Kelompok IV:
i
Kata Pengantar
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………i
Daftar Isi…………..………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1
A. LATAR BELAKAN……………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….
C. TUJUAN PEMBELAJARAN………………………………………….
D. SUMBER DATA……………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………3
A. PENGERTIAN YOGASANAS………………………………..……..
B. SEJARAH YOGASANAS…..………………………………………..
C. PANDANGAN YOGASANAS……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kegiatan yoga asana belakangan ini semakin marak di
masyarakat, khususnya di beberapa kota yang ada di Bali. Berbagai
bentuk sanggar yang mengajarkan yoga bermunculan. Kegiatan yoga
massal juga pernah dilakukan di daerah tertentu. Aktivitas yoga ini selain
diikuti oleh masyarakat lokal juga diminati oleh masyarakat manca
negara. Yoga sangat diminati oleh banyak kalangan karena selain dapat
menyehatkan tubuh, yoga juga dapat menghilangkan stres dan
mengendalikan pikiran.
Yoga merupakan suatu teknik spiritual yang lebih tua dari
agama apapun juga di dunia, termasuk agama hindu, agama tertua dalam
catatan sejarah manusia. Yoga sudah dikenal oleh masyarakat India jauh
sebelum datangnya bangsa Arya. Yoga berasal dari suku kata “Yuj”,
dalam bahasa sansekerta berarti “menghubungkan” atau
“mempersatukan”.
Yoga adalah salah satu sistem filsafat Hindu yang didirikan
oleh Maharsi Patanjali, dengan tujuan untuk mengendalikan aktivitas
pikiran dan merupakan media untuk menyatukan roh pribadi dengan roh
tertinggi yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ada banyak jalan untuk
mencapai kebenaran tertinggi. Jalan yang berbeda-beda itu tampaknya
memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan tertinggi antara
Atman dengan Brahman. Dan Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat
universal yaitu salah satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang
disesuaikan dengan kemapuan spiritual seseorang. Yoga adalah salah satu
jalan keselamatan dalam Hinduisme, yaitu cara mencapai Moksa atau
kelepasan. Yoga berarti usaha mendisiplin diri untuk merealisasikan
kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga berarti usaha mengatur kekuatan
alam dari roh, dan sebagai usaha penyatuan diri.
Berikut ini kita akan membahas tentang Sang Hyang Widhi (tuhan)
dalam ajaran yogasanas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan?
2. Bagaimana keberadaan tuhan itu sendiri dalam ajaran yoga?
1
3. Dalam ajaran yoga, apakah yang dimaksudkan tuhan itu?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ajaran yoga terhadap tuhan
2. Untuk mengetahui bagaimana keberadaan tuhan dalam ajaran yoga
3. Untuk mengetahui apakah yang dimaksudkan tuhan dalam ajaran
yoga
D. Sumber Data
Tinjauan pustaka tentang yoga asana dari literatur dan internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Yogasanas
Kata Yoga berasal dari akar kata ‘Yuj’ yang berarti
bersatu,menghubungkan. Namun dalam pengertian Patanjali di dalam
Yoga Sutra,Yoga bukanlah berarti penyatuan tetapi upaya spiritual
untuk mencapai kesempurnaan melalui pengendalian tubuh,indra dan
pikiran dan melalui diskriminasi yang benar antara Purusa dan
Prakerti.
B. Sejarah Yogasanas
Sistem Yoga termasuk salah satu dari enam sistem filsafat
Veda. Pendiri dari Yoga Darsana adalah Maharsi Patanjali.karyanya
dikenal dengan nama Patanjali Yoga Sutra. Ia menyusun teks singkat
yang mudah dihafal,menyarikan dan mengaitkan dengan beberapa
teknik meditasi Yoga. Yoga ini juga disebut Astangga Yoga yaitu
Yoga yang dibagi menjadi delapan tahap, yang mirip dengan filsafat
Samkhya. Ada berbagai sekolah Yoga antara lain Bhakti Yoga,Jnana
Yoga, dan Kundalini Yoga. Yoga merupakan sistem yang paling
praktis dalam filsafat India. Hampir seluruh sistem menerima sistem
ini dalam aspek prakteknya dengan penekanan yang berbeda – beda.
C. Pandangan Yogasanas
A. Tuhan
Dalam Yoga sangat mengakui adanya Tuhan. Tuhan adalah
roh yang abadi yang tidak tersentuh oleh duka cita,dan maha tau. Ia
adalah penguasa tertinggi di dunia ini dan memiliki pengetahuan
yang tak terbatas yang membekan ia dari pribadi – pribadi yang
3
lainnya. Adanya Tuhan dipandang lebih bernilai praktis dari pada
teori yang merupakan tujuan akhir dari Yoga. Menurut Patanjali,
keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta
beserta isinya,oleh karena itu sistem Yoga bersifat teori dan praktek
terhadap keberadaan Tuhan terebut. Tuhan dalam ajaran Yoga
dipandang sebagai jiwa yang Maha Agung yang mengatasi jiwa
perorangan dan bebas dari semua penderitaan. Dia adalah Maha
sempurna kekal abadi, Maha kuasa, dan Maha pengetahuan. manusia
dalam hidupnya melakukan berbagai pekerjaan yang baik,buruk dan
campuran keduanya,yang semua ini merupakan karma wasana dapat
mempengaruhi kehidupan di dunia. Tuhan akan memberikan
karunianya kepada seorang yang bhakti kepadanya berupa kesucian
dan penerangan batin. Tuhan melenyapkan semua rintangan jalan
orang – orang yang berbakti kepadanya, seperti duka cita, dan kita
harus siap menerima Rahmat Tuhan tersebut. Keberadaan tuhan
dalam ajaran yoga dikemukakan dengan beberapa alasan sebagai
berikut :
- Pernyataan kitab suci Weda,Upanisad dan kitab suci lainnya
dalam agama hindu yang menyertakan bahwa Tuhan sebagai
jiwa yang Maha Agung,realitas utama serta merupakan tujuan
yang terakhir dari segala yang ada di dunia ini.
4
B. Atman
Menurut ajaran Yoga dan Samkhya mengatakan bahwa
kelepasan dapat dicapai melalui pandangan spiritual pada
kebenaran roh sebagai suatu daya hidup yang kekal yang berbeda
dengan badan dan pikiran. Pandangan spiritual tersebut hanya
dapat dimiliki bila pikiran bersih,tenang tidak tergoyahkan oleh
apapun dan untuk meningkatkan kebersihan pikiran,Yoga
mengajarkan adanya delapan tahap jalan yang disebut dengan
Astanggayoga.
C. Maya
Pada intinya ajaran Yoga bertujuan untuk mengembalikan
jiwa individu kepada asalnya yaitu Parama Atman dengan jalan
membersihkannya dari segala ikatan Maya (Triguna). Sehingga ia
akan sadar dengan jati dirinya (Atman ) ikatan yang diakibatkan
oleh perubahan Citta yang muncul dari rintangan – rintangan
gua,menimbulkan kesusahan dan kesedihan di dalam hidup yang
disebut Klesa. Klesa ada lima bagian yaitu :
• Awidya : Kebodohan
• Asmita : Keakuan
• Raga : Keterikatan
• Dwesa : Kebencian
• Abhinewesa : Ketakutan dan Kematian
5
D. Moksa
Tujuan kehidupan adalah keterpisahan mutlak dari Purusa
dan Prakerti.kebebasan dalam Yoga merupakan Kaivalya atau
kebebasan mutlak tersebut,dimana roh terbebas dari belenggu
Prakerti dan Purusa berada dalam wujud yang sebenarnya atau
Svarupa. Sang roh telah melepaskan Avidya melalui pengetahuan
pembedaan (Vivekakhyati ) dan 5 Klasa terbakar oleh apinya ilmu
pengetahuan .
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA