PENDAHULUAN
1.1
pengetahuan yang komprehensif kepada para peserta study tour (mahasiswa) tentang
sesuatu hal. Tak jarang setiap kampus sudah merencanakan Studi tour untuk peserta
didik jauh-jauh hari sebelumnya seperti lokasi kegiatan, anggaran biaya, dan waktu
kegiatan telah disepakati oleh pihak dosen dalam rapat kerja tahunan. Lokasi yang
dipilih biasanya tidak hanya untuk satu bidang studi tapi juga bidang studi lain yang
mempunyai kesamaan topik. Study Tour ini dikatakan sebagai kegiatan di luar
kampus
untuk mendapatkan
pengalaman dari tangan pertama. Hal tersebut diadakan karena tidak mungkin
menghadirkan / memanfaatkan setiap peristiwa ke dalam pembelajara di kelas untuk
dipelajari dan diamatinya.
Pelaksanaan study Tour ini merupakan mata kuliah PKL I yang diadakan
setiap tahunnya oleh pihak kampus dan salah satunya adalah Jurusan Pendidikan
Geografi, Universitas Pendidikan Ganesha dan tempat yang dituju adalah Pulau
Jawa. Ditahun ini peserta study tour berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana
tahun sebelumnya peserta study tour dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yang
beranggotakan semester IV dan semester VI. Namun tahun ini peserta study tour
lebih sedikit karena pesertanya hanya terdiri dari semester IV saja. Tapi hal itu tidak
menyurutkan minat peserta study tour untuk menginjakan kakinya di Pulau Jawa.
Perjalanan study tour selama 7 hari, dengan 17 rute perjalanan dimulai dari Pura
Blambangan, Pura Semeru Agung Lumajang, Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta,
Malioboro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Laboratorium
Geospasial Parangtritis, Museum Geologi, Wisata belanja Cibaduyut, TMII,
Universitas Indonesia, Badan Informasi Geospasial, Pura Gunung Salak, BMKG,
Planetarium dan terakhir Dunia Fantasi Ancol (DUFAN).
1
1.
Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jawa Timur adalah sebuah provinsi
di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas
wilayahnya 47.922 km2. Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara,
Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, Serta Provinsi Jawa Tengah di Barat.
Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan
memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat.
Wilayah Jawa Timur juga memiliki Pulu Madura, dimana pulau Madura ini
merupakan pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh selat
Madura. Pulau Bawean berada sekita 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur
Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Pulau Kangean dan
yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Selain itu terdapat sejumlah pulaupulau kecil di Laut Jawa dan Samudra Hindia (Pulau Sempu dan Nusa Burung).
Secara Fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokan dalam tiga
zone yaitu zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara
(lipatan). Pada daerah Ngawi, Blitar, Malang, Hingga Bondowoso memiliki dataran
rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah. Pada bagian tengah terbentang
pegunungan berapi diantaranya yaitu di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat
Gunung Lawu, Di sebelah Tenggara Madiun terdapat Gunung Wilis dan Gunung
Liman. Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir selatan
Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan
merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta. Jawa Timur
memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa Bagian
Barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Suhu di
daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (Lereng Gunung
Semeru), suhu bisa mencapai minus 40C yang menyebabkan turunnya salju lembut.
Di Jawa Timur terdapat sngai-sungai dan sungai yang terpenting di Jawa Timur
adalah Sungai Brantas dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiliki mata air di
daerah Malang. Sedangkan sungai Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah,
akhirnya bermuara di Gresik.
Struktur Geologi Jawa Timur di dominasi oleh Alluvium dan bentukan hasil
gunung api kwarter muda, keduanya meliputi 44,5 % dari luas wilayah darat,
sedangkan bantuan yang relatif juga agak luas persebarannya adalah miosen sekitar
12,33 % dan hasil gunung api kwarter tua sekitar 9,78 % dari luas total wilayah
daratan. Sementara itu batuan lain hanya mempunyai proporsi antara 0 - 7% saja.
Batuan sedimen Alluvium tersebar disepanjang sungai Brantas dan Bengawan Solo
yang merupakan daerah subur. Batuan hasil gunung api kwater muda tersebar
dibagian tengah wilayah Jawa Timur membujur kearah timur yang merupakan daerah
relatif subur. Batuan Miosen tersebar disebelah selatan dan utara Jawa Timur
membujur kearah Timur yang merupakan daerah kurang subur Bagi kepulauan
Madura batuan ini sangat dominan dan utamanya merupakan batuan gamping.
Dari beragamnya jenis batuan yang ada, memberikan banyak kemungkinan
mengenai ketersediaan bahan tambang di Jawa Timur. Atas dasar struktur, sifat dan
persebaran jenis tanah diidentifikasi karakteristik wilayah Jawa Timur menurut
kesuburan tanah :
1. Jawa Timur bagian Tengah, Merupakan daerah subur, mulai dari daerah
kabupaten Banyuwangi. Wilayah ini dilalui sungai - sungai Madiun, Brantas,
Konto, Sampean.
2. Jawa Timur bagian Utara, Merupakan daerah Relatif tandus dan merupakan
daerah yang persebarannya mengikuti alur pegunungan kapur utara mulai dari
daerah Bojonegoro , Tuban kearah Timur sampai dengan pulau Madu.
Dalam perjalanan study tour ini melewati beberapa Provinsi yang ada di Jawa
Salah satunya adalah Di Jawa Timur. Di Jawa Timur banyak terdapat Kabupatenkabupaten dan berikut akan dijelaskan daerah-daerah yang dilalui dalam perjalanan
study tour didaerah Jawa Timur.
a.
Kabupaten Jember
Kabupaten Jember terletak di bagian timur wilayah Provinsi Jawa Timur.
Lokasinya sangat strategis, karena dilalui jalan arteri primer Surabaya
Banyuwangi. Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso
dan Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten Lumajang di sebelah
barat, Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, dan di sebelah selatan
dibatasi oleh Samudera Indonesia, yang terdapat Pulau Nusa Barong.
Topografi Kabupaten Jember adalah berbukit hingga pegunungan di sisi utara
dan timur serta dataran subur yang luas ke arah selatan. Dataran wilayah Kota
Jember banyak dibentuk oleh jenis tanah litosol dan regosol coklat
kekuningan. Kondisi ini sangat menentukan tingkat kesuburan dan kedalaman
efektif tanah, dimana tingkat kesuburan tersebut adalah berkisar di atas 90
cm. Kondisi hidrologi di Kota Jember sangat dipengaruhi oleh air permukaan
tanah dangkal, sumber-sumber mata air dan aliran-aliran sungai yang
melintasinya. Sungai yang melintasi Kota Jember adalah Sungai Bedadung.
Sedangkan dominasi penggunaan lahan diwilayah Kota Jember adalah
kegiatan pertanian.
6
c.
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten yang terdapat Di Provinsi
Jawa Timur. Kabupaten Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena
diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru, Gunung Bromo,
dan Gunung Lamongan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lumajang
adalah sebagai Sebelah barat Kabupaten Malang, Sebelah utara Kabupaten
Probolinggo,
Sebelah
timur Kabupaten
Jember,
dan Sebelah
selatan
dalam
penyusunan
rencana
fisik
karena
menyangkut
mulai
datar
sampai
curam
menguntungkan
dari
aspek
Di
Kabupaten
Lumajang
rombongan
study
tour
melaksanakan
2.
provinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Provinsi Jawa Tengah secara
ekoregion dapat dibagi manjadi tujuh bentang lahan, yaitu; dataran rendah, dataran
tinggi, perbukitan antiklinal, lembah sinklinal, pegunungan volkanik, perbukitan
karst dan blok patahan.Bentang lahan perbukitan antiklinal memiliki morfologi
berbukit, terbentuk oleh proses tektonik (struktur lipatan), tersusun atas batuan
sedimen dan metamorf. Bentang lahan lembah sinklinal memiliki morfologi
cekungan (lembah antar perbukitan atau pegunungan antiklinal) hingga datar.
Bentang lahan dataran rendah memiliki karakteristik morfologi datar, terbentuk oleh
proses pengendapan aliran sungai material aluvium, maupun tersusun oleh batuan
sedimen non klastik (terumbu). Kondisi geologi di provinsi Jateng meliputi : Umur
batuan yang ditemukan di wilayah SWS Jratunseluna, Jawa Tengah adalah Tersier,
8
dan Kuarter. Formasi Bulu dijumpai di sebagian kecil wilayah Kabupaten Blora.
Batuan penyusun adalah Kalkarenit. Formasi Kerek dijumpai di sebagian kecil
wilayah Kabupaten Boyolali, dan Sragen. Formasi Wonocolo dijumpai di sebagian
kecil wilayah Kabupaten Blora. Formasi Ledok dijumpai di sebagian kecil wilayah
Kabupaten Blora. Formasi Bulu dijumpai di sebagian kecil wilayah Kabupaten
Blora. Formasi Klitik pada posisi stratigrafi di atas Formasi Kalibeng, dijumpai
utamanya di bagian barat wilayah Kabupaten Sragen. Satuan-satuan tanah yang ada
di Jawa Tengah adalah kelompok aluvial, Regosol, litosol, andosol, Latosol,
Grumusol, dan Podsolik. Macam-macam tanah aluvial di Jawa Tengah adalah
Aluvial Hidromorf, Aluvial Kelabu Kekuningan dan Aluvial Coklat Kelabu Gelap.
Dalam perjalanan studi tour di Jawa Tengah, rombongan berkunjung ke objek
kawasan Candi Borobudur.
Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten
Magelang Propinsi Jawa Tengah. Candi ini dari kota Magelang
terletak di sebelah selatan 15 km dalam jarak lurus. D a t a r a n k e d u
y a n g berbukit, hampir seluruhnya dilingkari pegunungan.
Gunung yan g melingkari Candi Borobudur antara lain : Sebelah
timur
terdapat
gunung
merbabu
dan
gunung
merapi,
puncak-puncak
yan g
menjul ang
tinggi,
a. Kabupaten Sragen
Merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Tengah. Secara
geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Batas batas wilayah Kabupaten Sragen yaitu Sebelah Timur
Kabupaten Ngawi (propinsi jawa timur), Sebelah Barat Kabupaten Boyolali,
Sebelah Selatan Kabupaten Karanganyar, dan Sebelah Utara Kabupaten
Grobogan.
b. Kota Surakarta
Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan
sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu
dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air
laut. Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45`
15 110 45` 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Kota
Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar yaitu sungai
Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada
jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas
perdagangannya. Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah
Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah
Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, batas
wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Karangnyar, sedang batas wilayah sebelah selatan adalah Kabupaten
Sukoharjo.
c. Kabupaten Klaten
10
d. Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang yang letaknya diapit oleh Kabupaten Temanggung,
Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Purworejo, Propinsi DIY serta Kota Magelang ditengah-tengahnya.
11
3.
Jawa yang dibatasi oleh Samudera Hindia di bagian selatan dan Propinsi Jawa
Tengah di bagian lainnya. Batas dengan Propinsi Jawa Tengah meliputi:
12
Kabupaten
Gunung
Kidul,
dan
Kabupaten
Kulonprogo.
Setiap
kabupaten/kota mempunyai kondisi fisik yang berbeda sehingga potensi alam yang
tersedia juga tidak sama. Perbedaan kondisi fisik ini ikut menentukan dalam rencana
pengembangan daerah. Kondisi fisik di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
ditinjau dari kondisi geografi, iklim, geologi, gomorfologi, jenis tanah, dan hidrologi
daerah. Kondisi geografi daerah menerangkan tentang posisi spasial daerah dalam
kaitannya dengan daerah lain yang ada di sekitarnya, baik dalam hal luas wilayah,
batas-batas wilayah, maupun batas-batas potensi sumberdaya alam kewilayahan.
Penggambaran kondisi geografi daerah dilakukan baik dengan deskripsi tulisan
maupun melalui presentasi peta wilayah. Kondisi iklim suatu potensi sangat
berpengaruh pada potensi daerah bersangkutan, baik dalam potensi sumberdaya alam
maupun dalam potensi kebencanaan alam. Deskripsi klimatologis Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang diuraikan berupa curah hujan dan suhu udara. Kedua
parameter iklim ini sangat berpengaruh pada potensi pengembangan sumberdaya
alam, baik dilihat sebagai potensi cadangan alamiah maupun potensi alam
berkesinambungan. Curah hujan sebagai input air ke permukaan bumi membawa
akibat pada variasi potensi hidrologi daerah bersangkutan, sehingga uraian hidrologi
daerah tidak boleh dipisahkan dengan kondisi klimatologisnya, terutama dengan
curah hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalami proses-proses
evaporasi (kembali ke atmosfer sebagai uap air), infiltrasi (menjadi air tanah), dan
genangan/limpasan (sebagai air permukaan).
Potensi airtanah dan keberadaan air permukaan satu daerah tidak sama
dengan daerah lainnya walaupun keduanya mempunyai curah hujan yang sama. Hal
ini disebabkan kondisi lahan (geologi, geomorfologi, dan tanah) setiap daerah
berbeda. Perbedaan-perbedaan ini akhirnya membawa keberagaman dalam potensi
sumberdaya alam dan potensi kebencanaan alam sehingga antara pengembangan
sumberdaya alam daerah harus memperhatikan potensi-potensi alam tersebut. Dua
daerah aliran sungai (DAS) yang cukup besar di DIY adalah DAS Progo di barat dan
DAS Opak-Oya di timur. Sungai-sungai yang cukup terkenal di DIY antara lain
adalah Sungai Serang, Sungai Progo, Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungai
13
Boyong-Code, Sungai Gajah Wong, Sungai Opak, dan Sungai Oya. Di Daerah
Istimewa Yogyakarta terdapat beberapa kunjungan antara lain Keraton Yogyakarta,
wisata belanja Malioboro, Kampus Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri
Yogyakarta dan Laboratorium Geospasial Parangtritis. Berikut akan didiskripsikan
beberapa kabupaten yang dilewati beserta kunjungan di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
a. Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), Indonesia. Batas sebelah utara, berbatasan dengan
Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, wilayahnya yaitu di sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, di sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Kuloprogo dan Kabupaten Magelang, dan di sebelah
selatan berbatasan dengan kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten
Gunung Kidul. Kabupaten Sleman keadaan tanahnya di bagian selatan relatif
datar
kecuali
daerah perbukitan
di
bagian
tenggara
Kecamatan
P r a m b a n a n d a n s e b a g i a n d i K e c a m a t a n Gamping. Semakin ke
utara relatif miring dan di bagian utara sekitar lereng gunung Merapi relatif
terjal. Kondisi geologi di Kabupaten Sleman didominasi dari
keberadaan gunung Merapi. Formasi geologi dibedakan m e n j a d i
e n d a p a n v u l k a n i k , s e d i m e n , d a n b a t u a n terobosan, di
mana endapan vulkanik mewakili lebih dari 90% luas wilayah. Di Kabupaten
Sleman terdapat sekitar 100 sumber mata air, yang airnya mengalir ke
sungai-sungai utama yaitu sungai Boyong, Kuning, Gendol, dan Krasak.
Di samping itu ter dapat anak-anak sungai ya ng meng alir ke arah
selatan dan bermuara di samudera Indonesia. Material vulkanik gunung Merapi
yang berfungsi sebagai lapisan pemba wa air tana h (akifer) yang
sudah ter urai menjadi mat erial pasir vulkanik, ya ng sebagian
besar merupakan bagian dari endapan vulkanik Merapi muda. Material
vulkanik Merapi muda ini dibedakan menjadi 2 unit formasi geologi yaitu
formasi Sleman (lebih di dominasioleh endapan piroklastik halus dan
tufa) di bagian bawah dan forma si Yogyakar ta (lebih di domin asi
14
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta terletak di pusat kota Yogyakarta. Letaknya sangat
strategis, diantara dua lapangan besar yang sering disebut Alun-Alun
Utara (LOR) dan Alun-Alun Selatan (Kidul). Secara geografis
Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. Keraton Yogyakarta
yang beralamat di Jalan Ratawijayan I Yogyakarta sangat dekat dengan
Malioboro, dari arah Malioboro lurus ke selatan kita sudah sampai di
lokasi wisata tersebut. Di dalam halaman inti Kraton, antara lain dapat
dilihat bangunan tempat tinggal Sri Sultan sehari-hari, tempat Sri
Sultan menerima tamu kehormatan, tempat untuk berpesta,
tempat para tamu beristirahat atau merapikan pakaian, dan
gedung-gedung serta bangunan yan g lai n. Di tempat ini
juga terdapat Kaputren, atau tempat tinggal putri-putri Sultan
yang belum menikah. Tempat yang terakhir ini terlarang bagi
kunjungan wisatawan. Selama
berkun jung
di
lingkungan
Jawa,
sekaligus
sebagai
pusat
pemerintahan
KesultananYogyakarta.
Malioboro
Malioboro menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak
Gunung
Merapi,
jalan
ini
terbentuk
menjadi
suatu
lokalitas
c. Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul terletak antara 07 44 04 08 00 27 Lintang
Selatan dan 110 12 34 110 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten Bantul 508,85 Km2 (15,90 5 dari Luas wilayah Propinsi DIY)
dengan topografi sebagai dataran rendah 140% dan lebih dari separonya
(60%) daerah perbukitan yang kurang subur, secara garis besar terdiri dari :
Bagian Barat, adalah daerah landai yang kurang serta perbukitan yang
17
membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86 km2 (17,73 % dari seluruh
wilayah). Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai merupakan daerah
pertanian yang subur seluas 210.94 km2 (41,62 %). Bagian Timur, adalah
daerah yang landai, miring dan terjal yang keadaannya masih lebih baik dari
daerah bagian Barat, seluas 206,05 km2 (40,65%). Bagian Selatan, adalah
sebenarnya merupakan bagian dari daerah bagian Tengah dengan keadaan
alamnya yang berpasir dan sedikit berlaguna, terbentang di Pantai Selatan
dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.
Kabupaten Bantul, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bantul. Kabupaten ini berbatasan
dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di utara, Kabupaten Gunung
Kidul di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di
barat. Obyek wisata Pantai Parangtritis terdapat di wilayah kabupaten ini.
Bagian selatan kabupaten ini berupa pegunungan kapur, yakni ujung barat
dari Pegunungan Sewu. Sungai besar yang mengalir di antaranya Kali Progo
(membatasi kabupaten ini dengan Kabupaten Kulon Progo, Kali Opak, Kali
Tapus, beserta anak-anak sungainya.
Berikut dijelaskan paparan singkat mengenai objek kunjungan dalam
perjalanan studi tour di Bantul
Pantai Parangtritis
Parangtritis, adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir
Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan
kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup
terkenal di Yogyakarta. Pantai Parangtritis bentuk lahannya adalah asal
marin dan angin yang berada di bagian selatan Provinsi DIY. Proses
pembentukan pantai yang memanjang ini karena adanya aktivitas
gelombang dan arus yang kuat dari pantai selatan Jawa. Karakterisrik
pasirnya hitam yang menandakan bahwa pasir ini berasal dari Gunung
Merapi. Lebar pantai ini sekitar 2 km sampai batas gumuk pasir.
Kondisi
sosial-ekonominya
banyak
didominasi
oleh
aktivitas
pertanian,pertambangan,
perikanan dan laboratorium alam bagi kepentingan ilmiah. Ciri khas atau
keunikan dari Pantai Parangtritis adalah adanya gumuk pasir (sand
duns) tipe bulan sabit (barchan). Saat ini keberadaan gumuk pasir itu
mulai terganggu oleh aktivitas manusia. Karakteristik dan pemanfaatan
lahan yang sedemikian kompleks tersebut akan menimbulkan konflik
antar kepentingan dan berkurangnya daya dukung lingkungan pada
kehidupan manusia. Untuk itulah dilakukan penataan ruang di Pantai
Parangtritis dan sekitarnya.
4.
Selatan dan 104o48' - 108o48' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayahnya sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah Timur berbatasan
dengan Provinsi Jawa Tengah, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra
Indonesia, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Banten. di Provinsi Jawa Barat
adalah Pegunungan Blok Patahan, Dataran Rendah, Dataran Tinggi, Perbukitan
Karst, Volkanik, dan Perbukitan Sinklinal. Ekoregion (bentang lahan) blok patahan
19
berada pada zone selatan Jawa Barat seperti; Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Suka
Bumi, serta beberapa tempat di bagian tengah yang berada di wilayah Kabupaten
Cirebon, Majalengka dan Kuningan. Dataran rendah di wilayah Provinsi Jawa Barat
sebagian besar berada di wilayah utara (meliputi daerah Cirebon, Indramayu,
Subang, Karawang dan Bekasi. Dataran tinggi di wilayah Provinsi Jawa Barat pada
umumnya terletak di daerah yang beriklim basah (CH 2.500 mm/tahun) di bagian
tengah dan sebagian di daerah bagian timur. Geomorfologi pada daerah ini
didominasi oleh Blok Pegunungan Patahan yang membentang dari barat ke timur,
yaitu dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke Teluk Nusakambangan. Proses
geomorfologi yang bekerja pada daerah Jawa Barat bagian tengah adalah prosesproses vulkanik. Adanya penunjaman lempeng samudera di bawah Pulau Jawa
menyebabkan magma yang ada di dalam bumi terusik dan menerobos keluar
sehingga membentuk gunung api.
Proses geologi yang terjadi jutaan tahun lalu menyebabkan Provinsi Jawa
Barat dengan luas 3,6 juta hektar, terbagi menjadi sekitar 60% daerah bergunung
dengan ketinggian antara 500-3.079 meter dpl dan 40% daerah dataran yang
memiliki variasi tinggi antara 0-500 meter dari permukaan laut. Secara geologis
daratan Jawa Barat merupakan bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan
tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara
Pulau Sulawesi. Jawa Barat didominasi oleh endapan alluvial yang terdapat di bagian
utara dan sebagian di selatan. Endapan lainnya yang cukup dominan adalah Elosen
yang terdapat di bagian tengah - timur, dan alluvial faces gunung api di bagian
tengah - barat.
Pada umumnya tingkat kesuburan tanah di Jawa Barat cukup baik. daerah
dataran rendah di sepanjang pantai utara misalnya, ditutupi oleh jenis tanah alluvial
yang subur untuk lahan pertanian/persawahan. Jawa Barat bagian tengah yang
merupakan daerah berbukit dan bergunung serta daerah lembah-lembah diantara
gunung-gunung tersebut, juga ditutupi oleh jenis tanah alluvial. Sedangkan Di bagian
selatan merupakan daerah pegunungan ditutupi oleh jenis-jenis tanah latosol,
organosol, dan litosol yang dapat dimanfaatkan untuk lahan-lahan tanaman
perkebunan.
20
Kabupaten Banjar
Posisi geografis Kabupaten Banjar, yang berada di antara 2 o4955
terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah
melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober - November.
2.
Kabupaten Ciamis
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan
Kota Bandung
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat
sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah
tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah
Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung
Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga
di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo).
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu
kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga
yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan
Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal
sebagai kota belanja. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga
bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara
geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada
pada ketinggian 768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada
di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan
sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di
atas permukaan laut. Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai
Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada
umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan
kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir
22
terutama pada musim hujan. Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota
Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai
lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu. Jenis material
di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol begitu juga pada kawasan
dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur
terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.
Berikut akan dijelaskan deskripsi singkat mengenai objek kunjungan
dalam perjalanan studi tour di Kota Bandung.
Museum Geologi
Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa
Barat. Museum yang menyimpan dan mengelola berbagai macam
materi geologi ini telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda,
tepatnya tanggal 16 Mei 1929. Museum Geologi adalah mewujudkan
sumber informasi berupa dokumentasi koleksi dan warisan geologi
Indonesia yang profesional untuk masyarakat. Adapun misinya adalah:
(1) memperagakan dan mengkomunikasikan koleksi museum; (2)
menyediakan
informasi
mendokumentasikan
dan
materi
dan mengkonservasi
edukasi
geologi;
koleksi museum;
(3)
(4)
dari pusat Bandung Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 590,75
Ha, dengan batas wilayah Sebelah Utara Kecamatan Astana Anyar,
Sebelah Timur Kecamatan Astana Anyar, Sebelah Selatan Kabupaten
Bandung, Sebelah Utara Kecamatan Bojongloa Kaler dan Kecamatan
Babakan Ciparay.
4.
Kabupaten Bogor
Secara geografis, Kabupaten Bogor adalah sebuah kabupaten di Propinsi
Jawa Barat dengan Ibukota Cibinong yang terletak antara 6.190 6.470 Lintang
Selatan dan 106.10 107.1030 Bujur Timur. Secara umum wilayah Kabupaten
Bogor mempunyai kemiringan relatif ke arah utara. Sungai-sungai mengalir
dari daerah pian, pegunungan di bagian selatan ke arah utara yang meliputi 6
Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Cidurian, Cimanceuri, Cisadane, Ciliwung,
Bekasi dan Citarum (khususnya DAS Cipamingkis dan Cibeet). Dengan
demikian wilayah Kabupaten Bogor merupakan wilayah hulu bagi wilayahwilayah di sebelah utara (Tangerang, Depok, DKI Jakarta dan Bekasi). Sungaisungai pada masing-masing DAS tersebut mempunyai fungsi yang sangat
strategis yaitu sebagai sumber air irigasi pertanian, perikanan, rumah tangga
dan industri serta drainase utama wilayah. Selain itu, terdapat situ-situ yang
berfungsi sebagai reservoar dalam peresapan air dan dapat juga dimanfaatkan
usaha perikanan, penampungan air dan rekreasi. Berikut akan dijelaskan
deskripsi singkat mengenai objek kunjungan dalam perjalanan studi tour di
Kabupaten Bogor
25
26
pengembangan
program
penelitian
koleksi.
Renovasi
gedung
dan
Lempeng
Eurasia,
Lempeng
Pasifik,
dan
Lempeng
Indo-
(604-790
juta
tahun
yang
lalu).
Tiga
Ruang
lainnya
27
dari waktu ke waktu yang didahului oleh awal terbentuknnya bumi sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu. Jejak kehidupan paling primitif yang pernah
ditemukan adalah Stromatolite. Selanjuntya kehidupan berkembang pada
Masa Paleozoikum ditandai dengan adanya fosil trilobit, krinoid, dan
tumbuhan jenis paku-pakuan. Masa berikutnya, yaitu Masa Mesozoikum,
adalah masa keemasan hewan raksasa yang disebut Dinosaurus. Di Museum
3.
mineral serta minyak dan gas bumi yang telah menjadi sumber pendapatan
dan devisa Negara, juga pendayagunaan sumber dan cadangan air bawah
tanah yang amat besar manfaatnya bagi manusia.
Selain Mengandung manfaat, kondisi geologi suatu daerah dapat pula
menjadi sumber bencana, misalnya letusan gunungapi, gerakan tanah, dan
gempabumi. Dampak bencana alam dapat dikurangi dengan melakukan
kegiatan mitigasi bencana alam geologi.
29
sekedar
membaca buku.
3.
30
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada banyak teori yang berkembang di dalam geologi. Teori ini muncul untuk
menjawab semua rasa keingin tahuan manusia dan rasa ketidak puasan manusia
terhadap teori yang ada. Teori ini berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan. Untuk membuka sedikit misteri ini maka para ahli geologi
dengan kolaborasi teknologi mengembangkan berbagai macam teori. Dalam
penulisan laporan ini penulis menggunakan beberapa teori di dalam geologi sebagai
landasan teori. Teori tersebut seperti yang dijelaskan berikut.
2.1.
2.2.
bulatan. Awan gas itu kiranya lambat laun akan menjadi semakin padat dan
kemudian berpisah yang menjadi lingkaran sepusat. Akhirnya bahan yang
merupakan lingkaran tersebut masing-masing lalu menggumpal meliputi
suatu inti. Maka terjadilah planet-planet yang beredar mengelilingi bagian
pusat awan yang semula, melalui lintasan yang berbentuk lingkaran. Bagian
pusat semula itulah yang kiranya membentuk matahari. (Katili dan
2.3
Marks,1963:422)
Susunan Dalaman Bumi
Suess dan Wiechert mengadakan pembagian dari bumi sebagai berikut:
a) Kerak bumi dengan tebal 30 sampai 70 km terdiri dari batuan-batuan
basa dan batuan-batuan masam. Berat jenis lapisan ini kira-kira 2,7.
b) Selubung bumi atau sisik silikat dengan tebalnya kira-kira 1200 km.
berat jenis lapisan ini adalah 3,4 sampai 4. Kerak bumi dan selubung
bumi ini kedua-duanya merupakan litosfera.
c) Lapisan antara atau chalkosfera yang merupakan sisik oksida dan
sulfide dengan tebal 1700 km dan berat jenis 6,4.
d) Inti besi-nikel, atau barysfera yang mempunyai jari-jari 3500 km
dengan berat jenis 9,6.
32
(kristalisasi
kembali,
33
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1
Hypotesis)
Gambar. 8 Susunan Tata Surya
Tata surya ini terdiri dari planet-planet yang mengelilingi Matahari
sebagai pusat yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus. Berdasarkan definisi planet yang dikeluarkan oleh
IAU (International Astronomical Union) pada tanggal 24 Agustus 2006, Pluto
tidak termasuk Keluarga Matahari (Solar system) lagi, tapi masuk
kedalam dwarf planet (planet kerdil) bersama-sama dengan Sedna, Orcus,
dan Quaoar (http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_System).
Di Antara Planet Mars dan Jupiter terdapat gugusan batuan yang
disebut asteroid yang juga bergerak mengelilingi matahari. Apabila asteroid
ini terpental dari orbitnya dan tertarik oleh gravitasi bumi, akan terjadi
gesekan saat memasuki atmosfir dan terbakar menjadi meteor. Sisanya
akan jatuh ke bumi sebagai meteorit. Tabrakan hebat meteorit dengan kulit
bumi akan menimbulkan percikan yang membeku sebagai tektit. Meteorit
berkomposisi batuan dan/atau logam, sehingga dikelompokan menjadi
35
satu
koleksi
unggulan
Museum
Geologi
Meteorit
1)
Batuan Beku
Terjadi dari pembekuan magma. Mineral yang mengkristal terutama
berupa kristal. Menurut Clarke dan Woshiungton kerak bumi sampai
2)
sedimen.
3) Batuan Malihan (Metamorfosa)
Batuan Metamorfosa adalah
hasil
dari
perubahan-perubahan
tertentu)
Kejumpaan di lapangan yang karakteristik
Ekstrusif : aliran lava, fragmen-fragmen individual dari hasil
peletusan dan piroklastik-piroklastik.
37
sebagainya.
Dibentuk oleh angin : looss; abu kepundan.
Diendapkan oleh es : Till; Tillit.
Akumulasi-akumulasi dipermukaan bumi seperti jenis-
sebagainya.
3) Batuan Metamorfik
a) Tekstur biasanya kristalin dengan dominasi bentuk-bentuk berupa
fisik, batang-batang dan padat. Butir dapat berukuran sama
(granoblastik) ataupun tidak sama (porfiroblastik)
b) Umumnya berstruktur foliasi, massif, ataupun non poliasi.
c) Mineral karakteristik : Kwarsaa, Felspar, Mika, Amfibol,
Piroksin, kalsit, dolomite, turmalin, magnetic, chrolit, serpentin,
Granat, Stanroht; Epidot; Zoisit; Kyanit; talk; grafit; Andalusit;
Sillimanit;
Glaukopan;
Kordierit;
Wallostonit;
Tromolit;
38
Anthofilit, Skapolit (yang di coret dibawah merupakan indikatorindikator dari pada metamorfisme)
d) Tidak mengandung ataupun kalau ada fosi-fosil telah mengalami
distorsi bentuk (menggeliuk).
e) Kejumpaan dilapangan yang karakteristik
Sebagai inti-inti yang terbuka dari pada deretan-deretan
pegunungan lipatan
Alas dari batuan-batuan sedimen.
Zona-zona kontak karena intruksi magmatis.
3.3
39
40
Tektonik Indonesia
Pada ruang sayap barat Museum Geologi ini, juga menyajikan
peragaan perkembangan pembentukan kepulauan Indonesia yang terkait
dengan teori tektonik lempeng, di mana Indonesia terletak pada pertemuan
tiga lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng IndoAustralia. Proses penurunan temperatur pada massa cair di dalam bumi
berbeda antara satu tempat dengaan tempat lainnya, sehingga terjadi
perbedaan kekentalan. Massa yang lebih kental (lebih padat) karena
mempunyai berat jenis lebih besar akan tertarik oleh gravitasi bumi sehingga
tenggelam ke dalam perut bumi. Ruang yang ditinggalkan oleh massa yang
tenggelam tersebut akan diisi oleh massa yang masih cair dari daerah
sekitarnya. Pergerakan massa ini menimbulkan arus yang dikenal sebagai
41
arus konveksi yang berpengaruh terhadap kulit bumi untuk turut bergerak,
ibarat sebuah rakit yang bergerak karena arus sungai. Oleh karena itu teori
tektonik lempeng sering disebut sebagai teori apungan benua
42
Sumatra
Sudut peragaan ini memperagakan kondisi geologi pulau terbesar di
terbesar didunia adalah sebuah kaldera sisa letusan gunung api ndi Sumatera
bagian utara. Pada sudut peragaan ini dapat dijumpai pula berbagai contoh
batuan dan mineral, serta fenomena geologi lainnya.
43
Kalimantan
Pulau terbessar kedua di Indonesia setelah Pulau Irian adlah pulau
44
D.
Sulawesi
Pulau Sulawesi yang
mirip
timur
kurang lebih 10 Juta tahun yang lalu oleh pergerakan lempeng ke arah barat
dan membentur bagian selatan dan utara Pulau Sulawesi membentuk dengan
utara (Sulawesi Utara) dan dengan Tenggara(Sulawesi Tenggara).
E.
Maluku
Kepulauan Maluku berada di kawasan laut Banda yang dipengaruhi
PAPUA
Irian Jaya saat ini disebut sebagai Papua merupakan pulau terbesar,
berada di ujung Timur Indonesia. Keunikan pulau ini adalah adanya salju
pada puncak pegunungan Jaya Wijaya. Ketinggian puncak pegunungan ini
dibentuk oleh adanya tabrakan antara lempeng Pasifik dan lempeng IndoAustralia. Kedua lempeng itu bertabrakan sejak 570 juta tahun yang lalu,
membentuk Pegunungan Jaya Wijaya dengan ketinggian puncaknya 5.039
meter dari permukaan laut (dpl). Pembentukan pegunungan ini juga
membentuk jalur lipatan pada batuan sedimen setebal 10.000 meter serta
lembah yang memiliki beragam jenis batuan yaitu lembah Baliem.
45
3.5
Sejarah Kehidupan
Pada ruang sayap timur Museum Geologi ini, juga menyajikan sejarah
kehidupan
1.
2.
Indikasi Kehidupan
Keberadaan dan bukti kehidupan di bumi dapat diketahui dari
keberadaan sisa organisme yang pernah hidup saat itu dan terawetkan
dalam lapisan bumi, yang dinamakan fosil. Informasi kehidupan yang
pernah berlangsung di bumi ini dapat dideteksi dari keberadaan dan
temuan
fosil
pada
saat
sekarang,
sebagaimana
James
Hutton
Awal Kehidupan
Sejak bumi terbentuk (4,6 milyar tahun yang lalu) hingga 1 milyar
berikutnya tidak ditemukan adanya bukti-bukti kehidupan, bukti tersebut
baru ditemukan sekitar 3,5 milyar tahun yang lalu (Arkeozoikum) dengan
ditemukannya ganggang dan bakteri. Jejak kehidupan yang ditingalkan
kedua organisme tersebut terawetkan dalam satu struktur lapisan yang
dinamakan stromatolit.
46
4.
Umur Kehidupan
Perhitungan umur bumi dan sejarah kehidupan yang berlangsung di
atasnya menggunakan skala umur geologi yang dikenal dengan Skala
Waktu
Geologi
(Geological
Time
Scale),
diawali
dari
Masa
47
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi ilmuwan lain
untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi
sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di
halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh
International Commission On Stratigraphy dan menggunakan standar
kode warna dari United States Geological Survey.
Pada ruang Geologi Sejarah di Museum Geologi, menyajikan
riwayat atau sejarah bumi yang didasarkan atas sisa-sisa kehidupan purba
yaitu fosil. Sejarah bumi terbagi menjadi Masa Arkeozoikum, Masa
Paleozoikum; Masa Mesozoikum, dan Masa Kenozoikum.
a. Masa Arkeozoikum (Masa Kehidupan Purba): 4.600.000.000
2.500.000.000 Tahun Lalu
Masa Arkeozoikum ini dapat dibedakan menjadi dua , yaitu Masa
Priscoan atau Hadean (4,6 4 milyar tahun lalu), merupakan masa
persiapan bumi untuk dihuni oleh kehidupan dengan pembentukan lapisan
lithosfera, hidrosfera dan atmosfera.
Masa Arkeozoikum atau Arkean (4 2,5 milyar tahun lalu),
merupakan masa pemunculan kehidupan paling primitive (purba yang
bermula di dalam samudera berupa micro oganisme dari jenis bakteri
dan ganggang. Fosil tertua yang ditemukan adalah Stromatolities dan
Cyanobacteria.
b. Proterozoikum
(Masa
Kehidupan
Awal):
2.500.000.000
48
Bandung
Zaman Kambrium : 540.000.000-510.000.000 Tahun Lalu
Pada zaman ini mulai banyak muncul kelompok hewan invertebrate
yang mempunyai kerangka luar dan bercangkang sebagai pelindung,
sehingga kehadirannya sebagai fosil diakui sejak lama sebagai bukti
adanya kehidupan yang nyata. Fosil yang umum dijumpai dengan
penyebaran
yang
luas
adalah
Alga,
Cacing,
Sepon,
Koral,
49
50
52
tumbuhan berbiji modern. Masa ini dibagi menjadi dua, yaitu Zaman
Tersier dan Zaman Kuarter. Pada zaman Tersier-Kuarter,pemunculan dan
kepunahan hewan serta tumbuhan saling berganti seiring dengan
perubahan iklim global.
Zaman Tersier : 65.000.000 1.700.000 Tahun Lalu
Zaman ini merupakan zaman perkembangan mamalia dibelahan dunia
lain, akan tetapi tidak demikian halnya dengan Indonesia karena pada
zaman ini sebagian besar kepulauan Indonesia terbentuk. Oleh karena itu
fosil-fosil yang dijumpai di Indonesia sebagian besar merupakan fosil
hewan laut terutama moluska dan foranifera
Kala Paleozen : 65.000.000 56.500.000 Tahun Lalu
Kala ini merupakan awal kemunculan hewan mamalia pemakan
rumput, primate, burung dan Discoaster. Kala ini ditandai oleh kegiatan
magma yang sangat intensif, susut laut yang besar dan hujan meteorit.
Kala Eozen: 56.500.000 35.500.000 Tahun Lalu
Pada kala ini mamalia mulai berkembang dengan baik, seperti kuda,
binatang pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan modern seperti
unta, badak, dan lainnya, termasuk hiu raksasa (Basilosaurus) dan Burung
Raksasa (Diatryma). Pecahnya benua Pangea ditandai oleh pergerakan
lempeng, yaitu Benua Afrika menabrak Benua Eropa membentuk Alpen,
India menabrak Asia membentuk Himalaya.
Kala Oligosen: 35.500.000 23.500.000 Tahun Lalu
54
manusia,
sedangkan
di
Indonesia
disamping
56
BAB IV
PENUTUP
4.1
Simpulan
Study tour dilaksanakan oleh mahasiswa program studi jurusan Pendidikan
Saran
Melalui laporan study tour ini, diharapkan agar kegiatan study tour terus
http://www.scribd.com/doc/71985008/82/Teori-Asal-MulaKehidupan-di-Bumi
58