Ada 3 cara pengukuran tinggi muka air, yakni secara manual dengan (1) papan
duga, menggunakan (2) AWLR dengan pelampung dan (3) AWLR dengan logger,
jelaskan!
1. Pengukuran Manual (Papan Duga) ialah papan yang telah diberi skala (cm/m)
untuk memudahkan pengukuran tinggi air. Cara kerja dari alat ini ialah
dengan melihat angka permukaan air pada nilai papan duga yang telah
dipasang pada tepi sungai/air, yang mana papan duga tersebut telah
disesuaikan pada dasar air, sehingga pada titik air terendah dan titik air dapat
disesuaikan dengan skala papan duga. Kelebihan alat ini ialah alat tidak
gampang rusak, tidak memakan tempat yang banyak dan simple. Kekurangan
alat ini ialah tidak bisa mencatat secara otomatis, petugas harus melihat
langsung ke lokasi, tidak dapat merekam/mengukur setiap saat.
3. AWLR Logger (Automatic Water Level Recorder) alat ini juga sama
prinsipnya seperti AWLR sebelumnya, yakni pengukuran didasarkan pada
pelampung (pada ruang penenang) yang terhubung pada sungai dan
diintegrasikan pada pencatat. Tetapi perbedaannya ialah data akan direkam
dengan perangkat elektronik yakni logger, yang mana dapat mencatat data
secara otomatis dengan keakuratan lebih rinci. Data pada logger tersebut akan
disimpan dan dapat dilihat pada PC/Komputer. Lamanya alat ini merekam
tergantung pada kapasitas daya (baterai) logger. Kelebihan alat ini ialah
mampu mencatat data secara spesifik, dapat mencatat data secara terus
menerus, tidak perlu mendatangi lokasi setiap saat, data tersimpan berupa
grafik pada kurun waktu tertentu, lebih mudah dibandingkan papan duga dan
AWLR kertas grafik. Kelemahannya ialah terletak pada terbatasnya daya
baterai logger, perlu dilakukan input data pada kurun waktu tertentu (misal
mingguan), perlu pengisian ulang daya.