Tahun 2019
Disusun Oleh :
Nama : 1. Alfredo Ferdinand Maulana Faishal
2. Fachrul Hasyim
3. Muhammad Tachta Ainullah
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis
dapat memperbaiki laporan perjalanan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY
telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan
kota Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata yang bisa
dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan
wisata malam.
Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau,
dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY
yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang
nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu,
penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.
Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan baik dan benar.
BAB II
ISI LAPORAN
Objek Wisata Yang Dikunjungi
1. Makam Ahmad Dahlan
Makam Kyai Haji Ahmad Dahlan terletak
di RT 41 RW 11, Kampung
Karangkajen, Brontokusuman,
Mergangsan, Yogyakarta. Lokasi
makam ini berada di belakang
Masjid Jami Karangkajen.
Keduanyaberada di tengah
pemukiman penduduk yang
padat. Lokasi ini dapat dijangkau
melalui Jl. Karangkajen (jika
pengunjung menggunakan jalur
sisi timur). Jika menggunakan jalur
sisi barat pengunjung bisa
menjangkaunya melalui Jl.
Parangtritis. Tepatnya di sisi
selatan Hotel Matahari terdapat
gang kecil ke timur. Pengunjung tinggal
mengikuti gang ini dan melihat
papan petunjuk lokasi makam atau
lokasi Masjid Jami Karangkajen. Jika diukur dari Jl. Parangtritis, maka jarak
antara makam KHA. Dahlan dan Jl. Parangtritis kurang lebih 1 kilometer.
Kondisi Fisik Makam Nisan dari KH. Ahmad Dahlan dibuat dengan sederhana.
Nisannya hanya berupa pasangan batu bata yang direkatkan dengan semen
sambung-menyambung sehingga membentuk bangun persegi panjang. Nisan
ini pada bagian tengahnya dibiarkan kosong dan dihias dengan taburan batu
kerikil. Jirat dari makam KH. Dahlan hanya satu, yakni di bagian kepala
(utara). Jirat ini bertuliskan namanya.
Nisan dari KH. Ahmad Dahlan diletakkan berdampingan dengan nisan kerabat
dan keturunannya. Secara keseluruhan kompleks makam di Karangkajen ini
kelihatan panas karena minimnya pohon peneduh di dalam makam. Hal ini
mungkin memang disengaja karena tumbuhnya banyak pepohonan di areal
makam akan menyita bidang-bidang tanah yang bisa digunakan untuk lokasi
kuburan.
Luas makam di Karangkajen ini sekitar 2.000 meter persegi. Jika keluasannya
dihitung dengan kompleks Masjid Jami Karangkajen, maka keluasannya sekitar
3.000 meter persegi. Demikian menurut penjelasan jurukunci makam setempat
yang bernama Mas Bekel Surakso Nurhadi alias Muhammad Nurhadi (55).
Kompleks Makam Karangkajen ini diberi pengaman berupa tembok keliling
bercat putih yang keberadaannya menyambung (menjadi satu dengan dinding
Masjid Jami Karangkajen). Pintu gerbang makam terletak di sisi timur
(samping masjid) dan sisi utara (menghadap gang kampung).
Pada kompleks makam Karangkajen ii selain terdapat makam KH. Ahmad
Dahlan juga terdapat makam Prof.Fatchurrochman yang dulu pernah menjadi
Menteri Agama RI, makam Ir. HM. Baried Ishom seorang tokoh pendiri PKU
Muhammadiyah, dan makam KH. Muchtar yang pernah menjabat sebagai
Ketua Pengadilan Agama I di Yogyakarta.
3. Jogja Bay
Tempat wisata yang terletak di Jl. Utara Stadion, Kec. Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta ini menggunakan lahan milik Tanah Kas Desa
Maguwoharjo dengan luas hingga 7,7 hektar. Dengan memanfaatkan lahan
seluas 7,7 hektar tersebut membuat tempat wisata ini menjadi salah satu
waterpark terbesar di Indonesia yang berhasil mengalahkan Go Wet Waterpark,
yang hanya memiliki luas hanya 7,5 hektar.
Jogja Bay memiliki 19 jenis wahana. Meskipun waterpark, akan tetapi wisata ini
tidak hanya wisata air saja melainkan ada beberapa wahana edukasi. Salah satu
wahana unggulan di sini adalah How to survive in tsunamy and earthquake. Di
wahana tersebut ada delapan ombak besar termasuk ombak tsunami dan
disertai penyelamatan diri untuk setiap ombak. Sehingga setiap orang akan
mengetahui bagaimana cara menghadapinya.
Untuk mendukung wisata ini para pengelola juga menyediakan lahan parkir luas
yang mampu menampung 1.000 kendaraan roda dua, 400 mobil dan 30 bus.
Tak hanya itu saja, wisata ini juga menyediakan shuttle bus dari komplek parkir
yang membawa para wisatawan ke depan pintu masuk.
Fasilitas lain yang ditawarkan oleh wisata ini adalah Harbour Thater. Di sini Anda
bisa menyaksikan pertunjukan-pertunjukan serta wahana labirin yang bernama
Jogja Bay Lighthouse. Bagi Anda yang capek dan lapar setelah seharian bermain
wahana yang ada di sana, Anda bisa menikmati makanan dan minuman di
Kruger Bar.
Jogja Bay akan mematok harga yang sangat terjangkau. Yaitu untuk anak-anak
kurang dari dua tahun biaya masuk gratis, untuk anak-anak yang tingginya
kurang dari 110 cm diharuskan membayar Rp 60.000 sedangkan untuk dewasa
tiket masuk yang harus dibayar adalah Rp 90.000.
Untuk jam bukanya sendiri adalah setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00
WIB. Sedangkan untuk akhir pekan, wisata Jogja terbaru ini buka pukul 08.00.
4. Omah Oblong ( Pabrik Kaos)
Omah Oblong merupakan pabrik kaus yogyakarta yang mana juga dijadikan
tempat wisata untuk melihat bagaimana proses pembjuatan kaos.
5.Jogja City Mall.
Jogja City Mall atau biasa disingkat JCM merupakan sebuah pusat
perbelanjaan yang berada dalam satu kawasan dengan The Sahid Rich Hotel
Yogyakarta. Pusat perbelanjaan ini berlokasi di Jalan Magelang Km. 6 No.18,
Sinduadi, Sleman, Yogyakarta. JCM memiliki keunikan dibandingkan dengan mal
yang lain. JCM dirancang dengan arsitektur Romawi dengan bangunan fasade
dengan pilar-pilar tinggi khas arsitektur Romawi. Lalu ciri khas lainnya dengan
interior budaya Jawa yakni tegel-tegel kunci dan railing khas Kraton
Ngayogyakarta.
6. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi
di Yogyakarta yang beralamat di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta terakreditasi "A" berdasarkan Keputusan BAN-PT
No. 5237/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2017.[1]
Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam
pengembangan UMY. Oleh karena itu, setiap tahun UMY mengirimkan sekitar 20
hingga 30 tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut, S2 dan S3, baik di
dalam maupun di luar negeri, sehingga menciptakan lulusan yang unggul dan
islami.
7. Gembira Loka
Kebun Binatang Gembira Loka adalah kebun binatang yang berada di
Yogyakarta. Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia,
seperti orangutan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Kebun
Binatang Gembira Loka menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
Yogyakarta. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi yang
mengguncang kota Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun
Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.
Loka artinya tempat, gembira ya gembira. Syahdan, hampir setengah abad yang
lalu Sri Sultan Hamengku Buwono IX mewujudkan keinginan pendahulunya
untuk mengembangkan ‘Bonraja’ tempat memelihara satwa kelangenan raja
menjadi suatu kebon binatang publik. Maka didirikanlah Gembira Loka di atas
lahan seluas 20 ha yang separonya berupa hutan lindung. Disitu terdapat lebih
dari 100 spesies satwa di antaranya 61 spesies flora.
Letaknya di daerah aliran sungai Gajah Wong. Akses menuju Gembira Loka
sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari
beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat
karena mengganggu desa dan sebagian berasal dari lereng merapi yang
hutannya terbakar akibat awan panas.
Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini,
dikabarkan bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo
untuk pertukaran hewan, yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu
berusaha memberikan yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta
kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa gajah melahirkan, burung
kakatua menetaskan telurnya, serta kuda pacu melahirkan anaknya.
Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang
terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan
dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.
Namun, sejak tahun 2010 Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan
merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan, sampai tahun 2012 ini sedang
dalam proses pembuatan untuk "Taman Burung" dan sedangkan untuk "Taman
Reptil dan Amfibi" sudah dalam tahap sentuhan akhir. Beberapa pedagang
asongan pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu,
GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.
8. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja
Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi
menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang
kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856
M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan
kedudukannya sebagai raja yang besar.Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang
dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Hal lain yang menarik adalah 2 buah candi Apit,
masing-masing didekat pintu masuk utara dan selatan. Terjadinya perpindahan
pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi
di daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa
bumi dan beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi
Prambanan runtuh dan meninggalkan puing-puing batu yang berserakan. Candi
Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons
mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya
reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.
Jogjakarta memiliki kawasan dan area yang sangat luas dan juga begitu
banyak tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing
dan juga lokal. Salah satunya adalah pantai Indrayanti yang terletak di pesisir
pantai selatan. Pantai ini belum begitu banyak yang mengetahui karena masih
tergolong baru, namun ternyata memiliki panorama dan keindahan yang luar
biasa indah.
Kini pantai Indrayanti telah memiliki pengunjung yang semakin ramai terkait
proyek pemerintah daerah dalam pengembangan lokasi wisata tersebut. Nama
Indrayanti sendiri sebenarnya bukan dari nama Pantai itu sendiri karena pantai
itu sebenarnya bernama Pulang Syawal.Nama Indrayanti sendiri sebenarnya
adalah nama dari salah satu pemilik kafe di pantai tersebut dan nama ini
sendiri pernah menuai kontroversi di kalangan pengunjung.
salah satu pantai yang jarang diketahui orang, tetapi memiliki keindahan yang
tak kalah dengan yang lain adalah Pantai Gesing yang berada di sisi barat
Gunungkidul. Pantai Gesing Gunungkidul tepatnya berada di Dusun
Panjolomulyo, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta,
adalah pantai yang berada di teluk, menjadikan pantai ini diapit oleh tebing yang
tak kalah eksotisnya. Pantai Gesing memiliki pasir putih dan ombak yang kecil
sehingga cocok untuk wisata keluarga dan bermain air. Hal yang menarik dari
pantai ini adalah gradasi permukaan air dari warna hijau terang ke warna biru
menambah keindahan Pantai Gesing
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya
ke Yogyakarta yaitu : Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi dimata orang
ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang
sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing.
Tempat-tempat obyek pariwisata tersebut misalnya: Pantai Indrayanti, Candi Prambanan Malioboro
dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat –
tempat wisata, pendidikan, dan bersejarah.
3.2 Saran
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.
Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan mengunjungi tempat – tempat lain
yang ada di Indonesia.