DISUSUN OLEH:
1. ARISTIAN RAKA VOLCANO
2. ROUF FAUZAN
Mengetahui,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata
wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah.
Hal ini menjadikan kota Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali.
Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah,
Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang
terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan
perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa;
perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek
pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya
kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Perjalanan
A. Candi Borobudur
Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan
Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan
Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Borobudur
didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 dpl.
Borobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno yang
juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi Borobudur ini
pertama kali terungkap oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada saat itu,
Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah. Candi
yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42 meter. Namun
setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai 34,5 meter dengan
luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129 m2). Setiap tingkat pada
Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lanyai enam memiliki bentuk persegi,
sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh berbentuk bulat.
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti
Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824, atau
hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti sebuah gunung
yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada juga yang
mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang tinggi.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada
ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang
mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan danau
yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi Borobudur berada
pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi Mendut.
bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut
mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi
Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada
Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada setiap tingkat
tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha
Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha
harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudur terdapat
relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita memutari Candi Borobudur
ü Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38 meter.
ü Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari
ü Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
ü Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
ü Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah timur
dengan ber-pradaksina.
ü Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume
ü Raffles: Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang agung (Boro:
agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur: Buddha)
ü Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan dari
prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan kumpulan
ü Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut Soekmono
fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran
mengingatkan kembali akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang berhasil
mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. Museum yang diresmikan pada
tanggal 31 Agustus 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono ini terdiri dari tiga
bangunan. Bangunan pertama merupakan tempat informasi, display foto, poster, relief, serta
pemutaran film. Bangunan kedua yang berbentuk rumah joglo merupakan tempat kapal
Samudraraksa dipajang. Selain kapal, di bangunan kedua ini disimpan barang-barang yang
dipergunakan oleh para awak kapalnya sewaktu berlayar mengarungi samudera, seperti:
peralatan memasak, peralatan rumah tangga sehari-hari, buku, kaset, cd, vcd, dan obat-
obatan. Sedangkan bangunan ketiga berfungsi sebagai kantor dan tempat penjualan suvenir.
1. Sejarah Kapal Samudraraksa
Sejarah Kapal Samuderaraksa berawal ketika Phillipe Beale (mantan Angkatan Laut
Inggris), berkunjung ke Candi Borobudur pada tanggal 8 November 1982. Saat berada di
Borobudur, ia melihat relief sebuah kapal yang dipahatkan pada salah satu dindingnya.
Keindahan relief kapal tersebut menjadikannya tertarik untuk membuat kapal serupa,
sekaligus untuk melakukan ekspedisi seperti yang dilakukan oleh para pelaut Indonesia pada
abad ke-8. Namun, 20 tahun kemudian cita-citanya itu baru terwujud, setelah pada bulan
Australia), untuk merancang sebuah kapal seperti yang dilihatnya pada relief di Candi
Borobudur. Setelah berhasil merancang kapal, pada 19 Januari 2003 mereka kemudian
menghubungi As’ad Abdullah (69 tahun) yang bertempat tinggal di Pulau Pagerungan Kecil,
Kabupaten Sumenep, Madura, untuk membuat perahu rancangan mereka. Oleh As’ad
Abdullah dan sejumlah arsitek asing, kapal dibuat dengan menggunakan teknologi tradisional
Pada bulan Mei 2003 kapal pesanan Phillipe Beale selesai dibangun. Kapal ini
berukuran panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter. Bagian depan kapal
digunakan sebagai kabin dan tempat tidur, bagian tengah sebagai ruang makan dan navigasi,
sedangkan bagian buritan digunakan sebagai ruang kemudi, dapur, dan tempat cuci piring.
Untuk berlayar, karena tidak menggunakan mesin, kapal dilengkapi dengan 2 layar tanjak, 2
buah kemudi dan cadik ganda. Selain itu, kapal juga dilengkapi dengan peralatan keselamatan
seperti: Global Positioning Satelite (untuk mengetahui posisi kapal), NavTex (untuk
Telephone Satelite (untuk komunikasi di tengah laut), dan Lift Raft (dua buah rakit apung).
Setelah kapal selesai dibuat, pada bulan Mei 2003 diadakan seleksi untuk calon anak
buah kapal. Dari seleksi itu, diambil 27 orang yang berasal dari Indonesia, Australia, Selandia
Baru, Inggris, Swedia, dan Perancis. Selesai melakukan seleksi untuk anak buah kapal, dan
juga menunjuk salah seorang diantara mereka untuk menjadi kapten, yaitu I Gusti Putu
Ngurah Sedaha, maka pada tanggal 25 mei 2003 kapal diluncurkan untuk pertama kalinya ke
laut.
Pada bulan Juni 2003 kapal bersama awaknya melakukan uji coba pelayaran dari
Pulau Pangerungan Kecil ke Benoa (Bali), melewati perairan Banyuwangi. Setelah berhasil
melakukan uji coba, pada tanggal 2 Juli 2003 diadakan seminar pra peluncuran kapal di
Jakarta. Dua minggu kemudian, yaitu tangal 16 Juli 2003, kapal diresmikan oleh Menteri
Pada tanggal 22 Juli 2003 kapal meninggalkan Benoa menuju Ancol, Jakarta,
melewati Surabaya, Karimunjawa, dan Semarang. Setelah sampai di Jakarta, pada tanggal 15
Agustus 2003 kapal ini diberi nama Samudraraksa yang berarti “Pelindung Lautan” dan
pelayaran yang menyusuri rute Kayu Manis (Jakarta, Madagaskar, Cape Town dan berakhir
di Ghana) itu, Kapal Samudraraksa membawa barang-barang kebutuhan awak kapal, seperti:
1500 liter air tawar, 900 kg beras, 2 upright sails, 1 ton kayu bakar, 0,5 ton bahan makanan
Oktober, Samudraraksa berlayar lagi menuju Cape Town, Afrika Selatan. Dalam pelayaran
menuju Cape Town itu, pada tanggal 16 November mereka singgah di Richard Bay. Tanggal
Elizabeth. Baru pada tanggal 5 Januari 2004, Samudraraksa tiba di Cape Town.
berangkat lagi menuju Ghana. Setelah beberapa minggu mengarungi lautan, pada tanggal 23
Februari kapal Samudraraksa sampai di tujuan akhir dan berlabuh di Pelabuhan Tema, Accra,
jalur Kayu Manis. Para awak pun kembali ke tanah air untuk menerima penghargaan Satya
Lencana dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Sedangkan kapal Samudraraksa yang masih
berada di Ghana, tujuh bulan kemudian dibongkar dan dibawa pulang ke Indonesia. Sesampai
dirakit kembali untuk selanjutnya dimuseumkan, sebagai tanda akan kejayaan nenek moyang
bangsa Indonesia yang berhasil mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. (ali
gufron)
C. Taman Pintar
Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah salah satu wisata pendidikan atau wisata
edukasi paling banyak dikunjungi di Yogyakarta. Taman ini menawarkan wahana belajar dan
rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekoah
menengah.
Taman Pintar dibangun mulai buln Mei 2006 dan setahun kemudian pada tanggal 9 juni
2007 diresmikan oleh Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X bersama dua menteri
yaitu menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman, P.h.D dan menteri
Taman ini menawarkan model edukasi atau pembelajaran yang memadukan konsep
pendidikan dan permainan dengan media yang menarik sehingga dapat merangsang
Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut kelompok usia dan penekanan materi.
Untuk kelompok usia dini dibagi lagi menjadi tingkat pra sekolah, taman kanak-kanak,
disampaikan dalam bentuk interaksi antara pengunjung dengan materi yang disampaikan
melaui bentuk anjungan yang ada seperti : anjungan pengenalan, anjungan pengenalan ilmu-
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk
menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya. Dengan model alat
peraga anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuannnya sehingga dapat
Taman Pintar ini dibangun dengan biaya Rp. 53 M. Yang berisi enam zona yang
didalamnya terdapat isi materi antara lain : gedung memorabilia, gedung kotak lantai 2,
gedung oval lantai 2, gedung oval lantai 1, gedung kotak barat dan timur dan playground
area. Zona-zona tersebut mempunyai beberapa wahana tersendiri seperti Taman bermain,
Penjelajah kecil, Titian Penemuan, Petualangan lingkungan, Jembatan sains, Titian sains,
D. Malioboro
1. Lokasi Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang
membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara
keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A.
2. Nama Malioboro
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi
kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan,
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini
didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para
pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada
sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang
disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-nama lokal.Barang yang
diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan
barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal
batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata uang
asing, bank, hotel bintang lima hingga tipe melati. Keramaian dan semaraknya Malioboro
juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan,
kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit,
hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik
[semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang
lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak
Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling
berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya
Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan
Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya laporan
ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan
asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke Yogyakarta
yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata orang ataupun di
berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat
penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing.
Malioboro dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga
B. Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang
cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan mengunjungi
http://hekynavita.blogspot.co.id/2015/11/laporan-perjalanan-study-tour-yogyakarta.html
http://laporanpklsiswa.blogspot.co.id/2013/10/laporan-karya-tulis-hasil-wisata-ke_29.html
http://wisata-yogyakarta.com/wisata-kota/taman-pintar-yogyakarta/
http://amarianadewi.blogspot.com/2015/01/contoh-karya-tulis-taman-pintar.html