Barisan Sudirman,terdapat sebuah keluarga yang berasal dari suatu ras terkenal di Jawa Timur yakni Ras Madura. Keluarga bapak ahmad atau yang biasa dipanggil keluarganya orang madura oleh sekitar tetangga dekat rumahnya ini memiliki 3 orang anak. Anak pertama dari pasangan suami istri bapak ahmad dan ibu siti ini bernama Aldi Saputra. Aldi ini bersekolah di SMPN Waringin. Aldi duduk di bangku kelas 1 menengah pertama.
Aku biasanya memanggil dengan sebutan Kak
Aldi. Kak aldi ini mempunyai hobi bermain sepak bola,selain itu juga ia mempunya hobi bernyanyi. Kak aldi ini merupakan kakak pertama yang sangat perhatian dan peduli terhadap semua adik-adiknya. Kemudian,anak kedua dari pak ahmad yaitu aku. Aku bernama Putri Naura. Semua orang terbiasa memanggil ku dengan sebutan “putri”. Aku memiliki hobi yakni suka membaca dan menulis. Hobiku ini sangat aku senangi karena dari saat aku kecil aku selalu diajari untuk membaca dan menulis oleh ayah dan ibuku. Aku masih berusia enam tahun. Aku juga mempunyai satu adik laki-laki yang sangat menggemaskan. Ia bernama Andik Firmansyah. Umur adik ku hingga saat ini masih mencapai 4 tahun. Dan di usia segini,ini merupakan fase dimana adik ku mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap segala barang-barang yang ia lihat disekitar rumahku. Aku juga memiliki seorang ayah yang sangat baik sekali terhadap aku dan keluargaku. Ayah ku ini bernama ayah Ahmad. Dan ibuku bernama ibu siti. Seseorang perempuan yang amat sederhana dengan ketulusan hatinya dalam merawat dan membesarkan aku dan kedua saudaraku.
Satu tahun pun telah berlalu. Saat ini aku berusia
7 tahun. Aku sangat senang sekali dengan usia ku yang telah menginjak usia tujuh tahun karena aku akan menempuh pendidikan dibangku sekola dasar. Disuatu pagi yang cerah dengan banyak burung-burung yang berterbangan, pada saat itu pula ayah ku dan ibuku bergegas pergi menuju ke Sekolah Dasar Negri Waringin untuk mendaftarkan aku sekolah. Mendengar hal itu, aku seketika sangat bahagia sekali.
Dalam hati kecilku pun berkata “ terima kasih ya
Allah, ahirnya aku bisa bersekolah di usia ku tujuh tahun ini. Aku akan bersekolah sama dengan anak-anak yang lainya. Aku sangat sangat bersyukur sekali .”
Akhirnya ibuku menyuruh ku untuk menjaga
andik karena ibuku akan pergi meninggalkan rumah untuk pergi bersama ayah ku. Lima menit kemudian ibuku berpamitan akan segera meninggalkan rumah untuk mendaftarkan aku sekolah. Kemudian setelah ibuku telah berangkat, aku langsung memandikan andik. Andik terlihat senang sekali karena sebentar lagi akan aku ajak bermain bola di depan halaman ruamhku. Sementara itu kakak ku sedang buru-buru untuk pergi kerumah mas ricky. Kakakku pun berteriak sambil memanggilku “ Putrii, kakak akan pegi kerumah ricky. Kamu harus menjaga andik. Kakak kerumah ricky untuk mengerjakan tugas kelompok kakak yang diberikan kepada bu guru tadi pagi.
Aku pun menjawab “ iya kak..., aku akan
menjaga Andik dengan hati-hati. Kakak hati-hati dijalan ya.”
Kakak ku pun menjawab lagi “ oh iya, nanti
tolong sampaikan kepada ayah sama ibu yaa. Kakak sedang mengerjakan tugas di rumah ricky.
Aku pun menjawab “ iya kak, nanti akan aku
sampaikan.”
Akhirnya andik pun sedang menungguku didepan
halaman rumah. Aku pun langsung menghampirinya dengan membawa sebuah bola kecil untuknya. Disaat aku telah menghampirinya, bola kecil itu pun langsung diambilnya secara cepat. Dan andik pun berkata “ kak ayo kita bermain bola disini saja. Aku yang bertugas menendang bola dari sini dan kakak bagian yang menangkap bola untk melemparkan nya lagi kepadaku .
“ Iya dek, kakak akan menangkap bolanya nanti.”
Jawabku dengan hati gembira.
Lama sudah aku bermain bola dengan andik.
Kemudian kita istirahat sebentar untuk mengistirahatkan lelah setelah bermain bola tadi. Setelah beristirahat aku langsung menuju ke dapur dan membiarkan andik di depan rumah untuk mengambilkan sarapan. Setelah selesai mengambil sarapan dari dapur, aku langsung menemui andik untuk memberikan sarapan yang telah dibuatkan ibu. Andik pun memakan sarapan ini dengan sangat lahap sekali. Sepuluh menit pun berlalu, dan sarapan nya itu sudah habis semua tanpa terkecuali. Aku sangat senang sekali melihat adik ku yang melahap makanan dengan lahap sekali. “ Sudah kenyang dek perut kecil mu itu ? “ tanyaku dengan sedikit tertawa bahagia melihat nya.
“ Yaa, aku sudah kenyang kak. Terima kasih ya
kak.” Jawab andik dengan tersenyum.
Setelah semuanya telah selesai, terdapat
seseorang anak kecil sedang berada di depan rumahku. Kemudian aku berjalan kedepan rumah untuk melihat siapa yang telah datang ke rumah ku. Dan ternyata ia adalah Nico. Nico merupakan teman adik ku. Biasanya, nico kalau kerumah ku pasti ia akan mencari andik untuk mengajak bermain di depan rumah nya. Rumah nico sangatlah dekat dengan rumah ku, hanya tinggal beberapa rumah saja di sebelah kiri jalan dan itu tepat rumah nico.
“ Kak, bolehkah aku mengajak nico bermain di
rumah ku. Karena aku mempunyai mainan baru. “ucap nico kepadaku. “ Iya, kalian boleh main asalkan jangan lama- lama dan jangan main ke tempat-tempat lain ya.” Ucapku untuk nico.
“ Iya kak, aku akan main dirumah ku saja.” Ucap
Nico.
“ Andikk....kesinilah. Nico akan mengajak mu
bermain kerumah nya.” Ucap ku kepada andik dengan sedikit keras.
“ Iya kak, aku pamit yaa. Aku akan bermain
kerumah nico.” Ujar Andik.
” iya hati-hati dek” Ucapku pada andik
Setelah semuanya pergi terhadap keperluannya.
Tinggal aku seendiri. Sendiri di sebuah rumah yang sangat sederhana. Ketika aku sendirian dirumah, aku selalu mengisi kegiatan ku dengan membaca buku-buku yang terdapat diruamh ku. Buku apapun itu aku baca, meskipun aku belum memahaminya karena yang ku ambil adalah buku kakak ku. Tetapi, terkadang aku juga membaca buku yang telah di belikan oleh ayah ku seperti buku cerita, novel, dan buku majalah bobo. Buku-buku tersebut sering kubaca karena aku sangat suka membaca buku. Ketika aku mulai bosan membaca buku, aku langsung menggambil buku gambar ku untuk menggambar sebuah sesuatu yanga ada dipikiranku atau sesuatu yang sedang ingin aku gambar. Disisi lain juga, aku tidak terlalu pandai dalam menggambar. Tetapi aku sangat menyukai gambaran ku walau hasilnya sangat sederhana.
Sekian lama aku sedang menunggu kepulangan
ibu dari sekolahan, hatiku terasa bergetuk kencang. Tanpa kusadari ibuku telah sampai didepan rumah. Aku menyambutnya dengn hati riang.
“ Ibu, bagaimana? Apakah aku jadi bisa
bersekolah dasar? ” Ucapku pada ibu.
Ibuku pun menjawab “ iya nak, kamu bisa
bersekolah. Besok adalah hari pertama kamu masuk sekolah yaa.” Dengan perasaan terkejut aku menjawab “ Benarkah bu? Aku sangat gembira bu...”
“Iya nak....” Jawab ibuku
Ayah pun berkata padaku “ Besok ayah akan
mengantarmu kesekolah. Jadi,bangun lebih awal yaa.”
“ Iya, siap ayah.” Jawabku kepada ayah dengan
tersenyum.
Dipagi hari yang cerah, tepat hari senin. Hari
dimana hari pertama aku masuk sekolah. Ibuku langsung membangunkan aku dan dan kakak ku. Kemudian aku bergegas bangun dari tempat tidurku untuk mandi. Sebelum itu, aku terlebih dahulu merapikan tempat tidurku dan menyiapkan peralatan sekolah yang aku butuhkan. Dua puluh menit pun telah berlalu, aku sudah siap untuk berangkat kesekolah. Tetapi aku akan memakai sepatu terlebih dahulu. Setelah semuanya telah siap, ibuku memberikan sepiring sarapan terlebihan dahulu. “ Putrii....ini sarapan mu.makanlah terlebih dahulu.” Ucap ibuku sambil tergesa.
Aku pun mejawabnya “ Iya bu...ini segera ku
makan. Aku tidak ingin terlambat kesekolah untuk hari pertamaku.”
“ Yasudah hati-hati dijalan ya nanti.
Ayahhh....Ayahh.......segera antar putri kesekolahan nya.” Ucap ibuku pada aku dan ayah.
Aku pun memanggil ayah “ Ayahhhh.... ayoo kita
berangkat kesekolah putri. Putri sudah siap ayah. Ayooo ayah, aku tunggu di depan rumah ya.”
“ Iyaaa nak, ayah akan menggambil kunci sepeda
motor terlebih dahulu ya. Tunggu ayah didepan rumah saja.”
Aku pun menjawab nya “ Iya ayahhh......”
Setelah ayah mengambil kunci sepeda motor, aku
dan ayah langsung bergegas menuju kesekolah ku yakni Sekolah Dasar Negeri Waringin. Sepanjang jalan, aku sering menemui anak-anak sepertiku yang akan menuju kesekolahannya masing-masing. Burung-burung pun ikut menghiasi langit di dalam keadaan macet ini. Tak lama kemudian, ternyata aku dan ayah telah sampai di depan halaman Sekolah Dasar Negri Waringin. Pada saat itu, banyak sekali ku temui teman-teman baru yang akan menjadi teman ku juga di sekolah ini.
Suasana disekitar sekolahku sangat-sangat ramai
dengan para anak-anak yang berlarian kesana kemari. Setelah melihat itu ayah ku langsung mengajak ku untuk mencari kelas ku. Sekian lama mencari-cari, ayahku menemukan kelas ku. Kelasku ternyata berada tepat disebelah kanan koperasi sekolah. Perasaan ku sangat senang sekali waktu itu. Ayah ku bergegas untuk menyuruhku masuk kedalam kelas ku tadi agar aku bisa memilih tempat duduk yang aku inginkan. Dengan hati yakin aku perlahan-lahan memasuki ruang kelas ku dengan suasana burung-burung yang berterbangan dengan gembira. Sebelum aku memasuki kelas, ayah berpesan padaku “ Putri....kamu disini jaga dirimu yaa, karna disini banyak teman-teman baru mu yang belum pernah engkau temui. “
“ Iya ayah, Putri akan menjaga diri putri sendiri.
Terima kasih ayah telah mengantarkan putri juga “ Jawabku pada ayah dengan tersenyum.
“ Iya nak, itu sudah menjadi tugas ayah “ Jawab
ayah sambil bergeagas pergi dari sekolahku untuk menuju ke kantor ayah bekerja.
Setelah aku berbincang-bincang dengan ayahku,
aku bergegas memasuki kelasku uuntuk memilih tempat duduk yang sesuai dengan keinginan ku. Pada saat pertama kali langahku memasuki kelas ku, perasaan ku sangat senang sekali. Seketika perasaan ku langsung berdebar tidak karuan. Dan seketika itu, mata ku langsung tertuju pada suatu bangku tepat di deretan tengah bangku nomer dua. Aku pun langsung menuju bangku tersebut dan segera menempati bangku tersebut. Setelah aku menduduki tempat tersebut aku disapa dan diajak berkenalan oleh teman belakang bangku ku. Ternyata ia mengajak ku untuk berkenalan. Terdapat dua orang dibelakang ku pada waktu itu. Dan ia adalah Nia dan Novi
Nia dan Novi pun berkata “ haloo.....siapa nama
mu? Bolehkah kita berkenalan.
Aku pun menjawab dengan tersenyum “ Tentu
saja, nama ku Putri teman-teman. Salam kenal ya.”
Nia dan novi pun bergegas untuk menyulurkan
tangan nya untuk bersalaman dengan ku. Dan aku pun juga membalas uluran tangan mereka sebagai tanda pertemanan kita. Setelah kita berbincang-bincang anatara satu sama lain, datanglah seorang siswi permpuan berambut panjang lalu dengan perlahan ia menghampiriku. Seketika itu, aku dan kedua teman ku langsung melihat nya dengan mata yang begitu fokus. Kemudian siswi berambut panjang itu benar- benar menghampiriku dan ia berkata padaku “ Bolehkah aku duduk disebelah bangkumu ini?”
“ Tentu saja, engkau boleh duduk disebelah
bangku ku ini dan aku segera mmpersilahkan tempat duduk untuk nya.” Ucapku padanya.
“ Terima kasih ya, oh iya nama kamu siapa ?”
Ucapnya.
Aku pun menjawab dengan senang hati “ Nama
ku adalah Putri, salam kenal ya...”
“ Oh iya aku tadi lupa menyebutkan namaku,
namaku adalah Dita.” Ucap dita pada ku.
Setelah Aku dan Dita berkenalan antara satu
sama lain. Aku mengajaknya untuk berbincang-bincang denganku dan juga kedua teman baruku tadi. Tak lama kemudian datanglah seorang ibu guru yang masuk kedalam kelas ku. Ternyata ia adalah guru yang akan menemaniku dan teman-teman untuk 1(satu) tahun kemudian. Aku dan teman-teman ku sangat senang sekali karna kita mempunyai guru.
Perempuan berhijab itu lalu berdiri di tengah-
tengah kami dengan senyum manisnya. Perempuan itu adalah guru untuk kami. Tak lama kemudian, seorang perempuan itu memperkenalkan dirinya didepan kami semua. Bu Danis, itulah sebutan nama untuk kami panggil katanya.
“ Halo anak-anak.....selamat pagi semuaaa “ Ujar
Bu Danis dengan menatap semua muridnya tanpa terkecuali.
Semua teman-taman ku langsung menjawabnya “
Selamat pagi juga bu....”
“ Jadi anak-anak, ibu disini untuk menjadi guru
kalian untuk satu tahun kedepan. Ibu harap anak-anak bisa berbaur dengan ibu dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan ikhlas ” Ucap Bu Danis untuk kami semua. Setelah bu danis menyampaikan harapan nya untuk kami semua, bu danis lanjut untuk memberikan kami jadwal pelajaran, agar besok sudah bisa dimulai pelajaran. Bu danis kemudian bergegas menuliskan jadwal pelajaran dari hari senin hingga hari sabtu dipapan tulis. Semua murid-murid di haruskan mencatat jadwal pelajaran yang dituliskan oleh bu danis.
Aku dan dita pun langsung mencatat jadwal
tersebut. Lima menit kemudian, suasana kelas terasa begitu bising dengan ramainya suara celotehan dari teman-teman ku yang duduk dibangku belakang. Mereka adalah Chelo, Dava, Irawan dan Ivan. Mereka ber-empat sangat ramai sekali dengan mebicarakan hal- hal yang menurut mereka lucu hingga suasana kelas menjadi sangat ramai. Pada saat bu danis menulis dipapan dengan suasana ramai ini, bu Danis pun dengan langsung mengarahkan pandangannya kepada empat anak yang duduk di belakang itu. Bu Danis pun langsung menyuruh mereka untuk mencatat jadwal dan tidak banyak bicara yang dapat membuat suasana kelas menjadi sangat ramai sekali.
Sudah diperingatkan, tetap saja mereka ber-
empat itu tidak bisa diam. Akhirnya bu Danis pun menghukum mereka untuk berdiri di depan kelas sampai semua teman ku yang menulis jadwal peajaran selesai.
“ Ayo..... cepat, kalian ber-empat maju ke depan
dan berdiri di sini “ Ucap Bu Danis pada mereka.
Setelah mendengar perkataan Bu Danis, mereka
ber-empat lalu saling menyalahkan atas kejadian itu.aku dan semua teman ku seketika langsung melihat mereka ber-empat.
“ Ini gara-gara kamu semua, sampai-sampai di
suruh berdiri di depan kelas kan sama Bu Danis “ Ucap irawan pada Ivan, Chelo, dan Dava.
Chelo dan Ivan pun menjawab “ kenapa kamu
jadi menyalahkan kami, kan kamu juga ikut membuat kelas menjadi ramai kan “. Dava pun ikut menyauti perkataan Ivan dan Chelo “ Iya wan, kan kamu juga ikut ramai. Kenapa kamu salahin kami aja, padahal kamu juga ramai ”.
“ Ya tapi ini gara-gara kalian semuaaaa......”
Ucap irawan pada teman-teman nya.
“ Sudah-sudah kalian ber-empat jangan saling
menyalahkan. Kalian semua salah. Ayu cepat maju kedepan dan berdiri disini “ Ucap Bu Danis kepada mereka.
Akhirnya mereka ber-empat pun maju kedepan
dengan diiringi suara teriakan cemoohan dari teman- teman yang lain. Disitu, Ivan disuruh maju terlebih dahulu kemuadian diikuti ketiga teman nya yang lain. Setelah sampai di depan, mereka ber-empat langsung di suruh bu Danis untuk berdiri di tepat sebelah papan tulis. Banyak teman-teman yang melihat.i mereka dan menertawakan mereka ber-empat. Bu danis pun selesai menulis jadwal kemudian duduk sebentar sambil menunggu anak-anak menulis jadwal sampai selesai.
“ Ahirnya aku selesai juga menulis ini ” Ucapku
dalam hati.
“ Dit,dita.... aku sudah selasai menulis ini. Kamu
sudah selesai kah? “ Ucapku pada dita dengan hati senang.
“ Sebentar lagi put, ini hanya kurang sedikit saja
“ Jawab Dita pada Putri.
Sementara dita menulis, aku menoleh kebelakang
dan melihat pekerjaan Nia dan Novi. Ternyata mereka berdua telah selesai menulis. Akhirnya Aku, Nia, dan Novi pun bercanda gurau sambil menunggu dita. Tak lama kami bergurau-gurau, ternyata dita sudah selesai menulis. Ya sudah kami ahirnya bercanda-canda karna tugas kami sudah selesai. Teman-teman yang lain juga ternyata sudah pada selesai dan mereka ber-empat juga masih tetap berdiri di sebelah papan tulis. “ Apakah semuanya sudah menulis anak-anak ? “ Ucap bu Danis pada anak-anak.
“ Sudah selesai buu..... “ Jawab semua murid-
murid.
Bel istirahat pun seketika berbunyi hingga
mengagetkan para murid-murid. Murid-murid pun senang sekali. Bu danis juga mengijinkan anak-anak untuk beristirahat terlebih dahulu termasuk empat anak yang tadi berdiri disebelah papan tulis tadi. Suasana kelas seketika menjadi ramai dengan berlomba- lombanya anak-anak keluar kelas menuju kantin untuk membeli sebuah makanan yang mereka inginkan. Ada juga beberapa teman ku yang masih dikelas untuk memakan bekal yang mereka bawa dari rumah.
Setengah jam pun berlalu, bel sekolah kembali
berbunyi yang menandakan jam istirahat telah berakhir. Murid-murid sekolah dasar negeri waringin pun bergegas memasuki kelasnya masing-masing. Aku, Dita, dan Nia bergegas menuju kelas 1a. Kelas 1a adalah kelas ku dan teman-teman yang lain. Sesampainya aku dikelas, aku langsung duduk dibangku ku sendiri. Ternyata suasana kelas sudah mulai ramai dengan kembalinya teman-teman yang telah beristirahat tadi. Satu persatu bangku yang kosong dikelas telah terisi semua. Tak lama juga, Bu Danis perlahan menuju kelas kami.
Bu danis pun telah memasuki kelas 1a. Bu danis
lalu menyampaikan kepada anak-anak agar jangan sampai lupa untuk besok membawa jadwal pelajaran sesuai hari selasa. Bu danis juga menyuruh untuk Chelo, Ivan, Dava dan Irawan menulis jadwal pelajaran terlebih dahulu agar besok dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Sementara mereka ber-empat menulis jadwal terlebih dahulu, bu danis lalu menanyai salah satu dari kami.
“ Dita, jadi besok apa pelajaran yang harus kamu
bawa? “ Tanya bu danis pada dita. “ Yang harus saya bawa besok adalah bahasa indonesia, matematika dan pendidikan agama islam bu ” Jawab dita dengan sedikit terkejut
Sudah paham ya berati anak-anak, jadi jadwalnya
besok adalah bahasa indonesia, matematika dan pendidikan agama islam. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Murid-murid pun begitu gembira. Anak-anak, karna bel pulang sekolah telah berbunyi mari kita berdoa terlebih dahulu sebelum pulang. Setelah selesai berdoa semua murid-murid bergegas salim kepada bu danis sebelum pulang. Anak-anak menjadi berebut untuk bisa salim dulu agar bisa pulang terlebih dahulu. Setelelah selesai semua salim, aku langsung salim dengan mencium tangan bu danis dan mengucapkan salam padanya. Kemudian aku bergegas keluar dari kelas karena ayah telah menjemputku di depan sekolah.
Aku langsung menghampiri ayah dengan
mencium tangan ayah juga. Kemudian kami langsung bergegas pulang. Di sepanjang jalan aku menikmati pemandangan gunungdengan burung-burung yang berterbangan. Di sepanjang jalan juga ayah menemui pedagang buah semangka. Kemudian ayah membeli sebuah semangka untuk dibawa pulang karena itu adalah buah kesukaan andik. Setelah kita lama di perjalanan, akhirnya kita telah sampai didepan rumahku. Aku dan ayah pun langsung disambut oleh ibu dan andik.
Suasana rumah terasa begitu berubah dari yang
hening menjadi suasana penuh riang gembira. Ibu dan andi langsung keluar untuk menghampiri aku dan ayah dari depan rumah. Tak lama kemudian kak Aldi pulang dari sekolahnya. Jadi pada waktu itu semuanya berkumpul dengan lengkap didepan halaman rumah ku. Ayah ku menyuruh untuk semua masuk kedalam rumah untuk menikmati makan siang.
“ Bu....ambilah buah semangka itu di dekat
sepeda motor ya bu, karna ayah tadi membeli sebuah semangka karena teringat oleh andik .” Ucap ayah pada ibuku Ibuku pun menjawab “ Iya ayah, setelah ini ibu akan ambil buah semangkanya.”
Semua telah masuk kedalam rumah. Aku, ayah,
dan kak aldi beregas untuk mengganti pakaian kami dan membersihkan badan kami. Sementara itu, ibu dan andik pegi ke dapur untuk mempersiapkan makansiang dan memotong buah semangka yang tadi di bawa oleh ayah.
“ Masakan telah siap, ayo semuanya kumpul di
ruang makan ” Ucap ibu sambil memanggil semua anggota rumah.
Aku pun menjawab ucapan ibu dengan tergesa “
sebentar ibu, putri sedang ganti baju terlebih dahulu karna seragam putri ini besok masih di pakai “
Sementara aku masih mengganti pakaian. Kak
aldi, ayah, dan andik menuju ruang maan untuk menimati makanan siang yang telah dimasak oleh ibuku. Ibuku lalu mempersiapkan semuanya seperti menyiapkan piring, nasi, sendok, dan minum nya. Tak lama kemudian, aku menghampiri semuanya yang ad di ruang makan waktu itu. Semua telah berkumpul dan ibuku menyuruh untuk langsung mengambil apa yg di suka untuk dimakan.
“ Ayo semuanya makan lah. Hari ini ibu masak
sayur bening dengan telor dadar dan ayam goreng yaaaa.....” Ucap ibu sambil tersenyum.
Andik pun langsung mengambil piring dan
berkata “ Waw.... aku mau ayam goreng ya bu “
“ Iya andik, ambilah yang engkau mau. Makan
semuanyaa jugaaa “ Ucap ibu dengan sedikit tertawa.
Akhirnya semua sedang memakan masakan ibu.
Aku yang makan dengan sayur bening dan telor dadar , kak aldi yang makan dengan sayur bening dan ayam goreng dan ayah yang makan dengan sayur bening beserta telor dadar dan ayam goreng. Semua begitu terlihat sangat lapar. Ibu yang hanya terdiam melihat kami semua yang makan dengan lahap. Ibu juga sangat senang karena dapat melihat semua anggota keluargamya dapat makan hari itu. Setelah selesai semua makan. Ibu akhirnya makan nasi dengan sayur bening dan lauk seadanya. Sementara ibu yang sedang makan, aku langsung memberesskan semua piring dan gelas yang telah dipakai oleh ayah, andik dan kak aldi tadi. Kemudian aku lanjut dengan mencuci atau membersihkan semua piring dan gelas yang kotor tadi agar ibu tidak kelelahan nanti. Setelah aku mencuci semuanya aku melihat ruang makan lagi, apakah masih ada yang tertinggal. Eh, ternyata semua sudah bersih. Jadilah tugas ku selesai untuk membantu ibuku.
Di depan halaman rumah, tampak kak aldi dan
andik yang tengah bemain bersama. Ternyata kak aldi sedang mengajak andik untuk bermain bola. Sementara mereka berdua bermain bola, aku hanya melihat mereka dari kejauhan sambil membaca buku majalah bobo yang aku punya. Aku membaca buku itu dengan santai yang diikuti pemandangan yang sangat indah. Setelah selesai membaca buku majalah bobo yang aku punya, aku kembali masuk kedalam kamar untuk mengambil buku apapun yang belum pernah kubaca atau buku-buku simpanan ayah untuk mengisi waktu luangku. Setelah cari mencari suatu buku, akhirnya aku menemukan suatu buku yang membuatku tertarik pada nya. Buku itu merupakan suatu novel karya Tere Liye. Buku itu memiliki judul yaitu Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin. Dengan cekatan aku langsung mengambil buku itu dan langsung meninggalkan kamar ayah untuk menuju halaman rumah. Sesampainya aku di depan halaman rumah, aku langsung duduk di depan dengan pemandangan sebuah permaiann bola. Dengan sanagat senang aku langsung membaca buku itu halaman demi halaman. Sang mentari mulai meninggalkan tempat nya. Hal ini menunjukan langit telah sore. Aku langsung meninggalkan halaman rumah dan langsung membantu ibu untuk merapikan rumah dan membersihkan diri. Saat semua orang dirumah telah selesai mandi, aku bergegas langsung mandi. Tak lama kemudian suara adzan maghrib telah terdengar. Semua keluarga ku telah menunggu ku untuk menjalankan sholat maghrib terlebih dahulu. Ayah ku pun memanggilku dengan suara sedikit keras “ Putri.... ayo kita sholat berjamaah dulu “.
“ Iyaa ayah.... aku akan segera mengambil air
wudhu terlebih dahulu dan segera menuju ke mushola “ Ucapku pada ayah dengan sedikit terburu-buru
Setelah selesai aku mengambil air wudhu, aku
langsung menyusul ke musshola dan langsung menunaikan sholat bersama. Semua menunaikan sholat dengan khusuk tanpa terkecuali andik juga. Setelah selesai sholat semua juga berdoa untuk memohon keinginan nya agar tercapai.
Sholat maghrib telah selesai. Waktu isya juga
telah berlalu. Akhirnya aku memutuskan untuk mempersiapkan buku-buku yang besok akan ku bawa sesuai pelajaran. Pelajaran yang besok harus ku bawa adalah ilmu pengetahuan sosial, bahasa indonesia, dan matematika. Setelah aku mempersiapkan buku-buku untuk besok aku langsung bergegas untuk belajar. Malam itu, aku sangat tertarik untuk mencoba belajar pelajaran matematika. Tetapi aku tidak bisa dengan lancar menghitung akhirnya aku mencari kak aldi. Aku akan meminta kak aldi untuk mengajariku belajar menghitung.
“ Kak aldi......dimana kakak? “ Ucapku untuk
memanggil kak aldi dengan berteriak.
Kak aldi pun mendengar suaraku itu dan lantas
berkata “ Kak aldi ada di kamar....kemarilah “
“ Iyaa kakkk....... aku akan segera ke kamar
kakak “ Jawabku pada kak aldi.
Aku bergegas menuju ke kamar kak aldi dengan
terburu-buru dan membawa buku matematika ku. Sesampainya didepan kamar kak aldi aku langsung mengetuk pintunya dengan keras. Kak aldi pun langsung membukakan pintunya dengan cepat. Setelah dibuka pintuya oleh kak aldi. Aku segera duduk di depan kak aldi dengan membawa peralatan belajarku. Kak aldi pun lantas bertanya padaku “ ada apa putri engkau menemui ku ? “
“ Ajari aku belajar menghitung kak. Ini pelajaran
matematika yang ingin aku pelajari “ jawabku pada kak aldi.
“ Oke putri, kakak akan mengajari kamu “ Ucap
kak aldi padaku.
Satu jam pun telah berlalu. Kak aldi mengajariku
dengan perlahan-lahan sehingga aku menjadi paham cara menghitung yang benar. Memang kak aldi itu kakak yang terbaik di dunia.
Setelah aku belajar dengan kak aldi, aku pergi
meninggalkan kamar nya untuk menuju kamarku. Ini sudah malam, sudah sekitar jam delapan malam. Aku harus bergegas tidur agar besok tidak terlambat masuk sekolah. Lampu – lampu kamar lalu aku matikan dan kipas angin aku nyalakan. Malam ini aku tidur ditemani sang rembulan bersama para sahabatnya yakni bintang- bintang. Sang mentari pun telah bangun dari tidurnya, hal ini menandakan pagi telah dimulai. Aku pun berberes dengan biasanya dan tak lupa membantu ibu juga.
Jam telah menunjukkan waktunya. Dia akan
mendekati jam 7. Hal ini menandakan aku harus segera berangkat dengan ayah. Dengan santai aku dan ayah menuju ke sekolah ku.