Anda di halaman 1dari 2

Libur Idul Fitri kali ini, aku banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.

Entah itu keluarga


kecil maupun keluarga besar. Semuanya berkumpul dirumah kakek dan nenek.

Namun pada lebaran pertama, saat pelaksanaan sholat idul fitri masih belum seramai saat
lebaran kedua dan ketiga. Pada lebaran pertama ketika pelaksanaan sholat idul fitri, aku
melaksanakan sholat di masjid dekat rumah. Keluargaku juga ikut sholat bersama di masjid itu.
Di masjid dekat rumahku ini, banyak sekali orang orang yang melaksanakan sholat disana.

Pelaksanaan berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Seperti rutinitas biasa di
masjid, ketika sudah selesai pelaksanaan sholat biasanya ada orang orang yang bertukar
makanan disana. Namun aku tidak pernah ikut, aku sehabis selesai sholat langsung pulang
untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian, biasanya aku makan terlebih dahulu untuk mengisi perut kosong.
Setelah selesai semua, aku pun ber maaf maafan dengan bapak dan ibu. Kami saling
memaafkan dengan hati yang ikhlas atas kesalahan yg pernah diperbuat.

Setelah selesai ber maaf maafan, biasanya kami sekeluarga kecil langsung ke rumah kakek dan
nenek untuk meminta maaf juga. Tak lama, setelah selesai bersilaturahmi dirumah orang
tuanya ibuk, kami juga tak lupa untuk bersilaturahmi dirumah orang tuanya bapak.

Singkat cerita, dengan melalui perjalanan ke rumah orang tuanya bapak yang memakan waktu
hanya 30menit. Disana kami saling ber maaf maafan, juga ditetangga sekitaran rumah nenek
kami juga berkunjung untuk bersilaturahmi.

Hingga sore tiba, kami bersiap pulang ke rumah untuk beristirahat, agar hari esok tidak terlalu
lelah.

Pada lebaran kedua, banyak keluarga besar yang berdatangan ke rumah kakek dan nenek.
Dirumah beliau sangatlah ramai, banyak anak, anak mantu, cucu yang memenuhi rumah kakek
dan nenek. Ketika semua sudah berkumpul, mereka ber maaf maafan terlebih dahulu terutama
dengan kakek dan nenek. Lalu setelah ber maaf maafan, kami pun makan bersama dengan
menu yang sudah disiapkan. Selesai makan, kami saling berbagi cerita dengan suka cita. Tak
hanya orang yang lebih tua yang bercerita, banyak juga cucu cucu kakek nenek yang bermain
bersama. Dalam rumah kakek nenek menjadi sangatlah ramai dengan suara yang saling sahut
menyahut.

Sehabis waktu dzuhur, kami sekeluarga besar biasanya bersilaturahmi di tetangga tetangga dan
juga di kerabat lain. Tapi tidak dengan kakek nenek, karena biasanya rumah kakek nenek biasa
didatangi oleh banyak orang untuk bersilaturahmi. Kami pun bersilaturahmi dengan kerabat
lain,hingga menjelang waktu maghrib.

Malam harinya masih ada keluarga yang berkumpul, rumah kakek dan nenek pun masih di
ramaikan dengan orang yang masih keliling untuk bersilaturahmi. Biasanya juga ada keluarga
yang menginap dirumah kakek dan nenek.

Pada hari ketiga, aku dan teman teman SMP berencana untuk bersilaturahmi di setiap rumah
guru. Kami berkumpul ditempat yang sudah di diskusikan bersama sama. Banyak yang ikut
bersilaturahmi ke rumah guru. Ada beberapa rumah guru yang tidak kami datangi karena kami
pun tidak mengetahui rumah beliau beliau tersebut, namun dengan gantinya besok ketika kami
sudah masuk kembali kami bersilaturahmi langsung dengan guru guru yang rumahnya tidak
kami temui untuk bersilaturahmi. Lalu pada akhirnya kami selesai, lalu pulang ke rumah masing
masing. Aku langsung ikut melanjutkan bersilaturahmi dirumah tetangga. Aku bersilaturahmi
dirumah tetangga bersama orang tua dan om beserta istrinya. Silaturahmi ini untuk
memperkuat tali persaudaraan dengan tetangga.

Pada hari keempat, aku dan teman teman alumni SD juga bersilaturahmi dengan guru SD kami
dulu. Karena rumah kami dekatan, maka kami berkumpul disalah satu rumah teman alumni SD.
Kami saling bersilaturahmi dahulu, lalu berangkat ke rumah guru guru agar tidak kesiangan.
Kami memulai dengan jarak rumah guru yang lebih jauh dahulu lalu ke rumah guru yang dekat.
Waktu kami datang kerumah wali kelas ketika SD dulu, rejeki kami ini mendapatkan air zam
zam asli dari Arab. Lalu kerumah guru guru yang lain juga. Pulang dari bersilaturahmi, kami
mampir untuk mengisi perut terlebih dahulu. Setelah makan kami pun pulang kerumah masing
masing.

Dan pada hari minggu nya, aku dan sekeluarga besar ada rencana untuk pergi ke rumah kerabat
yang lumayan jauh. Kami berkumpul disana selain bersilaturahmi juga untuk ber rekreasi
bersama sama. Ketika kita bermain sendiri atau dengan orang ramai itu tetap sama namun
hanya suasana nya yang berbeda. Ketika ramai kita lebih ke banyak yang bisa diajak berbincang
bincang, dan lebih dapat merasakan senang.

Setelah kami bersilaturahmi lalu ber rekreasi, akhirnya Kami pun memutuskan untuk pulang.
Karena hari pun sudah mulai sore. Puas dengan kegiatan yang dipenuhi dengan rasa
kegembiraan bersama keluarga.

Itulah cerita liburan Idul Fitriku. Menghabiskan waktu dengan keluarga, yang entah itu keluarga
kecil maupun keluarga besar. Kami yang dapat saling berbagi cerita, menasehati satu sama lain,
dan saling menghargai serta menghormati antar sesama.

Bahagia itu sederhana. Saat melihat keluarga masih diberi kesehatan dan masih bisa berkumpul
bersama mereka. Bersama keluarga, selalu terasa ramai dan damai, menyenangkan dan
tenang.

Anda mungkin juga menyukai