Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN WIDYA WISATA

KE PANGANDARAN – BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

NAMA PENULIS :
1. SYAHRUL ARYA M (30) VIII-D
2. MUHAMMAD GHAZIE A (20) VIII-D
3. AHMAD FAUZI BAGUS P (01) VIII-D
4. IQBAL ROMANSYAH (13) VIII-D
5. RIZKY FAJAR SAPUTRA (25) VIII-D
6. RIZKY YUNIANTO S (26) VIII-D

SMP NEGERI 36 PURWOREJO


KEMANUKAN, KECAMATAN BAGELEN, KABUPATEN PURWOREJO
KODE POS 54174
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat yang
diberikan kepada kami sehingga kami dapat melakukan study tour hingga dapat
menyelesaikan tugas laporan ini dengan baik tanpa ada suatu halangan apapun.
Laporan kegiatan Widya Wisata ini berisi tentang kegiatan Widya Wisata yang
dilaksanakan satu tahun sekali bagi siswa-siswi kelas delapan SMP Negeri 36 Purworejo
yang dilaksanakan pada 17-19 Maret 2023.
Terselesainya lampiran ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Kusnan Kadari, M.MPd. Kepala Sekolah SMP Negeri 36 Purworejo yang telah
bertanggungjawab terhadap segala urusan Widya Wisata.
2. Ibu Siti Maimunah, S.Pd. selaku wali kelas VIII-D kami ucapkan terima kasih karena
telah mendampingi kami dalam pelaksanaan Widya Wisata
3. Ibu Dra. Kartiyah selaku pembimbing karya tulis yang turut membantu kami dalam
kelancaran Widya Wisata
4. Bapak/Ibu Guru Pendamping selama perjalanan dan yang telah membantu dalam
kelancaran Widya Wisata
5. Orang Tua yang telah memberi restu dan doa dari awal mulai Widya Wisata hingga
terselesainya laporan ini
6. Dan banyak lagi pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu

Kami mohon maaf setulus-tulusnya apabila terdapat kesalahan maupun kekurangan


dalam penyusunan laporan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................2
1. Pantai Batu Hiu..............................................................................................................2
2. Pantai Pangandaran........................................................................................................2
3. Musium Mandala Wangsit Siliwangi.............................................................................3
4. Museum Pendidikan Nasional........................................................................................5
5. Farm House....................................................................................................................6
6. Cibaduyut.......................................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
LAMPIRAN.............................................................................................................................10
IDENTITAS PENULIS...........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya wisata/widya wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan siswa dan menambah pengalaman setelah karya wisata
dilaksanakan, siswa diwajibkan untuk menyusun karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi
semua siswa kelas VIII SMP Negeri 36 Purworejo. Dalam penyusunan karya tulis ini,
siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman-Nya yang
diperoleh selama menjalankan widya wisata selama 3 hari (Dari tanggal 17-19 Maret
2023).

B. Tujuan
1. Menambah wawasan siswa kelas VIII
2. Memberi pengalaman menarik siswa kelas VIII
3. Menghilangkan rasa jenuh yang dirasakan oleh siswa kelas VIII setelah menghadapi
UTS (Ulangan Tengah Semester)

1
BAB II
ISI

1. Pantai Batu Hiu


Pada hari Jum’at 17 Maret Pukul 05.30 harus sudah ada di sekolahan, untuk
mendapat pengarahan dari Bapak/Ibu guru dan panitia penyelenggara. Sebelum masuk ke
dalam bus kami berdoa terlebih dahulu. Sekitar pukul 07.30 kami memulai perjalanan ke
Pangandaran Bandung. Sesampainya di Pangandaran anak perempuan pergi makan
sedangkan bagi siswa laki-laki sholat Jum’at terlebih dahulu, setelah itu makan. Setelah
selesai makan kami kembali ke dalam bus. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Pantai
Batu Hiu. Setelah sampai di Batu Hiu kami tidak diperbolehkan bermain ditepi laut
karena ombaknya besar/pasang. Kami berjalan-jalan sekitar pantai untuk menikmati
keindahan pantai. Setelah itu kami berfoto-foto. Sekitar beberapa jam di pantai Batu Hiu,
kami kembali lagi ke Pangandaran saat kami makan siang tadi. Tidak membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk sampai di penginapan, sesampainya dipenginapan kunci
kamar dibagi. Satu kamar untuk 4 siswa. Kemudian membawa barang-barang kami
kedalam kamar. Setelah itu kami bei mie ayam di dekat penginapan dan saat itu juga
sedang hujan. Setelah makan mie ayam kami berkeliling sekitar penginapan dan kami
membeli sesuatu. Setelah itu kembali ke penginapan. Setelah itu Bu Siti WA agar tidur
lebih awal, karena pukul 04.00 Wib harus kumpul di bus, paginya pukul 04.00
melanjutkan perjalanan ke Museum Mandala Wangsit.

2. Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten
Pengandaran (Pemekaran dari Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebuah tenggara Jawa
Barat, tepatnya di Desa Pangandaran dan Pananjung. Sekitar 222 km dari selatan
Bandung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pantai
ini terkenal karena pasir hitam dan pasir putihnya dan berada di sekitar area cagar alam
Pananjung. Pantai Pangandaran pernah dinobatkan oleh Asia Rooms sebagai pantai
terbaik di Provinsi Jawa Barat. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah
sebagai nelayan, oleh karena itu dulu pantai ini dijuluki sebagai kota nelayan kecil. Pantai
Pangandaran ini memiliki bentangan yang luas. Pantai ini telah menjadi objek wisata
sejak tahun 2012. Pangandaran merupakan bagian dari selatan pulau Jawa yang terkenal

2
karena ombak besarnya. Namun pantainya landai dengan rentang waktu antara pasang
lautnya yang relatif lama. Ombak pemandangan yang tenang dan pemandangan matahari
yang spektakuler membuat pantai ini begitu mewah terlebih ketika sore hari. Kawasan
terbagi menjadi dua yakni Pantai Pangandaran Barat dan Pantai Pangandaran Timur
keduanya dipisahkan oleh daratan yang menjorok jauh ke lautan atau yang biasa disebut
sebagai teluk. Dipantai Pangandran juga tak kalah ramai dengan pantai yang berada di
Purworejo malah disana lebih ramai daripada pantai-pantai yang berada di Purworejo.
Keunikan di pantai Pangandaran yaitu pengunjung dapat menikmati sunrise (matahari
terbit) dan sunset (matahari terbenam). Tidak hanya panorama alam dan pantai di
Pangandaran juga terdapat taman wisata yang berada di dekat pantai Pangandaran.

3. Musium Mandala Wangsit Siliwangi


Gedung ini pada awalnya terletak di Jl. Oude Hospital Weg dan dibangun oleh
Pemerintah Kolonial Belanda dan digunakan sebagai perumahan opsir Belanda Setelah
Indonesia Merdeka gedung ini digunakan oleh Staf Kuartier Perriterium III Divisi
Siliwangi tahun 1949 – 1950 pada tanggal 23 Januari gedung ini menjadi sasaran utama
serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di kota Bandung yang dipimpin oleh
Kapten Raymond Westerling. Dalam serangan ini telah gugur 79 Prajurit Siliwangi
termasuk didalamnya Mayor Adolf Lembang karena pertempuran yang sangat gigih
melawan Belanda selanjutnya nama Adolf Lembang diabadikan sebagai nama jalan yaitu
jalan Lembang. Tempat gugurnya Mayor Adolf Lembang dibangun prasasti tersebut
berada didepan gedung sebelah kiri. Sedangkan nama-nama prajurit Siliwangi yang gugur
dalam peristiwa tersebut diabadikan dalam bentuk relief perjuangan yang terletak didepan
kantor Mako Bintal Dam III Siliwangi. Museum ini termasuk museum sejarah/
perjuangan tingkat kodam yang berisi perjuangan Divisi Siliwangi antara lain benda-
benda bersejarah dari sebelum masa kemerdekaan, perjuangan dan selanjutnya yang erat
hubungannya dengan Pangdam III / Siliwangi ke-8 yaitu Kolonel Ibrahim Adji dan telah
mengalami renovasi pada zaman orde baru. Didirikan diatas lahan 4176 m 2 dan luas
bangunan 1674 m2 terdiri dari dua lantai serta dibagi menjadi 15 ruangan.
Adapun benda koleksi yang ada diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Koleksi dalam ruangan (R1) masa sebelum kemerdekaan
Bedug Simawarame digunakan pada tahun 1918 di pesantren K.H. Hasan Arif di
Cimareme Garut. Selain digunakan untuk pemanggil sebelum adzan digunakan juga
sebagai penyemangat ketika bertempur.

3
2. Masa detik-detik proklamasi
Meja, kursi, teko, cangkir, dan peralatan lainnya. Benda-benda termasuk pernah
digunakan pada tanggal 16 Agutus 1945 oleh para pejuang dan pemimpin Indonesia.
3. Palagan Bandung
Bandung lautan api yang terjadi tanggal 24-25 Maret 1946 di Kota Bandung. Pada
masa itu Sekutu ingin menguasai kembali negara Indonesia khususnya wilayah Jawa
Barat setelah dikumandangkan merdeka namun rakyat Jawa Barat tidak rela
wilayahnya dijadikan tempat pemerintahan sekutu sehingga dengan rela semua harta
benda yang dibakar yang dikenal Bandung Lautan Api.
4. Masa Perang Kemerdekaan : 1947 s.d 1949
Senjata mesin sebagai ukuran dan mortir hasil rampasan dari Belanda Jepang dan
Inggris. Senjata rampasan inilah yang digunakan oleh para pejuang melawan penjajah
sekutu yang akan menguasai kembali Negara Indonesia.
5. Lukisan
Lukisan peristiwa penangkapan pimpinan gembong DII/TII SM. Karto Suwirya di
G.Geber Mailaya 4 Juni 1962
6. Masa Setelah Kemerdekaan
Beberapa jenis senjata Barat yang berhasil di rampas oleh pejuang-pejuang dan
selanjutnya digunakan sebagai senjata untuk mengusir penjajah dan pemberontak
yang akan merongrong kemerdekaan RI diantaranya. Senjata Mortir 76 mm yang
digunakan oleh G30S/PKI yang berhasil dirampas oleh para pejuang dalam
menegakkan proklamasi kemerdekaan RI
7. Ambulance Cevrolet D 1971
Ambulance ini dijuluki si Gajak atau si Dukun, telah banyak jasanya dalam operasi
penumpasan gerakan DI/TII S.M Kartosuwiryo di Jawa Barat
8. Tank Stuart
Koleksi senjata barat ini berada diluar gedung Museum Mandala Wangsit
diantaranya: Panser Rel V16, Meriam PRD 25 88 mm. meriam Arsu 40 mml 60
Bofors, Meriam PSP Armed, meriam Gunung 40 mm, dll.
9. Militer Akademi 1945
Akademi Militer Jogja berdiri pada tanggal 31 Oktober 1945 atas perintah, Letjen
Oerip Sumoharjo, Kepala Staf Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
10. Hijrah Siliwangi
11. Bedera Merah Putih

4
Bendera Merah Putih ini sangat bersejarah pertama kali yang pernah dikibarkan
dihalaman Balai Kota Bandung tempatnya tanggal 17 Agustus 1945 dipimpin oleh
Bapak D.Suprayogi dan didampingi oleh Panglima Divisi Siliwangi. Akibat
perjanjian Renvvile yang ditandatangani tanggal 17-01-1948 Maung-Maung
Siliwangi meninggalkan daerah gerilya yang disayangi dan di cintai (Jawa Barat)
untuk hijrah ke Jawa Tengah.
12. Baju Jubah
Baju Kurung (Jubah) warna hitam ini selalu dipakai oleh Kyai Agung Caringin waktu
memimpin para santri masyarakat Monas Banten pada waktu. Mengadakan
perlawanan kepada penjajah Belanda Tahun 1926. Dan baju kurung (Jubah) warna
putih tua ini pernah dipakai oleh KH. Hasan Ariep dari Cimareme Garut pada waktu
mengadakan perlawanan terhadap Belanda.
13. Lukisan Romusa
Pada masa pendudukan Jepang rakyat dikerjakan secara paksa membuat jalan,
jembatan, terowongan, goa perlindungan dan bangunan lainnya tanpa diberi makan
dan minum secukupnya.
14. Panji Siliwangi
Panji Siliwangi sepotong bambu untuk menyelamatkan pustaka Siliwangi oleh Bapak
Sunahwi sebagai lurah Cirikip tahun 1949.
15. Tangga Bambu

4. Museum Pendidikan Nasional


Museum Pendidikan ini berfungsi sebagai lembaga yang menghadirkan karakter
dan citra yang berguna untuk kepentingan pendidikan, kebudayaan dan rekreasi. Museum
ini juga mengubah image dari museum yang bersifat kuno dan antik menjadi suatu yang
lebih menyenangkan interaktif, serta menggairahkan untuk belajar. Sebab, musim ini
menjadi pusat penelitian, pusat multi media dan pusat pendidikan dalam melestarikan
serta sumber inspirasi untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Gedung museum ini
berlantai lima pada lantai pertama terdapat ruangan audio visual yang memberikan
gambaran menyeluruh tentang museum, ruang pameran tidak tetap dan ruang cindera
mata. Diruang pendidikan zaman klasik terdapat diaroma yang memamerkan sistem
pendidikan zaman prasejarah meliputi perkembangan sosial budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi dan religi. Lantai kedua memamerkan perkembangan pendidikan Indonesia
pada masa klasik, masa kolonial, masa pergerakan nasional dan masa awal kemerdekaan

5
hingga masa reformasi. Diruang ini dipamerkan displai bangunan sekolah, pembelajaran
di kelas, peta konsep pendidikan kurikulum atau materi pelajaran dan biaya sekolah dari
masa kolonial hingga zaman mutakhir.
1. Lantai I Museum
Didalam lantai pertama Museum Pendidikan nasional adalah terdapatnya ruangan
audio visual yang akan menjelaskan secara menyeluruh tentang museum ini.
Diruangan pendidikan zaman klasik terdapat hal menarik berupa diorma yang akan
menunjukkan bagaimana sistem edukasi zaman prasejarah mulai dari perkembangan
sosial budaya IPTEK dan kepercayaan.
2. Lantai II Museum
Di lantai ke dua Museum Pendidikan Nasional Bandung ini adalah ruang yang
memamerkan perkembangan sejarah pendidikan Indonesia dimasa kemasa hingga
sekarang. Sejarah pendidikan mulai dari masa klasik, masa kolonial penjajahan, masa
pergerakan nasional, masa awal kemerdekaan dan masa reformasi tersasi diruangan
ini. Bentuk koleksinya seperti display bangunan sekolah, cara belajar mengajar di
kelas, peta konsep pendidikan, kurikulum materi pelajaran.

5. Farm House
Farm House Lembang Bandung merupakan wahana wisata yang terdapat di
Lembang. Kondisi alam yang sejuk dan indah ditambah konsep wisata yang bertemakan
Eropa menjadikan farm house Lembang wisata nusantara. Farm House Lembang
Bandung memang cocok untuk dijadikan wisata. Karena selain pemandangannya yang
indah, tempat yang strategis juga didukung oleh konsep wisata yang modern dan
berimajinasi tinggi membuat Farm House Lembang beda dari yang lainnya.
Wisata yang terdapat di Farm House
Rumah Hobbit ala Hobbiton di New Zealand. Rumah Hobbit di Farm House
Lembang memang di desain mirip dengan yang ada di Film, wisatawan harus
membungkukkan badan jika ingin masuk ke rumah Hobbit karena sesuai dalam film
rumah ini sangat mungil.
Gembok cinta ala Farm House Lembang. Selain seru Farm House Lembang juga
sungguh merupakan tempat yang romantis bagi anda wisatawan muda dan mudi yang
ingin mengabadikan perasaan cinta anda bersama pasangan anda dengan cara digembok
cinta layaknya di jembatan Pont Des Arts Prancis dan romantis akan kental terasa kita
anada dan kekasih anda melakukan gembok cinta di spot yang ada di Farm House.

6
Satwa koleksi Farm House Lembang. Farm House Lembang Bandung memiliki
peternakan mini yang bisa wisatawan lihat bersama anak-anak. Hal ini tentunya akan
membuat anak-anak semakin betah dan gembira. Beberapa hewan tersebut: Iguana,
kelinci, angsa, burung, kambing. Semua hewan tersebut bisa diajak bermain oleh
wisatawan dengan langsung menyentuhnya sangat menyenangkan bukan. Setelah selesai
melanjutkan perjalanan di Cibaduyut.

6. Cibaduyut
Cibaduyut berlokasi Jl. Cibaduyut. Di Cibaduyut inilah banyak sepatu-sepatu
dengan model-model yang bagus dan harganya bisa terjangkau kebanyakan sepatu-sepatu
tersebut terbuat dari kulit tapi juga ada yang tidak dan juga ada banyak baju-baju yang
bagus dengan berbagai model. Tak lupa juga kami juga membeli oleh-oleh seperti dodol,
peyem, moci dan lain-lain. Setelah puas jalan-jalan di Cibaduyut kamipun meninggalkan
Bandung menuju SMP Negeri 36 Purworejo. Setelah itu kami menuju rumah makan
untuk istirahat dan makan malam. Setelah kenyang makan-makan kamipun langsung
pulang meninggalkan Bandung. Selama perjalanan pulang kami semua tertidur, hingga
hari tak terasa kamipun pulang kerumah masing-masing.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kami merasa sangat senang dengan diadakannya Widya Wisata ini dan kamipun
menikmati perjalanan ini karena kami bisa berbagi cerita atau pengalaman kepada teman
yang lain yang belum pernah berkunjung ke PANGANDARAN-BANDUNG.

B. Saran
Di dalam Widya Wisata ini banyak tempat wisata yang belum dapat dikunjungi
dikarenakan keterbatasan waktu, maka dari itu sekiranya untuk tahun berikutnya
diberikan waktu yang banyak atau cukup sehingga waktu untuk bermain dan menikmati
wisata yang ada jadi lebih enak dan indah dikenang. Karena tidak semua wisata kami
kunjungi ada dikota kami.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia


http:// digilib.ac.id
https://pustaka.unpad.ac.id
https://repository.upi.edu
https://id.scribd.com

9
LAMPIRAN

Pantai Batu Hiu

Pantai Pangandaran

Musium Mandala Wangsit Siliwangi

10
Museum Pendidikan Nasional

Farm House

Cibaduyut

11
IDENTITAS PENULIS

1. Nama : Achmad Fauzi Bagus P.


Kelas : 8D
No : 01
Ibu : Veronica Tri Kusuma Dewi
Ayah : Juni Purwanto
Alamat : Desa Sidomulyo Rt.01 Rw.03
Motto : Jangan hanya menunggu, tapi ciptakan waktumu sendiri

2. Nama : Iqbal Romansah


Kelas : 8D
No : 13
Ibu : Suratmi
Ayah : Rameyanto
Alamat : Desa Semagung Rt.03 Rw.03
Motto : Jika orang lain bisa, maka kita juga harus bisa

3. Nama : Muhammad Ghazie Alghifari


Kelas : 8D
No : 20
Ibu : Widiyanti
Ayah : Supandi
Alamat : Desa Sidorejo Rt.01 Rw.04
Motto : Kebiasaan kecil yang baik akan menghasilkan kualitas jiwa yang baik
Pula

4. Nama : Rizky Fajar Saputra


Kelas : 8D
No : 25
Ibu : Surati
Ayah : Sariyadi
Alamat : Desa Ganggeng Dusun Kauman Rt.03 Rw.01

12
Motto : Kegagalan terjadi karena terlalu banyak berencana, tapi sedikit
berpikir

5. Nama : Rizky Yunianto Saputro


Kelas : 8D
No : 26
Ibu : Sani
Ayah : Tirto Wahono
Alamat : Desa Soko Rt.03 Rw.05
Motto : Kebanyakan kegagalan berasal dari ketakutan sendiri

6. Nama : Syahrul Arya Mahdani


Kelas : 8D
No : 30
Ibu : Rini Lestari
Ayah : Rochman
Alamat : Desa Semagung Rt.01 Rw.02
Motto : Karyamu akan menempati bagian tersendiri dalam hidupmu

13

Anda mungkin juga menyukai