DOSEN PENGAJAR :
NAMA ANGGOTA :
1. Ach.Royyan (193210003 )
2. Mery (193210019 )
3. Tutut Ayuni M (193210039 )
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul (ASUHAN KEPERAWATAN HEMATOLOGI
LEUKIMIA) tepat waktu.
Makalah ( ASUHAN KEPERAWATAN HEMATOLOGI LEUKIMIA )disusun guna memenuhi
tugas ibu (Ucik Indrawati,S.Kep.Ns.,M.Kep ) pada ( KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ) di
( STIKES ICME JOMBANG ) . Selain itu,kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang ini.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada (Ucik Indrawati, S.Kep.Ns., M.Kep )
selaku ( KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 ). Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa (Reeves, 2001). Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak
teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen
sumsum tulang normal. Proliferasi juga terjadi dihati,limpa dan nodus limfatikus.
Terjadi invasi organ non hematologis seperti meninges,traktus
gastrointestinal,ginjal,dan kulit. Leukemia limfositik akut (LLA) sering terjadi pada
anak-anak. Leukemia tergolong akut bila ada proliferasi blastosit (sel darah yang
masih muda ) dari sumsum tulang. Leukemia akut merupakan keganasan primer
sumsum tulang terkakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah
abnormal (blasitosit) yang disertai dengan penyebaran organ-organ lain. Leukemia
tergolong kronis bila ditemukan ekspansi dan akumulasi dari sel tua dan sel muda.
Selain akut dan kronik, ada juga leukemia kongenital yaitu leukemia yang ditemukan
pada bayi umur 4 minggu atau bayi yang lebih muda.
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi neoplasitik dari
sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik sel bakal (stem cell) yang
akan membentuk suatu klon sel leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak. Namun,
penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari 60% anak
penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Pada penyakit Leukimia sel darah putih tidak merespon tanda/signal yang diberikan. Akhirnya
produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat
ditemukan didalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila
berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya,
Penyakit leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan
penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih
dari 1 tahun.
Pada awalnya, leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda. Gejala baru muncul ketika
sel kanker sudah semakin banyak dan mulai menyerang sel tubuh. Gejala yang muncul pun
bervariasi, tergantung jenis leukemia yang diderita. Namun, secara umum ciri-ciri penderita
leukemia adalah:
• Gejala anemia.
• Mimisan.
• Perut terasa tidak nyaman akibat organ hati dan limpa membengkak.
Gejala yang lebih berat dapat dialami penderita apabila sel kanker menyumbat pembuluh darah
organ tertentu. Gejala yang dapat muncul meliputi:
• Nyeri tulang
• Linglung
• Kejang
1. Radiasi
Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK sendiri
jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw, jadi ada kemungkinan pegawai radiologi
bisa memiliki kemungkinan terkena serangan Leukemia, penderita dengan radioterapi lebih
sering menderita leukimia, Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada anak-anak sendiri
meningkat setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Semenjak itu, mulai banyak
laporan mengenai anak-anak yang menderita Leukemia ini.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun lingkungan
seperti benzena, Insektisida, obat-obatan terapi kaya kemoterapi juga akan memungkinkan
terjadinya Leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV itu T-cell Leukemia
Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak normalan perkembangan sel darah putih.
Biasanya sih HTLV I atau II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
4. Herediter
Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down
lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya sekitar 20 kali
lebih rentan dibanding yang normal.
Leukemia dapat bersifat kronis dan akut. Pada leukemia kronis, sel kanker berkembang secara
perlahan dan gejala awal yang muncul biasanya tergolong sangat ringan. Sementara pada
leukemia akut, perkembangan sel kanker terjadi sangat cepat dan gejala yang muncul dapat
memburuk dalam waktu singkat. Leukemia akut lebih berbahaya dibandingkan leukemia kronis.
Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia terbagi menjadi empat jenis utama,
yaitu:
Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis terjadi ketika sumsum
tulang terlalu banyak memproduksi limfosit yang tidak normal dan secara perlahan
menyebabkan kanker.
Acute myeloblastic leukemia (AML) atau leukemia mieloblastik akut terjadi ketika sumsum
tulang terlalu banyak memproduksi sel mieloid yang tidak matang atau mieloblas.
Chronic myelocytic leukemia (CML) atau leukemia mielositik kronis terjadi ketika sumsum
tulang tidak mampu memproduksi sel mieloid yang matang.
Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk mencapai tujuan
pelaksanaan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku
spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun rencana keperawatan sebagai berikut
(Wong,D.L: 2004)
a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
Tujuan:
Intervensi:
• Pantau suhu dengan teliti
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak.
Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari
60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Penyakit leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan
kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan
penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih
dari 1 tahun.
3.2 SARAN
Pada kesempatan kali ini kami dapat kesempatan menuliskan tentang asuhan keperawatan
sistem hematologi leukimia yang dalam ini kami mencoba menulis dengan berbentuk makahalah
dalam hal ini kami masih menakui ada berapa kesalah yang belum kami ketahui baik dari
pembaca atau yang menyimak, kami penulis mengharapkan saran dan keritikan yang
membangun agar lebih menciptkan yang lebih baik lagi kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/INTEL%20PC/Downloads/ASUHAN%20KEPERAWATAN%20PADA
%20PASIEN
%20LEUKEMIA.pdfhttps://www.scribd.com/document/364715141/Makalah-Dan-
Askep-Leukemia