2 Namakara Gatha
Araham sammasambuddho Bhagava
Buddham bhagavantam abhivademi
3 Puja Gatha
Pemimpin kebaktian;
Yamamha kho mayam bhagavantam saranam gata,yo no bhagava
sattha,yassa ca mayam bhagavato dhamma rocema,imehi sakkarehi tam
bhagavantam sasaddhammam sasavakasangham abhipujayama.
4 Pubbabhaganamakara
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
6 Namokaratthaka Gatha
7. Buddhanussati
Iti pi so bhagava araham Sammasambuddho,Vijjacarana-sampanno sugato
Lokavido,Anuttaro purisadhammasarathi sattha devamanussanam,Buddho
bhagava`ti.
8. Dhammanussati
Svakkhato Bhagavata Dhammo,
Sanditthiko Akaliko Ehipassiko,
Opanayiko Paccattam Veditabbo Vinnuhi’ti
9.Sanghanussatti
11.Tirokuddakanda Suttam
Tirokuddesu Titthanti
Sandhisinghatakesu ca
Dvarabahasu Titthanti
Agantvana Sakam Gharam
Pahute Annapanamhi
Khajjabojje upatthite
Na tesam koci sarati
Sattanam Kammapaccaya
Evam Dadanti Natinam
Ye Honti Anukampaka
Sucim Panitam Kalena
Kappiyam Panabhojanam
Natipeta Samagata
Pahute Annapanamhi
Sakkaccam Anumodare
Ciram jivantu No Nati
Adasi Me Akasi Me
Natimitta Sakha Ca me
Petanam Dakkhinam Dajja
Pubbe Katamanussaram
Na Hi Runnam Va Soko Va
Ya Vanna Paridevana
Na Tam Petanamtthaya
Evam Titthanti Natayo
Tetapi pada saat diadakan pesta keluarga yang meriah,dengan makanan dan
minuman yang beraneka ragam,ternyata tiada seorang pun anggota keluarga
mereka yang ingat kepada mahkluk-makhluk menderita ini,yang berasal dari
perbuatan-perbuatan jahat mereka yang lampau.hanya keluarga baik yang
hatinya penuh welas asih dan mengerti Dhamma,bisa mau memberikan
makanan,minuman,untuk sanak keluarganya yang telah meninggal dengan
baik,dari jenis yang disukai pada waktu hidupnya.
Santussako ca subharo ca
Appakicco ca sallahukavutti
Santindriyo ca nipako ca
Appagabbho kulesu ananugiddho
Na ca khuddam samacare kinci
Yena vinnu pare upavadeyyum
Sukhino va khemino hontu
Sabbe satta bhavantu sukkhitatta
Ye keci panabhutatthi
Tasa va thavara va anavasesa
Digha va ye Mahanta va
Majjhima Rassaka Aukathula
Dittha va ye ca adittha
Ye ca dure vasanti avidure
Bhuta va sambhavesi va
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Mettanca sabbalokasmim
Manasambhavaye aparimanam
Uddham adho ca tiriyanca
Asambhadham averam asapattam
Titthancaram nisinno va
Sayano va yavatassa vigatamiddho
Etam satim adhittheyya
Brahmametam viharam idhamahu
Ditthinca aupagamma
Silava dassanena sampanno
Kamesu vineyya gedham
Na hi jatu gabbhaseyyam punareti`ti
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam
kebaikan.untuk mencapai ketenangan,ia harus mampu,jujur,sungguh
jujur,rendah hati,lemah lembut,tiada sombong.
Tiada berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh para
bijaksana,hendaklah ia berpikir;
Semoga semua mahkluk berbahagia dan tentram,
Semoga semua mahkluk berbahagia
Mahkluk hidup apa pun juga,yang lemah dan kuat tanpa kecuali,yang
panjang atau besar,yang sedang,pendek,kecil atau gemuk.
Yang tampak atau tak tampak,yang jauh atau pun dekat,yang terlahir atau
yang akan lahir,semoga semua mahkluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,atau menghina siapa saja.jangan karena marah dan
benci mengharapkan orang lain celaka.
13.Pattidana
Punnassidani katassa
Yanannani katani me
Tesanca bhagino hontu
Sattanantappamanaka
Ye piya gunavanta ca
Mayhem matapitadayo
Dittha me capyadittha va
Anne majjhattaverino
Natam ye pattidanamme
Anumodantu te sayam
Ye cimam nappajananti
Deva tesam nivedayum
Maya dinnanapunnanam
Anumodanahetuna
Sabbe satta sada hontu
Avera sukkhajivino
Khemappadanca pappontu
Tesasa sijjhatam subha
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat kini diwaktu lain diterima oleh semua
mahkluk disini tak terbatas tak ternilai;mereka yang kukasihi serta berbudi
luhur seperti ayah dan ibu ,yang terlihat dan tak terlihat yang bersikap netral
atau bermusuhan;mahkluk-mahkluk yang berada dialam semesta di tiga
alam,empat jenis kelahiran,terdiri dari satu atau empat bagian mengembara
dialam-alam besar kecil;semoga dengan persembahan jasaku ini,setelah
mengetahui mereka bergembira,dan kepada mereka yang tidak mengetahui
semoga para dewa memberitahukanya;berkat jasa-jasa yang
kupersembahkan ini yang membawa kegembiraan,semoga semu mahkluk
selamanya hidup bahagia,bebas dari kebencian,semoga mereka mendapatkan
jalan kedamaian,semoga cita-cita luhur mereka tercapai.
Jadi kembali dari kehidupan itu cuman hanya sementara saja dari setiap
lingkungan dimana manusia itu hidup berdampingan sesamanya dari yang
miskin dan orang kaya yang saling mengembankan kehidupan moral dan
etika masing-masing,akan tetapi itu tidak luput dari permasalahan yang
timbul yang mengakibatkan tejadinya pertikaian dari loba.moha,irsia,tanha
yang artinya jalan yang salah dengan pandangan yang salah dari kehidupan
dimana lingkungan hidup sesame manusia yang moral dan etika dari
perkembangan jaman dan hasil karya manusia itu setiap saat sehingga
terjadinya pertikaian,pertengkaran dari nafsu keingina,sehingga terjadinya
mabuk akan nafsu keingina dan emosional amarah dari pikiran yang salah
dan tujuan yang salah sampai dengan timbulnya irihati dengan apa yang ada
dari keingina kesenjangan social yang saling menbutukan dan saling
merebut hasilnya timbul pertikain dari emosional dan irihati sampai
terjadinya perampokan dan pencurian yang diakibatkan oleh tanha,dengan
keadaan yang (free) bebas untuk merai sesuatu,tetapi itu adalah hal yang
salah karena dari jaman dahulu kalah alat pertukaran bukan uang akan tetapi
beras tukar dengan garam,jadi disini sudah Nampak jelas untuk merai
sesuatu atau menimbun barang sesuatu harus bekerja.
Balang tentunya semuanya tidak mau terjadi hal seperti yang diatas sampai
terjadinya pertikaian antara ayah dan ibu kemudian Abang dan adik sampai
dengan yang berbuat suatu kesalah sampai ayah kapada ibu dan Abang
bertikai, marah,emosional,kepada adik yang berbuat kesalah sampai
terjadinya permusuhan antara saudarah,sehingga yang walau pun ibu yang
penuh kasih sayang kepada anak-anaknya dari (Metta)cinta kasih menjadi
memudar,akan tetapi kasih sayang dari ibu akan kembali untuk anak-
anaknya karena seorang ibu kasih sayangnya sangat besar sekali kepada
anak-anaknya karena anaknya di rawat sejak kecil sampai dewasa dan jadi
orang yang berguna dan selalu melindungi anak baik dan jangan bebuat jahat
atau barbuat baik sehingga memanjakan anaknya sampai mungkin
Parkembangan lingkungan setempat sampai terpengaru dari pergaulan dari
perbuatan jahat dan buruk dan salah jalan,sampai dengan terjadinya
pencurian,perampokan dan sebagainya sampai dengan terjadinya pelangaran
hokum keluarga sampai dengan hokum masyarakat setempat sampai dengan
hokum perundang-undangan kepolisian.
Jadi sampai kembali dengan masalah yang timbula dari dalam lingkungan
sendiri atau diluar lingkungan itu sendiri tentunya dari diri sendiri yang
memperbaiki diman jalan kehidupan sangat banyak yang harus dijalankan
dari setiap sisi kehidupa demi kehidupan baik yang buruk, baik yang baik itu
tergantung andah sendiri yang mau kembali dari kehidupan awal atau
kembali kehidupan yang baru,oleh karena itu dari semua ajaran sang Buddha
yang mengajarkan kita supaya hindari perbuatan jahat berbuat baik sucikan
hati tambakan amal kebijaksana memolong dirinya sendiri dan menolong
orang yang membutukan pertolongan,sehingga sampai dengan timbulnya
dari diri sendiri dari rubuk hati yang timbul rasa kasih sayang(Metta)untuk
sesamanya tentunya manusia disini karena manusia sudah pasti hidup
dengan sesame manusia baik yang ada dilingkungan dimana manusia itu
hidup berada.
Kalau ingin hidup yang lebih baik tentunya pilihan berada ditangan anda
baik yang buruk baik yang baik itu tergantung dari kehidupan anda atau
(saudarah) yang ingin mempunyai satu kehidupan yang baik dari lingkungan
baik yang di dalam baik yang diluar,sehingga sampai dengan rasa ingin
untuk penuh belas kasihan (karuna)untuk menolong dirinya sendiri dan
orang lain,yang tentunya kembali dari diman kehidupan itu berada sampai
dengan menyadarkan dirinya dari perbuatan yang kurang baik sampai
dengan mengendalikan dirinya untuk sempurna dalam kehidupan demi
kehidupan,tentunya belas kasihan (karuna)untuk membantu orang tuanya
dan menyokong kehidupan sanak keluarganya yang tentunya orang tua kita
yang merawat,mengajarkan sejak dari kecil sampai dewasa jadi belas
kasihan jasa yang harus kita balas dan menbantu untuk kehidupan mereka
dengan baik istilanya (take and give ) setelah orang tua kita marawat kita
kembali kita setelah dewasa kita merawat orang tua kita itu perbuatan baik
dan bijaksana dan benar.disamping itu kalau kehidupan telah sempurna dan
lengkap belas kasihan dapat disalurkan atau dikembangkan menbantu
sesame sanak-keluarga yang membutukan uluran tangan dari perbuatan baik
untuk menolong sesamanya dari hal kekurangan sampai dengan menolong
kehidupan sesaman teman,kerabat,saudarah,dan manusia masyarakat
luasnya seperti membatu orang yang kekurang dari panti-panti jompo,panti-
panti Asuhan,panti-panti social dan masyarakat umunya.
Sampai dengan kembali dengan kehidupan dimana awal dari kehidupan itu
bermulah dari lingkungan hidup manusia itu untuk saling menciptakan
kehidupan baik yang lama baik buruk tentunya dari terciptanya yang tidak
luput dari hasil karya manusia itu sendiri baik yang buruk baik yang
baik,seperti karya kehidupan manusia dari kebutuhan hidup baik sandang
dan pangan kemudian hiburan untuk manusia itu sendiri,akan tetapi
semuanya tidak luput dari kehidupan dirinya sendiri tentunya seperti dengan
halnya hidup dilingkungan yang baik pasti hidupnya baik,dan hidup
dilingkungan yang jahat pasti hidupnyan jahat,tetapi mungkin saja bisa
terbalik hidup dilingkungan yang baik bergaul dilingkunga kurang baik akan
terpengaru oleh perbuatan yang kurang baik dan akan jahat atau mungkin
kehidupan yang jahat bergaul kelingkungan baik bisa jahat menpengarui
yang baik atau yang baik mempegarui yang yang jahat.kemudian itu tidak
luput dari perbuatan kita untuk memilih supaya kehidupan merasa untuk
mempunyai yang turut simpati untuk menolong(mudita) kehidupannya
sendiri atau turut simpati untuk membantu,menolong sesame yang merai
sesuatu keberuntungan seperti halnya dengan melihat kehidupa sendiri yang
merai suatu keberhasila baik dibidang pendidikan,ekonomi,politik,social dan
masyarakat umunya dan sebagainya.
Citera dari kehidupan dapat dikembangkan dengan baik dari diri sendiri
yang untuk semua kehidupan yang saling menpertahan kehidupan demi
kehidupan baik orang kaya dan orang miskin saling mempertahan
kehidupannya masing-masing sampai dengan munculnya kehidupan-
kehidupan yang baru dan sampai terciptanya kehidupan baru dari tentunya
perkembangan jaman dan perubahan yang terjadi disetiap perkembanga dari
ilmu pengetahuan dari Kebudayaan.suku,bangsa baik cina,Asia
tenggara,Asia timur,Asia barat,technology ipteck, dan sampai dengan
perkembangan dari suku bangsa dunia lain seperti Eropa barat,Eropa
timur,dan Amerika sampai Negara Afrika sampai keseluluh dunia yang
duduk sejajar dengan bangsa lain.
Kalau kembali dengan peradapan dan adaptasi sesame manusia itu tidak
sama dengan yang lain sangat banyak dari sisi kehidupan demi kehidupan
baik yang sama baik yang tidak sama,itu hanya dari perbuatan kehidupan
sehari-hari dari kehidupan manusia itu hidup untuk mendapat satu
Keseimbangan baik jasmani,batinia dan rohania yang akhirnya dengan
(upekkha)yang ketenagan hidup,keseimbangan hidup baik dari dirinya
sendiri baik dari luar dirinya sendiri,sampai dengan seimbang dalam
kehidupan bersama dengan kehidupan manusia baik dari teman-
teman,kerabat-kerabat,handaitolan,handaitolan,saudarah jauh dan
dekat,sampai dengan masyarakat umunya yang hidup berdampingan sesame
manusia dengan manusia lainya. Hinggga mendapatka kelengkapan hidup
dari semua kehidupan yang akhirnya merasa semua dari
Metta,karuna,Mudita dan upekkha itu telah lengkap untuk dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya tidak luput dari kehidupan
dimana kita berada dan hidup dimana lingkungan kehidupan manusia itu
berada.sampai dengan kembali dari kehidupan untuk keseimbangan dalam
hidup itu perana sangat penting untuk merasa seimbang didalam segalah
bidang kehidupan manusia dan makhluk hidup yaitu Upekkha keseimbangan
jasmani dan batin yang tenang dan bahagia.
Dengan demikian kalau kembali dari permasalahan yang ada sampai dengan
perkembangan dari awal pelaksanan dari spirituality dari Pattidana dari
Tirokuddakanda suttam yang dibacakan dengan bersama dengan umat
sampai dengan pelimpahan jasa pada waktu itu untuk memberi uluran buah
jasa baik dari berbuat karmma baik untuk diniatkan dan disalurkan melalui
pikiran dan ucapan baik secara spirituality pada waktu itu dengan
menbacakan paritta-paritta suci dari Tirokuddakanda suttam dan Pattidana
untuk pelimpahan jasa kepada leluhur yang telah meninggal dunia.