Anda di halaman 1dari 38

Materi Inti 1

Perencanaan Promosi Kesehatan

Materi Inti 1
PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

I. Deskripsi singkat

Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat ber-perilaku hidup


bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka
dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004). Perilaku kesehatan
masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses
perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu
berperilaku bersih dan sehat. Upaya membudayakan masyarakat untuk mampu berperilaku
hidup bersih dan sehat bukan hal yang mudah. Agar tujuan upaya promosi kesehatan ini dapat
tercapai, maka langkah awal yang penting harus dilakukan oleh pihak pengelola program adalah
menyusun perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan tepat.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang menentukan keberhasilan tujuan
yang akan dicapai. Perencanaan pada dasarnya merupakan proses penetapan tujuan dan
sasaran serta penetapan cara pencapaian tujuan dan strategi kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan. Perencanaan promosi kesehatan di Puskesmas
merupakan bagian perencanaan kegiatan keseluruhan Puskesmas. Untuk meningkatkan
kompetensi petugas puskesmas dalam menyusun perencanaan salah satunya adalah melalui
pelatihan ini.

Pada pokok bahasan ini, ruang lingkup yang akan dibahas tentang perencanaan promosi
kesehatan, meliputi : konsep dasar perencanaan promosi kesehatan serta menyusun rencana
promosi kesehatan di puskesmas.

II. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta mampu menyusun perencanaan upaya
promosi kesehatan di puskesmas.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar perencanaan promosi kesehatan di puskesmas
2. Menyusun rencana promosi kesehatan di puskesmas.

III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

1. Konsep dasar perencanaan promosi kesehatan


a. Pengertian, tujuan dan manfaat perencanaan promosi kesehatan
b. Ciri-ciri perencanaan promosi kesehatan yang baik.
c. Jenis perencanaan promosi kesehatan
d. Langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 1


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

2. Menyusun perencanaan promosi kesehatan


a. Tahap persiapan
b. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Promosi Kesehatan
c. Tahap penyusunan Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK) Promosi Kesehatan

IV. Bahan Belajar


Materi presentasi
Pedoman perencanaan tingkat puskesmas, Depkes RI, Th. 2006
V. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 8 jam pelajaran (T=2 JPL, P=6, PL=0) @45
menit untuk memudahkan proses pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran sebagai berikut.
A. Langkah 1
Pengkondisian (10 menit)

Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan
menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja dan judul materi yang akan
disampaikan.
2. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk menerima
materi dengan menyepakati proses pembelajaran.
3. Dilanjutkan dengan penyampaian judul materi, deskripsi singkat, tujuan pembelajaran
serta ruang lingkup pokok bahasan yang akan dibahas pada sesi ini.

B. Langkah 2
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang konsep dasar perencanaan
promosi kesehatan (50 menit)

Langkah Pembelajaran:
1. Fasilitator melakukan curah pendapat dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada peserta untuk mengukur pemahaman peserta tentang konsep dasar
perencanaan promosi kesehatan. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada
peserta tentang konsep dasar perencanaan promosi kesehatan yaitu : 1) pengertian. ;
2) tujuan; 3) manfaat perencanaan serta 4) ciri-ciri perencanaan yang baik .
2. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta dikertas flipchart. Selanjutnya
merangkum dan menyampaikan paparan materi konsep dasar perencanaan promosi
kesehatan, meliputi pengertian, tujuan, manfaat, ciri-ciri perencanaan yang baik serta
jenis perencanaan sesuai urutan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan
tayang.
3. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
4. Fasilitator meminta satu atau dua orang peserta untuk menyampaikan pengalamannya
tentang langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan.
5. Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta lainnya untuk menyampaikan
tanggapannya, atau pemikirannya sesuai dengan pengalamannya.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 2


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

6. Fasilitator merangkum semua pendapat peserta tersebut serta menyampaikan


tanggapan yang sesuai, kemudian menyampaikan paparan materi tentang langkah-
langkah perencanaan promosi kesehatan di puskesmas dengan menggunakan bahan
tayang.
7. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.

C. Langkah 3
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang penyusunan perencanaan
promosi kesehatan di puskesmas dengan Sub Pokok Bahasan: Tahap Persiapan (165
menit)

Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan penjelasan singkat tentang ruang lingkup kegiatan
penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang dilakukan pada tahap persiapan,
dengan menggunakan bahan tayang.
2. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
3. Untuk Kelas A : Fasilitator membagi peserta dalam tiga kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 10-11 orang). Fasilitator membagikan lembar Kasus Puskesmas Sumbersari
kepada setiap kelompok, selanjutnya menugaskan agar setiap kelompok membaca dan
memahami permasalahan tentang Kesehatan Ibu yang ada di Puskesmas Sumbersari
tersebut.
Untuk Kelas B : Fasilitator juga membagi peserta dalam tiga kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 10-11 orang). Fasilitator membagikan lembar Kasus Puskesmas
Sumberagung kepada setiap kelompok, selanjutnya menugaskan agar setiap kelompok
membaca dan memahami permasalahan tentang Penyakit Tidak Menular yang ada di
Puskesmas Sumberagung tersebut.
Catatan: apabila dalam kegiatan TOT tersebut hanya satu kelas saja, Fasilitator dapat
membahas satu lembar kasus Puskesmas saja, dengan membahas satu masalah
kesehatan saja yaitu masalah Kesehatan Ibu saja atau masalah Penyakit Tidak Menular
yang ada di satu puskesmas.
4. Fasilitator menyampaikan informasi kepada peserta, bahwa perencanaan promosi
kesehatan yang dikerjakan saat ini adalah promosi kesehatan dalam mendukung upaya
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu di Puskesmas Sumbersari ( untuk kelas A)
dan promosi kesehatan dalam mendukung pengendalian penyakit tidak menular di
Puskesmas Sumberagung (untuk kelas B).
5. Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk melakukan kegiatan analisis masalah
kesehatan ibu yang ada di Puskesmas Sumbersari (untuk kelas A) dan analisis masalah
PTM di Puskesmas Sumberagung (untuk Kelas B). Fasilitator menugaskan kelompok 1
(di Kelas A) untuk memimpin kelas, melakukan identifikasi masalah kesehatan ibu yang
ada di Puskesmas Sumbersari, dengan menggunakan lembar kerja 1 dan dilanjutkan
dengan melakukan penetapan satu prioritas masalah kesehatan ibu yang akan di
intervensi melalui kegiatan promosi kesehatan, dengan menggunakan lembar kerja 2.
Sedangkan kelompok 1 (di Kelas B) juga memimpin kelas untuk menetapkan satu
prioritas masalah PTM yang ada di Puskesmas Sumberagung dengan menggunakan
lembar kerja 1 , kemudian menetapkan satu prioritas masalah PTM yang akan
diintervensi melalui kegiatan promosi kesehatan, dengan menggunakan lembar kerja 2.
6. Langkah pembelajaran selanjutnya, adalah melakukan identifikasi sasaran promosi
kesehatan. Untuk itu fasilitator menugaskan kelompok kelompok 2 pada kelas A,
memimpin kelas melakukan identifikasi sasaran promosi kesehatan ibu, sedangkan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 3


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

kelompok 2 untuk kelas B promosi pengendalian penyakit menular. Penetapan sasaran


meliputi : sasaran primer, sekunder serta tersier yang terkait dengan upaya mengatasi
masalah kesehatan prioritas. Tugas kelompok 2 selanjutnya, adalah memimpin kelas
untuk melakukan identifikasi/ analisis perilaku setiap segmentasi sasaran yang menjadi
penyebab terjadinya masalah kesehatan prioritas tersebut, dengan menggunakan
lembar kerja 3. Analisis perilaku sasaran, meliputi perilaku sasaran saat ini,
dibandingkan dengan perilaku sasaran yang diharapkan. Bila ada kesenjangan maka
perilaku sasaran tersebut, perlu di intervensi melalui upaya promosi kesehatan.
7. Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk melakukan identifikasi upaya promosi
kesehatan mengidentifikasi upaya promosi kesehatan dalam mengatasi masalah
kesehatan ibu untuk kelas A dan pengendalian penyakit tidak menular untuk kelas B.
Fasilitator menugaskan kelompok 3 pada kelas A dan kelas B, untuk mempimpin kelas
untuk mengidentifikasi upaya promosi kesehatan mengatasi masalah kesehatan
tersebut, mengacu pada hasil analisis perilaku setiap segmentasi sasaran, dengan
menggunakan lembar kerja 3.
8. Fasilitator mengajak setiap kelompok untuk melakukan identifikasi potensi dan peran
masyarakat dalam mendukung upaya promosi kesehatan untuk mengatasi perilaku
masyarakat yang menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan ibu (kelas A) dan
masalah PTM (kelas B), dengan menggunakan lembar kerja 4.

D. Langkah 4
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang perencanaan promosi kesehatan
di puskesmas dengan Sub Pokok Bahasan: Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Promosi Kesehatan (100 menit)

Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan penjelasan singkat tentang ruang lingkup kegiatan promosi
kesehatan serta penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dengan menggunakan
bahan tayang.
2. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
3. Fasilitator minta kepada peserta untuk tetap berada dalam tiga kelompok, yaitu:
a Kelompok 1
b Kelompok 2
c Kelompok 3
4. Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk melakukan diskusi, menyusun RUK
kegiatan promosi kesehatan dalam mendukung upaya percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu di Puskesmas Sumbersari (Kelas A) dan Pengendalian PTM di Puskesmas
Sumberagung (Kelas B), dengan penggunakan pedoman diskusi dan lembar kerja matrik
penyusunan RUK, tugas setiap kelompok adalah:
a Kelompok 1: menyusun RUK kegiatan intervensi promosi
kesehatan untuk sasaran primer.
b Kelompok 2: menyusun RUK kegiatan intervensi promosi
kesehatan untuk sasaran sekunder.
c Kelompok 3 : menyusun RUK kegiatan intervensi promosi
kesehatan untuk sasaran tersier.
Waktu diskusi dalam menyelesaikan tugas adalah 35 menit.
Fasilitator mengingatkan kepada setiap kelompok bahwa intervensi promosi kesehatan
yang dituangkan dalam RUK mengacu pada strategi promosi kesehatan.
5. Fasilitator menugaskan setiap kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya selama 10
menit. Setelah itu, fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 4


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

menyampaikan tanggapannya terhadap hasil diskusi dari empat kelompok tersebut,


secara panel. Fasilitator bersama kelompok menyampaikan tanggapannya.
6. Fasilitator merangkum hasil diskusi dikelas A tentang penyusunan RUK promosi
kesehatan dalam mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) di
Puskesmas Sumbersari dan di kelas B penyusunan RUK promosi kesehatan dalam
mendukung pengendalian penyakit menular di Puskesmas Sumberagung .
7. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.

E. Langkah 5

Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan tentang penyusunan perencanaan


promosi kesehatan di puskesmas dengan Sub Pokok Bahasan: Tahap Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Promosi Kesehatan Ibu dan Promosi Kesehatan pengendalian
penyakit tidak menular (45 menit)

Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator menyampaikan penjelasan singkat tentang rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK) promosi kesehatan, dengan menggunakan bahan tayang.
2. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.
3. Fasilitator meminta peserta tetap berada dalam tiga kelompok. Fasilitator menjelaskan
pedoman diskusi tentang penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) promosi
kesehatan ibu dikelas A dan promosi pengendalian penyakit tidak menular dikelas B
dengan menggunakan bahan tayang. Fasilitator mengingatkan kepada setiap kelompok
agar penyusunan RPK mengacu pada RUK yang telah disusun oleh setiap kelompok
sebelumnya.
 Penetapan waktu/ jadwal pelaksanaan kegiatan (dalam bentuk gantchart)
 Waktu diskusi : 15 menit. Hasil diskusi setiap kelompok ditulis di kertas flipchart
atau bisa juga ditulis dalam bentuk perangkat lunak (file).
4. Fasilitator meminta kepada setiap kelompok untuk menyajikan hasil diskusi, dan
kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan.
5. Fasilitator merangkum hasil diskusi dan menyampaikan tanggapan sebagai umpan balik
tentang RPK hasil diskusi setiap kelompok.
6. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau menyampaikan
klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau tanggapan yang sesuai.

F. Langkah 6
Penyampaian rangkuman tentang perencanaan promosi kesehatan di puskesmas (10
menit).
Langkah pembelajaran:
1. Fasilitator di masing-masing kelas mengajak peserta untuk mengungkapkan kembali
beberapa hal penting tentang perencanaan promosi kesehatan di puskesmas yang telah
dibahas pada sesi ini, mengacu pada tujuan pembelajaran.
2. Fasilitator menutup proses pembelajaran pada sesi ini, dengan mengucapkan terima
kasih serta memberikan apresiasi kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif
sehingga tujuan pembelajaran pada sesi ini dapat tercapai.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 5


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

VI. Uraian Materi

Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan esensial yang mempunyai peranan
strategis dalam mengatasi masalah kesehatan terutama dari aspek perilaku. Promosi kesehatan
juga mempunyai peranan penting dalam mendukung peningkatan atau pencapaian target lintas
program yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Salah satu faktor
utama yang mempengaruhi tercapai atau tidaknya target cakupan setiap program upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan adalah faktor perilaku. Tanpa
intervensi perubahan perilaku target cakupan program akan sulit dicapai. Dengan demikian
upaya promosi kesehatan di puskesmas tidak hanya terbatas pada upaya promosi kesehatan
yang menjadi tanggung jawab petugas promosi kesehatan saja, melainkan pengelolaan promosi
kesehatan tugas pokok dan fungsi yang penting semua petugas lintas program puskesmas
(upaya kesehatan esensial maupun upaya kesehatan pengembangan).

Upaya promosi kesehatan di puskesmas lebih menekankan pada upaya pemberdayaan


masyarakat di bidang kesehatan yang didukung oleh KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi),
advokasi dan kemitraan. Peran dan tanggung jawab petugas promosi kesehatan yang terutama
adalah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat
tersebut, petugas promosi kesehatan di puskesmas, perlu mengarahkan kegiatannya pada
peningkatan kemampuan serta kemandirian masyarakat untuk mencegah penyakit dan
mengatasi masalah kesehatannya melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, petugas
promosi kesehatan di puskesmas, diharapkan juga mampu berperan dalam upaya penggerakan
dan pengorganisasian masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat, memobilisasi potensi
masyarakat untuk mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM).
Sedangkan, petugas lintas program yang ada di puskesmas, tugas utama dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) terutama
kepada pasien dan keluarganya, baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas.
Kegiatan KIE ini dilaksanakan secara terintegrasi atau menjatu dengan pelayanan kesehatan
yang dilakukannya. Misalnya: saja petugas pengelola program KIA bertanggung jawab terhadap
keberhasilan kegiatan KIE pada saat melakukan pelayanan KIA pada kliennya. Kegiatan KIE yang
dapat dilaksanakan adalah melakukan komunikasi interpersonal dan konseling dan komunikasi
kelompok pada ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang punya anak balita, pasangan usia subur, dll.
Melalui kegiatan KIE –KIA ini diharapkan terjadi peningkatan cakupan pelayanan KIA dan KB
Demikian juga untuk pelayanan terhadap pengobatan penyakit tidak menular, misalnya :
Hipertensi, Diabetes Militus, dll. Saat ini ada kecenderungan kasus penyakit tidak menular
(PTM) mengalami peningkatan di puskesmas, bahkan ada beberapa jenis PTM masuk dalam 10
kasus terbanyak di puskesmas. Melalui kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan oleh
petugas promosi kesehatan maupun lintas program, maka dapat diharapkan bisa berdampak
pada penurunan kasus PTM tersebut.
Dalam pelaksanaan upaya promosi kesehatan di puskesmas, hendaknya ada pembagian tugas
dan tanggung jawab yang jelas antara petugas promosi kesehatan dengan petugas pengelola
program kesehatan lainnya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih (over lapping) dan hasilnya
lebih jelas dan lebih optimal. Saat ini, upaya promosi kesehatan di puskesmas belum optimal
karena Kepala Puskesmas belum memberikan arahan yang jelas, bahwa pembentukan,
pengembangan serta pembinaan UKBM seperti Posyandu, Posmaldes, Pokmair, Poskesdes, dll
merupakan tupoksi dan indikator kinerja petugas pengelola promosi kesehatan puskesmas.
Sedangkan, petugas lintas program dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan lebih
diarahkan untuk melakukan KIE pada kliennya agar angka DO cakupannya rendah, dan
sumberdayanya tidak terkuras menjalankan upaya pengembangan UKBM. Kegiatan promosi
kesehatan yang dilakukan oleh petugas promosi kesehatan puskesmas, tidak merupakan suatu
kegiatan yang terpisah dengan kegiatan yang dilakukan oleh petugas lintas program puskesmas,

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 6


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

melainkan merupakan upaya promosi kesehatan yang terintegrasi, sinkronisasi dan saling
mendukung dalam rangka mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya, untuk mencapai hasil
yang lebih optimal.

A. Konsep dasar perencanaan upaya promosi kesehatan.

1. Pengertian perencanaan

 Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12-14) sebagai suatu cara


bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output) dengan sumber-
sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Dengan demikian, maka terdapat
5 (lima) hal pokok yang perlu diketahui dalam perencanaan, yaitu: 1) permasalahan
yang ada, 2) ketersediaan sumberdaya, 3) tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, 4)
kebijakan yang ada serta 5) jangka waktu pencapaian tujuan.

 Perencanaan menurut Abe (2001, 43) tidak lain dari susunan (rumusan)
sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa
depan, yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas
potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, memuat hal-hal yang
merupakan prinsip perencanaan, yakni : 1) apa yang akan dilakukan, yang
merupakan jabaran dari visi dan misi; 2) bagaimana mencapai hal tersebut; 3) siapa
yang akan melakukan; 4) lokasi aktivitas; 5) kapan akan dilakukan, berapa lama; dan
6) sumber daya yang dibutuhkan.

 Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-


masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumberdaya yang tersedia , menetapkan tujuan program yang paling pokok dan
menyusun langkah-langlah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.

2. Tujuan perencanaan promosi kesehatan

a. Tujuan umum

Mengarahkan sumberdaya yang ada untuk upaya promosi kesehatan dalam


mendukung pencapaian target program dan peningkatan kinerja puskesmas pada
waktu tertentu. Selain itu, adanya kejelasan upaya promosi kesehatan yang harus
dilakukan secara sistematis, terintegrasi secara lintas program dan mengarah pada
tujuan program yang akan dicapai dalam waktu tertentu.

b. Tujuan khusus

1) Adanya kejelasan tentang jenis serta tahapan kegiatan promosi kesehatan yang
diselenggarakan puskemas
2) Adanya kejelasan tentang sumberdaya yang dibutuhkan untuk upaya promosi
kesehatan di puskesmas.
3) Adanya kejelasan tentang kebijakan publik berwawasan kesehatan yang harus
dikembangkan atau yang belum terealisasi
4) Adanya kejelasan tentang media KIE yang dibutuhkan dalam upaya promosi
kesehatan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 7


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

5) Adanya kejelasan tentang waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan


promosi kesehatan
6) Adanya kejelasan tentang sasaran wilayah garapan upaya promosi kesehatan
7) Adanya kejelasan tentang peran berbagai pihak potensial yang terlibat dalam
upaya promosi kesehatan
8) Adanya kejelasan tentang indikator upaya promosi kesehatan di puskesmas.

3. Manfaat perencanaan promosi kesehatan

a. Memusatkan perhatian pada tujuan upaya promosi kesehatan yang ingin dicapai.
b. Mengurangi resiko ketidak pastian terhadap proses kegiatan promosi kesehatan
yang harus dilakukan.
c. Mencegah pemborosan sumberdaya, dan mengoptimalkan penggunaan
sumberdaya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan promosi kesehatan
yang ingin dicapai.
d. Jangkauan kegiatan promosi kesehatan lebih luas dan terorganisir dengan baik
e. Mencegah terjadinya tumpang tindih (over lapping) kegiatan promosi kesehatan
yang dilaksanakan oleh lintas program di puskesmas.
f. Menjadi dasar bagi pelaksanaan, pengawasan, pemantauan dan penilaian upaya
promosi kesehatan di puskesmas.

4. Ciri-ciri perencanaan promosi kesehatan yang baik.


a. Perencanaan promosi kesehatan disusun berdasarkan pada landasan yang tepat,
yaitu berdasarkan hasil analisis situasi, analisis masalah kesehatan yang ada, analisis
perilaku penyebab masalah kesehatan, analisis kebijakan, analisis sosial budaya
serta potensi masyarakat setempat.
b. Perencanaan promosi kesehatan dibuat oleh semua program kesehatan secara
terintegrasi dengan tugas pokok serta kewenangan pelayanan kesehatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
c. Dalam perencanaan promosi kesehatan, dipastikan telah mengakomodir penerapan
strategi promosi kesehatan.
d. Memperhatikan karakteristik sasaran, kapasitas sumberdaya yang ada serta dapat
mengakomodir kearifan lokal.
e. Melibatkan berbagai pihak potensial dalam mendukung upaya promosi kesehatan.
f. Memiliki batas toleransi adanya penyimpangan dalam pelaksanaannya nanti.
g. Bersifat fleksibel, artinya memungkinkan diadakan perubahan-perubahan di dalam
rencana tanpa mengganggu hasil akhirnya. Perencanaan dapat sewaktu-waktu
berubah karena adanya tuntutan situasi dan kondisi yang ada.
h. Memperhatikan kendala-kendala yang ada, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, termasuk adanya peraturan-peraturan pemerintah, kondisi masyarakat dan
lingkungan (keadaan sosial budaya masyarakat, di daerah perkotaan, kepulauan,
terpencil, perbatasan, dll). Sehubungan dengan itu, dalam membuat perencanaan
harus menetapkan batasan-batasan yang jelas, misalnya: prosedur atau birokrasi,
rincian jenis kegiatan, wilayah garapan, kebijakan yang diberlakukan termasuk
adanya kebijakan-kebijakan khusus.

5. Jenis perencanaan promosi kesehatan

Ada beberapa jenis promosi kesehatan, yaitu:


a. Perencanaan berdasarkan alokasi waktu (jangka pendek, menengah dan panjang).

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 8


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

b. Perencanaan promosi kesehatan berdasarkan program prioritas, program kesehatan


yang dilakukan di puskesmas (program pelayanan kesehatan esensial maupun
pelayanan kesehatan pengembangan).
c. Perencanaan berdasarkan tatanan atau wilayah garapan promosi kesehatan.
d. Perencanaan berdasarkan pencapaian indikator kinerja, misalnya: pencapaian PHBS
di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
pencapaian target imunisasi lengkap pada bayi, peningkatan target persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan, dll
e. Perencanaan berdasarkan pada strategi promosi kesehatan .
f. Perencanaan dalam menghadapi keadaan darurat.

6. Langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan

Langkah-langkah perencanaan promosi kesehatan di puskesmas, mengacu pada


Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Depkes RI, 2006, yaitu :

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini, ada beberapa jenis kegiatan yang dilakukan yaitu:

1) Penyamaan pemahaman tentang upaya promosi kesehatan bagi lintas


program puskesmas. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas bersama
dengan petugas pengelola promosi kesehatan.

2) Kepala Puskesmas membentuk Tim Perencanaan Promosi Kesehatan yang


terdiri dari petugas pengelola lintas program di puskesmas. Bila Tim
Perencanaan Puskesmas sudah ada, Kepala Puskesmas tidak perlu membentuk
Tim yang baru, melainkan dapat mengoptimalkan Tim yang sudah ada tersebut.
Tujuan adanya Tim ini adalah agar upaya promosi kesehatan yang dilakukan di
puskesmas dapat lebih terintegrasi dan optimal.

3) Kepala Puskesmas, menggerakan serta menugaskan agar setiap petugas


pengelola program kesehatan yang ada membuat perencanaan promosi
kesehatan yang terintegrasi dengan kegiatan pelayanannya. Perencanaan
promosi kesehatan yang dibuat, diarahkan untuk mendukung peningkatan
pencapaian cakupan programnya masing-masing.

4) Petugas pengelola promosi kesehatan di puskesmas juga membuat


perencanaan promosi kesehatan sesuai dengan tupoksinya, disamping itu juga
mengkoordinir kegiatan promosi kesehatan yang dibuat oleh petugas lintas
program.

5) Penyusunan perencanaan promosi kesehatan dibahas melalui workshop,


lokakarya mini, atau pertemuan khusus.

6) Setiap petugas pengelola program kesehatan yang tergabung dalam Tim


perencanaan promosi kesehatan, melakukan beberapa jenis kegiatan yaitu
analisis situasi, analisis masalah kesehatan, penetapan prioritas masalah, analisis

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 9


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

perilaku masyarakat penyebab masalah kesehatan prioritas, analisis upaya


promosi kesehatan, analisis potensi masyarakat dalam penyelenggaraan
promosi kesehatan. Sumber data atau informasi sebagai bahan untuk
melakukan analisis masalah dapat menggunakan laporan tahunan puskesmas,
cacatan / laporan kegiatan program, SPM Kabupaten/Kota, dll

Hasil analisis tersebut, digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana usulan
kegiatan (RUK) promosi kesehatan.

b. Tahap penyusunan rencana kegiatan (RUK) promosi kesehatan di


puskesmas

Pada tahap ini, ada beberapa jenis kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Pembahasan hasil analisis situasi
Analisis situasi yang telah dikerjakan oleh petugas promosi kesehatan serta
setiap petugas pengelola lintas program di puskemas, disajikan dalam suatu
pertemuan lintas program (Lokakarya Mini).
Masing-masing pengelola program menetapkan satu program prioritas yang
akan di intervensi melalui kegiatan promosi kesehatan.

2) Merumuskan upaya atau kegiatan promosi kesehatan.


Setiap pengelola program merumuskan intervensi promosi kesehatan untuk satu
program prioritas yang telah ditetapkannya. Intervensi promosi kesehatan yang
akan dilakukan, harus mengacu pada penerapan strategi promosi kesehatan.
Sehubungan dengan itu, maka ruang lingkup kegiatan dalam merumuskan
intervensi promosi kesehatan, meliputi:

a) Rumusan upaya membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (Build


Healthy Public Policy) melalui kegiatan advokasi di bidang kesehatan,
meliputi: penetapan tujuan, jenis kegiatan, sasaran, metode, petugas
pelaksana, media advokasi yang digunakan, alokasi dana, waktu
pelaksanaannya serta indikator keberhasilannya.
b) Rumusan upaya menciptakan lingkungan yang kondusif (Supportive
Environment), melalui kegiatan KIE di bidang kesehatan, meliputi penetapan
tujuan, jenis kegiatan, sasaran, metode, petugas pelaksana, media bina
suasana yang digunakan, alokasi dana, waktu pelaksanaannya serta
indikator keberhasilannya.
c) Rumusan upaya memperkuat aksi atau gerakan masyarakat ( Strengthening
Community Action), melalui kegiatan penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat, meliputi : penetapan tujuan, jenis kegiatan, sasaran/lokasi,
metode, petugas pelaksana, media yang digunakan, alokasi dana, waktu
pelaksanaannya serta indikator keberhasilannya.
d) Rumusan upaya pengembangan keterampilan perseorangan (Develop
Personal Skill), melalui kegiatan pelatihan dan KIE di bidang kesehatan ,
meliputi : penetapan tujuan, jenis kegiatan, sasaran/lokasi, metode, petugas
pelaksana, media yang digunakan, alokasi dana, waktu pelaksanaannya serta
indikator keberhasilannya.
e) Rumusan upaya reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient Health Services)
melalui integrasi dan sinkronisasi kegiatan promosi kesehatan yang
mengutamakan upaya kesehatan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kesehatan di bidang kuratif dan rehabilitatif, meliputi :

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 10


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

penetapan tujuan, jenis kegiatan, sasaran/lokasi, metode, petugas


pelaksana, media yang digunakan, alokasi dana, waktu pelaksanaannya serta
indikator keberhasilannya.
f) Rumusan menggalang kemitraan di bidang kesehatan, meliputi: penetapan
tujuan, jenis kegiatan, sasaran, metode, petugas pelaksana, media yang
digunakan, alokasi dana, waktu pelaksanaannya serta indikator
keberhasilannya.

3) Menyusun RUK promosi kesehatan.


Rumusan kegiatan promosi kesehatan yang telah tersusun, kemudian dibuat
dalam bentuk rencana usulan kegiatan (RUK) promosi kesehatan. Kepala
Puskesmas bersama Tim Perencanaan Puskesmas, membahas dan mengkaji RUK
Promosi Kesehatan yang telah dibuat oleh setiap petugas pengelola program.
Selanjutnya, Kepala Puskesmas bersama Tim menetapkan RUK Promosi
Kesehatan yang dapat ditampung atau dimasukan dalam daftar usulan proyek
(DUP) atau Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Kabupaten/Kota, untuk
diproses lebih lanjut.

c. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) promosi


kesehatan di puskesmas

Pada tahap ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu:

1) Pertemuan koordinasi penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)


promosi kesehatan. Kegiatan ini membahas tentang ketersediaan anggaran
promosi kesehatan baik yang berasal dari pemerintah (DIPA Kabupaten/Kota),
maupun dari sumber dana lainnya. Setiap pengelola program puskesmas yang
terlibat dalam kegiatan promosi kesehatan, menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK) dalam bentuk “gantchart” yang menguraikan jenis kegiatan,
tujuan, sasaran/lokasi, petugas pelaksana, dana yang digunakan serta jadwal
kegiatan.

2) Melakukan proses pencairan dana sesuai dengan ketentuan administrasi


yang berlaku. Apabila dana untuk kegiatan promosi kesehatan, sudah cair dan
dapat digunakan, maka setiap petugas pengelola program di puskesmas yang
telah merencanaan kegiatan promosi kesehatan dapat segera melakukan
kegiatannya Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, mengacu pada RPK yang
telah disetujui oleh Kepala Puskesmas. Dalam hal ini peran dan tanggung jawab
Kepala Puskesmas adalah mengorganisir pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan di puskemas, agar dapat berjalan secara terintegrasi, efektif dan
optimal.

B. Penyusunan perencanaan upaya promosi kesehatan.

Penyusunan perencanaan upaya promosi kesehatan mengacu pada langkah-langkah


perencanaan tersebut diatas, yang telah dijelaskan secara umum. Selanjutnya, pada sub
pokok bahasan penyusunan perencanaan ini akan dibahas lebih rinci tentang cara membuat
perencanaan promosi kesehatan.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 11


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :

a Peningkatan kapasitas atau kompetensi petugas pengelola program


kesehatan yang ada di puskesmas dalam penyususnan perencanaan promosi
kesehatan.
b Pembentukan Tim Perencanaan Promosi Kesehatan, yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. Tim tersebut terdiri dari Petugas Promosi Kesehatan selaku
Koordinator serta seluruh Pengelola Program Kesehatan yang ada di Puskesmas.
Apabila di Puskesmas telah terbentuk Tim Perencanaan Puskesmas, maka Kepala
Puskesmas tidak perlu membentuk Tim, melainkan dapat memanfaatkan Tim
Perencanaan Puskesmas tersebut.
c Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan atau penugasan kepada Tim
tersebut untuk menyusun perencanaan promosi kesehatan yang mengacu pada ciri-
ciri serta langkah-langkah penyusunan perencanaan promosi kesehatan yang baik.
d Melakukan analisis situasi.
Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas, harus berdasarkan kondisi serta
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Kemampuan puskesmas dalam
melakukan promosi kesehatan mempunyai keterbatasan, untuk itu penyelenggaraan
promosi kesehatan di puskesmas, dilaksanakan secara bertahap dengan
mengutamakan masalah kesehatan prioritas. Pada tahap persiapan ini, Tim
melakukan kegiatan analisis situasi. Kegiatan tersebut, meliputi:

1) Analisis keadaan geografi dan demografi di wilayah kerja puskemas.


Analisis keadaan geografi dan demografi ini, diawali dengan mengumpulkan
data, kemudian melakukan analisa. Data/informasi tersebut dapat diperoleh dari
laporan tahunan puskesmas, atau data yang ada di Desa/Kelurahan. Dari data
tersebut, petugas puskemas dapat mengenali kondisi geografi di wilayah kerja
puskesmas, apakah merupakan daerah pengunungan, pesisir, tanah berbatu,
daerah pertambangan, perkebunan, daerah terpencil dengan akses transportasi
yang sulit, daerah banjir, sering terjadi gempa, dll. Pentingnya mengenali kondisi
geografi ini, karena secara epidemologis dapat mempengaruhi masalah
kesehatan yang ada di wilayah tersebut. Misalnya: daerah pesisir pada
umumnya merupakan daerah endemis malaria, daerah pegunungan merupakan
daerah yang rawan longsor, gempa, dll.

Selanjutnya, petugas puskemas juga harus mengenali kondisi demografi di


wilayah kerjanya. Mengenali kondisi demografi suatu wilayah juga merupakan
upaya yang penting. Data tentang demografi, diantaranya meliputi jumlah
kecamatan, jumlah desa, jumlah dusun/RW/RT, jumlah kepala keluarga/rumah
tangga, jumlah penduduk, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, umur,
status ekonomi, dll serta kepadatan penduduk yang ada di suatu wilayah. Data
ini menjadi dasar untuk melakukan pemetaan terjadinya masalah kesehatan
serta sebagai dasar dalam merancang intervensi promosi kesehatan yang sesuai
situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat.

2) Analisis masalah kesehatan masyarakat

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 12


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Analisis masalah kesehatan serta cakupan program yang ada di dalam Laporan
Tahunan Puskesmas. Kegiatan analisis ini sebaiknya dilakukan oleh setiap
program kesehatan atau upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan lainnya
yang dilakukan puskesmas. Masalah kesehatan masyarakat di puskemas yang
perlu dianalisis, meliputi:

a) Data tentang sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas baik yang


menyerang bayi, anak balita maupun orang dewasa.
b) Data tentang cakupan upaya kesehatan esensial, termasuk data tentang
target cakupan program serta pencapaiannya, meliputi:
 Data terkait dengan pelayanan promosi kesehatan dan peningkatan
peran serta masyarakat di bidang kesehatan, diantaranya meliputi
pencapaian PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Institusi
Pendidikan/Sekolah, PHBS di Tempat-tempat umum/ tempat ibadah,
PHBS di Tempat Kerja, Pengembangan Desa dan Kelurahan Desa Siaga
Aktif, Jumlah Poskesdes yang aktif beroperasi, Jumlah UKBM lainnya
yang ada di wilayah kerja puskemas: Posyandu, Pokmair, Pos TB Desa,
Posmaldes, Kelompok Pengendalian Bencana, Tabulin, Ambulan Desa,
Donor Darah, Kelompok Obat Tradisional, Kelompok Pengendalian
Rabies, Kelompok Pengendalian Flu Burung, Kelompok Pengendalian
DBD, Kelompok Senam Sehat, Kelompok Masyarakat Peduli Tidak
Merokok, dll. Selain itu juga data tentang kebijakan publik berwawasan
kesehatan yang ada di wilayah puskesmas (kecamatan, desa/kelurahan,
di lingkungan RW maupun RT).
 Data tentang cakupan yang terkait dengan kesehatan lingkungan,
diantaranya meliputi jumlah rumah tangga yang mempunyai jamban
sehat, yang mendapat /menggunakan air bersih, yang memiliki tempat
pembuangan sampah, memiliki saluran pembuangan air limbah rumah
tangga yang sehat, memiliki/tinggal di rumah sehat, kesehatan /
kebersihan di tempat-tempat umum, tempat-tempat pengelola
makanan dan minuman, restoran/rumah makan, dll
 Data tentang pelayanan kesehatan ibu di puskemas, diantaranya
adalah kunjungan/pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu data K1 dan K4,
pemberian tablet tambah darah (Fe), imunisasi TT, angka kejadian gawat
darurat pada ibu hamil, dll Selain itu, jumlah persalinan yang ditolong
oleh petugas kesehatan, kunjungan nifas (KN), serta kepesertaan KB,
jumlah Pasangan Usia Subur, dll.
 Data tentang cakupan program kesehatan anak di puskemas,
diantaranya meliputi cakupan pemeriksaan bayi baru lahir (neonatal),
cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi, pemberian ASI Eksklusif,
kasus kegawat daruratan pada bayi/anak serta penanganannya, dll.
 Data tentang upaya perbaikan gizi balita maupun gizi keluarga,
diantaranya adalah jumlah anak balita yang ada di suatu wilayah,
jumlah balita yang secara rutin ditimbang, jumlah anal balita yang
mempunyai gizi baik, jumlah anak balita yang obesitas/kegemukan,
jumlah anak balita yang menderita gizi kurang/gizi buruk, jumlah anak
balita yang diberi Vitamin A setahun 2 kali, jumlah anak balita yang
datang ke posyandu, jumlah posyandu, jumlah keluarga sadar gizi
(Kadarzi), serta permasalahan gizi masyarakat yang ada di wilayah kerja
puskemas.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 13


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

 Data tentang masalah penyakit menular termasuk penyakit endemis,


penyakit yang menimbulkan KLB (kejadian luar biasa), misalnya : jumlah
penderita diare, DBD, malaria, TB Paru, dll.
 Data tentang masalah penyakit tidak menular : hipertensi, diabetes
militus, jantung, dll

c) Data cakupan program serta target cakupan program yang ditetapkan


dalam penyelenggaraan upaya kesehatan lainnya yang ada di puskesmas,
meliputi program:
 Pelayanan kesehatan anak sekolah/ UKS
 Pelayanan keperawatan kesehatan
 Pelayanan kesehatan jiwa
 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
 Pelayanan kesehatan usia lanjut
 Pelayanan kesehatan mata
 Pembinaan pengobatan tradisional
 dll
Tujuan melakukan analisis masalah kesehatan tersebut, adalah untuk
mendapatkan kejelasan tentang besarnya masalah kesehatan yang ada di
wilayah puskemas termasuk pencapaian cakupan program. Hasil dari penetapan
masalah kesehatan ini, dipergunakan sebagai dasar untuk penetapkan masalah
prioritas.

Contoh matrik identifikasi masalah kesehatan.


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Program/Masalah Jenis Target Pencapaian Masalah


Kesehatan pelayanan Cakupan Cakupan

Catatan cara pengisian :


- Kolom program/ masalah kesehatan diisi dengan program Kesehatan
Ibu, meliputi: layanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dll
- Kolom jenis pelayanan diisi: jenis layanan yang dilakukan, misalnya
Kunjungan ibu hamil K1, K4, dll.
- Kolom target diisi : target cakupan yang telah ditetapkan selama satu
tahun
- Kolom pencapaian diisi cakupan program yang telah terealisasi atau
dicapai selama satu tahun.
- Kolom masalah diisi : masalah yang dihadapi.

Atau :

- Kolom program/ masalah kesehatan diisi dengan program pengendalian


penyakit menular atau penyakit tidak menular yang ada di puskesmas.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 14


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

misalnya : penyakit tidak menular : hipertensi, diabetes militus, jantung,


sakit persendian, dll.
- Kolom jenis pelayanan diisi dengan jenis pelayanan yang dilakukan di
puskesmas.
- Kolom target diisi diisi target cakupan yang ditetapkan
- Kolom pencapaian diisi diisi apabila ada target cakupan yang ditetapkan
- Kolom masalah diisi dapat dengan jumlah kasus dari penyakit PTM yang
ada di puskesmas, apabila tersedia data dapat juga diisi dengan
peningkatan jumlah kasus PTM dari waktu sebelumnya.

3) Penetapan masalah kesehatan prioritas


Dari hasil analisis situasi tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan
prioritas masalah kesehatan. Prioritas masalah kesehatan tersebut yang akan di
intervensi melalui kegiatan promosi kesehatan. Dalam kegiatan ini, setiap
pengelola program kesehatan puskesmas, melakukan penetapan prioritas
masalah terkait dengan permasalahannya. Contoh: untuk program kesehatan
lingkungan, banyak permasalahan yang harus diselesaikan, misalnya masalah
penggunaan jamban keluarga yang sehat, kurangnya ketersediaan air bersih,
banyaknya tempat berkembang biaknya vektor, dll. Karena adanya keterbatasan
sumberdaya dalam melakukan intervensi promosi kesehatan, maka
ditetapkannya masalah prioritasnya adalah memberdayakan masyarakat untuk
menggunakan jamban yang sehat.

Penetapan prioritas masalah kesehatan dapat dilakukan melalui Lokakarya Mini


di Puskemas atau melalui pertemuan lainnya.

Pada tahap awal , sebaiknya setiap pengelola program menetapkan satu


masalah utama saja. Hal ini, dimaksudkan agar pelaksanaan promosi kesehatan
yang dirancang oleh setiap program kesehatan dapat lebih fokus dan dilakukan
secara rinci. Tahap selanjutnya, setiap pengelola program dapat merancang
intervensi promosi kesehatan untuk program prioritas yang ke dua, demikian
seterusnya, sehingga penyelenggaraan promosi kesehatan yang ada di
puskesmas dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

Cara menetapkan masalah yang prioritas bisa dilakukan melalui berbagai


pertimbangan, diantaranya dengan cara menetapkan skoring dari beberapa
parameter sebagai berikut yaitu berdasarkan:

a) Kegawatannya: besar/kecilnya akibat masalah kesehatan ini bagi


masyarakat.
b) Mendesaknya: berkaitan dengan waktu. Kalau tidak segera ditanggulangi
akan menimbulkan akibat yang serius.
c) Penyebarannya: semakin banyak penduduk atau semakin luas wilayah
yang terkena, menjadi semakin penting.
d) Kemudahan mengatasi masalah, yaitu berkaitan dengan ketersediaan
sumberdaya dan kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi masalah
tersebut dana, sarana, tenaga, dan teknologinya.
e) Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatannya.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 15


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Biasanya nilai skoring berkisar 1-6, bila masalahnya gawat bisa diberi nilai 6 atau
5, sedangkan bila ringan bisa diberi nilai 1 atau 2. Masalah prioritas adalah
masalah yang mempunyai total nilai paling besar.

Contoh: matrik penetapan urutan prioritas masalah


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

No. Parameter Masalah

A B C D

1. Kegawatannya

2. Mendesaknya

3. Penyebarannya

4. Kemudahan mengatasi masalah

5. Keinginan masyarakat

Jumlah nilai

Penetapan urutan prioritas masalah dapat juga dilakukan dengan memberikan


nilai skoring pada parameter / kriteria : tingkat urgensinya (U), tingkat
keseriusannya (S) serta tingkat perkembangannya (G). Nilai skoring mulai 1-5,
Nilai semakin besar diberikan jika tingkat urgensinya sangat besar, atau tingkat
keseriusan dan perkembangannya semakin memprihatinkan apabila tidak segera
diatasi.

Contoh : matrik penetapan urutan prioritas masalah, dengan parameter USG


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Parameter Masalah Masalah Masalah Masalah


A B C D
Tingkat Urgensi (U)
Tingkat Keseriusan (S)
Tingkat Perkembangan
(G)
Total nilai : U x S x G

4) Analisis /kajian perilaku


Kajian perilaku kesehatan ditujukan untuk menemukenali perilaku penyebab
terjadinya masalah kesehatan prioritas. Kajian perilaku dilakukan pada setiap
segmen sasaran yaitu sasaran primer, sekunder maupun tersier. Kegiatan yang
dilakukan dalam kajian perilaku adalah mengidentifikasi perilaku setiap
segmentasi sasaran saat ini dibandingkan dengan perilaku yang diharapkan.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 16


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Apabila terjadi kesenjangan antara perilaku saat ini dengan perilaku yang
diharapkan maka hal ini merupakan masalah yang perlu diintervensi melalui
upaya promosi kesehatan untuk mengatasinya.

Langkah awal dalam melakukan analisis/kajian perilaku adalah menetapkan


sasaran primer, sekunder maupun sekunder yang terkait dengan terjadinya
masalah kesehatan prioritas. Selanjutnya, setiap segmentasi sasaran di-
identifikasi perilaku kesehatan saat ini dan perilaku kesehatan yang diharapkan.

Perilaku sasaran primer pada prinsipnya terfokus kepada tindakan atau perilaku
sasaran utama yang menderita atau terkena masalah kesehatan. Sedangkan,
identifikasi perilaku sasaran sekunder diarahkan pada perilaku sasaran yang
mempunyai potensi untuk berperan serta dalam mencegah atau mendukung
mengatasi masalah kesehatan prioritas. Untuk identifikasi perilaku sasaran
tersier pada prinsipnya diutamakan pada perilaku sasaran yang mempunyai
potensi memberikan dukungan sumberdaya maupun kebijakan publik
berwawasan kesehatan dalam mencegah atau mengatasi terjadinya masalah
kesehatan prioritas tersebut.

Adanya kesejangan antara perilaku saat ini dengan perilaku yang diharapkan
dari setiap segmentasi sasaran, merupakan dasar untuk melakukan intervensi
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Langkah selanjutnya,
petugas puskesmas mencari penyebab mengapa sasaran berperilaku demikian,
apakah karena faktor pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana, dll

Contoh : matrik analisis / kajian perilaku sasaran promosi kesehatan.


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Masalah Sasaran Kajian Perilaku Perilaku Saat Perilaku yang Penyebab


kesehatan Ini diharapkan Masalah
prioritas

1. Sasaran Primer

 ...........
................
 ...........
...............
2. Sasaran Sekunder

 ...........
...............
 ...........
..............
3. Sasaran Tersier

 .....................
....
 .....................

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 17


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

...

5) Analisis potensi dan peran masyarakat


Dari hasil kajian analisis perilaku dapat diketahui adanya perilaku yang menjadi
penyebab terjadinya masalah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Apabila petugas puskesmas sudah mempunyai gambaran tentang perilaku
sasaran yang menyebabkan masalah kesehatan, selanjutnya petugas puskemas
bersama masyarakat membahas upaya promosi kesehatan yang sesuai untuk
mengatasi masalah kesehatan tersebut.

Perlu diketahui oleh petugas puskesmas, bahwa masyarakat mendambakan


hidup sehat serta terhindar dari masalah kesehatan. Oleh sebab itu, mereka
akan berupaya serta menggunakan potensi yang dimikinya untuk menjaga
kesehatannya dalam mempertahankan kehidupannya. Potensi yang ada di
masyarakat tersebut, beraneka ragam dan pasti ada yang dapat mendukung
upaya promosi kesehatan, diantaranya adalah dana, ide/pemikiran, tenaga,
kemampuan menggerakan masyarakat, menjadi pelopor, membuat kebijakan
publik di bidang kesehatan, dll. Dalam upaya meningkatkan sumberdaya dalam
penyelenggaraan promosi kesehatan, maka petugas puskesmas diharapkan
dapat melakukan mobilisasi atau menggerakkan potensi masyarakat agar
mereka mau berperan dalam upaya promosi kesehatan untuk mengatasi
masalah kesehatan prioritas yang ada.

Tanpa dukungan potensi serta peran masyarakat, penyelenggaraan promosi


kesehatan tidak akan optimal. Karena potensi puskesmas dalam
penyelenggaraan promosi kesehatan sangat terbatas. Kegiatan yang dilakukan
oleh petugas puskesmas adalah melakukan identifikasi potensi serta peran /
dukungan masyarakat dalam pelaksanaan promosi kesehatan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada. Hasil dari identifikasi potensi serta peran tersebut,
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengoptimalkan sumberdaya melakukan
kegiatan promosi kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan prioritas yang
ada di wilayah kerja puskesmas.

Matrik analisis potensi dan peran masyarakat dalam melakukan upaya


promosi kesehatan.

Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Penyebab Perilaku Upaya promosi Potensi dan peran masyarakat


Sasaran kesehatan untuk yang dapat mendukung upaya
mengatasi perilaku promosi kesehatan dalam
sasaran yang menjadi mengatasi masalah kesehatan
penyebab masalah
Potensi Peran/dukungan
kesehatan
yang diharapkan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 18


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

1. Sasaran Primer

 ...............
............
 ...............
...........
2. Sasaran Sekunder

 ...............
...........
 ...............
..........
 ...............
..........
A. Sasaran Tersier
 .........................
 ........................
 ........................

2. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK) promosi kesehatan di puskesmas

a. Merumuskan upaya atau kegiatan promosi kesehatan.


Setiap pengelola program melihat kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan pada
tahap persiapan. Hasil tersebut digunakan sebagai bahan untuk menyusun rencana
usulan kegiatan (RUK) promosi kesehatan. Dalam RUK berisi rumusan upaya atau
kegiatan promosi kesehatan yang merupakan intervensi promosi kesehatan untuk satu
program prioritas yang telah ditetapkannya. Intervensi promosi kesehatan yang akan
dilakukan, harus mengacu pada kegiatan yang terkait dengan penerapan strategi
promosi kesehatan. Ruang lingkup kegiatan dalam merumuskan intervensi promosi
kesehatan, meliputi: penetapan tujuan, jenis kegiatan, sasaran, metode, petugas
pelaksana, media KIE/Promosi Kesehatan yang digunakan, alokasi dana, waktu
pelaksanaannya serta indikator keberhasilannya.

Untuk dapat merumuskan upaya atau kegiatan promosi kesehatan, petugas puskesmas
terlebih dahulu harus memahami ruang lingkup jenis kegiatan promosi kesehatan di
puskesmas. Secara umum ada beberapa jenis kegiatan promosi kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan prioritas yaitu:

1) Promosi kesehatan di dalam gedung


a) Penyuluhan individu atau kelompok kecil melalui komunikasi interpersonal dan
konseling pada pasien, keluarga pasien dan pengunjung puskesmas. Kegiatan ini
dapat dilakukan terkait dengan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap,
sesuai dengan jenis layanan kesehatan yang ada di puskesmas.
b) Penyuluhan kelompok, terutama pada kelompok-kelompok tertentu misalnya:
kelompok “Kelas Ibu Hamil”, “Kelompok Ibu Menyusui”, Kelompok Kesehatan
Lansia, Kelompok Kesehatan Bayi, Kelompok Kesehatan Balita, Kelompok
Kesehatan Remaja, dll.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 19


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

c) Penyuluhan kesehatan melalui pemasangan media informasi kesehatan: di


dalam gedung puskesmas, misalnya: pemasangan poster, standing banner,
leaflet/ brosur, buku-buku bacaan kesehatan dll.
d) Pemasangan berbagai jenis media informasi kesehatan di halaman puskesmas,
misalnya: spanduk, billboard, neon-box, dll

2) Promosi kesehatan di luar gedung


a) Penyuluhan kesehatan / KIE di sekolah.
b) Penyuluhan kesehatan / KIE melalui siaran radio, pemutaran film, pameran, dll
c) Penyuluhan kesehatan/ KIE melalui kunjungan rumah.
d) Penyuluhan kesehatan secara individu, kelompok dan massa yang melibatkan
tokoh masyarakat, misalnya: penyuluhan kesehatan oleh tokoh masyarakat,
diskusi kelompok bersama tokoh masyarakat, kunjungan lapangan ke UKBM
oleh tokoh masyarakat, dll
e) Kampanye kesehatan
f) Pembuatan dan penggunaan media KIE .

3) Advokasi kesehatan
a) Penyusunan rencana kegiatan advokasi kesehatan.
b) Pengembangan media advokasi kesehatan
c) Pelaksanaan kegiatan advokasi kesehatan, termasuk mengawal
komitmen penentu kebijakan sampai terealisasinya dukungan yang diberikan
oleh sasaran advokasi. Kegiatan advokasi kesehatan di puskesmas yang
terutama adalah mendapatkan dukungan Camat dan Kepala Desa/Lurah dalam
mengatasi masalah kesehatan. Salah satu kegiatannya adalah melalui
musyawarah kecamatan dan musyawarah desa/kelurahan.
d) Pemantauan dan penilaian kegiatan advokasi kesehatan
e) Sosialisasi hasil advokasi kesehatan.

4) Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan


a) Pelatihan kader atau tokoh masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
b) Pelaksanaan pengorganisasi masyarakat, melalui kegiatan Survei Mawas Diri,
Musyawarah Masyarakat Desa, pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
secara individu, kelompok dan massa, mengembangkan dan mengaktifkan
berbagai jenis UKBM ( Posyandu, Polindes, Pos TB Desa, Pos KB Desa,
Posmaldes, Pokmair, Pos Pengendalian Bencana, Pengendalian DBD, Gerakan
Jumat Bersih, Gerakan Sayang Ibu melalui Dasolin, Ambulan Desa, Donor Darah,
Gerakan Anti Miras dan Narkoba, Gerakan Jantung Sehat, Gerakan Hidup Sehat,
dll).
c) Pembuatan dan penggunaan media KIE untuk mendukung kegiatan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
d) Melakukan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dalam upaya mencegah
penyakit dan mengatasi masalah kesehatan.
e) Pelaksanaan advokasi kesehatan oleh masyarakat.
f) Kegiatan komunikasi kesehatan yang dibangun secara intensif, terutama untuk
penanganan kegawat daruratan dan konsultasi.

5) Pengembangan jejaring kemitraan


a) Identifikasi mitra potensial dalam mendukung upaya promosi kesehatan.
b) Penyamaan pemahaman tentang peran mitra dalam mendukung upaya promosi
kesehatan.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 20


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

c) Pembuatan media KIE dalam mendukung kegiatan kemitraan.


d) Membangun komitmen serta dukungan untuk pelaksanaan promosi kesehatan
dari para mitra potensial / lintas sektor, dunia usaha/swasta, organisasi
kemasyarakatan, dll, melalui pertemuan secara individu maupun kelompok.
e) Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan (advokasi, bina suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat) oleh para mitra potensial, mulai dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian, upaya promosi
kesehatan.

Setelah petugas kesehatan yang terlibat dalam upaya promosi kesehatan tersebut,
memahami berbagai jenis kegiatan promosi kesehatan tersebut (advokasi, bina suasana,
gerakan pemberdayaan masyarakat serta kemitraan), langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana usulan kegiatan (RUK) promosi kesehatan dengan menggunakan matrik yang
meliputi:

1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Metode atau cara melakukan kegiatan tersebut
5) Petugas pelaksana/ petugas yang terlibat
6) Media yang digunakan
7) Dana yang dibutuhkan
8) Waktu pelaksanaan kegiatan.

Matrik rencana usulan kegiatan promosi kesehatan

Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Jenis kegiatan Tujuan Sasaran Metode Petugas Media dana Waktu


dalam pelaksana
mengatasi
masalah
kesehatan
terkait
dengan
perilaku
sasaran

1. Sasaran Primer

2. Sasaran Sekunder

3. Sasaran Tersier

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 21


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Rumusan kegiatan promosi kesehatan yang telah dibuat oleh setiap program dalam bentuk
RUK promosi kesehatan, kemudian dibahas dan dikaji kembali oleh Kepala Puskesmas
bersama Tim Perencanaan Puskesmas. Setelah itu, Kepala Puskesmas bersama Tim
menetapkan RUK Promosi Kesehatan yang dapat ditampung atau dimasukan dalam daftar
usulan proyek (DUP) atau Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Kabupaten/Kota, untuk
diproses lebih lanjut.

3. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) promosi kesehatan di puskesmas

Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK), merupakan penetapan rincian rencana


pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan berdasarkan RUK yang disertai dengan jadwal
kegiatan yaitu:
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Penanggung jawab
5) Petugas pelaksana/ petugas yang
terlibat
6) Sumber dana
7) Jadwal pelaksanaan kegiatan. bisa
ditulis bulan atau minggu keberapa, bisa juga dengan “gant-chart”

Contoh: matrik RPK upaya promosi kesehatan di puskesmas.


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Jenis Tujuan Sasaran Penangung Petugas Sumber Jadwal Keterangan


Kegiatan jawab yang dana pelaksanaan
terlibat
Sasaran
primer

Sasaran
sekunder

Sasaran
tersier

C. Contoh menyusun perencanaan promosi kesehatan ibu

a. Tahap persiapan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 22


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Pembahasan awal penyusunan promosi kesehatan ibu bersama dengan lintas program
terkait, yaitu Pengelola Promosi Kesehatan, Pengelola Program KIA, Pengelola Program
Perbaikan Gizi Masyarakat, Bagian Perencanaan dan Keuangan. Pembahasan awal ini
bisa menggunakan Tim Perencanaan Puskesmas bila sudah ada. Kegiatan pembahasan
ini dapat dilakukan melalui agenda atau kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.
Kepala Puskesmas memimpin pertemuan ini, karena sebagai penanggung jawab kinerja
puskesmas.

Analisis situasi

1) Identifikasi masalah kesehatan ibu.

Melakukan identifikasi masalah kesehatan ibu yang ada di Puskesmas Sumbersari (lihat
lembar Kasus Puskesmas Sumbersari). Identifikasi masalah kesehatan ibu, dilakukan
dengan melihat angka kematian, cakupan program, pencapaian target program,
kemudian melihat besarnya angka DO antara K1 dan K4 dan Pn (persalinan nakes), dll.
Kegiatan identifikasi masalah dengan menggunakan matrik.

Contoh matrik identifikasi masalah kesehatan.


Nama program : Upaya Kesehatan Ibu Puskesmas Sumbersari tahun 2011

Program Jenis pelayanan Target Cakupan Pencapaian Masalah


Kesehatan Cakupan
Ibu
ibu hamil Kunjungan K1
Kunjungan K4
Pemberian Fe 1
Pemberian Fe 3
Imunisasi TT1
Imunisasi TT2
ibu Ibu bersalin
bersalin ditolong oleh
tenaga
kesehatan
Ibu nifas Pemeriksanan
nifas (KN)
KB
ibu risti Penanganan ibu
hamil risiko
tinggi ( Risti)

Jumlah
kematian
ibu
Masalah
kesehatan
ibu
lainnya :

2) Menetapkan urutan prioritas


masalah

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 23


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Contoh matrik penetapan urutan prioritas masalah


Nama progaram : Upaya Kesehatan : ................................

Parameter Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4


Persalinan Penanganan Imunisasi TT Pemberian
nakes ibu risti Fe
Tingkat Urgensi (U) 5 5 4 5
Tingkat keseriusan (S) 5 5 4 4
Tingkat Perkembangan (G) 5 4 4 4
UxSxG 5x5x5=125 100 64 80

 Masalah prioritas 1 adalah rendahnya persalinan yang


ditolong tenaga kesehatan
 Masalah prioritas 2 adalah rendahnya penanganan ibu risti
 Masalah prioritas 3 adalah cakupan imunisasi TT belum
mencapai target
 Masalah prioritas 4 adalam cakupan pemberian Fe pada ibu
hamil belum mencapai target

3) Melakukan kajian perilaku

Kajian perilaku dilakukan untuk mengidentifikasi perlilaku yang menjadi penyebab


masalah kesehatan yaitu dengan membandingkan perilaku saat ini dengan perilaku
yang diharapkan untuk setiap segmentasi sasaran, yang tekait dengan masalah
kesehatan prioritas yaitu Rendahnya Cakupan Persalinan Nakes.

Contoh matrik kajian perilaku :


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Sasaran Perilaku Saat ini Perilaku yang diharapkan Penyebab


Masalah
Sasaran primer
Ibu hamil.
Suami
Sasaran sekunder
Kader.
Tokoh masy.
Bidan
Sasaran tersier
Kepala Desa/ Lurah
Camat.
Masalah lainnya :

4) Merumuskan upaya pemecahan


masalah melalui intervensi promosi kesehatan.

Contoh matrik kajian perilaku :


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Sasaran Perilaku Saat Perilaku yang Penyebab Upaya


ini diharapkan Masalah mengatasi
masalah

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 24


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

(Intervensi
Promkes)
Sasaran primer
Ibu hamil.
Suami
Sasaran sekunder
Kader.
Tokoh masy.
Bidan
Sasaran tersier
Kepala Desa/
Lurah
Camat.
Upaya mengatasi
masalah lainnya
(kegiatan inovasi)

b. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penyusunan rencana usulan kegiatan ini, merupakan penetapan rincian rencana usulan
kegiatan promosi kesehatan, meliputi :
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Metode atau cara melakukan
kegiatan tersebut
5) Petugas pelaksana/ petugas yang
terlibat
6) Media yang digunakan
7) Dana yang dibutuhkan
8) Waktu pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap penyusunan Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ini, merupakan penetapan rincian rencana


pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan berdasarkan RUK yang disertai dengan jadwal
kegiatan yaitu:
8) Jenis kegiatan
9) Tujuan
10) Sasaran
11) Penanggung jawab
12) Petugas yang terlibat
13) Sumber dana
14) Waktu pelaksanaan : bisa ditulis
bulan atau minggu keberapa, bisa juga dengan “gant-chart”

Contoh: matrik RPK upaya promosi kesehatan di puskesmas.


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Jenis Tujuan Sasaran Penangung Petugas Sumber jadwal Keterangan


Kegiatan jawab yang dana pelaksanaan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 25


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

terlibat
Sasaran
primer
Ibu hamil.
Suami
Sasaran
sekunder
Kader.
Tokoh
masy.
Bidan
Sasaran
tersier
Kepala
Desa/
Lurah
Camat.
Upaya mengatasi
masalah lainnya
(kegiatan inovasi)

D. Contoh menyusun perencanaan promosi kesehatan pengendalian


PTM

a. Tahap persiapan
Pembahasan awal penyusunan promosi kesehatan ibu bersama dengan lintas program
terkait, yaitu Pengelola Promosi Kesehatan, Pengelola Program KIA, Pengelola Program
Perbaikan Gizi Masyarakat, Bagian Perencanaan dan Keuangan. Pembahasan awal ini
bisa menggunakan Tim Perencanaan Puskesmas bila sudah ada. Kegiatan pembahasan
ini dapat dilakukan melalui agenda atau kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.
Kepala Puskesmas memimpin pertemuan ini, karena sebagai penanggung jawab kinerja
puskesmas.

Analisis situasi

1) Identifikasi masalah PTM.

Melakukan identifikasi masalah kesehatan ibu yang ada di Puskesmas Sumberagung


(lihat lembar Kasus Puskesmas Sumberagung). Identifikasi masalah PTM yang ada di
puskesmas, dilakukan dengan melihat jumlah kasus yang ada, misalnya : kasus
hipertensi, diabetes militus, stroke, dll. Kegiatan drlanjutnya adalah melakukan
identifikasi masalah dengan menggunakan matrik identifikasi masalah PTM.

Contoh matrik identifikasi masalah PTM.


Nama program : Pengendalian PTM di Puskesmas Sumberagung Tahun 2011

PTM Jumlah kasus Target Pencapaian Masalah


Hipertensi - -

Diabetes
militus
Jantung
Stroke

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 26


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Jumlah
kematian
PTM
Masalah
kesehatan
PTM,
lainnya :

2) Menetapkan urutan prioritas


masalah

Contoh matrik penetapan urutan prioritas masalah


Nama progaram : Upaya Kesehatan : ................................

Parameter Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4


hipertensi Diabetes Jantung Penyakit
Millitus sendi
Tingkat Urgensi (U) 5 5 4 5
Tingkat keseriusan (S) 5 5 4 4
Tingkat Perkembangan (G) 5 4 4 4
UxSxG 5x5x5=125 100 64 80

3) Melakukan kajian perilaku

Kajian perilaku dilakukan untuk mengidentifikasi perlilaku yang menjadi penyebab


masalah kesehatan yaitu dengan membandingkan perilaku saat ini dengan perilaku
yang diharapkan untuk setiap segmentasi sasaran, yang tekait dengan masalah
kesehatan prioritas yaitu Tingginya Kasus Hipertensi Di Puskesmas Sumberagung.

Contoh matrik kajian perilaku :


Nama program: Upaya Kesehatan : Pengendalian Hipertensi Di Puskesmas B Tahun
2015.

Sasaran Perilaku Saat ini Perilaku yang diharapkan Penyebab


Masalah
Sasaran primer
Laki-laki berisiko
Perempuan berisiko
Sasaran sekunder
Kader.
Tokoh masy.
Bidan
Sasaran tersier
Kepala Desa/ Lurah
Camat.
Masalah lainnya :

4) Merumuskan upaya pemecahan


masalah melalui intervensi promosi kesehatan.

Contoh matrik kajian perilaku :

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 27


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Nama program: Upaya Kesehatan : Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian


Penyakit Hipertensi Di Puskesmas B Tahun 2015

Sasaran Perilaku Saat Perilaku yang Permasalahan Upaya


ini diharapkan mengatasi
masalah
(Intervensi
Promkes)
Sasaran primer
Ibu hamil.
Suami
Sasaran sekunder
Kader.
Tokoh masy.
Bidan
Sasaran tersier
Kepala Desa/
Lurah
Camat.
Upaya mengatasi
masalah lainnya
(kegiatan inovasi)

b. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Penyusunan rencana usulan kegiatan ini, merupakan penetapan rincian rencana usulan
kegiatan promosi kesehatan, meliputi :
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Metode atau cara melakukan
kegiatan tersebut
5) Petugas pelaksana/ petugas yang
terlibat
6) Media yang digunakan
7) Dana yang dibutuhkan
8) Waktu pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap penyusunan Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan ini, merupakan penetapan rincian rencana


pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan berdasarkan RUK yang disertai dengan jadwal
kegiatan yaitu:
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Penanggung jawab
5) Petugas yang terlibat
6) Sumber dana
7) Waktu pelaksanaan : bisa ditulis
bulan atau minggu keberapa, bisa juga dengan “gant-chart”

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 28


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Contoh: matrik RPK upaya promosi kesehatan di puskesmas.


Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Jenis Tujuan Sasaran Penangung Petugas Sumber jadwal Keterangan


Kegiatan jawab yang dana pelaksanaan
terlibat
Sasaran
primer

Sasaran
sekunder
Kader.
Tokoh
masy.
Bidan
Sasaran
tersier
Kepala
Desa/
Lurah
Camat.
Upaya mengatasi
masalah lainnya
(kegiatan inovasi)

Daftar pustaka :
1. Nutbeam, Don. Health Promotion Glossary. Geneve: World Health
Organization, 1998
2. Gde, Munnjaya, Manajemen Kesehatan, Jakarta, 2004.
3. Kemenkes, Bina Kesehatan Masyarakat , Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskemas, Jakarta, 2006.
4. Trihono, Manajemen Puskemas Berbasis Paradigma Sehat, Jakarta, 2006
5. Kemenkes, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Promosi Kesehatan di
Puskesmas, Jarkarta, 2006.
6. Pekerti, Rudi. Modul Promosi Kesehatan, Advokasi, jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2011
7. Pekerti, Rudi. Modul Promosi Kesehatan, Advokasi, Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2011
8. Adnan Mahmoed , Revitalisasi Puskesmas, Jakarta, 2012,
9. Tim Penyusun, Etika Promosi Kesehatan , Jakarta: PPKMI, 2012
10. Crib, Allan dan Peter Duncan. Health Promotion Professional Ethic. Oxford:
Blackwell Publishing, 2002
11. Pekerti, Rudi “Bunga Rampai Pengalaman Program Nasional Pemberian
Makanan Bayi dan Anak Dampingan Wahana Visi Indonesia,” Jakarta : Wahana Visi Indonesia
2014

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 29


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Lampiran :
1. Lembar KASUS A :

MENINGKATNYA ANGKA KEMATIAN IBU DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI

Berdasar laporan Puskesmas Sumbersari menyebutkan banwa Angka Kematian Ibu tahun 2010
sebanyak 6 kasus. Apabila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, maka tahun 2010 AKI
di wilayah keja Puskesmas Sumbersari meningkat secara drastis. Dimana pada tahun 2006 hanya
ditemukan 1 kasus, sedangkan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 tidak ditemukan kasus AKI. Jadi
terjadi kenaikan proporsi jumlah kasus AKI sebesar 500% sejak tahun 2006. Disisi lain Puskesmas
Sumbersari selama kurun waktu 2010 telah melaksanakan serangkaian program untuk mengatasi hal
tersebut itu salah satunya adalah penempatan bidan desa di setiap desa,

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Puskesmas Sumbersari, dari seluruh kasus AKI yang
ditemukan sejak tahun 2006 sampai 2010, berdasarkan lokasi penemuan kasus, dapat dijelaskan
sebagai berikut: 33% kasus ditemukan di Kecamatan Sumbersari yang berdekatan dengan lokasi
Puskesmas Sumbersari, 33% kasus ditemukan di kecamatan Wirolegi yang berdekatan dengan
fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu), 16% kasus ditemukan di wilayah
kecamatan Karang Rejo yang berdekatan dengan fasilitas kesehatan berupa Polindes, dan 16% kasus
ditemukan di Kecamatan Tegal Gede yang berdekatan dengan fasilitas kesehatan berupa Pustu.

Permasalahan akses pada pelayanan kesehatan yang kurang memadai juga menjadi pemicu
tingginya Angka Kematian Ibu. Terutama terjadi di wilayah yang terpencil, kerap sekali ditemukan
masalah ini. Puskesmas Sumbersari sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan yang memadai
ternyata tidak sampai menjangkau pada seluruh perempuan yang membutuhkan. Padahal dari sisi
letak sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Hal ini bisa disebabkan karena rendahnya kontribusi
perempuan dalam memutuskan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Terbatasnya sarana dan prasarana yang mudah terjangkau perempuan, baik untuk pencegahan
penyakit maupun pengobatan, sehingga ketergantungan perempuan pada laki-laki untuk
pengambilan keputusan yang berdampak pada kesehatan perempuan masih tinggi, seperti
penentuan untuk ke dokter, keikutsertaan KB, penanganan gagal KB, periksa kehamilan, hingga
persalinan.

Dari laporan kegiatan Puskesmas Sumbersari tahun 2010, diketahui bahwa jumlah ibu hamil adalah
1.231 orang, cakupan K1 (98,9%), K4 (77,5), minum Fe1 bumil (86,1%), minum Fe3 (79,2), Imunisasi
TT 1 (92,4%), Imunisasi TT2 (76,2%), persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (66,6%), layanan ibu
nifas (61,4%) , jumlah ibu risti diwilayah puskesmas Sumbersari adalah 246 ibu hamil, yang
mendapat pelayanan hanya 19,5%.

Selain masalah akses pelayanan yang kurang memadai, AKI dipicu pula oleh masalah akses pada
petugas kesehatan yang berkompeten. Ada kemungkinan masyarakat di wilayah kecamatan
Sumbersari tidak memiliki masalah dalam menjangkau letak Puskesmas Sumbersari, namun dari sisi
tenaga kesehatan yang ada mungkin masih terbatas. Karena di Puskesmas hanya tersedia Bidan saja,
tanpa ada dokter spesialis kandungan. Padahal ada beberapa komplikasi kehamilan dan persalinan
yang membutuhkan penanganan dari dokter spesialis. Ini menjadi kendala di Indonesia, mengingat
kebijakan yang di tingkat Puskesmas hanya menyediakan jasa bidan. Pola penyebab kematian di atas
menunjukkan bahwa pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 30


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Berdasarkan laporan Puskesmas Sumbersari tentang tempat kematian ibu sebagai berikut: dari
seluruh kasus yang ditemukan sejak tahun 2006 sampai tahun 2010, 16% kasus bertempat di rumah,
0 % kasus di perjalanan dan 83% kasus di tempat pelayanan kesehatan.

Dari data diatas, tampak bahwa kasus AKI justru banyak terjadi di tempat pelayanan kesehatan.
Kematian Ibu bisa saja terjadi di tempat pelayanan kesehatan karena keterlambatan rujukan.
Tingginya angka kematian maternal di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih mampu. Faktor waktu
dan transportasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya kematian ibu dan bayi, yang disebabkan oleh tiga
terlambat. Keterlambatan yang pertama adalah keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk
mencari perawatan kesehatan apabila terjadi komplikasi obstetrik. Keadaan ini terjadi karena
berbagai alasan, termasuk di dalamnya adalah keterlambatan dalam mengenali adanya masalah,
ketakutan pada rumah sakit atau ketakutan terhadap biaya yang akan dibebankan di sana, atau
karena tidak adanya pengambil keputusan, misalnya keputusan untuk mencari pertolongan pada
tenaga kesehatan harus menunggu suami atau orang tua yang sedang tidak ada di tempat. Hal ini
membuktikan bahwa posisi perempuan dalam pengambilan keputusan penting yang menyangkut
keselamatan dan kesehatan jiwanya masih bergantung pada laki-laki dan keluarganya / masih
rendah. Kondisi di atas bisa terjadi akibat dari kemiskinan yang menimpa beberapa keluarga di
wilayah kerja Puskesmas Sumbersari. Penting untuk dipahami bahwa kemiskinan bukan hanya
terjadi akibat struktur yang tidak memihak, namun juga rendahnya perlindungan komunitas atas
kepemilikan dan pengelolaan aset oleh perempuan. Rendahnya kontrol perempuan terhadap aset
keluarga dan sumberdaya adalah pendorong terjebaknya perempuan dalam lingkaran kemiskinan.
Keterlambatan yang kedua ialah faktor yang berasal dari kondisi eksternal individu yaitu jarak,alat
transportasi,kondisi jalan,biaya hingga menimbulkan terjadinya fase terlambat dalam mencapai
fasilitas kesehatan. Keterlambatan yang ketiga ialah faktor yang berasal dari tenaga ahli yaitu
kualitas perawatan,bahan medis dan non medis, tenaga profesional biaya hingga menimbulkan
terjadinya fase terlambat dalam penanganan yang memadai. Di beberapa desa sudah ada
kegiatan UKBM kesehatan ibu, tetapi saat ini sudah tidak aktif lagi, ada beberapa alasan
yaitu sibuk bekerja, ada anggota yang aktif, pindah keluar kota, tidak ada dana untuk
pertemuan, dll.

Dari berbagai hal yang dikemukakan diatas, perlu dikembangkan strategi Puskesmas untuk
mengatasi berbagai hambatan yang memberikan kontribusi terhadap meningkatnya angka kematian
ibu diwilayah kerjanya dengan melibatkan peran berbagai sector dan masyarakat diwilayah kerjanya.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 31


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Lampiran :
2. Lembar KASUS B:

PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG SEMAKIN MENINGKAT


DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERAGUNG

Puskesmas Sumberagung letaknya di Kecamatan Kota yang mempunyai 3 Kelurahan, 6 RW dan 27


RT. Puskesmas Sumberagung sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan masyarakat, dari sisi
letak sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Namun masalah petugas kesehatan yang kurang
memadai, masalah juga pada petugas kesehatan yang kurang berkompeten. Karena di Puskesmas
hanya tersedia 1 dokter, 1 dokter gigi, 2 Bidan saja, 1 perawat merangkap tenaga surveilans , 1
tenaga kesling merangkap tenaga promkes yang belum mengikuti pelatihan promkes karena baru
menggantikan tenaga promkes yang lama pindah tempat, 1 tenaga gizi dan 3 tenaga penunjang yang
merupakan tenaga honorer.
Berdasarkan laporan Puskesmas Sumberagung tentang penyebab kematian telah terjadi pergeseran
dalam 5 tahun terakhir ini, dari penyebab kematian penyakit menular ke penyebab kematian
karena penyakit tidak menular yaitu, hipertensi, jantung dan penyakit paru. Kematian karena PTM
dari 41% tahun tahun 2009 menjadi 59,5% tahun 2014. Stroke penyebab kematian tertinggi, 15,4%
disusul hipertensi 7,8%, TB, 7,5, cedera 6,5%7%, DM 5,9% dan penyakit jantung 5,6%,
Kebanyakan kasus yang dibawa ke Puskesmas sudah dalam keadaan parah dan ditambah dengan
pola hidup masyarakat, masih banyak perokok, kurang aktifitas fisik dan kurang makan sayur dan
buah. Kebanyakan penduduk kerja di perusaahaan baik formal seperti perusahaan garment,
makanan ringan/snack maupun non formal seperti dodol, anyaman, daster. Penduduk banyak yang
menyantap makanan siap saji yang kurang terjaga food hyginesnya.
Diwilayah Puskesmas Sumberagung mempunyai 3 SD 1 SMP dan 1 SMA. Disamping itu juga masin-
masing kelurahan sudah mempunyai Posyandu namun hampir separonya mulai tidak aktif , ada
beberapa alasan yaitu sibuk bekerja, ada anggota yang aktif, pindah keluar kota, tidak ada
dana untuk pertemuan, dll.

Dari berbagai hal yang dikemukakan diatas, perlu dikembangkan strategi Puskesmas untuk
mengatasi berbagai hambatan yang memberikan kontribusi terhadap pengendalian penyakit tidak
menular diwilayah kerjanya dengan melibatkan peran berbagai sector dan masyarakat.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 32


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

3. Lembar kerja 1 : Matrik Identifikasi Masalah Kesehatan

Matrik identifikasi masalah kesehatan.


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Program Jenis Target Pencapaian Masalah


pelayanan/
Jumlah kasus

4. Lembar kerja 2 : Matrik Penetapan Urutan Prioritas Masalah


Kesehatan

Matrik Penetapan Urutan Prioritas Masalah Kesehatan


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

No. Parameter Masalah

A B C D

1. Kegawatannya

2. Mendesaknya

3. Penyebarannya

4. Kemudahan mengatasi masalah

5. Keinginan masyarakat

Jumlah nilai

Cara menetapkan masalah yang prioritas bisa dilakukan melalui berbagai pertimbangan,
diantaranya dengan cara menetapkan skoring dari beberapa parameter sebagai berikut yaitu
berdasarkan:

a) Kegawatannya: besar/kecilnya akibat masalah kesehatan ini bagi masyarakat.


b) Mendesaknya: berkaitan dengan waktu. Kalau tidak segera ditanggulangi akan
menimbulkan akibat yang serius.
c) Penyebarannya: semakin banyak penduduk atau semakin luas wilayah yang terkena,
menjadi semakin penting.

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 33


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

d) Kemudahan mengatasi masalah, yaitu berkaitan dengan ketersediaan sumberdaya dan


kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi masalah tersebut dana, sarana,
tenaga, dan teknologinya.
e) Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatannya.
Biasanya nilai skoring berkisar 1-6, bila masalahnya gawat bisa diberi nilai 6 atau 5,
sedangkan bila ringan bisa diberi nilai 1 atau 2. Masalah prioritas adalah masalah yang
mempunyai total nilai paling besar.

Matrik Penetapan Urutan Prioritas Masalah Kesehatan Dengan Parameter USG


Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Parameter Masalah A Masalah B Masalah C Masalah D


Tingkat Urgensi (U)
Tingkat keseriusan (S)
Tingkat Perkembangan (G)
Total nilai : U x S x G

Penetapan urutan prioritas masalah dapat juga dilakukan dengan memberikan nilai skoring
pada parameter / kriteria : tingkat urgensinya (U), tingkat keseriusannya (S) serta tingkat
perkembangannya (G). Nilai skoring mulai 1-5, Nilai semakin besar diberikan jika tingkat
urgensinya sangat besar, atau tingkat keseriusan dan perkembangannya semakin
memprihatinkan apabila tidak segera diatasi.

5. Lembar kerja 3 : Matrik Analisis / Kajian Perilaku Sasaran Promosi


Kesehatan

Matrik Analisis / Kajian Perilaku Sasaran Promosi Kesehatan

Nama program : Upaya Kesehatan : ....................................................

Masalah Sasaran Kajian Perilaku Perilaku Saat Perilaku yang Penyebab


kesehatan Ini diharapkan Masalah
prioritas

1. Sasaran Primer

 ...........
................
 ...........
...............
2. Sasaran Sekunder

 ...........
...............
 ...........
..............
B. Sasaran Tersier
 .....................
....

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 34


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

 .....................
...

6. Lembar kerja 4 : Matrik Analisis Potensi dan Peran Masyarakat


Dalam Melakukan Upaya Promosi Kesehatan

Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Penyebab Perilaku Upaya promosi Potensi dan peran masyarakat


Sasaran kesehatan untuk yang dapat mendukung upaya
mengatasi perilaku promosi kesehatan dalam
sasaran yang menjadi mengatasi masalah kesehatan
penyebab masalah
Potensi Peran/dukungan
kesehatan
yang diharapkan

1. Sasaran Primer

 ...............
............
 ...............
...........
2. Sasaran Sekunder

 ...............
...........
 ...............
..........
 ...............
..........
C. Sasaran Tersier
 .........................
 ........................
 ........................

7. Pedoman Diskusi Kelompok Identifikasi Jenis Kegiatan Promosi


Kesehatan

a. Peserta dibagi tiga kelompok (setiap kelompok terdiri dari 10-11 orang).
b. Setiap kelompok ditugaskan untuk berdiskusi melakukan identifikasi jenis
kegiatan promosi kesehatan. Adapun tugas setiap kelompok adalah sebagai berikut:
 Kelompok 1 : melakukan identifikasi jenis kegiatan promosi kesehatan yang
tepat untuk sasaran primer dalam upaya mempercepat penurunan AKI di Puskesmas
Sumbersari (kelas A) dan upaya pengendalian PTM di Puskesmas Sumberagung (kelas B).
 Kelompok 2 : melakukan identifikasi jenis kegiatan promosi kesehatan yang
tepat untuk sasaran sekunder dalam upaya mempercepat penurunan AKI di Puskesmas
Sumbersari (kelas A) dan upaya pengendalian PTM di Puskesmas Sumberagung (kelas B).

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 35


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

 Kelompok 3 : melakukan identifikasi jenis kegiatan promosi kesehatan yang


tepat untuk sasaran tersier dalam upaya mempercepat penurunan AKI di Puskesmas
Sumbersari, (kelas A) dan upaya pengendalian PTM di Puskesmas Sumberagung (kelas
B).
c. Waktu diskusi : 15 menit. Hasil diskusi setiap kelompok ditulis di kertas flipchart.
d. Setiap kelompok diminta untuk menyajikan hasil diskusi, dan kelompok yang
lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan.

8. Pedoman Diskusi Kelompok Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Promosi Kesehatan

a. Peserta dibagi tiga kelompok (setiap kelompok terdiri dari 10-11 orang).
b. Setiap kelompok ditugaskan untuk berdiskusi menyusun rencana usulan
kegiatan promosi kesehatan dalam mendukung upaya percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu di Puskesmas Sumbersari (kelas A) dan pengendalian PTM (kelas B), tugas
setiap kelompok adalah:
 Kelompok 1 : menyusun RUK promosi kesehatan untuk sasaran primer .
 Kelompok 2 : menyusun RUK promosi kesehatan untuk sasaran primer.
 Kelompok 3 : menyusun RUK promosi kesehatan untuk sasaran tersier.
c. Waktu diskusi: 20 menit. Hasil diskusi setiap kelompok ditulis di kertas flipchart.
d. Setiap kelompok diminta untuk menyajikan hasil diskusi, dan kelompok yang
lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan.

9. Lembar kerja : Rencana Usulan Kegiatan Promosi Kesehatan

Nama program : Upaya Kesehatan : ................................

Jenis kegiatan Tujuan Sasaran Metode Petugas Media Dana Waktu


dalam pelaksana
mengatasi
masalah
kesehatan
terkait
dengan
perilaku
sasaran

1. Sasaran primer

2. Sasaran sekunder

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 36


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

3. Sasaran tersier

10. Pedoman Diskusi Kelompok : Penyusunan RPK Promosi Kesehatan

a. Peserta dibagi dalam tiga kelompok (setiap kelompok terdiri dari 10-11 orang).
Semua kelompok diminta berdiskusi untuk menyusun RPK promosi kesehatan ibu di
Puskesmas Sumbersari (kelas A) dan RPK Promosi Pengendalian PTM (kelas B) . Penyusunan
RPK berdasarkan RUK yang telah disusun sebelumnya. Adapun tugas setiap kelompok adalah
:
 Kelompok 1 : menyusun RPK bagi sasaran primer
 Kelompok 2 : menyusun RPK bagi sasaran sekunder
 Kelompok 3 : menyusun RPK bagi sasaran tersier
b. Tujuan diskusi ini adalah tersusunnya RPK promosi kesehatan di puskesmas
dalam upaya mengatasi masalah yang ada.
c. Waktu Diskusi : 45 menit .
d. Hasil diskusi kelompok di tulis di kertas flipchart.
e. Setiap kelompok diminta untuk menyajikan hasil diskusinya, waktu penyajian
dan tanggapan untuk setiap kelompok : 15 menit
f. Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap
penyajian kelompok yang sedang menyajikan.

11. Lembar kerja : Matrik Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


(RPK) Promosi Kesehatan

Nama program: Upaya Kesehatan : ................................

Jenis Kegiatan Tujuan Sasaran Penangung Petugas Sumber Jadwal Keterangan


jawab yang dana pelaksanaan
terlibat
Sasaran
primer

Sasaran
sekunder

Sasaran
tersier

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 37


Materi Inti 1
Perencanaan Promosi Kesehatan

Modul Pelatihan Promosi Kesehatan Bagi Petugas Puskesmas Tahun 2015 38

Anda mungkin juga menyukai