Anda di halaman 1dari 3

c  pp

(KOTBAH TENTANG PENIMBUNAN HARTA SEJATI)

1. Nidhip nidheti puriso 2. Rājato vā duruttassa


Gambhīre udakantike Corato pīpitassa vā
Atthe kicce samuppanne Ipassa vā pamokkhāya
Atthāya me bhavissati. Dubbbhikkhe āpadāsu vā
Etadatthāya lokasmip
Nidhi nāma nidhiyyati.
3. Tāvassunihito santo 4. Nidhi vā phānā cavati
Gambhīre udakantike Saññā vāssa vimuyhati
Na sabbo sabbadāyeva Nāgā vā apanāmenti
Tassa tap upakappati. Yakkhā vāpi haranti nap.
5. Appiyā vāpi dāyādā 6. Yassa dānena silena
Uddharanti apassato Saññamena damena ca
Yadā puññakkhayo hoti Nidhi sunihito hoti
Sabbametap vinassati. Itthiyā purisassa vā.
7. Cetiyamhi ca sapghe vā 8. Eso nidhi sunihito
Puggale atithīsu vā Ajeyyo anugāmiko
Mātari pitari vāpi Pahāya gamaniyesu
Atho jepphamhi bhātari. Etap ādāya gacchati.
9. Asādhārapamaññesap 10. Esa devamanussānap
Acoraharapo nidhi Sabbakāmadado nidhi
Kayirātha dhīro puññāni Yap yap devābhipatthenti
Yo nidhi anugāmiko. Sabbametena labbhati.
11. Suvappatā susaratā 12. Padesarajjap issariyap
Susapphānap surūpatā Cakkavattisukhap piyap
Ādhipaccap parivāro Devarajjampi dibbesu
Sabbametena labbhati. Sabbametena labbhati.
13. Mānussikā ca sampatti 14. Mittasampadamāgamma
Devaloke ca yā rati Yoniso ce payuñjato
Yā ca nibbānasampatti Vijjāvimutti-vasībhāvo
Sabbametena labbhati. Sabbametena labbhati.
15. Papisambhidā vimokkhā ca 16. Evap mahatthikā esā
Yā ca sāvakapārami Yadidap puññasampadā
Paccekabodhi buddhabhūmi Tasmā dhīrā pasapsanti
Sabbametena labbhati. Pappitā katapuññatanti.
1. Orang memendam harta karun di bawah sumur yang dalam dengan berpikir
bahwa, µDi saat harus melakukan sesuatu yang penting, harta ini akan
bermanfaat bagiku;¶
2. Atau untuk menghindari gunjingan raja, ancaman perampok; untuk membayar
hutang, untuk mengatasi paceklik, atau untuk saat ada musibah. Harta yang
disimpan di dunia adalah demi hal-hal tersebut.
3. Harta yang dipendam dengan baik di bawah sumur yang sedalam itu belum tentu
dapat memberikan manfaat kepadanya setiap waktu.
4. Karena harta itu dapat bergeser dari tempatnya, dapat terlupakan dari
ingatannya, naga mungkin memindahkannya, yakkha mungkin mengambilnya.
5. Ahli waris yang tak dicintai mungkin mengangkatnya ketika ia lengah. Ketika
timbunan kebajikannya habis, semua harta karun itu akan lenyap.
6. Harta karun berupa kebajikan dengan berdana, bertata susila, dan dengan
pencegahan dan penahanan (diri dari keburukan) adalah pemendaman harta
karun yang baik bagi wanita atau pun pria.
7. Dengan kebajikan yang dilakukan pada cetiya, pada sapgha, pada orang atau
pun tamu-tamu; juga pada ibu dan ayah; dan juga pada saudara tua;
8. Harta karun tersebut disebut telah dipendam dengan baik olehnya; tiada siapa
pun dapat menjamahnya. Kebajikan itu pergi mengikuti pembuatnya. Di antara
harta karun, harta karun berupa kebajikan ini akan dibawa saat dia meninggal.
9. Harta karun berupa kebajikan adalah bukan barang umum bagi orang lain, tak
dapat dirampas oleh perampok. Orang cendikia sepatutnya menimbun harta
karun berupa kebajikan yang (nanti) mengikutinya.
10. Harta karun ini mengabulkan segala keinginan para dewa dan manusia.
Pahala-pahala apapun yang dikehendaki oleh para dewa dan manusia, segala
pahala ini diperoleh melalui harta karun itu.
11. Paras yang indah, suara yang merdu, perawakan yang menawan, rupa yang
elok, kekuasaan, dan pengikut; segala pahala ini diperoleh melalui harta karun
itu.
12. Menjadi penguasa wilayah, kedudukan tinggi, kebahagiaan sebagai kaisar
yang dicintai, dan juga menjadi raja para dewa di alam kedewaan; segala pahala
ini diperoleh melalui harta karun itu.
13. Kekayaan di alam manusia, kesenangan di alam dewa, dan pencapaian
Nibbāna; segala pahala ini diperoleh melalui harta karun itu.
14. Pelaksana kehidupan luhur yang ± setelah didukung dengan kesempurnaan
sahabat lalu berusaha dengan penuh kecermatan ± tangkas dalam pengetahuan
dan kebebasan; segala pahala ini diperoleh melalui harta karun itu.
15. Kemampuan beranalisa, pencapaian kebebasan, kesempurnaan sebagai
siswa tauladan, pencerahan sebagai paccekabuddha, dan tingkat kebuddhaan;
segala pahala ini diperoleh melalui harta karun itu.
16. Pencapaian kebajikan ini mendatangkan manfaat sedemikian banyak. Karena
itulah, para cendikia yang bijak memuji ia yang telah menimbun kebajikan.

Anda mungkin juga menyukai