Anda di halaman 1dari 14

M E M A D E

MPAS I H O

KELOMPOK 14

PO 7 1 24 3 2 1 03 2
NURFAINI SA R I PO 7 1 2 4 3 2 1 0 1 4
TH URS I NA
FATIMAH O 7 1 2 4 32 1 0 0 9
P
ASRINI
LATARBELAKANG

Berdasarkan data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan Word Health


Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam Negara ketiga dengan
prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR).
Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 200-2017 adalah 36,4%.
(Kemenkes RI, 2018) Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
untuk Nasional, Prevalensi Underweight 17,7%, Stunting 30,8%, Wasting 12,2%,
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan prevalensi stunting cukup
tinggi.
Berdasarkan data Balibangkes Kemenkes RI yang dimuat dalam profil
Kesehatan Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah menduduki urutan kesepuluh
untuk proporsi stunting (TB/U) dengan angka kejadian stunting pada balita
sebesar 31,26%.
Kelompok kami sangat tertarik untuk membuat dan
menyediakan MPASI Home Made untuk para ibu-ibu yang
memiliki bayi 6-24 bulan.
Karena saat ini banyak ibu-ibu terutama ibu-ibu pekerja
yang masih memberikan bayinya MPASI instan yang tidak
sesuai dengan standar yang diberikan oleh WHO dimana
dalampembuatan MPASI harus memperhatikan Usia,
frekuensi, Jumlah, Tekstur, Variasi dan Kebersihan.
Sehingga kami tertarik menyediakan prodak MPASI Home
Made
11 VISI & MISI

Menghasilkan suatu
produk berkualitas
industri makanan bayi
dan balita dengan
2 3
keunggulan produk dan
pelayanan yang
berorientasi yang dapat Pembuatan dan
Memberikan nilai
diperoleh manfaatnya penjualan MPASI Home
Made tambah terhadap proses
bagi khalayak
dan produk MPASI Home
masyarakat.
Made..
Rencana Pemasaran

KEGIATAN DAN PEMASARAN


• Lingkungan Usaha
Lingkungan pergaulan ibu-ibu
diperkantoran, dipuskesmas tempat kami
bekerja, dilingkungan sosial media.
• Rencana Pemasaran
• Kondisi Pasar
Melihat peluang usaha dari banyaknya ibu-ibu
yang kesulitan menyediakan makanan untuk
Melihat peluang usaha dari banyaknya ibu-ibu
bayinya, maka kami menjual produk untuk
yang kesulitan menyediakan makanan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan
bayinya, maka kami menjual produk untuk
membantu ibu-ibu terutama ibu pekerja untuk
mengatasi masalah tersebut dengan
tetap bisa memberikan makanan pendamping
membantu ibu-ibu terutama ibu pekerja untuk
terbaik untuk bayinya
tetap bisa memberikan makanan pendamping
terbaik untuk bayinya
Strategi pemasaran yang
akan kami gunakan

• Dari mulut ke mulut


• Sosial media
• Menciptakan inofasi pada menu-menu yang di tawarkan
• Meningkatkan kwalitas pelayanan
• Sasaran
Sasaran dalam usaha usaha kami yaitu para ibu-ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan.

METODE PELAKSANAAN

Pra produksi
Tahap perencanaan
pada tahap perencanaan ini yang pertama kali kami lakukan adalah analisis produk dan
analisis pasar.

Tahap Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk menunjang pengadaan produk.

Tahap pengadaan produk


Pembuatan sampel produk sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas produk
Tahap promosi
Karena sistem pada MPASI Home Made kami adalah pesan antar sehingga kami pelu
melakukan promosi terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.

Produksi
Tahapan produksi merupakan tahapan inti dari kewirausahaan. Tahapan produksi
yang kami lakukan antara lain : pengadaan bahan baku, kegiatan pengolahan dan
pembuatan produk, kegiatan pengemasan dan pengepakan, serta kegiatan distribusi
kepada konsumen.

Pasca produksi
Tahapan akhir yang dilakukan adalah pelaporan yang berisikan data laporan kegiatan
dari awal sampai akhir mulai dari pra produksi sampai kepada pasca produksi yang
dilakukan dalam waktu tertentu.
Analisis SWOT
• Strengh (kekuatan)
1. Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik
2. Harga produk ekonomis
3. Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainnya
4. Penampilan yang unik dan menarik
5. Banyak diminati kalangan ibu-ibu
6. Bebas dari bahan pengawet
7. Baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh

• Weakness (kelemahan)
1. Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
2. Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Banyak pesaing di lingkungan
4. Kepercayaan masyarakat terhadap produk yang kami jual kurang
5. Permintaan pasar yang tidak menentu
6. Produk tidak tahan lama
7. Faktor tempat usaha sangat mempengaruhi kelancaran pemasaran/ bisnis
• Opportunity ( peluang/ kesempatan
1. Menjaga kualitas produk
2. Tempat yang strategis dalam penjualan
3. Budaya masyarakat konsumtif
4. Keinginan masyarakat untuk mencoba sesuatu yang baru dan unik

• Threat ( hambatan )
1. Waktu untuk menghasilkan dan memasarkan produk
2. Tempat untuk memasarkan produk
3. Banyak pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah
4. Tidak focus pada satu jenis produk
BIAYA VARIABEL 1

N
o Bahan-Bahan Jumlah Harga
1
Sawi/Pokcai 1 kg Rp.20.000
2
Beras 2 kg Rp.20.000
3
Biaya Variabel 1
Wortel 1 kg Rp.20.000
Ayam 1 kg Rp.25.000
4

5
Hati Ayam 1 kg Rp.25.000
6
Brokoli/kembang kol 1 kg Rp.33.000
 
Jumlah   Rp.143.000
BIAYA VARIABEL 2

BAHAN-BAHAN
N Jumlah Harga
o

Cup1 2 bungkus Rp.50.000

Plastik
2 2 pack Rp.20.000

Jumlah     Rp.70.000
Maka selama 1 bulan biaya untuk cup bubur dan plastic = 70.000 x 15.000 =
Rp.1.050.000.
Jadi jumlah total pengeluaran selama 1 bulan variabel 1 + variabel 2 = Rp.143.000
+ Rp.1.050.000 = Rp.1.193.000

Estimasi pendapatan
Di prediksi setiap hari mampu terjual sebanyak 35 cup MPASI Home Made per
harinya dan 245 porsi per mingg dengan harga Rp.15.000/cup. Jika
diperhitungkan skema harga per porsi Rp.15.000 x 35 porsi maka akan
mendapatkan omset Rp.525.000 per hari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai