DISUSUN OLEH :
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Asuhan keperawatan penyakit leukimia pada anak .
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami . Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi leukimia pada anak..............................................................
2.2 Etiologi leukimia pada anak..............................................................
2.3 Klasifikasi leukimia pada anak.........................................................
2.4 Patofosiologi (WOC )........................................................................
2.5 Manifestasi Klinis.............................................................................
2.6 Komplikasi........................................................................................
2.7 Penatalaksanaan Penunjang ..............................................................
2.8 Pemeriksaan medis............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Etiologi spesifik leukemia limpoblastik akut belum diketahui, tetapi
terdapat hubungan dengan proses multifaktorial yang berkaitan dengan
genetik, imunologi, lingkungan, bahan toksik, dan paparan virus. Faktor
lingkungan meliputi antara lain paparan ionizing radiation, bahan toksik
kimia, herbisida dan pestisida. Pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi,
diethylstilbestrol, dan amfetamin, rokok, konsumsi alkohol, kontaminasi zat
kimia sebelum atau selama kehamilan mempunyai hubungan tidak konsisten
dengan leukemia limpoblastik akut. Ionizing radiation dan paparan benzene
merupakan faktor risiko yang berhubungan erat baik akut ( Yeni, 2014 ).
Faktor lain yang diduga berperan adalah faktor genetik yaitu riwayat
keluarga, kelainan gen, dan translokasi kromosom. Leukemia juga
dipengaruhi Human T-cell Leukemia Virus-1 (HTLV-1), etnis, jenis kelamin,
usia, usia ibu saat melahirkan, serta karakteristik saat lahir seperti berat lahir
dan urutan lahir ( Ward, 2014 ).
2.3 Klasifikasi
Dalam istilah yang paling luas leukemia pada anak dapat
diklasifikasikan sebagai akut, kronik, kongenital. Leukemia akut menunjukkan
proliferasi maligna sel immatur (blastik). Jika proliferasi itu sebagian
melibatkan jenis sel yang lebih matur (berdiferensiasi), leukemia itu
diklasifikasikan kronik. Leukemia kongenital atau neonatal adalah leukemia
yang terdiagnosis dalam 4 minggu pertama kehidupan bayi. Leukemia pada
anak biasanya jenis limfoblastik akut (ALL) (Apriany, 2016).
a. Akut Limfoblastik Leukemia (ALL)
Merupakan kanker yang paling sering menyerang anak – anak di bawah
umur 15 tahun. Manifestasi berupa poliferasi limfoblas abnormal dalam
sum – sum tulang dan tempat – tempat ekstramedular.
b. Akut Mieloid Leukemia (AML) atau Akut NonLymphoid Leukemia
(ANLL)
Merupakan neoplasma uniklonal yang berasal dari trasformasi suatu atau
beberapa sel hematopoitek. Sifat sebenarnya dari lesi molekular yang
bertanggung jawab atas sifat – sifat neoplasmik dari sel yang berubah
bentuknya tidak jelas, tapi defek krisis adanya instrinsik dan dapat
diturunkan oleh keturunan sel tersebut.
c. Chronic Mielogenosa Leukemia (CML)
Chronic Mielogenosa Leukemia (CML) adalah penyakit klonal sel induk
pluripoten dan digolongkan sebagai salah satu penyakit mieloproliferatif.
CML merupakan neoplasma pada sel tunas hematopoietik yang berpotensi
menimbulkan proliferasi progenitor granulositik.
Definisi lain menyebutkan CML merupakan suatu penyakit yang dicirikan
oleh elevasi yang cukup besar dari jumlah leukosit darah, tanpa akumulasi
dari segala bentuk dan belum menghasilkan granulosit matang.
d. Chronic Limfoblastik Leukemia (CLL/LLK)
Usia rerata paisen saat didiagnosis berusia 65 tahun, hanya 10-15% kurang
dari 50 tahun. Risiko terjadinya LLK meningkat seiring usia.
Perbandingan risiko relatif pada pria tua dan perempuan tua.
e. Leukemia Kongenital
Leukemia kongenital sangat jarang terjadi, terdapat kurang 100 kasus
yang tercatat dengan baik, dengan sebagian besar adalah AML. Leukemia
ini biasanya ditandai oleh hiperleukositosis, hepatosplenomegeli, infiltrat
kulit nodular, dan gawat napas sekunder akibat leukositasis pulmonal.
Leukemia kongenital telah dihubungkan dengan sindromdown, sindrom
turner, trisomi 9, monosomi 7 mosaik, penyakit jantung kongenital
(Apriany, 2016).
Sel normal digantikan melalui sirkulasi darah melalui sistem limfatik sistem pertumbuhan
berlebihan
Oleh sel kanker saraf pusat
proliferasi limfosit
Depresi produksi nodus limpe peningkatan kebutuhan
nutrisi
Sumsum tulang pembesaran hati dan limpa tekanan meningkat
limfadenopati intrakranial
Hepatosplenomegali
hipermetabolisme
Penurunan eritrosit sakit kepala, muntah
Penekanan ruang abdomen Kaku kuduk
ketidakseimbangan
peningkatan nutrisi
kurang dari
2.6 komplikasi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor
predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :
a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen (T cell leukemia lymphoma
virus/HTLV).
b. Tingkat radiasi yang sangat tinggi
c. Obat – obatan imunosupresif, obat – obat karsinogenik seperti
diethylstilbestrol.
d. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
e. Kelainan kromosom, misalnya pada down syndrome
(Suriadi & Yuliani, 2010).
4. Pada hapusan darah tepi dapat ditemukan adanya sel blas. Sel blas pada
pasien dengan leukopenia umumnya hanya sedikit atau bahkan tidak
tampak. Sel blas banyak ditemukan pada pasien dengan jumlah leukosit
lebih dari 10 x 103/µL ( Ward, 2014 ).
5. Sumsul tulang Jumlah normal sel blas pada sumsum tulang adalah kurang dari
5%. Sediaan hapusan sumsum tulang pada LLA menunjukkan peningkatan
kepadatan sel dengan trombopoesis, eritropoesis dan granulopoesis yang
tertekan, disertai jumlah sel blas >25%. Berdasarkan morfologi blas pada
hapusan sumsum tulang, French-American British (FAB) membedakan LLA
menjadi 3 antara lain:
3.1 kesimpulan
3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan
tentang penyakit gangguan system hematologi terkhususnya
tentang Leukimia dan juga kemampuan dalam menyusun dan
membuat asuhan keperawatan yang benar dan terupdate.