1. Pembukaan
- Membawa bendera + membaca text sumpah pemuda (saatbendera masuk diiringi
soundtrack drumband)
- Kandidat pembawa bendera : Yasmin, Cicik, Ardi, Gavind
2. Lagu : Tanah airku → Alfina menari diiringi lagu tanah airku
3. Adegan I
Narator : Tyas
Teater : Yasmin, Cicik, Ardi, Gavind, Alma, Vara, Alfina
4. Orasi : Alma, Vara, Alfina
5. Property : - Jas Almamater (umm, unmer, pim)
-kertas asturo
-Spidol warna hitam dan merah
-kain untuk headband
- Kursi
- kain untuk menutup kursi
- Koran bekas
- kertas orasi
Disuatu hari ditemani senja yang mulai menampakkan dirinya serta sebuah kertas
berisikan berita berita yang menggambarkan bagaimana kondisi ibu pertiwi.
Cicik : (sedang serius membaca sebuah Koran dengan tagline “kerusuhan papua”)
Yasmin masuk kemudian menepuk bahu cicik seakan menyapa, namun cicik tidak
menghiraukan.
Cicik tiba-tiba membuang koran yang berada ditangannya dengan sedikit emosi.
Yasmin : “ono opo seh cik? Ganok angin ganok udan ngamuk-ngamuk gak jelas,
awakmu kesambet?!”.
Cicik : “heh coba kau lihat berita dikoran itu ! ada kerusuhan lagi di papua ! yang
kemarin belum selesai muncul lagi kerusuhan yang baru!. Apa itu istilah Papua Tanah
Damai? Omong kosong semua! Mereka berpura pura perhatian dengan papua karna
mau mengeruk kekayaan papua saja!.”
Yasmin : “sek sek cik sakjane awakmu iki ngamuk-ngamuk nang sopo?”
Cicik : “pokoknya mereka-mereka itu! Para elit yang katanya peduli dengan papua dan
rakyatnya yang lain.”
Yasmin : “He cik gak kabeh wong elit koyok ngono, awakmu ojok asal ngarani,onok
kok sing temenan peduli karo papua, .”
Cicik : “halahh… mereka bilang kita ini satu bangsa, tapi kenapa orang papua sana
menderita?!?! Kenapa mereka selalu dibeda – beda kan oleh para elit?!?! ”
Yasmin : “Hmm uwes cik..uwes percuma, ora ono sing ngreken awakmu ngamuk-
ngamuk neng kene. Konco- konco e awakdewe sing demo ning ngarep e gedung DPR ae
ora direken kok .”
Sementara mereka berdebat Alma, dan Vara tak sengaja mendengar berdebatan
mereka berdua kemudian mereka memutuskan untuk mendekati mereka berdua.
Alma : “Ada apa kawan-kawan, kami dengar kalian berdua mendebatkan sesuatu”
Vara : “huh sungguh kasian ibu pertiwi, bencana di mana mana, kerusuhan papua,
reformasi dikorupsi, para elit mau menang sendiri ,apa lagi habis ini?.”
Alma : “Kawan-kawanku, hari ini rasanya tak lagi bijak jika melihat peristiwa ini
hanya isu sekali lewat. Indonesia sudah gawat. Memang benar Indonesia sedang
tidak baik-baik saja.”
Cicik : “ Perjuangan leluhur belum selesai, ayolah kita mulai perjuangan ini, kalau
bukan pemuda Siapa lagi?”
Alfina orasi :
Gavind orasi:
Ardi orasi :
Alfina, Ardi,Gavind :
Dan semoga,
Vara orasi :
Alma orasi :
Cicik orasi:
Yamin orasi :