KARYA TULIS
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2018/2019
Disusun Oleh
1. Ayu Wulandari
2. Putri Perdana Yulia Bahar
3. Risa Umami Zahra
4. Heni Yuniarti Kusuma Dewi
Karya tulis yang berjudul “Kegiatan Wisata Edukatif ke Yogyakarta dan Sekitarnya” telah
disetujui dan disahkan oleh guru Pembimbing dan kepala Sekolah pada:
Hari : …………………...
Tanggal : ………………………
Disahkan, Disetujui,
Kepala Sekolah Pembimbing
(…………………………) (………………………)
ii
MOTTO
1. Jika ingin tercapai cita-citanya kita harus berusaha dan berdoa kepada Yang Maha Esa
(penulis)
2. Guru adalah pelita dalam kegelapan (penulis)
3. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda (penulis)
4. Kesuksesan adalah buah dari kerja keras (penulis)
5. Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh (penulis)
6. Kebijakan dan kebajikan adalah perisai terbaik (penulis)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allaw SWT., yang telah melimpahkan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Kegiatan
Wisata Edukatif ke Yogyakarta dan Sekitarnya”.
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Nasional dan
Ujian Akhir Sekolah di SMP Negeri 2 Randudongkal.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Bpk. Muhammad Mirzah, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala Sekolah Negeri 2 Randudongkal
2. Bpk. Muhammad Nurul Hakim, S.Pd., Selaku pembimbing karya tulis ini
3. Bpk./Ibu Guru yang telah memberi ilmu
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis
Penulis dalam menyusun karya tulis ini menyadari sepenuhnya karya tulis ini masih
belum sempurna, oleh karena itu dengan tulus dan rendah hati, penulis mengharap kritik dan
saran untuk kebaikan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi adik-adik kelas dan para
pembaca yang budiman
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................................... i
Persetujuan & Pengesahan .................................................................................................. ii
Moto ................................................................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
BAB I Pendahuluan ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Waktu Pelaksanaan ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II Pembahasan ........................................................................................................... 4
A. Candi Borobudur .............................................................................................. 4
B. Volcano Tour Merapi ....................................................................................... 10
C. Pantai Parangtritis ............................................................................................. 15
D. De Mata ............................................................................................................ 22
E. Malioboro ......................................................................................................... 25
BAB III Penutup ................................................................................................................. 27
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 28
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah İstimewa Yogyakarta atau yang dikenal dengan nama Jogja, merupakan
kota yang terkenal sejarah dan warisan budaya dan juga dikenal dengan kota pendidikan.
Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram, dan sampai saat ini masih ada kraton
yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya. Joğja juga memiliki banyak candi yang
berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan pada zaman dahulu. Salah
satunya adalah candi Borobudur. Suasana seni yang begitu terasa di jogja, Malioboro yang
meıpakan urat nadi jogja di banjiri barang-barang kerajinan khas dari Jogja dan dari
daerah-daerah lain.
B. Waktu Pelaksanaan
Hari Pertama, Sabtu, 15 Desember 2018
20.00 – 21.00 Persiapan
- Chcking peserta
- Pengarahan dari Kepala Sekolah/Panitia
- Do’a Bersama
21.00 – 03.00 Perjalanan Study Tour ke Yogyakarta kita mulai menuju ke
Rumah Makan Syailendera
Hari Kedua, Minggu, 16 Desember 2018
03.00 – 06.30 Di RM Syailendra
- Sejenak beristirahat
- Mandi
- Sholat Shubuh
- Makan Pagi dalam hidangan prasmanan
06.30 – 07.00 Mari kita Candi Borobudur
07.00 – 09.00 Menapak Candi Budha terbesar di dunia, hasil karya putra bangsa
Candi Borobudur
09.30 – 11.00 Menuju ke RM. Moro Lejar
11.00 – 12.00 Makan siang dilanjutkan sholat Dhuhur dan Ashar dijamak, di
RM. Moro Lejar
1
12.00 – 12.30 Menuju ke Area Lava Tour
12.30 – 13.00 Selfi sambil menunggu Jeep yang akan mengantar
13.00 – 15.00 Menyusuri jejak letusan Merapi yang dahsyat tahun 2006. Di
museum Merapi bisa menyaksikan jejak itu
15.00 – 16.00 Menuju Maloiboro
16.00 – 17.30 Jalan-jalan sore di jalan Malioboro sambil belanja oleh-oleh
17.30 – 18.00 Menuju RM. Numani Kota
18.00 – 18.45 Makan malam di RM. Numani Kota
18.45 – 19.30 Perjlanan menuju Hotel LPP Grand Hotel
Hari Ketiga, Senin, 17 Desember 2018
04.00 – 07.00 Bangun Pagi
- Mandi dilanjutkan sholat Shubuh, Packing
- Makan Pagi Bersama
07.30 Semua peserta sudah masuk Bus untuk melanjutkan sisata hari ke-
tiga
07.30 – 08.30 Menuju tebing Breksi
08.30 – 09.30 Menikmati pemandangan tebing Breksi sambil foto dan shooting
bikin yell
09.30 – 09.45 Sekalian lewat dan menunggu obyek berikutnya mampir membeli
oleh-oleh
09.45 – 10.45 Belanja oleh untuk orang-orang tersayang
10.45 – 11.00 Melanjutkan perjalanan menuju ke Museum D’Mata
11.00 – 12.30 Selfi ria di museum 3D D’Mata yang terbesar di di Indonesia
12.30 – 13.00 Menuju rumah makan Numani Parangtritis
13.00 - 14.00 Makan siang di Numani Parangtritis
- Sholat Dhuhur dan Ashar dijamak
14.00 – 14.30 Menuju ke Parangtritis
14.30 – 17.00 Bermain pasir dengan terjangan ombak Parangtritis
17.00 – 18.30 Melanjutkan perjalanan ke RM Ambar Ketawang
18.30 – 20.00 Makan malam
Mandi, Sholat Maghrib dan Isya di Jama
20.00 – 03.00 Sayonara kembali ke kampung halaman tercinta
2
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini kami bertujuan :
1. Memahami seluk beluk tempat wisata yang ada di Yogyakarta
2. Memenuhi syarat untuk menempuh Ujian Kahir Semester
3. Supaya dapat dibaca oleh adik-adik kelas VII dan VIII
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. CANDI BOROBUDUR
a. Letak Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan
Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan
pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.
Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265
dpl..
4
Mei 824, atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur
berarti sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di
tempat yang tinggi.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada
ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi
yang mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah
kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar
Candi Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi
Mendut.
Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan
bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi
tersebut mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan
Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap
lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada
setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai
dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat
kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap
lantai di Candi Borobudur terdapat relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan
membawa kita memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam.
5
Proses pembangunan candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu
75 sampai 100 tahun lebih. Candi Borobudur baru benar-benar rampung 100% pada
masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.
d. Pendiri Candi Borobudur
Siapa yang membangun candi Borobudur? Sampai saat ini masih belum
diketahui siapa yang membangun candi Borobudur. Yang jelas candi Borobudur
dibangun saat kejayaan dinasti Syailendra. Selain itu juga sempat ada ketidakjelasan
candi Borobudur peninggalan agama apa, apakah agama Buddha atau Hindu.
Diketahui bahwa warga dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha
aliran Mahayana yang taat. Namun berdasarkan temuan prasasti Sojomerto
menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu Siwa. Di era itu
memang banyak dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di dataran Kedu. Ada juga
candi suci Shiwalingga di dekat kawasan Borobudur yang merupakan candi Hindu.
Meski begitu umumnya disepakati candi Borobudur peninggalan kerajaan
Buddha. Candi Borobudur sendiri dibangun pada kurun waktu yang hampir bersamaan
dengan candi-candi di Dataran Prambanan, meskipun Borobudur rampung lebih dahulu
sekitar tahun 825 M.
e. Proses Pembangunan Candi Borobudur
Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang sangat
besar memahkotai puncaknya. Karena stupa yang terlalu besar dan berat dianggap bisa
membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi tiga
barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang
Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:
Tahap pertama
Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan meletakkan
fondai dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti dan
diperkirakan dimulai pada tahun 750 Masehi. Borobudur dibangun di atas bukit alami,
bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur terbuat dari batu
andesit, tapi tidak seluruhnya.
Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai
cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis
demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun dengan tingkatan bersusun seperti rancangan
6
piramida. Namun susunan tersebut diubah dan sebagai gantinya dibangun tiga undakan
pertama yang menutup struktur asli piramida yang diubah.
Tahap kedua
Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan dilakukan.
Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu
undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun sebuah stupa tunggal yang sangat
besar.
Tahap ketiga
Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan bangunan. Undak
atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak
lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran
undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar berada di bagian tengahnya.
Fondasi candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki tambahan yang
membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Perubahan stupa
besar dikarenakan stupa tersebut terlalu besar dan berat sehingga diganti tiga stupa kecil
dan satu stupa induk.
Tahap keempat
Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan sedikit
perubahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi penyempurnaan relief,
penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang
pintu serta pelebaran ujung kaki.
Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai dibangun.
Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan rampung secara total pada sekitar tahun
850 Masehi.
f. Penemuan Candi Borobudur
Sejarah candi Borobudur berikutnya memasuki tahap penemuan kembali. Perlu
diketahui bahwa candi Borobudur sempat tersembunyi dan telantar selama berabad-
abad. Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian
ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur saat itu benar-benar
menyerupai bukit.
7
Tidak diketahui kenapa Borobudur ditinggalkan dan dibiarkan tidak terawat.
Diperkirakan antara tahun 928 sampai 1006 Masehi ketika Raja Mpu Sindok
memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena adanya letusan
gunung berapi menjadi faktor kenapa Borobudur ditinggalkan, meski hal ini juga belum
pasti.
Masuknya kerajaan Islam di abad ke 15 juga membuat Borobudur kian
dilupakan. Meski ada cerita dan legenda candi Borobudur yang beredar mengenai
kejayaan candi ini di masa lampau.
Baru pada tahun 1814 Masehi, candi Borobudur kembali ditemukan lagi. Saat
itu pulau Jawa ada di bawah pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford
Raffles selaku gubernur jenderal. Raffles memiliki ketertarikan pada sejarah dan
kebudayaan Jawa.
Saat melakukan inspeksi ke Semarang, Raffles mendengar kabar adanya
monumen besar yang letaknya tersembunyi di dalam hutan dekat desa Bumisegoro. Ia
kemudian mengutus H. C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki
keberadaan bangunan besar ini.
Dalam 2 bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan
semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang
mengubur candi ini. Ia melaporkan temuan ini dan memberi sketsa candi Borobudur
pada Raffles. Raffles pun dianggap berjasa atas penemuan kembali Candi Borobudur
dan mulai menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.
Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu
meneruskan kerja Cornelius. Pada tahun 1835 Masehi, akhirnya seluruh bagian
bangunan candi telah tergali dan bisa terlihat. Pemerintah Hindia Belanda menugaskan
F. C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik untuk mempelajari
monumen ini.
Setelah itu terus dilakukan penelitian terkait candi Borobudur oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Borobudur pun kian terkenal hingga mengundang kolektor candi untuk
berkunjung. Borobudur juga sempat menjadi target pencuri artefak candi untuk
kemudian dijual mahal.
Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur
dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak
stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di monumen. Namun seorang arkeolog
8
bernama Groenveldt yang ditunjuk pemerintah menggelar penyelidikan menyeluruh
atas situs dan kemudian menyarankan agar bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak
dibongkar untuk dipindahkan.
9
Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan
Arupadhatu.
Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah
timur dengan ber-pradaksina.
Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume
seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu)
i. Nama Candi Borobudur
Mengenai penamaannya juga terdapat beberapa pendapat diantaranya:
- Raffles: Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang agung
(Boro: agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur: Buddha)
- Moens: Kota para penjunjung tinggi Sang Budha
- Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan
dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan
kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva.
- Poerbatjaraka: Biara di Budur (Budur: nama tempat/desa)
- Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut
Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama
Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.
10
Wisata Alam Kaliadem sebelum Erupsi Merapi tahun 2006
11
Bunker Kaliadem Pasca Erupsi Merapi Tahun 2006
Pasca erupsi Merapi tahun 2010 yang menelan ratusan korban jiwa, harta benda, pemukiman
maupun sarana dan prasarana maka banyak orang penasaran untuk melihat lebih dekat keadaan
kampung kampung yang tertutup material oleh erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan,
terutama yang mengalami kerusakan terparah adalah Desa Kepuharjo, Desa Glagaharjo, Desa
Bronggang dan Desa Umbulharjo, sehingga pada bulan Desember 2010 dibukalah wisata minat
khusus dengan tema Lava Tour dengan nama Wisata Volcano Tour Merapi.
12
Wisata Volcano Tour Merapi dikelola oleh 2 desa yaitu Desa Umbulharjo dan
Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan. Pusat wisata Volcano Tour Merapi berada di
Desa Umbulharjo, tepatnya Dusun Pangukrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta. Dari sinilah semua obyek wisata
Volcano Tour Merapi bisa di akses, baik di daerah setempat maupun desa desa yang
lain yang terkena dampak langsung Erupsi Merapi Tahun 2010.
Pada waktu pembukaan wisata Volcano Tour Merapi yang menjadi icon
kunjungan adalah Bekas Rumah Almarhum Mbah Maridjan, yaitu Juru Kunci Merapi
yang gugur dalam tugasnya dalam menjalani tanggung jawabnya selaku Juru Kunci
Gunung Merapi yang diamanatkan kepada Beliau dari Kraton Ngayogyokarto
Hadiningrat.
13
Jumlah kunjungan di Merapi mencapai ribuan orang setiap hari, sehingga
Volcano Tour Merapi menjadi salah satu andalan wisata di Kabupaten Sleman
mengalahkan wisata wisata alam yang lain yang ada di Yogyakarta. Hingga
berkembanglah wisata Merapi menjadi tujuan wisata hingga saat ini, karena pengunjung
bukan hanya dari Domestik saja tetapi juga dari Manca Negara, prosentase kunjungan
dari manca negara mencapai 15% dari jumlah pengunjung yang mengunjungi wisata
Merapi.
Wisata Volcano Tour Merapi menjadi andalan sumber ekonomi bagi masyarakat
setempat pasca erupsi Merapi tahun 2010, karena sebelum terjadi erupsi sumber
ekonomi masyarakat setempat adalah peternakan sapi perah, pertanian, perdagangan
dan penambangan. Tetapi setelah pasca erupsi Merapi tahun 2010 sumber
perekonomian masyarakat bergeser dari sektor peternakan dan pertanian menjadi sektor
wisata yang mencapai 85% sumber ekonomi masyarakat setempat. Adapun sumber
perekonomian sektor wisata yaitu menjadi petugas pengelola wisata, usaha perdagangan
warung wisata, usaha jasa wisata dan menjadi guide lokal.
Seiring berkembangnya waktu tumbuhlah sektor perekonomian yang bisa
mengangkat ekonomi masyarakat setempat dari keterpurukan pasca erupsi Merapi 2010
dengan adanya usaha jasa wisata yang menyedot banyak tenaga seperti Ojek Wisata,
Trail Wisata dan yang paling menarik adalah Jeep Wisata yang banyak menarik minat
pengunjung untuk selalu mengunjungi Merapi.
14
C. Pantai Parangtritis
a. Sejarah Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis, adalah sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak
kira-kira 27 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek
wisata pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti
Samas, Depok, Baron, Kukup, Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja
terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya memiliki pesona wisata. Namun
entah mengapa Parangtritis yang menempati urutan pertama dalam angka kunjungan
wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin dikarenakan Parangtritis mempunyai
keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain
ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai,
dimana gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan
sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan
lebih besar dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh
percaya boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa
membawa petaka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna
kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau akan
diseret ombak ke laut karena dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan. Adapun
kebenarannya, wallahu alam bishawab.
Nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari
Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini.
15
Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu
karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti
air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang
terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri.
Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah
kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut
mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang
berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat
dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai
tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah
Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat
rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang
untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara
Labuhan dari Keraton Jogjakarta.
16
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai terdapat
banyak sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan
penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang
sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam
toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-
warung makan.
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh
kompleks) adalah Rp 3.000,- per orang ditambah biaya asuransi sebesar Rp 250,-
per orang. Sedangkan retribusi untuk sepeda motor adalah Rp 500,-, mobil Rp 1.000,-,
dan bus pariwisata Rp 2.000,-. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar
Rp 20.000,- untuk satu kali putaran bolak-balik,
dan untuk menyewa mobil ATV tarifnya adalah sekitar Rp 50.000,- hingga Rp
100.000,- per setengah jam.
17
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanyadi teluk dan
muara sungai dengan ciri:
a. Tidak terpengaruh iklim
b. Dipengaruhi pasang surut
c. Tergenang air laut
d. Tanah rendah pantai
e. Tidak mempunyai struktur tajuk
2. Ekosistem terumbu karang (Corral Reef)
Terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium
karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi
terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh
komunitas koral.
3. Ekosistem muara sungai (Estuary)
Selain pengaruh utama dari gelombang air laut, pengaruh sungai juga
memegang peranan penting dalam pembentukan pesisir di parangtirtis dan pesisir
pantai depok. Jika aliran sungai tersebut tidak membawa sedimen dari daerah
diatasnya, tentunya tipologi tersebut tidak terbentuk. Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa pembentukan tipologi Marin Deposisional Coast pada Muara sungai Opak,
yaitu pada pesisir parangtritis dan pesisir depok, dibentuk oleh gelombang air laut
dan dipengaruhi oleh adanya transfer/aliran sedimentasi dari sungai Opak. Material
tersebut berasal dari daerah diatasnya atau pada relief lebih tinggi, terutama material
cukup besar dari aktivitas vulkanisme gunung merapi.
18
terbentuk gundukan-gundukan pasir seperti bukit-bukit kecil yang dikenal dengan
gumuk pasir.
5. Tebing Gembirawati
Dibelakang Pantai Parangtritis terdapat tebing gembirawati. Dari tebing ini para
pengunjung dapat melihat seluruh indahnya pantai parangtitis. Pantai ini berbeda dri
pantai lainnya, karena terdpat beberapagunung pasir yang disebut gumuk di pantai ini.
Deburan ombak un melengkapi indahnya pantai ini.
19
biota laut. Mulai dari ikan, krustasea, sampai denga terumbu karang. Hal ini mendorong
para peneliti berlomba untuk menggali, mengetahui, dan menemukan jenis-jenis biota
laut.
Sebenarnya Pantai Parangtritis cukup aman dari biota laut atau keanekaragaman
ikan yang berbahaya, serangan hiu juga tidak pernah ada, yang ada malah pengunjung
yang terseret ombak. Meskipun tidak befitu banyak keanekaragam ikannya, namun dari
keanekaragam ikan yang ada seperti ubur-ubur sebesar jempol berwarna biru (rawe laut)
sering muncul di bulan agustus-september. Hewan lain yang cukup berbahaya adalah
ikan pari, penduduk sekitar sering menyebutnya ikan “pe tuko”, bentuknya bulat pipih
sebesar piring (bisa lebih besar lagi) dan berwarna coklat muda, ekornya bulat panjang
dan sedikit meruncing dibagian ujungnya. Pada pangkal ekornya terdapat patil yang
sangat beracun. Yang terakhir yang harus diwaspadai adalah ular laut. Ular ini biasa
terdampar ke tepi pantai oleh hempasan ombak. Dipantai pasir ular yang bentuk ekornya
pipih da sebesar jari telunjuk ini sulit bergerak, akan tetapi akan menggigit jika terinjak.
20
Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong kita untuk segera
melakukan perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis. Upaya perlindungan dapat
dilakukan dengan: 1) Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang pasir liar
yang ada di sepanjang kawasan Pantai Parangtritis, 2) Memberi pengarahan dan
penyuluhan akan pentingnya sand dunes tersebut bagi ekosistem Pantai Parangtritis
serta pentingnya konservasi lahan pantai, 3) Relokasi lapak pedagang atau bangunan lain
di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak mengganggu pemandangan keindahan
pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai, 4) Tidak membuang sampah di pantai.
Sampah merupakan masalah pencemaran lingkungan hidup yang juga semakin serius.
Berbagai protokol telah disepakati untuk mencegah, mengatasi dan mengendalikan
pencemaran lingkungan, namun protokol sebagai kesepakatan politik tersebut tidaklah
membawa hasil yang memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya sampah
yang berserakan di mana-mana, perlu adanya penyediaan tempat sampah di kawasan
pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai Parangtritis sebagai satu-
satunya pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai salah
satu aset daerah bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan abrasi secara
alami. Perlu adanya kerjasama dari masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat untuk bersama-sama melakukan perlindungan terhadap Pantai
Parangtritis ini
21
kebanyakan tertarik karena keindahan alamnya serta untuk menghilangkan penat atau
sebagai tempat hiburan.
Nama museum ini secara lengkapnya adalah De Mata Trick Eye Museum. Di
dalam ruangan – ruangan museum ini ada beberapa koleksi museum yang sama sekali
tidak kuno atau berdebu. Objek wisata yang ada di museum ini berupa gambar 3
dimensi, 4 dimensi dan bahkan 5 dimensi. Sejarah museum De Mata dimulai pada
22
pendiriannya tertanggal 22 Desember 2013. Museum De Mata memiliki 120 buah
gambar tiga dimensi dengan berbagai tema dan lukisan yang menipu mata, sehingga
sebagian besar tampak seolah – olah akan keluar dari bingkainya. Sebagian besar
gambar tiga dimensi tersebut adalah hasil karya pendirinya yaitu Petrus Kusuma dan
ada pula karya – karya dari mahasiswa seni rupa ISI Yogyakarta.
Luas lahan museum De Mata kurang lebih sebesar 1600 meter persegi. Petrus
Kusuma sebagai pendiri mengatakan bahwa pengalamannya berkeliling ke berbagai
negara mengilhami pendirian museum ini. Dari menyaksikan pameran serupa di
beberapa kota di luar negeri khususnya di beberapa negara di Asia kemudian timbul
keinginan untuk membuat hal yang serupa di Indonesia dengan penampilan yang
dibuat agar lebih istimewa. Yogya sebagai tempatnya menimba ilmu kemudian dipilih
sebagai tempat pendirian museum ini.
Tujuan didirikannya museum De Mata adalah untuk melakukan kegiatan
berfoto, mengingat begitu mewabahnya trend swafoto di kalangan masyarakat saat ini
sesuai dengan motto museum ini yaitu “We Give You The Best Place To Take Your
Pict”. Pengelola berharap bahwa dengan dibangunnya museum gaya baru ini maka
dapat memancing minat anak muda untuk mengunjungi berbagai museum yang ada di
berbagai kota di Indonesia. Desain gedung dibuat menyerupai bentuk labirin agar
pengunjung tidak merasa bosan di dalamnya. Gambar – gambar tiga dimensi yang
memenuhi hampir setiap dinding juga akan diganti secara berkala untuk
mengantisipasi kejenuhan pengunjung. Ada beberapa sejarah museum lainnya di
yogya, antara lain sejarah museum affandi, sejarah museum biologi, juga sejarah candi
arjuna dan sejarah candi sewu.
23
juga lantainya sejumlah sekitar 100 gambar. Bagi pengunjung yang bingung
dengan gaya foto yang cocok, ada petunjuk di setiap gambar mengenai pose
yang harus dilakukan agar cocok dengan gambar tiga dimensi tersebut.
2. Ruang De Mata 2
Kemudian ada ruang De Mata 2 yang memajang 50 seni gambar tiga
dimensi dan gambar empat dimensi dan juga mirror illusion, lalu ada ruangan
terakhir yang dinamakan De Arca berisi patung – patung para tokoh besar
dunia. Koleksi foto – foto di ruangan ini lebih unik dan nyata dibandingkan
dengan ruang De Mata 1. Disini juga ada jasa penyewaan baju yang khas dari
berbagai negara seperti Cina, Belanda dan Korea lengkap dengan juru fotonya.
3. Ruang De Arca Statue
Isi ruangan ini adalah patung – patung tokoh dunia terkenal mulai dari
tokoh fiksi hingga tokoh nyata yang dibuat dengan perbandingan 1:1 dan
berbahan resin sejumlah sekitar 80 patung. Walaupun tidak terbuat dari bahan
lilin seperti lazimnya museum patung, namun pembuatnya tetap mengusahakan
agar patung terlihat semirip mungkin dengan tokoh aslinya. Selain ketiga
ruangan ini, setelah lelah berfoto maka pengunjung bisa beristirahat di kantin
museum. Fasilitas Wi-Fi juga tersedia di museum ini untuk mempermudah
pengunjung langsung mengupload hasil fotonya ke media sosial. Menjelang
Idul Fitri tahun 2017 satu wahana lagi ditambahkan ke dalam koleksi museum
yaitu D’WALIK, yang berisi hampir 30 wahana berupa illusion room yaitu
perabotan yang diletakkan terbalik.
b. Informasi Umum Tentang Museum De Mata
Sejarah museum De Mata juga semakin dikukuhkan dengan pemberian
penghargaan dari Museum Museum Rekor Indonesia atau MURI pada bulan
Januari 2014. Museum buka mulai pukul 10 pagi sampai 10 malam. Harga tiket
museum berbeda – beda tergantung jam kedatangan pengunjung. Berikut ini
adalah daftar harga tiket untuk museum De Mata:
Harga tiket pada hari Senin – Jumat pukul 10-15 untuk De Mata 1 dan 2
masing – masing adalah 30 ribu rupiah, De Arca 35 ribu rupiah, dan tiket
terusan sebesar 90 ribu rupiah.
24
Harga tiket pada Senin – Jumat pukul 15-22 untuk De Mata 1 dan 2 masing-
masing sebesar40 ribu rupiah, De Arca 50 ribu rupiah, dan tiket terusan sebesar
100 ribu rupiah.
Harga tiket pada Sabtu, Minggu dan Peak Season seperti cuti bersama dan hari
libur nasional pada pukul 10-22 WIB sebesar 50 ribu untuk De Mata 1 dan 2
masing – masing, De Arca 60 ribu, dan tiket terusan 120 ribu rupiah.
Tiket gratis untuk yang sedang berulang tahun dan juga anak yang berusia di
bawah lima tahun.
Letak museum De Mata ada di XT Square, Gedung Umar Kayam, Lantai
Basement, Jalan Veteran 150-151. Museum tidak jauh dari pusat kota dan akses
jalannya pun sudah sangat baik sehingga mempermudah para pengunjung untuk
mencapainya. Museum bisa dicapai dengan jarak 4 kilometer atau 10 menit perjalanan
dari pusat kota Yogyakarta ke terminal lama Umbulharjo. Pengunjung bisa
menggunakan alat transportasi umum seperti taksi, ojek atau trans jogja selain
kendaraan pribadi seperti mobil dan motor.
E. Malioboro
1. Lokasi Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota
Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan
Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton
Yogyakarta.
2. Nama Malioboro
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro
menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah
dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
3. Malioboro
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota
Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak
ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan
rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota
25
besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama
lokal.Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan
sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga
menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya.
Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe
melati.
Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya
pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya,
hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai
souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan.
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan
ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas
kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu
perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai
model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang
menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di
lantai.
Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan
saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan
banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.
Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan
Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya
laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang
pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan
sebenarnya.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi di
Indonesia yang meliputi Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman. Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan
berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia.
Yogyakarta banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dari dalam maupun dari
luar negeri. Beberapa objek wisata di Yogyakarta yang sering dikunjungi oleh para
wisatawan diantaranya Museum Dirgantara, Kebun Binatang Gembiraloka,Malioboro,
dan Candi Borobudur. Meski Candi Borobudur berada di luar daerah Yogyakarta namun
obyek wisata ini merupakan objek wisata yang wajib dikunjungi sebelum pergi ke
Yogyakarta.
B. Saran
Dari pembuatan karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa saran diantaranya:
1. kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa dengan cara giat
belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang terampil dan bertaqwa
2. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa dengan
memelihara tempat – tempat bersejarah sebagai peninggalan nenek moyang kita
3. Penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada rekan
generasi muda mampu memilih dan menilia budaya yang masuk dan berusaha
mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.
27
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1995
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.Jakarta: Balai Pustaka
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . 1993 . Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:
Balai Pustaka
Wikipedia Indonesia
Goggle
28