Anda di halaman 1dari 4

BAB I

1.1. Latar Belakang


Sering dengan perkembanganzaman persaingan bisnis menjadisangat
pesat dan berkembang, baik dipasar domestic maupun internasional. Untuk
mendapatkan lahan usaha perusahaan harus mampu memeberikan layanan
yang baik serta memberi kepuasan kepada para konsumen, contohnya dengan
memberikan produk yang bermutu, hemat dari segi harga atau yang sering
dibilang murah, dan ready stock. Produk yang berkualitas dan pelayanan
yang lebih baik dari pada pesaing menjadi beberapa keunggulan kami.
Seorang pelanggan adalah raja, maka dari itu dibutuhkan pelayanan yang
baik dan kinerja yang bagus dalam pengelolaannya.
Peluang bisnis salah satunya ada dalam bidang kesehatan karena di
kalangan masyarakat pasti mengalami gangguan kesehatan dan tidak akan
pernah ada habisnya. Dalam masalah yang timbul di masyarakat tersebut
dapat dijadikan peluang bisnis sehingga selain dapat membantu
mengatasi/mencegah masalah dalam hal kesehatan kami juga dapat
mengambil keuntungan dari mengatasi/mencegah masalah kesehatan
tersebut. Misalnya saja saat ini di Indonesia masih terdapat kasus stunting
dimana sepertiga anak balita masih mengalami malnutrisi stunting, wasting,
ataupun berat badan berlebih, sementara dua pertiga anak balita beresiko
menderita malnutrisi dengan kelaparan terselubung akibat asupan makan
yang tidak berkualitas. Pola ini mencerminkan tiga beban malnutrisi yaitu
gizi buruk, kelaparan terselubung, dan berat berlebih yang mengancam
kelangsungan hidup, tumbuh kembang anak dan perkembangan suatu bangsa.
(UNICEF,2018)
FISIPOL UGM menuliskan sebagai Negara yang sedang berkembang
dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa
ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yangnsudah
lebih maju. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan, khususnya soal
gizi. (Raditya,2019) Masalah gizi tersebut meliputi Underweight, Stunting,
Wasing dan defisiensi mikronutrien. Berdasarkan data prevalensi balita
stunting yang dikumpulkan Word Health Organization (WHO), Indonesia
termasuk ke dalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia
Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita
stunting di Indonesia tahun 200-2017 adalah 36,4%. (Kemenkes RI, 2018)
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 untuk Nasional,
Prevalensi Underweight 17,7%, Stunting 30,8%, Wasting 12,2%, Indonesia
merupakan salah satu Negara dengan prevalensi stunting cukup tinggi.
Riskesdas melaporkan prevalensi stunting secara Nasional dari tahun ke
tahun berturut-turut dari tahun 2007,2010,2013 dan 2018 adalah
36,8%,34,6%, 37% dan 30,8%.(Riskedas,2018). Data hasil pemantauan
status gizi (PSG) yang dilakukan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2018. Berdasarkan data Balibangkes Kemenkes RI yang dimuat dalam
profil Kesehatan Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah menduduki urutan
kesepuluh untuk proporsi stunting (TB/U) dengan angka kejadian stunting
pada balita sebesar 31,26%. (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia,2020)
Melihat dari data-data yang ada saat ini maka kami ingin membuat
produk untuk mengatasi masalah tersebut dan menjadikannya peluang bisnis.
Adapun produk yang ingin kami buat ini adalah produk yang berkaitan
dengan masalah pencegahan stunting dimana masalah stunting ini hanya bisa
dicegah di seribu hari pertama kehidupan yaitu dimulai sejak kehamilan 0
bulan sampai anak berusia 2 tahun maka kami berniat untuk membuka usaha
pembuatan Makanan Pendamping Asi Susu Ibu (MPASI) home made
yang sesuai dengan standar yang diberikan WHO.
Kelompok kami sangat tertarik untuk membuat dan menyediakan
MPASI Home Made untuk para ibu-ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan.
Karena saat ini banyak ibu-ibu terutama ibu-ibu pekerja yang masih
memberikan bayinya MPASI instan yang tidak sesuai dengan standar yang
diberikan oleh WHO dimana dalampembuatan MPASI harus memperhatikan
Usia, frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi dan Kebersihan. Sehingga kami
tertarik menyediakan prodak MPASI Home Made berstandar WHO. Selain
itu masyarakat saat ini sudah mulai malas dalam pembuatan makan bayi
sendiri. Zaman dahulu orang dalam membuat makanan bayi masih cukup
semangat tetapi pada perkembangan zaman orang mulai malas dalam
membuat makanan bayi sendiri, mereka lebih suka yang praktis, tidak mau
susah, semuanya pengen tersedia. Saat ini bubur bayi menjadi pilihan untuk
mereka yang sudahmempunyai anak. Bubur bayi ini menjadi pilihan
masyarakat karena banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, selain harga
yang terjangkau disitu terdapat berbagai macam menu sayuran yang
terkandung dalam bubur bayi tersebut. Dari fenomena diatas maka sangat
cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah usaha jualan Bubur MPASI
Home Made yang berstandar WHO, dimana dari segi rasa memenuhi
konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga
terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

1.2. Visi dan Misi Perusahaan


Visi:
Menghasilkan suatu produk berkualitas industri makanan bayi dan balita
dengan keunggulan produk dan pelayanan yang berorientasi yang dapat
diperoleh manfaatnya bagi khalayak masyarakat.
Misi:
1. Membangun totalitas terhadap kualitas produk dan pelayanan
2. Untuk meningkatkan soladaritas antar mahasiswa
3. Memberikan nilai tambah terhadap proses dan produk MPASI Home
Made.
1.3. Jenis Usaha yang Dikelola
- Pembuatan dan penjualan MPASI Home Made
1.4. Tujuan
- Menyediakan menu MPASI rumahan yang sesuai dengan standar WHO
yaitu sesuai Usia, Frekuensi, Jumlah, Teksture, dan tetap Hygienis.
BAB II
KEGIATAN DAN PEMASARAN

2.1 Lingkungan Usaha


Lingkungan pergaulan ibu-ibu diperkantoran, dipuskesmas tempat
kami bekerja, dilingkungan sosial media. Oleh karena itu kami bertekad
mengembangkan usaha penjualan produk MPASI Home Made tersebut
berdasarkan sasaran konsumen dan ditunjang dari banyaknya peluang dalam
mengembangkan jenis usaha ini.
2.2 Kondisi Pasar
Melihat peluang usaha dari banyaknya ibu-ibu yang kesulitan
menyediakan makanan untuk bayinya, maka kami menjual produk untuk
mengatasi masalah tersebut dengan membantu ibu-ibu terutama ibu pekerja
untuk tetap bisa memberikan makanan pendamping terbaik untuk bayinya.
Namun jika melihat pengusaha-pengusaha yang bergerak pada bidang usaha
yang sama, memang sudah cukup banyak yang menjual minuman. Tetapi
kami menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda serta kreatif dari produk-
produk yang telah ada, yaitu dengan menyediakan MPASI Home Made yang
sesuai dengan panduan WHO dilihat dari Usia, Frekuensi, Jumlah, Tekstur,
Variasi dan hygianis. Dengan ini, kami yakin produk kami mampu bersaing
dan laku di pasaran.
2.3 Rencana Pemasaran
Dalam menjalankan bisnis penjualan MPASI Home Made ini, bukan
hanya modal dan produk yang berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek
pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat
menghasilkan omset sesuai target. Bisnis penjualan MPASI Home Made ini
merupakan salah satu bisnis yang memiliki potensi cukup besar, tidak sedikit
dari pelaku bisnis yang maraup untung dari usaha ini.
Awal mula, kami mulai membuat sesuatu yang unik, berkualitas
tinggi, serta menyehatkan. Untuk menjalankan usaha penjualan MPASI
Home Made ini, kami menyusun beberapa strategi untuk pemasaran produk.
Strategi pemasaran yang akan kami gunakan, yaitu:
1. Dari mulut ke mulut

Anda mungkin juga menyukai