Sering dengan perkembanganzaman persaingan bisnis menjadisangat pesat dan berkembang, baik dipasar domestic maupun internasional. Untuk mendapatkan lahan usaha perusahaan harus mampu memeberikan layanan yang baik serta memberi kepuasan kepada para konsumen, contohnya dengan memberikan produk yang bermutu, hemat dari segi harga atau yang sering dibilang murah, dan ready stock. Produk yang berkualitas dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing menjadi beberapa keunggulan kami. Seorang pelanggan adalah raja, maka dari itu dibutuhkan pelayanan yang baik dan kinerja yang bagus dalam pengelolaannya. Peluang bisnis salah satunya ada dalam bidang kesehatan karena di kalangan masyarakat pasti mengalami gangguan kesehatan dan tidak akan pernah ada habisnya. Dalam masalah yang timbul di masyarakat tersebut dapat dijadikan peluang bisnis sehingga selain dapat membantu mengatasi/mencegah masalah dalam hal kesehatan kami juga dapat mengambil keuntungan dari mengatasi/mencegah masalah kesehatan tersebut. Misalnya saja saat ini di Indonesia masih terdapat kasus stunting dimana sepertiga anak balita masih mengalami malnutrisi stunting, wasting, ataupun berat badan berlebih, sementara dua pertiga anak balita beresiko menderita malnutrisi dengan kelaparan terselubung akibat asupan makan yang tidak berkualitas. Pola ini mencerminkan tiga beban malnutrisi yaitu gizi buruk, kelaparan terselubung, dan berat berlebih yang mengancam kelangsungan hidup, tumbuh kembang anak dan perkembangan suatu bangsa. (UNICEF,2018) FISIPOL UGM menuliskan sebagai Negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yangnsudah lebih maju. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan, khususnya soal gizi. (Raditya,2019) Masalah gizi tersebut meliputi Underweight, Stunting, Wasing dan defisiensi mikronutrien. Berdasarkan data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan Word Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 200-2017 adalah 36,4%. (Kemenkes RI, 2018) Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 untuk Nasional, Prevalensi Underweight 17,7%, Stunting 30,8%, Wasting 12,2%, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan prevalensi stunting cukup tinggi. Riskesdas melaporkan prevalensi stunting secara Nasional dari tahun ke tahun berturut-turut dari tahun 2007,2010,2013 dan 2018 adalah 36,8%,34,6%, 37% dan 30,8%.(Riskedas,2018). Data hasil pemantauan status gizi (PSG) yang dilakukan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018. Berdasarkan data Balibangkes Kemenkes RI yang dimuat dalam profil Kesehatan Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah menduduki urutan kesepuluh untuk proporsi stunting (TB/U) dengan angka kejadian stunting pada balita sebesar 31,26%. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2020) Melihat dari data-data yang ada saat ini maka kami ingin membuat produk untuk mengatasi masalah tersebut dan menjadikannya peluang bisnis. Adapun produk yang ingin kami buat ini adalah produk yang berkaitan dengan masalah pencegahan stunting dimana masalah stunting ini hanya bisa dicegah di seribu hari pertama kehidupan yaitu dimulai sejak kehamilan 0 bulan sampai anak berusia 2 tahun maka kami berniat untuk membuka usaha pembuatan Makanan Pendamping Asi Susu Ibu (MPASI) home made yang sesuai dengan standar yang diberikan WHO. Kelompok kami sangat tertarik untuk membuat dan menyediakan MPASI Home Made untuk para ibu-ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan. Karena saat ini banyak ibu-ibu terutama ibu-ibu pekerja yang masih memberikan bayinya MPASI instan yang tidak sesuai dengan standar yang diberikan oleh WHO dimana dalampembuatan MPASI harus memperhatikan Usia, frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi dan Kebersihan. Sehingga kami tertarik menyediakan prodak MPASI Home Made berstandar WHO. Selain itu masyarakat saat ini sudah mulai malas dalam pembuatan makan bayi sendiri. Zaman dahulu orang dalam membuat makanan bayi masih cukup semangat tetapi pada perkembangan zaman orang mulai malas dalam membuat makanan bayi sendiri, mereka lebih suka yang praktis, tidak mau susah, semuanya pengen tersedia. Saat ini bubur bayi menjadi pilihan untuk mereka yang sudahmempunyai anak. Bubur bayi ini menjadi pilihan masyarakat karena banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, selain harga yang terjangkau disitu terdapat berbagai macam menu sayuran yang terkandung dalam bubur bayi tersebut. Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kita mendirikan sebuah usaha jualan Bubur MPASI Home Made yang berstandar WHO, dimana dari segi rasa memenuhi konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi: Menghasilkan suatu produk berkualitas industri makanan bayi dan balita dengan keunggulan produk dan pelayanan yang berorientasi yang dapat diperoleh manfaatnya bagi khalayak masyarakat. Misi: 1. Membangun totalitas terhadap kualitas produk dan pelayanan 2. Untuk meningkatkan soladaritas antar mahasiswa 3. Memberikan nilai tambah terhadap proses dan produk MPASI Home Made. 1.3. Jenis Usaha yang Dikelola - Pembuatan dan penjualan MPASI Home Made 1.4. Tujuan - Menyediakan menu MPASI rumahan yang sesuai dengan standar WHO yaitu sesuai Usia, Frekuensi, Jumlah, Teksture, dan tetap Hygienis. BAB II KEGIATAN DAN PEMASARAN
2.1 Lingkungan Usaha
Lingkungan pergaulan ibu-ibu diperkantoran, dipuskesmas tempat kami bekerja, dilingkungan sosial media. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha penjualan produk MPASI Home Made tersebut berdasarkan sasaran konsumen dan ditunjang dari banyaknya peluang dalam mengembangkan jenis usaha ini. 2.2 Kondisi Pasar Melihat peluang usaha dari banyaknya ibu-ibu yang kesulitan menyediakan makanan untuk bayinya, maka kami menjual produk untuk mengatasi masalah tersebut dengan membantu ibu-ibu terutama ibu pekerja untuk tetap bisa memberikan makanan pendamping terbaik untuk bayinya. Namun jika melihat pengusaha-pengusaha yang bergerak pada bidang usaha yang sama, memang sudah cukup banyak yang menjual minuman. Tetapi kami menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda serta kreatif dari produk- produk yang telah ada, yaitu dengan menyediakan MPASI Home Made yang sesuai dengan panduan WHO dilihat dari Usia, Frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi dan hygianis. Dengan ini, kami yakin produk kami mampu bersaing dan laku di pasaran. 2.3 Rencana Pemasaran Dalam menjalankan bisnis penjualan MPASI Home Made ini, bukan hanya modal dan produk yang berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan omset sesuai target. Bisnis penjualan MPASI Home Made ini merupakan salah satu bisnis yang memiliki potensi cukup besar, tidak sedikit dari pelaku bisnis yang maraup untung dari usaha ini. Awal mula, kami mulai membuat sesuatu yang unik, berkualitas tinggi, serta menyehatkan. Untuk menjalankan usaha penjualan MPASI Home Made ini, kami menyusun beberapa strategi untuk pemasaran produk. Strategi pemasaran yang akan kami gunakan, yaitu: 1. Dari mulut ke mulut