Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA HINDU

YOGA ASANAS

KELOMPOK I :
1. Anak Agung Putu Ryan Krisna Diva (01)
2. I Gede Andhy Krisnawan (10)
3. I Kadek Jesta Tresna Dwi Putra (19)
4. I Kadek Panduyana (20)
5. I Komang Agus Hendika Tri Suputra (22)
6. Kadek Aldo Ananda Saputra (28)
7. Kadek Dini Yanti Putri (29)
8. Ni Luh Gede Aulia Nanda Pratiwi (35)
9. Ni Luh Putu Dinda Sukma Dewi (37)
10. Putu Nadia Giovani Putri (44)

SMA N 1 KUTA UTARA


TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi tepat
pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Agama Hindu. Tak hanya
itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan karena manusia tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah Agama Hindu ini bisa memberikan informasi dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada
pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir. 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang mengetahui tentang Yoga. Yoga merupakan
suatu teknik spiritual yang lebih tua dari agama apapun juga di dunia, termasuk agama hindu,
agama tertua dalam catatan sejarah manusia. Yoga sudah dikenal oleh masyarakat India jauh
sebelum datangnya bangsa Arya. Yoga menyelaraskan tubuh fisik, pikiran dan jiwa. Yoga
sebagai salah satu jalan yang bersifat universal adalah salah satu jalan rohani dengan tahapan-
tahapan yang disesuaikan dengan kemapuan spiritual seseorang. Yoga merupakan suatu
usaha sistematis untuk mengendalikan pikiran dan mencapai kesempurnaan. Orang-orang
mungkin hanya mengetahui manfaat melakukan Yoga seperti yang disebutkan diatas. Marilah
cari tahu lebih dalam, bagaimana sebetulnya Yoga bisa terbentuk dan sekilas mengenai
sejarahnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dan hakikat dari Yoga dan Yoga Asanas
1.2.2 Bagaimana sejarah terbentuknya Yoga Asanas
1.2.3 Apa saja jenis-jenis dari Yoga Asanas

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan hakikat dari Yoga dan Yoga Asanas
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Yoga Asanas
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis dari Yoga Asanas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Hakikat Yoga


Kata “Yoga” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan
atau menyatukan, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau
mengheningkan cipta/pikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa Yoga itu adalah
menghubungkan atau penyatuan spirit individu (jivatman) dengan spirit universal
(paramatman) melalui keheningan pikiran.
Yoga merupakan jalan utama dari berbagai jalan untuk kesehatan pikiran dan badan agar
selalu dalam keadaan seimbang. Keseimbangan kondisi rohani dan jasmani mengantarkan
kita tidak mudah untuk diserang oleh penyakit. Yoga adalah suatu sistem yang sistematis
mengolah rohani dan fisik guna mencapai ketenangan batin dan kesehatan fisik dengan
melakukan latihan-latihan secara berkesinambungan. Yoga dapat diikuti oleh siapa saja untuk
mewujudkan kesegaran rohani dan kebugaran jasmani. Dengan Yoga “Jiwan mukti” dapat
diwujudkan. Untuk menyatukan badan dengan alam, dan menyatukan pikiran, yang disebut
juga Jiwa dengan Roh yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Bersatunya Roh dengan
sumbernya (Tuhan) disebut dengan “Moksha”.
Dalam pelaksanaan Yoga, yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki
sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar terfokus dalam melaksanakan
Yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum
Yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya
mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
Ada beberapa pengertian tentang Yoga yang dimuat dalam buku Yogasutra, antara lain
sebagai berikut:
1. Yoga adalah ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk
mencapai tujuan terakhir yang disebut dengan Samadhi.
2. Yoga adalah pengendalian gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran untuk
dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa.
3. Yoga diartikan sebagai proses penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa secara
terus-menerus (Yogascittavrttinirodhah)
Jadi, secara umum, Yoga dapat didefinisikan sebagai sebuah teknik yang memungkinkan
seseorang untuk menyadari penyatuan antara roh manusia individu (atman/jiwatman) dengan
Paramatman melalui keheningan pikiran kita.
2.2 Sejarah Yoga dalam Agama Hindu
Kehadiran ajaran yoga di kalangan umat Hindu sudah sangat popular, bahkan juga
merambah masyarakat pada umumnya. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah
diketahui sebagai salah satu alternatif pengobatan melalui pernafasan. Orang suci yang
membangun dan mengembangkan ajaran yoga pertama kali adalah Maharsi Patanjali. Ajaran
Yoga dapat dikatakan sebagai anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patanjali kepada siapa
saja yang ingin melaksanakan hidup kerohanian. Bila kitab Veda merupakan pengetahuan
suci yang bersifat teoritis, maka Yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-nya.
Maharsi Patanjali mengartikan kata yoga sama dengan Citravrirtinirodha yang bermakna
penghentian gerak pikiran.
Kitab yang menuliskan tentang ajaran yoga untuk pertama kalinya adalah kitab yogasutra
karya Maharsi Patanjali. Namun demikian dinyatakan bahwa unsur-unsur ajarannya sudah
ada jauh sebelum itu. Ajaran yoga sesungguhnya sudah terdapat di dalam kitab sruti, smrti,
itihasa, dan purana. Setelah buku yogasutra, berikutnya muncullah kitab/kitab Bhasya yang
merupakan buku komentar terhadap karya Maharsi Patanjali, diantaranya adalah Bhasya Niti
oleh Bhojaraja dan yang lainnya. Seluruh kitab Yogasutra karya Maharsi Patanjali
dikelompokkan atas 4 pada (bagian) yang terdiri dari 194 sutra. Bagian-bagiannya antara
lain :
1. Samadhipada
Samadhipada menjelaskan tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran yoga yang
didalamnya memuat tentang perubahan-perubahan pikiran dan tata cara melaksanakan
yoga.
2. Shadhanapada
Shadhanapada menjelaskan tentang pelaksanaan yoga seperti tatacara mencapai
Samadhi, tentang kedukaanm karmaphala, dan yang lainnya.
3. Vibhutipada
Vibhutipada adalah kekuatan-kekuatan kegaiban dan kesempurnaan,, menjelaskan
tentang aspek sukma atau batiniah serta kekuatan gainb yang diperoleh dengan jalan
yoga. Dalam pada (bagian) ini disebutkan berbagai keistimewaan jika seorang siswa
(Sadhaka) ber-samyama pada pusat-pusat energi di badannya. Namun ditekankan pula
bahwa kekuatan gaib yang dihasilkan dari kontemplasinya bisa merupakan hambatan
untuk mencapai kelepasan Jiwatman menuju kesempurnaan.
4. Kaivalyapada
Kaivalyapada menjelaskan tentang alam kelepasan dan kenyataan roh dalam
mengatasi alam duniawi. Disini paparan terasa padat, yang utamanya difokuskan pada
pencapaian Kaivalya dan tentang bagaimana seorang Yogi yang telah mencapai status
itu. Disini Patanjali tak lupa menyelipkan lagi tatanan etika-moral luhur dari seorang
Yogi Sempurna yang dalam ajaran Vedanta kita kenal sebagai Jivanmukta, ia yang
telah terbebaskan dari siklus Samsara dan tak terlahirkan kembali di alam manapun di
antara 34 sutra pembentuknya.
2.3 Jenis-Jenis Yoga
Ajaran Yoga termasuk dalam sastra Hindu. Berbagai sastra Hindu yang memuat
ajaran yoga diantaranya adalah kitab Upanisad, kitab Bhagavad Gita, kitab Yogasutra dan
Hatta Yoga. Bersumberkan kitab-kitab tersebut di atas jenis yoga yang baik untuk diikuti
adalah :
a. Hatha Yoga
Hatha yoga adalah istilah umum untuk semua latihan yoga fisik. Dalam bahasa
Sansekerta, kata "hatha" mengacu pada penyatuan dua hal yang berlawanan, yaitu
matahari (ha) dan bulan (tha). Gerakan yoga ini dilakukan dengan posisi fisik
(Asana), teknik pernafasan (Pranayama disertai dengan meditasi. Posisi tubuh tersebut
dapat mengantarkan pikiran menjadi tenang, sehat dan penuh vitalitas. Ajaran Hatha
Yoga berpengaruh atas badan atau jasmani seseorang.
b. Mantra Yoga
Mantra yoga adalah pengucapan kalimat-kalimat suci atau mantra dengan rasa
kebhaktian dan konsentrasi. Perhatian dikonsentrasikan agar tercapai kesucian hati
untuk ‘mendengar’ suara kesunyian, sabda, ucapan Tuhan mengenai identitasnya.
Pengulangan mantra mampu menyingkirkan pikiran kotor, misalnya nafsu,
ketamakan, kemarahan, dan lainnya. Pengucapan mantra yang dilakukan dengan
sraddha (keyakinan), bhawa (perasaan), serta konsentrasi dengan pemusatan pikiran
dapat menghancurkan semua ketidakmurnian pikiran. Mantra Yoga dikatakan jalan
bertahap menuju kebijaksanaan, di mana seorang yogi dapat mengumpulkan sejumlah
siddhi (prestasi).
c. Kundalini Yoga
Kundalini Yoga yaitu sebuah jenis yoga menggabungkan gerakan yang repetisi,
latihan pernapasan, nyanyian puji-pujian, serta meditasi untuk dapat membangun
energi spiritual yang konon berbaring di dasar tubuh manusia (atau lantai panggul
manusia). Gerakan Yoga jenis ini dilakukan dengan tujuan menundukkan
pembangkitan daya kekuatan kreatif kundalini yang mengandung kerahasiaan dan
latihan-latihan mental dan jasmani. Ajaran laya yoga menekankan pada kebangkitan
masing-masing cakra yang dilalui oleh kundalini yang bergerak dari cakra dasar ke
cakra mahkota serta bagaimana memanfaatkan karakteristik itu untuk tujuan-tujuan
kemuliaan manusia.
d. Bhakti Yoga
Bhakti Yoga adalah istilah dalam agama Hindu yang merujuk kepada praktik
pemujaan dengan tulus ikhlas kepada Tuhan maupun kepribadiannya. Gerakan pada
Bhakti Yoga memfokuskan diri untuk menuju hati. Diyakini bahwa jika seorang yogi
berhasil menerapkan ajaran ini maka dia dapat melihat kelebihan orang lain dan tata
cara untuk menghadapi sesuatu. Praktik ajaran Bhakti Yoga ini juga membuat seorang
yogi menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya. Bhakti
Yoga diterangkan dalam bab kedua belas dalam kitab Bhagawadgita
e. Raja Yoga
Raja Yoga adalah jenis yoga yang gerakannya menitikberatkab pada teknik meditasi
dan kontemplasi. Ajaran yoga ini nantinya mengarah pada tata cara penguasaan diri
sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Ajaran raja yoga merupakan dasar
dari yoga sutra.
f. Jnana Yoga
Jnana Yoga adalah jenis yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan
dan pengetahuan. Gerakan ajaran jnana yoga ini cenderung untuk menggabungkan
antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang
dapat menerima filosofi danagama.
g. Karma Yoga
Gerakan dalam karma Yoga mempercayai adanya reinkarnasi. Melalui karma yoga
umat dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku umat saat ini
memungkinkan berpengaruh pada kehidupan yang mendatang. Ajaran karma yoga
meliputi yoga perbuatan atau berkarya, kewajiban demi tugas itu sendiri tanpa
menginginkan buah hasilnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Yoga merupakan penyatuan Individu (Jivatman) dengan spirit universal (Paramtman)
melalui keheningan pikiran yang menjadi jalan utama dari berbagai jalan, untuk badan
dan pikiran agar selalu sehat dan seimbang baik jasmani maupun rohani. Yoga juga
terdiri dari beberapa bagian dan juga jenis jenisnya yang memiliki peranan gerakan
berbeda dan juga manfaatnya masing masing bagi kesehatan, yang dimana semua
bagian dan juga jenisnya itu memiliki tujuan utama yaitu untuk mendekatkan diri
dengan Sang Pencipta yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Anda mungkin juga menyukai