LEUKIMIA
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Ahda Wati Sindolo
Ansar
Desran Kuroru
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Leukemia”.
Pada kesempatan kali ini kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
ibu Tasnim Mahmud, S.Kep.,Ns.M.M selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan Anak
yang telah memberikan tugas.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan. Namun demikian, kami telah berusaha semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas kelompok ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
1. Definisi Leukimia......................................................................................................
2. Etiologi Leukimia......................................................................................................
3. Patofisiologi Leukimia...............................................................................................
4. Manifestasi Leukimia.................................................................................................
5. Pemeriksaan Diagnostik Leukimia............................................................................
6. Pengobatan Leukimia.................................................................................................
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Analisa data
4. Intervensi keperawatan
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sel darah manusia. Untuk
mengetahui tentang leukemia, kita harus mengenal dahulu sel-sel darah yang
normal serta apa yang terjadi jika terkena leukemia. Darah manusia terdiri dari
cairan yang disebut sebagai plasma darah, dan tiga kelompok sel darah. Kelompok
sel darah itu dibedakan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan keping-
keping darah. Sel-sel darah tersebut dibuat di sumsum tulang, di ruang medula
tulang. Proses pembentukan sel-sel darah disebut dengan hematopoiesis.
1. Definisi Leukimia
Jumlah sel darah putih/leukosit normal pada tubuh kita bekisar antara 4500
– 11.000/µL (Cui, 2011). Menurut Mescher pada tahun (2011), jumlah leukosit yang terdapat
di dalam tubuh dewasa normal berada pada rentang 6000 – 11.000/µL. Jumlah leukosit
bervariasi sesuai umur (Bloom & Fawcett, 2002). Leukemia merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan dari sel darah putih.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa leukemia merupakan suatu penyakit
dimana produksi sel darah putih sangat berlebihan melebihi jumlah leukosit normal di dalam
tubuh yang bersifat abnormal dan imatur. Sel-sel ini menghambat semua sel lain di sumsum
tulang untuk berkembang secara normal, sehingga mereka tertimbun di sumsum tulang.
Karena hal tersebut, leukemia disebut suatu gangguan akumulatif sekaligus gangguan klonal.
Akhirnya sel-sel leukemik mengambil alih sumsum tulang dan ini menyebabkan kadar sel-sel
nonleukemik di dalam darah menurun. Adapun klasifikasi leukemia dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Leukemia Akut
Leukemia akut merupakan proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas,
sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan, serta
dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian
(Handayani & Haribowo, 2008). Menurut Mefta & Hoffbrand pada tahun (2008),
leukemia akut adalah suatu gangguan suatu gangguan maligna dimana sel blast hemo
maligna dimana sel blast hemopoetik terdapat sebany poetik terdapat sebanyak lebih
dari 20% ak lebih dari 20% dari sel sumsum tulang. Sel primitif biasanya juga
berakumulasi dalam darah, menginfiltrasi jaringan lain, dan menyebabkan gagal
sumsum tulang. Leukemia akut menurut klasifikasi FAB (French-American-British)
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Leukemia Mieloblastik Akut/ Acute Myeloid Leukemia ( LMA /AML)
Leukemia mieloblastik akut adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri
myeloid (Sudoyo dkk, 2009).
Leukemia mieloblastik akut (LMA) merupakan leukemia yang mengenai sel
stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid. LMA
merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi. Menurut
klasifikasi FAB (French-American-British) LMA dibagi menjadi enam jenis,
yaitu:
M1 :Leukemia mieloblastik tanpa pematangan;
M2 :Leukemia mieloblastik dengan berbagai derajat pematangan;
M3 :Leukemia promielositik hipergranular;
M4 :Leukemia mielomonosit
M5 :Leukemia monoblastic
M6 :Eritroleukemia (Handayani & Haribowo, 2008).
b) Leukemia Kronik
kronik memiliki sel darah yang abnormal masih dapat berfungsi, dan orang
dengan leukemia jenis ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-
lahan,leukemia kronik memburuk dan mulai menunjukkan gejala ketika sel leukemia
bertambah banyak dan produksi sel normal berkurang. Pada stadium dini leukemia
kronik, sel leukemia dapat berfungsi hampir seperti sel normal.
2. Etiologi Leukimia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti,akan tetapi
terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia,yaitu
a. Neoplasma
Ada persamaan antara leukemia dengan penyakit neoplastik lain,
misalnya poliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologi sel, dan
infiltrasi organ. lebih dari itu, kelainan sumsum kronis lain dapat berubah bentuk
yang akhirnya menjadi leukemia akut.
b. Radiasi
hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani
kasus leukemia bahwa para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia.
Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, leukemia
ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom & iroshima dan Nagasaki,
jepang.
c. Leukemogenik
berapa zat kimia dilaporkan telah di identifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri
seperti insektisida, obat - obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
d. Heredeter
Penderita down syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20x lebih besar dari
orang normal.
e. Virus
Beberapa jenis virus menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen dan dapat
menyebabkan leukemia, seperti HTLV-1(T-cell leukemia lymphoma virus).
f. Obat : Obat-obat imunosupresif, obat kersinogenik seperti diethylstilbestrol.
3. Patofisiologi Leukimia
Pada leukemia akut heparlien dan kelenjar getah bening membesar secara cepat,
keluhan nyeri akibat regangan kapsel organ tersebut menjadi jelas.Infiltrasi ke otak
menyebabkan keluhan sakit kepala dan infiltrasi ke tulang menyebabkan fraktur spontan.
Infiltrasi ke gusi menimbulkan hipertrofi gusi dan sering disertai pendarahan gusi.
4. ManifestasiKlinik Leukimia
Gejala leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita,namun
demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
Anemia
Penderita cepat lelah, pucat mendadak, demam dan bernafas cepat (sel darah
merah dibawah normal menyebabkan oxygen tubuh kurang, akibatnya penderita
bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam
tubuh).
Perdarahan
ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak diproduksi dengan ajar
karenadidominasi oleh leukosit, maka penderita mengalami perdarahan
dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit). Perdarahan
dapat berupa ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya.
Perdarahan biasanya disertai dengan splenomegali, hepatomegali,
sertalimfadenopatia.
Tinjauan Kasus
Tn. Z berusia 27 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan demam, lemah, tidak
bertenaga bertenaga dan nafsu makan menurun menurun disertai disertai mual dan muntah.
muntah. Keluhan Keluhan tersebut tersebut dirasakan dirasakan sejak 5 bulan terakhir
sebelum masuk rumah sakit, akhir-akhir ini sering disertai dengan suka pingsan. pingsan.
Saat pemeriksaan, pemeriksaan, didapatkan didapatkan kondisi kondisi klien pucat,
konjungtiva konjungtiva anemis, anemis, lemah, pusing, pusing, berkunang berkunang saat
berdiri, berdiri, nafsu makan menurun, menurun, pada palpasi palpasi abdomen abdomen
terdapat terdapat hepatomegali dan splenomegali, turgor kulit buruk. Hasil pemeriksaan TTV
dan laboratorium didapatkan, TD: 110/70 mmHg, N: didapatkan, TD: 110/70 mmHg, N:
108x/i, S 108x/i, S : 38,50 C, RR: 18x/i, Hb: 9,3 g/dL (N: 13,5-17,5 g/dL), Leukosit:
24000/mm3 (6000-11000/mm3 ), Trombosit: 100.000 (150.000- 400.000/mm3 ).
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Klien mengatakan badannya terasa lemah
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengatakan mual dan muntah
Kilen mengatakan pusing
Klien mengatakan berkunang saat berdiri
b. Data Objektif
Klien terlihat pucat, konjungtiva anemis, lemah, pusing, berkunang saat berdiri,
dan nafsu makan menurun
Pada palpasi abdomen terdapat hepatomegali dan splenomegali, turgor kulit buruk
Tanda-tanda vital dan laboratorium didapatkan
TD : 110/70 mmHg
N : 108x/I
S : 38,50 C
RR : 18x/meni
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 9,3 g/dL
(N : 13,5-17,5 g/dL),
Leukosit : 24000/mm3 (6000- 11000/mm3 )
Trombosit : 100.000 (150.000-400.000/mm3 ).
c. Aktivitas
Gejala :Kelelahan, malaise, kelemahan. ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
seperti biasanya.
Tanda :Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.
d. Sirkulasi
Gejala :Palpitasi
Tanda :Takikardia, murmur jantung. Kulit, membran mukosa pucat. Defisit saraf
kranial dan/atau tanda perdarahan serebral.
e. Eliminasi
Gejala : Diare; nyeri tekan perinari, nyeri.
f. Integritas Ego
Gejala : Perasaan tak berdaya ada harapan harapan
Tanda : Depresi, menarik diri, ansietas, ansietas, takut, marah, mudah tersinggung.
tersinggung.
g. Makanan/Cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, penurunan berat badan,
faringitis, disfagia.
Tanda : Distensi abdominal, penurunan bunyi usus. Splenomegali, hepatomegaly
ikterik. Stomatitis, ulkus mulut.
h. Neurosensori
Gejala : Kurang/penurunan koordinasi. Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi
kurang konsentrasi. Pusing, kebas, kesemutan, parastesia.
Tanda :Otot mudah terangsang, aktivitas kejang.
i. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, nyeri tekan sternal, kram
otot. Tanda : Perilaku Perilaku berhati-hati/distraksi, berhati-hati/distraksi, gelisah,
gelisah,
fokus pada diri sendiri.
j. Pernapasan
Gejala : Napas pendek dengan kerja minimal.
Tanda : Dispnea, takipnea, batuk, gemericik, ronki, pernapasan bunyi napas.
k. Keamanan
Gejala : Riwayat infeksi saat ini/dahulu, jatuh Gangguan pengelihatan/kerusakan
Tanda : Demam, infeksi, kemerahan, purpura, perdarahan, retinal, perdarahan gusi
atau epistaksis.
l. Seksualitas
Gejala : Perubahan libido, perubahan aliran menstruasi, menoragia. Impoten.
m. Penyuluhan
Gejala : Riwayat terpapar pada kimiawi.
2. Diagnosa Keprawatan
a) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah, anoreksia, dan efek toksik obat kemoterapi.
b) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia.
c) Risiko tinggi penurunan volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
d) Gangguan integritas kulit: alopesia yang berhubungan dengan efek toksik
kemoterapi
3. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
DS: - Klien mengatakan mengatakan Proliferasi sel kanker Gangguan nutrisi
badannya badannya terasa lemah. kurang dari
Sel kanker
- Klien mengatakan tidak nafsu bersaing dengan sel normal kebutuhan tubuh
untuk
makan.
mendapatkmendapatkan
- Klien mengatakan mual dan muntah. nutrisi
Defisit Nutrisi
DO:
- Klien tampak gelisah. Infiltrasi
- Klien tampak pucat
Sel normal
dan lemah. diganti dengan sel kanker
- Turgor kulit jelek.
Infiltrasi
- Mukosa bibir kering. Ekstramedular (Limpa &
- BB awal 55 kg. Hati)
- BB sekarang 49 kg. Splenomegali & He
- TB 160 cm. atomeali
- Hepatomegali
- Splenomegali
Mendesak Lambung
- S: 38,50 C Anoreksia, mual dan
- Hb: 9,3 g/dL muntah
- Leukosit: 24000/mm3
2 DS: Proliferasi sel kanker Intoleransi
-Klien mengatakan mengatakan Aktivitas
pusing. pusing. Sel kanker bersaing
-Klien mengatakan badannya lemah. dengan sel normal untuk
-Klien mengatakan berkunang saat mendapatk mendapatkan
berdiri. nutrisi
-Klien mengatakan mengalami tanda-
tanda ini sejak 5 bulan terakhir. Infiltrasi
DO:
-Klien tampak lemah. Sel normal diganti dengan
-Klien tampak pucat. sel kanker
-Klien tampak anemis.
-Aktivitas klien tampak dibantu. Akumulasi sel darah putih
-HB 9,3 g/dL sumsum tulang
-S: 38,50 C
-Leukosit 24000/mm3. Eritrosit
Anemia
Sel kekuranga
kekurangan oksigen dan
nutrisi
Intoleransi Aktivitas
4. Intervensi keparawatan
No Diagnosa Kriteria hasil dan Intervensi
Keperawatan tujuan
1 Gangguan nutrisi Tujuan: 1.Sesuaikan diet sebelum dan
kurang dari kebutuhan Mengurangi mual dan sesudah pemberian pemberian
A. Kesimpulan
Leukemia merupakan penyakit kanker darah yang dapat menyerang orang
dewasa maupun anak-anak, dimana pada anak yang paling sering adalah leukemia
limfosit akut (LLA). Leukemia ini merupakan jenis penyakit yang tergolong sangat
berbahaya dimana merupakan suatu keadaan dimana sel darah putih yang terbentuk
secara tidak normal, dan keadaan itulah yang menyebabkan terjadi penimbunan
leukosit dalam darah.
Apabila keadaan ini terus berlangsung maka akan menyebabkan suatu kondisi
yang dapat membahayakan nyawa pasien, dan akan berakhir pada kematian.
Leukemia pada anak dapat diketahui melalui beberapa gejala, dan penyakit ini juga
dapat disebabkan oleh beberapa factor, akan tetapi penyebab pastinya belum
diketahui secara pasti.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom & Fawcett, D.W. 2002. Buku ajar histology. Jakarta: EGC
Burke, J.M. 2012. Dx/Rx leukemia. Mississauga: Jones & Bartlett Learning
Cui, D. 2011. Atlas of histology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Goldsmith, C. 2012. Leukemia. Minneapolis: USA Today
Green, J.H. 2009. Fisiologi kedokteran. Tangerang: Binarupa Aksara
Handayani,W. & Haribowo, A.S. 2008. Buku ajar asuhan kepera Buku ajar asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan sistem hemato gangguan system
hematologi. Jakarta: Salemba Medika