Mengapa orang
melaksanakan Yoga,
kapan dan dimana
sebaiknya dilakukan,
Diskusikanlah!
A. A
jaran Astangga Yoga
Perenungan :
“Sa ṡakra ṡiksa puruhūta no dhiyā”
Terjemahannya;
“Ya, Tuhan Yang Maha Esa, tanamkanlah pengetahuan
kepada kami dan berkahilah kami dengan intelek yang
mulia”(ÅV. VIII. 4.15).
terjemahannya;
Memahami Teks:
Bangsa yang besar adalah bangsa (masyarakatnya) yang
menghormati sejarahnya. Kehadiran ajaran yoga di kalangan
umat Hindu sudah sangat populer, bahkan juga merambah
masyarakat pada umumnya. Adapun orang suci yang membangun
dan mengembangkan ajaran ini (yoga) adalah Maharsi
Patañjali. Ajaran yoga dapat dikatakan sebagai anugrah
yang luar biasa dari Maharsi Patañjali kepada siapa saja
yang ingin melaksanakan hidup kerohanian. Bila kitab Veda
merupakan pengetahuan suci yang bersifat teoritis, maka
Yoga adalah merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-nya.
Ajaran yoga merupakan bantuan kepada siapa saja yang ingin
meningkatkan diri dibidang kerohanian.
Kitab yang menuliskan tentang ajaran yoga untuk
pertama kalinya adalah kitab yogasūtra karya Maharsi
Patañjali. Namun demikian dinyatakan bahwa unsur-unsur
ajarannya sudah ada jauh sebelum itu. Ajaran Yoga
sesungguhnya sudah terdapat di dalam kitab ṡruti, smrti,
itihāsa, maupun purāna. Setelah buku yogasūtra berikutnya
muncullah kitab-kitab Bhāsya yang merupakan buku komentar
terhadap karya Maharsi Patañjali, diantaranya adalah
BhāsyaNiti oleh Bhojaraja dan yang lainnya. Komentar-
komentar itu menguraikan tentang ajaran Yoga karya Maharsi
Patañjali yang berbentuk sūtra atau kalimat pendek dan
padat.
Sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu, yoga telah
diketahui sebagai salah satu alternative pengobatan
Terjemahannya;
Terjemahannya;
Tuhan sebagai penolong, Tuhan sebagai penyelamat,
Tuhan yang maha kuasa, yang dipuja dengan gembira dalam
setiap pemujaan, Tuhan, maha kuasa, selalu dipuja, kami
memohon, semoga Tuhan, yang maha pemurah, melimpahkan
rahmat kepada kami (RV.VI.47.11).
Bersumberkan kitab-kitab tersebut di atas jenis yoga
yang baik untuk diikuti adalah;
a. Hatha Yoga;
Gerakan Yoga yang dilakukan dengan posisi fisik (Asana),
teknik pernafasan (Pranayana) disertai dengan meditasi.
Posisi tubuh tersebut dapat mengantarkan pikiran menjadi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII244
tenang, sehat dan penuh vitalitas. Ajaran Hatha Yoga
berpengaruh atas badan atau jasmani seseorang. Ajaran
Hatha Yoga menggunakan disiplin jasmani sebagai alat
untuk membangunkan kemampuan rohani seseorang. Sirkulasi
pernafasan dikendalikan dengan sikap-sikap badan yang
sukar-sukar. Sikap-sikap badan yang sukar-sukar dilatih
supaya bagaikan seekor kuda yang diajari dapat menurut
perintah penunggangnya yang dalam hal ini penunggangnya
adalah atman (roh).
b. Mantra Yoga;
Gerakan Yoga yang dilaksanakan dengan mengucapkan
kalimat-kalimat suci melalui rasa kebhaktian dan
perhatian yang terkonsentrasi. Perhatian
dikonsentrasikan agar tercapai kesucian hati untuk
‘mendengar’ suara kesunyian, sabda, ucapan Tuhan
mengenai identitasnya. Pengucapan berbagai mantra dengan
tepat membutuhkan suatu kajian ilmu pengetahuan yang
mendalam. Namun biasanya banyak kebhaktian hanya memakai
satu jenis mantra saja.
c. Laya Yoga atau Kundalini Yoga;
Gerakan Yoga yang dilakukan dengan tujuan menundukkan
pembangkitan daya kekuatan kreatif kundalini yang
mengandung kerahasian dan latihan-latihan mental dan
jasmani. Ajaran Laya yoga menekankan pada kebangkitan
masing-masing cakra yang dilalui oleh kundalini yang
bergerak dari cakra dasar ke cakra mahkota serta
bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan-
tujuan kemuliaan manusia.
d. Bhakti Yoga;
Gerakan Yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati.
Diyakini bahwa jika seorang yogi berhasil menerapkan
ajaran ini maka dia dapat melihat kelebihan orang-lain
dan tata-cara untuk menghadapi sesuatu. Praktik ajaran
bhakti yoga ini juga membuat seorang yogi menjadi lebih
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII245
welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya.
Karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan
beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Raja Yoga;
Gerakan Yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi
dan kontemplasi. Ajaran yoga ini nantinya mengarah pada
tata-cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri
sendiri dan sekitarnya. Ajaran raja yoga merupakan dasar
dari yoga sutra.
f. Jnana Yoga;
Gerakan Yoga yang menerapkan metode
untuk meraih kebijaksanaan dan
pengetahuan. Gerakan ajaran jnana yoga
ini cenderung untuk menggabungkan antara
kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga
nantinya mengdapatkan hidup yang dapat
menerima semua filosofi danagama.
g. Karma Yoga;
Gambar 4.3 Jnana Yoga
Gerakan Yoga yang mempercayai Sumber :
Dok.https://www.facebook.com
adanya reinkarnasi. Melalui karma
yoga umat dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin
bahwa perilaku umat saat ini memungkinkan berpengaruh
pada kehidupan yang mendatang. Ajaran karma yoga
meliputi yoga perbuatan atau berkarya, kewajiban demi
tugas itu sendiri tanpa meginginkan buah hasilnya,
seperti misalnya penghargaan karena mendapat sukses atau
terkabulkannya suatu tujuan dan tanpa merasa menyesal
kiranya bila tidak berhasil atau mengalami kegagalan.
Dalam ajaran agama Hindu selain diperkenalkan berbagai
jenis gerakan yoga tersebut di atas, ada yang disebutkan
jenis Tantra Yoga. Ajaran Tantra yoga ini sedikit berbeda
dengan yoga pada umumnya, bahkan ada yang menganggapnya
mirip dengan ilmu sihir. Ajaran tantra yoga ini terdiri
atas kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII246
(mantra). Ajaran tantra yoga bertujuan untuk dapat
menghargai pelajaran dan pengalaman hidup umatnya.
Uji Kompetensi:
1. Setelah membaca teks tersebut di atas, apakah yang
anda ketahui tentang yoga? Jelaskanlah!
2. Dengan memahami tentang yoga, apakah sebaiknya yang
mesti dilakukan?
3. Mengapa orang beryoga, bagaimana kalau orang yang
bersangkutan tidak melakukannya? Jelaskanlah!
4. Sejarah membuktikan bahwa ajaran yoga telah
berlangsung ribuan tahun lamanya dalam kehidupan
masyarakat Hindu. Buatlah peta konsep tentang keberadaan
ajaran yoga dalam sastra Hindu!
5. Amatilah praktik ajaran yoga yang ada di sekitar
lingkungan anda, buatlah laporan berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan! Sebelumnya
diskusikanlah dengan orang tua anda di rumah.
6. Sejak kapan praktik ajaran yoga berkembang di
sekitar wilayah anda, bagaimana respon masyarakat
sekitarnya?
B. B
agian-bagian Ashtangga Yoga
Perenungan;
Pratena dikṡām āpnoti dikṣāya āpnoti dakṣiṇām,
dakṣināṡraddhām āpnoti ṡraddhāya satyam āpyate.
terjemahannya;
Memahami Teks:
Ashtangga yoga atau delapan tangga yoga yang di rumuskan oleh seorang
yogi mumpuni bernama Patanjali di dalam kitabnya yoga sutra, merupakan
warisan yang sangat berharga bagi para praktisi yoga masa kini. Dijelaskan
bahwa dalam menjalankan yoga ada tahapan-tahapan yang
harus ditempuh yang disebut dengan Ashtangga Yoga. Yang
C. H
ambatan dan Tantangan dalam Penerapan Ashtangga Yoga
Terjemahannya;
Dengan pranayamaterbuanglah kotoran badan dan kotoran buddhi, dengan
pratyahara terbuanglah kotoran ikatan (pada objek keduniawian), dan dengan
dhyana dihilangkanlah segala apa (hambatan) yang berada diantara manusia
dengan Hyang Widhi.
D. M
anfaat Ajaran Ashtangga Yoga untuk Kesehatan Jasmani
dan Rohani
Perenungan ;
Tvām agne angiraso guhāhitam,
anvavindan sisriyānam vane vane
terjemahannya;
’Ya Tuhan Yang Maha Esa, Dikau meliputi setiap hutan dan
pohon. Para bijaksana menyadari Dikau di dalam hati’ (Rg
veda V.11. 6).
Memahami Teks:
Latihan dan gerakan yoga menjadikan dan mengantarkan
jasmani dan rohani umat sedharma sejahtera dan bahagia.
Sepatutnya kita bersyukhur kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa
karena atas anugrahnya kita dapat mengenal
dan belajar yoga. Belajar tentang yoga
sangat bermanfaat untuk perkembangan
jasmani dan rohani umat Hindu.
Memperaktikan gerakan-gerakan yoga kebugaran jasmani dan
kesegaran rohani umat dapat terwujud sebagaimana mestinya.
Pengajaran pengetahuan yoga
Gambar 4.5 Yoga - Siddhasana
Sumber : Dok. Arta Jaya
E. P
enerapan Ashtangga Yoga dalam Mencapai Moksha
Perenungan;
Yo báūtaṁ ca bhavyaṁ ca sarvaṁ yaṡ cādhitiṣþhati,
svar yasya ca kevalaṁ tasmai jyeṣþhāya brahmaṇe namaá.
terjemahannya;
Memahami Teks:
Masa muda adalah saat yang paling tepat untuk berlatih
yoga. Ini adalah sifat dan sikap yang pertama dan utama
Perenungan;
Na karmaṇām anārambhān naiṣkarmyaṁ puruṣo ’ṡnute,
na ca saṁnyasanād eva siddhiṁ samadhigacchati.
terjemahannya;
Tanpa kerja orang tak akan mencapai kebebasan,
demikian juga ia tak akan mencapai kesempurnaan karena
menghindari
kegiatan kerja (BG. III.4).
Memahami Teks:
Secara umum, konsep etika dalam Yoga termasuk dalam
latihan yama dan nyama, yaitu disiplin moral dan disiplin
diri. Aturan-aturan yang ada dalam Panca yama dan Panca
nyama, juga berfungsi sebagai kontrol sosial dalam
mengatur moral manusia. Dalam buku Tattwa Darsana,
menjelaskan bahwa etika dalam yoga adalah sebagai berikut;
dalam samadhi, seorang Yogi memasuki ketenangan tertinggi
yang tidak tersentuh oleh suara-suara yang tak henti-
hentinya, yang berasal dari luar dan pikiran kehilangan
fungsinya, di mana indera-indera terserap ke dalam
pikiran. Apabila semua perubahan pikiran terkendalikan, si
pengamat atau Purusa, terhenti dalam dirinya sendiri.
Keadaan semacam ini di dalam Yoga-Sutra Patanjali disebut
sebagai Svarupa Avasthanam (kedudukan dalam diri seseorang
yang sesungguhnya).
Dalam filsafat Yoga, dijelaskan bahwa yoga berarti
penghentian kegoncangan-kegoncangan pikiran. Ada lima
keadaan pikiran itu. Keadaaan pikiran itu ditentukan oleh
intensitas sattwam, rajas dan tamas. Kelima keadaan
pikiran itu adalah:
1) Ksipta artinya tidak diam-diam. Dalam keadaan pikiran
itu diombang-ambingkan oleh rajas dan tamas, dan
ditarik-tarik oleh objek indriya dan sarana-sarana
terjemahannya;