100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
548 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang proses berpikir dan pemecahan masalah. Ia menjelaskan pengertian berpikir, jenis dan pola berpikir seperti berpikir kreatif, faktor yang memengaruhi berpikir kreatif, dan cara berpikir kreatif. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian pemecahan masalah, proses pemecahan masalah, strategi dan teknik pemecahan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses berpikir dan pemecahan masalah. Ia menjelaskan pengertian berpikir, jenis dan pola berpikir seperti berpikir kreatif, faktor yang memengaruhi berpikir kreatif, dan cara berpikir kreatif. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian pemecahan masalah, proses pemecahan masalah, strategi dan teknik pemecahan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses berpikir dan pemecahan masalah. Ia menjelaskan pengertian berpikir, jenis dan pola berpikir seperti berpikir kreatif, faktor yang memengaruhi berpikir kreatif, dan cara berpikir kreatif. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian pemecahan masalah, proses pemecahan masalah, strategi dan teknik pemecahan masalah.
terhadap informasi, berasal dari input sensorik dan memori. Berpikir merupakan suatu cara membuat kesimpulan terhadap fenomena yang sedang berlangsung didunia, berhubungan dengan pengamat atau pemikir, membuat tindakan yang akan datang berdasarkan pada apa yang ditemukan. Berpikir dapat diungkapan secara verbal, visual atau model konsep lain. JENIS, TIPE DAN POLA BERFIKIR Ada berbagai jenis dan tipe berpikir. Menurut Morgan dkk (1986, dalam Khodijah, 2006: 118) membagi dua jenis berpikir, yaitu berpikir autistic dan berpikir langsung. Berpikir autistic yaitu proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan symbol-simbol dengan maksa yang sangat pribadi, contohnya mimpi. Berpikir langsung yaitu berpikir untuk memecahkan masalah. Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah, 2006: 118) ada enam pola berpikir, yaitu : 1) Berpikir konkrit, yaitu berpikir dalam dimensi ruang, waktu dan tempat tertentu. 2) Berpikir abstrak, yaitu berpikir dalam ketidakberhinggaan, sebab dapat dibesarkan atau disempurnakan keluasannya. 3) Berpikir klasifikatoris, yaitu berpikir mengenai klasifikasi atau pengaturan menurut kelas-kelas tingkat tertentu. 4) Berpikir analogis, yaitu berpikir untuk mencari hubungan antar peristiwa atas dasar kemiripannya. 5) Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih kompleks disertai pembuktian-pembuktian. 6) Berpikir pendek, yaitu lawan berpikir yang terjadi secara lebih cepat, lebih dangkal, dan seringkali tidak logis. BERPIKIR KREATIF Seperti telah dipaparkan di depan dalam problem solving seseorang atau organisme mencari pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Namun dalam masalah berpikir orang akan dapat menemukan sesuatu yang baru, yang sebelumnya mungkin belum terdapat. hal ini dapat dijumpai misalnya dalam diri seorang menulis ceritera, ataupun pada seorang ilmuwan, ataupun pada bidang-bidang lain. Ini sering berkaitan dengan berpikir kreatif (creative thinking). dengan berpikir kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru, timbulnya atau munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba ini yang berkaitan dengan insight. Sebenarnya apa yang dipikirkan itu telah berlangsung, namun belum memperoleh sesuatu pemecahan, dan masalah itu tidak hilang sama sekali, tetapi terus berlangsung dalam jiwa seseorang, yang pada suatu waktu memperoleh pemecahannya. CARA BERPIKIR KREATIF Tidak selalu IQ tinggi Mempunyai bakat dan kemampuan tertentu
Insight (wawasan) pemikir keras/luas
Memilih cara tersendiri
Interpretasi yang dibuat bukan berdasankan konsensus,
tetapi lebih merupakan interpretasi pribadi FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BERPIKIR KREATIF • Kemampuan kognitif • Sikap terbuka • Sikap yang bebas, otonomi, percaya diri.
Tingkatan-Tingkatan Dalam Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif ada beberapa tingkatan atau stages sampai seseorang memperoleh sesuatu hal yang baru atau pemecahan masalah. Tingkatan-tingkatan itu adalah : a) Persiapan (preparation), yaitu tingkatan seseorang memformulasikan masalah, dan mengumpulkan fakta-fakta atau materi yang dipandang berguna dalam memperoleh pemecahan yang baru. Ada kemungkinan apa yang dipikirkan itu tidak segera memperoleh pemecahannya, tetapi soal itu tidak hilang begitu saja, tetapi masih terus berlangsung dalam diri individu yang bersangkutan. Hal ini menyangkut fase atau tingkatan kedua yaitu fase inkubasi. b) Tingkat inkubasi, yaitu berlangsungnya masalah tersebut dalam jiwa seseorang, karena individu tidak segera memperoleh pemecahan masalah c) Ingkat pemecahan atau iluminasi, yaitu tingkat mendapatkan pemecahan masalah, orang mengalami “aha”, secara tiba-tiba memperoleh pemecahan tersebut. d) Tingkat evaluasi, yaitu mengecek apakah pemecahan yang diperoleh pada tingkat iluminasi itu cocok atau tdak. Apabila tidak cocok lalu meningkat pada tingkat berikunya yaitu e) Tingkat revisi, yaitu mendakan revisi terhadap pemecahan yang diperolehnya SIFAT-SIFAT ORANG YANG BERPIKIR KREATIF Orang yang berpikir kreatif itu mempunyai beberapa macam sifat mengenai pribadinya yang merupakan original person, yaitu: • Memilih fenomena atau keadaan yang kompleks • Mempunyai psikodinamika yang kompleks, dan mempunyai skope pribadi yang luas • Dalam judgment-nya lebih mandiri • Dominan dan lebih besar pertahanan diri (more self-assertive) • Menolak suppression sebagai mekanisme kontrol.
Hambatan Dalam Proses Berpikir
Seperti telah dipaparkan di depan bahwa dalam proses berpikir adanya itik tolak yang dijadikan titik awal dalam berpikir itu. Berpikir bertitik tolak pada masalah yang dihadapi oleh seseorang. Hal-hal atau fakta-fakta dapat dijadikan titik tolak dalam pemecahan masalahnya. PEMECAHAN MASALAH
Pengertian Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan salah satu upayah untuk mendapatkan yang lebih tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan tersebut belum dapat tercapai. Seseorang yang menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalan dan dengan demikian seseorang akan terpacu untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai usaha atau cara. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan / yang diartikan sebagai pengambilan solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. PROSES PEMECAHAN MASALAH Wessels (Woolfolk dan Nicolich, 2009:321) mengemukakan bahwa dalam pemecahan masalah ada 4 langkah ditempu yaitu : • Memahami masalah Langkah pertama secara tepat masalah yang sedang dihadapi. • Menyeleksi solusi Setelah menentukan akar masalah yang sedang dihadapi, maka langkah berikutnya adalah menentukan rencana pemecahan yang akan dan mungkin dapat ditempuh • Memutuskan rencana Pada tahap ini ditandai dengan pemilihan suatu rencana matang untuk memecahkan suatu masalah. Memutuskan suatu masalah suatu rencana berarti seseorang telah mempertimbangkan semua kemungkinan dari masing-masing solusi yang ada dan memilih solusi yang dianggap terbaik dari sekian banyaknya solusi yang ada. • Mengevaluasi hasil tahapan selanjutnya Mengevaluasi hasil tahap selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah tercapai. Pada tahap ini memberi atau mengeluarkan fakta-fakta, baik yang menguatkan maupun yang melemahkan pilihan-pilihan yang telah ada. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH Suatu persoalan tidak termasuk ke dalam masalah jika persoalan itu tidak dapat diselesaikan dengan prosedur aigoriture. Untuk pemecahan masalah sesungguhnya seseorang harus menarik sejumlah ketetapan dari pengetahuan mereka sebelumnya. Kemudian menyimpulkan semuanya dalam suatu cara baru untuk mencapai suatu penyelesaian. Untuk itu diperlukan berbagai rencana yang dapat membantu mereka dalam memecahkan masalah. TEKNIK PEMECAHAN MASALAH (Admin, 2007) dalam proses berpikir kreatif untuk memecahkan suatu masalah, ada beberapa tahapan yang dilalui yaitu : • Tahap persiapan Dalam masa persiapan, seorang pemikir atau kreator memformulasikan masalahnya dan fakta dan data yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah. Kadang-kadang meski telah lama berkonsentrasi, dalam masalah belum muncul juga kedalam benaknya. • Tahap inkubasi Jika pemikir kemudian mengalihkan perhatian dari persoalan yang sedang di hadapinya tersebut berarti dia telah memasuki tahap inkubasi • Tahap iluminasi Pada tahap ini, pemikir mengalami insight yang seketika cara pemecahan masih mencul dengan sendirinya. • Tahap evaluasi Evaluasi terjadi setelah muncul pemecahan masalah tujuannya adalah untuk memikir apakah pemecahan masalah sudah tepat. Seringkali pemecahan masalah yang telah muncul secara tepat sehingga pemikir harus mulai dari awal tahapan. • Tahap revisi Tahap ini ditempuh bila cara pemecahan masalah tersebut belum tepat atau mungkin masih memerlukan penyusuaian dan perbaikan pada beberapa aspek agar pemecahan masalah menjadi lebih tepat dan efentif. TERIMAKASIH