Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERJALANAN STUDY TOUR KE YOGYAKARTA

Tahun 2019

Disusun Oleh :
Nama : 1. Alfredo Ferdinand Maulana Faishal
2. Fachrul Hasyim
3. Muhammad Tachta Ainullah
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL TARAKAN


2019 - 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan “Laporan Wisata Edukatif Yogyakarta” dengan baik. Adapun
laporan perjalanan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
laporan   ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis
dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat


diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY
telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan
kota Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata yang bisa
dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan
wisata malam.

Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau,
dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY
yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang
nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu,
penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

1.2.       Maksud dan Tujuan

   Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan baik dan benar.

   Melaporkan hal – hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.

   Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

   Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah dikunjungi.

1.3.       Tempat Objek Wisata

1. Makam KH. Ahmad Dahlan


2. Universitas Ahmad Dahlan
3. Jogja Bay
4. Omah Oblong(pabrik kaos jogja)
5. Jogja City Mall
6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
7. Gembira Loka Zoo
8. Candi Prambanan
9. Tebing Breksi
10.Malioboro
11. Pantai Indrayanti
12. Pantai Gesing
13. Hutan Pinus
14. Taman Pintar
15. Benteng vredeburg
16. Masjid gedhe kauman
17. Taman Pelangi
1.4. Waktu dan Tempat Kegiatan Study Tour Kegiatan study tour inidilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Senin/28 Oktober 2019– Sabtu, 2 November 2019

BAB II
ISI LAPORAN
Objek Wisata Yang Dikunjungi
1. Makam Ahmad Dahlan
Makam Kyai Haji Ahmad Dahlan terletak
di RT 41 RW 11, Kampung
Karangkajen, Brontokusuman,
Mergangsan, Yogyakarta. Lokasi
makam ini berada di belakang
Masjid Jami Karangkajen.
Keduanyaberada di tengah
pemukiman penduduk yang
padat. Lokasi ini dapat dijangkau
melalui Jl. Karangkajen (jika
pengunjung menggunakan jalur
sisi timur). Jika menggunakan jalur
sisi barat pengunjung bisa
menjangkaunya melalui Jl.
Parangtritis. Tepatnya di sisi
selatan Hotel Matahari terdapat
gang kecil ke timur. Pengunjung tinggal
mengikuti gang ini dan melihat
papan petunjuk lokasi makam atau
lokasi Masjid Jami Karangkajen. Jika diukur dari Jl. Parangtritis, maka jarak
antara makam KHA. Dahlan dan Jl. Parangtritis kurang lebih 1 kilometer.
Kondisi Fisik Makam Nisan dari KH. Ahmad Dahlan dibuat dengan sederhana.
Nisannya hanya berupa pasangan batu bata yang direkatkan dengan semen
sambung-menyambung sehingga membentuk bangun persegi panjang. Nisan
ini pada bagian tengahnya dibiarkan kosong dan dihias dengan taburan batu
kerikil. Jirat dari makam KH. Dahlan hanya satu, yakni di bagian kepala
(utara). Jirat ini bertuliskan namanya.
Nisan dari KH. Ahmad Dahlan diletakkan berdampingan dengan nisan kerabat
dan keturunannya. Secara keseluruhan kompleks makam di Karangkajen ini
kelihatan panas karena minimnya pohon peneduh di dalam makam. Hal ini
mungkin memang disengaja karena tumbuhnya banyak pepohonan di areal
makam akan menyita bidang-bidang tanah yang bisa digunakan untuk lokasi
kuburan. 
Luas makam di Karangkajen ini sekitar 2.000 meter persegi. Jika keluasannya
dihitung dengan kompleks Masjid Jami Karangkajen, maka keluasannya sekitar
3.000 meter persegi. Demikian menurut penjelasan jurukunci makam setempat
yang bernama Mas Bekel Surakso Nurhadi alias Muhammad Nurhadi (55).
Kompleks Makam Karangkajen ini diberi pengaman berupa tembok keliling
bercat putih yang keberadaannya menyambung (menjadi satu dengan dinding
Masjid Jami Karangkajen). Pintu gerbang makam terletak di sisi timur
(samping masjid) dan sisi utara (menghadap gang kampung).
Pada kompleks makam Karangkajen ii selain terdapat makam KH. Ahmad
Dahlan juga terdapat makam Prof.Fatchurrochman yang dulu pernah menjadi
Menteri Agama RI, makam Ir. HM. Baried Ishom seorang tokoh pendiri PKU
Muhammadiyah, dan makam KH. Muchtar yang pernah menjabat sebagai
Ketua Pengadilan Agama I di Yogyakarta.

2. Universitas Ahmad Dahlan

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan pengembangan dari


Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta,
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Yogyakarta sebagai
lembaga Pendidikan Tinggi merupakan pengembangan FKIP Muhammadiyah
Cabang Jakarta di Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960.
FKIP Muhamadiyah merupakan kelanjutan kursus BI Muhammadiyah di
Yogyakarta yang didirikan tahun 1957, pada waktu itu kursus BI memiliki
Jurusan Ilmu Mendidik, Civic Hukum dan Ekonomi.
Pada tanggal 19 Desember 1994 dengan Surat Keputusan (SK) Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 102 /D0/1994
diterapkan bahwa IKIP Muhamadiyah Yogyakarta beralih Fungsi menjadi
Universitas Ahmad Dahlan. Ll

3. Jogja Bay
Tempat wisata yang terletak di Jl. Utara Stadion, Kec. Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta ini menggunakan lahan milik Tanah Kas Desa
Maguwoharjo dengan luas hingga 7,7 hektar. Dengan memanfaatkan lahan
seluas 7,7 hektar tersebut membuat tempat wisata ini menjadi salah satu
waterpark terbesar di Indonesia yang berhasil mengalahkan Go Wet Waterpark,
yang hanya memiliki luas hanya 7,5 hektar.
Jogja Bay memiliki 19 jenis wahana. Meskipun waterpark, akan tetapi wisata ini
tidak hanya wisata air saja melainkan ada beberapa wahana edukasi. Salah satu
wahana unggulan di sini adalah How to survive in tsunamy and earthquake. Di
wahana tersebut ada delapan ombak besar termasuk ombak tsunami dan
disertai penyelamatan diri untuk setiap ombak. Sehingga setiap orang akan
mengetahui bagaimana cara menghadapinya.

Untuk mendukung wisata ini para pengelola juga menyediakan lahan parkir luas
yang mampu menampung 1.000 kendaraan roda dua, 400 mobil dan 30 bus.
Tak hanya itu saja, wisata ini juga menyediakan shuttle bus dari komplek parkir
yang membawa para wisatawan ke depan pintu masuk.

Fasilitas lain yang ditawarkan oleh wisata ini adalah Harbour Thater. Di sini Anda
bisa menyaksikan pertunjukan-pertunjukan serta wahana labirin yang bernama
Jogja Bay Lighthouse. Bagi Anda yang capek dan lapar setelah seharian bermain
wahana yang ada di sana, Anda bisa menikmati makanan dan minuman di
Kruger Bar.

Jogja Bay akan mematok harga yang sangat terjangkau. Yaitu untuk anak-anak
kurang dari dua tahun biaya masuk gratis, untuk anak-anak yang tingginya
kurang dari 110 cm diharuskan membayar Rp 60.000 sedangkan untuk dewasa
tiket masuk yang harus dibayar adalah Rp 90.000.

Untuk jam bukanya sendiri adalah setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00
WIB. Sedangkan untuk akhir pekan, wisata Jogja terbaru ini buka pukul 08.00.
4. Omah Oblong ( Pabrik Kaos)
Omah Oblong merupakan pabrik kaus yogyakarta yang mana juga dijadikan
tempat wisata untuk melihat bagaimana proses pembjuatan kaos.
5.Jogja City Mall.
Jogja City Mall atau biasa disingkat JCM merupakan sebuah pusat
perbelanjaan yang berada dalam satu kawasan dengan The Sahid Rich Hotel
Yogyakarta. Pusat perbelanjaan ini berlokasi di Jalan Magelang Km. 6 No.18,
Sinduadi, Sleman, Yogyakarta. JCM memiliki keunikan dibandingkan dengan mal
yang lain. JCM dirancang dengan arsitektur Romawi dengan bangunan fasade
dengan pilar-pilar tinggi khas arsitektur Romawi. Lalu ciri khas lainnya dengan
interior budaya Jawa yakni tegel-tegel kunci dan railing khas Kraton
Ngayogyakarta.
6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi
di Yogyakarta yang beralamat di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta terakreditasi "A" berdasarkan Keputusan BAN-PT
No. 5237/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2017.[1]
Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam
pengembangan UMY. Oleh karena itu, setiap tahun UMY mengirimkan sekitar 20
hingga 30 tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut, S2 dan S3, baik di
dalam maupun di luar negeri, sehingga menciptakan lulusan yang unggul dan
islami.
7. Gembira Loka
Kebun Binatang Gembira Loka  adalah kebun binatang yang berada di
Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia,
seperti orangutan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Kebun
Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi yang
mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun
Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.
Loka artinya tempat, gembira ya gembira. Syahdan, hampir setengah abad yang
lalu Sri Sultan Hamengku Buwono IX mewujudkan keinginan pendahulunya
untuk mengembangkan ‘Bonraja’ tempat memelihara satwa kelangenan raja
menjadi suatu kebon binatang publik. Maka didirikanlah Gembira Loka di atas
lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan lindung. Disitu terdapat lebih
dari 100 spesies satwa di antaranya 61 spesies flora.
Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka
sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari
beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat
karena mengganggu desa dan sebagian berasal dari lereng merapi yang
hutannya terbakar akibat awan panas.
Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini,
dikabarkan bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo
untuk pertukaran hewan, yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu
berusaha memberikan yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta
kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa gajah melahirkan, burung
kakatua menetaskan telurnya, serta kuda pacu melahirkan anaknya.
Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang
terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan
dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.
Namun, sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan
merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan, sampai tahun 2012 ini sedang
dalam proses pembuatan untuk "Taman Burung" dan sedangkan untuk "Taman
Reptil dan Amfibi" sudah dalam tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang
asongan pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu,
GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.
8. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja
Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi
menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang
kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856
M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukannya sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang
dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Hal lain yang menarik adalah 2 buah candi Apit,
masing-masing didekat pintu masuk utara dan selatan. Terjadinya perpindahan
pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi
di daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa
bumi dan beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi
Prambanan runtuh dan meninggalkan puing-puing batu yang berserakan. Candi
Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons
mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya
reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.

         Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan


oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari
reruntuhan batu. Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin
oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian
terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun
percobaan candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan
pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23 Desember 1953
candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden Dr.
Ir. Sukarno.
9. Tebing Breksi
Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten
Sleman. Lokasinya berada di sebelah kidul Candi Prambanan dan berdekatan
dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko. Lokasi Wisata Tebing Breksi
tepatnya berada di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55572.
Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah
tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh
masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat
pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi
bangunan.
Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah.
Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang
ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas
vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan
ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk
kegiatan penambangan.
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi
bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi.
Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja.
10. Malioboro
Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah
satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama
seorang anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada
tahun 1811 – 1816 M yang bernama Marlborough.Kolonial Hindia Belanda
membangun Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat
aktivitas pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud
untuk menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang
mendominasi kawasan tersebut. Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak
di kawasan Malioboro tersebut menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa
ke masa. Salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar-
menawar terutama untuk komoditi barang barang yang berupa souvenir dan
cenderamata yang dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang
trotoar jalan. Malioboro. Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat anda
dapatkan disini seperti kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan
sebagainya.
11.      Pantai Indrayanti

         Jogjakarta memiliki kawasan dan area yang sangat luas dan juga begitu
banyak tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing
dan juga lokal. Salah satunya adalah pantai Indrayanti yang terletak di pesisir
pantai selatan. Pantai ini belum begitu banyak yang mengetahui karena masih
tergolong baru, namun ternyata memiliki panorama dan keindahan yang luar
biasa indah.

Kini pantai Indrayanti telah memiliki pengunjung yang semakin ramai terkait
proyek pemerintah daerah dalam pengembangan lokasi wisata tersebut. Nama
Indrayanti sendiri sebenarnya bukan dari nama Pantai itu sendiri karena pantai
itu sebenarnya bernama Pulang Syawal.Nama Indrayanti sendiri sebenarnya
adalah nama dari salah satu pemilik kafe di pantai tersebut dan nama ini
sendiri pernah menuai kontroversi di kalangan pengunjung.

         Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan pantai Indrayanti sendiri


menjadikan pantai ini sangat bersih. Sepanjang garis pantai dan pesisir tidak
terlihat sampah sampah yang berserakan. Tidak seperti pantai pantai lainnya
karena di pantai Indrayanti ini pengunjung akan di kenakan denda sebesar Rp.
10.000 bagi yang membuang sampah secara sembarangan.Indrayanti yang
terletak di sebelah timur pantai Sundak ini dikelilingi oleh bebatuan karang dan
memiliki pemandangan yang berbeda dibandingkan dengan pantai-pantai
lainnya yang ada di Gunung Kidul.

12. Pantai Gesing

salah satu pantai yang jarang diketahui orang, tetapi memiliki keindahan yang
tak kalah dengan yang lain adalah Pantai Gesing yang berada di sisi barat
Gunungkidul. Pantai Gesing Gunungkidul tepatnya berada di Dusun
Panjolomulyo, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta,
adalah pantai yang berada di teluk, menjadikan pantai ini diapit oleh tebing yang
tak kalah eksotisnya. Pantai Gesing memiliki pasir putih dan ombak yang kecil
sehingga cocok untuk wisata keluarga dan bermain air. Hal yang menarik dari
pantai ini adalah gradasi permukaan air dari warna hijau terang ke warna biru
menambah keindahan Pantai Gesing

13. Hutan Pinus

Hutan Pinus Pengger merupakan salah satu wisata alam yang berlokasi di


Sendangsari, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Walaupun masih terdengar asing, dikalangan penyuka
jalan-jalan objek wisata Hutan Pinus Pengger terbilang cukup populer. Tempat
ini masih dirasa asing karena baru dibuka secara resmi pada tanggal 7 April
2016. Hutan Pinus Pengger mudah dijangkau karena terletak dipinggir jalan
Pathuk Dlingo Km 4,5

Saat mengunjungi Hutan Pinus Pengger, Anda bisa melakukan beberapa


aktivitas alam yang menyenangkan. Salah satunya adalah melihat keindahan
alam Jogja dari ketinggian. Jika Anda ingin melihat pemandangan Jogja pada
malam hari dan pagi hari, Anda bisa camping disini dengan harga tiket masuk
yang murah. Dengan keasrian hutan dan hawa dingin yang semilir menjadikan
suasana camping mu menjadi lebih menyenangkan.
Selain itu, Anda juga bisa memilih beberapa spot selfie yang sudah disediakan.
Diantaranya ada spot foto sarang burung, rumah pohon, tangga cinta, dan
jembatan pohon. Ada satu spot foto yang paling diminati pengunjung terutama
pada malam hari yaitu spot sarang burung raksasa yang apabila difoto pada
malam hari akan terlihat kerlap kerlip pemandangan lampu kota Jogja.
14. Taman Pintar
Taman Pintar Yogyakarta adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota
Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di
kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi
maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain
sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung
kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman
Pintar. Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa
perkembangan.
Beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif tempat berwisata bagi
masyarakat Yogyakarta maupun luar kota
Taman ini, khususnya pada wahana pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan
teknologi interaktif digital serta pemetaan video yang akan memacu imajinasi
anak serta ketertarikan mereka terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona
dan 3.500 alat peraga permainan yang edukatif.[
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama
Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia
menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut
disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan
kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud kepedulian
terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide
untuk Pembangunan "Taman Pintar". Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan
ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa
dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang
telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan
Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini,
harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa
Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi
juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.
15. Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang terletak di
depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta. Sekarang, benteng ini
menjadi sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini
terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia. Benteng Vredeburg Yogyakarta
berdiri terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13
Februari 1755 yang berrhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan
Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I
kelak) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur
urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh Sultan
Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak
Belanda mengusulkan kepada sultan agar diizinkan membangun sebuah benteng
di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat
menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut
maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam
mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng
yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang
menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi
benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan
dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan
untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka
memusuhi Belanda.
Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang dilahirkan
dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan
yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda.
Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu
permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.
16. Masjid Gedhe Kauman
Mesjid Gedhe Kauman adalah masjid raya Kesultanan Yogyakarta,
atau Masjid Besar Yogyakarta, yang terletak di sebelah barat kompleks Alun-
alun Utara Kraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman dibangun oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu kraton
pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Masjid ini dibangun pada
hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Rabi'ulakhir 1187 H. Kompleks Mesjid
Gedhe Kauman dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utama kompleks
terdapat di sisi timur dengan konstruksi semar tinandu. Arsitektur bangunan
induk berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk
masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam
bagian barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari
kayu, mihrab (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip
sangkar yang disebut maksura. Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di
tempat ini sultan melakukan ibadah. Serambi masjid berbentuk limas persegi
panjang terbuka.
Lantai ruang utama dibuat lebih tinggi dari serambi masjid dan lantai serambi
sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan halaman masjid. Di sisi utara-timur-
selatan serambi terdapat kolam kecil. Pada zaman dahulu kolam ini untuk
mencuci kaki orang yang hendak masuk masjid.
Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang ditanami pohon tertentu. Di
sebelah utara dan selatan halaman (timur laut dan tenggara bangunan masjid
raya) terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi yang dinamakan Pagongan.
Pagongan di timur laut masjid disebut dengan Pagongan Ler (Pagongan Utara)
dan yang berada di tenggara disebut dengan Pagongan Kidul (Pagongan
Selatan). Saat upacara Sekaten, Pagongan Ler digunakan untuk
menempatkan gamelan sekati Kangjeng Kyai (KK) Naga Wilaga dan Pagongan
Kidul untuk gamelan sekati KK Guntur Madu.
Di barat daya Pagongan Kidul terdapat pintu untuk masuk kompleks masjid
gedhe yang digunakan dalam upacara Jejak Bata pada rangkaian acara Sekaten
setiap tahun Dal. Selain itu terdapat Pengulon, tempat tinggal resmi kangjeng
kyai pengulu di sebelah utara masjid dan pemakaman tua di sebelah barat
masjid.
15. Taman Pelangi
Taman Pelangi Yogyakarta merupakan tempat wisata malam yang menampilkan
warna-warni lampu lampion, sehingga terlihat seperti pelangi. Taman wisata ini
terletak di Jalan Padjajaran (sebelumnya bernama Jalan Ring Road Utara), dan
berada di lokasi Museum Monumen Yogya Kembali (Monumen Jogja
Kembali) Yogyakarta. Taman Pelangi memiliki lebih dari 20 jenis permainan, 25
stand makan dan stand minum. Taman pelangi ini bisa dinikmati dari sore
sampai malam, atau dari jam 17.00 sampai jam 23.00. Malam hari anda akan
terasa lengkap dan sempurna di Taman Pelangi dengan banyaknya lampion yang
menyala memberikan kesan yang menarik untuk menenangkan pikiran.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata orang
ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang
sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing.
Tempat-tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: Pantai Indrayanti, Candi Prambanan Malioboro
dan lain sebagainya.  Selain memiliki tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat –
tempat wisata, pendidikan, dan bersejarah.

3.2 Saran

     Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.
Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan mengunjungi tempat – tempat lain
yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai