Aradahana Devata:
Samantacakkavalesu atragacchantu Devata,Saddammam munirajassa
sunantu Saggamokkhandam.Sagge kame ca game ca rupegirisikharatate
cantalikkhe vimane.Dipe ratthe ca game taruvanagahane gehavatthumhi
khette.Bhumma cayantu deva jalathala visame
yakkhagandhabbanaga,titthanta santike yam munivaravacanam sadhavo me
sunantu.
2 Namakara Gatha
Araham sammasambuddho Bhagava
Buddham bhagavantam abhivademi
3 Puja Gatha
Pemimpin kebaktian;
Yamamha kho mayam bhagavantam saranam gata,yo no bhagava
sattha,yassa ca mayam bhagavato dhamma rocema,imehi sakkarehi tam
bhagavantam sasaddhammam sasavakasangham abhipujayama.
4 Pubbabhaganamakara
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
6 Namokaratthaka Gatha
7. Buddhanussati
8. Dhammanussati
Svakkhato Bhagavata Dhammo,
Sanditthiko Akaliko Ehipassiko,
Opanayiko Paccattam Veditabbo Vinnuhi’ti
9.Sanghanussatti
Supatipanno bhagavato Savakasangho
Ujupatipanno bhagavato Savakasangho
Nayapatipanno bhagavato Savakasangho
Samicipatipanno bhagavato Savakasangho
Yadidam cattari purisayugani atthapurisapuggala,Esa bhagavato
Svakasangho,Ahuneyyo Pahuneyyo Dakkhineyyo Anjalikaraniyo,Anuttaram
Punnakettam lokassa`ti.
10.Saccakiriya Gatha
Natthi me Saranam Annam
Buddho Me Saranam Varam
11.Tirokuddakanda Suttam
Tirokuddesu Titthanti
Sandhisinghatakesu ca
Dvarabahasu Titthanti
Agantvana Sakam Gharam
Pahute Annapanamhi
Khajjabojje upatthite
Na tesam koci sarati
Sattanam Kammapaccaya
Natipeta Samagata
Pahute Annapanamhi
Sakkaccam Anumodare
Ciram jivantu No Nati
Adasi Me Akasi Me
Natimitta Sakha Ca me
Petanam Dakkhinam Dajja
Pubbe Katamanussaram
Na Hi Runnam Va Soko Va
Ya Vanna Paridevana
Na Tam Petanamtthaya
Evam Titthanti Natayo
Tetapi pada saat diadakan pesta keluarga yang meriah,dengan makanan dan
minuman yang beraneka ragam,ternyata tiada seorang pun anggota keluarga
mereka yang ingat kepada mahkluk-makhluk menderita ini,yang berasal dari
perbuatan-perbuatan jahat mereka yang lampau.hanya keluarga baik yang
hatinya penuh welas asih dan mengerti Dhamma,bisa mau memberikan
makanan,minuman,untuk sanak keluarganya yang telah meninggal dengan
baik,dari jenis yang disukai pada waktu hidupnya.
Santussako ca subharo ca
Appakicco ca sallahukavutti
Santindriyo ca nipako ca
Appagabbho kulesu ananugiddho
Ye keci panabhutatthi
Tasa va thavara va anavasesa
Digha va ye Mahanta va
Majjhima Rassaka Aukathula
Dittha va ye ca adittha
Ye ca dure vasanti avidure
Bhuta va sambhavesi va
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Mettanca sabbalokasmim
Manasambhavaye aparimanam
Uddham adho ca tiriyanca
Asambhadham averam asapattam
Titthancaram nisinno va
Sayano va yavatassa vigatamiddho
Etam satim adhittheyya
Brahmametam viharam idhamahu
Ditthinca aupagamma
Silava dassanena sampanno
Kamesu vineyya gedham
Na hi jatu gabbhaseyyam punareti`ti
Tiada berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh para
bijaksana,hendaklah ia berpikir;
Semoga semua mahkluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua mahkluk berbahagia
Mahkluk hidup apa pun juga,yang lemah dan kuat tanpa kecuali,yang
panjang atau besar,yang sedang,pendek,kecil atau gemuk.
Yang tampak atau tak tampak,yang jauh atau pun dekat,yang terlahir atau
yang akan lahir,semoga semua mahkluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,atau menghina siapa saja.jangan karena marah dan
benci mengharapkan orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya melindungi
Anaknya yang tunggal,demikianlah terhadap semua
mahkluk,dipancarkannya pikiran (kasih sayang)tanpa batas.
13.Pattidana
Punnassidani katassa
Yanannani katani me
Tesanca bhagino hontu
Sattanantappamanaka
Ye piya gunavanta ca
Mayhem matapitadayo
Dittha me capyadittha va
Anne majjhattaverino
Natam ye pattidanamme
Anumodantu te sayam
Ye cimam nappajananti
Deva tesam nivedayum
Maya dinnanapunnanam
Anumodanahetuna
Sabbe satta sada hontu
Avera sukkhajivino
Khemappadanca pappontu
Tesasa sijjhatam subha
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat kini diwaktu lain diterima oleh semua
makhluk disini tak terbatas tak ternilai;mereka yang kukasihi serta berbudi
luhur seperti ayah dan ibu ,yang terlihat dan tak terlihat yang bersikap netral
atau bermusuhan;makhluk-makhluk yang berada dialam semesta di tiga
alam,empat jenis kelahiran,terdiri dari satu atau empat bagian mengembara
dialam-alam besar kecil;semoga dengan persembahan jasaku ini,setelah
mengetahui mereka bergembira,dan kepada mereka yang tidak mengetahui
semoga para dewa memberitahukanya;berkat jasa-jasa yang
kupersembahkan ini yang membawa kegembiraan,semoga semu mahkluk
selamanya hidup bahagia,bebas dari kebencian,semoga mereka mendapatkan
jalan kedamaian,semoga cita-cita luhur mereka tercapai.
Balang tentunya semuanya tidak mau terjadi hal seperti yang diatas sampai
terjadinya pertikaian antara ayah dan ibu kemudian Abang dan adik sampai
dengan yang berbuat suatu kesalah sampai ayah kapada ibu dan Abang
bertikai, marah,emosional,kepada adik yang berbuat salah sampai terjadinya
permusuhan antara saudarah,sehingga yang walau pun ibu yang penuh kasih
sayang kepada anak-anaknya dari (Metta)cinta kasih menjadi memudar,akan
tetapi kasih sayang dari ibu akan kembali untuk anak-anaknya karena
seorang ibu kasih sayangnya sangat besar sekali kepada anak-anaknya
karena anaknya di rawat sejak kecil sampai dewasa dan jadi orang yang
berguna dan selalu melindungi anak baik dan jangan bebuat jahat atau
barbuat baik sehingga memanjakan anaknya sampai mungkin
Parkembangan lingkungan setempat sampai terpengaru dari pergaulan dari
perbuatan jahat dan buruk dan “salah jalan”,sampai dengan terjadinya
pencurian,perampokan dan sebagainya sampai dengan terjadinya pelangaran
hukum keluarga sampai dengan hukum masyarakat setempat sampai dengan
hukum perundang-undangan kepolisian.
Jadi sampai kembali dengan masalah yang timbul dari dalam lingkungan
sendiri atau diluar lingkungan itu sendiri tentunya dari diri sendiri yang
memperbaiki dimana jalan kehidupan sangat banyak yang harus dijalankan
dari setiap sisi kehidupan demi kehidupan baik yang buruk, baik yang baik
itu tergantung anda sendiri yang mau kembali dari kehidupan awal atau
kembali kehidupan yang baru,oleh karena itu dari semua ajaran sang Buddha
yang mengajarkan kita supaya hindari perbuatan jahat berbuat baik sucikan
hati tambakan amal kebijaksanaan menolong dirinya sendiri dan menolong
orang yang membutukan pertolongan,sehingga sampai dengan timbulnya
dari diri sendiri dari rubuk hati yang timbul rasa kasih sayang(Metta)untuk
sesamanya tentunya manusia disini karena manusia sudah pasti hidup
dengan sesama manusia baik yang ada dilingkungan dimana manusia itu
hidup berada.
Kalau ingin hidup yang lebih baik tentunya pilihan berada ditangan anda
baik yang buruk baik yang baik itu tergantung dari kehidupan anda atau
(saudarah) yang ingin mempunyai satu kehidupan yang baik dari lingkungan
baik yang di dalam baik yang diluar,sehingga sampai dengan rasa ingin
untuk penuh belas kasihan (karuna)untuk menolong dirinya sendiri dan
orang lain,yang tentunya kembali dari dimana kehidupan itu berada sampai
dengan menyadarkan dirinya dari perbuatan yang kurang baik sampai
dengan mengendalikan dirinya untuk sempurna dalam kehidupan demi
kehidupan,tentunya belas kasihan (karuna)untuk membantu orang tuanya
dan menyokong kehidupan sanak keluarganya yang tentunya orang tua kita
yang merawat,mengajarkan sejak dari kecil sampai dewasa jadi belas
kasihan jasa yang harus kita balas dan membantu untuk kehidupan mereka
dengan baik istilanya (take and give ) setelah orang tua kita marawat kita
kembali kita setelah dewasa kita merawat orang tua kita itu perbuatan baik
dan bijaksana dan benar.Disamping itu kalau kehidupan telah sempurna dan
lengkap belas kasihan dapat disalurkan atau dikembangkan membantu
sesama sanak-keluarga yang membutukan uluran tangan dari perbuatan baik
untuk menolong sesamanya dari hal kekurangan sampai dengan menolong
kehidupan sesaman teman,kerabat,saudarah,dan manusia masyarakat
luasnya seperti membatu orang yang kekurang dari panti-panti jompo,panti-
panti Asuhan,panti-panti sosial dan masyarakat umunya.
Sampai dengan kembali dengan kehidupan dimana awal dari kehidupan itu
bermulah dari lingkungan hidup manusia itu untuk saling menciptakan
kehidupan baik yang lama baik buruk tentunya dari terciptanya yang tidak
luput dari hasil karya manusia itu sendiri baik yang buruk baik yang
baik,seperti karya kehidupan manusia dari kebutuhan hidup baik sandang
dan pangan kemudian hiburan untuk manusia itu sendiri,akan tetapi
semuanya tidak luput dari kehidupan dirinya sendiri tentunya seperti dengan
halnya hidup dilingkungan yang baik pasti hidupnya baik,dan hidup
dilingkungan yang jahat pasti hidupnyan jahat,tetapi mungkin saja bisa
terbalik hidup dilingkungan yang baik bergaul dilingkunga kurang baik akan
terpengaru oleh perbuatan yang kurang baik dan akan jahat atau mungkin
kehidupan yang jahat bergaul kelingkungan baik bisa jahat mempengarui
yang baik atau yang baik mempegarui yang yang jahat.kemudian itu tidak
luput dari perbuatan kita untuk memilih supaya kehidupan merasa untuk
mempunyai yang turut simpati untuk menolong(mudita) kehidupannya
sendiri atau turut simpati untuk membantu,menolong sesama yang merai
sesuatu keberuntungan seperti halnya dengan melihat kehidupan sendiri
yang merai suatu keberhasilan baik dibidang
pendidikan,ekonomi,politik,sosial dan masyarakat umunya dan sebagainya.
Citra dari kehidupan dapat dikembangkan dengan baik dari diri sendiri yang
untuk semua kehidupan yang saling mempertahankan kehidupan demi
kehidupan baik orang kaya dan orang miskin saling mempertahankan
kehidupannya masing-masing sampai dengan munculnya kehidupan-
kehidupan yang baru dan sampai terciptanya kehidupan baru dari tentunya
perkembangan jaman dan perubahan yang terjadi disetiap perkembanga dari
ilmu pengetahuan dari Kebudayaan.suku,bangsa baik Negara cina,Asia
tenggara,Asia timur,Asia barat,technology ipteck, dan sampai dengan
perkembangan dari suku bangsa dunia lain seperti Eropa barat,Eropa
timur,dan Amerika sampai Negara Afrika sampai keseluluh dunia yang
duduk sejajar dengan bangsa lain.
Kalau kembali dengan peradapan dan adaptasi sesama manusia itu tidak
sama dengan yang lain sangat banyak dari sisi kehidupan demi kehidupan
baik yang sama baik yang tidak sama,itu hanya dari perbuatan kehidupan
sehari-hari dari kehidupan manusia itu hidup untuk mendapat satu
Keseimbangan baik jasmani,batin dan rohani yang akhirnya dengan
(upekkha)yang ketenangan hidup,keseimbangan hidup baik dari dirinya
sendiri baik dari luar dirinya sendiri,sampai dengan seimbang dalam
kehidupan bersama dengan kehidupan manusia baik dari teman-
teman,kerabat-kerabat,handai_tolan,handai_tolan,saudarah jauh dan
dekat,sampai dengan masyarakat umunya yang hidup berdampingan sesama
manusia dengan manusia lainya. Hingga mendapatkan kelengkapan hidup
dari semua kehidupan yang akhirnya merasa semua dari
Metta,Karuna,Mudita dan Upekkha itu telah lengkap untuk dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya tidak luput dari kehidupan
dimana kita berada dan hidup dimana lingkungan kehidupan manusia itu
berada. Sampai dengan kembali dari kehidupan untuk keseimbangan dalam
hidup itu perana sangat penting untuk merasa seimbang didalam segalah
bidang kehidupan manusia dan makhluk hidup yaitu Upekkha keseimbangan
jasmani dan batin yang tenang dan bahagia.
Dengan demikian kalau kembali dari permasalahan yang ada sampai dengan
perkembangan dari awal pelaksanaan dari sprituality dari Pattidana dari
Tirokuddakanda suttam yang dibacakan dengan bersama dengan umat
sampai dengan pelimpahan jasa pada waktu itu untuk memberi uluran buah
jasa baik dari berbuat karma baik untuk diniatkan dan disalurkan melalui
pikiran dan ucapan baik secara sprituality pada waktu itu dengan
membacakan paritta-paritta suci dari Tirokuddakanda suttam dan Pattidana
untuk pelimpahan jasa kepada leluhur yang telah meninggal dunia.