Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TAAT HUKUM TUHAN DAN FUNGSI PROFEKTIF

DALAM HUKUM TUHAN


Kelompok 1

DOSEN : Erniwati La Abute, S.pd.I,M.Pd

DISUSUN OLEH : Winda Magfira (PO7214422025)

(menjawab pertanyaan)

Misrawati Makarao (PO7214422029)

(Moderator)

Nining Afrilianti (PO7214422014)

(Nottulen)

Sulistiawati (PO7214422026)

(Pemateri 2)

Sri wahyuni konaya (Po7214422047)

(Pemateri 1)
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Pada dasarnya manusia meskipun berbeda jenis,suku bangsa dan ras,di
hadapan Allah dan muka hakim semuanya sama. Sebagai orang islam yang taat,
kita tidak hanya menerapkan syariat agama pada kehidupan sehari-hari kita,tapi
kita juga harus mengetahui ,mencermati,dan menerapkan agama di dalam lingkup
hokum.

2.Tujuan
Untuk menambah pemahaman tentang ketaatan terhadap hokum tuhan dan
fungsi profektif agama dalam hokum.

3.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,rumusan masalahnya adalah
sebaagai berikut :

1.Bagaimana menumbuh kembangkan kesadaran untuk taat hokum?

2.bagaimana peran agama dalam perumusan dan penegakkan hokum yang adil?

4.Ruang Lingkup

Agar permasalahan tetap focus dan tidak meluas,maka pembatasan terhadap


maslah ini sangat diperlukan sehingga tujuan dari penelitian bisa
dicapai.dikarenakan melalui penetapan batasan-batasan masalah ,dengan jelas
dapat kita temukan faktor-faktor yang termasuk kedalam ruang lingkup
pembahasan ini.

Untuk itu,peneliti membatasi pada objek kajian pembahasan


penelitian.tentang pemikiran reaktualisasi oleh Munawir Sjadzali hanya pada
bidang kewarisannya saja,khususnya mengenai pembagian waris antara anak laki-
laki dan perempuan tersebut hanya akan di tinjau melalui perspektif hokum
progresif yang digagas oleh Sajipto Rahardjo.
5.Tujuan masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas,tujuan yang ingin dicapai adalah :

1.mengetahui bagaimana cara menumbuh kembangkan kesadaran untuk taat pada


hokum.

2.mengetahui pengertian dan maksud dari hukum islam tersebut.

3.mengidentifikasi hubungan antara hukum Allah serta fungsi dalam kehidupan


sehari-hari.

4.mengidentifikasi peran agama dalam perumusan hukum.

5.mempelajari cara agama mengajarkan keadilan dan fungsi profektif agama dalam
hukum.

6.Manfaat Hukum
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti
untuk menjelaskan tentang taat hukum dan fungsi profektif agama dalam hukum.

Hasil peneliti diharapkan berguna sebagai pembaca untuk bisa memahami


taat hukum tuhan dan fungsi protektif agama dalam hukum.

Diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari tentang taat


hukum tuhan dan fungsi protektif agama dalam hukum.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian taat hukum tuhan

Taat pada hukum Allah merupakan suatu kewajiban mutlak yang tidak bisa
di tawar-tawar oleh setiap insan ciptaan-nya.jika kita mengingkari,bahkan sampai
menolak hukum Allah, maka kesengsaraan dan kemurkaan Allah yang akan kita
dapatkan dalam kehidupdan,serta azab yang maha berat di hari pembalasan.taat
pad hukum Allah dengan menjalankan segala amal ibadah yang di perintahkan
(amar makruf) baik ibadah mahdah maupun ghairu mahdah ,juga meninggalkan
segala yang dilarang (nahi mujnkar) sebagaimana ditegaskan dalam Al-
Qur’an,Hadist Nabi dan juga ijma’ulama.

Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran Ayat juga ditegaskan ,”katakanlah:


hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul.tetapi jika kamu berpaling,maka
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir” ketaatan kepada
allah menempati posisi ketaatan tertinggi.sebagai seorang muslim,tidak ada
satupun di dunia ini yang dapat mengalahkan ketaatan kita kepada Allah Swt.saat
Allah menginginkan sesuatu dari kita,harus menaati-nya.

Inilah makna keimanan dan keislaman kita kepada Allah.menunaikan


perintah Allah,dan menjauhi larangannya merupakan cara menunjukan ketaatan
kepada Allah.misalnya,menunaikan shalat,berpuasan menmbayar zakat,dan
menunaikan ibadah haji,sebutnya.begitu juga dengan larangan-larangan Allah
seperti berjudi,berzina,mabuk,mencuri hak orang lain dan membunuh
manusia,semuanya juga terdapat banya hikmanya,dan bertujuan untuk menjaga
kehidupan,jiwa,harta,akal,kehorrnatan,martabat,sesuai maqashidbsyariah.

B.Fungsi Protektif Agama Dalam Hukum

Fungsi protektif agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju


kebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya
batin manusia yang baik,yang berkualitas,yaitu manusia yang bermoral (agama
sebai sumber moral).

C.Pengertian Protektif Agama


Protektif berasal dari bahsa inggris prophetical,yang mempunyai makna
kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.yaitu sifat nabi yang
mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual,tetapi
jugacmenjadi pelopor perubahan,membimbing masyarakat kearah perbaikan dan
melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.dalam sejarah,nabi
Ibrahim melawan Namrud,nabi musa melawan fir’aun,nabi muhamammad yang
membimbing kaum miskin dan budak belia melawan setiap penindasan dan
ketidak adilan.dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan. Menurut
Ali Syari’ati dalam hilmy (2008:179) para nabi tidak hanya mengerjakan dzikir
dan do’a tetapi mereka juga datang dengan suatu ideology pembebasan.
BAB III

PEMBAHASAN

A.Menumbuh kembangkan kesadaran untuk taat hokum

1.Pengertian hokum islam

a. Pengertian taat hokum

Patuh terhadap perundang-undangan,ketatapan dari pemerintah,pemimpin


yang di anggap berlaku untuk oleh orang banyak

-mematuhi peraturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan


berbangsa,bernegara dan bermasyarakat yang berkeadilan.

- melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh


Al-Qur’an Hadist serta ijima’ulama dengan sabar dan ikhlas.

b. Menurut ahli ushul fiqih,hukum islam adalah ketentuan Allah yang berkaitan
dengan perbuatan yang mukallaf yang mengandung suatu tuntunan,oilihan atau
yang menjadikan sesuatu sebab,syarat,atau penghalang bagi adanya sesuatu yang
lain.

c. Menurut ahli fiqih ,hukum syari’I (islam) adlah akibat yang timbul dari
perbuatan orang yang mendapat beban Allah SWT. Dan ini dibagi menjadi 2
bagian :

-hukum taklifi,dan

-hukum wad’i

1.Hukum Taklifi

Hukum taklifi adalah ketentuan Allah yang mengandung ketentuan untuk


dikerjakan oleh mukallaf atau ditinggalkannya atau yang mengandung pilihan
anatara dikerjakan dan ditinggalkan .hukum taklifi menjadi 5 macam:

- ijab,adalah ketentuan Allah yang menuntut untuk dilakukan suatu perbuatan


dengan tuntutan pasti ,disebjut wajib.
- nadb,adalah Ketentuan Allah yang menuntut agar dilakukan suatu perbuatan
dengan tututan yang tidak harus dikerjakan.sedangkan kerjaan yang di kerjakan
secara ssukarela disebut sunah.

- tahrim,adalah ketentuan Allah yang menuntut untuk ditinggalkan suatu


perbuatan dengan tuntutan tegas.perbuatan yang dituntut untuk ditinggalkan
disebut haram.

- karahan,adalah ketentuan untuk meninggalkan suatu perbuatan dengan tidak


tegas untuk ditinggalkannya,sedangkan perbuatan yang dituntut untuk
ditinggalkanya disebut makruh.

- ibahah,adalah ketentuan Allah yang mengandung hak pilihan orang mukallaf


antara mengerjakan dan meningalkanya .pekerjaan dan diperkenankan untuk
dikerjakan dan ditinggalkan disebut mubah.

2. Hukum Wad’i

Hukum wad’I adalah ketentuan Allah yang mengandung pengertian bahwa


terjadinya sesuatu itu sebab,syarat,atau penghalang sesuatu.misalnya:

-sebab sesuatu,menjalankan sholat menjadi sebab kewajiban wudhu.

-syarat sesuatu,kesanggupan mengadakan perjalanan ke baitullah menjadi syarat


wajibnya menunaikan haji.

Kesimpulannya,hukum islam adalah hukum yang di tetapkan oleh Allah


melalui wahyu-nya yang kini terdapat dalam Al-Qur’an dan di pertegas oleh
nabi Muhammad melalui sunah-nya yang kini terhimpun dengan baik dalam
hadist.

Tujuan hukum islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada
manusia dan mendatangkan masalah bagi mereka,mengarahkan kepada
kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat,dengan
perantara segala yang bermanfaat serta menolak yang medarat atau tidak
berguna bagi kehidupan manusia.

Menurut Abu Ishaq Al-Shatibi ,tujuan hukum islam adalah sebagai berikut :

1.Memelihara aspek agama (hifzul din)


Artinya menjaga agama dengan pemahaman dan perilaku yang tolera (tasamuh),
karena hidup di Negara majemuk.

2.Memelihara aspek jiwa manusia dan humanism (hifzul al nafis)

Artinya menjaga jiwa manusia tentang hak-hak asasi dan penyebarannya dalam
hukum pidana,tata Negara,politik,serta hak warga masyrakat untuk mendapatkan
pendidkan,pekerjaan,hidup layak keamanan,dan kedamaian .

3.Memelihara aspek akal (hifzal aqi)

Artinya menjaga akal sebagai anugrah Allah yang harus dijaga dan
dikembangkan serta dilindungi ,karena dengan akal manusia dapat meraih
kemajuan.

4.Memelihara aspek harta (hifzal irz)

Artinya menjaga harta dan memacu untuk maju supaya memiliki mental kuat
dengan mau bekerja keras, supaya tidak miskin karena kemiskinan merupakan
kesengsaraan dalam hidup.

5.Memelihara aspek keluarga ( hifzal nasI)

Artinya menjaga keturunan yang baik,agar tidak menjadi keluarga lemah dalam
segala hal,baik ekonomi,iman,pendidikan,dan fisik.

2.Hukum islam dan fungsinya

Di dalam ajaran agama islam terdapat hukum atau aturan yang harus
dipatuhi oleh setiap umat karena sumbernya berasal dari Al-Qur’an dan hadist.

Hukum islam (syara’i) terdiri atas komponen yaitu:

1.wajib ; wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh pemeluk agama
islam yang telah dewasa dan waras (mukallaf),dimana jika dikerjakan mendapat
pahalan dan apabila di tinggalkan akan mendapat dosa.misal: sholat fardu, puasa
bulan ramadhan,dll.

2.haram ; sunnah adalah suatu perkara yang bila di lakukan umat islam akan
mendapat pahala dan jika tidak di laksanakan tidak berdosa. misal: sholat
dhuha,tahjjud,dll.
3.haram ; haram adalah suatu perkara yang mana tidak boleh sama di lakukan oleh
umat muslim di mana pun mereka berada karena jika di lakukan akan mendapat
dosa dan siksa di neraka kelak. misal: membunuh,durhaka kepada orang tua ,dll

4.makruh ; makruh adalah suatu perkara yang di anjurkan untuk tidak di lakukan
akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat
pahala dari Allah SWT.misal: merokok,lalai,dll

5.mubah ; mubah adalah suatu perkara yang jika di kerjakan seorang muslim
mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala.misal : makan dan
minum,malamun,dll.

3.Pembagian syariat islam


1.ITIQODIYAH

Hukum atau peraturan yang berkaitan dengan dasar-dasar keyakinan agama


islam,yang tidak boleh diragukan dan harus benar-benar iman kita.sebagi
contoh,peraturan yang berhubungan dengan esensi dan sifat Allah yang maha
kuasa.

2.AMALIYAH

Ilmu moral,yaitu aturan-aturan yang berkaitan dengan pendidikan dan


peningkatan jiwa.sebagai contoh,semua aturan yang mengarah pada perlindungan
keutamaan yang mencegah kejahatan,keburukan,sama seperti kita harus berbuat
benar.

Ilmu fiqh,yaitu peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan


dan hubungan manusia satu sama lain.ilmu fiqh berisi dua bagian:pertama,ritual
menjelaskan hukum-hukum hubungan manusia dengan tuhannya.dan ibadah tidak
sah (tidak diterima) kecuali disertai dengan niat. Contoh ibadah seperti
shalat,zakat,puasa,dan haji.

4.Tujuan Syariat Islam dan Penerapannya

1.memelihara agama.

2.memelihara jiwa.
3.memelihara akal (hadist Rasulullah Saw menyatakan,”agama adalah akal,siapa
yang tiada berakal (menggunakan aka),maka tiadalah agama baginya.”

4.memelihara kehormatan.

5.memelihara harta.

5.Hubungan manusia Dengan Hukum Allah Serta Fungsinya Dalam


Kehidupan

Dalam ajaran islam,umat islam wajib mentaati hukum yang ditetapkan


Allah,karena orang yang mendapat beban itu adalah mukallaf,baik berupa
tuntutan,pilihan,maupun larangan.

Oleh karena itu,bila seseorang telah mengamalkan semua titah Allah,baik


berupa tuntutan (wajib dan sunah) larangan (haram atau makruh) maupun pilihan
(mubah),maka orang tersebut akan menolak perbuatan zalim terhadap sesame
manusia maupun sesama makhluk hidup.

Ruang lingkup yang di urus hukum islam menurut pendapat Zahabi meliputu
beberapa aspek,diantaranya:

-Hukum I’tidaqiyah,yaitu sesuatu yang berkenaan dengan akidah dan keyakinan


seperti rukun iman yang enam;

-Hukum Alamiyah,yaitu sesuatu yang berkenaan dengan ibadah,seperti


sholat,puasa,zakat,dan haji;

Aturan hukum islam itu berlaku berangsur-angsur sesui situasi komdisi dan
keadaan masyarakat waktu itu,baik dalam rangka perintah meninggalkan adat
kebiasaan banyak yang lampau dan kemampuan untuk menggantikan hukumnya
dengan hukum baru yang lebih kondusif.

Fungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarkat sebenarnya cukup


banyak,namun dalam pembahasan ini dikemukakan peranan umatnya saja,yaitu:

1.ibadah,fungsi paling utama hukum islam adalah beribadah kepada Allah Swt
karena manusia sebagai makhluk ciptaan-nya.

2.fungsi amal makruf nahi munkar.


3.fungsi zawajir,fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan
berzina,yang disertai dengan ancaman hukuman atau sansi hukum.

4.fungsi tanzim wal islah al-ummah,yaitu hukum islam sebagai sarana untuk
mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi sosial sehinggah
terwujud masyarakat yang harmonis,aman,dan sejahtera bahagia.

6.Peran Agama Dalam Perumusan Hukum


Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bebas dan merdeka ,karena
ingin memperkuat kedudukan pribadinya untuk memnuhi keinginan dan
kegemaranya,mereka tidak sanggup menghadapi tantangan alam untuk
menyatukan diri dengan saudara sesama manusia dan menyatakan usahanya
dengan orang lain .untuk mengatasi itu tidak ada cara lain.

Ada 3 program yang harus dicermati dan dipahami,yaitu:

1.terwujudnya masyarakat yang agamis,berperadaban luhur,berbasis hati nurani


yang dipahami dan disinari firman ajaran agama Allah.

2.terhindarnya perilaku radikal,ekstrim,tidak toleran dan ekslusif dalam kehidupan


beragama.

3.terbinanya masyarakat yang dapat menghayati,mengamalkan ajaran-ajaran


agama dengan sebenarnya ,mengutamakan persamaan,mengargai HAM dan
menghormati perbedaan melalui internalisasi ajaran agama.

Aspek kehidupan sosial keadaanya selalu berubah-rubah mengikuti


perubahan waktu,tempat,keadaan,maka syariat atau hukum yang merupakan salah
satu aspek sosial dengan sendirinya antara kehidupan sosial dengan hukum
mempunyai aspek sosial dengan sendirinya antara kehidupan sosial dengan hukum
mempunyai aspek yang saling mempengaruhi,maka kita akan mendapatkan sebab
perbedaan di antara berbagai hukum karena perbedaan waktu dan tempat dan
adanya bermacam-macam hukum yang diwarnai oleh faktor kebangsaan dan faktor
khusus dan sifatnya tradisional.
Pada masa Umar bin khatab terjadi kemarau panjang, sehingga peternakan tidak
berkembang dan panen tidak berhasil.lalu ia mengeluarkan dua macam keputusan
(kebijakan hukum islam) yang penting,yaitu:

1.mengundurkan pengumutan zakat binatang ternak hingga masa kekringan


berakhir dan binatang ternak berkembang kembali.

2.menghentikan hukuman potong tangan bagi pencuri ketika itu,umar


R.a.berkata,”janganlah kamu potong tangan pada setangkai buah (Al-izq,kurma)
dan jangan pula pada tahun kekeringan atau kelaparan (am sanatain)

7.Penegakan HUkum Yang Adil


syariat islam menyamaratakan antara sesama umat islam dan antara mereka
dengan yang lainya berdasarkan prinsip keadilan dan persamaan yang ditetapkan
dalam Al-Qur’an.

Persamaan hak dimuka hukum merupakan salah satu prinsip utama syariat
islam,baik yang menyangkut soal ibadah dalam arti khusus,seperti hubungan antara
makhluk dengan khaliqnya maupun soal ibadah dalam arti luas, seperti hubungan
muamalah antara sesama umat manusia,sedangkan syariat islam mengakui dan
menegakkan prinsip kesamaan hak persamaan dimuka hukum untuk semua
mausia.3perkara yang harus ditinggalkan.

1.melarang berbuat keji

2.melarang berbuat munkar

3.dilarang permusuhan

Oleh karena itu,Allah akan membalas kepada hakim yang konsekuen dalam
mengadili suatau perkara,yaitu seorang hakim yang berpegang teguh pada keadilan
dan kebenaran dalam memutuskan hukum suatu perkara,ditempatkan di mimbar
cahaya yang menggambarkan betapa mulianya orang yang bisa bertugas seadil
adilnya tanpa terpengaruh bujukan atau rayuan yang menggiurkan.

b.fungsi profetik agama dalam hukum

1.pengertian profetik agama


Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna
kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.yang mempunyai ciri sebagai
manusia yang ideal secara spiritual –individual,tetapi juga menjadi pelopor
perubahan, membimbing masyarakat kea rah perbaikan dan melakukan perjuangan
tanpa henti melawan penindasan.

Didalam sejarah,nabi Ibrahim malawan raja namrud,nabi musa melawan


fir’aun,nabi Muhammad yang memimbing kaum miskin dan budak belia melawan
setiap penindasan dan ketidak adilan.dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah
pembebasan.

Menurut ali syari’arti hilmy (2008:179) para nabi tidak hanya mengajarkan
dzikir dan do’a tetapi mereka juga datang dengan suatu ideology pebebasan.

2.fungsi profetik agama hukum

Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju


kebahagiaan dan juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan
terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas,yaitu manusia yang
bermoral (agama sebagai sumber moral).

Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju


kebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang mengkondisikan terbentuknya
batin manusia yang baik,yang berkualitas yaitu manusia yang bermoral (agama
sebai sumber moral).kearifan yang menjiawai langkah hukum dengan memberikan
sanksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang bias memperbaiki
kesalahan (bertaubat kepada tuhan) fungsi profetik agama:

1. dalam mengatasi krisis kebudayaan dan kemanusiaan:

Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang


salah atau kurang baik seperti:

- dalam deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan masyarakat (politik
atau paham yang tidak sehat).

- dalam keamanan dan kebebsan yang nyaris menabrak rambu-rambu hukum dan
norma serta nilai yang ada.
- dalam redoksionisme (penurunan kualitas ilmu pengetahuan) ijazah illegal dan
aspal.

- dalam kultural (kebudayaan,peradaban) seperti globalisasi (endsof pluralisme)

Intinya:

1.dalam berpolitik,seperti : enthnocenterisme = pemerintahan ditangan satu orang.

2.dalam materialisme,seperti : ekonomi kapitalisme.

3.dalam ekologi,seperti : materialisme,sekularisme (pemisahan antara pendidikan


umum dan pendidikan moral,sekularisme (pemisahan anatara pendidikan umum
dan pendidikan moral,memisahkan pemerintahan Negara dengan agama).agama
tersaing dari persoalan kehidupan manusia.

4.dalam reduksionisme,seperti : penurunan nilai,akhlak,kebenaran,kualitas ilmu


pengetahuan.

5.dalam kultural atau budaya,seperti : hedonisme (hanya memburu dan mengejar


kesenangan dunia).

2.Dalam mengatasi atau merevitalisasi keberagaman dalam menjalankan agama


dengan back to Qur’an and sunnah.

Menjadikan Al-Qur-an dan sunnah sebagai :

-sumber dan paying hukum dan memahami dan mengamalkan ajaran islam.

-sumber rujukan dalam menyelesaikan memutuskan sautu hukum.

Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhr yang di turunkankan sebagai


petunjuk abadi untuk kebahagiaan manusia sepanjang masa, dan terkandung ajaran
yang mengatur semua totalitas kehidupannya.

Al-Qur’an sebagai hidayah dan universal sifatnya, serta menetapkan hukum


suatau masalah,maka senantiasa memperhatikan kondisi sosial yang berkembang
ditengah masyarakat.
Al-Qur’an hanya berbicara dalam konteks global,dan penganutnya
mengembangkan sesuai dengan kebetuhan masing-masing.

Dalam hal ini,agama dan berfungsi dan berperan untuk menyelamatkan umat
manusia dalam Al-Qur’an juga tidak mengenal sistem kelas dan status sosial,maka
yang taat pada hukum dan agama serta taqwa kepada Allah itu lah yang palning
muliah dan baik di hadapan-nya.
BAB IV
HASIL PENELITI
Secara umum, para pakar hukum islam merumuskan bahwa hasil penelitian
dari taat hukum tuhan dan fungsi profetik agama dalam hukum tuhan adalah
kebahagiaan hidup manusia dengan jalan mengambil segala yang mudarat dan
yang membawa pada mudarat.dengan kata lain, dalam hukum islam adalah untuk
memberikan kemaslahatan itu tidak hanya untuk kehidupan di akhirat kelak.

Sebagaimana,telah dijelaskan bahwa tujuan Allah mensyriatkan hukum-


hukumnya adalah untuk memelihara kemaslahatan manusia,sekaligus untuk
menghindari mafsadat baik di dunia maupun di akhirat.untuk mewujudkan
kemaslahatan yang di maksud,berdasarkan peneliatan dari para ahli ushul fikih,ada
lima pokok yang harus dipelihara dan diwujudkan.kelima unsur pokok tersebut
adalah agama (al-din) jiwa (al-nafs) ,keturunan (al-nasl), harta (al-mal),dan akal
(al-‘aql). Tujuan hukum islam dapat dilihat dari 2 (dua) segi,yaitu: segi pembuat
hukum islam (Allah dan Rasul) tujuannya : untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang bersifat primer,sekuder,tersier.untuk di taati dan dilaksanakan oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari.segi manusia sebagai subyek tercapainya keridhoan
Allah dalam kehidupan sehari-hari .segi manusia sebagai subyek tercapainya
keridhoan Allah dalam kehidupan manusia didunia dan di akhirat.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah di sajikan,simpulan yang dapat di ambil adalah :

1.hukum islam ialah ketentuan Allah yang berkaitan dengan perbuatan orang
mukallaf yang mengandung suatu tuntutan,sebab,syarat,atau pengahalang bagi
adanya sesuatu yang lain.

2.syariat islam yang menyamarkan hukum dan keadilan antara sesame umat islam

3.islam mengarahkan kekuatan manusia kepada tujuan besar,yaitu kepentingan


masyarakat dengan manfaatkan segala bentuk kebijakan yang disumbangkan setiap
individu.
SARAN

Saran yang dapat disajikan adalah :

1.kami menyarankan agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang makalah
yang kami sajikan.

2.kami menyarankan agar pembaca bisa menambah wawasan dengan menerapkan


ajaran islam didialam lingkup hukum.

DAFTAR PUSTAKA

Rosyadi khoiron,”pendidikan profetik”,pustaka pelajar, cet I,2004,Yogyakarta

Shofan Mohammad “pendidikan berparadigma profetik ( Upaya Konstruktif

Membongkar Dikkotomi Sistem Pendidikan Islam)”,IRCiSoD berkerjasama


dengan

UMG Press,Cet.I,2004,Yoyakarta.

Kuntowijoyo (Alm), “Muslim Tanpa Masjid”,Bandung: Mizan 2001

Banawi Imam, “segi-segi pendidikan islam”, Al-Ikhlas,1987,Surabaya

http://uliyasiwi.wordpress.com/2011/10/11/,makalah-pendidikan-agama-islam-2/

http://www.scribd.com/doc/111360836/Fungsi-profetik-Agama-Dalam-Hukum.
SOAL PERTANYAAN
Kelompok 2 : Jelaskan kembali hukum taklifi dan wadi’I dan contohnya serta
perbedaan ?

Kelompok 3 : Mengapa agama dapat mengatasi krisis kebudaayan dan manusia?

Kelompok 4 : Jelaskan bagaimana cara memelihara aspek akal dalam islam ?

Kelompok 5 : Jelaskan dan berikan contoh apa saja fungsi-fungsi hukum taklifi?

Kelompok 6 : Apa fungsi profektif agama dalam hukum?

Kelompok 7 : Apa hal sebenarnya yang menjadi tantangan paling


berat dalam hal kita menjalankan hukum tuhan itu, serta bagaimana
kita tetap kembali menaati hukum tuhan sesuai ajaran islam ?

Anda mungkin juga menyukai