B. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu yang memiliki bayi mampu
mengerti dan menerapkan pentingnya pemberian makanan tambahan pada bayi diwaktu yang
tepat.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan,ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita dapat
memahami tentang pengertian PMT, manfaat PMT, dan macam-macam PMT.
F. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi
G. Media
1. Leaflet
H. Pengorganisasian
1) Moderator
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur proses
dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2) Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3) Fasilitator
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4) Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5) Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
6) Peserta
Ibu-ibu yang ke posyandu melati
K. Referensi
1. Lusa. 2009. penyakit menular seksual. http//lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/. [30 April
2010]
2. Anonim. 2010. kencing nanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Gonore.[30 April 2010]
3. Mansjoer, Arif M. 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius
4. http://kutau-komputer.blogspot.com/2011/11/hubungan-pemberian-makanan-tambahan.html
PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI
A. Pengertian PMT
makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi atau
anak berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes, 2006).
Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI untuk mengisi
kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan jumlah yang didapat dari ASI (Rosidah, 2008).
B. Jenis-jenis PMT
1. Makanan Tambahan Lokal
Makanan tambahan lokal adalah makanan tambahan yang diolah di rumah tangga atau
Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan
harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi oleh bayi.
Makanan tambahan lokal ini disebut juga dengan makanan pendamping ASI lokal (Depkes,
2006)
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan makanan bayi di rumah antaranya
menyiapkan makanan bayi dengan mengikuti cara-cara yang bersih dan higiene, menggunakan
bahan makanan yang segar dan beku, melakukan metode masak yang baik di antaranya
pengukusan lebih baik dari perebusan dan penyaringan lebih baik dari penggorengan,
menambahkan sedikit gula bila dibutuhkan dan tidak memberi madu pada tahun pertama usia
bayi karena kemungkinan madu mengandung Clostridium bolitunium yang tidak aman bagi
bayi, menghaluskan atau membuat pure (bubur) buah segar yang dicuci bersih dan dikupas
seperti pisang, pepaya, pir dan melon, serta makanan bayi yang dimasak dirumah dapat segera
dibekukan atau disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan di dalam lemari es selama satu
atau dua hari kemudian di panaskan dan segera diberikan pada bayi (Depkes, 2006)
Pemberian
Bayi Umur Jumlah Dalam Sehari
(Kali)
0 – 6 bulan ASI
6 – 8 bulan ASI
Bubur Susu 1
Nasi Tim Saring 1
8 – 10 bulan ASI
Buah 1
Bubur Susu 1
Nasi Tim Dihaluskan 2
10 – 12 bulan ASI
Buah 1
Nasi Tim 3
12 – 24 bulan ASI
Nasi Tim atau Makanan 1
Makanan Kecil 1