki tiga warna.

Si Badut penghibur itu kembali ketempat ia berada sebelumnya


setelah ia melihat benda kotak sudah menunjukan warnanya dengan
warna hijau. Si badut dengan kegirangan melangkahkan kakinya satu
persatu menuju kesebuah tempat yang sangat tidak nyaman untuk
berteduh.

“Ibuk udah selesai? “ Tanya seorang bocah laki-laki dengan


antusias, memanggil badut yang didepannya itu dengan sebutan Ibuk.
“Udah Arya, untuk hari ini sampai siang saja, sayang kamunyan
kepanasan dibawah kolom jembatan gini” Ucap si Badut lembut, lalu
membelai pelan wajah bocah bernama Arya.

Seperti yang dikatakan oleh sang badut yang bernotabate ibu


tunggal, Ia mengajak anaknya untuk kembali ketempat persimgahan
yang sebenarnya. Tempat dimana mereka saling menopang diri untk
terus bertahan hidup hingga tiba di titik yang mereka injaki sekarang
ini.

Bocah berumur sembilan tahun itu tengah asik berlari mondar-


mandir ria menyusuri jalanan bawah jembatan, Ia sangat gembira, karna
yang Ia pikirkan hanyalah hari ini bisa menghabiskan waktu lebih
banyak dengan wanita cantik yang sangat Ia cintai ini.

“Arya, gimana kalau hari ini kita makan nasi goreng” Sontak tanpa
aba- aba si Ibu yang sudah melepas topeng badutnya itu tersenyum
manis ke arah Arya. Sedetik duadetik Arya masih tak bereaksi, namun
pada detik ketiga senyumnya merekah selebar- lebarnya, menandakan
bahwa Ia sangat setuju dengan usulan dari Ibu, dan bergegas menuju
tempat tujuan segera.

Letak tempat penjual nasi goreng sangatlah jauh dari keberadaan


mereka, namun itu tak membuat tekad turun, karna memikirkan bahwa
ada satu piring nasi goreng yang harus terisi kedalam perut mereka. Tak
terasa, saat mereka sampai, matahari sudah sangat terbenam dan ingin
beristirahat dari langit indonesia, digantikan dengan rembulan dan juga
kegelapan yang dominan.

“Mang, nasi goreng spesial satu” Pesan Ibu dengan lantang, dan
dijawab anggukan dari sang penjual. Tak perlu waktu lama untuk
menunggu, pesanan yang dinanti pun sampai dengan asap menghiasi
disetiap penjuru nasi berwarna coklat dengan toping yang sangat
lengkap.

“Ibuk ngak makan” Tanya Arya dengan wajah polosnya.

“Enggak, Ibuk sekarang lagi pengen lihat Arya makan, ayo dimakan
dulu itu, nanti nasinya keburu dingin” Tutur sang Ibu lembut. Arya
yang masih kecil itu hanya mengiyakan perkataan sang Ibu dan
melahap semua hal yang ada dipiringnya sampai tak tersisa.

“Arya, kalau Ibuk udah nga ada, Kam harus kuat jalani hidup ini ya,
terus maju, belajar yang rajin supaya kamu bisa jadi orang yang sukses,
supaya kamu nga jadi badut dijalanan kaya Ibuk gini, supaya Kamu bisa
makan nasi goreng sepesial setiap hari oke” Ucap sang Ibu panjang
lebar, sebelum ia meninggalkan tempat itu, kembali ke tempat istiraht
mereka.

Dijalanan kota yang mulai sepi, Arya tengah bermain dijalanan lama
yang sudah jarang dilalui oleh kendaraan motor, bahkan sudah lebih
dari tiga pulh menit mereka menyusuri jalan ini, tak terlihat satupun
kendaraan yang melintas. Arya yang perutnya sudah terisi dengan
makanan yang sangat ia sukai itu menari- nari kegirangan dijalan.

“DRUAKK” Tanpa disadari, dalam sekelebab mata, tubuh mungil


Arya terhempas begitu saja ke arah trotoar jalan. Tubuh kurus mungil
itu bangkit dari tempat Ia terhempas, mengamati keadaan apa yang
terjadi.

Penampakan yang tak Ia sangka akan terjadipun terpampang nyata


didepanya. Sang Ibu sudah bersimbah dengan cairan berwarna merah
pekat yang keluar dari bagian kepala. Arya melihat benda yang
membuat mereka seperti ini. Mobil mewah yang sudah membuat
Ibunya berdarah itu sudah pergi meninggalkan tempat kejadian perkara
berlangsung.

Dengan lemah, Arya berjalan menuju tubuh Ibunya yang sudah


kehabisan banyak darah dari kepalanya itu. Tak sadar air mata mulai
berjatuhan, sangat deras melebihi hujan dimusim dingin. Arya
memanggil0 manggil wanita yang ada dipelukannya itu, namun nihil
sama sekali tak ada sahutan yang terdengar setelah itu.

“IBUKKKKKKK”

“Arya” Panggil suara itu dengan lembut.

“Arya kebiasaan melamun kamu saat menyetir itu nga bagus loh”
Ucap suara itu sekali lagi.

Arya kembali ke kenyataan yang Ia jalani sekarang. ‘Ahh memori itu


lagi’ kesalnya dalam hati. Arya sudah beranjak dewasa, persis seperti
yang ibunya harapkan, Arya tumbuh dengan sangat baik, dan belajar
dengan bersungguh- sungguh, hingga Ia sekarang menjadi orang yang
sukses.

‘Ibuk, Arya udah jadi yang seperti Ibuk harapkan, Arya udah bisa
makan nasi goreng spesial yang ibuk belikan susah payah untuk Arya,
Arya pengen Ibuk ada disini’.

Arya melihat keluar jendela, Ia melihat badut merah, kostum yang


sangat mirip dengan milik Ibunya dulu, kembali Arya mengedarkan
tatapanya, lagi- lagi Ia menemukan hal yang menginggatkanya akan
masa lalu.

Yaitu persimpangan dimana Ia menghabiskan masa kecilnya yang


bahagia hanya berdua dengan wanita yang sangat Ia cintai di dunia ini.
TAK KUNJUNG KEMBALI
Fazilla Nispa
Kenangan di masa lalu pasti akan selalu membekas di pikiran dan
hati.sangat tidak mudah untuk di lupakan,hari demi hari dan waktu
demi waktu terlewati.setiap manusia mempunyai kisah masa lalu baik
bahagia maupun tidak.ada yang mengatakan dimana suatu hal yang
menyenangkan dan tidak ada nya beban pikiran saat masih kanak
kanak.tapi apakah itu terjadi pada setiap anak?

Masih kecil ku sangat di penuhi dengan kesedihan, perjuangan dan


juga perpisahan.banyak kejadian di saat aku kecil yang tidak akan
pernah terlupakan.Aku sudah mengusahakan yang terbaik untuk ku dan
orang yang aku sanyangi.Aku bangga dengan setiap perjalanan dan
perjuangan ku.

Nama ku Azzahra Rizfa Azka,biasa di panggil Zahra.Aku lahir dari


keluarga yang serba kecukupan.aku adalah anak sulung perempuan
yang begitu merasakan kepahitan dalam keluarga.

Di usiaku yang masih 7 tahun,dimana di suatu sore yang begitu


cerah,suara burung yang berkicau dan matahari yang hampir
terbenam.di saat itu di sebuah taman di saksikan oleh hijau nya daun-
daunan,aku dan mama duduk di sebuah kursi.mama pernah mengatakan
kepadaku “zahra akan bersinar secerah langit di atas,dan bebas seperti
burung yang terbang di atas.tapi Zahra harus ingat satu hal jangan
pernah mengecewakan orang tua zahra.zahra jangan bermalas-malasan
untuk usaha”.perkataan itu lah yang selalu aku ingat,saat perjumpaan
terakhir kali nya.

MINGGU,02 SEPTEMBER 2013

Dring dring dring.....


Suara telepon rumah berbunyi tepat pada pukul 05:00 pagi.

“Bi...tolong angkat telpon nya” pinta papa kepada asisten di rumah


tangga.

“Baik tuan” jawab BI Inah.

“tuan....hiks hiks hiks...”panggil bi Inah dengar Isakan tangis.

“Kenapa bibi menangis?,siapa yang menelepon?” tanya papa.

“Telepon dari rumah sakit tuan” jawab BI Inah.

“apa yang di katakan nya bi?,apakah ada perubahan?” tanya papa


dengan penasaran.

“Nyonya tuan...hiks hiks hiks”

“Kenapa dengan istri saya?” tanya papa.

“Jangan buat saya penasaran BI,tolong bibi katakan,apakah istri saya


baik-baik saja?”

“Nyonya...me..ning..gal.. tuan”jawab bibi dengan Isakan tangis

“apa?,istri saya meninggal?”tanya papa tidak percaya

“iya tuan”jawab bi Inah.

“saya ke rumah sakit sekarang,bibi tolong jaga Zahra”pinta papah

“baik tuan”
PUKUL 06:00 WIB

Pagi ini hanya ada keheningan di kamar ku,tidak seperti biasa nya.papa
selalu membangunkan kan aku dengan suara berat nya dan lebar tangan
nya.tapi pagi ini tidak ada mengetuk atau pun yang membuka pintu
kamar ku.

Tok tok tok...

Terdengar ketukan pintu kamar,aku berpikir ‘apakah itu papa?’.

“Non Zahra...” panggil bi Inah di balik pintu kamar.

‘ternyata bi inah’ batin ku.”masuk aja bi” jawab ku

“non,ayo bangun.bibi sudah menyiapkan sarapan kesukaan non Zahra”


ajak bi Inah.

“papa di mana bi?” tanya ku kepada ni Inah.

“tuan ke rumah sakit non”jawab bibi.

“Papa ke rumah sakit?,kenapa papa tidak mengajak Zahra” tanya aku.

“tuan sangat terburu-buru non” jawab bibi

“kenapa bi?,mama baik-baik saja kan?”

“hiks hiks...nyonya meninggal non”jawab bibi dengan Isakan tangis”

Flashback on..

Tet tet tet ...


Bel pulang berbunyi,seluruh murid keluar kelas termasuk aku.saat di
gerbang sekolah aku melihat mamah seorang diri menunggu aku.Aku
langsung menuju ke arah mama,dengan berlari dan memeluk mama.

“Sayang..kita ke taman yok” ajak mama.

“ayo ma,Zahra pengen beli es krim” ucap ku dengan hati senang.

Beberapa jam aku dan mama duduk di sebuah kursi di taman,dengan


suasana yang begitu tenang.Tiba-tiba hal yang aku tidak inginkan
terjadi,hal yang membuat aku menangis,aku selalu menyalahkan diriku
sendiri yang tidak becus menjaga mama.

Flashback off...

Di rumah sakit..

Sesampai nya aku di rumah sakit,tepat di depan pintu ruangan


mama.perlahan ku buka pintu,terlihat jelas di mata ku tertidur seorang
pelingdung dalam hidup ku dengan tubuh nya tertutup kain
putih.apakah ini mama? Batin ku menolak bahwa yang aku lihat
sekarang ini adalah mama.

“Mama..hiks hiks...kenapa mama pergi secepat ini,tolong jangan


tinggalkan Zahra”.

“Permisi”.pinya seseorang di belakang ku.

“Dokter” ucap ku.

“Dek Zahra...kamu harus sabar ya”.ucap dokter dengan menenangkan


ku.
Tiba-tiba petugas rumah sakit memasukkan jenazah tepat di samping
jenazah mama.

“siapa ini dokter?” tanya ku.

“itu jenazah papa dek Zahra” jawab dokter.

“Gak....gak mungkin ini papa,bi..ini ga mungkin papa.ink bukan papa


dokter.papa Zahra baik-baik saja” jawab ku dengan lesu.

Perlahan dokter membuka penutup kepala yang ada di jenazah.terlihat


di mata ku dua orang yang menjadi pelingdungku sejak aku
lahir,tertidur pulas tanpa bangun.

Apakah ini mimpi?,jika ini mimpi aku ingin bangun dari mimpi buruk
ini.tidak.ini bukan lah mimpi,ini kenyataan yang harus ku terima.

Beberapa tahun kemudian..

Umur ku sudah menginjak 20 tahun.aku hidup sederhana dengan bi


inah,perusahaan papa bangkrut semenjak papa dan mama
meninggal.semenjak SMA aku bersekolah dengan bantuan
beasiswa.dan bahkan sekarang aku masuk ke perguruan tinggi dengan
ilmu ku.aku mendapatkan beasiswa penuh sampai semester akhir.

Aku sangat merindukan orang tua ku,orang tua yang selalu mendukung
anak nya.dan menasehati anak nya jika jalan yang di ambil salah.ingin
rasa nya ketemu mereka dan bilang “zahra lelah,Zahra capek,Zahra
rindu mama sama papa”.

Tapi aku harus tetap kuat,aku tau papa dan mama pasti ingin melihat ku
bahagia,Dan ku sukses.
KELILING DUNIA
Laura Haliza

Di SMA Melati, ada seorang anak yang memiliki paras yang sangat
cantik, dan juga multitalend, namanya adalah Luna Adriana. Namun,
dia berasal dari keluarga yang sederhana, dan dia mempunyai mimpi
untuk bisa keliling dunia dan mempunyai cita-cita yaitu menjadi
seorang CEO.
Pada pagi hari, jam menunjukkan jam 07.10 yang dimana luna dan
keluarganya sedang sarapan bersama, tidak ada suara yang terdengar di
meja makan tersebut, kecuali suara sendok yang mengenai piring.
Beberapa menit kemudian ayah luna pun memecahkan keheningan.
“ Luna kamu hari ini pulang jam berapa?” tanya ayah luna
“ Luna pulang sekolah sekitar jam 02.30, emangnya kenapa yah?”
jawab luna
“ Sepertinya ayah tidak bisa menjemputmu hari ini, karena ayah ada
beberapa pekerjaan yang harus ayah kerjakan” seru ayah luna lagi
“Oh gapapa yah luna bisa pulang naik bus sekolah kok” jawab luna lagi
“ Yasudah kalo gitu” seru ayah luna

Dan sekarang jam menunjukkan pukul 07.20, selesai mereka sarapan


bersama luna dan ayahnya pun berangkat menuju sekolahnya luna,
sebelum berangkat luna tidak lupa bersalaman kepada kedua
orangtuanya. Sesampainya di sekolah luna langsung bertemu dengan
sahabatnya yang baik hati yaitu Zera Amelia, dan mereka pun langsung
masuk kedalam kelas, tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi
yang menandakan buk Zuhra yang memegang mata pelajaran sejarah
pun masuk.
“ Berdiri” seru Farel selaku ketua kelas
[ semua siswapun berdiri]
“ Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap buk Zuhra
“ Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” jawab seluruh
siswa
“ Duduk” seru farel lagi
[semua siswapun duduk kembali]
“ Semuanya buka buku halaman 116 disana ada soal pilihan ganda dan
essai sesuai janji kita minggu lalu, dan ibu harap kalian bisa menjawab
soal tersebut dengan tenang dan tidak ada yang boleh mencontek, siapa
yang ketahuan mencontek, ibu akan jemur kalian di luar” jelasnya
Semua siswa yang ada di kelas 12 IPS 1 pun mulai panik, tetapi tidak
dengan luna karena dia sudah mempersiapkan dirinya untuk itu, dan
zera dia juga sudah mempersiapkannya juga jadi mereka berdua tidak
panik seperti teman-teman sekelasnya. Dan selama pelajaran itu
berlangsung, luna dan zera berhasil menjawab semua pertanyaan yang
ada di soal tersebut. Bel istirahat pun berbunyi yang menandakan bahwa
pelajaran sejarah telah selesai.
“Semuanya ayo kumpulkan tugasnya, bel istirahat sudah berbunyi” seru
Bu Zuhra
“Iya bu.....” jawab semua siswa

[Di kantin]
“ Lun, lo duduk aja dulu biar gw aja yang pesan” seru zera
“ Hmm.. gw tunggu disini” jawab luna
Setelah beberapa menit kemudian, zera pun kembali dengan membawa
sebuah nampan yang berisi 2 piring mie goreng dan juga jus.
“Eh lun, lo tau ga sih kalau di sekolah itu ada perlombaan penulisan
puisi dan cerpen” ucap zera
“ Tau sih, gw pengen ikut perlombaan itu, siapa tau gw bisa menang”
jawab luna
“ Itu kesempatan yang bagus buat lo” seru zera lagi

Waktupun sudah berjalan 15 menit, yang artinya jam istirahat sudah


selesai, dan setelah mereka membereskan piring-piring yang mereka
makan mie goreng tadi, mereka pun kembali kedalam kelas. Sekarang
adalah masuk pelajaran bahasa inggris yang dimana pak Deni yang baru
masuk ke dalam kelas.
“ Berdiri” ucap farel
[semua siswa pun berdiri]
“ Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap pak Deni
“ Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” ucap semua siswa
“ Duduk” ucap farel lagi
[dan semua siswapun duduk kembali]
“ Oke semuanya, apa kabar kalian?” seru pak deni
“ Sehat pak” jawab semua siswa
“ Jadi hari kita akan masuk bab baru tentang tourist attraction, jadi
sebelum bapak melanjutkan, bapak mau tanya kepada kalian kalau libur
tahun ini kalian mau liburan kemana?” ucap pak deni
“ Saya ingin ke paris pak...” seru zera
“ Saya ke london pak...”
“ Saya ke turkey...”
“ Saya ke korea pak...” ucap siswa dalam kelas

Sedangkan luna, dia hanya diam dan tidak merespon pertanyaan yaang
dilontarkan oleh pak deni, dia hanya merenung, karena dia berpikir
sampai kapanpun dia tidak akan mungkin bisa keliling dunia seperti
teman-teman sekelasnya. Setelah pelajaran pak deni selesai, saat ini
waktunya pulang. Luna dan zera sedang beres-beres buku mereka yang
ada diatas meja, lalu masuk kan buku kedalam tas mereka masing-
masing. Setelah selesai, mereka keluar kelas dan menuju ke halte bus,
karena ayah luna tidak bisa menjemputnya hari ini itulah sebabnya ia
menunggu bus, dan beberapa menit kemudian bus tersebut itupun
datang, mereka langsung naik kedalam bus. Selama perjalanan, hanya
ada keheningan didalam bus.

“ Lun, apa judul cerpen lo?” tanya zera memecahkan keheningan


“ Gw belum tau judul apa untuk cerpen, tapi nanti setelah sampai di
rumah gw bakal cari judul yang bagus” jawab luna
“ Oh ya gimana kalo nanti sore gw ke rumah lo, ya.. untuk bantu-bantu
lo” ujar zera
“ Hmm oke deh” seru luna
[sesampainya dirumah, luna langsung disambut oleh ibunya]
“ Ah kamu sudah pulang” ujar ibunya
“ Iya bu” jawab luna dengan wajahnya yang muram
“ Kenapa wajahmu muram sekali? Apakah ada masalah di sekolah?”
tanya ibunya lagi
“ Ga ada masalah apapun bu, hanya saja tadi di sekolah kami masuk
pelajaran pak deni, dan pak deni bertanya kepada kami kalau libur
tahun ini kalian mau kemana dan respon teman-temanku membuat aku
terkejut, mereka semua bilang kalau mereka liburan ke luar negeri dan
ada juga yang ke luar kota” jawab luna panjang lebar
“ Nak ibu yakin suatu hari nanti kamu pasti bisa keliling dunia, dan
kamu juga harus belajar yang giat dan tekun dan mendapat prestasi”
jelas ibunya
Iya buu..” jawab singkat luna

Setelah percakapan yang panjang lebar tadi, luna memutuskan untuk


mandi, selesai mandi luna pun turun kebawah untuk makan siang
bersama ibunya. Selama mereka makan tidak ada suara apapun kecuali
suara sendok yang mengenai piring. Setelah selesai makan luna pun
mencuci piring yang kotor tadi, dan ketika selesai ia pun kembali ke
kamarnya. Lalu ia membuka laptopnya yang ada di meja belajar dia
sibuk membuka website yang berhubungan dengan cerpennya tadi.
Setelah satu jam ia pun menemukaan satu judul yang bagus untuk
cerpennya tersebut. Dan beberapa menit kemudian, zera pun datang dan
langsung masuk ke kamar luna.
“ Udah dapat judul yang bagus untuk cerpen lo” tanya zera
“ Udah, kenapa lo lama banget datangnya sih?” ujar luna
“ Maaf, gw tadi tidur” jujur zera

Mereka melanjutkan bahas tentang cerpen selama kurang lebih 2 jam,


dan sekarang hari sudah mulai gelap dan zera pun memutuskan untuk
pulang. Hari ini adalah hari pengumuman penulisan cerpen terbaik,
yang dimana luna dan zera sudah mulai ketakutan.

“ Zer, gw takut banget dengar pengumumannya” ujar luna


“ Udah lo tenang aja gw yakin lo menang, udah santai aja oke..” seraya
meyakinkan luna
“ Oke semuanya, langsung saja ibu akan bacakan pemenang penulisan
cerpen terbaik tahun ini adalah...”
“ Zer..” titah luna yang mulai ketakutan
“ Lunaa.. dari kelas 12 IPS 1” ucap guru yang membacakan
pemenangnya
“ Luna, lo menang” ucap zera sambil melihat luna yang tidak habis
pikir bahwa dia yang menang

Luna pun mendapatkan perhargaan dari sekolahnya. Sesampainya di


rumah, Luna pun masuk dan langsung disambut oleh ibu nya, dan Luna
pun menceritakan tentang penulisan cerpen yang dilombakan oleh
sekolahnya dan dia terlihat senang sekali ketika ia menceritakan
kemenangan yang ia raih dan juga mendapat penghargaan dari
sekolahnya, dan ibunya yang mendengar cerita yang dilontarkan oleh
Luna pun ikut bangga.

Keesokan harinya, Luna baru saja sampai ke sekolah tapi dia tampak
kebingungan karena orang yang biasanya menyambut dia setiap
paginya, hari ini dia tidak melihat orang itu, siapa lagi kalo bukan
sahabatnya yaitu zera.

[Di dalam kelas]


“ Eh lun tumben banget lo ke sekolah ga bareng si zera” ucap naumi
teman sekelasnya
“ Iya nih, gw juga gatau kenapa hari ni tu anak ga sekolah” jawab Luna
“ Eh lun, lo tau ga sih kalo si kaira itu bakalan pindah ke sekolah ini”
titah naumi lagi
“ Kaira....” jawab Luna dengan wajah kebingungan
“ Masa sih lo ga tau siapa kaira?” jawab naumi
“ Ya gw gatau” sambung Luna
“ Ish.. jadi si kaira itu anak kepala sekolah kita, dia itu dulunya sekolah
di luar negeri” jawab naumi dengan wajah yang serius
“ Oh gitu, emangnya kenapa?” titah Luna
“ Kaira itu terkenal karena sifatnya yang arrogant, dan banyak yang
bilang juga kalo dia itu suka bully siswa di sekolah lamanya” jelas
naumi
“ Jadi, apa alasan dia pindah ke sekolah ini” jawab luna yang penasaran
“ Mungkin pak James sudah tau kalo si kaira itu suka buat onar di
sekolahnya yang dulu” jawab naumi dengan santainya
Ditengah perbincangan mereka, tiba-tiba Bu Ida masuk dengan
membawa siswa baru kedalam kelas. Bu Ida adalah wali kelas 12 IPS 1,
Ya itu adalah kaira yang barusan mereka perbincangkan.
“ Halo semuanya” ucap bu Ida
“ Haii Bu ida...” jawab semua siswa
“ Jadi semuanya, ibu kesini ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian
semua, bahwa kalian kedatangan siswa baru” seru Bu Ida
“ Cantik banget ya dia” ucap farel
“ Kaira, sekarang kamu kenalan sama semua teman kamu disini” seru
Bu Ida lagi
“ Oke Bu” jawab kaira dengan wajahnya yang arrogant
“ Hai semua, kenalin gw Kaira Chelsea, gw anak kepala sekolah di
sekolah ini” titahnya
“ Oh jadi itu anaknya pak James” seru semua siswa
“ Yaudah kaira, kamu boleh duduk di sebelah naumi” ujar Bu Ida
“ Eh kok sama gw sih” titah naumi dengan wajah yang tidak suka
“ Udah, dia juga temennya kita” ujar Luna dengan wajahnya yang
terlihat polos

Di tengah perbincangan mereka bel pun berbunyi yang menandakan bel


masuk jam pertama yang dimana pak Adi pun masuk kedalam kelas.
“ Berdiri” ucap farel selaku ketua kelas
[ Semua siswapun berdiri]
“ Assala’mualaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap pak Adi
“ Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” jawab siswa
“ Duduk” seru farel lagi
“ Ya ampun, ini bapak udah kelamaan libur atau gimana sih, kok tiba-
tiba udah ada anak baru aja di kelas ini. Dan kaira kapan kamu pulang
ke Indonesia?” tanya pak Adi
“ 2 hari yang lalu pak” jawab kaira
“ Oh gitu, semoga kamu nyaman ya di kelas ini, kelas ini semua baik-
baik kok. Oke semuanya, karena kemarin bapak tidak masuk, jadi
materi kita pun ketinggalan, sesuai janji bapak kemarin, hari ini bapak
mau kalian kerja kelompok. Oke sekarang bapak akan bagikan
kelompoknya” ujar pak Adi
“ Aduh gw paling malas kalo soal kelompok” ucap naumi
“ Yasudah, bapak langsung bagikan ya kelompoknya dan tidak ada
yang konplen, ini sudah menjadi keputusan bapak. Kelompok pertama,
ada Luna sebagai ketua kelompok dan diikuti dengan anggotanya yaitu
Kaira, Leon, dan juga Fahri. Dan lanjut kelompok kedua, ada zera
sebagai ketua kelompok dan diikuti dengan anggotanya yaitu naumi,
farel, dan juga bryan. Dan juga kelompok selanjutnya diikuti oleh
zefanya sebagai ketua kelompok dan anggotanya eva, jetro, dan juga
calvin” jelasnya
“ Aduh kok kelompok gw gini banget ya” titah kaira dengan wajahnya
yang selalu arrogant
“ Eh lo tau bersyukur ga sih, kalo gw jadi lo gw udah bersyukur banget,
karna siswa di kelas ini masih menerima lo dengan hati yang lapang”
ucap naumi yang di setiap kata yang diucapkan penuh penekanan
“ Udah kan debatnya, dan lo kaira kalo lo ga mau satu kelompok sama
gw lo bisa pilih kelompok yang lain” kesal lunaa
“ Bener tuh..” seru farel

Dan sekarang pukul 02.00 yang dimana semua siswa di SMA melati
pun sedang bersiap-siap untuk pulang. Sekarang Luna sedang
menunggu ayahnya karna ayahnya hari ini tidak terlalu sibuk jadi bisa
menyempatkan waktu untuk menjemput putrinya. Beberapa menit
kemudian, ayah Luna pun sampai dan tidak butuh waktu lama Luna pun
salim ayahnya setelah itu mereka pulang. Dan 10 menit kemudian
mereka pun sampai ke rumah, seperti biasa setiap mereka pulang ada
orang setia menunggu mereka di depan pintu siapa lagi kalau bukan
ibunya Luna. Mereka adalah keluarga yang harmonis dan Luna sangat
senang memiliki ayah dan ibu yang menyayangi nya setulus hatinya.
“ Luna, setelah ganti baju langsung turun kebawah ya” ucap ibunya
“ Iya bu” jawabnya
Setelah Luna mengganti bajunya, dia pun turun ke bawah.
“ Kenapa ibu masak banyak sekali hari ini?” tanyanya
“ Karena ibu baru mendapatkan sedikit rezeki, makanya ibu langsung
membeli bahan makanan kesukaan kamu” jawab ibunya dengan wajah
yang terharu
“ Luna sayang ibu” seru luna sambil memeluk ibunya itu
“ Ibu juga sayang banget” jawab ibunya
Mereka pun makan dengan lahap. Dan sekarang menunjukkan jam
16.00 yang dimana Luna dan keluarganya keluar untuk menikmati
keindahan alam dan mereka pergi ke taman dan juga pantai.
[Di pantai]
“ Wah.. pantai nya bagus banget apalagi nanti ada sunset pasti cantik
banget” ucap Luna
“ Luna, kamu jangan terlalu dekat dengan laut itu gelombang besar
banget” ujar ibunya
“ Iya bu.. ga terlalu deket kok” jawab luna
Luna pun sibuk memotret keindahan pantai hari ini, siapa sih yang tidak
suka melihat sunset. Dan kedua orangtuanya Luna pun bahagia melihat
anaknya yang cerita.

Keesokan harinya, Luna sampai ke sekolah dan langsung di sambut


oleh sahabatnya itu, dengan cepat Luna pun menghampiri sahabatnya.
“ Zer kenapa lo kemarin ga masuk sih” ujar Luna
“ Maaf lun, gw kemarin sakit makanya ga bisa sekolah” jawab zera
“ Kenapa lo ga bilang sih kalo lo sakit” titah Luna yang melihat zera
dengan wajah panik
“ Udah.. lo ga usah khawatir gw udah sembuh kok, gw takut liat wajah
panik lo itu. Kayanya ada yang kangen sama gw nih” seru zera yang
melihat wajah sahabatnya yang panik
“ Ihhh lo suka banget bercanda ya” jawab luna
“ Lo sih serius banget. Yaudah yuk kita masuk kedalam kelas” jawab
zera dengan sedikit ketawa
“ Hmmm” seru luna
[Didalam kelas]
“ Eh zer lo udah datang” seru naumi
“ Iya nih nau” jawab zera singkat
“ Zer lo tau ga sih kalo di kelas kita itu ada anak baru yang songong
banget” titah naumi
“ Nau, lo ga boleh gitu” jawab luna
“ Nau, siapa yang jadi anak baru di kelas kita” jawab zera yang
penasaran
“ Anaknya pak James” seru naumi
“ Oh gitu, bukannya dia dulu sekolah diluar negeri ya kok bisa pindah
ke sekolah ini?” jawab zera panjang lebar
“ Zer, kok lo tau sih anaknya pak James” ujar Luna
“ Gw juga ga tau lengkapnya sih cuman ya gw tau gitu-gitu aja. Saat,
guru ngomong kalo anak pak James yang sekolah diluar negeri itu bakal
pindah kesini, kalo alasan dia pindah mah gw ga tau” jelas zera
panjang lebar
Disaat mereka bertiga berbincang kaira pun masuk kedalam kelas, dan
mereka bertiga pun menghentikan percakapan.
“ Kai, nanti setelah pulang sekolah kita kerja kelompok ya kan beberapa
hari lagi kita udah presentasi jadi kita cari bahannya nanti pulang
sekolah ya” ucap luna
“ Oke.. deh nanti gw bilang dulu sama papa” jawab kaira dengan wajah
arrogant nya
“ Di cafe dekat sekolah ya” seru luna yang melihat punggung kaira
yang mulai menghilang
“ Tu orang songong banget ya” ucap zera
“ Tuh kan apa juga kata gw, dari mukanya aja keliatan banget sombong
nya” jawab naumi dengan wajah yang tidak suka
“ Udah kalian jangan ngomongin dia kaya gitu. Emang sih kalo kaira
itu anaknya memang sombong tapi dia juga teman kita” seru luna
Bel masuk pun berbunyi, yang menandakan jam pelajaran pun dimulai.
Beberapa menit kemudian, datang lah ibu Ida(sebagai guru matematika)
kedalam kelas.
“ Berdiri” ucap farel
[Semua siswa pun berdiri]
“ Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap bu Ida
“ Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” jawab semua siswa
“ Duduk” seru farel
“ Halo semuanya apa kabar semua apakah sehat?” titah Bu Ida
“ Sehat Bu...” jawab semua siswa
“ Jadi kita akan masuk ke materi yang kemarin, jadi hari ini ibu akan
mengulang kembali materi bab yang kemarin, karna kita minggu depan
akan ulangan, jadi bagi kalian yang belum paham bisa di tanyakan ke
ibu” ujarnya
“ Bu, kaira mau tanya tentang materi yang ibu berikan kemarin tentang
Deret geometri” (sebelum Bu Ida masuk kedalam kelas, kaira
menanyakan tentang materi yang akan dibahas nanti kepada naumi)
Bu Ida pun menjelaskan tentang deret geometri.
“ Selain kaira, ada lagi yang mau ditanyakan sebelum minggu depan
kita ulangan” ucap bu Ida
“ Ga Bu...” seru semua siswa
Waktu sudah berlalu sekitar 2j,am yang dimana bel pergantian jam
pelajaran pun berbunyi.
“ Oke semua jangan lupa kalian mengulang pelajaran yang tadi kita
bahas, dan ibu harap kalian dapat nilai yang bagus” ujar bu Ida
“ Kami akan berusaha yang terbaik” jawab zera,luna, dan juga naumi
“ Teruntuk Luna Adriana kelas 12 IPS 1, mohon ke kantor sebentar ada
beberapa hal yang akan di sampaikan oleh kepala sekolah” ucap guru
dengan microfon
“ Lun, tumben banget kepala sekolah panggil lo” ucap naumi
“ Gw juga ga tau” jawab luna kebingungan
“ Udah lun lo ga usah bingung begitu, mungkin ada hal penting yang
mau disampaikan untuk lo” jawab zera
[ Di ruang kepala sekolah]
“ Assalamu’alaikum pak” ucap luna
“ Wa’alaikumsalam, silahkan duduk” jawab pak James
“ Jadi gini luna, bapak akan daftar kan kamu ke siswa pertukaran
pelajar yang akan di selenggarakan di Canada. Makanya bapak
memanggil kamu apakah kamu bersedia?”
“ Serius pak..” jawab luna antusias
“ Iya luna, karna prestasi kamu sangat bagus dan sayang kalo itu di sia-
sia kan makanya bapak mau kamu yang mewakili sekolah kita. Dan
soal biaya kamu ga perlu khawatir, itu sudah di tanggung oleh negara
jadi kamu tinggal menjalaninya saja” seru pak james
“ Saya harus meminta izin kepada orang tua saya dulu pak” jawab Luna
“ Yaudah, nanti pulang sekolah kamu bisa memberi tau mereka” jawab
pak james
“ Oh iya luna pertukaran pelajar akan berlangsung selama 6 bulan”
“ Oke pak, sebelumnya makasih banyak pak sudah percayakan
semuanya pada saya” ucap Luna
“ Hmm” ucap pak james
“ Kalo gitu saya permisi dulu, assalamu’alaikum” seru luna
“ Wa’alaikumsalam “
Luna pun meninggalkan ruang kepala sekolah dan langsung menuju ke
dalam kelasnya.
[Di dalam kelas]
“ Luna, tadi lo di panggil pak james kenapa?” tanya zera
“ Iya lun, tumben banget pak james panggil lo” seru naumi
“ Tadi gw tu di panggil keruangan pak james karna pak james mau
kasih tau gw tentang pertukaran pelajar yang akan di selenggarakan di
Canada selama 6 bulan” jawab luna
“ Whatt!!! Serius lo lun, pertukaran pelajar di Canada?” sambung naumi
yang tidak percaya
“ Wah gila keren sih itu, jadi gimana lun lo setuju ga?” seru zera
“ Gw sih mau aja sih, tapi gw takut orangtua gw ga ngizinin kalo gw
ikot pertukaran pelajar apalagi selama 6 bulan, gw ga yakin sih bakal di
bolehin” jawab luna
“ Gw yakin sih kalo orangtua lo ngizinin kan nyokap lo tau kalo lo
punya mimpi bisa keliling dunia kan, nah menurut gw nih ya itu
kesempatan bagus untuk lo” jelas zera
“ Gw setuju apa yang di omongin zera sih” seru naumi
“ Whatt, apa yang lo bilang tadi naumi?” ucap kaira yang kebetulan
lewat
“ Aduh ni orang ngapain lagi, bikin badmood aja” titah naumi
“ Luna lo mau mewakili sekolah kita untuk pertukaran pelajar di
Canada? Serius ga sih, kalo beneran sih gw yakin papa gw itu salah
memilih orang untuk mewakili sekolah ini, ya secara kan orang yang
mewakili sekolah itu tuh kaya gini” ucapnya dengan wajah arrogant
“ Aduh udah ya kai, hari ni gw ga mau debat sama lo, mendingan lo
pergi deh darisini karna dimanapun lo berada pasti ada aja masalahnya”
ujar naumi yang tidak suka atas kehadiran kaira
“ Naumi, lo ga inget siapa gw disini, dan lo cuman murid disini jadi ga
usah belagu jadi orang” jawab kaira
“ Udah kan debatnya, kaira kalo lo datang kesini hanya untuk berdebat
lebih baik lo ga usah kesini” ujar Luna
Beberapa menit kemudian bel istirahat pun berbunyi dan naumi dan
kaira pun beradu mulut, sedangkan Luna dan zera pun keluar dari kelas
dan menuju ke kantin karena mereka malas mendengar perdebatan yang
tidak ada manfaatnya itu.
[Di kantin]
“ Zer, menurut lo kalo orangtua gw ngizinin kalo gw jadi siswa yang
mewakili sekolah kita kira-kira gw betah ga ya disana” ucap Luna
“ Eh lun sejak kapan lu bego sih” jawab zera yang berhasil membuat
Luna sontak kaget
“ Bego maksud lo?” jawab luna
“ Iya lah masa pertanyaan lo konyol gitu sih, luna dimana-mana kalo
orang tinggal di lingkungan hidup yang berbeda itu butuh waktu untuk
bisa mensosialisasi dengan lingkungan baru” jawab zera
“ Iya gw tau, tapi itu lama banget zer selama 6 bulan” seru luna
“ Udah lun pokoknya lo ga usah khawatir tentang itu ada gw yang
selalu ada buat lo disaat lo butuh bantuan, ada gw disini sebagai sahabat
lo” seru zera sambil memeluk luna
“ Zer gw beruntung banget punya sahabat kaya lo, gw gatau deh kalo
gada lo pasti gada yang mengerti gw di sekolah” jujur luna

[Di rumah]
Seperti biasanya, ada orang setia menunggu kepulangan anak
kesayangan nya yaitu luna siapa lagi kalo bukan ibunya.
“ Assalamu’alaikum” ucap luna sambil salim kepada ibunya
“ Wa’alaikumsalam” jawab ibunya
“ Bu, luna mau ngomong sesuatu kepada ibu” ucap luna
“ Apa itu?”
“ Jadi tadi luna di panggil keruangan kepala sekolah, terus pak james
bilang kalo luna terpilih sebagai siswa yang mewakili sekolah luna
sebagai pertukaran pelajar di Canada” jawab luna
“ Di Canada?”
“ Iya bu, luna perlu restu ibu dan juga ayah” jawab luna lagi
“ Luna apapun yang kamu inginkan pasti akan ibu dukung selagi itu
positif, kalo kamu ingin ke luar negeri maka inilah kesempatan
untukmu, apalagi kamu salah satu siswa yang terpilih, ibu akan tetap
mendukung mu” jawab ibunya dengan wajah terharu
“ Makasih ya bu” ucap luna sambil memeluk ibunya

Jam 03.10, di cafe astroria ada sekumpulan anak SMA melati yang
sedang diskusi bahan presentasi untuk kelompok nya, siapa lagi kalo
bukan luna, kaira, leon, dan juga fahri.
“ Luna kayanya di web yang lo recommended cocok deh sama judul
bahan presentasi kita” ucap leon
“ Iya bener kata leon” seru fahri
“ Menurut gw kita harus cari web lain sih, karna menurut gw itu ga
sesuai yang kita cari” ucap kaira arrogant
“ Gw rasa itu udah cukup bagus untuk tujuan dan judul bahan presentasi
kita” seru leon
“ Luna, gw setuju apa yang di bilang sama leon karna dibandingkan
dengan judul di website lain malah ini yang lebih bagus judulnya
apalagi tujuannya” seru fahri
Kaira pun kesal karena leon dan fahri, lebih menerima rekomendasi
judul dari luna dan yang dia rekomendasi tidak berlaku, karna mereka
berdua memilih judul yang recommended oleh luna.
“ Yaudah gimana kalo kita bagi tugasnya aja biar cepat selesai, soalnya
waktu kita untuk presentasi tinggal 2 hari lagi, kita juga harus
memahami isi dari bahan presentasi yang akan kita presentasi kan, aku
harap kalian mau untuk membagi tugas” ucap luna
“ Apa lo bilang bagi-bagi tugas, eh lun gw gada waktu untuk kerjain
tugas ini karna gw besok mau ke mall sama temen-temen gw, jadi maaf
ga bisa” jawab kaira dgn muka songongnya
“ Kai namanya juga kerja kelompok jadi tugas itu harus di kerjakan
sama semua anggotanya, dan kalo lo ga mau bagi-bagi tugas gampang
kok di hari kita presentasi itu gada nama lo” jelas leon
“ Ih ngebelin banget sih kalian, yaudah gw mau bagi-bagi tugas,
sebenarnya gw males banget sih” seru kaira
Dan mereka pun mulai membagi tugas untuk presentasi walaupun kaira
melakukan nya dengan tidak ikhlas, tidak butuh waktu lama kalo
anggota didalam nya mau bekerja sama. Mereka menyelesaikan tugas
tersebut selama 2 jam, dan waktupun sudah mulai gelap. Leon dan fahri
berpamitan pulang karna hari sudah mulai gelap, yang disusul dengan
luna dan tinggal kaira yang sedang duduk nyantai di cafe tersebut, 5
menit kemudian, dia pun memutuskan untuk pulang.
Hari ini adalah hari dimana kelompok luna sedang mempersiapkan
materi-materi yang mereka selesaikan 2 hari yang lalu dan ingin
mempresentasikan kepada semua kelompok yang ada di kelasnya.
Bukan kelompok luna saja yang sedang prepare tetapi banyak sekali
kelompok yang akan tampil hari ini.
“ Lun, gw udah kuasai semua materi-materi yang akan kita presentasi
nanti” ucap leon
“ Good boy” ucap luna sembari memberikan jempol kepada leon
Leon adalah salah satu cowo yang sangat ambis dan juga multitalent
didalam kelas 12 IPS 1. Dan semua cewe yang ada di kelas 12 IPS 1
maupun diluar kelas, semua cewe tertarik dengannya mulai dari muka
nya yang ganteng dan juga tinggi sebab itulah semua cewe tertarik
padanya, tapi leon terkenal dengan sikapnya yang dingin kepada
oranglain tidak dengan luna,zera dan juga naumi. Karena mereka adalah
teman dekat.
[Presentasi]
“ Oke, sebelum kami akhiri ada yang mau di tanyakan tentang materi
yang kami presentasi kan tadi” ucap luna sebagai ketua kelompok
“ Ga” ucap semua siswa
“ Oke kalau begitu, kami akhiri dengan assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh” ucap luna, kaira, leon dan juga fahri
“ Luna, kelompok kamu sudah melakukannya dengan sangat baik, oleh
karena itu bapak akan kasih nilai + untuk kelompok kalian” ucap pak
adi sambil menepuk tangan dan diikuti oleh semua siswa
“ Terima kasih pak, semuanya berkat kerjasama mereka” ucap luna
lembut

2 Minggu kemudian, hari ini adalah hari Luna berangkat ke canada


untuk mewakili sekolahnya sebagai pertukaran pelajar, sekarang
mereka ada di bandara Soekarno Hatta.
“ Luna lo jangan lupa kabarin gw ya” ucap zera
“ Iya zer, gw akan kabarin lo tiap hari kok, udah lo jangan nangis dong
jadi ikutan jadinya” seru luna
“ Ibu, ayah luna pamit ya, ibu dan ayah jangan lupa jaga kesehatan, luna
janji akan balik kesini dengan keadaan baik-baik saja”
“ Iya nak, kamu juga ya jaga pola makan kamu selama disana, ibu dan
ayah pasti akan merasa kesepian tapi gapapa karna itu untuk masa
depanmu ibu dan ayah akan selalu ada disamping kamu” jelas ibunya
[Mereka bertiga pun berpelukan]
“ Yaudah bu, yah kalo gitu Luna pamit ya dan lo zera gw harap lo baik-
baik saja disini” ucap Luna seraya memeluk sahabatnya itu
“ Safe flight yaa” jawab zera yang sedang berteriak dan melihat
punggung Luna yang mulai hilang

Selama di Canada, Luna sangat senang dengan lingkungan barunya


walaupun ada sisi baik dan sisi tidak baiknya, dan ada orang yang dia
rindukan setiap harinya, berkomunikasi dengan mereka hanya di layar
kaca saja, untungnya disana dia mendapatkan teman yang baik. Tapi
disisi lain dia kangen akan sahabatnya itu yaitu zera karna mereka
setiap hari selalu berdua, zera adalah sahabat sejatinya.
Dan ia menjadi salah satu murid di sekolahnya yang dipilih untuk
pertukaran pelajar di Canada. Siapa sangka yang dulunya ia kira, bahwa
ia tidak akan bisa pergi ke luar negeri dan sekarang dia menjadi salah
satu siswa yang mewakili sekolahnya sebagai pertukaran pelajar.

HANYA SEBATAS RASA YANG TAK MUNGKIN


MENJADI NNYATA
Lahmani

Di sebuah kota di pagi yang cerah ketika matahari mulai bersinar


dengan cahaya nya yang indah, terlihat seorang gadis kecil disana
sedang tertidur pulas di atas ranjang tempat tidur nya.
Dia lara, seorang gadis desa yang terlahir dari keluarga yang
sederhana ,dan sekarang dia sedang berjuang untuk mewujudkan cita-
cita nya .

Di sebuah kota yang maju lara bersekolah di sana ,dia seorang gadis
cantik dan pintar yang tendapat biaya siswa untuk bersekolah di sebuah
sekolah yang terkenal dengan prestasi murid-murid nya yang sangat
luar biasa sebuah sekolah terpandang.

Lara tinggal di sebuah kost yang kecil cukup di tempati oleh


dirinya.Hari ini ada hari Minggu, dimana semua sekolah libur termasuk
sekolah lara . Lara yang tadi masih tertidur sekarang sudah terbangun
dari alam mimpi nya, segera dia ke kamar mandi untuk cuci muka dan
gosok gigi. Hari ini lara berniat untuk beres beres karena sungguh kost
Nya seperti kapal pecah dengan buku buku yang berhamburan dan
kertas yang berceceran.

Ketika lara sedang asik mendengarkan musik sambil mencuci piring


tiba tiba benda pipih tersebut berbunyi

Tertera disana nama seorang gadis yang selalu menemani lara disaat
senang ataupun sedih dia adalah nara .

“Halo lar kamu di mana? Kamu ada waktu nga siang ini lar?”

“Insyaallah ada nar, emng nya kenapa nar?”

“Ya sudah nanti kamu juga tau sendiri ,aku jemput nanti selesai shalat
zhuhur “

“Ok aku tunggu “


Kira kira begitulah obrolan singkat lara dan sahabat nya itu nara.

Setelah mendengar ajakan dari nara,lara bergegas mempercepat beres


beresnya tadi dan akhirnya Jam 11.30 lara menyelesaikan nya dan
segera mandi dan makan karena dia sudah punya janji. Selesai shalat hp
nara terdengar notifikasi ternyata itu satu pesan dari nara

“Lar siap siap terus,aku otw”

Lara langsung melepas mukena dan siap siap untuk pergi berasa nara.

Sampai lah mereka berdua di sebuah rumah yang lumayan besar dan
mewah,ya itu rumah nara .

Kok rumah kamu rame,lagi ada acara apaan nih”

“Syukuran lar, soalnya ayah aku naik jabatan ,ya udah ayuk masuk,kita
makan”

Tak terasa kini jam menunjukkan pukul 6 sore , tetapi lara masih belum
pulang karena mereka ada tugas jadi lara dan nara mengerjakan tugas
nya terlebih dahulu dan baru deh nanti lara di antar pulang oleh nara .

Sedang asik mengerjakan tugas nara terdengar ada yang berbisik

“Itu nomor 3 salah bukan itu jawaban nya coba kamu kerjakan ulang”
suaranya pelan dan sangat lembut

Lara karena sudah terbiasa jadi dia biasa saja dan mengecek tugas nya
kembali ternyata benar salah .
Tugas pun selesai,lara di antar pulang oleh nara

Dan sesampainya di kost,lara lupa bahwa besok ada pelajaran fisika dan
ada juga di berikan tugas

Tanpa pikir panjang lara langsung mengerjakan nya .

Di saat lara sedang mengerjakan tugas nya suara yang sama tadi
terdengar kembali ,namum lara biasa saja karena dia sudah terbiasa.

Karena dia penasaran siapa sih sosok yang selalu ngikutin dia kemana
mana dan selalu jagain dia .

“Heh kamu,aku tau kamu ada di samping aku,aku bisa melihat wujud
mu dan bisa merasakan kamu itu ada “

“Syukurlah kalau kamu selama ini sadar akan kehadiran aku “

“Tapi kamu siapa ,dan siapa yang mengirimkan mu kesini, kenapa


kamu terus mengikuti ku “

“Aku tidak ada orang yang mengirim ku ,aku tidak menggangu mu dan
aku hanya mau menjaga mu dengan cara terbaik ku “

Lara pun terdiam,dan segera menyelesaikan tugas nya .

“Aku mau tidur besok kamu harus cerita semua tentang kamu ke
aku ,kisah kamu intinya semua “
“Iya besok aku ceritakan semua “

Lara tertidur dan keesokan hari nya seperti biasa lara siap siap
berangkat sekolah dengan angkutan umum dan tidak lupa ada sesosok
yang tak tau asal usul nya yang selalu mengikuti lara.

Malam pun tiba .Tiba saat nya lara menagih janji kepada sosok tersebut.

“Kamu ceritakan semua tentang kisah kamu”

“Nama ku alard aku orang belanda

Wawww pantesan wajah kamu tampan sekali seperti orang bule,putih,


tinggi, rambut pirang,ouh ya kalau boleh tau kenapa kamu bisa gini dan
kenapa kamu bisa ngikutin aku teruss?”

“Hahahaha ,aku dulu termasuk cowok tampan pada masa ku dan karena
aku keturunan belanda jadi masyarakat dulu benci dengan ku dan
mereka membunuh ku dengan rantai dan aku di buang di tengah laut ,
maaf kalau kehadiran ku mengganggu mu,aku Cuma ingin berteman
karena aku sangat kesepian “

“Ok mulai sekarang kita temenan tapi kamu harus bantu aku kerjain
tugas kan kamu pinter “

Setelah kejadian malam itu lara semangkin dekat dengan alard dan
karena mereka selalu bersama kemanapun lara pergi alard tetap
menjaga nya tak satu pun makhluk jahat yang mendekati lara.Seiring
berjalannya waktu alard yang sangat peduli dengan keadaan lara,dia
selalu menjaga lara, mengikatkan lara untuk makan,dan dia selalu
menemani lara kemana pun lara pergi.
Lara pun nyaman dengan alard dan mulai tumbuh rasa rasa cinta.Tiba
lah di suatu sore di saat lara sedang asik menonton drakor di hp nya
alard tiba tiba bicara kepadanya

“Lara aku mencintaimu, walaupun rasa ini ada namun tak mungkin
menjadi nyata, sampai kapan pun aku tetap mencintai kamu”

Lara terkejut dan terdiam karena apa yang di rasa kan alard, lara juga
merasakan nya

“Alard sebenarnya aku juga mempunyai perasaan yang sama , namun


aku takut untuk mengungkapkan nya”

Semenjak hari itu mereka semakin dekat layak nya orang pacaran.

Sekarang lara sedang mengerjakan ujian semester akir nya, di saat lara
sudah selesai mengerjakan ujian

Lara menyusul nara di depan pintu ruang ujian nara

Karena mereka mau ke kanti bersama untuk makan .

Sesampainya di kantin

“Lara aku pesan makan dulu ya ,kamu pesan apa”

“Samain aja nar”

“Oky”

Di saat mereka sedang lahap memakan makanan mereka teringat nara


tentang suatu hal
“Lara ibu Suruh aku pergi ke rumah tante aku,nga terlalu jauh sih kira
kira 1 jam sampai deh, kamu temenin aku ya

Besok kita pergi “

“Ok

Keesokan harinya

“Lara udh adzan Dzuhur nih, mampir masjid yuk, shalat dulu kita“

“Ayok”

“Aku ke wc dulu kamu duluan aja”

“Oky”

Lara sudah selesai mengambil wudhuk segera dia pergi menuju dalam
masjid untuk menunaikan shalat.selesai shalat dia duduk di teras masjid
sambil menunggu nara selesai shalat,tiba tiba datang seorang ustadz

“Assalamualaikum nak “

“Waaalaikusalamm ustadz “

Mohon maaf nak, dari tadi ustadz perhatikan kenapa aura kamu gelap
banget ada sosok makhluk halus yang selalu mengikuti kamu dia selalu
ada di belakang kamu “

“-------------“

“Kalau boleh,apa boleh ustadz tau cerita nya”


Lalu lara menceritakan semua kepada pak ustadz tersebut dan pak
ustadz menyuruh lara untuk menutup mata batin nya agar dia tidak
melihat dan berinteraksi dengan mahkluk itu.

Atas bujukan nara dan nasehat pak ustadz lara pun mau menutup mata
batin nya.

Malam itu terakhir dia melihat wajah orang yang dia sayang dan orang
selama ini

“ alard, maafin aku ya, mungkin sampai disini kisah kita,

Aku sadar samua perasaan yang kita miliki ini tidak nyata

Tidak mungkin kita bersatu sedangkan kita beda alam “

“Aku iklas lara ,tidak apa apa lara kamu jangan nangis ,tapi jangan
larang aku untuk jaga kamu walaupun kamu tak menyadari keberadaan
aku lagi, tapi percayalah walaupun kamu tidak bisa melihat aku
lagi ,aku selalu ada di dekat kamu,di mana pun kamu berada aku akan
tetap ada “

Malam itu ada malam perpisahan bagi lara dia sungguh sedih tidak
berhenti menangis ,namun dia harus ikhlas demi diri nya juga .
Keesokan hari nya dimana tempat lara dan alard bertatapan untuk
terakhir kali nya 1 2 3, hilang semua lenyap alard yang selalu di
sampingnya kini tidak ada siapa-siapa lagi selain nara dan pak ustadz

Beberapa bulan kemudian......

Sekarang lara sudah kuliah si universitas terbaik di kota itu


Dan lara semenjak beberapa bulan lalu setelah kejadian itu pindah di
kostan yang baru.

Beberapa tahun kemudian..................

Lara sekarang sudah mencapai semua cita cita nya lara sejak hari itu
belum pernah jatuh cinta ke cowo lain

Banyak yang menyukai nya tapi tidak satu pun yang dia terima .

Suatu hari lara sedang duduk di sebuah cafe bersama partner bisnis nya

“ Maaf saya tidak sopan, dari dari saya melihat ada sosok yang senyum
tulus banget melihat kamu lara “
Lara menangis, terharu sampai sekarang alard masih ada di samping
dia.

“Alard maafin aku ya,aku tidak bisa melihat kamu tetapi aku bisa rasa
kan ketulusan kamu “

Air mata lara tak berhenti untuk turun karena jujur dia rindu dengan
wajah tampan nya alard.

3 tahun kemudian............

Tiba waktunya lara menikah dengan seorang laki laki yang dia cintai
sama seperti alard .satu malam sebelum dia menjadi milik orang
lain ,lara bermimpi Alard datang pada nya dan berterima kasih dan
untuk

“ Lara terima kasih sudah memberikan cinta kamu untuk aku,dan


sekarang tugas aku sudah
Selesai,aku nga berhak jagain kamu, karena kamu sudah memilih laki
laki yang bakalan jagain kamu lebih baik dari aku kini aku hanya bisa
jagain kamu dari jauh ,aku pergi lara aku pamit”

Lara terjaga dan menangis sejadi jadi nya malam itu

Keesokan harinya tiba lah saat dimana lara menikah dengan pangeran
pilihan nya .

Dan menjalani hidup nya dengan bahagia dengan rasa yang sama
seperti berasal alard

Namun alard tetap jadi cinta pertama lara sampai kapan pun.
MENCAPAI MIMPI
M.Rizwan

Di suatu pondok baca MAN Aceh Barat Daya terdapat seorang anak
laki-laki yang sedang termenung memikirkan sesuatu. Laki-laki tersebut
bernama Iwan suis, Iwan suis mempunyai mimpi menjadi seorang
penulis buku fiksi dan non-fiksi yang terkenal, berharap karyanya dapat
bermanfaat bagi mereka yang gemar membaca.

Iwan suis adalah seorang laki-laki yang tumbuh didalam keluarga


yang sederhana dan memang banyak dengan rintangan serta cobaan.
Meskipun sederhana Iwan suis tidak pernah mengeluh dengan
kehidupan yang dijalani, ia selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan
berikan kepadanya.

Iwan suis merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri yang
sering disapa dengan Pak Bahari dan Ibu Hazizah, walaupun Iwan suis
anak tunggal dia tidak pernah meminta hal yang aneh-aneh kepada
orang tuanya dan selalu memantuhi nasihat kedua orang tua supaya
menjadi orang yang sukses dimasa depan.

Saat di Madrasah, Iwan suis sering diacuhkan dan dibuli oleh teman-
temannya, karena Iwan suis cenderung dan suka mengasingkan diri dari
kawan-kawannya serta pendiam dan kutu buku, sehingga teman-teman
sebaya nya menganggap Iwan suis laki-laki yang kurang pergaulan
yang kerjanya hanya membaca dan menulis yang iya inginkan.

Taman-taman Iwan suis tidak tau bahwa dengan membaca dapat


meluaskan pemikiran dan cepat mengingat sesuatu serta dengan
menulis bisa mengasah dia untuk berkarya dan berliterasi demi
memajukan madrasahnya sendiri, mereka suka duduk di kantin daripada
pergi kepustakaan dan asik dengan pacaran serta lupa dengan
kewajibannya kepada madrasah.

Kegiatan sehari-hari Iwan Suis hanyalah menghabiskan waktunya


dengan membaca dan menulis di dalam kamar atau terkadang pula Iwan
suis keluar melihat sesuatu untuk dijadikan imajinasi, serta hari minggu
Iwan Suis hanya membantu orang tua di dapur dan pergi kegunang
bersama ayah tercinta.

Saat Iwan suis sedang bermain di sosial media Iwan suis tertarik
dengan beberapa rangkaian kata yang tertulis disitu yang menyentuh
hati yaitu semangat untuk berjuang demi mencapai tujuannya.

Kata-kata tersebut adalah ketika seseorang menghina kamu, itu


adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak
waktu untuk memikirkan kamu, bahwa ketika kamu tidak memikirkan
mereka, itulah tulisan yang lewat di beranda Iwan suis.
Semenjak Iwan suis membaca kata kata motivasi itu ia sering
merenung, ia mulai berpikir, apakah aku bisa untuk menulis buku?
Sedangkan saat ini ia menganggap dirinya tidak akan mampu.

Tetapi Iwan suis membuang semua pikiran yang menjabatnya untuk


menjadi orang yang sukses, dia tidak mikirkan hal-hal negatif, biarpun
dunia ini tidak mendukungnya, ia tetap semangat untuk mencapai
mimpi supaya menjadi penulis yang terkenal dan bisa membahagiakan
kedua orang tua tercinta serta menjadi kebanggaan sekolahnya karena
dia menjadi penulis yang handal dan bisa menjadi contoh untuk anak-
anak yang lain, supaya selalu mengembangkan bakatnya, dibidang
apapun.

Setelah perjalanan panjang, mimpi Iwan suis perlahan mulai


terwujud, saat ia tau ceritanya banyak diminati diaplikasi berwarna
oranye, itu merupakan suatu peluang besar untuk Iwan suis, saat dia
mendapat tawaran untuk menerbitkan ceritanya.

Teman teman Iwan suis yang mengacuhkannya dulu pun tak


menyangka sekaligus merasa malu, karena saat di sekolah mereka
sering mengejek Iwan suis, bukan karena Iwan suis pendiam dan kutu
buku, tapi karena Iwan suis berasal dari kalangan yang sederhana dan
bawahan serta dipandang sebelah mata.

Namun saat ini mereka telah sadar dan mereka pun meminta maaf
pada Iwan suis. Itulah jangan memandang orang hanya sebelah mata,
mungkin saja mereka mempunyai bakat dan keahlian, tapi mereka tidak
menunjukkannya, tapi mungkin juga mereka tidak sadar bahwa mereka
mempunyai keahlian masing masing.

Dan saat Iwan suis menerima tawaran itu di saat itu pula kesuksesan
Iwan suis dimulai, dimana ia melihat buku puisi yang berjejer rapi
diperputakaan madrasah dan toko buku, termasuk puisi Iwan suis yang
saat itu sangat trend dikalangan para remaja dan guru-guru sekolah.

Kedua orang tua Iwan suis merasa bangga dengan apa yang Iwan
suis capai saat ini. Sedangkan Iwan suis merasa lega dan bersyukur
kepada Tuhan, karena telah mengabulkan doanya, hingga sampai pada
titik ini.
PERJUANGAN MEMENANGKAN LOMBA
BADMINTON
Mafaza Aufar

Di suatu lapangan terdapat dua orang Pemuda yang sedang melatih


kemampuan mereka dalam Permainan bulu tangkis kedua pemuda
tersebut bernama Shiki dan Faza, hal ini mereka lakukan untuk
memenangkan Kompetisi Badminton yang akan diadakan disekolah
mereka. Tahun Lalu mereka Sempat mengikut Lomba hingga mencapai
babak semi-final di saat itu mereka bertanding dengan sengit karena
kemampuan mereka hampir sama. Dan dimenangka oleh Shiki sehingga
Shiki masuk ke babak Final melawan Abang kelas ya bernama Jofan,
dipertandingan Shiki melawan Jofan disitu Shiki kewalahan
mengimbangi kemampuan Jofan Karena Jofan Lebih unggul dari segi
Tenaga dan pengalaman sehingga Pertandingan dimenangkan oleh
Jofan Pada tahun lalu.

Pada tahun ini Shiki dan Faza berlatih Lebih keras agar mereka tidak
kalah dalam segi tenaga. Sedangkan dalam mengatasi kekalahan dalam
pengalaman mereka meminta Latih tanding dengan orang dewasa yang
Pandai bermain badminton dan lebih berpengalaman sehingga mereka
banyak diberi Saran oleh orang dewasa

Pada Siang hari di lapangan badminton Faza berbicara Kepada


Shiki”mungkin tahun lalu aku kalah melawanmu shiki tapi tahun ini
aku akan mengalahkanmu dan menjadi pemenang”ucap Shiki membalas
Faza “aku Juga tidak akan kalah” tidak terasa waktu sudah banyak
berlalu sehingga tibalah hari pertandingan dimulai.

Pada hari Perbandingan banyak Peserta yang ikut Perbandingan


badminton totalnya 40 Pemain Salah satunya ada peserta yang
memenangkan kompetisi badminton tahun Lalu yaitu Jofan melihat
Jofan, Shiki menjadi bersemangat dan berharap dapat bertanding lagi
melawan Jofan dan menang. Sebelum berbanding Shiki dan Faza
bertemu mereka saling menyemangati diantara mereka dan mengatakan
“Aku pasti akan memenang kan kompetisi ini!!!” Ucap keduanya.

Dan dimulailah pertandingan mereka, selama Perbandingan hasil


Latihan mereka dapat dilihat dengan Jelas karena mereka banyak
memenangkan pertandingan hingga masuk ke babak semi-Final dimana
Shiki bertanding melawan Jofan dan Faza melawan Demi. Demi adalah
seorang pemain badminton yang jago karena dapat memasuki babak
semi-final dan seumuran dengan shiki dan faza.

Babak semi-final dimulai dengan pertandingan Shiki melawan Jofan


selama pertandingan Shiki dapat mengimbangi Jofan sehingga
pertandingan berlangsung dengan sengit, Shiki sangat senang karena dia
bisa mengimbangi orang yang mengalahkannya tahun lalu ia berpikir
semua saran-saran orang dewasa dan latihannya tidaklah sia-sia dan
akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Shiki dan Shiki memasuki
babak final Shiki merasa sangat senang bisa menang melawan Jofan
dan kini dia bersemangat menunggu siapa yang menjadi lawannya
selanjutnya Shiki berharap Faza bisa menang dan melawannya di final.

SI GADIS BISU
Mira

Menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Sofia yang


mencoba untuk beradaptasi dengan teman -temannya,dan hidup
selayaknya siswi SMA lainnya.Sementara itu , Louis adalah seorang
siswa SMA yang nakal dan untuk mengalahkan rasa bosannya dengan
cara yang jail.

Suatu hari Sofia yang memiliki keterbatasan pendengaran pindah ke


kelasnya,dan Louis sering melakukan hal nakal kepada Sofia.

Pada hari itu adalah hari yang cerah,kelas kelas di sekolah itu cukup
ramai,tapi hanya dikelasnya kelas Louis yang sunyi,tidak lama
kemudian seorang guru masuk dan berkata.

“perhatian semua, hari ini kita kedatangan teman baru “katanya,lalu


berhenti tepat di depan papan tulis.Aku agak menoleh ke arah pintu,dan
tiba tiba Alice menyenggol lengan ku

“Apasih? Tanyaku “menurutmu seperti apa dia?”Alice bertanya


balik,akupun mengatakan entahlah “

Lalu seorang gadis berambut merah jambu masuk ke kelasku sambil


membawa tas merahnya,dia berjalan mendekati guruku dan mulai
menghadap ke arah kami,aku tidak begitu mengaguminya karena aku
yakin dia tidak seasik Felix dan Edward,lalu guruku kembali berbicara.

“Dengarkan baik baik, silahkan perkenalkan dirimu “.Akupun


kembali menatapnya, Alice melirik ke arahku dan melirik lagi ke arah
gadis itu. Gadis itu tidak berbicara sama sekali, guruku pun menepuk
pundak gadis itu, dan barulah gadis itu bergerak lalu mulai membuka
tasnya dan mengambil sebuah buku komunikasi dan menuliskan
sesuatu.Dia menuliskan.

“senang bertemu dengan kalian , nama ku Sofia “Lalu dia membuka


lembar selanjutnya.

“aku menggunakan buku ini untuk bisa berkomunikasi dengan


kalian, kuharap kita bisa bertahan dengan baik”.

Lalu dia membuka lembar selanjutnya dan menuliskan


“kumohongunakan buku ini untuk berkomunikasi denganku,aku ini tuli
dan bisu “

Mataku terbuka lebar karena aku agak terkejut “gawat!”teriakku dan


seisi kelas menatapku.

Setelah jam istirahat Lili mulai dekat dengan Sofia,Lili pun


menuliskan sesuatu di buku milik Sofia

“senang bisa bertemu denganmu “lalu Alice berbicara dengan


maksud ingin menyindir Sofia.

“oh,kau ingin dipanggil dengan nama apa”wajah Sofia mulai


berubah menjadi bahagia.

“oh, Louis apa kau ingin dipanggil Louis – Chan”kata salah satu
tamanku.

“oh Louis apa kau mau dipanggil Louis – Chan”tanya Alice,aku


tidak menjawabnya tetapi Felix yang menjawabnya.

“lucu juga”aku pun menjawab perkataan Felix “apanya yang lucu “.


Aku pun mundur dan menarik kursi yang diduduki Edward.
Jam pelajaran pun tiba, guruku mendekati papan tulis dan
menuliskan sebuah materi.

Jam Pelajaran berakhir dan ini saatnya kelas kami melakukan latihan
paduan suara untuk ikut Lomba. Edward mulai memainkan piano music
pun mulai mengalun, temanku mulai menggerakkan tubuhnya
mengikuti alunan musik,tapi Sofia malah bernyanyi dan teman temanku
pun terkejut.

Kemudian Lili berkata”Sofia kami belum mulai bernyanyi,aku akan


memberimu aba aba nanti. Sofia hanya tersenyum mendengar perkataan
Lili.

Kalau begini lombanya bakal bagaimana,belum mulai saja sudah


kalah,kata Alice berniat menyindir Sofia.

Aku , Felix, dan Edward berjalan bersama lalu dengan iseng aku
melingkar tangan ku dilehernya Felix hanya untuk bercanda.

“Akan ku balas yang tadi” teriakku ditelinganya Felix “sakit tau “


kata Felix dengan nada bercanda,lalu aku melihat Alice dengan Lili
sedang menuruni anak tangga satu persatu Sambil membicarakan
sesuatu.

“ya sudahlah,gara gara dia aku melewatkan materi yang tadi” kata
Alice dengan tujuan menyalahkan Sofia.

“nanti ku pinjamkan catatanku” kata Lili kepada Alice ,lalu Alice


berjalan ke taman dan bermain
Dengan teman-temannya,dan Sofia selalu mengikuti Alice,
kemudian Alice duduk di salah satu kursi yang ada di situ.Bel tanda jam
pulang pun berbunyi.

“ Aku pulang duluan ya,bye bye Sofia” kata Alice dan pulang
bersama dengan teman -temannya,lalu Sofia mulai mendekati tempat
yang di duduki Alice tadi.Aku melihat Sofia dan mulai berjongkok di
dekatnya dan mengambil batu batu kecil dan melemparkannya ke arah
Sofia,dan itu mengenai lengan kiri Sofia,sehingga dia melihat ke
arahku.

“ Kalau begini caranya,bukankah kau akan terus menyusahkan


teman temanmu yang lain?” tanyaku dan Sofia hanya tersenyum
kemudian mengepalkan kedua tangannya berusaha menyabutkan
Sebuah kata

“ te – m – an” aku pun mengambil pasir di bawahku dan


melemparkannya ke arah Sofia” kau bilang Apa?” “ menjijikkan”
lanjutku,lalu bangkit dan meninggalkan Sofia.

Besoknya aku menggulung bukuku dan kedekatan ketelinganya


Sofia dan aku berteriak.

“ Hua”

Sekelas pun terkejut termasuk Sofia,aku pun menunduk dan melihat


ke arah Sofia yang juga melihatku

“ hai, Louis jam pelajaran belum selesai “ teriak guruku “ baik ,maaf
“ kataku lalu Alice hanya tertawa kecil lalu terdiam.

Kau pasti sangat terkejut ya? Tanya Lili kepada Sofia, Sofia hanya
terdiam dan menyentuh
Telinganya.Jam istirahat pun tiba, Alice bangkit dari bangkunya lalu
mulai mendekati dan menepuk Pundak Sofia.

“ hei hei Sofia” kata Alice, Sofia pun menoleh ke arah Alice ,lau Alice
mengibaskan rambut Sofia dan melihat telinga Sofia.

“ Apa benar kau bisa mendengar dengan alat ini” kata Alice,” iya
aku juga penasaran , boleh aku lihat Sebentar? Tanya Alice,lalu Sofia
melepaskan alat pendengarannya.

Arahku. Alice mengambil alat itu lalu Sofia mencoba untuk


mengambilnya kembali, tetapi gagal karena Alice melemparnya.

“ Apa ini ? menjijikkan!” teriakku lalu melempar alat itu keluar


jendela.

Esok harinya alat pendengaran Sofia bertambah satu dan aku pun
membuangnya ke tempat sampah, lalu saat jam pelajaran tiba aku
menggulung bukuku dan berteriak di telinganya Sofia hingga dia
terkejut, saat pulang sekolah aku melempar alat pendengaran Sofia ke
dalam kolam, saat piket aku menyandung Sofia dengan sapu yang ku
pegang, lalu kesokan harinya aku meminjam buku Sofia dan Membully
Sofia lewat tulisan, lalu jam istirahat pertama aku pura pura
menyapanya lalu aku mengambil alat pendengaran Sofia ditelinganya
dengan kasar. Saat dimana kelas kami mengadakan kerja bakti di
halaman sekolah, guruku menyuruhku untuk mengambil selang air
untuk menyiram tanaman, tapi niat ku berubah menjadi jahat saat aku
melihat Sofia dan kuarahkan selang air itu kearah Sofia mengucur tepat
diatas kepala Sofia,dan ini pembullyan terakhir yang aku lakukan
Sebelum Sofia pindah sekolah, dimana aku menarik alat pendengaran
Sofia dengan kasar.
“ Akh!” teriak Sofia setelah ku tarik alat pendengarannya.

Seketika wajah teman -temanku menjadi khawatir, lalu Sofia


menutup telinganya,aku pun mulai merasa takut.

“ Sofia kau tidak apa-apa kan “ teriak Lili , tiba tiba darah mengalir
dari telinga ke ujung sikut Sofia.

“ Bagaimana ini? Sofia kau tidak apa-apa” tanya Lili .” kau


berlebihan “ kata Edward menyalah kan ku

*esok harinya jam pelajaran pertama di kelas*

“Hari ini aku membicarakan sesuatu dengan kalian semua “ kata


kepala sekolahku,” hal ini berhubungan dengan ketidak hadiran Sofia
hari ini” lanjutnya.

“ Kemarin aku mendapatkan panggilan dari ibunya Sofia” lanjutnya,


lalu aku menoleh ke arah kepala Sekolah.

“ dia bilang 8 alat bantu pendengaran telah hilang atau rusak selama 5
bulan ini, ibu Sofia khawatir

Kalau putrinya dibully di sekolah ini” lanjutnya, sehingga aku,


Edward, dan Felix agak terkejut.

“ Jika kalian tau tentang bullying ini atau semacamnya segera


laporkan pada kami. Jadi kuharap ada yg mengaku sebelum orang tua
kalian terkena masalah, kami dengar alat bantu pendengaran itu cukup
mahal “ lanjutnya.

Aku berusaha untuk mengaku , tetapi guruku duluan memanggilku .


“ Louis”

“ Hah “ teriakku kaget.

“ Kami sudah tau itu ulahmu , berdiri sekarang juga!” teriak


guruku,” baiklah “ jawabku langsung berdiri.

“ Alice apa menurutmu yang dilakukan oleh Louis kepada Sofia?”


tanya guruku.” Mungkin dia suka menjahili Sofia “, jawab Alice.

Apa?” Teriakku lalu menunjuk Alice.” Bagaimana menurutmu


Edward? “, Saya sudah menyuruhnya untuk berhenti berkali kali,tapi
Louis tetap saja menjahili Sofia, katanya berbohong.

“ Eh....woi! Edward, Felix, bukankah kalian juga suka menjahilinya,


dan para cewek juga suka menggunjing soal dia (Sofia) ya kan? Itu
yang sering dilakukan oleh Alice dan Lili! Kataku membalas Perkataan
Edward untuk melindungi diriku.

“ hah!” teriak Alice “ aku tidak pernah melakukan itu,kenapa kau


berbohong “ kata Alice,semua temanku melihatku dengan tatapan
penuh kebencian.

Lalu saat jam pulang sekolah, Edward melempar buku kearahku dan
Felix juga mendorongku kedalam kolam.

Keesokan harinya aku pergi ke sekolah dan kuletakkan sepatu


olahraga ku di dalam loker, aku agak kaget karena sepatu olahraga ku
hilang dari tempatnya.

Sejak hari itu itu aku dijauhi oleh temanku dan juga dibully , sama
seperti apa yang kulakukan kepada Sofia dulu. Selama setahun ini aku
dihantui rasa bersalah kepada Sofia, dan juga selama satu tahun ini aku
mencoba untuk belajar bahasa isyarat, agar aku bisa meminta maaf
kepada Sofia dengan benar.

Hari Minggu,aku berjalan melewati jembatan dengan pemandangan


bunga sakura, pemandangan Ini mengingatkanku dengan Sofia.

“ selamat siang Sofia “ ,kata seorang wanita tua dari dalam toko kue
yang tepat berada di belakangku.Aku mencoba untuk menengok ke toko
itu, dan benar ternyata itu adalah Sofia yang kukenal, ternyata Sofia
tidak banyak berubah.

“ Sofia “. Teriakku menghampiri Sofia, dan aku menyantuh bahu


Sofia sehingga dia menengok.

“ Em.... Apa kau mengingatku? Aku Louis teman sekelasmu dulu di


SMA sebelum kau pindah ke SMA yang sekarang “ kataku yang
diawali dengan tergagap, Sofia hanya diam dan memberikan beberapa
ekspresi yang aneh,aku cukup bingung. Lalu seorang laki-laki yang kira
kira seumuran denganku memanggil Sofia.

“ Sofia “ kita laki laki itu dan Sofia pun berlari ke arahnya dan
meninggalkanku.

“ eh? Sofia? Tunggu!” kataku, lalu aku mengejar Sofia.

Aku berkomunikasi dengan Sofia menggunakan bahasa isyarat.

“em...aku kemarin ingin memberikan ini “ kataku dengan sedikit


rasa malu.” Buku ini dulu tertinggal

“ kataku dengan menggunakan bahasa isyarat.


“ Kenapa kau menggunakan bahasa isyarat?” tanya laki laki yang
berdiri di samping Sofia.

“ aku mempelajarinya “ kataku “ mungkin kita bisa berteman?”


kataku Sofia tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan. Lalu laki
laki di samping Sofia bertanya “ kau ini siapa nya Sofia?”

Lalu aku menjawab “oh ,hai aku Louis teman Sofia di SMA yang dulu
“. Lalu dia menjawab “ oh, ya aku Crish , seseorang yang penting dalam
hidup Sofia “ katanya sambil tersenyum.

“ Oh “ jawabku sambil tersenyum.

Sebulan sudah sejak pertemuanku dengan Sofia, kami jadi semakin


dekat. Dan sudah seminggu ini aku memutuskan untuk pindah
kesekolah yang sama dengan Sofia, dan aku juga bisa satu kelas dengan
Sofia dan Crish.

Aku dan Crish duduk di bangku yang sama,dan didepan kami adalah
bangkunya Sofia. Saat jam Pelajaran pertama sedang berlangsung, aku
bertanya kepada Crish.

“ Crish apa hubunganmu sebenarnya dengan Sofia “ tanyaku, lalu


Crish menjawab “ Sofia adalah teman masa kecilku dan dia juga sepupu
ku satu satunya“.

“ Lalu , kenapa kau dulu tidak bersekolah di sekolah yang sama


dengan Sofia?” tanyaku.

B“ oh, itu karena aku bersekolah di sekolah khusus laki laki, tapi
setelah mendengar dari ayahku kalau Sofia dibully di sekolahnya dulu
jadi aku memutuskan untuk pindah ke sekolah yang sama dengan
Sofia”.
“ em... jadi begitu “ kataku

“ Kenapa kau bertanya begitu?” tanya Crish.” Ah ....tidak “,jawabku

BUANA LITERASI
Rivatuldina

Perkenalan aku adalah seorang anak yang terlahir dari sebuah


keluarga yang biasa-biasa saja. Umur ku baru menginjak 16 tahun, dan
aku masih duduk di salah satu bangku sekolah menengah atas lebih
tepatnya kelas 11. Namaku Zivanna Anindhita, orang-orang kerap
memanggil ku Ziva. Aku memiliki hobi menuangkan ungkapan
perasaan dalam kata-kata, atau yang biasa di kenal dengan puisi, bukan
hanya puisi aku juga sering menciptakan sebuah cerita dalam bentuk
kata, baik itu cerita pendek ataupun cerita yang bersambung.

Aku menyukai Dunia Literasi sejak duduk di bangku sekolah


menengah pertama, lebih tepatnya 2019. Awal mulanya aku menyukai
membaca cerita yang sering aku dapatkan di salah satu aplikasi yang
bernama Facebook, dan kemudian aku kemudian ketagihan dan
mencoba bergabung dengan beberapa grup iiterasi yang ada di aplikasi
biru itu.

Hingga pada akhirnya aku tertarik untuk mencoba menulis sesuatu


yang dapat aku tuangkan kedalam kata-kata.

Pada saat itu aku belum memiliki ponsel pintar milik sendiri dan
masih berbagi dengan ibu. Aku ingin menulis sebuah karangan yang
bisa aku ciptakan dengan sendiri, dan aku memutuskan untuk
menuliskan tulisan pertama ku di salah satu aplikasi catatan pribadi
yang terdapat di ponsel pintar itu. Aku begitu takut apabila tulisan ku
yang acak-acakan di baca oleh ibu, dan aku putuskan untuk mengunci
aplikasi tersebut dan melarang sang pemilik benda pipih Itu untuk
membuka aplikasi catatan pribadi yang dimana didalamnya terdapat
tulisanku yang acak-acakan.

Hingga tiba suatu hari ibu ku sangat membutuhkan benda pipih itu,
dan saat itu pula aku sudah kecanduan untuk menulis setiap hari.

Aku bosan dan hanya membayangkan imajinasi yang ada di dalam


duniaku, sesuatu ide terlintas di benakku.

“Kenapa tidak beli buku aja!”


Tanpa berpikir panjang aku segera mencari buku kosong, untung
saja aku masih memiliki buku pelajaran yang tidak aku ku gunakan lagi
dan masih kosong di bagian belakangnya.

Ku tuang kan semua isi kepalanya kedalam buku lusuh yang telah
lama tidak aku gunakan.

Beberapa bulan kemudian kebiasaan ku menulis itu sudah menjadi


hobiku, aku membeli buku khusus untuk menceritakan tentang isi
kepalaku. Aku memiliki kebiasaan menulis setiap tidur, apabila tidak
menuangkan isi kepalaku kedalam buku tersebut, jujur saja aku tidak
bisa tertidur. Seperti masih ada sesuatu yang belum ku tuntaskan
apabila tidak menulis sedikit pun.

Beberapa purnama telah berlalu, aku mengetahui bahwa tulisanku


masih begitu acak-acakan dan tanda baca nya tidak beraturan. Aku
belajar sedikit demi sedikit hingga akhirnya aku mengetahui bahwa
selama ini tulisan yang ku tulis itu begitu hancur dan acak-acakan. Aku
tidak tau kejadian tidak terlalu ingat kejadian pada saat itu.

Ketika malam datang, aku memutuskan untuk membakar buku yang


berisi semua isi kepalaku. Dan aku menyesal datang kepadaku pada
akhirnya, begitu bodohnya aku telah membakar sebuah buku yang tak
berdosa, buku yang telah bersedia menampung isi kepalaku. Andai saja
buku tersebut masih ada dan pada saat itu aku tidak membakar nya,
pasti aku mengetahui betapa kerasnya aku menulis untuk pertama
kalinya.

Satu tahun telah berlalu, aku semakin belajar lebih dalam ilmu
tentang penulisan. Aku mencatat semua materi yang telah ku cari di
aplikasi internet dan dari mana pun sumbernya. Hingga suatu hari aku
tertarik dengan sebuah kelas Literasi yang bernama Writer Class
School. Username instagramnya @writer_class.school, hingga pada
akhirnya aku memutuskan untuk bergabung dengan komunitas menulis
tersebut.

Sial nya aku hanya bertahan selama beberapa Minggu, lantaran aku
sudah pernah mendapat peringatan dari admin dari komunitas tersebut
karena tidak mengerjakan salah satu tugas. Aku selalu menyesali
perbuatan ku yang telah aku perbuat kan. Komunitas tersebut tidak
menerima member baru begitu saja, namun mereka menerima anggota
selama satu tahun sekali. Dan aku menyianyiakan kesempatan tersebut.

Aku selalu merasa tidak percaya diri dengan tulisanku. Penulis itu
harus siap menerima kritik, saran, dan nasehat yang diberikan oleh
pembacanya. Kelemahanku sebagai penulis adalah aku tidak bisa
menerima kritik yang diberikan. Dan pada akhirnya aku memutuskan
untuk tidak pernah mempublishkan karya-karya ku kepada orang-orang.

Teman-teman kelas ku pernah mendapat kertas berisikan ungkapan


hati yang aku tuangkan dalam kertas tersebut, mereka mengatakan
tulisanku sudah rapi dan bagus. Mereka menyuruhku untuk mengikuti
sebuah kompetisi Literasi, namun aku selalu menolaknya lantaran
kelemahan ku yang tidak bisa menerima kritik, saran dan lantaran
kelemahan ku yang tidak bisa menerima kritik, saran dan nasehat yang
diberikan untuk karya ku.

Hingga pada akhirnya ketika aku sma, banyak tawaran yang


menawarkan untuk membuat puisi untuk di bukukan oleh sekolah.
Sejak saat itu aku mulai berani mempublish kan karya ku kepada orang-
orang, karena ketakutan itu harus di lawan. Seorang filsuf Yunani
pernah mengatakan “Dia yang telah mengatasi ketakutannya akan
benar-benar bebas.” Aristoteles.

Bukan hanya itu aku juga cukup khawatir dengan keberadaan para
penjiplak karya orang, untung saja ada pasal yang membahas hal
tersebut dan apabila yang melanggar maka siap-siap mendapat sanksi.
Semoga kita dijauhkan oleh orang seperti itnasehat yang diberikan
untuk karya ku. Hingga pada akhirnya ketika aku sma, banyak tawaran
yang menawarkan untuk membuat puisi untuk di bukukan oleh sekolah.
Sejak saat itu aku mulai berani mempublish kan karya ku kepada orang-
orang, karena ketakutan itu harus di lawan. Seorang filsuf Yunani
pernah mengatakan “Dia yang telah mengatasi ketakutannya akan
benar-benar bebas.” Aristoteles.Bukan hanya itu aku juga cukup
khawatir dengan keberadaan para penjiplak karya orang, untung saja
ada pasal yang membahas hal tersebut dan apabila yang melanggar
maka siap-siap mendapat sanksi. Semoga kita dijauhkan oleh orang
seperti itu.

NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI


Siti Maudi Alianur

Nenekmu pernah bercerita,beliau bimbang saat menanti kelahiran


ibu dibumi.Pilihan nama mana yang paling sesuai dengan anak
perempuannya nanti.ada beberapa pilihan ,katanya, anatara cloudi,
Nubela,Skysi, atau awan.

Maknanya sama,nenekmu bilang,”saat bumi sedang terlalu


bising,teduh rasanya melihat ke langit. Awan selalu punya cara untuk
menjaga dan menghibur bumi serta isinya.” Begitu harapan beliau.

Awan,iyaa itu nama pilihan nenekmu. Setelah 27 th


berusaha,ternyata gaa mudah jadi awan seperti harapan nenekmu.
Tugasnya berat,menyalurkan hujan agar isi bumi gaa kekeringan
menghalangi matahari agar bumi gua kepanasan. Sepertinya ibu gaa
nyaman dengan peran besar. Ibu mau jadi bohlam, lampu yang
menerangi ruangan kecil dan menghangatkan seisi ruang.itu sudah lebih
dari cukup.

Tapi nenekmu belum tahu tentang keputusan ini,sepertinya tidak aku


tahu.karena waktu bercerita kami semakin sedikit dan cara pandang
kami pun mulai makin berlawanan. Ibu takut berdebat terlalu panjang,
takut sesekali menyakiti hatinya.

Setiap keluarga punya rahasia.angkasa,aurora,dan awan adalah


kakak beradik yang hidup dalam keluarga yang tampak bahagia.setelah
mengalami kegagalan besar pertamanya, awan berkenalan dengan
kale,seorang cowok eksentrik yang memberikan awan pegalaman hidup
baru.

Banyak orang bilang cerita hidup kita dimulai pada saat hari kita
lahir.seakan-akan setiap peristiwa yang terjadi sebelumnya adalah
bagian yang terpisahkan. Semua memori yang justru sebenarnya yang
membentuk cerita kita tentang ayah dan ibu, atau tentang saudara yang
lahir sebelum kita. Karena pada akhirnya akan selalu ada satu atau dua
cerita dihari ini.

TentangPatah,bangun,jatuh,gagal,tumbuh,hilang,menunggu,ber
tahan,berubah,kecewa,dan semua ketakutan mnusia pada umumnya.
Yang pada saatnya nanti akan kita ceritakan kembali.

Seperti banyak mimpi yang digantung hingga pagi ini ada yang
gagal, bahkan terlupakan.

Awan,bercerita te tang awan ia merupakan anak ketiga yang mendapat


penjagaan ketat dari sang kakak(angkasa) karena tuntutan sang
ayah.awan bekerja disebuah perusahaan konstruksi,jadi setiap awan
selesai bekerja ayah menyuruh mas angkasa untuk menjemput awan
dikantor.tetapi awan memilih untuk pulang menggunakan mrt bersama
temannya,jadi mas angkasa selalu menjemput awan di stasiun.pada hari
itu awan menerima orderan mendadak yaitu membuat rancangan
bangunan market dan lusa harus dipresentasi, tapi pada hari itu juga
awan ada acara dinner bareng keluarga dan rekan kerja ayah.sesampai
awan dirumah semua sudah siap untuk pergi acara dinner tapi awan
tidak bias ikut karena harus mengerjakan orderan market. Ayah
menyuruh awan untuk menunda orderan itu dan dikerjakan setelah
pulang dari restoran, tetapi awan lebih memilih untuk tinggal.mereka
pun pergi tanpa awan. Ketita ditengah-tengah perjalanan Ayah bilang

“kita pulang aja ya,kasian awan sendiri.”

Dan semuapun mengikuti kata ayah.sesampai meraka dirumh awan


bertanya

“kok pulang yah?

Ayah menghiraukan pertanyaan awan dan bilang:

“masih ngerjain market wan?nanti kita kerjain bareng-bareng ya”

“ngapain sih yah, awan bisa ngerjain ini sendiri.”

“ngapain punya keluarga kalau semua dikerjain sendiri wan.”

“ayah aku tu bias sendiri inikan anniversary ayah sama ibu,boss ayah
gimana?

“gampang,ayah bilang aja asam urat ayah kumat.kelar….. kata ayah.

Aorora pun masuk ke studio,jadi aurora adalah seorang seniman dan


diruamah tersebut ada ruaggan khusus untuk studio seninya aurora.
Ada melanjutkan karyanya yang akan dipajang dipameran nanti. Tidak
lama Ibu pun masuk kestudio aurora

“ra yuk,makanannya udah siap.”

“ohh iya bu,aku belum lapar.” Jawab aurora

Ibupun melihat-lihat karya aurora dan bertanya tentang karya aurora

“ini namannya apa ra?

“ohh iya antara bu jawab aurora.

Ibu udah gaasabar liat karya-karya kamu ra yang disimpan dibengkel


padahal bisa dilihat

Sama orang bayak.”

“studio bu studio bukan bengkel”

“iyaa deh studio,yuk ra makan” ajak ibu

“iyaa bu bentar lagi aku nyusul.”jawab aurora.

Aurorapun teringat ketika ia latihan untuk kompetisi lomba renang


bersama awan ketika mereka selesai latihan masing-masing coach
mereka pun datang.

“ra minggu lalu kamu 130 detik,ra jadi nomor satu aja gaa cukup kamu
harus jadi yang terbaik dari sekolah-sekolah lain. Minimal 128
detik,kamu sanggup?’

“sanggup coach” jawab aurora


Coach awanpun bilang

“awan kamu hari 142 detik,ingat kompetisi tinggal 4 bulan lagi kalau
belum membaik juga siap-siap batal ya”

Ketika sedang makan malam aurorapun bercerita tentang latihannya


hari ini bersama aurora.

“yah kata coach catatan waktu aku hari ini paling bagus disbanding
yang lain aku 130 detik dan awan 142 detik.”

“sebaiknya kamu bantu awan latihan ra,kan lebih bagus kalau kalian
berdua ikutan kompetisi,kok bias adiknya sampai ketinggalan.”

Aurorupun terdiam ketika mendengar jawaban ayah karena apapun


usaha aurora tak

Pernah di apresiasi oleh ayah,dan iupun mendekati aurora dan berbisik.

“hebat anak ibu.”

Keesokan harinya tepat pada hari itu awan presentasi tentang marketnya
ada sedikit kendala,awan berdebat dengan pak rivai (project leader).
Karena berbeda Pendpat.dan awanpun dipanggil oleh managernya .da
managernya bilang.

“saya tau kamu lulusan terbia disini, tapi sikap kamu seakakan-seakan
kamu kerja sendiri wan,kamu gaa punya kapasitas untuk work essence
saya gaa bisa beri kontrak kerja kepada orang seperti kamu wan.”

“tolong kasi saya kesempatan pak sekali aja,belajar dan bekerja


dibawah bapak tu udah impian saya dari dulu pak.
Yang awan rasa kan pada hari itu adalah kecewa,gagal Karena ia tidak
bias melanjutkan lagi mimpinya.dan angkasapun menjemput awan di
stasiun ketika awan nyebrang awan ditabrak orang dan angkasapun
bergegas membawa awan ke rumah sakit. Gaa lama Ayah,ibu,aurorapun
tiba setealh melihat kondisi awan ayah mengajak angkasa keluar untuk
berbicara.

“kenapa awan bisa pulang naik mrt dan nyebrang jalan


sendirian?,ayahkan minta kamu untuk jemput awan dikantorkan?

“awan yang minta pulang sama temen-temennya yah”

“ayah gaa mau tau awan maunya apa, denger ang kalau ayah mintanya
jemput awan dikantorjemput dikantor,ngerti kamu?.”

“yah awan dah gede dia juga punya kemauannya sendiri yaa gaa bisalah
terus-terusan dikekang.”

Awan pun dan mendengar ayah dan mas angkasa sedang berdebat.

“ini kok jadi kalian yang rebut si,yah initu bukannya salah mas angkasa
aku yang minta dijemput kok,aku bisa pualng sendiri.”

“mulai besok kamu gaa akan pulang sedirian mas angkasa yang
jemput.”

“gaa ada besok aku di pecat.”

Mereka pun akirnya pulang.dan awan pun membereskan barang


kerjanya,angkasapun masuk dan membantu awan.dan mas angkasa
bilang.
“kok sampai begini bangt wan,selalu ada yang pertama dalam segala
sesuatu termasuk gagal.tugas kita apa?yaa bertahan.emang yang kamu
pikir selama ini yang aku lakuin apa

Wan? Ya bertahan.

Keesokan harinya ketika angkasa ingin berangkat kerja awan minta ikut
karena ingin nonton konsernya band ara,jadi angkasa itu bekerja
sebagai staff konser.dan awanpun akirnya ikut.ketika nonton konser
awan jumpa dan kenalan dengan awan.selesai konser merekan pun
ngobrol diseputar lokasi konser. Dan ternyata kale adalah managernya
band ara. Awan pun speechless da bertanya

“kok bisa jadi managernya band ara?.”

“sebenarnya cita-cita gue dari dulu mau jadi musisi cari cara untuk
kuliah di jakartapas sampe Jakarta kuliahnya berantakan cita-cita jadi
musisi juga gaa kesampean.gagal mulu,jadi dulu pernah gabung sama
band trus bandnay bubar, trus pernah jadi vokalis trus dipecat akhirnya
setelah semua yang gue laluin emang gaa bakat jadi musisi.

“tapi kamu bisa begini sekarang,soalnya aku gaa pernah ngerasa milih,
jadi dari aku kecil setiap aku mau sesuatu pasti selalu disediain selalu
ada yang bantuin,ya tapi akirnya aku jadi sadar hampir semua
keputusan ku dalam hidup selalu dirundingin bareng-bareng,dan aku
gaa tau rasanya milih.

Semenjak saat itu kale dan awan pun mulai dekat,mulai berbagi
cerita,mulai jalan bareng,dan banyak memberikan pengalaman hidup
baru kepada awan.

Dan tibalah pada hari pameran karya seni aurora,ayah dan ibu dan
angkasa pun tiba dilokasi dan merekapun memberi selamt kepda
aurora.tetapi ayah tidak melihat awan.ayahpun marah kepda angkasa
karena awan tidak bersama angkasa. Aurora yang melihat ayah dan
angkasa yang berdebat soal awan yang ntah dimana pun akhirnya bialng

“makasih lo yah udah nyempetin kesini.”

Aurorapun akhirnya pergi,selang beberapa menit dan awanpun tiba


dilokasi pameran diantar oleh kale.ayah pun memaggil awan dan
berdebat sepajang pameran aurora,dan Aurorapun mendengar mereka
berdebat dibelakang tirai.aurorapun pergi kebelakang tirai dan bilang.

Kalau kalian mau berantem mending pulang aja,berantemnya


dirumah,bisakan gaa rebut dsini?,pamerani penting buat aku.

Ayapun mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Tapi aurora menyuruh


ayah untuk pulang dari pada suasana makin kacau.

Dan aurora pun sedih disaat ada acara penting baginya keluarganya
hanya mengkhawatirkan awan padahal hari itu adalah hari yang
istimewa bag auroradan aurorah butuh dukungan dari keluarga.
Sesampai dirumah merekapun semua berkumpul didiruang tengah.ayah
pun memulai pembicaraan.

“sebenarnya hal tadi tak perlu terjadi kalau awan gampang


dihungi,perubahan sikap kamu akir-akir ini awanitu juga banyak
pengaruh dari mas angkasa ,masangkasa taukan tugas kakak itu
apa,kamu tau awan sedang rapuh dan dia butuh banyak tinggal dirumah
malah kamu ajak di keluar dengn pergaulan kamu,kamu lihat dia salah
gaul lalu pengaruhnya ke keluarga kita JELEK,”

“apaansi kok ayah malah jadi slahin mas angkasa sama kale”awan
“kamu belajar dimana rajin dan pinter ngebantah seperti itu,saya lakuin
karena saya saying sama kalian,saya minta mas angkasa untuk setiap
hari jemput kamu dikantor karena saya takut kehilangan kamu,dan
begitu perintah ayah dilangar saya hampir kehilangan kamu
lagi,campak dihati kalian masing-masingtak pernah terbesitpun kalian
didalam hatin ayah untuk mengekang kamu,kamu,dan
kamu.ayahblakuin ini karena ayah takut kehilangan kalian anak-anak
ayah.”

“jadi ayah takut?takut ayah kehilanagn kami?kalian itu udah lama


kehilangan aku”Page | 6 Awanpun minta maaf sama aurora karean
awan ngersa dia salah,dan angkasapun menghentikan kan dan bilang

“wan wan ini bukan salah kamu,ini semua salah ayah dia yang harus
tanggung jawab dalam hal ini yang ayah lakuin selama ini cuam
nyalahin,menyangkal,menyuruh semua orang dikeluarga ini untuk
nyembunyiin luka,pura-pura gaa ada apa-apa

““lo ngomong apa?.”

“kenapa ?nyuruh aku diem? 21 tahun yah aku diem dan selama itu aku
disuapin sama kebohongan jadi orang bego yang gaa pernah dikasi
penjelasan,apa yang sebenarnya terjadi, bu…. Ibu.. ngomomg bu kalau
ibu sakit dan kalau ibu gaa terima ibu,aku selalu lihat Ibu dari kecil
nangis dibelakang pintu bu,ibu masii simpenkan kaus kaki kecil itu.bu
ngomong bu ini gaa adil buat kita.”

“ini pada ngomong apaan si?,ada apa dirumah ini yang aku gaa tau apa?
kenapa gaa ngong ngon sih?

“ra awan sebenarnya punya saudara kembar kita sebenarnya punyak


adik yang gaa pernah kita dengar dan itu semua dicoba tutupin sama
ayah,karena katanya kita gaa perlu punya trauma,kita gaa perlu ngersa
kehilngan yang penting kita bahagia,GIMANA CARANYA BAHAGIA
KALAU AYAH SENDIRI AJA GAA TAU APA YANG KITA
RSAIIN?

Udad….udahh…. ibu langsung memeluk angkasa dan coba


menenangkan angkasa,semuapun menangis malam itu,ternyata ibupun
punya kesedihan ketika bayi itu meninggal ibu tidak sempat melihat
bayi itu,ibu hnaya ingin melihat wajah anaknaya dan Ibu tidak pernah
tau bagaimana wajah anaknya,dan ibu menyimpan kaus kaki sebagai
kenangan,hanya itu yang bisa ibu lakuin agar selalu mengingat anaknya
dan sejak mlam itu awan dan angkasa pergi dari rumah untuk
menenangkan diri hanya aurora yang dirumah.pagi pun tiba.ibu masuk
kekamar aurora,dan aurora bertanya

“sebenarnya yang ibu rasain apa sii ?,gaa pernah cerita,gaa pernah
nunjukin apa-apa,mas

Angkasa,awan,dan gaa ada yang pernah yang ibu rasaiin itu seperti apa?

“pada saat itu gaa ada lagi yang tersisa dari ibu r,ibu bahkan gaa sempet
liat adik kamu ibu gaa punyamemori seperti apa wajahnya karena ibu
baru sadar dua hari setelah melahirkan,ayah kamu bener,kita berdua
harus bertahan karean masii ada tiga lainnya yang hidupnya terus
berlanjut. Ra… ayah kamu adalah laki-laki terbaik yang pernaah hadir
dikehidupan ibu.”

“Kenapa jadi ngomongin sii ayah si bu?,yang aku tanyak yang ibu
rasaiin tu apa?,mas angkasa yang udah liat gaa pernah dikasih
penjelsan,trus perasaan mas angkasa gimana?,perasaan aku sama awan
gimana?kita dibohongin.bumi gaa berputar Cuma buat Ayah”

Hidup bisa se aneh itu ya le,minggu lalu aku ya rapuh,sekarang aku


punya adik yang meninggal waktu lahir dan gaa aku tau keberadaanya
seumur hidup ,tau gaa apa yang Paling aneh?orang-orang yang paling
aku kira gaa akan pernah bisa nyakitin aku BOHONG.tak pernah adil
kita semua gagal.

Setelah beberapa hari, ibu bertanya tentang keberadaan meraka, dan


memutuskan untuk menjempu meraka.ketika ibu ingin menjemput
mereka ibu mengajak aurora untuk ikut.

Ibu ngomong sambil memegang tangan aurora.

“ibu gaa perng kehilangan kamu dan kamu gaa pernah kehilangan ibu
dari semua anak ibu kamu yang paling kuat,yang bisa memperjuangkan
semuanya sendirian,kita jemput awan sama mas angkasa ya? Ibu dan
aurora pergi jemput mereka tapi tidak dengan ayah.dan merekapun
pulang.kembali kerumah. Mereka pun ngumpul bertiga di rooftop
aurorapun memulai pembicaraan

“aku ngelamar beasiswa di London dan ku kira itu bisa jadi tilet aku
keluar dari rumah dan lagian slama ini aku dirumah ngerasa kayak
hidup sendirian juga,jadi ya sekalian aja.

“kadang-kadang emang caranya ayah merhatiin awan tu berasa kita


kayak dikucilin padahal yang diperhaiin ini kerjaannya kabur mulu .

“maaf ya aku udah nyuri semua perhatiaannya ayah.

“ayah tu sering bgt bilang gaa usah sedi, sampai aku gaa sadar aku
sering ngomong kekgitu jugak,mungkin dia pikir perasaan manusia tu
bisa diatur pakek tombok kali yaa kayak kalau mencet on happy off
sedih,kaya robot.”kata aurora
“aku gaa kebayang jadi mas angkasa dan ibu sii,kehilangan anak dan
adik sendiri tapi katanya gaa perlu sedih puluhan tahun kaya apa
rasanya.”awan

“aku lebih milih diam karena udah terlalu cape ngeluh tapi kayaknya
ayah jga cape makanya dia selalu nyuruh kita untuk gaa sedih yaa
mungkin kebahagiaan kita bisa nutupin rasa sedihnya dia.

Mereka pun semua ngumpul lagi dirumah berkat ibu.ketika mereka


pualng mereka liat Ayah nangis merekapun semau memeluk ayah.dan
aurorapun berangkat ke london.

JUST DREAM THE WANT A GIRL


Syarifah Tursina
Di suatu desa ada seorang anak yang bernama Haruno ia terlahir
dari keluarga yang sederhana, ayahnya ialah seorang nelayan dan
ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Keluarganya sangat
harmonis dan berparas cantik nan rupawan, namun tidak dengan
Haruno yang terlahir dengan wajah yang biasa-biasa saja, tak seperti
kakak dan adiknya yang berparas cantik.

Ketika di sekolah Haruno selalu di bully dan tak seorang pun


yang mau berteman dengannya, hanya karna ia memiliki rupa yang
jelek.Hal itu sering membuat hatinya sakit dan sedih. Walaupun
demikian ia tetap selalu memperlihatkan keceriaannya di depan
keluarga, untuk menutupi kesedihan yang ia rasakan.

Suatu hari, Haruno menonton sebuah film anime di televisi


rumahnya, ia sangat menyukai salah satu karakter dalam film anime
tersebut. Sehingga ia pun suka meniru gaya dari karakter yang ia
favoritkan itu.

Di suatu ketika, Haruno keluar tuk bermain di taman dengan


mengenakan pakaian yang persis sama dengan karakter di film anime.
Tak lama kemudian datanglah sekelompok anak yang seumuran
dengannya. Anak-anak nakal itu pun mencaci maki Haruno dengan
kata-kata yg tidak enak.

“Hahaha ngapain kamu pake baju kaya gitu, ih ga cocok banget buat
kamu, kamu tu cocoknya pake baju pengemis yang di jalan sana
hahaha…dasar jelek, jelek…jelekkk.”

Haruno tak tinggal diam, perempuan itu pun membantah ejekan anak-
anak nakal itu dengan membela dirinya sendiri.

“Heh kalian!, ga usah ikut campur masalah orang, atur aja hidup kalian
sendiri. Pergi sana!!!!”.
“ Oh, udah berani kamu sekarang ya!, sadar diri dong, kamu tu jelek,
jelekkkk….jeeleek!!!”

Rasa pedih itu pun kini menyelimuti hati Haruno kembali, ejekan demi
ejekan selalu saja menghantuinya. Tak terasa sebutir bulir air mata
mulai mendarat kepipi, kemudian ia memutuskan untuk pergi
meninggalkan anak anak nakal itu sambil mengusap air mata yang
mulai deras mengalir dipipinya. Ia terus berlari dengan tetap menyeka
air mata nya, begitu sedih dan terlukanya hati Haruno.

“Kenapa ini harus terjadi dalam hidupku, memangnya siapa yang mau
wajah jelek kayak gini” Gerutu Haruno sambil berlari dan menangis.

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ia melihat ada seekor anak kucing


yang kelaparan, lalu ia berhenti sejenak untuk melihat keadaan sikucing
tersebut, kemudian ia berinisiatif untuk memberikan makanan pada
anak kucing itu. Kebetulan Haruno memiliki sedikit makanan yang ia
bawa ketaman bermain tadi. Akhirnya ia pun membagikan sedikit
makanannya itu kepada anak kucing. Akhirnya mereka menikmati
makanan itu bersama. Ketika mereka sedang menikmati makanan
tersebut, terlihat oleh Haruno seorang gadis cantik yang sedang
berjalan. Lalu ia bergumam,

“Andai saja aku secantik dia, pasti aku bakal punya banyak teman dan
pasti aku juga nggak kesepian kayak gini huft... hmm beruntung ya
dia”. Dengan rawut wajah tersenyum sambil menitikan air mata.

“Gapapa kok! Aku percaya suatu hari nanti, aku pasti bisa secantik
kakak itu!!”.

Sambil menarik nafas dengan tenang dan melanjutkan menikmati


makanannya, setelah haruno menghabiskan makanan, ia pun bergegas
untuk pulang ke rumahnya dengan meninggalkan elusan lembut ke anak
kucing itu.
Sesampai di rumah, Haruno langsung kekamar nya dan tertidur lelah
dengan merebahkan tubuhnya ke kasur. Lalu ia bermimpi menjumpai
seekor anak kucing yang dia temui di jalan, kemudian anak kucing itu
berkata kepadanya

“ hei manusia!!, terimakasih banyak atas makanannya tadi ya, jarang


sekali ada manusia yang mau memberi makan ke kucing jalanan seperti
aku “ ujar anak kucing.

“sebagai imbalannya aku hanya bisa kasih satu batu hitam ini kepada
mu, aku harap kamu bisa menjaganyai “ Lanjut kucing.

Haruno hanya bisa terdiam dengan rawut wajah yang penuh


kebingungan.

Seketika Haruno terbangun kaget karena mendengar suara kakak


perempuan nya yg memanggil-manggil namanya dari bawah.

“Haruno bangun, turun cepat yok makan malam, bangun cepat,kakak


hitung mundur ya kalau kamu tidak turun kakak yang masuk dalam
kamar “

Dikarena haruno takut kepada kakaknya ia pun bergegas bangun dan


turun untuk makan malam.

Ketika haruno turun kebawah ia melihat anak kucing yg hampir mirip


dengan anak kucing yang ia temui di jalan. Ia pun berkata dalam hati
“loh? Itu bukannya anak kucing yang di jalan tadi ya? Kok bisa ada
disini”.

Sambil kebingungan melihat kucing yg sedang asik menjilati kakinya.

Tiba-tiba datang si adik menabrak haruno yang sedang melamun,


hingga ia terjatuh.

“hei jalan pake mata dong!!,” cetus haruno dengan rawut wajah yang
kesel.
“idih kok ngamok? Ngeyel si adek.

“issh pengen ku tonjok aja kamu ini .....” bisik haruno.

“tonjok lah tonjok lah uuu kalau kamu berani mah, tonjok lah”.
Ngeledek siadek.

Okaasan ( ibu) pun datang di saat kakak beradik itu sibuk bertengkar.

“Hai kalian!!, jangan berantem mulu sakit kepala okaasan. Kamu juga
nih (sambil menunjuk kearah kakak Haruno) bukannya bantu damaiin
adek malah asik ngeliatin mereka berdua kakak”

Ujar Okaasan

“Heheheh maaf okaasan tapi bener-bener seru loh tadi heheheh”

“ Udah lah tu, yok kita makan dulu nanti keburu dingin pula
makanannya”

Mau tidak mau, dua bersaudara itu harus saling berdamai, soalnya
perintah Otaasan harus didengar kalau tidak siap-siap saja hukuman yg
akan diberikan.

Setelah makan malam Haruno langsung pergi kekamar dan bersiap siap
untuk tidur lagi, disaat ia sudah mulai mengambil posisi hendak
merebahkan tubuhnya kekasur, ia melihat suatu benda yang tergeletak
di samping bantal tidurya. Benda yang berwarna hitam nan kecil itu
sungguh membuat Haruno penasaran. Haruno pun meraih benda yang
berbentuk bulat itu.

“Fix ini pasti perbuatan Kaze (adik) dasar tu anak menjengkelkan


banget, udahlah mending aku buang aja tapi kalo diliat liat ni benda
lumayan menarik sih, warnanya juga unik banget”. Ucapnya sambil
memerhatikan benda kecil itu dengan sangat baik.

“Hhmm.. yaudah lah kalo gitu ku simpan aja dahi”.

Ia pun meletakkan benda aneh itu kedalam llemarinya paling ata, agar
adiknyatidak menemukannya.

Waktu berjalan begitu cepat, hingga tiba hari dimana Haruno tumbuh
menjadi seorang gadis dan sekarang sudah menduduki bangku SMA di
kotanya yaitu SMA Shiroitsuki. Dia sekarang juga sudah memiliki
teman, walaupun masih satu dan itu pun sudah menjadi hal yg sangat
berharga baginya. Pertemenan itu sudah terjalin semenjak2 tahun
belakang mulai dari pertama masuk sekolah.

“Eh Yuki!! Nanti kita pergi jalan jalan yok udah lama ni kita ngga
healing bareng lagi” ucap Haruno ke temannya itu.

“ ok deh, euumm btw jam berapa ya? Pulang sekolah aja ga si?”

“Euumm okelah sip”. Jawab Haruno memantapkan saran dari yuki

Bel pulang pun berbunyi,

KRIIIINNGGG…!!!!!

“sampai disini saja pelajaran kita kali ini dan sampai jumpa di minggu
depan” Akhirnya kelas pun selesai, para siswa mulai berkemas tuk
meninggalkan kelas.

“YATTAA!!!!...Akhirnya pulang juga btw jadi kan kita ngehealing?”


Tanya Haruno pada yuki

“Ya jadilah. Oya, btw aku ngga bawa sepeda ni, numpang boleh ya
kan!” Tawar yukkela
“oke tenang aja. Eh bentar, bukannya kamu les ya?”

“udahlah bolos ajalah sehari, lagi pun aku juga lagi ga mood datang ni.”

“Hemmm.. kebiasaan!”.

Akhirnya mereka pun menikmati jalan jalannya itu dan terlihat juga
sangat bahagia,Haruno benar benar bahagia dan tertawa lepas sampai
mengeluarkan air mata. Sebegitu bahagia Haruno pada saat itu.

“Han udah cukup tu ketawanya,perut ku da ga sanggop lagi dah


hahaha. Pulang aja yuk, hariudah mulai gelap”.

“Hhhha iya iya yok kita pulan. Eitssss tunggu dulu, siapa ni yg bawa
sepeda kamu apa aku?

“Mumpung lagi baik, yaudah aku ja, yok cepat naik” ucap yuki.

Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai kerumah Yuki.

“sampai sini ya cuy,bye sampai jumpa besok jangan lupa besok bawa
baju olahraga” sambil menyerahkan sepeda ke Haruno.

“woke tatatat” jawab haruno.

Disaat dalam perjalanan pulang ia melihat seorang pria , terlihat orang


tersebut tampak kebingungan, kemudian Haruno menghampiri orang
itu.

“halo pak” sapa haruno

“Apa bapak perlu batuan, mungkin bisa saya bantu?”

“bapak? Gue masih muda kali, boro-boro bapak nikah aja belum” Elak
pria tersebut.
“Ooo hehhe maaf maaf btw kenapa ya kak”? sambil menggaruk
kepalanya yg tak gatbant
“ nih aaa gue lagi nyari payung gue Ilang, entah kemana gue aja ka ga
tau tarok dimana, da la cuaca mendung banget lagi nih” ucap nya kesal.

“OOO kalo begitu pakai punya saya dulu kak kapan kapan Kaka
kembaliin heheh”

“Euum, ok la. Makasih yak dek”

“iya kak sama sama, kalo gitu aku pamit pulang dulu ya kak , soalnya
udah tungguin bunda ni diruma. Duluan ya kak” lalu Haruno langsung
pergi meninggalkan orang itu

“oh iya hati hati, eh nama kamu siapa? Alah ngga di denger pula.
Euum kapan kapan ketemu lagi lah. Gue lupa nanya namanya, kalo
pikir pikir tu cewe manis juga ya, huuufftt.. da la. Eh, yaampun Lee soo
gak boleh gitu hadeh lu harus fukos dengan kuliah Lo hadeh gini amat
dh”

“Aku pulang” ucap Haruno tepat diidepan pintu rumah nya.

“ eh Putri ku sudah pulang rupanya” sahut okaasan yang sdang asik


menyaksikan televisi.

Haruno langsung menuju kekamar dan ber istirahat. Tak lama dari itu,
ia pun tertidur dan disaat ia tidur, ia pun bermimpi tentang batu itu batu
yang di berikan oleh anak kucing yang ditemuin dijalan saat di masih
kecil.

Lalu anak kucing itu berbicara kepada Haruno

“wah wah sekarang kamu sudah tumbuh dewasa ya, sudah lama kita
ngga ketemu. Kamu sekarang pasti udah punya teman, kan? Aku sangat
bangga sama kamu loh hahaha akhirnya kamu bisa mendapatkan teman
juga”. Gelak anak kucing tersbut.

“Andai saja aku diciptakan menjadi manusia, aku pengen selalu berada
disisi mu tapi takdir berkata lain. Euum.. oh iya, batu yang aku beri
sama kamu itu jangan dibuang ya!”.

STRUUUUMMM..!! suara petir yg begitu mengelegar hingga membuat


Haruno terbangun.

“petir meresahkan arghhhh buat orang kaget aja sih , kesel banget!! Eh
bentar tadi aku mimpi apa ya kok kek ngga asing? Iishh, ngapain sih
mikir pasal mimpi itu, ga guna juga., ganti baju dulu aja dah.”

Haruno pun bangkit dan berjalan mendekati lemari baju nya. Disaat ia
membukanya, ada suatu benda yang jatuh mengenai mukanya.

“Aduh, apaan ni”?

Haruno membuka bungkusan tersebut dan ia melihat sebuah batu yang


sangat hitam pekat dia masih kebingungan dengan batu tu dari mana
batu ini berasal. Haruno kembali teringat pasal batu yang pernah ia
dapati 5 tahun lalu. Sampai sekarang benda tersebut masih menjadi
misteri karna dulu pas dia tanya kepada adeknya bukan dia yang
menaruh barang aneh itu dkamar Haruno, kemudian ia menanyakan
juga hal ini kepada kedua orang tuanya, namun hasilnya nihil, tak ada
satu jawaban pun ia dapati dari eluarganya. Terus dia pun berpikir
kembali

“kalo emang ini dari kucing tu kenapa dia kasih ke aku dan dengan
alasan apa dia ngasih ke aku?”.

Tak lama kemudian, terdengar ledakan tembakan dari bawah


rumah.Lalu ia pun langsung lari kebawah dan melihat kedua orang
tuanya sudah tergeletak dilantai ia mau teriak tapi ditutupin oleh Lee so
orang asing yang di bantu oleh Haruno pas dia pulang sekolah.

Setelah itu ia dibawa ke lantai atas yang lebih tepatnya iyalah


kekamarnya.

“kamu disini bentar ya, jangan keluar! Misalkan ada orang yg manggil
nama kamu diam aja, jangan jawab ok!”

Haruno yang sedang ketakutan hanya bisa mengangguk apa yg


diikatakan oleh Lee so. Karena Haruno merasa ketakutan ia pun
menelpon temannya yaitu yuuki

“yuuki tolong angkat telpon nya yuuki” ucapnya lirih dengan berharap
ahar yuki mengangkat panggilannya.

Haruno mencoba menghubungi Yuki sampai beberapa kali, tapi yuki


sama sekali tidak mengangkat nya. Haruno pun mulai merasakan
kebingungan, ketakutan, kesedihan dengan penuh campur aduk, tiba-
tiba ada orang yang memanggpanggilannya

Tapi suaranya itu terdengar sangat familiar namun sebagaimana


perintah Lee so tadi dia ngga boleh keluar dari tempat
persembunyiannya maka Haruno pun tidak keluar walaupun panggilan
tersebut sudah beberapa kali ia dengar.

Tidak lama kemudian suara itu pun menghilang dan diikuti suara Lee so
yang memanggil Haruno

“hei gadis jelek cepat keluar”

Lalu ia keluar tempat sembunyian nya

Setelah itu, Haruno bertanya kepada Lee so


“apa yang terjadi? Kenapa mereka membunuh orang tua hah?”Deraian
air mata Hanuro tak mampu lagi ia dendungi.

“entah aku juga ngga tau kenapa ini terjadi”

“ kenapa? Kenap hah? Kenapa? Hiks hiks hiks .. kenapa ini harus
terjadi hah? Aaaaaarrgghh!!! Okaaasan ..... otoosaaaannn... bangun
uwaaaaaaaaaaaaa bangun” Haruno menggoyangkan tubuh orang tuanya
yang penuh dengan darah.

“ kakak sama adekku kemana ?” Haruno bangun dan berjalan ke lee so


dengan berusaha berjalan yang kadang jatuh sesekali.

“Dimana mereka sekarang hah?” Haruno memegang kerah baju Lee so


dan menarik-nariknya.

Lee so tak menjawab satu kata patah pun, ia memilih diam dengan
tidak mengatakan apa-apa.

Haruno menatap mata Lee so tajam dan mendorongnya habis-habisan.

“Aaaaagggrrhhhh…. Kenapa? Kenapa?”. Haruno terjatuh melengkup


tak sadaran diri.

Tiba tiba ia pun terbangun terperanjat kaget.

“apa ini Cuma mimpi, huuft..syukur lah”

Dia terbangun penuh dengan keringat Haruno


Ketika dia sampai ke sekolah seperti biasa dia duduk ,denger dan
pulang

“lama banget lagi pulangnya. Aku benar-benar udah capek sama


pelajaran ini.Hei yuuki kamu denger aku ngga”

“iya aku dengar bentar lagi kok, sabr ya”


(theeeeeeeee bel pulang berbunyi) tuh kan dah dibell yok pulang”

Dalam perjalanan mereka berdua ketemu dengan lee so.

“tu dia orang asingnya” ujar Haruno dambil menunjukkan kearah lelalki
itu.

“hmm? Siapa tu emang kamu kenal?”

“oh iya dia minjem payung aku kemaren, waktu tu hujan jadi aku kasih
dia payung” jelas Haruno

“lterus kamu pulangnya kehujanan? Bodoh ya memang!” dengn


perasaanyang kesal, akhirnya yuuki langsung pergi meninggalkan
Haruno. Haruno tetap berusaha membujuk yuuki agar yuki ngga
ngambek lagi.

“yuuki dah lah Jangan ngambek lagi please!”

“ok tapi lain kali jangan begitu ya nanti kalau kamu demam siapa yang
susah kan org tua kamu yg cape”

“iya iya deh” sahut Haruno merasa bersalah.

“ini dia capek gw cari lu kemana aja lu, nih payung nya makasih ya”

“ Euum iya, sama sama”

Yuuki dengan tatap sinis nya melihat orang tersebut sambil mengatakan

“hei kau jangan coba-coba gangguin teman aku, kalau sampai kau
gangguin lagi liat aja, bakal aku bunuh kau, inget itu!!” Ancam yuk i.
“buset kok marah ni anak Aneh banget hadeh, oh ya btw nama kamu
siapa?”

“siapa aku?” Haruko menunjukdirinya sendiri.

“iya” jawab Lee so singkat.

“namanya Haruno Napa nanya nanya nama teman aku hah?

“buset ni cwek ngeri amat eee galak betul” gumam Lee so dalam hati.

“udahlah gausah bertengkar lagi, terus nama ku siapa?”

“ gw? Ohya nama gw Lee Soo”

“Buset kayak nama oppa-oppa Korea aja lu awokawokawok”

“lah gw emang orang Korea weh ayah gw orang Korea cuy hadeh...”

“buset kalo emang gitu kok ngga mirip ya?”

“gw lebih dominan ke ibu gw gitu cuy”

“OOO gitu toh”

“ohya kita Dah lumayan lama ngobrol nih teman aja yuk!”

“idih” takis yuki

“kalo aku pribadi ok ok ja sih”

“hah? Apa? Kamu setuju? Kamu yakin mau berteman Ama dia ni?
Hah?”

“ apa salahnya, suka- suka dia dong kok lu yang atur”


“nyebelin banget jadi orang” ucap yuki kesel.

Melihat tingkah yuki dan lee so, Haruno pun akhirnya terawa dan disaat
itu juga ia menangis, teringat masa lalu yg penuh kegelapan ia terus
menangis dan tertawa bercampur aduk.

Dan pada akhirnya itu hanyalah sebuah mimpi yang dimimpikan oleh
seorang anak yang mengalami koma yg sudah berbulan-bulan lamanya.
Dia koma akibat pembulian dan tekanan dalam keluarga dan ia pun
terbangun kembali dengan menangis sejad-jadinya,ia menangis betapa
indahnya mimpi itu, lalu ia berkata

“Andai saja hidup ku seperti mimpi itu mungkin aku tidak berfikir
untuk menghilang dari bumi ini, mengapa bumi ini begitu kejam dan
tidak adil kenapa ku”?

Hingga akhirnyya ia menangis lagi,lagi dan teros menangis sampai dia


tidur kembali dan menarik nafas ter

Mon Rolls yang menyeruak terasa hangat dan nyaman, sembari


menyeruput kopi panas yang baru saja ia seduh, sangat cocok untuk
musim hujan seperti ini, sesaat sang Futari Roseanne melamun, harus
menahan rasa getir dan merasakan pernafasan nya tercekat saat
mengingat kembali kejadian 2 tahun yang lalu, dimana ia kehilangan
sosok ibu.

Semua bermula saat sang ibu Lussy Roseanne dan sang ayah Kenan
AdinYatama menghadiri sebuah acara atas keberhasilan Kenan dalam
meetingnya antar perusahaan, sedari rumah raut wajah Kenan sudah
terlihat murung, seperti ada sebuah batu yang menimpa kepalanya,
Lussy tak memperpanjang dengan menanyakan apa yang terjadi tetapi
ia hanya berpesan “ apapun yang terjadi padamu hari ini tolong untuk
tidak meminum minuman yang ada kandungan alkoholnya, Ken..” sang
ayah tak mengangguk atau mengiyakan, ia hanya diam membisu.
Tak ada yang tahu perasaan kalut apa yang menyelimuti pikiran Kenan
hingga ia menghabiskan beberapa gelas alkohol sejenis wiski.

Malam semakin larut ia dan Lussy memutuskan untuk pulang,


karena jalanan sepi ia melajukan mobilnya dengan kencang, sang kenan
tak bisa menahan rasa pusingnya hingga pandangannya kabur lalu
mobil yang ia kendarai menabrak pembatas jalan dengan keras.

Saat menerima panggilan dari polisi Futari bergegas melajukan


mobilnya ke rumah sakit, perasaan Futari kalut ia sangat khawatir,
sirine ambulans meramaikan malam yang sunyi, ambulans yang
membawa kedua orang tuanya tiba, kaki Futari sangat lemas saat
melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ayah dan ibunya
bercucuran darah dan luka yang terbilang parah , keduanya dibawa ke
ruang UGD, Futari tak henti hentinya melihat dada sang ibu, dulu ia
sering melakukan ini saat masih kecil jika ia tidur bersamanya, apakah
dada ibu bergerak atau tidak, tapi malam ini dada sang ibu bergerak
lambat, saat memandangi dada sang ibu ia bergumam “ayolah bu... Kau
wanita kuat diantara ribuan wanita di dunia ini, ku mohon bertahanlah,
aku tau ibu kuat” tangisnya pecah ia tahu ibunya tak bertahan lama.

Sesekali ia juga melihat sang ayah yang sedang dijahit lukanya, ia


tahu ayahnya kuat menahan itu semua, ayah ibarat Hercules bagi futari.

Saat sedang melihat sang ayah, seorang dokter berjalan kearahnya ,


lalu ia berkata “ maafkan aku tari, Allah sangat menyayangi ibumu”
tepat pukul 18.00PM sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya dunia
Futari benar benar runtuh seketika, ibu ibarat rumah baginya jika ia
tidak mempunya rumah kemana ia harus berpulang, ia berlari kearahnya
lalu memeluk ibunya dan ia hanya berkata “ tari belum minta maaf, tari
minta maaf belum bisa buat ibu bangga, selalu buat ibu khawatir dan
nangis karena ulah Futari, maaf maaf” sembari memeluk ibunya erat,
pelukan terakhir katanya.

Saat ibu sedang dikafani ia bergegas keruangan ayahnya, sang ayah


bertanya “ bagaimana dengan ibu tari?” dengan dada yang naik turun
Futari hanya menggeleng, Kenan tahu maksud anaknya, ia
menghembuskan nafas berat, ia harus menahan tangis didepan sang
putri saat ini, ia tak ingin terlihat lemah, ia berkata dengan raut wajah
penuh penyesalan “maafin ayah tari andai saja ayah tidak meminum
alkohol mungkin ibumu sedang memasak makan malam saat ini”
Futari menggeleng kuat “ tidak ayah jangan gitu, Allah memang sudah
mengatur semuanya”

Futari mendorong kursi roda ayahnya untuk menuju keruang jenazah


ibunya, ia membiarkan sang ayah hanya berdua saja dengan jasad sang
ibu, ia menatap langit langit rumah sakit, air matanya mengalir saat
mendengar tangis sang ayah, benar kata orang dinding rumah sakit
adalah bangunan paling banyak mendengar tangisan pilu dan bahagia di
dalamnya.

Krringg....

Suara bel membuyar lamunannya, tandanya ada pelanggan yang


baru saja masuk, ya Futari membangun usahanya sendiri semenjak
kejadian tersebut KLS CORP jatuh bangkrut jadi Futari memutuskan
untuk menjadi tulang punggung keluarganya, ia membuka toko dengan
tema Cinnamon rolls, kue tersebut adalah kedukaan ibunya, nama
cafenya juga dinamakan dengan nama cantik ibunya yaitu Lussy’s cafe.

Ia bisa melupakan kesedihannya dengan membuat kue.

18.00PM
Tia Rifka Arum Tamsil
Disebuah cafe dengan aroma Cinnamon Rolls yang menyeruak
terasa hangat dan nyaman, sembari menyeruput kopi panas yang baru
saja ia seduh, sangat cocok untuk musim hujan seperti ini, sesaat sang
Futari Roseanne melamun, harus menahan rasa getir dan merasakan
pernafasan nya tercekat saat mengingat kembali kejadian 2 tahun yang
lalu, dimana ia kehilangan sosok ibu.

Semua bermula saat sang ibu Lussy Roseanne dan sang ayah Kenan
AdinYatama menghadiri sebuah acara atas keberhasilan Kenan dalam
meetingnya antar perusahaan, sedari rumah raut wajah Kenan sudah
terlihat murung, seperti ada sebuah batu yang menimpa kepalanya,
Lussy tak memperpanjang dengan menanyakan apa yang terjadi tetapi
ia hanya berpesan “ apapun yang terjadi padamu hari ini tolong untuk
tidak meminum minuman yang ada kandungan alkoholnya, Ken..” sang
ayah tak mengangguk atau mengiyakan, ia hanya diam membisu.

Tak ada yang tahu perasaan kalut apa yang menyelimuti pikiran Kenan
hingga ia menghabiskan beberapa gelas alkohol sejenis wiski.

Malam semakin larut ia dan Lussy memutuskan untuk pulang,


karena jalanan sepi ia melajukan mobilnya dengan kencang, sang kenan
tak bisa menahan rasa pusingnya hingga pandangannya kabur lalu
mobil yang ia kendarai menabrak pembatas jalan dengan keras.

Saat menerima panggilan dari polisi Futari bergegas melajukan


mobilnya ke rumah sakit, perasaan Futari kalut ia sangat khawatir,
sirine ambulans meramaikan malam yang sunyi, ambulans yang
membawa kedua orang tuanya tiba, kaki Futari sangat lemas saat
melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ayah dan ibunya
bercucuran darah dan luka yang terbilang parah , keduanya dibawa ke
ruang UGD, Futari tak henti hentinya melihat dada sang ibu, dulu ia
sering melakukan ini saat masih kecil jika ia tidur bersamanya, apakah
dada ibu bergerak atau tidak, tapi malam ini dada sang ibu bergerak
lambat, saat memandangi dada sang ibu ia bergumam “ayolah bu... Kau
wanita kuat diantara ribuan wanita di dunia ini, ku mohon bertahanlah,
aku tau ibu kuat” tangisnya pecah ia tahu ibunya tak bertahan lama.

Sesekali ia juga melihat sang ayah yang sedang dijahit lukanya, ia


tahu ayahnya kuat menahan itu semua, ayah ibarat Hercules bagi futari.

Saat sedang melihat sang ayah, seorang dokter berjalan kearahnya ,


lalu ia berkata “ maafkan aku tari, Allah sangat menyayangi ibumu”
tepat pukul 18.00PM sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya dunia
Futari benar benar runtuh seketika, ibu ibarat rumah baginya jika ia
tidak mempunya rumah kemana ia harus berpulang, ia berlari kearahnya
lalu memeluk ibunya dan ia hanya berkata “ tari belum minta maaf, tari
minta maaf belum bisa buat ibu bangga, selalu buat ibu khawatir dan
nangis karena ulah Futari, maaf maaf” sembari memeluk ibunya erat,
pelukan terakhir katanya.

Saat ibu sedang dikafani ia bergegas keruangan ayahnya, sang ayah


bertanya “ bagaimana dengan ibu tari?” dengan dada yang naik turun
Futari hanya menggeleng, Kenan tahu maksud anaknya, ia
menghembuskan nafas berat, ia harus menahan tangis didepan sang
putri saat ini, ia tak ingin terlihat lemah, ia berkata dengan raut wajah
penuh penyesalan “maafin ayah tari andai saja ayah tidak meminum
alkohol mungkin ibumu sedang memasak makan malam saat ini”
Futari menggeleng kuat “ tidak ayah jangan gitu, Allah memang sudah
mengatur semuanya”

Futari mendorong kursi roda ayahnya untuk menuju keruang jenazah


ibunya, ia membiarkan sang ayah hanya berdua saja dengan jasad sang
ibu, ia menatap langit langit rumah sakit, air matanya mengalir saat
mendengar tangis sang ayah, benar kata orang dinding rumah sakit
adalah bangunan paling banyak mendengar tangisan pilu dan bahagia di
dalamnya.

Krringg....

Suara bel membuyar lamunannya, tandanya ada pelanggan yang


baru saja masuk, ya Futari membangun usahanya sendiri semenjak
kejadian tersebut KLS CORP jatuh bangkrut jadi Futari memutuskan
untuk menjadi tulang punggung keluarganya, ia membuka toko dengan
tema Cinnamon rolls, kue tersebut adalah kedukaan ibunya, nama
cafenya juga dinamakan dengan nama cantik ibunya yaitu Lussy’s cafe.

Ia bisa melupakan kesedihannya dengan membuat kue.

LIBURAN DIRUMAH
Zeeky Fertian Rasya

Hari ini memasuki hari libur pertama, sedikit menyebalkan karena


ternyata aku harus diam dirumah sampai kembali ke sekolah. Tapi,
yasudah lah terima saja. Lagi pula banyak yang ngk kemana mana. Pasti
liburan dirumah juga seru.

Aku berjalan ke ruang tengah rumahku, . Disana ada ayahku yang


sedang menonton TV. Sedangkan ibuku memasak didapur . Baiklah aku
harus bicara sekarang, ayah, aku mau jalan-jalan kemana gitu, tapi kasih
uang dikit aja , kamu nih ya, jalan jalan mulu, dirumah aja. Aku harus
beralih ke ibu “ibu,aku mau keluar rumah? Gamau dirumah terus?
Yasudah sebentar ibu ambil uang pecahan dua puluh ribu .” Aku
ngapain pake uang ini Bu? “ Tanya ku pada ibu. Yaudah beli telur
setengah kiloya “ perintah ibu.

Aku berjalan keluar rumah, hari ini benar benar panas. Rasanya mau
minum es. Jalan ke warung serasa jalan di Jakarta. Serasa jauh banget,
panas. Kulihat disekitar tidak seramai biasanya, pasti mereka liburan.

Betapa sedihnya diriku ini aku pulang meletakkan telur didapur.


Langsung berjalan ke kamar dengan lesu. Kulihat disekitar kamarku.
Apa yang menarik disini? Mungkin aku bisa menonton film yg ada di
laptop ku. Ada film yang sudah aku download tapi belum aku nonton
filmnya “ The Raid” .

Besoknya aku masih melakukan hal yang sama tapi aku menonton
filmnya lebih sedikit. Dan terus seperti itu sampai tiga hari berikutnya.
Setelah beberapa hari hari sepupuku pergi kerumah, lalu dia ajak aku
untuk menjual pulsanya bersama sama, setelah beberapa minggu uang
aku sudah terkumpul banyak dari hasil menjual pulsa , dari hasil
menjual pulsa aku sudah dapat membeli kebutuhan sehari hari.

Liburan dirumah itu sangat menyenangkan bukan seperti yang kita


bayangkan. Liburan dirumah kita dapat membantu orang tua, kita
pengalaman pengalaman baru. Saya tidak mau jadi orang pinter yang
tidak berakhlak, saya mau jadi orang yg berpengalaman tapi berakhlak,
kalau orang pinter bisa pinterin orang lain, tapi kalau orang yang
berpengalaman tidak bisa di bagi bagi.

Anda mungkin juga menyukai