Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK

NUTRISI DIET UNTUK PENDERITA PENYAKIT SALURAN PENECERNAAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet
Dosen Mata Ajar : Ns. Margiyati, M.Kep

Kelompok 15 Kelas 1 A :
1. Dri Ratna Fitria Nasution (20101440120032)
2. Pungky Pipit Sukma Perdana (20101440120070)

PROGRAM STUDI STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu alangan yang
berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju jaman islamiah
sekarang ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul NUTRISI DIET UNTUK
PENDERITA PENYAKIT SALURAN PENECERNAAN Tidak lupa ucapan terimakasih kami
tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain :
1.      Dosen pembimbing, Ns. Margiyati, M.Kep
2.      Rekan-rekan sekelompok yang bekerjasama menyelesaikan makalah ini, serta
3.      Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini
dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL….................................................................1

KATAPENGANTAR....................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................4

A. Latar belakang....................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................4
C. Tujuan................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................5

A. Definisi Saluran Pencernaan..............................................5


B. Ganguan Saluran Pencernaan............................................5-7
C. Diet Pada Penyakit Gangguan Pencernaan........................8-11
D. Penerapan Gizi Dan Diet Pada Gangguan Pencernaan......12

BAB III PENUTUP.......................................................................13

A. Kesimpulan .......................................................................13
B. Saran..................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem saluran  pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan,
mengabsorpsi  zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri
atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan,
mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi).
Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas,
perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor
atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus,
gastritis akut atau kronik, hematenesis – melena, ulkus peptikum, sindroma dumping,
hemoroid, diare dan kostipasi. Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu
kebutuhan mendasar bagi manusia untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus
memiliki persyaratan kelengkapan gizi untuk pemenuhan secara sempurna bagi
seseorang dalam melengkapi kebutuhan nutrisi. Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi
tersebut terhambat manakala terjadi gangguan pada sistem pencernaan. Gangguaan
tersebut utamanya adalah gangguan pada saluran cerna.Jika seseorang mengalami
gangguan saluran cerna, maka harus ada langkah rehabilitasi, salah satu caranya yaitu
dengan melakukan diet saluran cerna.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi diet saluran pencernaan ?
2. Apa saja gangguan saluran pencernaan?
3. Apa saja diet pada penyakit gangguan pencernaan?
4. Bagaimana penerapan diet dan gizi yang di berikan pada penderita saluran
pencernaan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi diet saluran pencernaan
2. Mengetahui gangguan saluran pencernaan
3. Mengetahui diet pada penyakit gangguan pencernaan
4. Mengetahui dan memahami penerapan diet dan gizi yang di berikan pada penderita
saluran pencernaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DIET SALURAN PENCERNAAN
 Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah makanan yang
dikonsumsi oleh seseorang.Di Indonesia penggunaan istilah diet lebih menunjukkan pada usaha
menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi.Adapun definisi diet menurut para ahli:
1. Muda 
Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya(biasanya atas petunjuk
dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur
kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan atau karena penyakit.
2. Kim dan Lennon 
Diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangi berat badan.
3. Hawks 
Diet merupakan usaha sadar seseorang dalam membatasi dan mengontrol makanan yang akan
dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan

B. GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN


1. Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)
Gangguan pencernaan bagian atas yang secara umum dikenal sebagai
penyakit “maag” merupakan gangguan saluran cerna yang cukup sering
dikeluhkan. Selain disebabkan oleh faktor organik seperti adanya luka/peradangan pada saluran
cerna bagian atas (lambung), gangguan ini juga dihubungkan dengan faktor psikologis
mendasarinya. Gangguan ini ditandai antara lain oleh adanya rasa sakit dan atau rasa penuh di
daerah epigastrium(ulu hati), kanan atau kiri di bawah lengkung iga.Rasa sakit bersifat
membakar atau samar-samar, tidak jarang menjalar,intensitasnya sedang, menghebat karena
makanan atau langsung setelah makan, tidak ada hubungannya dengan kejadian tertentu. Gejala-
gejala lainyang timbul antara lain gangguan menelan, eruktasi (bersendawa), pirosis(merasa
terbakar dan rasa asam atau pahit), mual dan muntah, kembung(meteorismus), dan lain-
lain.Penderita gastritis biasanya menunjukkan perubahan yang cukup mencolok yaitu sikap
depresi. Sering kali penderita menyalahkan lingkungan atau makanannya, tetapi ternyata dengan
diet (makanan) juga tidak mengurangi rasasakitnya. Keseimbangan yang rapuh yang mudah
menjadi runtuh dapat terlihat ketika penderita mengalami keluhan pada saluran cernanya dan
jelas terlihat adanya ketergantungan pada objek yang memanjakannya.
2. Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)

5
Gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian bawah ini juga dikenal sebagai
spastic colon, irritable colon, colitis nervosa, dan obstipasispastic. Penderita penyakit ini akan
mengeluhkan rasa sakit pada perut biasanya di bawah pusat, diare atau obstipasi (sembelit). Bila
terjadi obstipasi,feses penderita dapat keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambing(obstipasi
spastik).Faktor psikologis yang berperan pada penderitanya yaitu adanya harapan-harapan untuk
meminta lebih banyak lagi dari orang lain karena mereka telah memberi banyak pada orang
tersebut.
3. Aerofagi
Gejala yang timbul dari gangguan saluran cerna ini adalah berupa rasa sakit perut dan perut
dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras
bertubi-tubi. Simtom ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan
mengeluarkan udara.Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung
(meteorismus)dan kentut (flatus) yang tidak berbau.Karena penyebab yang mendasari gangguan
ini adalah faktor psikologis(setelah hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya penyebab organik
yang mendasarinya) dari penderitanya maka selain memberikan pengobatan yangdapat
mengurangi gejala yang dialami penderitanya maka psikoterapi jugadibutuhkan untuk
menghilangkan atau setidaknya mengurangi gangguan ini.
4. Mencret (Diare)
Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosausus sehingga gerakan otot
usus meningkat dan makanan kurang terserapsecara sempurna. Diare termasuk gangguan
perncernaan yang paling sering muncul terutama pada anak-anak.Diare akut kalau anak mencret
lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisainfeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai
contoh makanan yangtidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat
sebelum waktunya. Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri
atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak dibawah 5 tahun
(Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.
5. Heartburn
Heartburn adalah nyeri akut yang dirasakan di daerah epigastrium, yang dirasakan dapat
menyebar ke bagian lain dari dada atau lengan. Heartburn ini biasanya timbul setelah makan dan
disebabkan oleh refluks isi lambung keesofagus.
6. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan kronik esofagus. Kelainan ini sering terjadi akibat refluks kronik
isi lambung ke dalam esofagus. Apabila hal ini terjadi,lapisan mukosa esofagus dapat
mengalami tukak oleh asam. Kerusakan lapisan mukosa dapat menyebabkan peradangan kronik,
spasme otot, dan pembentukan jaringan parut di esofagus, yang dapat menyebankan
terhambatnya makanan. Gejala klinis:
- Nyeri seperti terbakar di epigastrium
- Muntah

6
- Disfagia (kesulitan menelan)

7. Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan peritoneum, suatu membran yang melapisi rongga abdomen.
Perionitis biasnya terjadi akibat masuknya bakteri dari salurancerna atau organ-organ abdomen
ke dalam ruang peritoneum melalui perforasiusus atau rupturnya suatu organ. Gejala klinis:
1.Nyeri, terutama di atas daerah yang meradang
2.Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat hipovolemia karena perpindahan cairan ke dalam
perinium
3.Mual dan muntah
4.Abdomen yang kaku
8. Sembelit (Konstipasi)
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala mengalami pengerasan feses
yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi
dapat disebabkan olehpola makan, hormon, efek samping obat-obatan, dan juga karena kelainan
anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur sehingga feses
mengeras dan sulit dikeluarkan.Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola
makan,obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan terakhir jarang
dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi.Gangguan pada sistem pencernaan
juga bisa disebabkan karena stres. Sebabstres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh.
Sementara penanganan untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya.
9. Wasir atau hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) didalam anyaman pembuluh
darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya
tanpa disertai rasa nyeri dangatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan
makansayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya besar, tetapi
lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapatmerangsang wasir.
10. Kanker usus
Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian diseluruh dunia.
Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlahkalsium yang dikonsumsi sangat
positif dalam mengurangi tingkat dari resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram
kalsium sehari atau lebih akan mampu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan
10% pada pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus.Keju
dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu. Cara terbaik untuk mencegah dan
mengurangi risiko kanker usus adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara
buah, sayuran, dankalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.

7
C. DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
Diet Saluran Cerna Atas.
1. Diet Disfagia
Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya gangguan aliran makanan pada saluran cerna.
Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf menelan, pascastoke dan adanya massa atau
tomor yang menetupi saluran cerna.
 Tujuan diet disfagia adalah :
1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran pernapasan.
2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan.
Syarat-syarat diet disfagia adalah:
1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.
2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan.
3) Cukup cairan.
4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan,. Diberikan secara bertahap,dimulai
dari makanan cair penuh atau cair kental,makanan saring dan makanan lunak.
5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan tersedak atau aspirasi.
6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa (selang) atau sonde.
Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan saraf menelan,tumor esofagus dan
pascastoke. Bentuk makanan bergantung pada carapemberian. Bila diberikan melalui pipa,
makanan diberikan dalam bentuk makanan cair penuh, bila diberikan per oral maka makanan
diberikan dalam bentuk makanan cair kental, saring, atau lunak.

2. Diet Pasca-Hematemesis-Melena
Hematemesis-melena adalah keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau
kerusakan pada saluran cerna.
Tujuan diet pasca-hematomesis-melena adalah:
1) Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat padasaluran cerna,
mengurangi risiko perdarahan tulang dan mencegah aspirai.
2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.
Syarat diet :
a. Tidak merangsang sel cerna
b. Tidak meninggalkan sisa
c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberikan
istirahat pada lambung
d. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada.

8
Diet pasca-hematemesis-melena diberikan dalam bentuk makanan cair jernih, tiap 2-3 jam pasca
perdarahan. Nilai gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.

Definisi Penyakit Saluran Cerna Bawah


Penyakit saluran cerna bawah adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan bagian
bawah. Berikut ini adalah penyakit-penyakit yang menyerang saluran cerna bagian bawah :
Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah :
1. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)
Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang,
demam dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya lemak dalam feses). Penyakit ini
dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.
Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:
o Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
o Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
o Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
o Mengistirahatkan usus pada masa akut.
Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:
 Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
 Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk
cair (peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan
serat rendah.
 Bila gejala hilang dapat diberikan makanan biasa.
Kebutuhan gizi, yaitu :
 Energi dan protein tinggi.
 Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D asm folat, vitamin B 12,
kalsium, zat besi, magnesium dan seng.
 Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai
sedang (medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi
intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.
 Cukup cairan dan elektrolit.
 Menghindari makanan yang mengandung gas.
 Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa
2. Diet Penyakit Divertikular
Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis.
Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding
kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini
terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya rendah serat. Penyakit Divertikulitis

9
terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan.
Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah,
konstipase atau diare, menggigil dan demam.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis


(1)   Meningkatkan volume dan konsistensi fees.
(2)   Menurunkan tekanan intra luminal.
(3)   Mencegah infeksi.

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis


(1)      Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.
(2)      Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.
(3)      Serat tinggi.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis


(1)   Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
(2)   Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulitis


(1)   Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan.
(2)   Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.
(3)   Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet sisa rendah II
dengan konsistensi yang sesuai.
(4)   Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji dan
stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular.
(5)   Bila perlu diberi makanan enteral rendah atau bebas laktosa.
(6)   Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.

  a. Diet Lambung 1
Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus pektikum, paska pendarahan,
dan tifus abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan
perpindahan dari pasca – hematemesis – melena, atau setelah fase akut teratasi. Makanan
diberikan setiap tiga jam ( lihat makan saring ) selama 1 – 2 hari saja karena membosankan serta
kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

b. Diet Lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien
dengan ulkus pektikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. Makanan berbentuk
lunak, porsi keci serta deberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2 – 3 kali makanan
selingan. Makanan ini cukup energy, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.

Bahan Makanan Sehari


Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras 90 3,5 gls bubur
Roti 40 2 iris
Maizena 20 4 sdm

10
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 100 2 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2,5 gls
Buah 200 2 ptg sdg papaya
Margarine 35 3,5 sdm
Gula pasir 65 6,5 sdm
Susu 300 1,5 gls

Nilai Gizi
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamn C 205 mg
Kalsium 817 mg
c. Diet Lambung III
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan
ukus pektikum, gastritis kronis, atau tifus abdominalis yang hamper sembuh. Makanan yang
berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energy dan zat
gizi lainnya.

Bahan Makanan Sehari


Bahan makanan Berat (g) Urt
Beras 200 4 gls tim
Maizena 15 3 sdm
Biscuit 20 2 bh
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2,5 gls
Buah 200 2 ptg sdg papaya
Minyak 25 2,5 sdm
Gula pasir 40 4 sdm
Susu 200 1 gls

Nilai Gizi
Energy 2054 kkal Besi 26 mg
Protein 70 g Vitamin A 29103 RE
Lemak 69 g Tiamin 0,8 mg

11
Karbohidrat 290 g Vitamn C 204 mg
Kalsium 653 mg

D. PENERAPAN GIZI DAN DIET PADA GANGGUAN PENCERNAAN

Kesehatan saluran cerna ditentukan salah satunya dengan terciptanya kondisi simbiosis
antara bakteri “jahat” (penyebab penyakit) dengan bakteri “baik” (probiotik), sehingga bisa
mencegah terjadinya disbiosis. Bakteri “baik” atau probiotik adalah jasad renik hidup yang
termasuk golongan bakteri atau jamur, yang tersedia sebagai suplemen makanan dan merupakan
kandungan dalam makanan (seperti yogurt, kefir, keju tua, kombucha ataupun miso), dan
mempunyai manfaat untuk mendukung pengobatan diare, IBS (irritable bowel syndrome),
infeksi usus tertentu, dan mencegah atau mengurangi keparahan “masuk angin” dan flu, ataupun
membantu melancarkan pencernaan.

Sayur dan buah memegang peranan yang penting dalam tubuh manusia. Karena itu,
orang yang sering mengonsumsi keduanya, khususnya kaum vegetarian, memiliki prevalensi
terkena penyakit lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak suka mengonsumsi sayur dan
buah. Sayur merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Juga mengandung zat yang bukan
gizi tapi sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia. Karena itu, mengonsumsi sayur dan
buah sangat penting. Dengan rajin mengonsumsi sayur dan buah, buang air besar (BAB)
menjadi lancar. Serat yang terdapat di dalam keduanya bisa mendorong tinja untuk keluar.
Karena itu, anak atau orang dewasa yang kurang mengonsumsi buah dan sayur biasanya akan
mengalami kesulitan dalam buang air besar.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Diet adalah usaha untuk menurunkan berat badan dan asupan nutrisi, diet saluran
cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran
pencernaan.Gangguan pada lambung umumnya sindroma distrepsia yaitu kumpulan
gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyri efigastrium (kembung) dan nafsu makan
berkurang.

Makanaan yang kita makan, tidak dapat langsung di serap dan di gunakan oleh
alat-alat tubuh kita agar dapat di serap oleh sel-sel jonjot usus makanan harus di cerna
dahulu oleh organ-organ yang membentuk saluran percernaan agar berjalan dengan
lancar

Saran

Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil;penyesuaian


gejala serta diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga dietakan tetap sehat.
Penyesuaian gejala utamanya dilakukan saat terjadi gangguan(seperti gangguan saluran
cerna) dan diharuskan melakukan diet, sehingga nantinya diet akan lebih maksimal
memberikan hasil

13
Daftar Pustaka 

 Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru Cetakan kedua. Jakarta: PT      
Gramedia Pustaka Utama.
 http://www.f-buzz.com/2008/08/12/gangguan-saluran-pencernaan-dan-pengaruh-dari-
faktor-psikologis/
 Sumber: http://www.republika.co.id (Dikutip tgl 2 Mei 2006)
 http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1146649854,75536,
 J. Corwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
 https://www.nestlenutrition-institute.org

14

Anda mungkin juga menyukai