1
Kami Memuja
Cipt. Antono H.T.
*Disini kami memuja
Nama mu.. Sang Buddha
Bersama air dan bunga
Pelita dan dupa
Kami bersujud padamu..
Yang maha suci dan sempurna
Kami berdoa duduk bernamaskara
mohon perlindungannya..
Sabbītiyo vivajjantu sabbarogo vinassatu
Ma te bhavatvantarāyo sukhī dīghāyuko bhava
2
BACAAN RUTIN PŪJĀ BAKTI PAGI
4
Sang Bhagavā, Yang Mahasuci, Yang telah Mencapai
Penerangan Sempurna, Sempurna Pengetahuan serta
Tindak-tanduknya-Nya,Sempurna Menempuh Jalan
ke Nibbāna, Pengetahu Segenap Alam, Pembimbing Manu-
sia yang Tiada Taranya, Guru para Dewa dan Manusia,
Yang Sadar, Yang Patut Dimuliakan
6
Handa mayaṁ ratanattayappaṇāmagāthāyo ceva
saṁvegavatthuparidīpakapāṭhañca bhaṇāma se.
(Marilah, kita mengucapkan syair sanjungan terhadap Tiratana
dan wacana rincian hal-hal yang mengandung penguat batin.)
Saṅgho sukhettābhyatikhettasaññito,
Yo diṭṭhasanto sugatānubodhako,
Lolappahīno ariyo sumedhaso,
Vandāmi saṅghaṁ ahamādarena taṁ .
Iccevamekantabhipūjaneyyakaṁ.
Vatthuttayaṁ vandayatābhisaṅkhataṁ,
Puññaṁ mayā yaṁ mama sabbupaddavā
Mā hontu ve tassa pabhāvasiddhiyā.
Idha tathāgato loke uppanno arahaṁ sammāsambuddho,
Dhammo ca desito niyyāniko upasamiko parinibbāniko
sambodhagāmī sugatappavedito.
7
yampicchaṁ na labhati tampi dukkhaṁ.
8 1
Bila wanita mengucapkan: TĀ MAYAṀ
*Bhikkhu/Sāmaṇera:
Ciraparinibbutampi taṁ bhagavantaṁ uddissa
arahantaṁ sammāsambuddhaṁ,
Saddhā agārasmā anagāriyaṁ pabbajitā,
Tasmiṁ bhagavati brahmacariyaṁ carāma,
Bhikkhūnaṁ2 sikkhāsājīvasamāpannā.
Taṁ no brahmacariyaṁ,
Imassa kevalassa dukkhakkhandhassa antakiriyāya
saṁvattatū.
*Upāsaka/upāsikā:
Ciraparinibbutampi taṁ bhagavantaṁ saraṇaṁ gato3,
Dhamañca bhikkhusaṅghañca tassa Bhagavato sāsanaṁ,
Yathāsati yathābalaṁ manasikaroma anupaṭipajjāma,
Sā sā no paṭi-patti,
Imassa kevalassa dukkhakkhandhassa antakiriyāya
saṁvattatū.
10
Sang Bhagavā , semasih hidup, sering mengarahkan para siswa
untuk mengenali lima gugusan penyebab kemelekatan seperti
demikian ini.
Bagian nasihat Sang Bhagavā kepada para siswa umumnya
seperti berikut ini:
11
memegang pokok perlatihan dan penghidupan
bhikkhu. Semoga, laku kehidupan luhur kami ini berlangsung
demi menamatkan seluruh tumpukan derita itu.
*Upāsaka/upāsikā:
Walaupun Sang Bhagavā telah lama parinibbāna, kami
berlindung kepada Sang Bhagavā, Dhamma serta Saṅgha para
siswa; kami berjuang melaksanakan ajaran Sang Bhagavā
dengan segenap perhatian dan kekuatan sesuai kemampuan
serta sebanyak mungkin yang dapat saya lakukan. Semoga
praktek kami ini dapat menuju pada pengakhiran segenap
dukkha.
12
Handa mayaṁ Taṅkhaṇikapaccavekkhaṇapāṭhaṁ
bhaṇāma se.
(Marilah, kita mengucapkan perenungan pada saat
mempergunakan kebutuhan-kebutuhan.)
1
Umat awam mengucapkan : VATTHAṀ (pakaian)
2
Umat awam mengucapkan : ĀHARAṀ (makanan)
3
Umat awam mengucapkan : SĪLA (disiplin moral) 13
Saya, setelah merenungkan dengan saksama, mengenakan
pakaian. Sesungguhnya, berpakaian sekadar untuk
menghindari dingin, untuk menghindari panas, untuk
menghindari gangguan caplak, nyamuk, angin, terik, dan
binatang melata; sekadar untuk menutupi bagian tubuh yang
memalukan.
14
Handa mayaṁ abhiṇhapaccavekkhaṇapāṭhaṁ
bhaṇāma se.
(Marilah kita megucapkan perenungan kerap kali.)
Jarādhammomhi.
Jaraṁ anatīto.
Byādhidhammomhi.
Byādhiṁ anatīto.
Maraṇadhammomhi.
Maraṇaṁ anatīto.
Sabbehi me piyehi manāpehi nānābhāvo vinābhāvo.
Kammassakomhi,
Kammadāyādo,
Kammayoni,
Kammabandhu,
Kammapaṭisaraṇo.
Yaṁ kammaṁ karissāmi,
Kalyāṇaṁ vā pāpakaṁ vā,
Tassa dāyādo bhavissāmi.
Evaṁ amhehi abhiṇhaṁ paccavekkhitabbaṁ .
17
SĀMAṄERASIKKHĀ
(Latihan Sāmaṇera)
Pāṇātipātā veramaṇī
Adinnādānāveramaṇī
Abrahmacariyāveramaṇī
Musāvādāveramaṇī
Surāmerayamajjapamādaṭṭhānāveramaṇī
Vikālabhojanāveramaṇī
Naccagītavāditavisūkadassanāveramaṇī
Mālāgandhavilepanadhāraṇamaṇḍanav-
ibhūsanaṭṭhānāverama ṇī
Uccāsayanamahāsayanāveramaṇī
Jātarūparajatapaṭiggahaṇāveramaṇīti.
19
melakukan (salah satu dari) sepuluh hal.
Apakah sepuluh hal itu?
Ia membunuh makhluk hidup (Manusia)
Ia mengambil apa yang tidak diberikan.
Ia melaksanakan kehidupan yang tidak suci.
Ia pembicara tidak benar.
Ia peminum minuman keras.
Ia mengucapkan kata celaan terhadap Sang Buddha.
Ia mengucapkan kata celaan terhadap Dhamma.
Ia mengucapkan kata celaan terhadap Saṅgha.
Ia memiliki pandangan salah.
Ia menggoda Bhikkhuni.
20
PŪJĀ BAKTI SORE
bhikkhu/sāmaṇera) 21
Dengan persembahan ini, kami memuja Sang Bhagavā,
beserta Dhamma, dan Saṅgha
22
Sempurna Pengetahuan serta Tindak-tanduk-Nya, Sempurna
Menempuh Jalan ke Nibbāna, Pengetahu Segenap Alam,
Pembimbing Manusia yang Tiada Taranya, Guru para Dewa
dan Manusia, Yang Sadar, Yang Patut Dimuliakan.
Buddhvārahantavaratādiguṇābhiyutto
Suddhābhiñāṇakaruṇāhi samāgatatto
Bodhesi yo sujanataṁ kamalaṁ va sūro
Vandāmahaṁ tamaraṇaṁ sirasā jinendaṁ
1
Jika wanita mengucapkan : DĀSĪ VA
2
Jika wanita mengucapkan : VANDANTĪHAṀ
3
Jika wanita mengucapkan : VANDAMĀNĀYA 23
(Seraya bersujud mengucapkan:)
Kāyena vācāya va cetasā vā
buddhe kukammaṁ pakataṁ mayā yaṁ
Buddho paṭiggaṇhatu accayantaṁ
kālantare saṁ varituṁ va buddhe.
24
Saya menghormat Sang Buddha untuk menimbun kebajikan di
sini. Semoga, berkat kekuatan kebajikan ini, segala rintangan
tidak ada padaku.
25
Handa mayaṁ dhammābhigītiṁ karoma se.
(Marilah kita melakukan pujian terhadap Dhamma.)
Svākkhātatādiguṇayogavasena seyyo
Yo maggapākapariyattivimokkhabhedo
Dhammo kulokapatanā tadadhāridhārī
Vandāmahaṁ tamaharaṁ varadhammametaṁ
1
Jika wanita mengucapkan : DĀSĪ VA
2
Jika wanita mengucapkan : VANDANTĪHAṀ
26 3
Jika wanita mengucapkan : VANDAMĀNĀYA
yang telah dibabarkan dengan baik oleh Sang Bhagavā, dan
sebagainya. Dhamma yang bergolong jalan, Buah dan
Nibbāna; melindungi pelaksana Dhamma dari terjatuh
ke alam buruk.
28
Handa mayaṁ saṅghābhigītiṁ karoma se.
(Marilah kita melakukan pujian terhadap Saṅgha.)
Saddhammajo supaṭipattiguṇādiyutto
Yoṭṭhabbidho ariyapuggalasaṅghaseṭṭho
Sīlādidhammapavarāsayakāyacitto
Vandāmahaṁ tamariyāna gaṇaṁ susuddhaṁ .
1
Jika wanita mengucapkan : DĀSĪ VA
2
Jika wanita mengucapkan : VANDANTĪHAṀ
3
Jika wanita mengucapkan : VANDAMĀNĀYA 29
Saṅgha adalah himpunan makhluk yang lahir dari ajaran
kebenaran, yang berlengkap kemuliaan, yakni bertindak baik,
dan sebagainya, Mereka adalah delapan jenis perhimpunan
ariyapuggala nan luhur, Berjiwa raga berdasar pada Dhamma,
berupa sila dan sebagainya.
1
Bila umat awam yang mengucapkan : VATTHA (pakaian)
2
Bila umat awam yang mengucapkan : ĀHARA (makanan)
3
Bila umat awam yang mengucapkan :SĪLA (disiplin moral) 31
Hari ini jubah saya kenakan tanpa merenungkannya.
Sesungguhnya, berpakaian sekadar untuk menghindar dingin,
untuk menghindari panas, untuk menghindar gangguan caplak,
nyamuk, angin, terik, dan binatang melata; sekadar untuk
menutupi bagian tubuh yang memalukan.
32
Handa mayaṁ brahmavihārapharaṇaṁ karoma se.
(Marilah kita melakukan pemancaran brahmavihāra.)
(METTĀ):
Sabbe sattā
Sukhitā hontu
Niddukkhā hontu
Averā hontu.
Abyāpajjhā hontu.
Anīghā hontu.
Sukhī attānaṁ pariharantu.
(KARUṆĀ):
Sabbe sattā
Dukkhā pamuccantu.
(MUDITĀ):
Sabbe sattā
Mā laddhasampattito vigacchantu.
(UPEKKHĀ):
Sabbe sattā
Kammassakā,
Kammadāyādā,
Kammayonī,
Kammabandhū,
Kammapaṭisaraṇā.
Yaṁ kammaṁ karissanti
Kalyāṇaṁ vā pāpakaṁ vā,
Tassa dāyādā bhavissanti.
33
Semoga semua makhluk berbahagia,
bebas dari derita
bebas dari mendengki dan didengki,
bebas dari menyakiti dan disakiti,
bebas dari derita jasmani dan batin.
Semoga mereka dapat menjalankan hidup dengan bahagia.
34
Handa mayaṁ pattidānaṁ karoma se.
(Marilah kita melakukan pelimpahan jasa.)
35
atas pelimpahan jasaku ini,
semoga mereka yang mengetahui, turut bersukacita;
bagi mereka yang tidak mengetahui,
semoga para dewa memberitahukannya.
ETTĀVATĀ
(Pelimpahan Jasa)
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahidhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Ciraṁ rakkhantu lokasantikaṁ
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
36
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Ciraṁ rakkhantu Indonesia
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Ciraṁ rakkhantu Sāsanaṁ
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Ciraṁ rakkhantu Desanaṁ
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Imaṁ rakkhantu vatthukaṁ
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Imaṁ rakkhantu dāyake
37
Ākāsaṭṭhā ca bhummaṭṭhā
Devā nāgā mahiddhikā
Puññaṁ taṁ anumoditvā
Ciraṁ rakkhantu maṁ pare.
38
Semoga hujan turun menurut waktunya.
Semoga tanaman tumbuh dengan subur.
Semoga dunia menjadi makmur.
Dan semoga pemerintah (raja) betindak benar.
39
Forgiveness
40
We share with all beings the merit of generosity,
morality, and meditation, which we have practiced.
May all beings share this merit and be happy and peaceful.
41
Permohonan Maaf
42
Semoga saya terbebas dari penderitaan batin dan jasmani,
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan
batin dan jasmani
Demikianlah harapan saya, semoga bisa terbebas
dari penderitaan batin dan jasmani.
43
DAFTAR PUSTAKA
44