Anda di halaman 1dari 20

PERJALANAN WISATA ONE NIGHT IN YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

NATASYA PRAJNADI 1611411003

NUR WIDANINGSIH 1611411007

WAHYU ADRIANTO 1611411008

PUTRI AYU JULI WIJAYANTI 1611411029

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERJALANAN WISATA ONE
NIGHT IN YOGYAKARTA”, sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Industri
Perjalanan Wisata.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata kami harap semoga makalah ini mampu memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Industri Perjalanan Wisata serta dapat memberi manfaatnya maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Denpasar, 7 Maret 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3.Tujuan......................................................................................................................... 2
1.4.Manfaat....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1. Gambaran Umum Kondisi Geografis DIY dan Daya Tarik Wisata dalam
Perjalanan One Night in Yogyakarta .................................................................. 3
2.2. Perencanaan Perjalanan Wisata One Night in Yogyakarta................................ 12

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor yang penting di Indonesia dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pariwisata di Indonesia dapat berkembang karena sumber daya yang
berada di Indonesia sangat banyak dan beragam, dimulai dari kebudayaan, kesenian, adat
istiadat, hingga sumber daya alam yang terhampar sepanjang Sabang sampai Merauke.
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
diperkuat oleh kegiatan pariwisata. Ciri khas yang sangat terlihat yaitu kebudayaan dan corak
tradisional yang masih kental. Selain itu, Yogyakarta juga memiliki faktor yang memenuhi
sebagai sebuah daerah tujuan wisata. Yogyakarta memiliki keunikan budaya dan keindahan
alamnya yang dapat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta mendorong sektor
pariwisata yang semakin digalakkan oleh pemerintah. Akomodasi dan kebutuhan-kebutuhan
pendukung wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata juga mulai di tingkatkan. Pelaku
kegiatan wisata itu sendiri, salah satunya yaitu industri perjalanan wisata. Industri perjalanan
wisata merupakan industri yang menyediakan kebutuhan dari wisatawan ketika mereka hendak
melakukan kegiatan wisata, serta merancang perjalanan wisata mereka. Terkadang banyak
wisatawan yang ingin mengunjungi suatu tempat, tetapi tidak dapat menjangkau tempat
tersebut secara sendiri ataupun kurangnya aksesibilitas serta informasi tentang destinasi wisata
tersebut. Dengan adanya perjalanan wisata yang dirancang oleh biro perjalanan, wisatawan
tak perlu khawatir atau dapat lebih dimudahkan dalam melakukan kegiatan wisata. Wisatawan
juga tidak perlu lagi bingung dan dapat menikmati perjalanan dengan manajemen waktu yang
telah di susun oleh pihak biro perjalanan. Wisatawan hanya tinggal duduk manis dan
menikmati kegiatan perjalanan yang mereka inginkan.
Oleh karena itu kami menyusun sebuah makalah mengenai perjalanan wisata di
Yogyakarta yang kami susun dengan memperhatikan daya tarik yang akan dikunjungi,
manajemen waktu, variasi kegiatan sehingga tidak membosankan, serta pasar yang ingin
dicapai.

1
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana Gambaran Umum Kondisi Geografis DIY dan Daya Tarik Wisata dalam
Perjalanan One Night in Yogyakarta?
1.2.2. Bagaimana Susunan Acara Wisata Perjalanan One Night in Yogyakarta?

1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui gambaran umum kondisi geografis DIY dan daya tarik wisata
dalam perjalanan One Night in Yogyakarta
1.3.2. Untuk mengetahui susunan acara wisata perjalanan One Night in Yogyakarta

1.4.Manfaat
1.4.1. Manfaat Akademis
Diharapkan makalah ini mampu membantu pembaca dalam memperluas
wawasan serta pengetahuannya mengenai perjalanan wisata serta daya tarik wisata
yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.4.2. Manfaat Praktis
Diharapkan makalah ini mampu menjadi acuan atau referensi kepada pelaku
industri pariwisata dalam merencanakan sebuah kegiatan perjalanan wisata.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Geografis DIY dan Daya Tarik Wisata dalam Perjalanan
One Night in Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (Jawa: Dhaérah Istiméwa Ngayogyakarta) adalah Daerah


Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan
Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di
bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia.
Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kotamadya, dan empat
kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus
penduduk 2010 memiliki populasi 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan
1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.

Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan
fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunung api Merapi, satuan fisiografi Pegunungan Sewu atau
Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi Dataran
Rendah

Satuan fisiografi Gunung api Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung api
hingga dataran fluvial gunung api termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman,
Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut, dan lereng gunung api merupakan
daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini
terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung api aktif dengan
karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai objek penelitian, pendidikan, dan
pariwisata.

Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah


Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping dan bentang alam karst yang
tandus, dan kekurangan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari
yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato
Wonosari (dataran tinggi Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses
solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu gamping, dan mempunyai karakteristik lapisan
tanah dangkal, dan vegetasi penutup sangat jarang.

3
Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di Kulon Progo bagian utara,
merupakan bentang lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan
lereng curam, dan potensi air tanah kecil.

Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan
sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian selatan DIY, mulai dari
Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan
daerah yang subur. Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang
belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang dari Kulon Progo sampai
Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan
gumuk pasirnya, merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.

Kondisi fisiografi tersebut membawa pengaruh terhadap persebaran penduduk,


ketersediaan prasarana, dan sarana wilayah, dan kegiatan sosial ekonomi penduduk, serta
kemajuan pembangunan antarwilayah yang timpang. Daerah-daerah yang relatif datar, seperti
wilayah dataran fluvial yang meliputi Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten
Bantul (khususnya di wilayah Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta) adalah wilayah dengan
kepadatan penduduk tinggi, dan memiliki kegiatan sosial ekonomi berintensitas tinggi,
sehingga merupakan wilayah yang lebih maju, dan berkembang.

Dua daerah aliran sungai (DAS) yang cukup besar di DIY adalah DAS Progo di barat,
dan DAS Opak-Oya di timur. Sungai-sungai yang cukup terkenal di DIY antara lain adalah
Sungai Serang, Sungai Progo, Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungai Boyong-Code, Sungai
Gajah Wong, Sungai Opak, dan Sungai Oya.

1. Candi Ijo

Candi Ijo, merupakan sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi
lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau
atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena
ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan
alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang
curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk
dinikmati.

4
Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak.
Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak yang
membujur dari barat ke timur. Bangunan pada teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah
lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga candi perwara. Peletakan bangunan
pada tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang
paling sakral.

Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi
Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan
beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi
Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan
Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan
dan Sari.

Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan
mengarah pada sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama,
sebagai suwuk untuk mngusir roh jahat dan kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan
Dewi Uma. Persatuan tersebut dimaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda
dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada
erotisme.

Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak
tempat api pengorbanan (homa). Tepat di bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat
lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Adanya tempat api
pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu yang memuja Brahma. Tiga candi perwara
menunjukkan penghormatan masyarakat pada Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan
Whisnu.

Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di
bangunan candi pada teras ke-9. Salah satu prasasti yang diberi kode F bertuliskan Guywan
atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain yang terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm
dan tebal 9 cm memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut
ditulis sebanyak 16 kali dan diantaranya yang terbaca adalah "Om Sarwwawinasa,
Sarwwawinasa."

Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, kita dapat melihat pesawat
take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena

5
Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena
keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang
ke arah timur.

Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya
untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya
banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan
masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu
karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.

2. Tebing Breksi

Bukit Breksi merupakan salah satu tempat wisata baru di Yogya yang berhasil menarik
perhatian banyak orang. Mulanya, bukit ini hanyalah sebuah tambang batu biasa yang
menyerupai bukit kecil setinggi kurang lebih 20 m. Selain tampak eksotis, Tebing Breksi juga
menawarkan pemandangan landscape yang luar biasa. Dari atas tebing, wisatawan dapat
melihat Candi Prambanan, Candi Sojiwan dan Candi Barong yang dilatari oleh gagahnya
Merapi. Tak hanya itu, tebing yang mirip dengan brown canyon yang ada di Semarang ini pun
menawarkan panorama senja yang menggoda.

Sekilas tentang Tebing Breksi merupakan sebuah tebing tinggi, dimana bekas
penambangan batu breksi, ketika dilakukan sebuah penelitian, ternyata Tebing Breksi tersebut
merupakan endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran Gunung Kidul dan
tebing tersebut masuk sebagai situs Geoheritage Candi Ijo yang harus dilestarikan dan
dilindungi. Oleh sebab itu, pemerintah mulai mengelola tempat tambang batu breksi tersebut
menjadi sebuah tempat wisata Tebing Breksi yang nantinya akan di sulap menjadi sebuah
Taman Tebing Breksi.

Tebing Breksi terletak di Dusun Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan


Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Kurang lebih 1 kilometer sebelum Candi Ijo (dari jalan
Prambanan – Piyungan), Tebing Breksi sendiri masuk dalam cakupan kawasan wisata
herritage Candi Ijo. Dari Prambanan menuju ke wisata tebing berjarak sekitar 7 km. Letaknya
sebelum Candi Ijo. Jika dari arah Yogya, ada jalur yang lebih cepat. Sampai di pertigaan
Piyungan, anda bisa berbelok ke kanan. Lurus saja sampai menyeberang ruas jalan Prambanan-

6
Piyungan. Dari sini ikuti papan penunjuk arah ke Candi Ijo. Di sebelah kiri jalan, nanti ada
nada spanduk bertuliskan wisata Tebing Breksi.

Tebing Breksi ini buka tiap hari, tidak ada tarif khusus yang harus dibayarkan untuk
masuk ke tebing breksi ini, hanya perlu memberikan sumbangan seikhlasnya untuk biaya
pengelolaan dan membayar jasa penitipan motor sebesar Rp 2.000,-/ motor dan Rp
5.000,- untuk mobil.

3. Goa Pindul

Goa Pindul atau Gua Pindul adalah obyek wisata alam susur Gua bawah tanah, dengan
aliran sungai di sepanjang lorong, salah satu tempat wisata dengan kategori minat khusus di
Yogya. Cara menikmati obyek wisata ini adalah menyusurinya dengan peralatan khusus yaitu
dengan menggunakan ban dalam besar (tube) dan jaket pelampung, kami menyebut wisata ini
dengan nama Cave Tubing Pindul. Ban besar (tubing) tersebut sudah di modifikasi atau diberi
pengait berupa tali menyilang di tengah berfungsi sebagai tempat duduk di atas air.

Goa pindul adalah adalah sebuah lorong yang mana dalam lorong itu terdapat aliran
sungai bawah tanah,panjang lorong itu adalah 350 meter dengan kedalaman air yang bervariasi
ada yang 0,5 meter sampai dengan 12 meter lebih.Aliran sungai tidak ada arus atau tenang,oleh
warga setempat aliran sungai ini digunakan untuk mengaliri sawah ladang mereka.Tinggi
langit-langit goa mencapai 7 meter lebihdengan lebar goa lebih dari 10 meter.

Di ujung goa dibuat sebuah bendungan yang mana disaat musim kemarau debit air ini
biar bisa di gunakan merata ke semua ladang dan sawah milik warga,disaat musim penghujan
sangat jarang terjadi banjir yang sangat tinggi, Goa ini memiliki tiga zona yang sangat berbeda
diantaranya:

 Zona terang, Di zona terang terdapat batu stalagtit dan stalagmit yang sangat indah.
 Zona remang, di area ini terdapat beberapa batu yang menurut mitos buat anda seorang
pria saat berada di zona remang goa pindul akan menjumpai batu perkasa yang menurut
mitos bagi pria yang memegang batu ini dapat menambah keperkasaan, dan untuk
seorang perempuan di sini juga ada sebuah batu yang terdapat di langit-langit goa yang
mengeluarka atau meneteskan air yang mana seorang perempuan pabila kena tetesan
air dari batu ini pas di wajahnya maka perempuan itu menurut mitos bisa lebih cantik
dan awet muda,sekali lagi itu semua hanya mitos.

7
 Zona gelap abadi, sebuah ruangan goa tanpa ada cahayapun masuk ke zona ini, dan
apabila saat melewati area ini anda berdoa dengan tenang dan khusuk akan di kabulkan
oleh Yang Maha Kuasa. Setelah melewati zona gelap abadi akan di jumpai sebuah
lorong yang dapat memasukan cahaya, inilah yang di namakan cahaya surga di goa
pindul, zona ini terdapat sebelum di pintu finish goa pindul.

Goa pindul memiliki salah satu batu yang sangat unik dan juga memiliki tetesan air
yang diberi nama tetesan air mutiara dan konon menurut mitos apabila kaum hawa atau kaum
perempuan kena tetesan air akan awet muda dan selalu tampak cantik.
Salah satu keunikan goa pindul yang belum bisa anda temukan di goa-goa lain adalah
batu gamelan,kenapa di namakan batu gamelan karena batu tersebut apabila kita pukul akan
mengeluarkan suara gamelan jawa seperti gong.

4. Seribu Batu Songgo Langit

Wisata Seribu Batu Songgo Langit yang merupakan salah satu wisata yang berada di
Jl. Hutan Pinus Nganjir, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta, kawasan wisata ini memang
benar-benar disajikan untuk para pelancong yang bewisata ke Yogya. Merupakan salah satu
wisata alam dengan panorama menawan ini memiliki konsep hampir sama seperti Hutan Pinus
Mangunan yang telah eksis sebelumnya. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, tempat
wisata yang satu ini memiliki arti “Seribu Batu yang Menopang Langit.”

Selain kumpulan batu-batu indah, kita juga dapat melihat spot berfoto yang tak boleh
terlewatkan, mulai dari gardu pandang, bebatuan besar yang fotogenik, pepohonan yang indah
nan rimbun, dan sampai Rumah Hobbit yang tak kalah hits dari yang lainnya di tempat ini.
Walaupun bukan yang pertama, nyatanya Rumah Hobbit yang berada di Seribu Batu Songgo
Langit ini, benar-benar menjadi perburuan oleh para wisatawan. Tak hanya itu saja, terdapat
pula Rumah Kurcaci yang dapat dijadikan spot selfie.

5. Hutan Pinus Pengger

Daya Tarik Wisata yang berada di alamat Dusun Sendangsari, Terong, Dlingo, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta ini banyak dikunjungi terutama oleh para anak muda yang gemar
berburu foto di tempat-tempat menarik karena memang disana terdapat banyak spot bagus yang
bisa digunakan untuk berselfie atau berfoto bersama. Udara segar ditemani dengan pohon pinus

8
nan hijau menjadikan lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi menyegarkan pikiran dan
beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk perkotaan. Saat memasuki hutan pinus ini kita akan
disambut tangga bebatuan yang tertata rapi. Lalu saat tiba di atas kita akan bertemu dengan
beberapa spot selfie yang kekinian, seperti :

 Tangan raksasa, yaitu spot gardu pandang yang menyerupai tangan raksasa yang
pada ujung jari-jari tangannya terdapat lampu.
 Spot selfie yang berbentuk segitiga dan setengah lingkaran yang terbuat dari
ranting-ranting kayu

Untuk sampai ke tempat wisata baru di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, kamu
bisa menempuh perjalanan melalui Imogiri ataupun Jalan Wonosari. Namun perjalanan akan
jauh lebih mudah jika ditempuh melalui Jalan Wonosari, karena lokasinya berada di pinggir
Jalan Patuk-Dlingo Km 4,5. Dari simpang empat Patuk, hanya perlu ambil jalan ke arah selatan
sejauh 4,5 kilometer. Lalu tak jauh dari sana kamu akan melihat papan petunjuk jalan menuju
Hutan Pinus Pengger.

6. Gallery Prawirotaman Hotel

Galeri Prawirotaman menawarkan pilihan 94 kamar yang indah, masing-masing dengan


balkon, terdiri dari 20 kamar superior, 71 kamar deluxe, dan 3 kamar suite, dengan
pemandangan Gunung Merapi, Thousand Mountain Ridge yang indah, atau pemandangan
kolam renang yang tenang.

Untuk membuat Anda tetap sempurna, hotel ini dilengkapi dengan pusat kebugaran,
lounge sky, kolam renang dewasa dan anak-anak, ruang rapat dan ruang pertemuan, dan
restoran Vine. Hotel ini juga menawarkan kesenian dan budaya Yogyakarta untuk Anda dengan
koleksi seni & musik, dan kuliner, seni, pijat, dan kelas tersendiri untuk Anda sehingga dapat
merasakan budaya lokal.

7. Taman Sari

Istana Air Taman Sari Yogyakarta yang terletak di Jalan Taman, Yogyakarta. Taman
Sari terletak sangat dekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan hanya memerlukan
waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton. Tempat ini dulunya merupakan

9
tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng pertahanan yang dibangun
pada tahun 1758-1765 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sekarang, Istana Air Taman Sari
merupakan salah satu cagar budaya di Yogyakarta yang telah menjadi tempat wisata populer
di kota ini. Istana Air Taman Sari Yogyakarta mempunyai 4 kompleks, yaitu: Danau buatan
yang terletak di sebelah barat; Pemandian Umbul Binangun, terletak di sebelah selatan danau
buatan; Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, terletak di sebelah selatan Umbul
Binangun; Bagian sebelah timur yang memanjang dari Pemandian Umbul Binangun sampai
Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati, merupakan danau dengan pulau buatan serta
jembatan gantung dan kanal.

Dari keempat kompleks yang ada di Taman Sari Yogyakarta, hanya Pemandian Umbul
Binangun saja yang masih dalam keadaan utuh, sedangkan tiga bagian yang lain sudah menjadi
perkampungan penduduk yang dulunya merupakan abdi dalam Keraton Yogyakarta.

Taman Sari Yogyakarta mengenakan harga tiket masuk sebesar 3.000 Rupiah untuk
wisatawan lokal dan 7.000 Rupiah untuk wisatawan asing. Biasanya, di depan pintu masuk
Anda akan menemui beberapa orang yang menawarkan jasa sebagai pemandu untuk wisata
Taman Sari ini. Mereka tidak mematok tarif dalam jumlah tertentu, namun biasanya wisatawan
memberikan 25.000 Rupiah untuk jasa mereka. Jam buka Taman Sari: 08.00-14.00 WIB

8. Keraton

Keraton Yogyakarta atau sering disebut dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat


terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Indonesia. Karena tempatnya
berada di tengah-tengah Yogya, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung Merapi dan
Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya. Keraton atau Kraton Yogya
merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika
kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak,
lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu
berjalan dan muncul Keraton Yogya yang didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga
sekarang, keraton Yogya masih menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.

Selain itu, Keraton Yogya sangat kental dengan warisan budaya etnik jawa yang sangat
menajubkan yang masih bisa di temukan di sekitar dan dalam keraton sendiri. Ketika berwisata
ke Keraton Yogya maka, itulah gambaran sederhana tentang budaya dan keindahan tanah jawa.

10
Semua hampir terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan sangat memukau. Keraton
masih banyak menyimpan tentang berbagai kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan
bentuk rumah ala jawa yang indah. Tidak berhenti disitu saja, di Keraton Yogya juga
mempertunjukkan bagaimana supelnya orang jawa dalam berkomunikasi dan bersapa dengan
semua orang yang datang disana. Sangat eksotis dan menarik.

Tiket masuk ke Keraton Yogya sangat terjangkau, hanya menyisihkan uang sekitar Rp.
10.000,- bisa menikmati hampir semua lingkungan istana yang berdiri megah dan indah.
Petualang di haruskan untuk tidak memakai topi atau kaca mata bila masuk ke lingkungan
keraton, bukan apa-apa hanya untuk menghormati kebudayaan jawa. Jam berkunjung ke
Keraton untuk hari Ahad dan hari lainnya di batasi dari jam 07 am – 12 am. Tips : Silakan
untuk datang ke Keraton Yogya sekitar jam 9, karena ada pementasan tari khas jawa seperti
Serimpi yang dilakukan secara apik dan menajubkan.

Di dalam Keraton juga disajikan berbagai budaya jawa yang indah seperti batik yang
merupakan warisan budaya jawa yang sudah diakui secara internasional. Beberapa lukisan,
keris, foto raja-raja jawa, silsilah raja jawa, dan berbagai hasil budaya jawa. Ketika masuk di
rumah batik, disana dilarang untuk memotret. Karena semua motif batik disana merupakan ciri
Keraton Yogya yang merupakan simbol dari istana jawa yang hanya boleh dicetak dan dipakai
di lingkungan istana saja. Beragam motif batik istana sangat menarik memang, desain yang
khas dan berbeda dengan kebanyakan batik. Selain itu, beberapa alat gamelan juga ditampilkan
di Istana Yogya.

9. Malioboro

Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah satu
kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang anggota
kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Yogya pada tahun 1811 – 1816 M yang
bernama Marlborough. Kolonial Hindia Belanda membangun Malioboro di pusat kota
Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara
simbolis juga bermaksud untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya
yang mendominasi kawasan tersebut. Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai
dari bentuk aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara
berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama untuk komoditi barang

11
barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang
berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro. Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat
anda dapatkan disini seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan
sebagainya.

Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari saja, akan tetapi di
kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus berlanjut dengan adanya nuansa makan
malam yang disediakan warung-warung yang bermunculan pada malam hari, terutama setelah
pukul 21.00 WIB. Sambil menyantap hidangan di warung lesehan Malioboro, wisatawan akan
dihibur oleh musisi jalanan yang mengunjungi lesehan tersebut sambil mengalunkan lagu-lagu
tertentu.

2.2. Perencanaan Perjalanan Wisata One Night in Yogyakarta

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis
adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya
dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai
dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan
lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya,
pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak
dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi
Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk
meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.

Paket wisata (package tour, inclusive tour) diartikan sebagai suatu perjalanan wisata
dengan satu atau lebih tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu
dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan harga tunggal yang menyangkut
seluruh komponen dari perjalanan wisata. Sebelum memahami paket wisata, harus dipastikan
apakah dalam rangkaian komponen-komponen wisata tersebut terdapat acara mengunjungi

12
objek/atraksi wisata. Bila hanya paket perjalanan (transportasi) dan akomodasi saja, tidak dapat
dikatakan paket tour. Paket tersebut hanyalah paket perjalanan Free and Eazy, sementara
program tour bisa dipilih sendiri (biasanya memilih seat-in-coach/SIC yang biasanya tersedia
di hotel-hotel ).

Pengertian tour itinerary secara umum adalah susunan jadwal perjalanan wisata yang
sudah diatur sedemikian rupa secara sistematis untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan
kepada wisatawan. Tour itinerary berisi urutan perjalanan/route, penentuan waktu berdasarkan
jarak dan waktu tempuh, keterangan singkat tentang lokasi yang dikunjungi atau dilalui.

Route hanya arah dan urutan perjalanan, yang dalam penentuannya diusahakan untuk
tidak menempuh jalan yang persis sama antara berangkat dan kembali. Hal ini sangat penting
karena berangkat dari hotel dan kembali ke hotel menempuh jalan yang sama, akan
menimbulkan kebosanan bagi wisatawan dan tentu mereka akan komplain karena wawasan
dan kesan yang ”dibelinya” tidak sesuai dengan uang yang dia keluarkan.

Itinerary merupakan jabaran dari route disertai distribusi waktu (DOT=distribution of


time) dan penjelasan singkat tentang point of interest yang dilalui, sepanjang perjalanan
maupun lokasi dimana wisatawan turun dari kendaraan dan menikmati objek wisata. Itinerary
yang disusun oleh tour planner, akan digunakan sebagai pegangan dan check list bagi seorang
tour guide dengan menambahkan detail informasi objek yang akan dipresentasikan pada
pelaksanaan tour.

Terdapat 3 macam bentuk acara wisata yaitu:

a. Bentuk Uraian
Acara wisata disajikan dalam bentuk uraian singkat tentang program yang akan
dilakukan, biasanya memuat hari atau tanggal pelaksanaan serta kegiatan tiap harinya.

Susunan itinerary perjalanan One Night in Yogyakarta:

Hari Pertama Pertama menuju wisata buatan Tebing Breksi, kemudian berwisata di
Candi Ijo. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang di Rumah Makan
Monggo Mampir. Selanjutnya menuju Wisata Alam Seribu Batu Songgo
Langit dan Hutan Pinus Pengger serta makan malam di sana. Setelah
selesai makan malam, menuju Hotel Gallery Prawirotaman untuk
istirahat.

13
Hari Kedua Sarapan pagi di Hotel Gallery Prawirotaman. Kemudian berangkat
menuju Taman Sari, dilanjutkan wisata di Keraton Yogyakarta. Setelah
itu, makan siang di Rumah Makan Gudeg Yu Djum. Setelah makan
siang, menuju Malioboro untuk berwisata dan berbelanja, dan menuju
Bakpia Pathok khas Yogyakarta. Perjalanan selesai.

b. Bentuk Tabel
Penyajian berupa tabel dengan kolom-kolom.

Susunan itinerary perjalanan One Night in Yogyakarta:

Hari Waktu Tempat Kegiatan


Pertama (WIB)
08.30 Bandara International Bertemu di Bandara Adjisucipto
Adi Sucipto Yogyakarta
09.00 - 09.30 Perjalanan menuju Wisata Buatan
Tebing Breksi Yogyakarta
09.30 - 10.30 Tebing Breksi Wisata Buatan Tebing Breksi
Yogyakarta
10.30 - 10.40 Perjalanan menuju Wisata Candi Ijo
10.40 - 11.40 Candi Ijo Wisata Candi Ijo
11.40 - 12.00 Perjalanan untuk makan siang
12.00 - 12.30 Rumah Makan Monggo Makan Siang
Mampir
12.30 - 13.00 Perjalanan menuju Wisata Goa
Pindul
13.00 - 15.00 Goa Pindul Wisata Goa Pindul
15.00 - 16.00 Perjalanan ke Wisata Alam Seribu
Batu Songgo Langit
16.00 - 17.00 Seribu Batu Songgo Wisata Alam Seribu Batu Songgo
Langit Langit
17.00 - 17.30 Perjalanan ke Hutan Pinus Pengger
17.30 - 19.00 Hutan Pinus Pengger Hutan Pinus Pengger beserta makan
malam di tempat tersebut
19.00 - 19.45 Perjalanan menuju Hotel Gallery
Prawirotaman
19.45 Hotel Gallery Prawiro Tiba di Hotel untuk kemudian check
Taman in dan istirahat
Hari 07.00 - 08.00 Hotel Prawiro Taman Sarapan pagi di Hotel, meeting dan
Kedua check out
08.00 - 08.15 Perjalanan menuju wisata Taman
Sari
08.15 - 09.15 Taman Sari Wisata Taman Sari
09.15 - 09.25 Perjalanan menuju Wisata Budaya
Keraton Yogyakarta
09.25 - 11.30 Keraton Yogyakarta Wisata Budaya Keraton Yogyakarta

14
11.30 - 11.45 Perjalanan menuju Rumah Makan
Gudeg Yu Djum
11.45 - 12.30 Rumah Makan Gudeg Makan siang
Yu Djum
12.30 - 12.45 Perjalanan menuju Malioboro
12.45 - 13.30 Malioboro Wisata di Malioboro
13.30 - 13.40 Perjalanan menuju Bakpia Pathok
khas Yogyakarta
13.40 - 14.00 Bakpia Pathok 25 Bakpia Pathok khas Yogyakarta
14.00 Perjalanan Selesai kembali ke
Bandara International Adi Sucipto

c. Bentuk Grafik
Acara wisata disajikan dalam bentuk gambar atau grafik, berupa lambang-lambang
komponen yang digunakan berdasarkan urutan acara.

15
BAB III
KESIMPULAN

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang terkenal dengan
ciri khas budaya dan kehidupan tradisionalnya. Dalam meningkatkan minat wisatawan yang
berkunjung, perlu didorong dengan adanya kegiatan perjalanan wisata yang disusun oleh biro
perjalanan, dapat disebut dengan acara wisata atau perjalanan wisata. Dengan adanya susunan
perjalanan wisata, wisatawan dapat mengetahui apa saja daya tarik wisata yang berada di
Yogyakarta.
Daya Tarik Wisata yang dapat dijadikan destinasi wisata yaitu wisata buatan Tebing
Breksi, Candi Ijo, Wisata Alam Seribu Batu Songgo Langit, Hutan Pinus Pengger, Taman Sari,
Keraton Yogyakarta, Malioboro, dan Bakpia Pathok khas Yogyakarta. Susunan acara yang
dibuat juga harus memperhatikan manajemen waktu, pasar yang ditargetkan, variasi lokasi dan
wisata, serta minat dan karakteristik wisatawan.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://infopariwisatadaerah.blogspot.co.id/2010/08/pengertian-perjalanan-wisata.html
http://smkparsel.blogspot.co.id/2013/02/kepariwisataan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_pariwisata

17

Anda mungkin juga menyukai