Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH YOGA DALAM AJARAN HINDU

Orang suci yang membangun dan mengembangkan ajaran ini (Yoga) adalah Maharsi Patañjali.
Ajaran Yoga dapat dikatakan sebagai anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patañjali kepada
siapa saja yang ingin melaksanakan hidup kerohanian.
Bila Kitab Veda merupakan pengetahuan suci yang bersifat teoritis, maka Yoga adalah
merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-Nya
Ajaran Yoga karya Maharsi Patañjali berbentuk sūtra atau kalimat pendek dan padat. Sejak lebih
dari 5.000 tahun yang lalu, Yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif pengobatan melalui
pernafasan. Awal mula munculnya Yoga diprakarsai oleh Maharsi Patañjali, dan menjadi ajaran
yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Maharsi Patañjali mengartikan kata “Yoga” sama-
dengan Cittavrttinirodha yang bermakna penghentian gerak pikiran. Seluruh Kitab Yogasutra
karya Maharsi Patañjali dikelompokkan atas 4 pada (bagian) yang terdiri dari 194 sūtra. Bagian-
bagiannya antara lain:
a. Samadhipāda
Kitab ini menjelaskan tentang: sifat, tujuan, dan bentuk ajaran Yoga. Di dalamnya
memuat tentang perubahan-perubahan pikiran dan tata cara melaksanakan Yoga.
b. Shādhanapāda
Kitab ini menjelaskan tentang pelaksanaan Yoga seperti tata cara mencapai Samadhi,
tentang kedukaan, karmaphala, dan yang lainnya.
c. Vibhūtipāda
Kitab ini menjelaskan tentang aspek sukma atau batiniah serta kekuatan gaib yang
diperoleh dengan jalan Yoga.
d. Kaivalyapāda
Kitab ini menjelaskan tentang alam kelepasan dan kenyataan roh dalam mengatasi alam
duniawi.
Ajaran Yoga termasuk dalam sastra Hindu. Berbagai sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga
diantaranya adalah Kitab Upanisad, Kitab Bhagavad Gita, Kitab Yogasutra, dan Hatta Yoga.
Kitab weda merupakan sumber ilmu Yoga, yang atas karunia Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan
rohani. Metode-metode yang diajarkan itu disesuaikan dengan tingkat perkembangan rohani
seseorang dan metode yang dimaksud dikenal dengan sebutan Yoga.
Bersumberkan kitab-kitab tersebut di atas jenis Yoga yang baik untuk diikuti adalah:
a. Hatha Yoga
Gerakan Yoga yang dilakukan dengan posisi fisik (Asana), teknik pernafasan (Pranayana)
disertai dengan meditasi. Posisi tubuh tersebut dapat mengantarkan pikiran menjadi
tenang, sehat, dan penuh vitalitas. Ajaran Hatha Yoga berpengaruh atas badan atau
jasmani seseorang. Ajaran Hatha Yoga menggunakan disiplin jasmani sebagai alat untuk
membangunkan kemampuan rohani seseorang. Sirkulasi pernafasan dikendalikan dengan
sikap-sikap badan yang sulit. Sikap-sikap badan yang sulit dilatih supaya bagaikan
seekor kuda yang dilatih agar dapat menurut perintah penunggangnya yang dalam hal ini
penunggangnya adalah atman (roh).
b. Mantra Yoga
Gerakan Yoga yang dilaksanakan dengan mengucapkan kalimat-kalimat suci melalui rasa
kebaktian dan perhatian yang terkonsentrasi. Perhatian dikonsentrasikan agar tercapai
kesucian hati untuk ‘mendengar’ suara kesunyian, sabda, ucapan Tuhan mengenai
identitasnya. Pengucapan berbagai mantra dengan tepat membutuhkan suatu kajian ilmu
pengetahuan yang mendalam. Namun biasanya banyak kebaktian hanya memakai satu
jenis mantra saja.
c. Laya Yoga atau Kundalini Yoga
Gerakan Yoga yang dilakukan dengan tujuan menundukkan pembangkitan daya kekuatan
kreatif kundalini yang mengandung kerahasiaan dan latihan latihan mental dan jasmani.
Ajaran Laya Yoga menekankan pada kebangkitan masing-masing cakra yang dilalui oleh
kundalini yang bergerak dari cakra dasar ke cakra mahkota serta bagaimana
memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuantujuan kemuliaan manusia.
d. Bhakti Yoga
Gerakan Yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Diyakini bahwa jika seorang
yogi berhasil menerapkan ajaran ini, maka dia dapat melihat kelebihan orang-lain dan
tata cara untuk menghadapi sesuatu. Praktik ajaran bhakti Yoga ini juga membuat
seorang yogi menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya.
Karena dalam Yoga diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
e. Raja Yoga
Gerakan Yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Ajaran Yoga
ini nantinya mengarah pada tata cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri sendiri
dan sekitarnya. Ajaran Raja Yoga merupakan dasar dari Yoga sutra.
f. Jnana Yoga
Gerakan Yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan pengetahuan.
Gerakan ajaran jnana Yoga ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan
kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang dapat menerima semua
filosofi dan agama.
g. Karma Yoga
Gerakan Yoga yang mempercayai adanya reinkarnasi. Melalui Karma Yoga, umat dibuat
untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku umat saat ini memungkinkan
berpengaruh pada kehidupan yang mendatang. Ajaran Karma Yoga meliputi Yoga
perbuatan atau berkarya, kewajiban demi tugas itu sendiri tanpa meginginkan buah
hasilnya, seperti misalnya penghargaan karena mendapat sukses atau terkabulkannya
suatu tujuan dan tanpa merasa menyesal kiranya bila tidak berhasil atau mengalami
kegagalan.
Dalam ajaran agama Hindu selain diperkenalkan berbagai jenis gerakan Yoga tersebut di atas,
ada yang disebutkan jenis Tantra Yoga. Ajaran Tantra Yoga ini sedikit berbeda dengan Yoga pada
umumnya, bahkan ada yang menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Ajaran Tantra Yoga ini
terdiri atas kebenaran dan halhal yang mistik (mantra) kekuatan dalam sebuah mantra. Ajaran
Tantra Yoga bertujuan untuk dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup umatnya. Oleh
karenanya, ada baiknya kita mengenal dan dapat memanfaatkan ajaran Yogãsanas tersebut untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini.

SUMBER
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
https://yogarahasya.org
https://id.pinterest.com
https://yanartha.wordpress.com

kegiatan siswa
1. Tulislah pengalamanmu melaksanakan meditasi
hal hal yang harus tercantum dalam tulisan adalah
1) waktu kegiatan
2) tempat kegiatan
3) jumlah orang yang melakukan
4) keadaan sebelum dan sesudah meditasi
5) manfaat meditasi
6) hal hal yang harus dibenahi dalam pelaksanaan meditasi yang dilakukan
Naskah ditulis 1 ( satu ) halaman dikumpul paling lambat 02 agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai