Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK SD TENTANG


PENTINGNYA MENGKONSUMSI BUAH DAN SAYUR

Di Susun Oleh:
1. Muhammad Ramadhani (2019.C.11a.1051)
2. Nadia (2019.C.11a.1052)
3. Nemi Lestari (2019.C.11a.1053)
4. Nurrika Humaira (2019.C.11a.1054)
5. Ocviriosa Aliana Putri (2019.C.11a.1055)
6. Pingky (2019.C.11a.1056)
7. Ralin Andari (2019.C.11a.1057)
8. Ria (2019.C.11a.1058)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pendidikan kesehatan ini disusun oleh penyusun yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : 1. Muhammad Ramadhani 2019.C.11a.1051

2. Nadia 2019.C.11a.1052

3. Nemi Lestari 2019.C.11a.1053

4. Nurrika Humaira 2019.C.11a.1054

5. Ocviriosa Aliana Putri 2019.C.11a.1055

6. Pingky 2019.C.11a.1056

7. Ralin Andari 2019.C.11a.1057

8. Ria 2019.C.11a.1058

Program Studi : S1 Keperawatan

Tingkat : II B

Judul : Proposal Pendidikan Kesehatan Pada Anak SD Tentang


Pentingnya Mengkonsumsi Buah dan Sayur

Telah menyelesaikan proposal sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II pada Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK KEPERAWATAN

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prinawaty,S.Kep.,M.Kes. Yelstria Ulina Tarigan,S.Kep.,Ners.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan

Meilitha Carolina,Ners.,M.Kep.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih
memberikan penulis kesehatan, sehingga Proposal Kegiatan yang berjudul “Pendidikan
Kesehatan pada Anak SD tentang Pentingnya Mengkonsumsi Buah dan Sayur” ini dapat
tersusun dengan semestinya.Adapun maksud dan tujuan dibuatnya proposal ini tak lain
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II.

Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Maria Adelheid Ensia,S.Pd.,M.Kes. Selaku Ketua STIKes Eka Harap


Palangka Raya
2. Ibu Meilitha Carolina,Ners.,M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan
3. Ibu Yelstria Ulina Tarigan,S.Kep.,Ners. Selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah
Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan II
4. Ibu Prinawaty,S.Kep.,M.Kes. & Ibu Yelstria Ulina Tarigan,S.Kep.,Ners. Selaku
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
II

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan dari para pembaca, khususnya dari Dosen Pembimbing. Guna meningkatkan
dan memperbaiki pembuatan Proposal Kegiatan di waktu mendatang. Penulis juga
berharap semoga Proposal Kegiatan ini dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman
serta wawasan bagi para pembaca untuk kedepannya, sehingga dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi Proposal Kegiatan agar menjadi lebih baik lagi.

Palangka Raya, Oktober 2020

Kelompok 3 (Tiga)
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Buah dan sayur merupakan sumber pangan yang kaya akan vitamin dan
mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan, dan
pertumbuhan. Meskipun kebutuhannya relatif kecil, namun fungsi vitamin dan
mineral hampir tidak dapat digantikan sehingga terpenuhinya kebutuhan
konsumsi zat tersebut menjadi esensial. Buah dan sayur sangat penting untuk
dikonsumsi terutama bagi anak-anak khususnya anak usia sekolah dasar
(Mohammad dan Madanijah,2015).
Konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam pemenuhan
gizi seimbang pada semua umur, termasuk anak usia sekolah. Konsumsi sayur
dan buah dapat melindungi tubuh dan menjaga berat badan (Mitchell, 2012
dalam Wulansari,2019). Buah dan sayur merupakan makanan penting yang
harus selalu dikonsumsi setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa,
mengkonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak usia anak-
anak, karena pada usia tersebut merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak-anak (Pertiwi, 2018).
Menurut pedoman gizi seimbang 2014, bagi anak balita dan anak usia
sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran sebanyak 300 sampai 400
gram yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 3-5 porsi atau 2,5 gelas
sayur setelah dimasak dan ditiriskan).Sedangkan organisasi pangan dan
pertanian dunia Food and Agriculture Organization (FAO) merekomendasikan
warga dunia untuk makan sayur secara teratur sebanyak 75 kg/kapita/tahun
(Pertiwi, 2018).
World Health Organization (WHO) dan para ahli gizi di Amerika Serikat
menganjurkan agar anak-anak paling sedikit mengonsumsi lima porsi sayuran
dan buah-buahan setiap harinya. Satu porsi buah-buahan setara dengan 150
gram, sedangkan satu porsi sayuran setara dengan 75 gram sayuran mentah.
Secara nasional, konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia masih kurang.
Menurut rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang, penduduk usia >10
tahun dianjurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebesar 3-5 porsi sayur
atau setara dengan 250 gram per hari dan 2- 3 porsi buah atau setara dengan 150
gram per hari. Manfaat mengkonsumsi sayur dan buah yaitu Untuk pertumbuhan
tulang, mata, rambut dan kulit, mencegah terjadinya konstipasi, mencegah
terkena penyakit kanker, meningkatkan selera makan, menjaga sistem syaraf dan
mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti obesitas(Purwita,2018)
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2015 menunjukkan bahwa sebanyak 96,4%
penduduk berumur ≥ 10 tahun yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan di bawah anjuran. Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa yang
sangat menentukan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik.
Asupan makanan yang bergizi seimbang begitu penting untuk menjamin tumbuh
kembang anak yang sehat dan aktif. Peran dan dukungan orang terdekat
memengaruhi kebiasaan makan anak. Apabila kebiasaan makan baik, dengan
menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka kebiasaan
tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti (Siti Madanijah,2015).
Kekurangan konsumsi sayur dan buah pada anak dapat menimbulkan
berbagai penyakit dikemudian hari. Rendahnya konsumsi sayur dan buah ini
berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya penyakit-penyakit kronik
seperti penyakit jantung dan diabetes. Anak yang mengkonsumsi sayur dan buah
dalam jumlah tinggi pada masa kanak-kanaknya memiliki kesehatan yang lebih
baik dan risiko untuk terkena penyakit kronik yang berkaitan dengan diet
menjadi berkurang. Selain itu, kekurangan sayur juga dapat memberikan
dampak buruk pada mata, juga dapat menyebabkan anemia dengan gejala seperti
lemah, letih, lesu, kurang konsentrasi dan malas pada anak. Konstipasi juga akan
menjadi penyakit yang akan dialami bila anak kurang mengkonsumsi sayur dan
buah.Menurut Horne (2010), kurang mengkonsumsi sayur dan buah juga erat
kaitannya dengan obesitas. Horne juga menambahkan bahwa dengan rajin
mengkonsumsi buah setiap kali waktu makan maka akan menghindari terjadinya
kenaikan berat badan. Asupan sayur dan buah juga berperan penting dalam
perkembangan mental dan fisik pada anak (Lestaluhu, Ruaida,2020)
Salah satu factor yang mempengaruhi rendahnya konsumsi sayur dan
buah pada anak-anak adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi. Pengetahuan
gizi berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan.
Pengetahuan gizi yang baik diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang
baik sehingga dapat menuju status gizi yang baik pula. Kurang cukupnya
pengetahuan tentang gizi dan kesalahan dalam memilih makanan akan
berpengaruh terhadap status gizi.
WHO merekomendasikan agar konsumsi sayur sebanyak 400 gram
setiap hari yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 21 / 2 porsi atau 21 / 2
gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah (setara dengan 3
buah pisang ambon ukuran sedang atau 11 / 2 potong pepaya ukuran sedang atau
3 buah jeruk ukuran sedang).Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi
sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur. Riskesdas tahun 2013,
menyatakan di Indonesia pada kelompok usia 5 tahun keatas kurang konsumsi
buah dan sayur sangat tinggi yaitu 93,6% dari kebutuhannya sehari dan di Jawa
Tengah pada kelompok usia 5 tahun keatas kurang konsumsi buah dan sayur
mencapai 91% dari kebutuhannya sehari.
Riskesdas (2014) menunjukkan bahwasanya 6,4% anak Indonesia usia
10-14 tahun yang mengkonsumsi sayur dan buah 5 porsi/hari selama 7 hari
dalam seminggu. Sedangkan di Propinsi Jawa Barat sendiri hanya 4,1% anak
dengan usia 10-14 tahun yang mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi/hari selama
7 hari dalam seminggu. Fibrihirzani (2012) dalam penelitiannya pada siswa
Sekolah Dasar di Yogyakarta menemukan bahwa dari 58 responden hanya 2
orang yang terbiasa dan memenuhi standar konsumsi sayur dan 9 orang yang
terbiasa dan memenuhi standar konsumsi buah sesuai WHO dan FAO.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kelompok tertarik untuk
memberikan Pendidikan Kesehatan pada Anak SD tentang Pentingnya
Mengkonsumsi Buah dan Sayur.
1.2 Tujuan Instruksional Umum
Adapun tujuan instruksional umum pada proposal kegiatan ini, yaitu:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, kepada Anak SD diharapkan dapat
mengerti dan memahami pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.

1.3 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Anak SD dapat
mengetahui dan memahami:
1. Mengetahui Definisi Buah dan Sayur
2. Mengetahui Manfaat Buah dan Sayur
3. Mengetahui Jenis Buah dan Sayur yang Cocok di Konsumsi
4. Mengetahui Kebutuhan Buah dan Sayur
5. Mengetahui Akibat Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Anak-Anak SD
Anak-Anak SD mampu mengetahui tentang pentingnya mengkonsumsi buah
dan sayur dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa


Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi pentingnya mengkonsumsi
buah dan sayur, dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat
menjadi referensi bagi pembaca.

1.4.3 Bagi Penyuluh/Penulis


Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuan kesehatan tentang
pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.
BAB II
MATERI PENYULUHAN
2.1 Definisi
Buah dan sayur merupakan kelompok pangan sumber berbagai zat gizi
mikro yang penting bagi proses metabolisme tubuh (Hidayati,2017). Buah dan
sayur merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung banyak zat gizi
yang harus dikonsumsi manusia setiap kali makan. Tidak hanya bagi orang
dewasa, mengonsumsi sayur dan buah sangat penting untuk dikonsumsi sejak
usia anak-anak (Septian,2019).
Buah dan sayur merupakan bahan makanan nabati yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Secara botani, buah adalah bagian dari tumbuhan yang
mengandung biji. Buah memiliki kandungan zat gizi yang cukup lengkap seperti
protein lemak dan karbohidrat, yang jumlahnya relatif kecil. Sedangkan,
Sayuran didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh. (Mudiarti dan Amaliah, 2013).
Secara ilmiah, buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral
serta serat. Kandungan vitamin, mineral dan serat yang terdapat dalam buah dan
sayur berfungsi sebagai zat pengatur untuk mencegah terjadinya defisiensi
vitamin dan mencegah terjadinya berbagai gejala penyakit seperti sembelit,
anemia, penurunan fungsi mata, penurunan sistem imun, dan mencegah
munculnya senyawa radikal melalui anti oksidan. Dalam hal ini, konsumsi lebih
difokuskan pada buah dan sayur. Jadi, konsumsi buah dan sayur merupakan jenis
dan jumlah buah dan sayur yang dimakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang berguna untuk kesehatan.

2.2 Manfaat Buah dan Sayur


Konsumsi sayur dan buah yang cukup turut berperan dalam pencegahan
penyakit tidak menular kronis (Suprahantini,2019). Berikut adalah manfaat dari
buah dan sayur:
1. Antikanker
Buah dan sayur mengandung potasium dan sedikit sodium untuk
mencegah penyakit kanker. Selain itu, buah dan sayur juga kaya akan
karotenoid, likopen, flavonoid yang berasal dari pigmen berwarna kuning,
merah, ungu, dan hijau yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan
radikal bebas. Karotenoid dapat melawan sel kanker dengan mengaktivkan
enzim detoksifikasi yang ada dalam tubuh. Enzim tersebut bertanggung
jawab membersihkan tubuh dari zat berbahaya penyebab kanker/zat
karsinogen.
2. Antidiabetes
Buah dan sayur bermanfaat untuk mencegah peningkatan kadar gula
dalam darah. Kandungan buah dan sayur yang bermanfaat sebagai
antidiabetes adalah kalium, sodium, dan pektin. Senyawa tersebut dapat
menurunkan aktivitas gula darah dengan meningkatkan metabolisme
karbohidrat oleh hati sehingga menjadi energi atau meningkatkan sekresi
insulin. Buah dan sayur yang bersifat sebagai antidiabetes yaitu, nanas,
pisang, semangka, belimbing wuluh, tomat, buncis dan seledri
3. Antisembelit dan Antikonstipasi
Buah dan sayur mengandung serat yang cukup tinggi yang bermanfaat
untuk mempertahankan keseimbangan bakteri di dalam usus. Sehingga
perjalanan makanan dari mulut hingga akhir (anus) menjadi lebih singkat.
Keadaan ini akan dapat membantu meningkatkan pengeluaran feses dan
melancarkan pencernaan.
4. Antiobesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi batas
kebutuhan rangka fisik akibat dari timbunan lemak yang berlebihan sehingga
dapat memicu timbulnya berbagai jenis penyakit seperti, jantung koroner,
diabetes, dan hipertensi. Pada dasarnya, berat badan dapat dikontrol dengan
baik apabila mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat, air dan
rendah kalori. Dalam hal ini, Serat dapat menimbulkan rasa kenyang lebih
lama sehingga kecenderungan makan berlebihan dapat dicegah. Buah dan
sayur memiliki kandungan serat yang cukup tinggi dan dapat memberi rasa
kenyang lebih lama.
5. Antianemia
Zat besi yang terkandung didalam sayur hijau merupakan mineral yang
dibutuhkan tubuh untuk membentuk/memproduksi sel darah merah dan
mengangkut oksigen keseluruh tubuh.
6. Antikolesterol
Kadar kolesterol darah dapat diturunkan dengan mengonsumsi makanan
sumber serat, Vitamin B5 (Asam Pantotenat) dan kholin bitartrate seperti
buah dan sayur. Kandungan serat yang tinggi membuat buah dan sayur tidak
dapat dicerna seluruhnya oleh tubuh. Dalam keadaan ini, terjadi pelepasan
asam lemak rantai pendek yang menguap. Zat inilah yang akan mengurangi
produksi kolesterol dan akan mempercepat pembersihan darah dari
kolesterol jahat (low density lipoprotein /LDL) yang berbahaya bagi tubuh.
7. Penunda proses penuaan dini
Proses penuaan dapat diperlambat dengan mengonsumsi buah dan sayur
yang mengandung antioksidan seperti Vitamin A, C, dan E serta beberapa
mineral seperti Fe (Zat Besi), Mn (Mangan), Zn (Zink). Selain itu ada juga
pigmen karoten, flavonoid, dan klorofil yang dapat memperlambat proses
penuaan. Kandungan antioksidan yang terdapat pada buah dan sayur dapat
melindungi sel-sel tubuh dari proses oksidasi yang memacu proses penuaan.
Selain itu, zat tersebut akan mencegah munculnya radikal bebas yang dapat
merusak sel.
8. Meningkatkan Daya Ingat dan Melindungi Sel-Sel Otak.
Sebagian besar buah yang sudah maupun belum di kenal kaya akan
gizi dan nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Dari sekian keuntungan yang
akan di dapatkan, meningkatkan daya ingat sekaligus memproteksi sel-sel
otak adalah salah dua poin yang diberikan sayur dan buah.
Ternyata buah dan sayur dapat membantu meningkatkan daya ingat dan
melindungi sel-sel otak. Hal itu dimungkinkan karena adanya kandungan zat
antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayur. Antioksidan sendiri
merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses
oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat
menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat
merusak sel. Antioksidan seperti tiol atau asam askorbat (vitamin C)
mengakhiri reaksi berantai ini. Berikut adalah 20 buah yang kaya akan
vitamin C : Jambu biji, Jeruk, Apel, Delima, Kiwi, Anggur, Stoberi, Pepaya,
Alpukat, Sirsak, Mangga, Blewah, Tomat dan masih banyak lagi.  Buah
berperan positif terhadap kemampuan mengingat dan mengolah informasi di
otak serta mencegah kepikunan (Alzheimer).

2.3 Jenis Buah dan Sayur yang Cocok di Konsumsi


Buah dan sayur memiliki berbagai macam warna yang mengisyaratkan
zat yang ada didalamnya serta manfaat bagi kesehatan tubuh.
Berikut klasifikasi buah dan sayur berdasarkan warna (pigmen) dan manfaatnya
bagi kesehatan (Muaris, 2014):
1. Warna Putih
Buah dan sayur berwana putih seperti, Kol, kembang kol, sawi putih
tauge, lobak, sirsak, duku, kelengkeng, rambutan, leci dan sebagainya. Buah
dan sayur berwarna putih dan tidak berpigmen ini mengandung alicin yang
mengontrol kolesterol dan tekanan darah, serta dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker. Selain itu, buah dan sayur berwarna putih memiliki
vitamin C dan kalsium yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.

2. Biru dan ungu


Buah dan sayur berwana biru dan ungu seperti, Bit, terong ungu, kol
ungu, blueberry, anggur, plum, dan sebagainya. warna alami biru dan ungu
pada buah atau sayur didapat dari pigmen antosianin dan flavonoin.
Fungsinya adalah sebagai antioksidan yang meningkatkan sistem imun,
melindungi otak dari kerusakan, meningkatkan produksi sel darah merah dan
putih, berfungsi sebagai anti radang, serta sumber zat besi. Buah dan sayur
berwarna biru atau ungu juga dipercaya bisa membantu meningkatkan fungsi
organ penglihatan.

3. Merah
Buah dan sayur berwana merah seperti, tomat, paprika merah, ceri,
stroberi, semangka, anggur merah, bayam merah. Warna merah pada buah
dan sayur memperlihatkan kandungan likopen yang efektif sebagai zat
antioksidan, melindungi pembuluh darah dan serabut otot, melawan penyakit
jantung dan beberapa jenis kanker, serta sumber vitamin A dan E.

4. Kuning dan oranye


Buah dan sayur berwana kuning dan oranye seperti, wortel, labu kuning,
kentang, jagung, paprika kuning, nanas, pepaya, jeruk, mangga, belimbing,
melon kuning dsb. Buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning banyak
mengandung antioksidan dan betakaroten yang berfungsi meningkatkan
sistem imunitas tubuh, kaya vitamin A yang dapat menjaga kesehatan
penglihatan dan mengingkatkan produksi pigmen retina, serta aneka masalah
kulit yang umum dialami manusia seiring bertambahnya usia.

5. Hijau
Buah dan sayur berwana hijau seperti, bayam, brokoli, asparagus, buncis,
sawi hijau, kacang panjang, alpukat, melon, kiwi, apel hijau, selada dsb.
Buah dan sayur warna hijau mengandung phytochemical berupa lutein dan
zeaxanthin yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu
buah dan sayuran berwarna hijau berperan membantu produksi sel darah
merah, menguatkan sel otak, meningkatkan imunitas tubuh.

2.4 Kebutuhan Buah dan Sayur


Buah dan sayur sangat penting untuk dikonsumsi setiap hari dengan
jenis, jumlah dan waktu yang tepat untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam (Pedoman Gizi Seimbang, 2014). Secara
umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat
sejumlah 400 gram perorang perhari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara
dengan 2½ porsi atau 2½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150
gram buah. (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1½ potong
pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Sebanyak 3-4 porsi
sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan
sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan. Bagi orang Indonesia khususnya
anak balita dan anak usia sekolah dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan
300-400 gram per orang perhari.

2.5 Akibat Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur


Ada beberapa dampak yang diakibatkan oleh kurangnya konsumsi sayur
dan buah, apabila kurang mengkonsumsi sayur dan buah akan menyebabkan
tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat dan tidak seimbangnya
asam basa tubuh, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit
(Nurmahmudah,2015).
Selain itu juga dapat menurunkan imunitas/kekebalan tubuh seperti
mudah terkena flu, mudah mengalami stress atau depresi, tekanan darah tinggi,
sembelit, gusi berdarah, sariawan, gangguan mata, kulit keriput, arthritis,
osteoporosis, jerawat, kelebihan kolesterol darah dan kanker.
Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat juga menyebabkan over
weight danobesitas pada anak usia sekolah sehingga apabila dibiarkan terus
menerusakan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler pada saat dewasa.
Kurang konsumsi buah dan sayur dapat mengakibatkan hal-hal berikut
(Suprihantini,2019):
a. Sistem kekebalan tubuh menurun
Jarang mengonsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan daya tahan
tubuh menurun. Hal ini terjadi karena tubuh ‘kurang’ vitamin B kompleks,
vitamin C, vitamin E, seng (Zn), zat besi (Fe), magnesium (Mg), dan
potasium.
b. Gangguan fungsi penglihatan (mata)
Gangguan fungsi pengelihatan (mata) disebabkan karena tubuh
kekurangan betakaroten. Gangguan mata, bisa dicegah dengan banyak
mengonsumsi wortel, selada air, dan buah-buahan kaya vitamin A lainnya.
c. Meningkatkan resiko sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah tanda bahwa pencernaan sedang
terganggu. Salah satu faktor penyebab sembelit adalah kurang konsumsi
serat dari buah dan sayur. Kurang konsumsi serat dapat menyebabkan
perubahan pada tekstur dan struktur feses. Hal ini terjadi karena sediaan air
yang ada dalam usus besar menjadi sedikit akibat diserap sel-sel usus,
sehingga feses terbentuk dalam kondisi kekurangan air. Sisa makanan yang
ada dalam usus besar berubah menjadi mengeras dan padat, sehingga
membutuhkan kontraksi otot yang lebih besar untuk mengeluarkannya.
Kondisi tersebut berdampak pada terjadinya susah buang air besar atau
sembelit.
d. Meningkatkan kadar kolesterol darah
Tubuh yang kurang asupan serat, maka dapat mengakibatkan tubuh
kelebihan kolesterol darah. Buah dan sayur yang mengandung serat mampu
menyerap dan mengikat asam empedu di usus dan menurunkan penyerapan
kolesterol yang ada dalam makanan sehingga berdampak pada penurunan
kadar kolesterol darah.
e. Meningkatkan resiko kegemukan
Kurang konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan resiko
kegemukan. Serat memiliki fungsi utama dalam mengikat lemak sehingga
mudah dicerna dan dibuang dari tubuh. Ketika tubuh kekurangan serat
maka, lemak dalam tubuh akan sulit keluar sehingga beresiko mengalami
kegemukan. Selain itu, sifat serat yang tidak dapat dicerna merangsang
lambung bekerja lebih lama untuk melakukan proses penghancuran serat,
tekstur licin juga menyulitkan lambung untuk menghancurkan serat dalam
waktu singkat. Keadaan ini dapat berdampak pada semakin lamanya
keberadaan serat di lambung, sehingga pengosongan lambung berlangsung
lebih lama. Inilah yang menyebabkan serat terkandung di dalam buah dan
sayur mampu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga otak tidak
akan terstimulasi untuk makan berlebihan, yang dapat menyebabkan
kenaikan berat badan.

f. Meningkatkan resiko kanker


Kurang konsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit kanker. Penyebab awal terjadinya kanker kolon adalah terjadinya
pelarutan pada lapisan lendir permukaan usus besar yang diikuti dengan
masuknya zat karsinogenik atau virus ke dalam sel. Gangguan sembelit
kronis secara tidak langsung mempunyai peluang besar untuk berkembang
menjadi kanker kolon. Hal ini terjadi disebabkan oleh tertumpuknya zat
karsinogenik dipermukaan kolon yang terjadi akibat kondisi tinja yang
keras, kering dan lambatnya pembuangan keluar tubuh. Asupan buah dan
sayur yang tinggi serat dapat membantu proses pencernaan di dalam usus,
sehingga racun penyebab kanker dan makanan yang mengandung zat
karsinogenik dapat dipisahkan dan dibuang keluar tubuh. Tidak hanya itu,
kandungan antioksidan alami yang berasal dari sayur-sayuran terbukti
efektif menangkal efek negatif radikal bebas yang bisa memicu
perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Satuan Acara Penyuluhan
3.1.1 Topik
“ Pentingnya Mengkonsumsi Buah dan Sayur“

3.1.2 Sasaran
Anak-Anak SD

3.1.3 Tujuan Umum


Adapun tujuan umum pada proposal kegiatan ini, yaitu:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, kepada Anak SD diharapkan dapat
mengerti dan memahami pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.

3.1.4 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Anak TK dapat
mengetahui dan memahami:
1. Mengetahui Definisi Buah dan Sayur
2. Mengetahui Manfaat Buah dan Sayur
3. Mengetahui Jenis Buah dan Sayur yang Cocok di Konsumsi
4. Mengetahui Kebutuhan Buah dan Sayur
5. Mengetahui Akibat Kurang Mengkonsumsi Buah dan Sayur
6. Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah dan Sayur

3.1.5 Materi
Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah:
Pendidikan kesehatan pada anak-anak SD tentang pentingnya mengkonsumsi
buah dan sayur.
3.1.6 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang
Pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur Pada Anak-Anak SD meliputi:
Dalam kegiatan pendidikan kesehatan kali ini menyesuaikan dengan keadaan.
Karena saat ini sedang adanya pandemik Covid-19, maka metode yang penulis
gunakan yaitu penyuluhan secara daring menggunakan aplikasi tertentu yang
dapat mendukung pelaksanaan pendidikan kesehatan berjalan lancar.
1. Ceramah
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasihat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar.
2. Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.

3.1.7 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan tentang
pentingnya istirahat (tidur cukup) meliputi:
1. Leaflet
Leaflet merupakan bentuk publikasi singkat dalam bentuk selebaran yang
berisi informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
2. Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat
komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil.

3.1.8 Tugas Pengorganisasian


1. Moderator :
Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin
sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau
pendiskusian masalah.
Tugas :
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5) Mengatur jalannya diskusi

2. Penyaji :
Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan
memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan
selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.
Tugas :
1) Menyampaikan materi penyuluhan
2) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3) Mengucapkan salam penutup

3. Fasilitator :
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3) Membuat dan mengedarkan absen peserta penyuluhan
4) Membagikan konsumsi

4. Simulator :
Simulator adalah sebagai simulasi atau objek fisik benda nyata yang
didemonstrasikan.
Tugas :
5. Dokumentator :
Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan
dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip.
Tugas :
Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan.

6. Notulen :
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan,
seminar, diskusi, atau sidangyang dimulai dari awal sampai akhir
acara.Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat hal-hal
penting. Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta kegiatan.
Tugas :
1) Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
2) Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audiensi dalam kegiatan
penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Pertiwi, Safira Amalia. (2018). Perbedaan Pemberian Pendidikan Kesehatan
Media Audio Visual Dengan Support Group Terhadap Peningkatan Konsumsi
Buah Dan Sayur Di Tk Pertiwi Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten
Banyumas. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Mohammad, A., & Madanijah, S. (2015). Konsumsi Buah Dan Sayur Anak Usia
Sekolah Dasar Di Bogor. Jurnal Gizi Dan Pangan, 10(1), 71–76.

Usia, A., & Dasar, S. (2017). Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah Dan Sayur
Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus-Kontrol Pada Siswa sdn
Sendangmulyo 03 Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 5(4), 638–647.

Jatmika, S. E. D., & Safrilia, F. E. (2019). Perbedaan Edukasi Konsumsi Sayur


Dan Buah Pada Anak Sd Menggunakan Metode Ceramah Dengan Alat Peraga
Dan Media Audiovisual. Gizi Indonesia, 42(1), 53.

Anda mungkin juga menyukai