Kelompok 6 :
Segala puji syukur kami panjatkan kepada ilahi yang Maha Esa. Atas rahmat dan karuniaNya,
kami dapat merampungkan tugas penulisan makalah mata kuliah Keperawatan Anak.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian isi. Kami mendapatkan segala bentuk kritik serta saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. bila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon
maaf.
Demikian yg dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah askep ini dapat
berguna.Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
I
KATA PENGANTAR .................................................................................. I
DAFTAR ISI ................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2Tujuan ...................................................................................................... 1
1.3Manfaat .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Sistem Perlindungan Anak Di Indonesia
2. Mengetahui Kedudukan Anak Di Indonesia
3. Mengetahui Sistem Pemberian Pelayanan Kesejahteraan Perlindungan Anak di
Indonesia
2.1.8 Komplikasi
Leukemia dapat menyebabkan komplikasi jika penanganan tidak segera dilakukan.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah :
a. Perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru – paru
b. Tubuh rentan terhadap infeksi
c. Risiko munculnya jenis kanker darah lain, misalnya limfoma.
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan pengobatan yang dilakukan. Berikut ini
beberapa komplikasi akibat pengobatan leukemia :
a. Graft versus host disease, yaitu komplikasi dari transplantasi sumsum tulang
b. Anemia hemolitik
c. Tumor lysis syndrome (sindrom lisis tumor)
d. Gangguan fungsi ginjal
e. Infertilitas
f. Sel kanker muncul kembali setelah penderita menjalani pengobatan
Anak – anak penderita leukemia juga beresiko mengalami komplikasi akibat
pengobatan yang dilakukan. Jenis komplikasi yang dapat terjadi meliputi gangguan sistem
saraf pusat, gangguan tumbuh kembang, dan katarak (Tjin Willy, 2019)
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang 1 Darah tepi : Adanya pansitopenia, limfositosis yang kadang –
kadang menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan gejala
patognomonik untuk leukemia. 2 Sumsum tulang : Dari pemeriksaan sumsum tulang akan
ditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis
sedangkan sistem lain terdesak (apabila sekunder). 3 Pemeriksaan lain : Biopsi limpa, Kimia
darah, Cairan serebrospinal, Sitogenik.(TIM DOSEN KEPERAWAN ANAK, 2020).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia menghadapi masalah serius terkait dengan hak dan kesejahteraan anakanak.
Hampir setengah dari anak-anak Indonesia berusia antara 13 dan 18 tahun putus sekolah;
hampir tiga juta anak terlibat dalam perburuhan anak berpotensi berbahaya, dan sekitar
2,5 juta anak Indonesia menjadi korban kekerasan setiap tahun. Lebih dari 80% anak-anak
sedang menjalani proses peradilan berakhir di belakang bar dan jumlah yang lebih besar
adalah tanpa bantuan hukum. Statistik ini menggarisbawahi kebutuhan untuk
mengintensifkan dan memperkuat upaya saat ini untuk meningkatkan perlindungan anak
di Indonesia. 2008 review dari Pemerintah Program Negara Indonesia dan UNICEF
Kerjasama menyoroti hubungan antara kebutuhan untuk meningkatkan perlindungan anak
dan pengembangan ekonomi nasional yang adil dan berkelanjutan.
Pendidikan dan Kesadaran: Kesadaran masyarakat tentang hak anak dan perlindungan
mereka juga ditingkatkan melalui program pendidikan dan kampanye yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah.
Meskipun ada upaya yang signifikan dalam sistem perlindungan anak di Indonesia,
masih ada tantangan seperti ketidaksetaraan akses dan perlindungan anak yang perlu terus
diatasi untuk memastikan kesejahteraan dan hak anak di negara ini.
3.2 Saran
Setelah menulis makalah ini, penulis menyarankan agar sistem perlindungan anak di
Indonesia harus ditingkatkan lagi, mengingat banyaknya resiko yang akan terjadi pada
anak-anak di Indonesia karena kesalahan penggunaan Sistem perlindungan anak di
Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-undangan:
Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).
Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia.
Buku-buku:
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI bekerjasama dengan Pusat Kajian
Perlindungan Anak Universitas Indonesia dan Bank Dunia. (2011). Membangun
Sistem Perlindungan Anak di Indonesia, Sebuah Kajian Pelaksanaan PKSA
Kementerian Sosial RI dan Kontribusinya terhadap Sistem Perlindungan Anak.
Hikmat, Hari. (2006). Pedoman Analisis Kebijakan Kesejahteraan Sosial, Pada Tgl 05
Maret 2008 Disampaikan dalam Kegiatan Finalisasi Pedoman Analsis Kebijakan
Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial RI.
Kementerian Sosial RI, Badan Pusat Statistik. (2012). Profil PMKS, Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial, INDONESIA 2011. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Sosial RI.
Mallon, Gerald P and Peg McCartt Hess. (2005). Child Welfare For The Twenty-First
Century. A Handbook of Practices, Policies, and Program. Columbia University
Press.