KEPERAWATAN LEUKIMIA
Disusun oleh :
Kelompok I
1. Haslinda (P223025)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Konsep Dasar
Medis Dan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Leukimia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini
sehingga menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN ................................................................................. 24
B. SARAN .............................................................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kanker anak umur 0-14 tahun sebesar 16.291 kasus. Sementara jenis kanker
yang paling banyak diderita anak di Indonesia, Salah satunya yaitu leukimia.
merupakan kanker dari leukosit, tetapi dapat juga berawal dari sel darah jenis
sel-sel darah. Sel-sel darah degan cepat dilepaskan ke dalam darah, kemudian
dapat ke kelenar getah bening, limpa, hati, sistem saraf pusat, dan organ
lainnya. Salah satu jenis leukimia yang sering terjadi pada anak-anak dan
Yenni 2014).
sertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumahnya berlebihan dan
(Nuratif, 2015).
1
B. RUMUSAN MASALAH
berikut :
Leukimia?
C. TUJUAN
intervensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Leukimia adalah suatu tipe kanker. Leukimia berasal dari kata Yunani
darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kenker yaitu
Leukimia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang meyerang sel-
sel darah putih yang di produksi oleh sumsum tulang (bone marrow) (Padia,
2013).
di sertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumahnya berlebihan
2. Etiologi
sirkulasi gen
3
c. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
diethystilbestrol
radiasi) dan bahan kimia tertentu (mis. Benzena) dan pemakaian obat anti
3. Klasifikasi
a. Leukimia Akut
organ dalam). ALL lebih sering ditemukan pada anak-anak 80% dari
pada umur dewasa 18%. Insiden LLA akan mencapai puncaknya ada
4
umur 3-7 tahun. Tanpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-
sumsum tulang.
b. Leukimia kronis
neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena
keganasan hematologi.
5
tahun, tetapi dapat juga timbul pada setiap kelompok umur. Tidak ada
4. Patofisiologi
tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara noral berkembang sesuai perintah,
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal.
Mereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel
darah pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel darah
Leukimia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel
6
keganasan. Perubahan tersebut seringkali melihatkan penyusunan kembali
sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ni
menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga bisa menyusup ke
dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan
5. Manifestasi Klinis
Manifestsi klinis yang sering muncul pada leukimia antara lain yaitu
sebagai berikut :
1) Demam
2) Keletihan
3) Annoreksia
4) Pucat
5) Petekie/pendarahan
7
2) Sakit kepala
3) Letergi
4) Muntah
5) Koma
yang terkena
6. Komplikasi
meliputi :
b. Infeksi
c. Hepatomegali
d. Spelenomegali
7. Penatalaksanaan Medis
8
b. Terapi modlitas, unuk mencegah komplikasi, karena adanya
penanganan leukimi. Terapi ini juga biasa dilakukan pada pasien dengan
8. Pathway/Penyimpangan KDM
9
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA
1. Pengkajian
10
a. Biodata/Identitas pasien
Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin. Biodata orang tua
b. Riwayat kesehatan
penyebabnya
d. Kebutuhan dasar
2) Sirkulasi
3) Eliminasi
11
Diare, nyeri tekanan peranal, feses hitam, darah pada urine, penurunan
haluan urin
4) Integritas ego
6) Neurosensori
Sakit kepala, nyeri abdomen, nyeri sendi, dan tulang nyeri tekan pada
8) Pernapasan
9) Keamanan
e. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
12
Gejala yang terlihat berdasarkan kelainan sumsum tulang yaitu berupa
2) Kimia darah
3) Sumsum tulang
f. Pemeriksaan lain
1) Biopsi limpa
2) Sitogenik
2. Diagnosa Keperawatan
Keperawatan Indonesia (SDKI) (Tim Pokja PPNI SDKI DPP PPNI, 2016).
di tandai dengan :
13
1) Gejala dan tanda mayor
Subektif
Objektif
Subektif
Objektif
b) Kulit merah
c) Kejang
d) Takikardi
e) Takipnea
Subektif
Objektif
14
d) Warna kulit pucat
Subektif
a) Parastesia
Objektif
a) Edema
d) Bruit femoralis
Trombositopenia)
dengan:
Subektif
a) Mengeluh nyeri
Objektif
15
a) Tampak meringis
d) Sulit tidur
Subektif
Objektif
d) Menarik diri
f) diaforesis
a. Hipertermia
1) Termoregulasi L.14134
normal
b) Ekspektasi : Membaik
c) Kriteria hasil
16
t Meningka g Menuru n
t n
Menggig 1 2 3 4 5
il
k Memburu g Membai k
k k
Suhu 1 2 3 4 5
tubuh
Suhu 1 2 3 4 5
kulit
Pengisia 1 2 3 4 5
n kapiler
intraseluler
b) Ekspektasi : membaik
c) Kriteria hasil
menurun membaik
Kekuatan 1 2 3 4 5
nadi
17
Turgor 1 2 3 4 5
kulit
Output 1 2 3 4 5
urine
meningkat menurun
Ortopnea 1 2 3 4 5
Dispnea 1 2 3 4 5
Ederna 1 2 3 4 5
anasarka
Edema 1 2 3 4 5
perifer
Memburuk Membaik
Frekuensi 1 2 3 4 5
nadi
Tekanan 1 2 3 4 5
darah
Tekanan 1 2 3 4 5
nadi
Membran 1 2 3 4 5
mukosa
Kadar Hb 1 2 3 4 5
Kadar Ht 1 2 3 4 5
18
b. Perfusi perifer tidak efektif L.02011
1) Perfusi perifer
b) Ekspektasi : meningkat
c) Kriteria hasil
menurun g meningka t
Denyut 1 2 3 4 5
nadi
perifer
meningka g menurun
Warna 1 2 3 4 5
kulit pucat
Edema 1 2 3 4 5
perifer
Nyeri 1 2 3 4 5
ekstremita
19
s
Parastesia 1 2 3 4 5
k meburuk g membaik
Pengisian 1 2 3 4 5
kapiler
Akral 1 2 3 4 5
Turgor 1 2 3 4 5
kulit
b) Ekspektasi menurun
c) Kriteria hasil
menurun meningkat
Kelembapan 1 2 3 4 5
membran
mukosa
Kelembapan
kulit
20
meningkat menurun
Hemoptasis 1 2 3 4 5
Hematemesis 1 2 3 4 5
Hematuria 1 2 3 4 5
memburu membaik
Hemoglobin 1 2 3 4 5
hematokrit 1 2 3 4 5
Tekanan 1 2 3 4 5
darah
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
4. Intervensi Keperawatan
1) Manajemen hipertermia
a) Observasi
b) Terapiutik
21
Sediakan lingkungan yang dingin
c) Edukasi
d) Kolaborasi
jika perlu
2) Regulasi temperatur
a) Observasi
b) Terapiutik
c) Edukasi
22
d) Kolaborasi
hemoglobin
1) Perawatan sirkulasi
a) Observasi
b) Terapiutik
keterbatasan perfusi
Lakukan hidrasi
c) Edukasi
23
Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulsi (mis. Rendah
Rasa sakit yang tidak hilang saat istrahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
a) Observasi
b) Terapiutik
d) Edukasi
e) Kolaborasi
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Leukimia adalah suatu penyakit keganasan sel darah putih yang berasal
dari sumsum tulang yang ditandai dengan akumulasi polifererasi leukosit dan
sel abnormal sumsum tulang dan darah. Penyebabnya tidak dietahui secara
pasti namun faktor resiko seperti genetik, lingkungan, radiasi, infeksi, dan
organomegali,. Gejala sering tidak spesifik dan hanya berupa demam. Untuk
dengan peningkatan jumlah leukosit, tampak sel leukimia pada darah tepi,
B. SARAN
25
terlibat dalam pemberian edukasi terkait pengobatan non medis seperti
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, H., & Nurarif, A.H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Yenni, 2014. Rehabilitas Medik Pada Anak Dengan Leukimia Limfoblastik Akut.
26
27