Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INDIVIDU

KEGANASAN LEUKEMIA ( KANKER DARAH )


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pathofisiologi
Dosen Mata Ajar : Ns. Tuti Anggarawati S. Kep

Pungky Pipit Sukma Perdana


20101440120070
1A

PROGRAM STUDI STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”MAKALAH KEGANASAN LEUKIMIA
(KANKER DARAH)”

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah gizi dan diet. Dalam
penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan semua pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, demi kelancaran dan kesempurnaan makalah ini, kami
mengharap saran dan kritik dari semua pihak.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
B. Etiologi
C. Pathofisiologi
D. Diagnose Keperawatan
E. Asuhan Keperawatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves,2001). Leukemia (kanker darah )
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertambahan jumlah sel darah
putih (leukosit). Pertambahan ini sangat cepat dan bahkan tidak terkendali serta
bentuk sel-sel darah putihnya tidak normal. Pada pemeriksaan mikroskopis apus
darah tepi terlihat sel darah putih muda, besar-besar dan selnya masih berinti
(megakariostik) putih (neoplasma). Beberapa ahmi menyebutkan laukimia sebagai
keganasan sel darah putih (neoplasma hematologi). Leukemia ini sering berakibat
fatal meskipun leukemia limpositik yang menehun. Kemungkinan anak-anak
terkena kanker cukup tinggi, oleh karena itu orang tua perlu perhatian dan
kesigapan. Terutama bagi anak-anak yang terkena kanker dan tumor, masyarakat
diharapkan tau dan sadar, percaya dan akhirnya berbuat sesuatu untuk
menghadapi kanker. Kanker darah atau leukemia merupakan bertambahnya sel
darah abnormal secara berlebih dan tidak terkendali. Dan penyebarannya ke
seluruh tubuh sangat cepat, bertahan lama dengan pengobatan yang intensif. Dari
pernyataan tersebut maka kami berpendapat bahwa leukemia disebabkan oleh
prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker
pada alat pembentuk darah.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi leukemia ?
2. Sebutkan penyebab terjadinya leukemia?
3. Bagaimana leukemia terjadi ?
4. Sebutkan diagnose keperawatan yang muncul dari masalah leukemia?
5. Bagaimana asuhan keperawatan bagi penderita leukemia?
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
Mahasiswa memahani mengenai definisi, etiologi, pathofisiologi, diagnose
keperawatan dan asuhan pada pasien dengan leukemia dan dapat
mempresentasikan di dalam diskusi.

2. Tujuan khusus :
a. Mahasiswa memahami definisi leukimia
b. Mahasiswa memahami penyebab terjadinya leukemia
c. Mahasiswa memahami bagaimana leukemia terjadi
d. Mahasiswa mampu menyebutkan diagnose keperawatan yang muncul dari
masalah leukemia
e. Mahasiswa mengetahiu bagaimana asuhan keperawatan bagi penderita
leukemia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Leukemia adalah noeplasma akut atau krois dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang belakang dan limfa nadi(Revees,2001).
Leukemia adalah proliferasi tak teratur atau akumuasi sel darah putih dalam
sumsum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal(Smeltze,2002).
Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sumsum
tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infitrasi ke jaringan tubuh
yag lai (Mansjoer,2002)
Leukemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan proliferasi dini yang
berlebih dari sel darah putih (Handayani,2008).
Dari beberapa pengertian diatas kai menyimplkan bahwa Leukimia adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang
menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

B. Etiologi
Penyebab yang pasti terjadinya leukemia belum diketahi akan tetapi terdapat
factor presdiposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia.
1. Factor genetic
Adanya penyimpangan kromosom insidensi leukemia meningkat pada penderita
dengan kelainan konginental. Pada kembar monozigot dan syndrome down akan
beresiko lebih tinggi terkena leukemia. Kelainan pada kromoson 21 merupakan
penyebab terjadinya leukemia pada seseorang yang menidap down syndrome.
Resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identic dimana kasus leukemia
akut terjadi ditahun pertama kelahiran.
2 Radiasi ionisasi
Meliputi lingkungan kerja, prenatal, dan pengobatan kanker sebelumnya. Sinar
radio aktif merupakan factor eksternal yang paling jelas menyebabkan leukemia
pada manusia. Ahmi radiologi mempunyai resiko 10 kali lebih besar. Dibuktikan
bahwa penderita yang melakukan pengobatan tepari sinar radioaktif atau obat-
obatan alkylating akan menderita leukemia pada 6% pasien dan terjadi setelah 5
tahun proses pengobatan .
3. Bahan kimia dan obat-obatan
Paparan kronis dari obat-obatan dihubungkan dengan peningkatan insiden
leukemia akut. Obat-obatan antineoplastic yang dapat mengakibatkan
penyimpanan kromoson.
4. Virus
Pada binatang telah dibuktikan bahwa penyebab leukemia adalah virus. Akan
tetapi[ pada manusia belum/tidak dapat dibuktikan. Meski demikian, beberapa
teori virus telah menyokong sebagai penyebab leukemia. Seperti terdapatnya
enzyme reverse transcriptase ditemukan dalam darah penderita leukemia.

C. Pathofisiologi
Dimulai dari transformasi ganas sel induk hematologis dan keturunannya,
proliferasi sel ganas sel induk menghasilkan sel leukemia dan mengakibatkan
penekanan hematopoiesis normal, sehingga menimbulkan organomegali,
katabolisme sel meningkat, sehingga terjadi keadaan hiperkatabolik. Ada dua
masalah terkait dengan sel leukosit yaitu adanya overproduksi dari sel darah putih,
kedua adanya sel abnormal atau imatur dri sel darah putih sehingga fungsi dan
strukturnya tidak jelas. Produksi sel darah putih yang meningkat akan menekan
elemen sel darah yang lain, seperti penurunan produksi elitrisit yang akan
mengakibatkan anemia. Sel-sel darah putih juga dapat menginvasi sumsum tulang
belakang yang dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang. Dan dapat
mempengaruhi organ lain seperti otak, hati, limpa, kelenjar limpa yang
menyebabkm pembesaran dan gangguan pada organ terkait.
Tanda dan gejala :
- Pucat
- Pilek tidak segera sembuh dan sakit kepala
- Berat badan menurun
- Panas
- Splenomegaly
- Hepatomegaly
- Limfadenopati
- Pendarahan ekimosis, petekie, epitaksis dan pendarahan guusi.
- Sakit atau nyeri tulang yang disalah artikan sebagai reuatik
- Lesi purpura pada kulit
- Efusi pleure
- Kejang

Penatalaksanaan/ Pengobatan
1. Pelaksanaan kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi, dan obat-obatan untuk
membunuh sel-sel leukemia, dilakukan ketika sel leukemia terjadi metastase.
Dilakukan 3 fase pelaksanaan kemoterapi meliputi
a. fase induksi 4-6 minggu setelah diagnose ditegaskan.
b. Fase profilaksis sistem syaraf pusat, terapi irradiasi carnial diberikan pada
pasien
leukemia yang mengalami gangguan sistem syaraf pusat.
c.Konsolidasi pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan untuk
mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel leukemia yang beredar
dalam tubuh.
2. Terapi biologi
Untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Diberikan melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah balik, pada pasien dengan leukemia diberikan
antibody monoclonal yang akan menigkatkan diri pada sel-sel leukemia untuk
membunuh membunuh sel-sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang.
3. Transplatasi sumsum tulang
Merupakan alternative terbaik dalam penanganan leukemia

D. Diagnose keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik
2) Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya daya tahan tubuh yang
berkaitan dengan menurunnya sistem imun
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
4) Resiko cedera perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah
trombositopenia
5) Gangguan citra tubuh berhubungan perubahan penampilan fungsi dan
peran

E. Proses Keperawatan

1. Pengkajian
a. Riwayat pemajanan pada factor pencetus seperti pemajanan pada dosis besar
radiasi, riwayat infeksi viruss, dan penyakit herediter.
b. Pemeriksaan fisik pembesaran sumsum tulang sengan sel-sel leukemia yang
selanjutnya menekan fungsi sumsum tulang belakang sehingga menyebabkan
sakit kepala, infeksi, perubahan pemeriksaan darah, anemia, trombosit openia,
nitropeni.
c. Infiltrasi organ yan menunjukkan gejala hepatomegaly, splenomegaly,
limfadenopati, nyeri tulang dan sendi, hipertrofigusi.

2. Intervensi keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keerawatan pada klien nyeri berkurang.
Kriteria hasil : Nyeri berkurang
Intervensi :
- Kaji karakteristik nyeri
- Berikan dukungan emosional dan menetramkan kekuatiran pasien
- Ajarkan teknik relaksasi
- Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
b. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya daya tahan tubuh yang
berkaitan dengan menurunnya sistem imun.
Tujuan : terbebas dari gejala infeksi
Kriteria hasil : factor resiko akan hilang yang ditunjukkan dengan status imun
pasienn.

Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital
- Berikan edukasi tentang kebersihan
- Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Kolaborasi dengan keluarga untuk menjaga kebersihan
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
Tujuan : peningkatan aktivitas
Kriteria hasil : mentoleransi aktivitas yang dapat dilakukan
Intervensi :
- Kaji tanda-tanda vital
- Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan
- Ajarkan pengaturan aktivitas dan teknik menejemen waktu untuk mencegah
kelelahan
- Kolaborasi dengan keluarga untuk membantu aktifitas pasien
d. Resiko cedera perdarahan berhubungandengan penurunan jumlah trombosito
penia
Tujuan : resiko cedara menurun
Kriteria hasil : tanda –tanda pendarahan berkurang
Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital
- Gunakan jarum yang kecil pada saat pemberian infeksi
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengontrol perdarahan pada hidung
e. Gangguan citra tubuh berhubungan perubahan penampilan fungsi dan peran.
Tujuan : citra tubuh dan harga diri terpenihi
Kriteria hasil : harga diri yang poositif
Intervensi :
- Kaji perasaan pasien tentang tingkat harga diri
- Berikan motivasi untuk meningkatkan harga diri
- Berikan dukungan untuk mengngungkapkan kekhawatiran

DAFTAR PUSTAKA

Anonym.1994.Leukimia. http://penyakit-leukimia-kanker-darah.html, (dikutip


pada tanggal 30 aret 2016 pukul 09.00 wib)

http://keperawatan adil.blogspot.com/2007/11/askep-leukimia.hml ( dikutip


tanggal 30 maret 2016 pukul 09.00 wib)

Robbins dan Kumar.1995.Buku Ajar Patologi I.Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai