Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI MAJORY GORDON

DI SUSUN OLEH :

AISYAH ARGA APRILLIA 19003

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK HANG TUAH JAKARTA

Komplek RSAL DR. Mintohardjo Jl. Bendungan Hilir No.17

Jakarta Pusat 10210 Telp. (021) 5743272 Fax. (021) 5731910


Kata Pengantar

Puji syukur Allhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ TEORI MARJORY GORDON “
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata ajar Konsep Dasar Keperawatan
oleh karena itu pada kesempatan izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Direktur Politeknik Hang Tuah Jakarta, Ns. Rita Wismajuwani, SKM., S.Kep., M. AP
2. Wadir I Politeknik Hang Tuah Jakarta Kolonel Laut (K) Drg. Sugeng Winarno, sp,. Perio
3. Wadir II Politeknik Hang Tuah Jakarta Drs. Fakhren Kasim, Apt. M. H. Kes
4. Wadir III Politeknik Hang Tuah Jakarta Ns. Sugeng Haryono., M. Kep
5. Kaprodi Hang Tuah Jakarta Ns. Tri Purnamawati., M. Kep., Sp. Kep. An dan Selaku
Dosen Pembimbing
6. Sekretaris Prodi Hang Tuah Jakarta Ns. Handayani Sitorus., M. Kep
7. Wali Kelas Tingkat I Prodi DIII Keperawatan Ns. Dwi Suryani
8. Orang tua yang telah membantu dan mendukung baik secara moral maupun material.
Segala kemampuan dan upaya telah penulis uruskan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................1
2. Tujuan........................................................................................................2
3. Rumusan Masalah......................................................................................2
4. Sistematika Penulisan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
1. Pengertian..................................................................................................3
2. Model konseptual pola kesehatan fungsional
Menurut Majory Gordon............................................................................3-6
BAB III PENUTUP...............................................................................................7
1. Kesimpulan................................................................................................7
2. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Majory Gordon adalah seorang professor dan ahli teori Amerika yang telah
menciptakan teknik penilaian keperawatan yang dikenal sebagai pola fungsional Gordon.
Teori ini digunakan untuk membantu perawat membuat pengakuan lengkap tentang
pasien mereka secara lengkap.

Karena ilmu keperawatan berkembang,perawat membuat hipotesis tentang praktek


keperawatan. Prinsip yang mendasari praktek keperawatan tujuan dan fungsi masyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan ini digunakan untuk memberikan pengetahuan
untuk meningkatkan praktek penuntun penelitian.

Perkembangan ilmu keperawatan,model konseptual dan teori merupakan aktivitas


berfikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai
individu,situasi atau
kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.

Berdasarkan hal tersebut diatas,maka sangat perlu mempelajari teori dan model
konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu fungsi dalam mengembangkan
ilmu,serta profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan ini saya mencoba
memaparkan teori dan model konsep keperawatan Majory Gordon.

1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ini di kembangkan dalam kerangka yang masih umum dengan
tujuan bermanfaat untuk banyak kalangan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa/I dapat memahami menjalaskan dan menerapkan pola
fungsonal Majory Gordon.
b. Agar mahasiswa/I memahami dan menjelaskan pengertian dari teori Majory
Gordon.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan teori model Majory Gordon dalam keperawatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pola fungsional Majory Gordon ?

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini di buat dengan susunan tiga bab,yaitu :
BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang,tujuan,rumusan masalah,dan sistematika
penulisan.
BAB II PEMBAHASAN : Teori Majory Gordon dalam keperawatan dan pola fungsional
Marjory Gordon.
BAB III PENUTUP : Kesimpulan dan saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Majory Gordon adalah ahli keperawatan dan professor dalam menciptakan teori
penelitian keperawatan,yang dikenal sebagai pola kesehatan fungsional Gordon.
Pola kesehatan fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi yang luas untuk para perawat
dengan latar belakang praktek yang beragam,model pola fungsional kesehatan terbentuk
dari hubungan antara klien dan lingkungan dan dapat digunakan untuk
perseorangan,keluarga,dan komunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku
yang membantu perawat mengumpulkan,mengorganisasikan dan memilah-milah data.
B. Pola kesehatan fungsional Gordon
1. Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Menggambarkan persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi kesehatan
dan penatalaksanaan kesehatan,kemampuan menyusun tujuan,pengetahuan tentang
praktek kesehatan.
2. Pola metabolisme dan Nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi,balance cairan dan elektrolit,nafsu makan,pola
makan,diet fluktasi BB dalam 6 bulan terakhir,kesulitan menelan kebutuhan jumlah
zat gizi.
IMT yang normal untuk perempuan adalah antara 27-23,sedangkan untuk laki-laki
diantara 18-25.

STATUS GIZI WANITA PRIA


NORMAL 17-23 18-25

KEGEMUKAN 23-27 25-27


OBESITAS >27 >27

3
3. Pola Eliminasi
Menjelaskan pola eksresi,kandung kemih dan kulit. Kebiasan defekasi,ada tidaknya
masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri,dll) penggunaan kateter,frekuensi
defekasi dan miksi,karakteristik urine dan feses,pola input cairan,infeksi saluran
kemih,masalah bau badan,perspirasi berlebih dan lainnya.

4. Latihan – Aktivitas
Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya
latihan gerak dalam keadaan sehat dan sakit,gerak tubuh dan kesehatan berhubungan
satu sama lain kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan
sebagai berikut :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang dan alat
4 : ketergantungan atau tidak mampu.

5. Pola kognitif perseptual


Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif.Pola persepsi sensori meliputi pengkajian
fungsi penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau dan kompensasinya terhadap
tubuh.Sedangkan pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien
terhadap peristiwa yang telah lama terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap
waktu,tempat dan nama (orang atau benda yang lain).Tingkat pendidikan,persepsi nyeri
dan penanganan nyeri,kemampuan untuk mengikuti menilai nyeri skala 0-
10,pemakaian alat bantu dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh atau
fungsinya,tingkat kesadaran,orientasi pasien,adakah gangguan
penglihatan,pendengaran,persepsi sensori nyeri,penciuman dan lainnya.

4
6. Pola persepsi dan konsep diri
Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan seperti
gambaran diri,harga diri,peran,identitas dan ide diri sendiri.Manusia sebagai sistem
terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan berinteraksi dengan lingkungannya
manusia juga sebagai makhluk biopsika,sosio,kultural,spiritual dan dalam pandangan
secara holistic. Adanya kecemasan,ketakutan atau penilaian terhadap diri,kontak
mata,aktif atau pasif,isyarat non verbal,ekspresi wajah,merasa tak berdaya,gugup atau
relaks.

7.Pola istirahat tidur


Menggambarkan pola tidur,istirahat. Kaji pasien mengenai kebiasaan tidur sehari-
hari,penggunaan alat mempermudah tidur,gangguan pola tidur,insomnia atau mimpi
buruk.

8. Pola hubungan peran


Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota kelurga
dan masyarakat tempat tinggal klien,pekerjaan,tingkah laku yang agresif atau pasif.

9. Pola repruduksi-seksualitas
Kaji pasien mengenai menstruarsi,jumlah anak,jumlah suami atau istri,gambaran
perilaku sosial,pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi,data
pemeriksaan fisik yang berkaitan (genetalia,payudara,rektum).

5
10. Pola pertahanan diri
Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan penggunaan sistem
pendukung,penggunaan obat untuk menangani stress,interaksi dengan orang
terdekat,menangis,kontak mata,metode koping yang biasa digunakan terhadap tingkat
stress.

11. Pola nilai-keyakinan


Kaji pasien mengenai budaya atau etnik,status ekonomi,perilaku kesehatan yang
berkaitan dengan budaya atau etnik,tujuan keidupan bagi pasien,pentingnya agama
dan spiritual,dampak masalah kesehatan terhadap spiritual,keyakinan dalam budaya
(mitos,kepercayaan,larangan dan adat) yang dapat mempengaruhi kesehatan.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori Gordon dapat digunakan sebagai alat panduan dalam mengumpulkan data pada
tahap awal yaitu tahap pengkajian. Bila dihubungkan dengan hasil pengkajian pasien A
diketahui bahwa pasien mempunyai beberapa persepsi yang salah mengenai
kesehatannya. Namun disisi lain pasien juga mampu memahami cara mempertahankan
kondisinya dalam keadaan sehat yaitu dengan cara berolahraga dan melakukan diet
ketat,disamping itu hasil dari kategori pengkajian pola peran atau hubungan dengan pola
tidur dan istirahat tidak ditemukan analisa yang berhubungan dengan kekurangan dalam
kehidupan pasien.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa teori Gordon ini sangat bermanfaat bagi
perawat dalam mengembangkan pengkajian terhadap pola kesehatan pasien. Pada tahap
perencanaan dalam merumuskan perencanaan perlu literatur yang lengkap serta
membantu perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang ada dirumah sakit serta kerja sama
yang baik dari klien dan keluarga. Kemudian tahap implementasi,tidak semua tahap
perencanaan dapat dilakukan seluruhnya,karena adanya masalah atau hambatan sehingga
implementasi sangat diperlukan kerja sama yang baik antara tim kesehatan yang ada.

B. SARAN
Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu asuhan keperawatan sangat diperlukan serta
memiliki buku sumber sebagai acuan. Kemudian untuk perawat yang akan melakukan
asuhan keperawatan pada kasus yang sama lebih memperhatikan keadaan klien,serta
bekerjasama antar tim sehingga terjalin kerjasama yang baik antara klien,tim medis dan
perawat yang akan melakukan kasus yang serupa.
7

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/441155711/432201544-Teori-Marjory-Gordon-Kel-8-pdf

https://www.academia.edu/31836632/MAKALAH_Format_Pengkajian_Pola_Sistem_Pola_Gordon_dan_
Pola_Doengoes

Kusnanto. (2009) Pengantar dan Praktik keperawatan Profesional. Jakarta : EGC

Awin,Lim. (2007) Teori dan Model Konseptual dalam keperawatan. Jakarta : Nursing Student.

Anda mungkin juga menyukai