Disusun Oleh :
Kelompok 7
AjengTriarti P07120116044
RindaMedianita P07120116079
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan hidayah, inayah dan
pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan ke
zaman yang terang benderang yang dihiasi iman, islam, dan ikhsan.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan baiki tutulisan maupun kata-
kata yang tidak logis, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, penulis mohon maaf apa bila didalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Penyakit Leukimia.................................................................2
A. Definisi Penyakit Leukemia....................................................................2
B. Etiologi Penyakit Leukimia......................................................………...3
C. Patofisiologi Penyakit Leukimia...............................................................4
D. Tanda dan gejala Penyakit Leukumia......................................................6
E. Penatalaksaan Penyakit Leukimia ...........................................................7
F. Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Leukimia ...........................................9
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Leukemia.....................10
A. Pengkajian..............................................................................................10
B Diagnosa Keperawatan............................................................................16
C Intervensi.................................................................................................17
D. Implementasi..........................................................................................20
E. Evaluasi...................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu leukos yang berarti putih dan haima yang
berarti darah. Jadi leukemia dapat diartikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh
sel darah putih.
Di Indonesia kasus leukemia sebanyak ± 7000 kasus/tahun dengan angka kematian mencapai 83,6
% (Herningtyas, 2004). Data dari International Cancer Parent Organization (ICPO)
menunjukkan bahwa dari setiap 1 juta anak terdapat120 anak yang mengidap kanker dan
60 % diantaranya disebabkan oleh leukemia(Sindo, 2007). Data dari WHO menunjukkan
bahwa angka kematian di AmerikaSerikat karena leukemia meningkat 2 kali lipat sejak
tahun 1971 (Katrin, 1997).Di Amerika Serikat setiap 4 menitnya seseorang terdiagnosa
menderita leukemia.Pada akhir tahun 2009 diperkirakan 53.240 orang akan meninggal
dikarenakan leukemia (TLLS, 2009).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Leukimia?
2. Apa Etiologi Dari Penyakit Leukimia?
3. Apa Patofisiologi Dari Penyakit Leukimia?
4. Apa Tanda dan Gejala Dari Penyakit Leukimia?
5. Apa Penatalaksanaan Dari Penyakit Leukimia?
6. Apa Saja Pemeriksaan Diagnostik Pada Penyakit Leukimia?
7. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Leukimia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Leukimia
2. Untuk mengetahui Etiologi penyakit Leukimia
3. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit Leukimia
4. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala penyakit Leukimia
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit Leukimia
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic pada penyakit Leukimia
7. Untuk mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Leukimia
BAB II
PEMBAHASAN
2. Leukemia Kronik
Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastic
dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.
3
B. Etiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah, dapat
dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel
darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka terlihat berbeda
dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. Sel leukemi
memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi.
Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk
sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada
jaringan.
4
C. Patofisiologi
Adanya proliferasi sel kanker sehingga sel kanker bersaing dengan sel
normal untuk mendapatkan nutrisi dengan cara infiltrasi sel normal digantikan
dengan sel kanker. Dengan adanya sel kanker akan terjadi depresi sumsum tulang
yang akan mempengaruhi eritrosit, leukosit, faktor pembekuan dan jaringan
meningkat karena adanya depresi dari sumsum tulang maka produksi eritrosit
menurun dan terjadi anemia, produksi leukosit juga menurun sehingga sistem
retikoloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem
pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi yang manifestasinya berupa
demam. Faktor pembekuan juga mengalami penurunan sehingga terjadi
perdarahan yang akan menimbulkan trombositopenia. Dengan adanya pergantian
sel normal oleh sel kanker terjadi infiltrasi ekstra medular sehingga terjadi
pembesaran limpa, lifer, nodus limfe dan tulang sehingga bisa menimbulkan nyeri
tulang dan persendian. Hal tersebut juga akan mempengaruhi SSP (sistem saraf
pusat) yakni adanya infiltrasi SSP sehingga timbullah meningitis leukemia, hal
tersebut juga akan mempengaruhi metabolisme sehingga sel akan kekurangan
makanan
5
1. Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast.
Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan
menimbulkan anemia dan trombositopenia.
2. Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem
pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi.
3. Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ,
sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sum-sum tulang
yang akan berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, faktor pembekuan dan
peningkatan tekanan jaringan.
4. Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati,
limfe dan nodus limfe dan nyeri persendian.
Pathway
6
D. Manifestasi klinis
Gejala klinis dari leukemia pada umumnya adalah anemia, trombositopenia,
neutropenia, infeksi, kelainan organ yang terkena infiltrasi, hipermetabolisme.
1. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan
sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah, letargi,
pusing, sesak, nyeri dada), infeksi dan perdarahan. Selain itu juga ditemukan
anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme.21 Nyeri tulang bisa dijumpai
terutama pada sternum, tibia dan femur.
Gejala yang khas pada penderita leukimia ialah pucat (dapat terjadi
mendadak), panas dan perdarahan disertai splenomegali dan kadang-kadang
hepatomegali serta limfadenopati.Pasien yang menunjukkan gejala lengkap
seperti yang disebutkan ini, secara klinik dapat di diagnosa leukimia.Perdarahan
dapat berupa ekimosis, petekia, epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya.Pada
stadium permulaan mungkin tidak terdapat splenomegali.
Gejala yang tida khas ialah sakit sendi atau sakit tulang yang dapat disalah
tafsirkan sebagai penyakit reumatik. Gejala lain dapat timbul sebagai akibat infiltrasi
sel leukimia pada alat tubuh seperti lesi purpura pada kulit, efusi pleura, kejang pada
leukimia serebral (Ngatsiyah, 2005).
Manifestasi klinik dari leukimia juga bisa di sebutkan seperti di bawah:
1. Pilek tidak sembuh-sembuh
2. Pucat, lesu mudah terstimulasi
3. Deman dan anorexia
4. Berat badan menurun
5. Ptechiae, memar tanpa sebab
6. Nyeri pada tulang dan persendian
7. Nyeri abdomen
8. Lymphedenopathy
9. Hepatosplenomegaly
10. Abnormal WBC
1. Penatalaksanaan Medik
Pengobatan :
a. Transfusi darah, biasanya diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 g%. pada
trombositopenia yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan ditransfusi
trombosit dan bila terdapat tanda-tanda DIC dapat diberikan heparin.
b. Kortikosteroid (prednisone, kortison, deksametason dan sebagainya). Setelah
dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.
8
Masalah pasien yang perlu diperhatikan umumnya sama dengan pasien lain
yang menderita penyakit darah. Tetapi karena prognosis pasien pada umumnya
kurang menggembirakan (sama seperti pasien kanker lainnya) maka pendekatan
psikososial harus diutamakan. Yang perlu diusahakan ialah ruangan yang aseptic
dan cara bekerja yang aseptic pula. Sikap perawat yang ramah dan lembut
diharapkan tidak hanya untuk pasien saja tetapi juga pada keluarga yang dalam hal
ini sangat peka perasaannya jika mengetahui penyakit anaknya.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboraturium
a. Darah tepi
Gejala yang terlihat pada darah tepi berdasarkan pada kelainan sumsum tulang
berupa adanya pansitopenin, limfositosis yang kadang-kadang menyebabkan
gambaran darah tepi monoton dan terdapat sel blas. Terdapatnya sel blas dalam
darah tepi merupakan gejala patogtomik untuk leukemia.
b. Kimia Darah
Kolesterol mungkin rendah, asam urat dapat meningkat, hipogamaglobinemia.
c. Sumsum tulang
Dari pemeriksaan sumsum tulang akan ditemukan gambaran yang monoton,
yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis sedangkan system lain terdesak
(aplasia sekunder). Pada LMA selain gambaran yang monoton, terlihat pula
adanya hiatus leukemia ialah keadaan yang memperlihatkan banyak sel bias
(mieloblas), beberapa sel tua (segmen) dan sangat kurang bentuk pematangan
sel yang berada di antaranya (promielosit, mielosit,metamielosit dan sel batang).
2. Biopsi Limpa
Pemeriksaan ini memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari
jaringan limpa yang terdesak seperti limfosit normal, RES, granulosit dan pulp cell.
3. Cairan Serebrospinalis
Bila terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein, berarti suatu leukemia
meningeal.Kelainan ini dapat terjadi setiap saat pada perjalanan penyakit baik dalam
keadaan remisi maupun keadaan kambuh.Untuk mencegahnya diberikan metotreksat
10
(MTX) secara intratekal secara rutin pada setiap pasien baru atau pasien yang
menunjukkan gejala tekanan intracranial meninggi.
4. Sitogenik
Pada kasus LMK 70-90 % menunjukkan kelainan kromosom, yaitu kromosom 21
(kromosom Philadelphia atau Ph 1). 50 – 70 % dari pasien LLA dan LMA
mempunyai kelainan berupa :
a. Kelainan jumlah kromosom seperti diploid (2n), haploid (2n-a), hyperploid
(2n+a).
b. Kariotip yang pseudodiploid pada kasus dengan jumlah kromosom yang diploid.
c. Bertambahnya atau hilangnya bagian kromosom (partial depletion).
d. Terdapatnya marjer chromosome yaitu elemen yang secara morfologis bukan
merupakan kromosom normal : dari bentuk yang sangat besar sampai yang
sangat kecil.
1. Biodata
a. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan pendidikan.
b. Identitas penanggung : nama, umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, dan alamat.
b. Gejala awal biasanya terjadi secara mendadak panas dan perdarahan.
11
Riwayat imunisasi yang di dapatkan oleh klien yaitu BCG, DPT (I, II, III), Polio (I,
II ,III), Campak, Hepatitis, dan riwayat penyakit yang berhubungan dengan
imunitas seperti malnutrisi.
a. Pertumbuhan Fisik
2
- Tinggi Badan
Atau
N : Nadi
P : Pernapasan
S : Suhu
c. Antropometri
Anemis atau tidak, bibir pucat atau tidak, denyut nadi, bunyi jantung, tekanan
darah dan capylary reffiling time.
Mukosa bibir dan mulut kering atau tidak, anoreksia atau tidak, palpasi
abdomen apakah mengalami distensi dan auskultasi peristaltik usus adakah meningkat
atau tidak.
Rambut : warna rambut, kebersihan, mudah tercabut atau tidak
i. Sistem endokrin
1) Fungsi cerebral
4) Kemampuan berbicara.
5) Fungsi kranial :
a) Nervus I (Olfaktorius) : Suruh anak menutup mata dan menutup salah
satu lubang hidung, mengidentifikasi dengan
benar bau yang berbeda (misalnya jeruk dan
kapas alkohol).
c) Nervus III (Okulomotorius) : Periksa ukuran dan reaksi pupil, periksa
kelopak mata terhadap posisi jika terbuka,
suruh anak mengikuti cahaya.
d) Nervus IV (Troklearis) : Suruh anak menggerakkan mata kearah bawah dan
kearah dalam.
e) Nervus V (trigemenus) : Lakukan palpasi pada pelipis dan rahang ketika
anak merapatkan giginya dengan kuat, kaji
terhadap kesimetrisan dan kekuatan, tentukan
apakah anak dapat merasakan sentuhan di ats
pipi (bayi muda menoleh bila area dekat pipi
disentuh), dekati dari samping, sentuh bagian
mata yang berwarna dengan lembut dengan
sepotong kapas untuk menguji refleks berkedip
dan refleks kornea.
j) Nervus X (vagus) : Kaji anak terhadap suara parau dan kemampuan
menelan, sentuhkan spatel lidah ke posterior faring
untuk menentukan apakah refleks muntah ada
(saraf cranial IX dan X mempengaruhi respon ini),
jangan menstimulasi refleks muntah jika terdapat
kecurigaan epiglotitis, periksa apakah ovula pada
posisi tengah.
Sel Darah Putih : Mungkin lebih dari 50.000/cm dengan peningkatan SDP
imatur (“menyimpang ke kiri”).mungkin ada sel blast
Leukimia
e. Muramidase serum (lisozim) : Peningkatan pada Leukimia monositik Akut dan
mielomositik.
h. Biopsi sumsum tulang : SDM abnormal biasanya lebih dari 50% atau Lebih
dari sel blast, dengan prekusor eritroid, sel imatur,
dan megakariositis menurun.
i. Foto dada dan biopsy nodus limfe : Dapat mengindikasikan derajat keterlibatan
Menurut Donna L Wong 2004 diagnosa pada anak dengan leukemia adalah:
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
c) mengidentifikasi kebutuhan
individual dan membantu
c) Kaji kemampuan untuk pemilihan intervensi
berpartisipasi pada aktifitas yang
diinginkan atau dibutühkan
trombosit
Intervensi Rasional
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Intervensi Rasional
e. Perubahan membran mukosa mulut stomatitis yang berhubungan dengan efek samping
agen kemoterapi
D. Implementasi
telah dibuat untuk rnencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi
perawat sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dan
E. Evaluasi
2) Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan
4) Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
5) Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
7) Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunj ukkan bukti-
9) Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak
menerapkan metode mi dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
anak.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Leukemia berasal dari bahasa yunani yaitu leukos yang berarti putih dan
haima yang berarti darah. Jadi leukemia dapat diartikan sebagai suatu penyakit yang
disebabkan oleh sel darah putih. Proses terjadinya leukemia adalah ketika seldarah
yang bersifat kanker membelah secara tak terkontrol dan mengganggupembelahan sel
darah normal.
3.2 Saran
Bagi para pembaca kami berharap agar tidak merasa puas dengan makalah
yang kami tulis ini sehingga menambah minat untuk mencari sumber lain. Karena
kami pun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
22
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Merdeka.
Suriadi & Rita Yurliani.(2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: PT fajar
InterPratama
23