Anda di halaman 1dari 6

KASIH IBU SEPANJANG MASA

Karya : SHINTANA SAFIRA


Saya sangat bangga mempunyai sosok seorang wanita yang sangat sayang pada saya. Dan saya
juga sangat mengagumi sosok seorang wanita yang sangat berarti dalam hidup saya. Seseorang
itu yakni " Ibu ". Sudah sembilan bulan ibu mengandung saya, menyusui saya, merawat saya,
dan membesarkan saya hingga sebesar ini. Ibu telah membesarkan anaknya dengan penuh
kasih sayangnya.Ibu, engkau dengan sabarnya membimbing saya dengan penuh kesabaran.
Seorang ibu sangatlah berarti dalam hidup saya.Tanpa bimbingan dari seorang ibu, saya bukan
lah apa-apa.

Sekuat tenaganya ia melahirkan saya ke dunia ini, ia rela terbangun tengah malam dikala diri
saya menangis, dan ia pun rela badannya berubah menjadi gemuk demi si buah hatinya. Tetapi,
ibu masih sabar membimbing saya, walau terkadang diri saya membantah perintah darinya.
Tanpa lelah ia membimbing saya hingga sebesar saat ini. Kasih sayangnya tidak akan bisa
tertandingi oleh ibu-ibu mana pun. Ibu, engkau sangat begitu di haEverydi keluarga saya.
Karena tanpa sosok seseorang seperti ibu di kehidupan saya, dunia ini sangat tak berarti bagi
saya. Saya di lahirkan di kota ini, di Muaro Tebo, pada bulan Maret 2001.

Ibu, waktu berjalan sangatlah cepat. Saya sekarang sudah remaja. Ibu sama sekali tidak pernah
mengeluh padahal saya tahu ibu sangat letih, bekerja keras mencari uang untuk biaya Sekolah
saya. Ibu sama sekali tak pernah terlihat lemah, kecuali melalui tatap matamu yang bening. Ibu
selalu bisa menjadi pelindung dan memberikan solusi atas semua masalah yang saya hadapi.
Menjadi tempat mengadu, menjadi tempat melampiaskan sumpah serapah, ibu adalah segala-
galanya bagi saya. Sering kali saya membantah perintah yang ibu berikan kepada saya. Pernah
saya menyakiti hati nya, dengan membantah perintah yang ibu berikan kepada saya.Ibu, tak
terasa anakmu sudah sebesar ini. Tak terasa juga baru kemarin engkau menggendong saya,
menyusui saya, menimang saya, dan merawat saya. Ibu, engkau lah wanita yang mulia. Derajat
mu tiga tingkat di banding ayah. Kasih sayangmu adalah hidup saya dimana setiap belaianmu
adalah kebahagiaan saya. Ibu, engkau adalah pelita dalam hidup saya, engkau penolong hidup
saya dan engkau adalah napas saya.

Sangat berdosa sekali saya karena menyakiti hati ibu saya sendiri. Ada sebuah pepatah
mengatakan bahwa “Surga ditelapak kaki Ibu” memang benar sekali surga ada ditelapak kaki
ibu itu artinya bahwa kita sebagai anak tidak boleh berbuat jahat kepada ibu apalagi sampai
durhaka kepadanya. Begitu juga seperti kata Nabi Muhammad orang yang pertama harus di
hormati adalah ibu, ibu, ibu, dan ayah. kenapa demikian, karena ibu adalah sosok yang memang
harus dihormati sesuai dengan perjuangan nya melahirkan kita. Tetapi kita sebagai anak
kadang atau bahkan sering membuat ibu kita marah atau kecewa kepada kita. Kita tidak mau
mendengarkan nasihat ibu atau mungkin ngebentak ibu.

Ibu, kadang kala sering saya tidak menurut dengan aturan mu. Ibu, hampir setiap hari diri saya
sering membantah perintah dari mu. Tetapi, engkau masih dengan sabar nya melakukan
pekerjaan yang engkau perintahkan kepada saya. Ibu, tak terasa bagi saya umur mu sudah
semakin tua. Ibu, sampai saat ini anakmu belum bisa membalas budi mu untuk saya. Ibu,
semakin hari semakin membuat saya sedih, karena semakin hari semakin terlihat rambut mu
sudah mulai memutih. Ibu, tak terasa anak mu sudah tinggal 1 tahun lagi duduk di bangku SMA.
Tak terasa juga anakmu akan menginjak bangku perkuliahan. Ibu, akan banyak lagi biaya untuk
diriku. Tapi, saya belum bisa membuat mu bahagia sampai saat ini. Saya hanya bisa meminta,
meminta, dan meminta. Tanpa memikirkan dari mana ibu mendapatkannya. Ibu, semua
Keinginan saya engkau turuti, tanpa memikirkan harus dari mana mendapatkan nya. Yang
terpenting bagi ibu keinginan anak nya terpenuhi. Ibu, engkau selalu menuruti kehendak anak
mu, tetapi aku tidak pernah menuruti perintah nya. Ibu, kasih sayang mu pada saya tak akan
pernah pudar. Walau sampai badai menerpa.

Ibu, terkadang engkau pilih kasih terhadap saya. Engkau kadang mendahulukan permintaan
kakak saya di bandingkan diri saya. Ibu, engkau selalu membela kakak dari pada saya.

Ibu, engkau membanding-banding kan diri saya pada orang lain. Saya memang tidak pintar
seperti anak-anak lainnya. Ibu, mengapa engkau selalu membanding-bandingkan saya sama
orang lain,bu?
Ibu, tak terbayang oleh saya, jika suatu saat akan kehilangan dirimu. Ibu, di setiap do'a saya,
saya meminta panjang kan lah umur mu, sehat kan lah badannya(jasmani atau pun rohani).

Setiap tahun nya, pada bulan Desember di peringati Hari Ibu Sedunia. Ibu, setiap tahunnya para
ibu di seluruh dunia ini sangat di junjung derajat nya.

Ibu, setiap peringatan Hari Ibu, diri saya tidak pernah memberisesuatu pada mu. Ibu, baru
tahun belakang lah saya memberi mu sesuatu dengan memberi mu sebuah kue tart, bertuliskan
" SELAMAT HARI IBU ".

Ibu, baru tahun lalu lah saya baru bisa memberi mu sesuatu di Hari Ibu. Ibu, pernah saya
membuat kesalahan sehingga ibu sangat marah pada saya. Ibu, mengapa engkau mendidik saya
seperti ini? Saya tau mengapa ibu mendidik saya seperti ini, karena ibu mau yang terbaik untuk
diri saya.

Ibu, engkau sangat mengerti diri saya. Engkau tau kalau diri saya ingin meraih cita-cita tapi
engkau melarang saya. Tapi, ayah sangat setuju saya meraih cita-cita saya.Tapi, tak tahu apa
alasan ibu tidak mengizinkan saya untuk meraih cita-cita itu.

Ibu, tolong beri saya satu kepastian agar saya tahu apa alasan itu. Agar saya tahu apa yang ibu
inginkan dari diri saya. Suatu ketika, saya pergi untuk mendaftarkan diri saya ke suatu tempat
yaitu Universitas. Ketika saya pulang, ibu pun sudah menunggu saya di depan pintu.Karena hari
sudah semakin malam, ibu sangat khawatir pada saya. Sehingga ibu memarahi saya. Saya tidak
tahu mengapa ibu memarahi saya, tapi ayah saya selalu membela saya.

Di setiap saya merasa kesedihan saya selalu pergi ke satu sudut, dimana sudut itu tempat saya
menenangkan hati saya dan di sudut itu hati saya selalu tenang dan merasa sedikit bahagia,
saya tidak tau dengan apa sudut itu.

Malam hari yang saya lewati dan malam itu sangat menyakitkan bagi saya, baru sekali itu saya
melihat ibu marah besar dengan saya sehingga ayah dan ibu berantam karena cuman saya
pulang malam karena dari pagi saya mengantir dan mendaftar untuk kuliah makanya itu pulang
malam
Dan malam itu saya langsung minta maaf kepada ibu saya, saya berjanji tak akan mengulangi
lagi untuk pulang malam, ibu pun berkata : " ibu bukannya marah, tapi ibu hanya khawatir sama
engkau ibu takut kehilangan engkau yang kedua kali nya " kata ibu .

Ketika pagi tiba saya langsung keluar dari kamar dan langsung mandi dan langsung sarapan
bersama kedua orang tua saya ibu saya pun langsung bertanya kepada saya " pagi ini
rencananya engkau mau lemana " " saya ingin ke universitas mau sekalian selesaikan
pendaftaran ibuk. " " engkau pergi sama siapa..? " "sama teman ibuk." ya sudah entar kalau
engkau mau pergi jangan lupa pamit sama ibu dan ayah okey " " siapa ibuk". "Asalamualaikum "
"waalaikum salam " "siapa ibuk...?" " ini teman engkau sudah datang " " ya ibuk bentar , suruh
tunggu sebentar lagi " " ya ""ayok masuk dulu nak sekalian tunggu anak saya bersiap - siap dulu
" " iya buk " " ooohhh iya kamu mau minum apa...?" " minum air putih saja ibuk" " ooh ya sudah
ibuk kebelakang dulu ya" " ya buk "

Berapa menit kemudian ibunya pun datang sekalian membawa segelas air putih dan makanan.

" ini nak ibu bawak makanan sama minum buat kamu " " gak usah repot - repot ibuk saya
cuman sebentar kok, masih ny ibuk " " ini kok anak ibu mananya kok lama banget sih keluar dari
kamarnay , sayang buruan keluar dari kamar kasihan ini temannya tungguin engkau dari tadi " "
iya buk ini mau keluar " " iya sudah ya ibuk kami berdua pergi dulu assalamualaikum " secara
bersamaan. " waalaikumsalam , hati - hati di jalan ya " " iya ibuk " " pulangan nya jangan
kemalaman " " okey ibuk ".

Ketika saya tiba di kampus saya langsung mendaftarkan agar saya di terima di kampus yang
saya idamkan. Ketika saya di suruh ambil jurusan saya memilih. Saya terpikir antara memilih
jurusan teknik sipil atau keperawantan , ibu saya menyuruh saya masuk teknik sipil tapi saya
pengen jadi seorang perawat saya sempat binggung memikirkan itu sampai tidur pun saya
pikirkan makan pun saya pikirkan juga , ketika waktu itu masuk sholat zuhur saya pun berhenti
mengisih data untuk pengisihan pendaftaran itu , saya pun langsung pergi kemusolah / masjid
terdekat di kampus itu saya pun lasungsung masuk dan mengambil air wuduh agar pikiran saya
dan hati saya tenang untuk memilih jurusan yang saya inginkan.
Ketika saya sudah selesai ambil air wuduh saya pun langsung masuk ke masjid atau musolah
dan saya pun mengambil mukenah dan lansung sholat ajar tuhan memberikan jalan untuk saya
berpikir.

Ketika saya selesai sholat saya pun langsung pergi ketempat asal saya yaitu tempat pendaftaran
, saya pun langsung mengambil perkas atau kertas pendaftaran untuk melanjutkan pengisian
pendaftaran tersebut . dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang saya pun mengisih
semuanya dengan baik dan pada akhirnya saya pun bisa memilih jurusan yang saya inginkan
yaitu saya memilih jurusan keperawatan , tapi saya tidak tau apa pendapat dari ibu saya ketika
ibu saya tau apa jurusan yang saya pilih . apakah ibu saya akan marah kepada saya ....??

Ketika saya sampai dirumah dengan hari yang sudah cukup senja dan ketika saya mau masuk ke
dalam rumah saat pun melihat matahari yang sangat indah ketika matahari itu akan tetgelam.
Saya pun langsung membuka pintu dan mengucapkan salam kepada kedua orang tua saya "
assalamualaikum " " waalaikumsalam " " eee anak ibu yang cantik ini sudah pulang " " iya ibuk "
" oh iya gimana pendaftaran tadi engkau pilih jurusan apa ....??? " " tapi ibuk jangan marah ya
sama saya " " iya ibu gak marah kok " " janji " " iy ibuk janji apa sih gak buat engkau , engkau
kan anak ibuk satu - satunya " " sebelumnya terima kasih ya ibuk sudah janji sama saya " " saya
pilih jurusan keperawatan " " apakah keperawatan...!!!! " " iya buk aku pilih keperawatan , gak
masalah kan ibuk, pak , aku pilih ke jurusan keperawatan " " iya gak papa kok" kata bapak saya .
" iya gak masalah kok , kalu kamu jadi perawat engkau kan bisa merawat ibu dan bapak dengan
baik, kalau bapak dan ibuk sakit kan engkau bisa merawat kami dengan baik , ibuk senang sekali
engkau ambil jurusan itu. " " jadi ibuk gak marah kalau saya ambil jurusan itu , tapi ibu
bukannya suruh saya ambil jurusan teknik sipil kan ...??" " ya awalnya sih ibuk pengen engkau
ambil jurusan teknik sipil tapi kata bapak engkau tidak cocok kalau engakau ambil jurusan itu ,
tapi ibu bangga sama engkau karna engkau sudah meningkatkan atau mentinggikan derajat
kami sebagai orang tua. " " bapak sama ibu beruntung banget punya anak yang pintar , patung
sama orang tua, dan selalu rajin beribadah ." kata bapak . " terima kasih sama bapak dan ibuk
selalu mendukung saya dan selalu menyemangatin aku disaat saya sedih atau bahagia , saya
bertema kasih banyak kepada bapak dan ibu sudah menjadikan saya menjadi orang yang
berguna di masyarakat, tanpa didikan bapak dan ibuk mungkin saya tidak bisa seperti ini , saya
selalu sayang sama kalian berdua." " kami berdua juga sayang sama engkau " " ya sudah pak
dan ibuk aku masuk kekamar dulu ya mau mandi dulu" " ibu juga mau siapin makanan buat
kalian berdua" "assalamualaikum" " waalaikumsalam"

Terima kasih tuhan engkau sudah mengabulkan keinginan saya. Ooohhh iya saya baru ingat
kalau besok pagi kan hari ibu saya harus siapain hadiah yang spesial ini kira - kira apa ya...???
Gimana kalau saya kasih ibuk kue tapi yang sangat spesial iyaabetul juga itu . mendingan dari
sekarang saya pesan kue .

Ketika pagi sudah tiba saya pun langsung pamit kepada ibuk dan bapak saya , ketika malam
sudah tiba saya pun langsung memberikan kejutan kepada ibu saya , saya sudah bilang sama
bapak saya untuk pulang malam agar ibuk saya mikir kan saya.

Ketika saya sampai didepan rumah, ibu saya pun langsung memarahi saya, saya pun hanya
terdiam ketika memarahi saya ketika ibu selesai memarahi saya, saya pun langsung pergi ke
dapur dan langsung keluar dari dapur dan membawa kue dan saya pun langsung menyanyikan
lagu selamat hari ibu, ibu pun langsung tersenyum saya pun langsung menjelaskan kenapa saya
pulang malam karena saya ingin memberikan kejutan sama ibu sekali lagi selamat hari ibu buat
ibu yang saya sayang sampai maut memisahkan kita berdua ibu.

Terima kasih Ibu karena sampai saat ini engkau masih menyayangi saya.Saya sangat
menyayangi mu ibu.You're My Everything,MOM.

Anda mungkin juga menyukai