Anda di halaman 1dari 12

YOGA

A. Definisi Yoga

Yoga secara harfiah berasal dari suku kata “yuj” yang memiliki arti menyatukan
atau menghubungkan diri dengan Tuhan. Kemudian Patanjali memberikan definisi
tentang yoga yaitu mengendalikan gerak-gerak pikiran. Ada dua hal yang penting
sebagai seorang praktisi yoga adalah melatih secara terus menerus sekaligus tidak terikat
dengan hal-hal duniawi. Secara spiritual Yoga merupakan suatu proses di mana identitas
jiwa individual dan jiwa Hyang Agung disadari oleh seorang yogi, Yogi adalah orang
yang menjalani yoga, orang yang telah mencapai persatuan dengan Hyang Agung. Jiwa
manusia dibawa kepada kesadaran akan hubungan yang dekat dengan sumber realitas
(Hyang Widhi). Seperti setitik air yang bersatu dengan air di samudra. Yoga adalah
ketenangan hati, ketentraman, keahlian dalam bertingkah laku, Segala sesuatu yang
terbaik dan tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup ini adalah Yoga juga, Yoga
mencakup seluruh aplikasi yang inklusif dan universal yang mengantar kepada
pengembangan / pembangunan seluruh badan, pikiran dan jiwa.
Yoga pada dasarnya adalah sebuah cara atau jalan hidup. Bukan sesuatu yang
keluar dari kehidupan, bukan pula menjauhkan diri dari aktifitas, melainkan merupakan
performa yang efisien dengan semangat hidup yang benar. Yoga bukan pula melarikan
diri dari rumah dan kebiasaan hidup manusia, melainkan merupakan suatu proses
pembentukan sikap untuk hidup di rumah (keluarga) maupun hidup bermasyarakat
dengan suatu pengertian baru, Yoga bukan memalingkan dari kehidupan, Dia merupakan
spiritual dari hidup. Yoga adalah salah satu jalan keselamatan dalam Hinduisme, yaitu
cara mencapai Moksa atau kelepasan. Yoga berarti usaha mendisiplin diri untuk
merealisasikan kehadiran Tuhan dalam diri, dan juga berarti usaha mengatur kekuatan
alam dari roh, dan juga sebagai usaha penyatuan diri. Yoga merupakan salah satu dari
enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa
di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan
tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai
aktifitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan
sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan
pernapasan, oleh tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih
dari 5000 tahun (Ananad, 2015).

B. Sejarah Yoga

Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu
alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh
Maharsi Patanji, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu.
Cittavrttinirodha adalah kata yang dianggap dapat mengartikan yoga yang sesungguhnya.
Artinya sendiri adalah penghentian gerak pikiran. Ajaran yoga ini ditulis Maharsi lewat
sastra yoga sutra, yang terbagi menjadi empat dan memuat 194 sutra. Bagian-bagian
pada sastra, yaitu Samadhipada (bagian pertama), Sadhapada (bagian kedua),
Vidhutipada (bagian ketiga), dan Kailvalyapada (bagian keempat). Ajaran Yoga ternyata
juga termuat dalam sastra Hindu. Beberapa sastra Hindu tersebut adalah Upanisad,
Bhagavad Gita, Yogasutra, dan Hatta Yoga (Anand, 2015).

C. Klasifikasi Yoga

1. Hatha Yoga, yaitu yoga yang dilakukan dengan pose fisik (Asana), teknik
pernafasan (Pranayana) disertai dengan meditasi. Ketiga poin ini dilakukan untuk
membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh sehat penuh vitalitas.
2. Bhakti Yoga, yaitu yoga yang memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang
yogi berhasil menerapkannya, maka dia akan dapat melihat kelebihan orang lain dan
cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi
lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga ini
diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan.
3. Raja Yoga, yaitu yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi.
Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus menghargai
diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar dari yoga sutra.
4. Jnana Yoga, yaitu yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan
pengetahuan. Teknik ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan
kebijaksanaan, sehingga nantinya mengdapatkan hidup yang dapat menerima semua
filosofi dan agama.
5. Karma Yoga, yaitu yoga ini mempercayai adanya reinkarnasi. Di sini Anda akan
dibuat untuk menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku Anda saat ini akan
berpengaruh pada kehidupan yang akan datang.
6. Tantra Yoga. Untuk yoga ini sedikit berbeda dengan yoga yang lain, bahkan ada
yang menganggapnya mirip dengan ilmu sihir. Teknik pada yoga ini terdiri atas
kebenaran (kebenaran) dan hal-hal yang mistik (mantra). Tujuan dari teknik ini
supaya dapat menghargai pelajaran dan pengalaman hidup (Hendarti, 2018).

D. Tujuan dan Manfaat Yoga

Berlatih yoga secara teratur dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan
mental. Ada berbagi jenis yoga yang dapat membantu seseorang agar tetap sehat. Yoga
memang berfokus pada kecenderungan alami tubuh dalam menjaga kesehatan dan
melakukan penyembuhan diri. Sedangkan tujuan Yoga adalah menciptakan kekuatan
kesadaran dan harmoni baik dalam fikiran dan tubuh. Meskipun ada lebih dari 100 jenis
yoga, sebagian besar gerakan yang digunakan meliputi latihan pernapasan, meditasi dan
mengatur asana (postur) meregangkan dan melenturkan otot.
1. Manfaat Fisik
Teknik relaksasi dalam Yoga dapat mengurangi rasa sakit kronis, sepeeti nyeri
punggung bawah, radang sendi, sakit kepala, menurunkan tekanan darah dan
mengurangi insomnia. Selain itu manfaat fisik yang lain yaitu :
a) Peningkatan fleksibilitas
b) Peeningkatan kekuatan tonus otot
c) Peningkatan energy, respirasi, dan vitalitas
d) Mempertahankan metabolism seimbang
e) Penurunan berat badan
f) Kardio dan kesehatan sirkulasi
g) Perlindungan dari cidera
2. Manfaat Mental
Latihan Yoga ini dapat membantu seseorang dalam mengelola stress. Stress dapat
terjadi dalam berbagai kondisi, termasuk sakit punggung atau leher, gangguan tidur,
sakit kepala, penyalahgunaan obat-obatan, dan ketidakmampuan dalam
berkomunikasi. Latihan Yoga secara teratur dapat menciptakan kerjernihan mental
dan ketenangan, meningkatkan kesadaran tubuh, meredakan pola stress kronis,
menenagkan pikiran, dan mempertajam konsentrasi (Ayuningtyas, 2019).

E. Tahapan Yoga

Yoga dilaksanakan melalui delapan tahapan dikenal dengan nama


“Astangga-yoga” yaitu :
1. Yama : Kontrol etis, perlakuan kita terhadap faktor eksternal dalam kehidupan.
2. Niyama : Penguasaan spiritual dalam memelihara kemurnian hidup sebagai manusia
ciptaan Tuhan.
3. Asana : Rangkaian gerak postur untuk melatih serta memelihara juga meningkatkan
fungsi seluruh bagian tubuh.
4. Pranayama : Seni pernapasan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan secara
menyeluruh.
5. Pratyahara : Penguasaan diri yang bersifat internal. Kemampuan untuk fokus
terhadap apa yang ada dalam ‘diri seorang manusia.
6. Dharana : Konsentrasi, apabila kita mampu memelihara fokus tadi secara lebih
intens.
7. Dhyana : Sebuah level di mana fokus tadi menjadi sesuatu yang bersifat otomatis,
panjang namun tanpa beban. Pelakunya mampu membuat diri mereka fokus penuh
konsentrasi namun terlihat luar biasa relaks serta nyaman.
8. Samedhi : Saat semua pencapaian positif tersebut telah termanifestasi dalam semua
aspek kehidupan sang manusia pelaku yoga (Anand, 2015).

F. Jenis-jenis Yoga Berdasarkan Fungsi

Secara garis besar Yoga ada 4 jenis, yaitu :


1. Karma Yoga
Karma Yoga, yoga yang dilakukan melalui kehidupan tanpa pamrih. Para
praktisinya tidak pernah mengeluh menghadapi persoalan. Semua masalah
dipandang merupakan akibat dari karma, maka harus diterima dan dihadapi. Konsep
ini banyak disalah-pahami sebagai konsep hidup pasip, padahal konsep ini justru
membawa manusia menjadi aktip dalam menghadapi kehidupan. Karma Yoga
mengajarkan pada manusia untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan, bukan
melarikan diri dari persoalan. Bila anda praktisi Karma Yoga, maka persoalan
apapun yang terjadi harus anda terima, tidak melarikan diri. Melarikan diri bukan
solusi, tapi justru menimbun persoalan dan membuat persoalan baru. Persoalan tidak
akan pernah hilang, yang ada hanyalah penundaan dan penumpukan. Untuk
menyelesaikannya, mau – tidak mau, suka-terpaksa, semua harus dihadapi. Entah
kapan, yang jelas semua persoalan perlu penyelesaian. Banyak penderita stress,
bahkan yang bunuh diri, dikarenakan tidak mau menerima suatu persoalan sebagai
kenyataan dan menyelesaikannya, kemudian melarikan diri tanpa mau menghadapi
dan menyelesaikannya.
2. Bhakti Yoga
Bakti Yoga, yoga yang dilakukan dengan berbakti kepada Tuhan, yaitu
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Semuanya dilakukan dengan
cinta tanpa memiliki pamrih apa pun (termasuk ingin masuk sorga). Kecintaan
praktisi Bakti Yoga (Bakta) bermakna luas. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga
pada semua mahluk ciptaan-NYA. Mencintai ciptaan-NYA merupakan manifestasi
dari mencintai Sang Pencipta. Cinta seorang Bakta tidak membeda-bedakan ras,
suku, bangsa, dan agama. Tidak membenci yang miskin – yang kaya, yang indah –
yang buruk, yang pintar – yang bodoh, yang beriman – yang kafir. Semuanya
dicintai, bahkan binatang, tumbuhan, dan batu-batuan pun tidak luput dari kecintaan
seorang praktisi Bakti.
3. Jnana Yoga
Jnana Yoga, yoga yang dilakukan dengan jalan pengetahuan. Praktisi yoga ini adalah
para intelektual, dengan cara mengkikis kebodohan manusia. Dengan terkikisnya
kebodohan, maka manusia semakin pandai. Semakin pandai manusia, terhapuslah
kemiskinan, ketidak-adilan, dan kesewenangan. Dengan demikian semakin damai
dunia. Semua itu dikarenakan manusia tahu akan hakekat dirinya. Manusia yang tahu
hakekat dirinya, maka dia akan tahu hakekat Tuhannya. Itulah tugas para praktisi
Jnana Yoga.
4. Raja Yoga
Raja Yoga, yoga yang dilakukan dengan cara mempraktekkan secara langsung tata
cara pengedalian pikiran dan kesadaran indra-indra manusia. Raja Yoga memuat
berbagai disiplin fisik dan pikiran, semua dilakukan dalam rangka menuju
kepenyatuan seorang hamba dengan Tuhan. Hasil dari semua itu disebut Pencerahan.
Perkembangan kemudian, hanya Raja Yoga lah yang dikenal sebagai Yoga. Bagi
praktisi Raja Yoga, praktek Hatha, Japa, Mantra, Kundalini, dsb. bukanlah sesuatu
yang terpisah. Sebagaimana praktek Sholat, tidak pernah memisahkan antara
“bacaan” (doa-doa) dengan “gerakan-gerakannya”, semuanya sakral. Seorang
praktisi Yoga yang sempurna, juga melakukan praktek Bakti, Karma, dan Jnana.
Sebagaimana seorang yang taat beragama, tidak hanya melakukan ritual peribadatan
pada Tuhan saja, tapi juga melakukan semua aturan moralitas dan hukum yang telah
digariskan.
Selain itu jenis-jenis Yoga berdasarkan gerakannya menurut Ayuningtyas (2019)
dibagi menjadi :
1. Hatha Yoga
Hatha Yoga mengajarkan semua dasar-dasar latihan. Setiap gerakan
dilakukan secara lambat, dan menahan setiap postur selama beberapa tarikan
nafas. Hatha Yoga adalah latihan fisik yang menyeimbangkan energy tubuh.
Kecepatannya yang lambat membuat Hatha Yoga dilakukanoleh pemula.
2. Vinyasa Yoga
Menghubungkan gerakan dan napas bersama dengan cara seperti sebuah tarian.
Gerakan-gerakan vinyasa relative lebih cepat dan postur yang dilakukan tidak
terlalu lama. Musik dapat digunakan untuk mencocokan ketukan dengan postur.
Latihan Yoga ini dilakukan oleh orang yang sudah biasa berolahraga secara
intens.

3. Iyengar Yoga
Pada Iyengar Yoga, ketelitian, detail, dan keselarasan tubuh dalam setiap
postur sangat diperhatikan. Beberapa alat perga mungkin diperlukan pada saat
latihan, misalnya blok yoga, handuk, atau tali, untuk membantu dalam berbagai
gerakan yang aman dan efektif. Setiap postur ditahan dalam jangka waktu
tertentu. Latihan ini biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mahir
dalam melakukan Yoga.

4. Ashtanga Yoga
Jenis latihan Yoga yang menantang namun teratur. Terdiri dari enam rangkaian
postur yoga yang diurutkan seacara khusus. Tubuh bergerak melalui gerakan yang
mengalir, dan bernapas melalui setiap postur untuk meningkatkan panas tubuh.

5. Bikram Yoga
Terdiri dari serangkaian 26 postur khusus, dan dua latihan pernapasan yang
dilakukan dalam ruangan bersuhu 105 derajat dengan kelembaban 40 persen.
Semua tempat latihan Bikram Yoga mempraktikan urutan 90 menit yang sama
setiap kali latihan. Pelaku Bikram Yoga perlu minum banyak sebelum latihan
agar tidak dehidrasi.
6. Hot Yoga
Hot Yoga hamper mirip dengan Bikram Yoga karena dilakukan pada ruangan
yang bersuhu tinggi. Perbedaannya adalah hot yoga tidak dalam urutan 26 postur.
Panasnya suhu ruang akan membuat pelaku Yoga lebih bebas bergerak dalam
beberapa pose.

7. Kundalini Yoga
Kundalini Yoga sangat popular dikalangan selebriti Hollywood. Kriyas atau
latihan fisik berulang yang digabungkan dengan napas yang intens, dilakukan
sembari bernyanyi dan bermeditasi. Penekanan Kundalini Yoga adalah pada
aspek internal Yoga, termasuk latihan pernapasan, meditasi, dan energi spiritual.
8. Yin Yoga
Berbanding terbalik dengan Ashtanga Yoga yang cepat, postur-postur dalam Yin
Yoga dilakukan selama beberapa menit setiap kali. Praktik meditasi ini dirancang
untuk memperbaiki rancangan jaringan ikat tubuh, memulihkan panjang dan
elastisitas bagian tersebut. Yin Yoga dilakukan untuk orang yang ingin
meregangkan tubuh dan bersantai.

9. Restoratif Yoga
Restoratif Yoga disebut juga pemulihan, Secara umum restorasi juga memiliki
serangkaian gerakan lambat dan peregangan yang lebih panjang. Tujuannya
adalah untuk member tubuh kesempatan memasuki sistem saraf parasimpatis.
Jenis Yoga ini memerlukan bantuan alat seperti selimut, bantal, guling, dan blok
yoga untuk mendukung tubuh sepenuhnya pada setiap pose.
Yoga jenis ini baik untuk seseorang yang mengalami insomnia, dan mengurangi
kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, Fitria Ika. 2019. Terapi Komplementer Dalam Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka
Baru.
Hendarti, et al. 2018. Pemberian Terapi Senam Yoga Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di Kabupaten Sidoarjo. Prosiding Seminar
Nasional Unimus (Volume 1, 2018).
Krisna, Anand. 2015. Yoga Sutra Patanjali Bagi Orang Modern. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai