Anda di halaman 1dari 228

PETA KOTA PALANGKA RAYA

PROFIL KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA

TAHUN 2020

Penanggung Jawab

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

Penyusun :

Ary Wijayanti, SKM, MPH


Miftakhul Hidayah, SKM
Gina Fatiah,S.Farm., Apt
Martin Luther,S.Kp.G
Septiana Dwi S.A, SKM, MPH
Tiarma Febrina D.S.T, SKM
Heriny, Amd.Keb
Dedy Irawan, S.Kep.,Ners
Linda, S.Kep., Ners
Eni Oktavia Afifah, S.KM
Riku Oktoras, A.Md. Kep

Kontributor :

BPS Kota Palangka Raya


DISDALDUK, KB, P3A Kota Palangka Raya
Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang SDK Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
RS di Wilayah Kota Palangka Raya
Profil Kesehatan 2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-NYA buku Profil Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun
2020 dapat diselesaikan.
Buku Profil kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020 merupakan gambaran
pembangunan kesehatan di wilayah Kota Palangka Raya berdasarkan indikator-
indikator, Sustainable Development Goals (SDGs), Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya serta kegiatan-kegiatan
pembangunan kesehatan yang diperlukan oleh masyarakat Kota Palangka Raya.
Harapan kami, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi instansi dan masyarakat
yang membutuhkan informasi serta dapat dipergunakan sebagai bahan perencanaan
berdasarkan fakta dan data (evidence based) guna peningkatan derajat kesehatan di
Kota Palangka Raya.
Kami menyadari bahwa Profil Kesehatan ini banyak kekurangan, baik dalam
kelengkapan, ketepatan waktu serta kemampuan analisa data. Guna kesempurnaan
penyusunan dan peningkatan mutu profil kesehatan di masa akan datang, kritik dan
saran pembaca sangat diharapkan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada instansi terkait dan semua pihak
yang telah berperan dalam penyusunan profil ini.

Palangka Raya, 5 Agustus 2021

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman i


Profil Kesehatan 2020

DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii

BAB I. GAMBARAN UMUM 1-9


A. Luas Wilayah 1
B. Jumlah Kelurahan 2
C. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur 2
D. Jumlah Rumah Tangga 3
E. Kepadatan Penduduk/Km2 4
F. Rasio Beban Tanggungan 6
G. Rasio Jenis Kelamin 7
H. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek 7
Huruf
I. Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 15 8
Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Di
Tamatkan

BAB II. SARANA KESEHATAN 10-28


A. Sarana Kesehatan 10
1. Sarana Kesehatan Pemerintah 10
2. Sarana Kesehatan Swasta 12
3. Rumah Sakit Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat 13
Darurat Level 1
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan 14
1. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di 14
Sarana Pelayanan Kesehatan
2. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana 15
Pelayanan Kesehatan
3 Indeks Kepuasan Masyarakat 17

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman ii


Profil Kesehatan 2020

C. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit 18


1. Angka Kematian Umum Penderita Yang Di Rawat di 18
RS/ Gross Death Rate (GDR)
2. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat <48 Jam/ 19
Net Death Rate (NDR)
3. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit 20
a. Bed Occupancy Rate (BOR) 20
b. Average Length Of Stay (ALOS) 21
c. Bed Turn Over (BTO) 21
d. Turn Over Interval (TOI) 22
4. Puskesmas dengan Ketersedian Obat Vaksin 23
D. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat 25
1. Cakupan Posyandu Menurut Strata 25
2. Rasio Posyandu Per 100 Balita 26
3. Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) 27

BAB III. TENAGA KESEHATAN 29-37


A. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter Umum, 29
Dokter Spesialis dan Dokter Gigi) di Sarana Kesehatan
1 Dokter Umum 29
2 Dokter Spesialis 30
3 Dokter Gigi 31
B. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (Bidan dan 32
Perawat) di Sarana Kesehatan
C. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat, 33
Kesehatan Lingkungan dan Gizi di Sarana Kesehatan
1 Tenaga Kesehatan Masyarakat 33
2 Tenaga Kesehatan Lingkungan 34
3 Tenaga Gizi 35
D. Jumlah dan Rasio Teknik Biomedika, Keterapian Fisik 36
dan Keteknisian Medik di Sarana Kesehatan
E. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (Tenaga Teknik 37
Kefarmasian dan Apoteker) di Sarana Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman iii


Profil Kesehatan 2020

BAB IV. PEMBIAYAAN KESEHATAN 38-49


A. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 38
B. Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan 40
C. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD 41
Kabupaten/Kota
D. Anggaran Kesehatan Perkapita 46
E Anggaran Kesehatan Untuk Penanggulangan Covid-19 47

BAB V. KESEHATAN KELUARGA 50-81


A. Kesehatan Ibu 51
1. Angka Kematian Ibu (AKI) 51
2. Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil 53
3. Pertolongan Persalinan & Nifas 55
4. Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah Pada 57
Ibu Hamil
a. Imunisasi Td Ibu Hamil 57
b. Pemberian Tablet Tambah Darah 58
5. Pelayanan KB 60
B. Kesehatan Anak 62
1. Kasus Kematian Anak 62
a. Angka Kematian Bayi 63
b. Angka Kematian Balita 64
2. Komplikasi Pada Neonatal 65
3. BBLR 66
4. KN1 dan KN Lengkap 67
5. ASI Eksklusif 68
6. Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita dan Prasekolah 69
7. Imunisasi 71
8. Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Balita 73
9. Cakupan Layanan Kesehatan Balita 74
10. Gizi Balita 74
11. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah 75
C. Kesehatan Usia Produktif Dan Usia Lanjut 77

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman iv


Profil Kesehatan 2020

1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 77


2. Pelayanan Kesehatan Usila (>60 Tahun) 79

BAB VI. PENGENDALIAN PENYAKIT 82-114


A. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 82
1. TB Paru 82
2. Pneumonia 88
3. HIV/AIDS 90
4. Diare 94
5. Kusta 95
6 Covid-19 96
B. Pengendalian Penyakit Yang Dapat Di Cegah Dengan 100
Imunisasi (PD3I)
1. Acute Flaccid Paralysis (AFP) 101
2. Campak 103
C. Pengendalian Penyakit Tular Vektor Dan Zoonotik 104
1. Demam Berdarah Dengue (DBD) 104
2. Malaria 106
D. Pengendalian Penyakit Tidak Menular 107
1. Hipertensi 107
2. Diabetes Melitus 110
3. Kanker 111
4. Kesehatan Jiwa 113
11011
BAB VII KEADAAN LINGKUNGAN 115-120
A. Sarana Air Minum Dengan Resiko Rendah - Sedang 115
B. Sarana Air Minum Memenuhi Syarat 116
C. Penduduk dengan Akses Terhadap Sanitasi Yang 117
Layak (Jamban Sehat)
D. Desa STBM 118
E. Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan 119
F. Tempat Pengelola Makanan Memenuhi Syarat 120
Kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman v


Profil Kesehatan 2020

DAFTAR TABEL

1. Tabel I.1 Jumlah dan Rata-Rata Rumah Tangga Kota Palangka 4


Raya Tahun 2020

2.. Tabel I.2 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan 7


Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Produktif dan Tidak
Produktif Kota Palangka Raya Tahun 2020

3. Tabel I.3 Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 9


yang Ditamatkan Menurut Jenis Kelamin Berusia 15
Tahun Keatas Kota Palangka Raya Tahun 2020

4. Tabel II.1 Puskesmas Menurut Karakteristik Wilayah Kota 10


Palangka Raya Tahun 2020

5. Tabel II.2 Puskesmas dan Jaringannya di Kota Palangka Raya 11


Tahun 2020

6. Tabel VI.1 Zona Kelurahan berdasarkan Kasus Covid-19 di Kota 100


Palangka Raya Tahun 2020

7 Tabel VI.2 Indikator DBD Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020 104

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman vi


Profil Kesehatan 2020

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar I.1 Peta Wilayah Kota Palangka Raya 1

Gambar I.2 Jumlah Kelurahan di Kota Palangka Raya 2

Gambar I.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis 3


Kelamin Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar I.4 Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2006- 5


2020

Gambar I.5 Peta Kepadatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 6


2020

Gambar I.6 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang 8


Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Kota Palangka
Raya Tahun 2010-2020

Gambar II.1 Rasio Puskesmas (Per 100.000 Penduduk) Kota 12


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.2 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta di Kota 13


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.3 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Kota Palangka Raya 15


Tahun 2010-2020

Gambar II.4 Cakupan Kunjungan Gangguan Jiwa Kota Palangka 16


Raya Tahun 2016-2020

Gambar II.5 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan 17


Kesehatan Puskesmas di Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.6 Gross Death (GDR) Di Rumah Sakit Kota Palangka 18


Raya Tahun 2020

Gambar II.7 Net Death Rate (NDR) Di Rumah Sakit Kota Palangka 19
Raya Tahun 2020

Gambar II.8 Bed Occupancy Rate (BOR) Di Rumah Sakit Kota 20


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.9 Average Length Of Stay (ALOS) Di Rumah Sakit Kota 21


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.10 Bed Turn Over (BTO) Di Rumah Sakit Kota Palangka 22
Raya Tahun 2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman vii


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.11 Turn Over Interval (TOI) Di Rumah Sakit Kota Palangka 23
Raya Tahun 2020

Gambar II.12 Persentase Persediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas 24


Kota Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar II.13 10 Besar Pemakaian Obat di Puskesmas Kota 24


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar II.14 Posyandu Balita di Kota Palangka Raya Tahun 2020 25

Gambar II.15 Rasio Posyandu Per 100 Balita di Kota Palangka Raya 26
Tahun 2015-2020

Gambar II.16 Jumlah Posbindu Menurut Puskesmas di Kota Palangka 27


Raya Tahun 2020

Gambar II.17 Jumlah Posbindu di Kota Palangka Raya Tahun 2017- 28


2020

Gambar III.1 Jumlah Dokter Umum di Sarana Kesehatan 29


(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya
Tahun 2014-2020

Gambar III.2 Jumlah Dokter Spesialis di Sarana Kesehatan 30


(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya
Tahun 2014-2020

Gambar III.3 Jumlah Dokter Gigi di Sarana Kesehatan (Puskesmas 31


dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013-
2018

Gambar III.4 Jumlah Perawat dan Bidan di Sarana Kesehatan 32


(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya
Tahun 2013-2020

Gambar III.5 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana 33


Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota
Palangka Raya Tahun 2013-2020

Gambar III.6 Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana 34


Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota
Palangka Raya Tahun 2013-2020

Gambar III.7 Jumlah Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan (Puskesmas 35


dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013-
2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman viii


Profil Kesehatan 2020

Gambar III.8 Jumlah Teknik Biomedika, Keterapian Fisik dan 36


Keteknisian Medik di Sarana Kesehatan (Puskesmas
dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013-
2020

Gambar III.9 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan 37


(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya
Tahun 2020

Gambar IV.1 Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional Menurut Jenis 39


Jaminan di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun
2014-2020

Gambar IV.2 Persentase Dana Kelurahan Yang Dimanfaatkan Untuk 40


Kesehatan Tahun 2020

Gambar IV.3 Distribusi Sumber Pembiayaan Kesehatan Kota 42


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar IV.4 Proporsi APBD Kesehatan Terhadap Total APBD Kota 42


Palangka Raya Tahun 2007-2020

Gambar IV.5 Komposisi Belanja Langsung (BL) Pada APBD 43


Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2012-2020

Gambar IV.6 Biaya Operasional Puskesmas (BOP) di Kota Palangka 44


Raya Tahun 2007-2020

Gambar IV.7 Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di 45


Kota Palangka Raya Tahun 2010-2020

Gambar IV.8 Alokasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 46


Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2014-2020

Gambar IV.9 Anggaran Kesehatan Per Kapita Kota Palangka Raya 47


Tahun 2014-2020

Gambar IV.10 Proporsi Pemanfaatan DID dalam Pengendalian Covid- 48


19 di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar IV.11 Anggaran Kesehatan untuk Penanggulangan Covid-19 49


Dinas Kesehatan Tahun 2020 per Sumber Dana

Gambar V.1 AKI di Kota Palangka Raya Tahun 2012-2020 51

Gambar V.2 Peta Sebaran Kasus Kematian Kota Palangka Raya per 52
Kecamatan

Gambar V.3 Cakupan K1 Kota Palangka Raya Tahun 2014-2020 53

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman ix


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.4 Cakupan K4 Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020 54

Gambar V.5 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Puskesmas Kota 54


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar V.6 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Persalinan di 56


Fasyankes di Kota Palangka Raya Tahun 2013-2020

Gambar V.7 Cakupan Imunisasi Td pada Ibu Hamil dan Wanita 57


Subur (WUS) di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar V.8 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Kota 60


Palangka Raya Tahun 2016-2020

Gambar V.9 Cakupan Pelayanan KB Aktif dan KB Pasca Persalinan 61


Menurut Jenis Kontrasepsi Kota Palangka Raya Tahun
2020

Gambar V.10 Jumlah Kasus Kematian (Bayi & Balita) di Kota 62


Palangka Raya Tahun 2011-2020

Gambar V.11 AKB di Kota Palangka Raya Tahun 2012-2020 63

Gambar V.12 AKABA di Kota Palangka Raya Tahun 2012-2020 64

Gambar V.13 Penanganan Komplikasi Pada Neonatal di Kota 65


Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar V.14 Kasus BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2020 66

Gambar V.15 Peta Kasus BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2020 67

Gambar V.16 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) dan 68


Penanganan Neonatus Risti di Kota Palangka Raya
Tahun 2013-2020

Gambar V.17 Cakupan ASI Eksklusif Kota Palangka Raya Tahun 69


2011-2020

Gambar V.18 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Kota 70


Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar V.19 Cakupan UCI Desa Kota Palangka Raya Tahun 2010- 71
2020

Gambar V.20 Cakupan Imunisasi Campak/ MR2 Pada Baduta Di Kota 72


Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar V.21 Angka Drop Out Imunisasi DPT/HB(1)-Campak Di Kota 73


Palangka Raya Tahun 2014-2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman x


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.22 Cakupan Pemberian Vitamin A Kota Palangka Raya 73


Tahun 2014-2020

Gambar V.23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Balita Kota 74


Palangka Raya Tahun 2016-2020

Gambar V.24 Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U,TB/U,BB/TB di 75


Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar V.25 Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Kota 77


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar V.26 Usia Produktif Mendapatkan Layanan Skrining Sesuatu 78


Standar Di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar V.27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia di Kota 81


Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar VI.1 Case Notification Rate ( CNR) TB Paru di Kota 83


Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar VI.2 Angka Pertemuan Kasus (Case Detection Rate) TB 84


Paru di Kota Palangka Raya Tahun 2013-2020

Gambar VI.3 Peta Sebaran Kasus TB Paru di Puskesmas Wilayah 85


Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.4 Persentase Orang Terduga TBC Mendapatkan 86


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standart di Kota
Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar VI.5 Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate/SR) TB 87


di Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020

Gambar VI.6 Cure Rate, Complete Rate, dan Succes Rate (SR) TB di 88
Kota Palangka Raya Tahun 2018-2020

Gambar VI.7 Proporsi Penemuan Penderita Pneumonia Balita di Kota 89


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.8 Persentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita di 89


Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020

Gambar VI.9 Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin di 93


Kota Palangka Raya Tahun 2015-2020

Gambar VI.10 Jumlah Penderita Diare Yang Berobat dan Ditangani di 94


Puskesmas Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2015 -
2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman xi


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.11 Pasien Diare Pada Balita dan Semua Golongan Umur 95
Yang Ditemukan Dan Ditangani di Kota Palangka Raya
Tahun 2019-2020

Gambar VI.12 Penderita Kusta Selesai Berobat di Kota Palangka Raya 96


Tahun 2020

Gambar VI.13 Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya 98


Tahun 2020

Gambar VI.14 Peta Zona Merah Kasus Covid-19 di Kelurahan Kota 99


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.15 Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan 101


Immunisasi (PD3I) di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.16 Penemuan Kasus AFP (Per 100.000 Penduduk Usia < 102
15 Tahun) di Kota Palangka Raya Tahun 2004-2020

Gambar VI.17 AFP Rate Non-Polio (Per 100.000 Penduduk < 15 102
Tahun) di Kota Palangka Raya Tahun 2010- 2020

Gambar VI.18 Cakupan Immunisasi Campak Pada Baduta Kota 103


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.19 Peta Kelurahan Endemis DBD Kota Palangka Raya 106
Tahun 2020

Gambar VI.20 Penderita Hipertensi Yang Berobat Ke Puskesmas di 108


Kota Palangka Raya Tahun 2010-2020

Gambar VI.21 Proporsi Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin di 109


Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.22 Penderita Hipertensi Yang Mendapatkan Pelayanan 109


Kesehatan Sesuai Stadart di Puskesmas Kota Palangka
Raya Tahun 2020

Gambar VI.23 Penderita Diabetes Mellitus di Kota Palangka Raya 110


Tahun 2006-2020

Gambar VI.24 Persentase Penderita DM Yang Mendapatkan 111


Pelayanan Kesehatan Sesuai Standart di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VI.25 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 112
di Kota Palangka Raya Tahun 2016-2020

Gambar VI.26 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat di Kota Palangka 114


Raya Tahun 2019-2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman xii


Profil Kesehatan 2020

Gambar VII.1 Hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan pada Sarana Air 115
Minum di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VII.2 Kualitas Air Minum di Kota Palangka Raya Tahun 2014- 117
2020

Gambar VII.3 Persentase Penduduk dengan Akses Terhadap Santasi 117


yang Layak (Jamban Sehat) Kota Palangka Raya
Tahun 2014-2020

Gambar VII.4 Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 118


Masyarakat di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VII.5 Status Hygiene Sanitasi Tempat-Tempat Umum di Kota 119


Palangka Raya Tahun 2020

Gambar VII.6 Status Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan 120


(TPM) di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman xiii


Profil Kesehatan 2020

BAB I
GAMBARAN UMUM

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Luas Wilayah

Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis terletak
113030’ – 114007’ Bujur Timur dan 1035’ – 2024’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Palangka
Raya adalah 2.853,5 km2. Kecamatan Rakumpit merupakan kecamatan dengan luas wilayah
terbesar yaitu 1.101,95 km2 dan luas wilayah terkecil yaitu Kecamatan Pahandut sebesar
119,41 km2. Batas-batas wilayah adalah:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan

Gambar I.1
Peta Wilayah Kota Palangka Raya

Kondisi daerah berupa dataran rendah berpasir, sebagian besar terdiri dari sungai, danau
serta rawa. Beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.300 mm3 /tahun, temperatur udara
berkisar antara 270 - 31 0 C dan kelembaban antara 70 – 90 %

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 1


Profil Kesehatan 2020

B. Jumlah Kelurahan

Secara administratif wilayah Palangka Raya terbagi menjadi 5 (lima) kecamatan dan 30
kelurahan yaitu : Kecamatan Pahandut yang terdiri dari Kelurahan Langkai, Kelurahan
Pahandut, Kelurahan Pahandut Seberang, Kelurahan Panarung, Kelurahan Tanjung Pinang, dan
Kelurahan Tumbang Rungan. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari Kelurahan Banturung,
Kelurahan Habaring Hurung, Kelurahan Kanarakan, Kelurahan Marang, Kelurahan Sei Gohong,
Kelurahan Tangkiling dan Kelurahan Tumbang Tahai. Kecamatan Jekan Raya terdiri dari
Kelurahan Bukit Tunggal, Kelurahan Menteng, Kelurahan Palangka dan Kelurahan Petuk
Ketimpun. Kecamatan Sabangau terdiri dari Kelurahan Bereng Bengkel, Kelurahan Danau
Tundai, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Kameloh Baru, Kelurahan Kereng Bangkirai dan
Kelurahan Sabaru. Kecamatan Rakumpit terdiri dari Kelurahan Bukit Sua, Kelurahan Gaung
Baru, Kelurahan Mungku Baru, Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Petuk
Berunai dan Kelurahan Petuk Bukit.
Gambar I.2
Jumlah Kelurahan di Kota Palangka Raya

7 7
7
6 6
6
5
4
4
3
2
1
0
Pahandut Jekan Raya Sebangau Bukit Batu Rakumpit

Sumber: BPS Kota Palangka Raya 2020

C. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin, menunjukan penduduk
jenis kelamin laki-laki maupun perempuan terbanyak pada golongan umur 55 - 59 tahun dan
65 – 69 tahun. Penduduk usia muda (0 – 14 tahun) sebesar: 66.237 jiwa (23,15%), usia
produktif (15 – 64 tahun) sebesar 208.657 jiwa (72,94%), usia 65 - 74 tahun sebesar 8.363 jiwa
(2,92%) dan usia > 75 tahun sebesar 2.813 jiwa (0,98%). Gambaran komposisi penduduk
seperti gambar I.3.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 2


Profil Kesehatan 2020

Komposisi penduduk menurut piramida penduduk merupakan gambaran struktur


penduduk usia muda, dewasa dan tua. Dasar piramida menunjukan jumlah penduduk,
sedangkan badan piramida menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
berdasarkan golongan umur. Struktur ini dapat menjadi dasar untuk kebijakan kependudukan,
sosial, budaya dan ekonomi.

Piramida penduduk Kota Palangka Raya menunjukan struktur penduduk muda. Dasar
piramida yang melebar menunjukan bahwa masih tingginya jumlah kelahiran. Hal ini menjadi
tantangan bagi pemerintah Kota Palangka Raya dalam menyediakan layanan kesehatan,
pendidikan dan lapangan kerja yang semakin besar. Sedangkan puncak piramida menunjukan
umur harapan hidup penduduk semakin tinggi dan harapan untuk hidup sampai usia lebih 75
tahun semakin besar.

Gambar I.3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Kota Palangka Raya Tahun 2020

75+ 1.188 1.625

70-74 1.578 1.280

65-69 3.236 2.269

60 - 64 4.547 3.738

55 - 59 9.964 6.496

50 - 54 8.127 7.171

45 - 49 11.464 9.814

40 - 44 10.851 11.676

35 - 39 13.084 11.241

30 - 34 9.576 11.313

25 - 29 11.700 11.822

20 - 24 14.788 16.335

15 - 19 11.334 13.616

10 - 14 11.806 11.102

5-9 11.115 10.353

0-4 10.961 10.900 %

15.0 10.0 5.0 0.0 5.0 10.0 15.0

Sumber: BPS Kota Palangka Raya 2020

D. Jumlah Rumah Tangga

Jumlah keluarga dilihat dari tingkat kesejahteraannya cenderung ada yang bertambah dan
ada yang berkurang. Jumlah rumah yang bertambah akan menyebabkan permintaan
perumahan juga semakin meningkat. Kebutuhan akan perumahan menjadi semakin

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 3


Profil Kesehatan 2020

bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga semakin meningkat. Berikut
jumlah dan rata – rata rumah tangga Kota Palangka Raya tahun 2020, sebagai berikut:

Tabel I.1
Jumlah dan Rata-Rata Rumah Tangga
Kota Palangka Raya Tahun 2020

Jumlah Rata - Rata


No Kecamatan
Rumah Tangga Rumah Tangga
1 Pahandut 25.492 3,94
2 Jekan Raya 39.947 3,73
3 Sebangau 4.562 4,08
4 Bukit Batu 3.810 3,79
5 Rakumpit 915 3,91
Jumlah 74.726 3,83

Berdasarkan tabel I.1 dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga di Kota Palangka Raya
Tahun 2020 paling banyak terdapat di Kecamatan Jekan Raya yaitu 39.947 rumah tangga dan
paling sedikit berjumlah 915 rumah tangga terdapat di Kecamatan Rakumpit.

E. Kepadatan Penduduk/Km2
Berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk kota Palangka Raya tahun 2020 sebesar
286.070 jiwa, terdiri dari 145.319 laki-laki dan 140.751 perempuan. Angka tersebut
merupakan hasil perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dibandingkan dengan tahun
2019, terjadi pertambahan jumlah penduduk sebesar 1.458 jiwa (51,2). Gambar I.4 berikut
menunjukan jumlah penduduk selama 14 tahun dari tahun 2006 – 2020.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 4


Profil Kesehatan 2020

Gambar I.4
Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2006-2020

2020 286,070
2019 284,612
2018 276,011
2017 267,011
2016 259,865
2015 252,105
Tahun

2014 248,244
2013 244,496
2012 229,599
2011 224,663
2010 220,962
2009 200,998
2008 191,014
2007 184,279
2006 182,802

Sumber: BPS Kota Palangka Raya Tahun 2020

Menurut BPS Kota Palangka Raya pada tahun 2020, dengan jumlah penduduk sebesar
286.070 jiwa maka rata-rata kepadatan penduduk adalah 100,25 jiwa/km2. Kepadatan
tertinggi adalah di Kecamatan Pahandut yaitu 841,34 jiwa/ km2, dan terendah Kecamatan
Rakumpit dengan rata-rata 3,24 jiwa/ km2. Persebaran penduduk masih tidak merata, antara
daerah perkotaan dengan daerah luar kota dan jalur sungai.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 5


Profil Kesehatan 2020

Gambar I.5
Peta Kepadatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2020

F. Rasio Beban Tanggungan

Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk
mengetahui produktivitas penduduk yaitu Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio.
Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang berumur tidak produktif (belum produktif/umur di bawah 15 tahun dan tidak produktif
lagi/umur 65 tahun ke atas) dengan yang berumur produktif (umur 15-64 tahun). Angka ini
dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara atau wilayah. Semakin tinggi persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 6


Profil Kesehatan 2020

Tabel I.2
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Produktif dan Tidak Produktif
Kota Palangka Raya Tahun 2020

Jenis Kelamin
No Umur %
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 – 14 tahun 33.882 32.355 66.237 23,15
2. 15 – 65 tahun 24.950 13.616 208.657 72,94
3. ≥ 65 tahun 6.002 5.174 11.176 3,91
Jumlah 145.319 140.751 286.070 100
Angka Beban Tanggungan (%) 37,10
Sumber : BPS Kota Palangka Raya, Tahun 2020

Komposisi penduduk Kota Palangka Raya menurut kelompok umur menunjukan bahwa
penduduk usia muda (0-14 tahun) sebesar 23,15%, usia produktif (15 – 65 tahun) sebesar
72,94% dan usia tua (≥ 65 tahun) sebesar 3,91%. Angka beban tanggungan sebesar 37,10%, hal
ini menunjukan bahwa 100 penduduk Palangka Raya usia produktif akan menanggung 37
penduduk yang belum/sudah tidak produktif lagi.

G. Rasio Jenis Kelamin


Data sex ratio berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang
berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki – laki
dan perempuan secara adil. Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah penduduk
laki-laki per 100 penduduk perempuan. Pada tahun 2020, rasio jenis kelamin penduduk Kota
Palangka Raya sebesar 103,25 yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding
jumlah penduduk perempuan.

H. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf


Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia suatu wilayah yang cukup
berpengaruh yaitu komponen pendidikan. Perubahan yang terjadi secara terus-menerus pada
perilaku masyarakat disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan. Pendidikan
juga merupakan salah satu syarat mutlak pencapaian tujuan pembangunan manusia, dan
merupakan target pembangunan sekaligus sarana pembangunan nasional. Hal mendasar yang
dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebih sejahtera yaitu kemampuan
membaca dan menulis. Penduduk yang bisa membaca dan menulis secara umum memiliki

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 7


Profil Kesehatan 2020

akses ke berbagai hal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak
memiliki kemampuan tersebut, sehingga peluang untuk hidup lebih sejahtera dimiliki oleh
penduduk yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menulis tercermin
dari Angka Melek Huruf (AMH).
Pada wanita diharapkan angka melek huruf mempengaruhi dalam pemilihan alternatif
kesehatan sehingga Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dapat menurun.
Gambar I.6
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf
Menurut Jenis Kelamin Kota Palangka Raya Tahun 2009-2020

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
L 97.7 89.69 94.91 94.91 93.43 93.5 94.2 51 100 99.96 100
P 97.4 89.16 89.18 89.03 90.79 90.72 93.6 49.09 99.58 99.81 99.93

Sumber : BPS Kota Palangka Raya, Tahun 2020

Di Kota Palangka Raya Angka Melek Huruf tahun 2020 sebesar 99,96%. Angka ini jauh
lebih tinggi dibandingkan Angka Melek Huruf Nasional tahun 2019 yaitu 99,89%. Jika dirinci
menurut jenis kelamin terlihat ada perbedaan yang tidak begitu besar dimana kemampuan
baca tulis antara laki – laki sedikit lebih besar yaitu 111.437 orang (100%) dibandingkan
perempuan yang berjumlah 108.316 orang (99,93%). AMH di Kota Palangka Raya 99,96% yang
artinya hampir semua penduduk Kota Palangka Raya sudah dapat membaca dan menulis serta
mengerti sebuah kalimat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

I. Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 15 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi Yang Ditamatkan

Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku masyarakat. Pendidikan menjadi


pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia dan merupakan salah satu
aspek pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 8


Profil Kesehatan 2020

nasional. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan dalam menyerap informasi
termasuk informasi kesehatan dan lebih pandai dalam menyelesaikan masalah. Tingkat
pendidikan merupakan indikator pokok kualitas penduduk formal, semakin tinggi ijazah/STTB
yang dimiliki oleh rata-rata penduduk mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas
suatu daerah.
Tabel I.3
Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Menurut Jenis Kelamin Berusia 15 Tahun Keatas
Kota Palangka Raya Tahun 2020
Jenis kelamin
No Tingkat Pendidikan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Tidak memiliki ijazah SD 4.940 6.150 11.090
2. SD/MI 17.890 18.160 36.050
3. SMP/MTs 24.410 24.050 48.060
4. SMA/MA
5. Sekolah Menengah Kejuruan
6. Diploma I / Diploma II
7. Akademi / Diploma III
8. S1 / Diploma IV / S2 / S3 (Master/Doktor) 64.220 60.420 124.640
Jumlah 111.460 108.780 219.840
Sumber : BPS Kota Palangka Raya 2020

Tingkat pendidikan penduduk Kota Palangka Raya tahun 2020 dikelompokkan menjadi
5,04% tidak memiliki ijazah SD, 16,40% tamat SD/MI, 22,04% tamat SMP/MTs. Sedangkan
SMA/MA, Menengah Kejuruan, Diploma I / Diploma II, Akademi / Diploma III tidak dapat
disajikan karena keterbatasan dalam memperoleh data dan informasi. Dan tingkat pendidikan
S1/ Diploma IV, dan S2/S3 (Master/Doktor) sebesar 56,70%.
Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya mempunyai
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima
informasi, serta dapat ikut berperan serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya
dan keluarganya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 9


Profil Kesehatan 2020

BAB II
SARANA KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB II
SARANA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan

Keberadaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat


suatu negara. Undang-Undang Nomor 36 Tahuaan 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Sarana kesehatan yang ada di Kota Palangka Raya diantaranya adalah sarana pelayanan
kesehatan pemerintah dan sarana pelayanan kesehatan swasta yang dimanfaatkan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

1. Sarana Kesehatan Pemerintah


Sarana kesehatan yang dimiliki Pemerintah Kota Palangka Raya adalah puskesmas
beserta jaringannya seperti puskesmas pembantu, poskesdes dan polindes yang bertujuan
untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan hingga ke daerah
terpencil. Hal ini tertuang dalam Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor 468.1 Tahun
2017 Tentang Penetapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat
Terpencil di Wilayah Kota Palangka Raya dan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya Nomor: 440/550/A-1/Sekr/XI/2019 Tentang Penetapan Wilayah Kerja
Puskesmas dan Puskesmas pembantu Kota Palangka Raya.

Tabel II.1
Puskesmas Menurut Karakteristik Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2020
Tipe Puskesmas Karakteristik Wilayah
Puskesmas Rawat Non Rawat Sangat
PONED Terpencil Perkotaan
Kecamatan Inap Inap Terpencil
Pahandut 1 Pahandut - √ √ - - √
2 Panarung - √ - - - √
Marina
3 - √ - - - √
Permai
Jekan Raya 1 Bukit Hindu - √ - - - √
2 Menteng - √ - - - √
3 Kayon - √ - - - √
4 Jekan Raya - √ - - - √
Sebangau Kereng
1 - √ √ - - √
Bangkirai
2 Kalampangan - √ - - - √
Bukit Batu 1 Tangkiling √ - √ - - √
Rakumpit 1 Rakumpit - √ - √ - -
JUMLAH 1 10 3 1 - 10

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 10


Profil Kesehatan 2020

Tabel II.1. menunjukan bahwa puskesmas non rawat inap sebagian besar terletak di
dalam kota. Sedangkan puskesmas rawat inap dibangun di wilayah perifer yang cukup jauh
dari pusat kota. Puskesmas rawat inap terletak di jalur lintas kabupaten yang masih bisa
diakses melalui angkutan darat. Selain pelayanan rawat inap, puskesmas tersebut juga wajib
memberikan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar (PONED). Semua kelurahan di
Kota Palangka Raya telah mempunyai sarana pelayanan kesehatan, baik puskesmas
pembantu, polindes atau poskedes.
Tabel II.2
Puskesmas dan Jaringannya di Kota Palangka Raya Tahun 2020
No Puskesmas Jejaring Puskesmas
Pustu Poskesdes Polindes
1 Pahandut 4 - -
2 Panarung 1 - -
3 Marina Permai 7 1 -
4 Bukit Hindu 2 - -
5 Menteng 5 - -
6 Kayon 8 - -
7 Jekan Raya 1 - -
8 Kalampangan 2 - 2
9 Kereng Bangkirai - - -
10 Tangkiling 9 3
11 Rakumpit 6 3 1
Jumlah 45 4 6
Sumber: Sub Bagian Keuangan dan Aset Tahun 2020

Rasio sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) terhadap jumlah penduduk di Kota


Palangka Raya pada tahun 2020 mencapai 3,85 atau 1 sarana pelayanan kesehatan melayani
26.006 jiwa. Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2020 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 mencapai 3,88 per 100.000 penduduk. Hal
ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk tahun 2020 namun jumlah
sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) tetap sama, yaitu 11 buah.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 11


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.1
Rasio Puskesmas (per 100.000 penduduk) Kota Palangka Raya Tahun 2020
 10 7 – 10 <3
Rakumpit 27,97 Bukit 6,92 Pahandut 2,98
Batu
Sebangau 10,74 Jekan Raya 2,01

Konsep pelayanan kesehatan berdasarkan wilayah telah terpenuhi, semua kecamatan


terdapat puskesmas dan puskesmas pembantu. Wilayah administratif Kota Palangka Raya
sangat luas, memerlukan cukup banyak sarana kesehatan, terutama di Kecamatan Bukit
Batu, Kecamatan Sebangau dan Kecamatan Rakumpit. Namun gambar diatas menunjukan
bahwa dengan jumlah penduduk yang terkonsentrasi di perkotaan, maka sarana kesehatan
di wilayah perdesaan/terpencil telah mencukupi, sedangkan daerah perkotaan seperti
Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya masih memerlukan sarana kesehatan (puskesmas).
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit
berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus. Rumah sakit umum milik pemerintah yang ada di Kota Palangka Raya pada tahun
2020 yaitu Pemerintah Kota ada 1 unit (RS Kota Palangka Raya), Pemerintah Provinsi ada 1
unit (RSUD Doris Sylvanus) dan TNI/POLRI ada 2 unit (RS TNI AD dan RS Bhayangkara).

2. Sarana Kesehatan Swasta


Berdasarkan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana pelayanan kesehatan
swasta, jumlah secara kumulatif sampai tahun 2020 mencapai 330 buah mencakup Rumah
Sakit swasta, klinik pratama, klinik utama, praktek dokter bersama, praktik dokter
perorangan.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 12


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.2 berikut adalah jumlah sarana pelayanan kesehatan swasta tahun 2020 di
Kota Palangka Raya.
Gambar II.2
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Tk. Alkes 6

Tk. Obat 31

Lab 8

Apotek 102

Klinik Utama 3

Klinik Pratama 18

RS Swasta 5

0 20 40 60 80 100 120

Sumber: Bidang SDK Tahun 2020

Tahun 2020 jumlah apotik yang semakin menjamur di Kota Palangka Raya melebihi dari
jumlah sarana kesehatan swasta lainnya. Peran Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya harus
semakin ditingkatkan, baik sebagai pengawas maupun sebagai regulator di bidang pelayanan
kesehatan, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Peraturan tersebut adalah tindak lanjut dari amanat PP Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pembagian Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jumlah rumah sakit swasta di Kota Palangka Raya

3. Rumah Sakit Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1


Rumah Sakit dapat berfungsi sebagai tempat pelayanan akhir dalam penanganan
Pasien sesuai dengan kemampuannya. OIeh karena itu sarana, prasarana, dan sumber daya
Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus memadai, sehingga mampu menanggulangi Pasien (“to
save life and limb”)
Instalasi Gawat Darurat berfungsi menerima, menstabilkan dan mengatur Pasien yang
membutuhkan penanganan kegawatdaruratan segera, baik dalam kondisi sehari-hari
maupun bencana. Peranan IGD sangat penting didalam pelayanan kesehatan karena
instalasi ini memberikan pelayanan khusus kepada penderita gawat darurat selama 24 jam
setiap harinya. Regulasi pemerintah yang mengatur tentang persyaratan teknis di IGD

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 13


Profil Kesehatan 2020

terdapat dalam KEPMENKES RI NOMOR 856/Menkes/SK/IX/2009 yang mengatur tentang


Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. Rumah Sakit umum dan khusus di Kota
Palangka Raya yang berjumlah 9 unit memiliki kemampuan pelayanan Gawat Darurat
(Gadar) Level I sebesar 100%. Standar pelayanan yang harus diberikan rumah sakit pada
level I, sebagai berikut:
a. Diagnosis dan penanganan permasalahan pada:
A: jalan nafas (airway problem),
B: ventilasi pernafasan (breathing problem)
C: sirkulasi pembuluh darah (circulation problem)
b. Melakukan stabilisasi dan evakuasi

B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Akses ke pelayanan kesehatan merupakan pusat dari penyelenggaraan sistem pelayanan
kesehatan di seluruh dunia. Hal ini penting karena pengukuran kegunaan dan akses dalam
pemberian pelayanan merupakan bagian dari sistem kebijakan kesehatan yang ada. Meskipun
demikian, akses masih dianggap gagasan yang kompleks dimana ada beragam interpretasi dari
banyak ahli.
Dalam pelayanan kesehatan, akses biasanya didefinisikan sebagai akses ke pelayanan,
provider dan institusi. Menurut beberapa ahli akses lebih daripada pelengkap dari pelayanan
kesehatan karena pelayanan dapat dijangkau apabila tersedia akses pelayanan yang baik.
Sementara umumnya para ahli menyadari bahwa karakteristik pengguna mempengaruhi
karakteristik provider dalam memberikan pelayanan. Atau dengan kata lain, akses ke pelayanan
terbentuk dari hubungan antara pengguna dan sumber daya pelayanan kesehatan.
Sedangkan mutu pelayanan kesehatan mempunyai beberapa dimensi salah satunya
yaitu akses pelayanan kesehatan adalah kemudahan program jaminan atau menjangkau
pelayanan yang disediakan baik secara geografis, dimana akses berhubungan dengan
transportasi, jarak dan lama perjalanan. Dengan demikian letak pelayanan kesehatan dapat
dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkannya (Winardi, 2002), merupakan salah satu
dimensi dari mutu pelayanan kesehatan yang baik.

1. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Angka kunjungan rawat jalan di Puskesmas selama tahun 2020 mencapai 150.760
kunjungan dan di Rumah Sakit mencapai 172.312 kunjungan. Sedangkan kunjungan rawat
inap di Puskesmas tahun 2020 mencapai 467 kunjungan dan di Rumah Sakit mencapai
29.156 kunjungan. Angka ini belum menggambarkan angka kunjungan sebenarnya karena
yang terdata hanyalah penderita yang berkunjung ke sarana kesehatan puskesmas dan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 14


Profil Kesehatan 2020

puskesmas pembantu, sedangkan penderita yang berkunjung ke praktek dokter, Balai


Pengobatan dan Klinik bersalin belum terdata. Gambar dibawah menunjukan cakupan
pelayanan kesehatan di Kota Palangka Raya selama tahun 2011 – 2020.

Gambar II.3
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020

80% 80%

60% 60%

40% 40%

20% 20%

0% 0%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
KOTA 41.02 29.04 58.00 41.80 35.70 40.30 43.20 37.87 47.69 37.64
RENSTRA 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40%

Sumber: Bidang Yankes

Tahun 2020 cakupan kunjungan rawat jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit mencapai
37,64 % mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar 47,69%. Sedangkan
cakupan kunjungan rawat inap pada tahun 2020 mencapai 3,45% mengalami penurunan dari
tahun 2019 yaitu sebesar 3,85%. Hal ini karena pada tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19,
terjadi kekhawatiran masyarakat berkunjung ke fasilitas kesehatan. Masyarakat khawatir
tertular covid-19 dari pengunjung lainnya atau dari petugas Puskesmas, sehingga kunjungan
rawat jalan menurun dibandingkan tahun 2019.
Cakupan kunjungan rawat jalan dihitung dengan ratio rate 3-4 kali/tahun atau setiap
pasien diperkirakan berkunjung 3-4 kali/tahun. Target cakupan pelayanan kesehatan dalam
Renstra Kota Palangka Raya sebesar 40%. Pencapaian cakupan kunjungan tersebut juga
mengindikasikan masih adanya kantong-kantong daerah rawan yang memerlukan intervensi
pelayanan kesehatan, baik melalui puskesmas keliling maupun kegiatan sosial lainnya.

2. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan


Kesehatan jiwa atau mental didefinisikan sebagai keadaan baik di mana setiap individu
menyadari potensi dirinya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat
bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat memberikan kontribusi untuk dirinya
atau masyarakatnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 15


Profil Kesehatan 2020

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) menyatakan bahwa prevalensi


gangguan jiwa adalah 7 orang per 1.000 populasi.
Puskesmas juga memberikan pelayanan kesehatan bagi ODGJ berat melalui pelayanan
rawat jalan. Sementara rumah sakit dilengkapi berbagai fasilitas merupakan sarana rujukan
bagi Puskesmas terhadap kasus ODGJ yang membutuhkan penanganan lebih lanjut melalui
perawatan rawat inap, disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat
yang langsung datang ke rumah sakit.

Gambar II.4
Cakupan Kunjungan Gangguan Jiwa
Kota Palangka Raya Tahun 2016-2020

2020 1.77

2019 0.37

2018 0.17
%

2017 0.07

2016 0.06

0 0.5 1 1.5 2

Sumber: Bidang Yankes

Pada tahun 2020 jumlah kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit
sebanyak 6.232 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2019 jumlah kunjungan
gangguan jiwa di Puskesmas dan rumah sakit sebanyak 3.174. Hal ini terjadi karena pada
tahun 2020 pasien kunjungan gangguan jiwa banyak dari luar Kota Palangka Raya. Namun
jika dilihat dari sisi lainnya, hal ini juga disebabkan oleh kerja sama lintas sektor yang baik
sehingga masyarakat sudah mulai terbuka menginfokan terkait adanya kasus ODGJ di
wilayahnya. Pandemi Covid-19 juga berpengaruh dalam bertambahnya kunjungan gangguan
jiwa, tingginya jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), susahnya mencari pekerjaan
menjadi salah satu distrisbusi kunjungan itu meningkat di tahun 2020. Sedangkan bila dilihat
dari jenis kelaminnya persentase kunjungan gangguan jiwa terbanyak adalah perempuan
70,73% dan laki – laki 29,27%, ini berarti pemanfaatan sarana kesehatan untuk kesehatan
jiwa lebih banyak oleh perempuan dibandingkan laki – laki.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 16


Profil Kesehatan 2020

3. Indeks Kepuasan Masyarakat


Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik di Era Tehnologi Informasi semakin tinggi,
baik kualitas maupun kecepatan. Masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang
disampaikan melalui media massa terutama media sosial, sehingga dapat menimbulkan citra
yang kurang baik terhadap pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Dalam era otonomi
daerah fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian dalam upaya peningkatan
kinerja pemerintah daerah. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik (Puskesmas), maka
perlu dilakukan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Indeks Kepuasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat IKM adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran atas pendapat pengguna layanan dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggara pelayanan publik. Bahwa dalam rangka mengetahui tingkat kepuasan pelayanan
dan sebagai bahan evaluasi kinerja, maka dilaksanakan kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat
(SKM) untuk mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Puskesmas yang ada di Kota
Palangka Raya. Survey Kepuasan Masyarakat dilaksanakan mengacu kepada Permenpan RB
nomor 14/2017 tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik. Berikut grafik IKM bidang kesehatan di Kota Palangka Raya.
Gambar II.5
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Palangka Raya Tahun 2020

100%

75%

50% 94.37% 94% 79.27%

25%

0%
2018 2019 2020

Sumber : Bidang Yankes

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 17


Profil Kesehatan 2020

C. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit


Rumah sakit harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar masyarakat semakin
yakin dan percaya untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan di rumah
sakit tersebut. Pengelolaannya juga harus baik, keberhasilan pengelolaan kualitas mutu
pelayanan kesehatan dapat dinilai dengan angka kematian pasien di rumah sakit, jika angka
kematian di rumah sakit tersebut tinggi maka kualitas pelayanannya dinilai kurang baik, dan jika
angka kematian di rumah sakit rendah maka kualitas pelayanannya dinilai baik.
1. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS / Gross Death Rate (GDR)
Data awal dalam perhitungan angka kematian ini diperoleh dari laporan tahunan, untuk
perhitungan indikator yang digunakan untuk menilai pelayanan mutu rumah sakit adalah
nilai ideal Gross Death Rate (GDR) dan nilai ideal Net Death Rate (NDR). Gross Death Rate
(GDR) adalah angka kematian kasar, untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar baik hidup atau
mati. Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian setelah ≥ 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1.000 penderita yang keluar baik hidup atau mati. Standar ideal yang ditetapkan
Kementerian Kesehatan untuk masing-masing indikator yaitu GDR < 45% dan untuk NDR <
25%.
GDR rata – rata di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 22,63% per 1.000 pasien
keluar. GDR menurun dibandingkan tahun 2019 adalah 28,32 per 1.000 pasien keluar. Angka
GDR tersebut kurang dari angka yang dapat ditolerir, ini menunjukkan bahwa sistem
pelayanan di rumah sakit sudah semakin membaik namun mutu dan akses pelayanannya
harus semakin diperbaiki.
Gambar II.6
Gross Death Rate (GDR) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

38.44

26.49 27.31
24.25

12.37
5.17
0.00 0.80 0.00

per 1000 pasien keluar

Sumber : Bidang Yankes

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 18


Profil Kesehatan 2020

Dari 9 rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya, pada tahun 2020 Rumah Sakit yang
memiliki angka GDR paling tinggi adalah Rumah Sakit Betang Pambelum sebesar 38,44 per
1.000 pasien keluar. Sedangkan Rumah Sakit dengan GDR yang paling rendah yaitu 0 per
1.000 pasien keluar adalah Rumah Sakit TNI-AD, Rumah Sakit Ibu dan Anak Yasmin.

2. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat < 48 Jam / Net Death Rate (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk setiap 1000
penderita keluar. NDR digunakan untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah
sakit. Semakin rendah NDR suatu rumah sakit berarti bahwa mutu pelayanan rumah sakit
tersebut semakin baik. Nilai NDR yang masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000
pasien keluar.
Gambar II.7
Net Death Rate (NDR) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

33.67

7.55

10.12
1.12 0.00 0.00 0.00 0.00 0.65

Sumber : Bidang Yankes

Rata - rata NDR di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 20,44 per 1.000 pasien keluar.
Data NDR yang menunjukkan rumah sakit yang paling tinggi NDR nya adalah Rumah Sakit
Doris Sylvanus sebesar 33,67 sedangkan NDR yang paling rendah sebesar 0 (nol) adalah RS
TNI-AD, RS Kota Palangka Raya, RSIA Yasmin, RS Siloam Hospital.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 19


Profil Kesehatan 2020

3. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit


Indikator adalah suatu perangkat yang dapat digunakan dalam pemantauan suatu
proses tertentu. Indikator pelayanan rumah sakit yang dapat dipakai untuk mengetahui
tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, antara lain:
a. Bed Occupancy Rate (BOR)
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase pemakaian tempat tidur ada satuan
waktu tertentu yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%)
menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. Nilai parameter yang ideal
antara 60-85%.
Gambar II.8
Bed Occupancy Rate (BOR) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

90.00
85 85 85
80.00 76.96
70.00
60.00
BOR
50.00 49.48
%

40.00 41.69 43.94 Target


35.66 38.75
30.00
24.31
20.00 19.44
10.00
4.91
0.00 0.48

Sumber: Bidang Yankes

BOR untuk seluruh rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya pada tahun 2020
sebesar 46,04% yang artinya masih berada di bawah nilai ideal dengan pemanfaatan
tempat tidur yang rendah. Dari 10 rumah sakit yang mempunyai tingkat pemanfaatan
BOR yang dianggap cukup ideal yaitu Rumah Sakit Doris Sylvanus sebesar 76,96%.
Sedangkan rumah sakit dengan tingkat pemanfaatannya masih kurang atau paling
rendah adalah Rumah Sakit Perluasan Covid-19 yaitu sebesar 0,48%.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 20


Profil Kesehatan 2020

b. Average Length Of Stay (ALOS)


Average Length Of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
ALOS selain digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit juga dapat
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Nilai ALOS yang ideal
antara 6-9 hari.
Gambar II.9
Average Length Of Stay (ALOS) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

RS SILOAM HOSPITAL 5.61

RS PERMATA HATI 2.72

RS BETANG PAMBELUM 2.78


RS IBU DAN ANAK YASMIN 3.54

RS MUHAMMADIYAH 0.71
RS KOTA PALANGKA RAYA 0.50 ALOS

RS TNI-AD 5.71

RS BHAYANGKARA 5.51
RS DORIS SYLVANUS 4.36

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00


hari

Sumber : Bidang Yankes

Rata – rata lama rawat seorang pasien di rumah sakit yang ada di wilayah Kota
Palangka Raya tahun 2020 sebesar 3,82 hari. Jumlah ALOS ini lebih rendah dari nilai
ALOS idealnya. Dari 9 rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya menunjukkan bahwa
semua rumah sakit masih memiliki ALOS yang lebih rendah dari idealnya.

c. Bed Turn Over (BTO)


Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode,
berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu
tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 21


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.10
Bed Turn Over (BTO) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

70.00

60.00 BTO

50.00

40.00
kali

30.00 58.46
52.86 48.38
20.00 41.58
29.14 30.89
10.00 24.43
17.96
12.25 6.12
0.00

Sumber: Bidang Yankes

BTO untuk seluruh rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya pada tahun 2020
sebesar 38,86 kali yang berarti berada pada nilai ideal dengan frekeunsi pemakaian
tempat tidur yang tinggi. Dari 9 rumah sakit yang mempunyai frekuensi pemakaian
tempat tidur yang dianggap cukup tinggi yaitu Rumah Sakit Doris Sylvanus sebanyak
58,46 kali dan Rumah Sakit Muhammadiyah sebanyak 52,86 kali sedangkan Rumah Sakit
dengan frekuensi pemakaian Tempat Tidur (TT) ideal adalah Rumah Sakit Permata Hati
sebanyak 48,38 kali dan Rumah Sakit Kota Palangka Raya sebanyak 41,58 kali.
Sedangkan rumah sakit dengan tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur paling rendah
adalah RS TNI AD yaitu 12,25 kali.

d. Turn Over Interval (TOI)


Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
(dari telah diisi ke saat terisi berikutnya). Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan
tempat tidur semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3
hari.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 22


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.11
Turn Over Interval (TOI) Di Rumah Sakit
Kota Palangka Raya Tahun 2020

70.00
59.36
60.00

50.00

40.00 TOI
hari

30.00 24.00
20.00
13.08 11.31
8.35 7.30 6.62
10.00 4.23 3.81
1.44
0.00

Sumber: Bidang Yankes

Rata – rata lama tempat tidur yang tidak ditempati pada rumah sakit yang ada di
wilayah Kota Palangka Raya tahun 2020 sebesar 5,07 hari atau diatas angka ideal. Dari
10 rumah sakit yang ada di Kota Palangka Raya, ada 2 (dua) rumah sakit dengan TOI
ideal yaitu RS Doris Sylvanus sebesar 1,44 hari dan RS Permata Hati 3,81 hari.

4. Puskesmas dengan Ketersediaan Obat & Vaksin


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah
bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi termasuk produk biologi.
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan yang tertuang dalam Kebijakan Obat Nasional dalam rangka upaya pelayanan
kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin
khasiatnya, aman, efektif dan bermutu, dengan harga terjangkau serta mudah diakses
adalah sasaran yang harus dicapai. Pemerintah memiliki kewajiban untuk turut serta
menjamin ketersediaan obat yang ada di wilayah kerjanya masing-masing, salah satunya
adalah ketersediaan obat yang ada di pelayanan kesehatan tingkat dasar milik pemerintah
yaitu Puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 23


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.12
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2015 – 2020

120
98.1 98.28
100

80 94.29

60 63.64
%
55 59.22
40

20

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang SDK & Renstra Dinas Kesehatan

Dari gambar II.12 diatas menunjukkan bahwa persentase ketersediaan obat dan vaksin
pada tahun 2020 sebesar 63,64%, lebih rendah dibandingkan tahun 2019 mencapai 94,29%
(sudah berada diatas target Renstra tahun 2019 yaitu 75%).

Gambar II.13
10 Besar Pemakaian Obat di Puskesmas Kota Palangka Raya
Tahun 2020
Tablet Tambah Darah, Kombinasi ; Ferro…

Antasida DOEN Tab Kunyah, kombinasi:…

Chlorfeniramine Maleat (CTM) 4 mg Tablet

Thiamin (vitamin B1) 10 mg Tablet

Vitamin B Kompleks Tablet

Amoksisilin 500 mg Tablet

Pyridoxine (Vitamin B6) 10 mg Tablet

Asam Askorbat (vitamin C) 50 mg Tablet

Cyanocobalamine (Vitamin B12) 50 mcg…

Paracetamol tablet 500g Tablet

0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000

Sumber: Bidang SDK


Pada tahun 2020 terjadi pandemi covid-19, dimana jumlah kunjungan pasien di
Puskesmas terjadi penurunan dikarenakan masyarakat kawatir tertular Covid-19 dari
pengunjung puskesmas lain atau dari petugas kesehatan, berpengaruh terhadap pemakaian
obat di puskesmas. Persentase ketersediaan obat dan vaksin essensial seluruh Puskesmas di
Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 63,64%. Dari 11 Puskesmas hanya ada 7
Puskesmas yang memiliki ketersediaan mencapai 80% atau lebih. Hal ini dikarenakan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 24


Profil Kesehatan 2020

pengadaan obat dan vaksin yang terealisasi di akhir tahun, sehingga pengelola obat harus
cermat menyikapi angka kebutuhan dan angka ketersediaan obat pada awal tahun atau
pertengahan tahun.

D. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah suatu upaya kesehatan yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat, guna memperoleh pelayanan
kesehatan dasar. Upaya Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah melalui
pembentukan berbagai UKBM seperti Posyandu Balita, Posyandu Lansia, dan lain-lain.

1. Cakupan Posyandu Menurut Strata


Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang dikelola dan diselenggarakan, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
pembangunan bidang kesehatan. Terutama kegiatan peningkatan tumbuh kembang bayi
dan balita, kesehatan dasar bagi ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur.
UKBM yang paling memasyarakat adalah posyandu, yang menyelenggarakan 5 program
prioritas yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare. Peran tokoh masyarakat
untuk meningkatkan kinerja Posyandu sangat berpengaruh seperti peninjauan terhadap
pelaksanaan Posyandu serta melakukan komunikasi terhadap kader Posyandu.
Gambar II.14
Posyandu Balita di Kota Palangka Raya Tahun 2020
120
100

100

80

60
42 6
40

20
0
0
Pratama Madya Purnama Mandiri

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 25


Profil Kesehatan 2020

Jumlah posyandu di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 sebanyak 148 buah,
meningkat jika dibanding tahun 2019 sebanyak tahun 139 buah. Rincian Posyandu
berdasarkan stratanya pada tahun 2020 adalah sebagai berikut; posyandu pratama 42 buah
(28,38%), posyandu madya 100 buah (67,57%), posyandu purnama 6 buah (4,05%) dan
posyandu mandiri 0 (tidak ada). Kategori posyandu pada tahun 2019 adalah sebagai berikut;
posyandu pratama 29 buah (20,86%), posyandu madya 65 buah (46,76%), posyandu
purnama 44 buah (31,65%) dan posyandu mandiri 1 buah (0,72%). Sedangkan Posyandu
yang masuk kategori aktif pada tahun 2020 sebanyak 45 buah. Upaya pengembangan
Posyandu dimasa mendatang dengan revitalisasi Posyandu sehingga jumlah Posyandu aktif
terus meningkat.

2. Rasio Posyandu per-100 Balita


Rasio posyandu terhadap jumlah balita diperlukan dalam upaya peningkatan fasilitasi
pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan agar
status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan dan atau
ditingkatkan.
Gambar II.15
Rasio Posyandu Per 100 Balita di Kota Palangka Raya
Tahun 2015 – 2020

0.8

0.7
0.68
0.65
0.6
0.57 0.58 0.57
0.54
0.5

0.4
per 100 balita
0.3

0.2

0.1

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Rasio posyandu yang ideal menurut Kementerian Kesehatan RI adalah 1 : 50, sedangkan
di Kota Palangka Raya hanya memiliki rasio 1:7. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan
Posyandu termasuk memadai dalam melayani balita yang ada di Kota Palangka Raya

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 26


Profil Kesehatan 2020

3. Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)


Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM)
meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas
fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol, serta menindaklanjuti secara
dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama adalah Diabetes Mellitus (DM), kanker, Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah (PJPD), Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Setiap Puskesmas diharapkan memiliki program pelayanan
PTM. Tahun 2020 jumlah posbindu di Kota Palangka Raya sebanyak 52 buah yang berarti
ada peningkatan dibandingkan tahun 2019 jumlah posbindu sebanyak 46 buah.
Gambar II.16
Jumlah Posbindu Menurut Puskesmas
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Pahan Panaru Marina Mente Bukit Kayon Jekan Kereng Kalamp Tangkil Rakum
dut ng Permai ng Hindu Raya angan ing pit
Posbindu 4 7 8 6 4 9 2 2 2 2 6

Sumber: Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Gambar II.16 memperlihatkan bahwa jumlah posbindu terbanyak berada di Puskesmas


Kayon (9), Marina Permai (8) dan Panarung (7). Perkembangan jumlah posbindu seperti
tampak pada gambar II.16 berikut.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 27


Profil Kesehatan 2020

Gambar II.17
Jumlah Posbindu di Kota Palangka Raya
tahun 2017-2020

52

46

39

24

2017 2018 2019 2020

Posbindu

Dari gambar diatas terlihat bahwa jumlah posbindu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Namun selama tahun 2020, seluruh Posbindu tidak aktif karena pandemi covid-19.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 28


Profil Kesehatan 2020

BAB III
TENAGA KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB III
TENAGA KESEHATAN
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) terdiri atas Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non
Kesehatan atau tenaga penunjang. Sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

A. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi) di Sarana
Kesehatan
1. Dokter Umum
Dokter umum memiliki kemampuan dalam menguasai dan melakukan pelayanan
kedokteran sesuai metode klinik yang baku seperti melakukan anamnesa dengan baik,
pemeriksaan fisik, membuat diagnosa memberikan terapi yang sesuai, dan melakukan
tindakan emergency. Jumlah dokter umum pada sarana kesehatan di Kota Palangka Raya
pada tahun 2020 sebanyak 165 orang mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun
2019 yaitu sebanyak 142 orang.
Gambar III.1
Jumlah Dokter Umum di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2014 - 2020
120 112

100 86 86
78
80 66 63
58
60 53 laki-laki
48 48
40 32 35 Perempuan
26
20
20

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Berdasarkan dari gambar diatas, menunjukkan bahwa pada tahun 2020 jumlah dokter
umum terus meningkat seiring dengan menjamurnya rumah sakit milik swasta yang telah
beroperasi.
Jika dilihat menurut jenis kelamin, persentase dokter umum berjenis kelamin
perempuan lebih banyak (67,88%) dibandingkan dengan dokter umum berjenis kelamin laki
– laki (32,12%).

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 29


Profil Kesehatan 2020

Rasio dokter umum terhadap penduduk yang ada di Kota Palangka Raya pada tahun
2020 adalah 57,68 per 100.000 penduduk yang berarti ada 57 orang dokter umum yang
melayani setiap 100.000 penduduk, lebih tinggi dibanding tahun 2019 yaitu 50,07 per
100.000 penduduk. Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun
2011 – 2025, terget rasio dokter umum adalah 45 per 100.000 penduduk. Hal ini berarti
rasio dokter umum di Kota Palangka Raya tahun 2020 sudah berada pada kondisi ideal.

2. Dokter Spesialis
Dokter spesialis merupakan dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang
kedokteran. Jumlah dokter spesialis pada sarana kesehatan di Kota Palangka Raya pada
tahun 2020 sebanyak 221 orang mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2019
sebanyak 202 orang. Pada tahun 2014 dan 2015, di sarana kesehatan yaitu Puskesmas
Pahandut terdapat 1 orang dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Namun, pada tahun
2016 – 2018 di Puskesmas tidak ada dokter spesialis. Jika dilihat menurut jenis kelamin,
persentase dokter spesialis berjenis kelamin laki – laki lebih banyak (55,94%) dibandingkan
dengan dokter spesialis berjenis kelamin perempuan (44,06%).

Gambar III.2
Jumlah Dokter Spesialis di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2014 - 2020
140
124
120 113
97
100 89
82
80 72
59 60 laki-laki
60
43 41 Perempuan
40 26 23
24 21
20
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Rasio dokter spesialis yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 77,25 per
100.000 penduduk yang berarti ada 77 orang dokter spesialis yang melayani setiap 100.000
penduduk, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 adalah 71,22 per 100.000 penduduk yang
berarti ada 72 orang dokter spesialis yang melayani setiap 100.000 penduduk. Berdasarkan
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 30


Profil Kesehatan 2020

Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget rasio dokter spesialis
adalah 11 per 100.000 penduduk. Hal ini berarti rasio dokter spesialis di Kota Palangka Raya
tahun 2019 sudah berada diatas target yang ditetapkan. Namun, pada kenyataannya Kota
Palangka Raya masih memerlukan jenis dokter spesialis yang beragam, bukan hanya
diperhatikan secara kuantitas saja melainkan dari segi kualitas.

3. Dokter Gigi
Dokter gigi bertanggung jawab dalam menyediakan layanan-layanan yang bersifat
pemeliharaan, pencegahan dan pembersihan gigi dan gusi. Jumlah dokter gigi pada sarana
kesehatan di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 sebanyak 33 orang mengalami penurunan
dari tahun 2019 sebanyak 34 orang. Jika dilihat menurut jenis kelamin, persentase dokter
gigi berjenis kelamin perempuan lebih banyak (81,82%) dibandingkan dengan dokter gigi
berjenis kelamin laki – laki (18,18%).

Gambar III.3
Jumlah Dokter Gigi di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013 - 2020
40
30
35
29
30 27
26 26
24
25
20
20 laki-laki

15 Perempuan
11
10
6
3 4 3 4
5 2 2 2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54


Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget
rasio dokter gigi adalah 13 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi yang ada di Kota
Palangka Raya tahun 2020 adalah 11,54 per 100.000 penduduk, yang berarti ada 11 orang
dokter gigi yang melayani setiap 100.000 penduduk, lebih rendah dibandingkan tahun 2019
adalah 11,99 per 100.000 penduduk yang berarti ada 12 orang dokter gigi yang melayani

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 31


Profil Kesehatan 2020

setiap 100.000 penduduk. Hal ini berarti rasio dokter gigi di Kota Palangka Raya tahun 2020
masih berada dibawah target yang ditetapkan.

B. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (Bidan dan Perawat) di Sarana Kesehatan

Jumlah perawat pada sarana kesehatan di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 sebanyak
1.023 orang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 942 orang.
Menurut jenis kelamin, perawat dengan jenis kelamin perempuan (68,74%) lebih banyak jika
dibandingkan perawat dengan jenis kelamin laki – laki (31,26%). Sedangkan jumlah bidan yang
ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 396 mengalami peningkatan dari tahun 2019
sebanyak 270 orang.

Gambar III.4
Jumlah Perawat dan Bidan di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2020

2020 1023
400

2019 942
270

2018 846
351 Perawat
2017 758 Bidan
293

2016 668
267

2015 678
256

2014 696
230

2013 542
215

0 200 400 600 800 1000 1200


Sumber: Bidang SDK

Rasio perawat yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 357,60 per 100.000
penduduk yang berarti ada 357 orang perawat yang melayani setiap 100.000 penduduk,
sedangkan rasio bidan pada tahun 2020 adalah 139,83 per 100.000 penduduk yang berarti ada
139 orang bidan yang melayani setiap 100.000 penduduk.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54
Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget
rasio perawat adalah 180 per 100.000 penduduk dan target rasio bidan adalah 120 per 100.000
penduduk. Hal ini berarti rasio perawat dan bidan di Kota Palangka Raya tahun 2020 sudah

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 32


Profil Kesehatan 2020

berada diatas target yang ditetapkan. Meskipun, dari segi kuantitas kebutuhan perawat sudah
tercukupi dan dari segi distribusi perawat dan bidan masih perlu diperhatikan kembali karena
lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

C. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Gizi di Sarana
Kesehatan
1. Tenaga Kesehatan Masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat harus mampu menjadi motor penggerak dan agent of
change pembangunan kesehatan masyarakat yang dilakukan saat ini. Kewajiban utama
tenaga kesehatan masyarakat bersama dengan tenaga kesehatan lainnya adalah untuk
mengupayakan masyarakat agar hidup sehat dan sejahtera baik dari segi fisik, mental, sosial
dan ekonomi.
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 49
orang mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 adalah 43 orang Jika dilihat dari
jenis kelamin, jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang berjenis kelamin perempuan
(89,80%) lebih banyak dibandingkan laki – laki (10,20%).
Gambar III.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2020)

50
45 perempuan
40 Laki-laki
35
30 41 40
44
25 39
20 31
30
15 19
18
10
5 9 9
3 4 3 4 4 5
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54


Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, target
rasio tenaga kesehatan masyarakat adalah 16 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 33


Profil Kesehatan 2020

kesehatan masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 17,13 per 100.000
penduduk yang berarti ada 17 orang tenaga kesehatan masyarakat yang melayani setiap
100.000 penduduk, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 dengan rasio tenaga kesehatan
masyarakat 15,16 per 100.000 penduduk.

2. Tenaga Kesehatan Lingkungan


Jumlah tenaga kesehatan lingkungan di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 23
orang yang berarti jumlahnya peningkatan dari tahun 2019 adalah 22 orang. Jika dilihat dari
jenis kelamin, jumlah tenaga kesehatan lingkungan yang berjenis kelamin perempuan
(78,26%) lebih banyak dibandingkan laki – laki (21,74%).
Gambar III.6
Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2020)

30
perempuan
25 Laki-laki

20
22
15 17 18
18
14
14
10 12
8
5
6 5 5 5
4 3 4
2
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54


Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget
rasio tenaga kesehatan lingkungan adalah 18 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga kesehatan
lingkungan yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 8,04 per 100.000 penduduk
yang berarti ada 8 orang tenaga Kesehatan Lingkungan yang melayani setiap 100.000
penduduk, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 dengan rasio tenaga Kesehatan Lingkungan
adalah 7,76 per 100.000.
Hal ini berarti rasio tenaga kesehatan lingkungan di Kota Palangka Raya tahun 2020
masih berada dibawah target yang ditetapkan. Pada kenyataannya, tenaga kesehatan
lingkungan di Puskesmas saja masih mengalami kekurangan dimana tenaga kesehatan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 34


Profil Kesehatan 2020

masyarakat dan promosi kesehatan yang merangkap tugas menjadi tenaga kesehatan
lingkungan sehingga menyebabkan terjadinya double job.

3. Tenaga Gizi
Jumlah tenaga gizi di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 60 orang, mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2019 adalah 53 orang. Jika dilihat dari jenis kelamin,
jumlah tenaga gizi yang berjenis kelamin perempuan (91,67%) lebih banyak dibandingkan
laki- laki (8,33%).
Gambar III.7
Jumlah Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2020)

70
perempuan
60
Laki-laki
50

40
51 59 50 55
30 52
37 45 44
20

10
4 2 2 6 2 6 5
0 1
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang SDK

Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54


Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, target
rasio tenaga gizi adalah 14 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga gizi yang ada di Kota
Palangka Raya tahun 2020 adalah 20,97 per 100.000 penduduk yang berarti ada 20 orang
tenaga gizi yang melayani setiap 100.000 penduduk, lebih tinggi dibandingkan tahun 2019
adalah 18,69 per 100.000 penduduk yang berarti rasio tenaga gizi di Kota Palangka Raya
tahun 2020 sudah berada pada kondisi ideal.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 35


Profil Kesehatan 2020

D. Jumlah dan Rasio Teknik Biomedika, Keterapian Fisik dan Keteknisian Medik di Sarana
Kesehatan
Jumlah keterapian fisik di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 20 orang mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2019 adalah 21 orang. Sedangkan teknik biomedika dan
keteknisian medik pada tahun 2020 adalah 21 dan 64 orang, yang berarti teknik biomedika
mengalami peningkatan dari tahun 2019 yaitu 9 orang, sedangkan keteknisan medik mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2019 yaitu 66 orang.
Gambar III.8
Jumlah Teknik Biomedika, Keterapian Fisik dan Keteknisian Medik di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit)
Kota Palangka Raya Tahun 2013 - 2020

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Teknik Biomedika 10 24 29 66 45 18 9 21
Keterapian Fisik 9 13 14 14 18 21 21 20
Keteknisian Medik 57 58 57 72 71 59 66 64

Sumber: Bidang SDK

Jika dilihat dari gambar III.8 diatas maka jumlah tenaga biomedik, keterapian fisik dan
keteknisian medik mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Rasio keterapian fisik yang ada di Kota
Palangka Raya tahun 2020 yaitu 6,99 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio keteknisian medik
pada tahun 2020 adalah 22,37 per 100.000 penduduk. Berdasarkan Keputusan Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana
Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget rasio keterapian fisik adalah 5 per
100.000 penduduk dan target rasio keteknisian medik adalah 16 per 100.000 penduduk. Hal ini
berarti rasio keterapian fisik dan keteknisian medik di Kota Palangka raya tahun 2020 masih
berada diatas target yang telah ditetapkan.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 36


Profil Kesehatan 2020

E. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (Tenaga Teknis Kefarmasian dan Apoteker) di Sarana
Kesehatan
Tenaga kefarmasian bertanggung jawab terhadap pelayanan kefarmasian yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tenaga
kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Jumlah tenaga kefarmasian di
Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 198 orang, dibandingkan tahun 2019 adalah 156
orang. Pada tahun 2020 jumlah apoteker sebanyak 83 orang (41,92%) dan jumlah tenaga teknis
kefarmasian berjumlah 115 orang (58,08%).

Gambar III.9
Jumlah Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit) Kota Palangka Raya Tahun 2020)

43,59%

56,41%

Tenaga teknis kefarmasian Apoteker


Sumber: Bidang SDK

Rasio tenaga teknis kefarmasian yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 adalah 40,20
per 100.000 penduduk, sedangkan rasio apoteker pada tahun 2020 adalah 29,01 per 100.000
penduduk. Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor
54 Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget
rasio tenaga teknis kefarmasian adalah 24 per 100.000 penduduk dan target rasio apoteker
adalah 12 per 100.000 penduduk. Hal ini berarti rasio tenaga teknis kefarmasian dan apoteker
di Kota Palangka Raya tahun 2020 sudah 1 berada pada kondisi yang ideal artinya jika dilihat
dari kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk maka tenaga kefarmasian sudah tercukupi
namun distribusinya masih harus diperhatikan.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 37


Profil Kesehatan 2020

BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembiayaan kesehatan


bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan. Pembiayaan kesehatan merupakan besarnya
dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

A. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Dengan diberlakukannya UU No.40/2009 tentang Jaminan Kesehatan Nasional pada awal


2014 di seluruh Indonesia, sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi capaian
Cakupan Kesehatan Semesta (UHC). Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health
Coverage (UHC) adalah tujuan atau cita-cita bahwa semua individu mampu mengakses
pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan biaya yang terjangkau. Cakupan kesehatan
semesta bermakna tersedianya pelayanan kesehatan secara berkeadilan dan perlindungan
risiko finansial. Seluruh penduduk dapat mengakses pelayanan kesehatan berkualitas sesuai
kebutuhan medisnya, mulai dari promosi kesehatan hingga pencegahan, perawatan,
rehabilitasi, dan perawatan paliatif.
Di Kota Palangka Raya juga telah mengimplementasikan JKN dengan berbagai kepesertaan
sesuai kategori. Kebijakan pemerintah tentang pengembangan sistem jaminan sosial sejalan
dengan visi Kementerian Kesehatan RI yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan,
dimana prioritas pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan. Salah satu pilar untuk mencapai visi tersebut adalah melalui penerapan asuransi
kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan pada peserta JKN sejak tahun 2017 telah diberikan sesuai petunjuk
teknis dari Kementerian Kesehatan RI, dengan pemberi pelayanan kesehatan dari puskesmas
dan Rumah Sakit, serta pihak BPJS sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Masyarakat
Miskin (Maskin) yang sebelumnya ditanggung oleh Jamkesmas, dengan aturan baru tersebut
kapitasi maskin dibiayai oleh pemerintah daerah dengan kategori PBI (Penerima Bantuan Iuran).
Menurut BPS Kota Palangka Raya, pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin tercatat
3,44% dari jumlah seluruh penduduk Kota Palangka Raya. Pada Tahun 2019 penduduk miskin
tercatat 3,35%, hal ini mengindikasikan bahwa di tahun 2020 terjadi kenaikan jumlah penduduk

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 38


Profil Kesehatan 2020

miskin. Salah satu faktor meningkatnya jumlah penduduk miskin adalah pandemi covid-19 yang
berdampak pada perubahan perilaku, aktivitas sosial ekonomi, dan pendapatan penduduk.
Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) atau jumlah masyarakat Kota Palangka Raya yang
terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2020 sebanyak 237.215 jiwa atau 82,92%
dari total penduduk Kota Palangka Raya. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2019, Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) atau jumlah masyarakat Kota Palangka Raya
yang terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Nasional sebesar 240.296 jiwa (84,73%). Proporsi
kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional seperti tampak pada gambar dibawah ini.

Gambar IV.1
Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional
Menurut Jenis Jaminan di Puskesmas Kota Palangka Raya
Tahun 2014 – 2020

300000

250000

200000

158220 160274
150000 158971 155,824 Non-PBI

124606 PBI
100000
57032
62378
50000
69979 74491 82076 76941
62427 60349
42216
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang Yankes

Gambar IV.1 diatas memperlihatkan bahwa Penerima Bantuan Iuran (PBI) mencapai 76.941
(26,90%), dimana kuota kapitasi yang dibiayai oleh pemerintah pusat (APBN) sebesar 14,20%
dan dibiayai Pemerintah Daerah maupun Kota Palangka Raya (APBD) sebesar 12,70%. Sistem
pengelolaan pelayanan peserta JKN melalui BPJS berdasarkan ikatan kerjasama yang telah
disepakati oleh puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama dan juga BPJS
Kesehatan sebagai penyelenggara jaminan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 39


Profil Kesehatan 2020

B. Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa/Kelurahan Untuk Kesehatan

Penggunaan dana desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan


masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan,
peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. Selain pembangunan
infrastruktur di desa/kelurahan, pembangunan kesehatan masyarakat harus lebih ditingkatkan,
supaya penduduk di desa/kelurahan dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang dengan
berbagai kegiatan yang bisa dicapai, seperti program penurunan angka kematian ibu dan bayi,
posyandu balita, posyandu lansia, dan kegiatan UKBM lainnya.
Pada tahun 2020, terdapat beberapa pemanfaatan dana desa / kelurahan yang menunjang
kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya, namun belum dapat diidentifikasi dan
diinventarisir secara rinci.

Gambar IV.2
Persentase Dana Kelurahan Yang Dimanfaatkan
Untuk Kesehatan Tahun 2020

10%

Yg memanfaatkan dana desa


untuk kesehatan

Yg tidak memanfaatkan dana


desa untuk kesehatan

90%
Sumber : BPKAD Kota Palangka Raya

Pada tahun 2020 jumlah dana kelurahan yang dimanfaatkan untuk kesehatan adalah 90%,
sisanya 10% digunakan untuk kepentingan lainnya di kelurahan. Pada gambar IV.2, dari 30
kelurahan yang ada di Kota Palangka Raya, 27 kelurahan (90%) memanfaatkan dana desa /dana
kelurahan untuk bidang kesehatan. Rata-rata sana yang dimanfaatkan untuk kesehatan berupa
kegiatan fisik pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana seperti
pembangunan ruang posyandu, meja kursi posyandu, serta lainnya penunjang pelayanan
kesehatan di posyandu balita, posyandu usila, serta posbindu.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 40


Profil Kesehatan 2020

C. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota

Guna mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga dibutuhkan pembiayaan


kesehatan yang dapat menjamin kecukupan, pembelanjaan, ekuitas, portabilitas, berkelanjutan,
efektif dan efisien, akuntabel, subsidiaritas dan fleksibilitas. Pembiayaan kesehatan merupakan
suatu proses yang terus menerus dan terkendali, agar tersedia dana kesehatan yang memadai
dan berkesinambungan, yang bersumber dari masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan
sumber lainnya.
Perencanaan dan pengaturan pembiayaan kesehatan merupakan hal yang penting agar
dapat dimobilisasi sumber-sumber dana kesehatan, mengalokasikannya secara rasional serta
menggunakannya secara efisien dan efektif serta diarahkan pada hal-hal pokok yakni
kesinambungan pembiayaan program kesehatan prioritas, menghilangkan hambatan biaya
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dikarenakan pembiayaan tunai perorangan,
pemerataan dalam akses pelayanan, peningkatan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya
serta kualitas pelayanan. Pembiayaan kesehatan yang mengutamakan pemerataan serta
berpihak kepada masyarakat miskin akan mendorong tercapainya akses yang universal.
Pembiayaan kesehatan di Kota Palangka Raya bersumber dana dari pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat. Dana perimbangan dari pusat berupa DAK Fisik dan DAK Non Fisik.
Sumber dana lain penyokong Belanja Langsung (BL) Dinas Kesehatan adalah kapitasi JKN dan
DBH-CHT. Jumlah anggaran Dinas Kesehatan di Kota Palangka Raya tahun 2020 sebesar Rp
151.756.402.452,78 dengan rincian sumber dana seperti tampak pada gambar IV.3. Kontribusi
Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya dalam hal ini DAU murni pada pembiayaan kesehatan
untuk tahun 2020 sebesar 57,99% (Rp88.014.127.297,26) dari total biaya kesehatan. Proporsi
terbesar DAU Murni pada Gaji Pegawai sebesar 69,9% (Rp61.584.347.557,57), sedangkan
Belanja Langsung mencapai 30,1% (Rp26.429.779.739,69). Dana DAK Kesehatan mencapai
20,7% (Rp31.437.181.258, terdiri dari DAK Murni 2020 serta Silpa DAK Tahun 2019), dari JKN
sebesar 9,4% (Rp14.311.979.451,38), dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar 11,6% (Rp
17.595.558.000,-), dari INA-CBGs RSUD sebesar 0,25% (Rp391.219.497,14), serta dari DBH-CHT
sebesar 0,004% (Rp6.336.949)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 41


Profil Kesehatan 2020

Gambar IV.3
Distribusi Sumber Pembiayaan Kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2020

DBH-CHT DAK
0.0000 20%
BLUD
3%

JKN
9%

DAU
DID
57%
11%
INA CBGs
0.003

Total APBD Kota Palangka Raya pada Tahun 2020 mencapai Rp1.221.103.150.076,04 dan
anggaran bidang kesehatan dalam APBD tahun 2020 mencapai Rp151.756.402.452,78. Proporsi
anggaran kesehatan terhadap total APBD Kota Palangka Raya sebesar 9,8%, mengalami
peningkatan dibanding tahun 2019 yaitu 5,8%. Biaya kesehatan tersebut secara keseluruhan,
terdiri dari Belanja Tidak Langsung (gaji pegawai) dan Belanja Langsung (operasional rutin dan
program kesehatan).
Gambar IV.4
Proporsi APBD Kesehatan terhadap Total APBD
Kota Palangka Raya Tahun 2007-2020
12
9.8
10
7.8
8
6.4
5.69 5.7 5.8
6 5.12
%

4.89 4.61 4.58


4.61 4.38 4.65 4.19
4

2
% APBD Kes
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Sub. Bagian Perencanaan & Evaluasi

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 42


Profil Kesehatan 2020

Proporsi APBD Kesehatan terhadap Total APBD Pemerintah Kota Palangka Raya,
menunjukkan trend naik dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 seperti tampak pada
gambar di atas, pendanaan untuk pandemi Covid-19 mendapatkan prioritas dari pemerintah
daerah
Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan dikategorikan menjadi DAK Fisik (regular dan
penugasan) dan DAK Non-Fisik (BOK, Jampersal, dan Akreditasi Puskesmas). DAK Bidang
Kesehatan mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2020. Hal tersebut terjadi karena mulai tahun 2016, Kota Palangka Raya mendapatkan DAK
Pelayanan Kesehatan Rujukan untuk RSUD Kota Palangka Raya.
Dengan adanya anggaran DAK Bidang Kesehatan Tahun 2020 untuk kegiatan fisik dan
nonfisik, diharapkan dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang sinergis
dengan prioritas nasional. Pengalokasan DAK Bidang Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih
tanggungjawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembiayaan pembangunan kesehatan di
daerah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Gambar IV.5
Komposisi Belanja Langsung (BL) Pada APBD Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2012-2020

35,000,000,000

30,000,000,000

25,000,000,000

20,000,000,000

15,000,000,000

10,000,000,000

5,000,000,000

-
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
DAK 3,248,52 6,486,79 6,668,32 15,212,1 15,412,1 18,611,4 21,233,8 19,843,2 31,437,1
DAU BL 8,168,80 8,191,68 16,965,5 12,474,4 16,557,2 27,021,7 30,086,2 20,171,8 Rp26,429,
TP 1,173,20 1,213,30 1,213,30 3,540,71 - - - - -
KTR - 128,379, 850,000, 850,000, - 3,182,65 - - -
GF 211,201, 167,153, 145,700, - - - - - -
Jamkesmas/JKN 497,692, 995,796, 4,658,74 7,876,60 9,293,28 18,176,1 14,187,0 13,758,0 Rp14,311,
INA-CBGs Rp391,219
DBH-CHT - - - - - 292,745, 449,418, 168,556, Rp6,336,9
BLUD - - - - - - - - Rp4,545,4

Sumber : Sub. Bagian Perencanaan & Evaluasi

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 43


Profil Kesehatan 2020

Pada gambar IV.5 dana kapitasi JKN mulai masuk pada struktur APBD Kota Palangka Raya
sejak tahun 2014, sedangkan sebelumnya merupakan dana Jamkesmas di tahun 2012 dan 2013.
Biaya Operasional Puskesmas (BOP) untuk 11 puskesmas dipenuhi dari APBD Kota Palangka
Raya pada tahun 2020 berjumlah Rp2.347.842.925 atau 1,96% dari total APBD Kesehatan. .
Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2019 berjumlah Rp1.501.708.040,-
(2,12%), tahun 2018 berjumlah Rp1.163.770.000,- (1,55%), tahun 2017 mencapai
Rp1.727.283.750,- (2,49%), serta tahun 2016 sebesar Rp1.587.970.750,- (1,94%)
Gambar IV.6
Biaya Operasional Puskesmas (BOP) di Kota Palangka Raya
Tahun 2007–2020

2,400,000,000

1,900,000,000

1,400,000,000

900,000,000

400,000,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Bersumber
1,879 1,505 1,525 1,793 2,140 1,961 1,587 1,727 1,163 1,501 2,34
APBD Murni

Sumber : Sub Bag Perencanaan & Evaluasi

Minimnya anggaran operasional puskesmas di Kota Palangka Raya, hanya mampu


digunakan untuk pembiayaan keperluan rutin operasional puskesmas dan pustu, seperti
pembayaran rekening listrik, air, alat tulis kantor, dan penggandaan. Pembiayaan untuk
pembinaan program upaya kesehatan masyarakat di puskesmas, memanfaatkan Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) yang disalurkan melalui DAK-NON FISIK tahun 2020.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 44


Profil Kesehatan 2020

Gambar IV.7
Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2020

2020 5,860,245,000
2019 5,261,000,000.00
2018 5,277,741,000
2017 4,536,657,000
2016 2,240,000,000
2015 2,169,402,355
2014 1,213,300,000
2013 1,213,300,000
2012 1,173,200,000
2011 752,540,000
2010 90,000,000

0 2,000,000,000 4,000,000,000 6,000,000,000 8,000,000,000

Sumber : Sub Bag Perencanaan & Evaluasi

Gambar diatas memperlihatkan bahwa alokasi BOK untuk 11 puskesmas pada tahun 2020
bejumlah Rp5.860.245.000,- atau 84,1% dari Total BOK Tahun 2020. Angka tersebut mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2019 berjumlah Rp5.261.000.000,-. Alokasi BOK sebagai
komitmen pemerintah pusat dalam pembiayaan pembangunan prioritas nasional yang
dilaksanakan di Kab/Kota. BOK utamanya diarahkan untuk upaya kesehatan bersifat promotif
dan preventif di setiap jenjang pelayanan kesehatan.
Anggaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang disalurkan langsung ke rekening
puskesmas, dimana puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memperoleh
dana kapitasi yang nilainya sesuai jumlah kepesertaan JKN di wilayah kerja masing-masing.
Kapitasi JKN pada tahun 2020 mencapai Rp14.311.979.451.38. Angka tersebut mengalami
peningkatan dari tahun 2019 yaitu sebesar Rp13.758.012.074,39. Pemanfaatan dana tersebut
sesuai dengan PMK No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama milik Pemerintah Daerah. Dana kapitasi tersebut dapat di gunakan
untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan sebesar 60%, sisanya 40% digunakan untuk
pembelian obat dan biaya operasional puskesmas lainnya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 45


Profil Kesehatan 2020

Gambar IV.8
Alokasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020

20,000,000,000
Rp18,176,157,087
18,000,000,000
16,000,000,000 14,187,069,937.50
14,000,000,000 11,962,459,314
12,000,000,000 13,758,012,074.39

10,000,000,000 7,876,650,000 Rp
8,000,000,000 14,311,979,451.38
6,000,000,000 4,613,811,000

4,000,000,000
2,000,000,000
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Sub Bag Perencanaan & Evaluasi

Penyerapan anggaran JKN selalu mengalami kendala, karena harus masuk sistem APBD
Kota Palangka Raya, sehingga pemanfaatannya harus mengacu juga kepada aturan keuangan
dari Pemerintah Kota Palangka Raya. Jika terjadi realisasi anggaran lebih daripada nilai proyeksi
kapitasi yang sudah menjadi DPA Tahun 2020, maka kelebihan anggaran (Dana Silpa) tersebut
harus mendapatkan rekomendasi hasil audit dari BPK terlebih dahulu baru bisa dipergunakan
atau masuk pada anggaran perubahan tahun berikutnya. Dana Silpa JKN tidak bisa langsung
masuk pada APBD murni, namun masuk pada APBD-P yang pengesahannya pada triwulan IV,
sehingga kurang waktu pelaksanaan pengadaan untuk puskesmas.

D. Anggaran Kesehatan Perkapita


Sistem pembiayaan kesehatan dapat meningkatkan pendanaan untuk kesehatan dan
penggunaan dana kesehatan secara efektif dan efisien. Biaya kesehatan per kapita dihitung
dengan cara membagi jumlah anggaran kesehatan Kota Palangka Raya dibagi dengan jumlah
penduduknya. Berikut alokasi anggaran kesehatan per kapita Kota Palangka Raya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 46


Profil Kesehatan 2020

Gambar IV.9
Anggaran Kesehatan Per Kapita
Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020

600,000.00 530,486.95
401,158.23
500,000.00
409,078.56
368,366.92
400,000.00 318,759.53 313,554.38
275,230.04
300,000.00 Rp

200,000.00

100,000.00

-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Sub Bag Perencanaan & Evaluasi

Pada gambar diatas dapat dilihat, anggaran kesehatan per kapita di Kota Palangka Raya
pada tahun 2020 berjumlah Rp530.486,95, dan ini mengalami trend kenaikan setiap tahunnya.
Menurut rekomendasi World Health Organization (WHO) tahun 2015, jumlah belanja kesehatan
yaitu sebesar $60 atau Rp780.000,- namun untuk Kota Palangka Raya masih berkisar dibawah
atau kurang dari Rp500.000,-. Sehingga anggaran kesehatan per kapita Kota Palangka Raya
tahun 2020 masih berada dibawah target rekomendasi dari WHO.

E. Anggaran Kesehatan Untuk Penanggulangan Covid-19


Pada tahun 2020 Dinas Kesehatan mendapatkan dana bantuan untuk penanggulangan
Covid-19. Adapun dana-dana tersebut yaitu:
1. Dana yang masuk dalam DPA Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2020
Pandemi Covid-19 melanda Kota Palangka Raya mulai bulan maret 2020, memerlukan
biaya pengendalian yang besar sehingga mendapatkan prioritas tertinggi dalam
penganggaran kegiatan pada tahun 2020. Pengendalian Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya, dalam bentuk kegiatan Testing, Tracing, dan Treatment dibiayai oleh
anggaran DID (Dana Insentif Khusus) sebesar Rp17.595.558.000 (27,02% dari total
anggaran penanggulangan Covid-19). Sedangkan pengendalian Covid-19 di puskesmas
dibiayai oleh BOK puskesmas sebesar Rp1.581.295.500 (2,43% dari total anggaran
penanggulangan Covid-19), pemanfaatannya sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan RI

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 47


Profil Kesehatan 2020

bahwa 40% anggaran BOK bisa dianggarkan untuk pengendalian Covid-19 di puskesmas
dalam bentuk pembelian APD dan BMHP sebagai penunjang pelayanan kesehatan di
puskesmas. Sumber anggaran lainnya adalah BOK tambahan sebesar Rp1.080.000 (1,66%
dari total anggaran penanggulangan Covid-19) yang direncanakan untuk pembayaran
Insentif Tenaga Kesehatan (Inakes), namun tidak terserap karena Inakes dibayarkan melalui
dana BTT Kota Palangka Raya Tahun 2020
Gambar IV.10
Proporsi Pemanfaatan DID dalam Pengendalian Covid-19
Di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Kegiatan
Peningkatan
Surveilance
Epidemiologi dan Peningkatan
Penanggulangan Mutu Pelayanan
Peningkatan Wabah Kefarmasian,
Kualitas 16% Sediaan Farmasi,
Pelayanan Alkes dan
Kesehatan Perbekalan
Rujukan dan Kesehatan
Kegawatdarurata 19%
n (RS Kota & RS Peningkatan
Perluasan) Kualitas
64% Pelayanan
Kesehatan
Rujukan dan
Kegawatdarurata
n (Bid. Yankes
Dinkes)
1%

2. Dana yang berada di luar DPA Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2020
Penetapan Covid-19 sebagai bencana di Kota Palangka Raya sesuai dengan Peraturan
Walikota Palangka Raya, memberikan implikasi kepada pemerintah Kota Palangka Raya
untuk mengalokasikan anggaran dalam pengendaliannya. Anggaran penanggulangan
bencana yang teralokasi di BPKAD Kota Palangka Raya, digelontorkan dalam bentuk Belanja
Tak Terduga (BTT) sebesar Rp44.864.276.825,- (68,89% dari total anggaran
penanggulangan Covid-19) yang diluncurkan menjadi 8 tahap.

Jumlah anggaran keseluruhan untuk pengendalian Covid-19 di Kota Palangka Raya pada
Tahun 2020 sebesar Rp65.121.130.325,- dengan proporsi terlihat pada gambar IV.11 berikut.
Sumber anggaran dari DAK Non-Fisik (BOK), DID, serta BTT, yang dimanfaatkan sesuai petunjuk
tehnis dari masing-masing sumber dana.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 48


Profil Kesehatan 2020

Gambar IV.11
Anggaran Kesehatan Untuk Penanggulangan Covid-19
Dinas Kesehatan Tahun 2020 per Sumber Dana

BOK Puskesmas BOK Tambahan


2% (INAKES)
2%

DID
27%

BTT
69%

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 49


Profil Kesehatan 2020

BAB V
KESEHATAN KELUARGA

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB V
KESEHATAN KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes RI,1988). Pengertian kesehatan keluarga itu adalah pengetahuan tentang
keadaan sehat fisik, jasmani dan sosial dari individu-individu yang terdapat dalam satu keluarga.
Antara individu yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga
untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal. Keluarga yang sehat adalah salah satu
kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak sedikit dari kita yang masih mencari formulasi yang tepat
untuk mengajak seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat. Pembinaan kesehatan
keluarga ditujukan kepada upaya menumbuhkan sikap dan perilaku yang akan menumbuhkan
kemampuan keluarga itu sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan dengan dukungan dan
bimbingan tenaga profesional, menuju terwujudnya kehidupan keluarga yang sehat. Juga kesehatan
keluarga diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat kecil, bahagia dan sejahtera.
Alasan utama meninjau keluarga sebagai sasaran pelayanan kesehatan menurut Ruth B
Freemen, (1981), adalah sebagai berikut:
 Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat
 Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompok
 Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lain
 Dalam memelihara kesehatan, anggota keluarga sebagai pengambil keputusan dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya.
 Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha
kesehatan masyarakat
Sedangkan menurut Spradley & Allender (1997), Alasan mengapa keluarga menjadi penting
bagi kesehatan adalah:
 Keluarga sebagai seluruh sistem juga membutuhkan pelayanan kesehatan seperti halnya
individu agar ia dapat memenuhi tugasnya dalam setiap fase perkembangan
 Tingkat kesehatan individu berkaitan erat dengan tingkat kesehatan keluarga begitu pun
sebaliknya; dan
 Tingkat fungsional keluarga sebagai unit terkecil dari komunitas dapat mempengaruhi
derajat kesehatan sistem atasnya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 50


Profil Kesehatan 2020

A. KESEHATAN IBU
Peran ibu sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Sosok ibu-lah yang
melahirkan dan mengantarkan generasi penerus menjadi manusia yang kelak berguna bagi
negara. Karena itu, kesehatan ibu menjadi penting seperti pepatah “dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat”. Ibu yang sehat lebih bisa menjalankan fitrahnya untuk menghasilkan
cikal bakal yang berkualitas, dan indikator kesehatan ibu yang utama bisa dilihat dari angka
kematian ibu (AKI) di suatu daerah, oleh karena itu AKI masuk sebagai goal ke-5 dalam
Sustainability Development Goals (SDGs).

1. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu didefinisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Keberhasilan upaya
kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI
mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan sampai dengan pasca
persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan
yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi selama kehamilan dan
kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi
yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetrik
yang rendah pula.
Gambar V.1
AKI di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

72.6
90 79.07 75
80 70
per 100.000 KH

70
53.9
60 52.99
50
35
40 50 38.46
19.1 45 25
30 38.48
20
25
10 25 19.65 19.15 15
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
AKI Renstra

Sumber: Bidang Kesmas


Pada Gambar V.1 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Palangka Raya pada tahun 2020
mencapai 38,46 yang berarti setiap 100.000 kelahiran hidup terdapat 38 atau 39 kematian

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 51


Profil Kesehatan 2020

ibu. Angka tersebut menurun dibanding 2019 mencapai 38,48/100.000 KH, dan tahun 2018
(79,07/100.000 KH), dan dibawah target Renstra (75/100.000KH) maupun target SDGs
(Sustainable Development Goals). Target SDGs secara Nasional pada tahun 2030,
mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per- 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan target nasional untuk AKI pada tahun 2024 adalah 183 per- 100.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2020 di Kota Palangka Raya terdapat 2 (dua) ibu meninggal, dengan
penyebab kematian adalah perdarahan dan gangguan metabolik (Diabetes Mellitus).
Gambar V.2
Peta Sebaran Kasus Kematian Kota Palangka Raya per Kecamatan tahun 2020

Pada peta Angka Kematian Ibu di Kota Palangka Raya tahun 2020, kasus kematian ibu
ada di 2 (dua) kecamatan yaitu kecamatan Bukit Batu dan kecamatan Jekan Raya. Kecamatan
Jekan Raya merupakan kecamatan terpadat nomor 2 setelah Kecamatan Pahandut, begitu
juga dengan keberadaan sarana pelayanan kesehatan di wilayah ini cukup memadai. Dengan
demikian penyebab kematian ibu melahirkan bukan hanya dipengaruhi keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan diwilayah tersebut, namun ada hal lain yang harus diperhatikan,
seperti penyakit bawaan (Diabetes Mellitus) pada ibu melahirkan tersebut.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 52


Profil Kesehatan 2020

2. Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil


Pelayanan kesehatan pada ibu hamil (antenatal care) merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan. Hasil pelayanan antenatal terukur melalui cakupan pelayanan ibu
hamil K1 dan K4.
Pada tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia bahkan di seluruh belahan
dunia. Kota Palangka Raya terdapat kasus Covid-19 pertama pada bulan Maret 2020. Dengan
penetapan status pandemi Covid-19 dan penetapan pembatasan kegiatan berskala besar
oleh Walikota Palangka Raya, berpengaruh kepada capaian pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Kunjungan pasien menurun selama pandemi covid-19, begitu juga kunjungan ibu
hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Cakupan K1 merupakan gambaran kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 merupakan gambaran pelayanan
ibu hamil yang sesuai standar dan mendapatkan paling sedikit empat kali kunjungan. Angka
ini bertujuan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Gambar V.3
Cakupan K1 Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020
Target K1=100%

100
90
80
70 97,5
96,1 96,3 96,28 98,72 93.22
60 94,5
50
40
30
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesmas

Pada gambar V.3 Cakupan K1 pelayanan ibu hamil di Kota Palangka Raya pada tahun
2020 sebesar 93,22% menurun jika dibanding tahun 2014 – 2019. Hal ini berhubungan
dengan kondisi Kota Palangka Raya dengan status pandemi Covid-19. Ibu hamil merasa tidak
aman (unsafe) jika berkunjung ke puskesmas, khawatir tertular Covid-19 dari petugas
puskesmas atau pengunjung lain yang tanpa gejala (OTG). Cakupan K1 Tahun 2019 sebesar
98,72, tahun 2018 sebesar 96,28% dan tahun 2017 sebesar 96,3%.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 53


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.4
Cakupan K4 Kota Palangka Raya Tahun 2011 – 2020

Target K4:100%
100 90.2 87,88 90.15
87.9 82,3 87.2
90 82.74
92.4
80 92.9
70
60
50
40
30
20
10
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesmas

Pada gambar V.4, secara umum cakupan K4 dari tahun 2012 sampai tahun 2020 masih
dibawah 95%. Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan, dinyatakan bahwa
setiap ibu hamil (100%) wajib mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. Tantangan
bagi pengelola program kesehatan ibu hamil baik di puskesmas maupun di dinas kesehatan,
guna peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil.
Gambar V.5
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2020
140

120

100
Persentase (%)

80

60

40

20

0
Marina
Pahandut Panarung Menteng B.Hindu Kayon Jekan R Klp Kereng B Tangkiling Rakumpit
Permai
2020 92.75 79.8 59.21 88.82 97.38 91.07 130.71 77.78 69.55 75.76 85.92

Sumber : Bidang Kesmas

Menurut data pada gambar V.5 kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan atau
puskesmas setempat Kota Palangka Raya tahun 2020 belum mencapai target 100%, walau

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 54


Profil Kesehatan 2020

ada 1 puskesmas yang melampui target yaitu Puskesmas Kalampangan. Capaian 10


puskesmas lainnya masih dibawah 100% bahkan ada yang capaiannya 59,21%. Dengan
adanya Puskesmas yang melampaui target, perlu pencermatan kembali pada pembagian
target sasaran per-puskesmas. Pembagian jumlah atau target sasaran Puskesmas dibuat
berdasarkan proyeksi data penduduk dari BPS Kota Palangka Raya Tahun 2020. Pemegang
program KIA di Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya untuk lebih meningkatkan supervisi dan
bimbingan teknis ke puskesmas agar lebih aktif melakukan edukasi kepada ibu hamil guna
peningkatan kesadaran dan kemauannya untuk memeriksakan kandungan ke puskesmas
terdekat demi kesehatan bayinya dan ibunya juga.

3. Pertolongan Persalinan & Nifas


Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Anjuran Menteri
Kesehatan RI, setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan, dengan tujuan
sebagai berikut:
 Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,

sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.


 Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke

Puskesmas atau rumah sakit.


 Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman,

bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan
lainnya.

Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan


Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual, pasal 14 ayat
(1) yang berbunyi persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes)
tidak berarti adanya larangan bidan untuk melakukan persalinan di luar Fasyankes. Bidan
justru dapat melakukan persalinan di luar fasyankes jika fasyankes tersebut sulit dijangkau
oleh masyarakat. Hal itu jelas dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi pasal 16 ayat 4.
PP Nomor 61 Tahun 2014 yang ditetapkan dilatarbelakangi dengan adanya disparitas
geografis di negara kita baik dari sisi alam maupun transportasi yang tidak memungkinkan.
Pelayanan kesehatan harus sama dilakukan di setiap daerah di Indonesia. Jika bidan tidak
mau datang ke rumah pasien karena merasa melanggar PMK Nomor 97 Tahun 2014 maka

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 55


Profil Kesehatan 2020

akan mendapatkan sanksi denda. Ketentuan persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan kebijakan Pemerintah dalam menjaga kesehatan ibu dan mengurangi
angka kematian ibu. Di samping adanya pengecualian pada kondisi tertentu dapat dilakukan
di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
Gambar V.6
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Persalinan di Fasyankes
di Kota Palangka Raya Tahun 2013– 2020

95.2 91.4 90.3 94.2 90.2


100 88.96
86.8 83.87
90
80 88.9
85.67 88.72 86.66 86.2
70 84.34 81.4
60 74.26
50
%

40 Linakes
30
20 Linfasyankes
10
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Capaian pertolongan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), dan


pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, di Kota Palangka Raya Tahun 2020
mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2013-2019. Pada Tahun 2020 cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) mencapai mencapai 83,87% dan capaian
persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan mencapai 81,4%, sedangkan pada tahun 2019
capaian persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 88,96% dan capaian persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan mencapai 86,2%. Turunnya angka capaian tersebut juga terkait
dengan adanya pandemi Covid-19, beberapa ibu hamil khawatir tertular Covid-19 bila
melahirkan di fasyankes atau klinik swasta. Meski demikian edukasi kepada ibu hamil harus
tetap dilaksanakan dengan gencar, guna memenuhi target SPM Kesehatan pada indikator
nomor 2 (semua ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar) sebesar
100%.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 (tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual), tidak memiliki
ketentuan sanksi apalagi sanksi pidana yang ketentuannya hanya ada di undang-undang dan
peraturan daerah. Tidak dicantumkannya sanksi dalam permenkes ini dilatarbelakangi
bahwa substansi pengaturan hanya berisi program-program kebijakan pemerintah.
Tujuannya untuk menjaga kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian ibu. Artinya,

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 56


Profil Kesehatan 2020

substansi dalam permenkes merupakan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah
pada pelayanan kesehatan ibu. Dengan demikian apabila ditemukan ada Peraturan Daerah
yang memberikan sanksi denda kepada tenaga kesehatan dalam melakukan pertolongan
persalinan di luar fasyankes adalah berlebihan dan tidak sesuai dengan NSPK (Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria) yang disusun oleh pemerintah, yakni PP Nomor 61 Tahun
2014, dan PMK Nomor 97 Tahun 2014.

4. Imunisasi dan Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil


a. Imunisasi Td Ibu Hamil
Setiap orangtua menginginkan anaknya terlahir sehat walafiat. Salah satu cara untuk
memastikan kehamilan tetap sehat adalah dengan mendapatkan vaksin sebelum hamil.
Idealnya, vaksinasi harus didapatkan sebelum calon ibu mulai merencanakan
kehamilan. Berbagai penyakit menular bisa saja menyerang ibu hamil selama
kehamilan, sehingga perlu meningkatkan kekebalan tubuh ibu hamil melalui vaksinasi.
Vaksin yang didapatkan sebelum hamil tidak hanya penting untuk melindungi kesehatan
ibu dalam menghadapi kehamilan, tetapi juga untuk kesehatan bayi.
Sistem kekebalan tubuh ibu merupakan pertahanan awal bayi untuk mencegahnya
dari berbagai penyakit. Setelah ibu divaksin, antibodi yang terbentuk di tubuh ibu akan
diteruskan ke bayi dalam kandungan. Vaksin juga akan melindungi bayi selama
beberapa bulan setelah kelahiran.
Penyakit infeksi yang terjadi saat masa kehamilan dapat menyebabkan berbagai
komplikasi kehamilan yang dapat mengganggu atau bahkan menghambat
perkembangan janin. Jadi, memang ada beberapa jenis imunisasi yang harus dilakukan
sebelum dan ketika kehamilan.
Gambar V.7
Cakupan Imunisasi Td pada Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

50 41.46

40 35.48 Bumil
Persentase (%)

30 WUS

20
11.66
10 1.28 5,40 5.39 4.62
0.33 0.19 0.12
0
Td 1 Td 2 Td 3 Td 4 Td 5

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 57


Profil Kesehatan 2020

Pada gambar V.7 cakupan imunisasi pada wanita usia subur (WUS) Tahun 2020
sangat rendah, hal ini perlu dikaji secara holistik terkait kesadaran golongan WUS dalam
mendapatkan imunisasi dibanding dengan kesadaran imunisasi saat ibu hamil. Hal ini
perlu inovasi pada metode penyuluhan bagi WUS dan ibu hamil agar mereka lebih
menyadari akan pentingnya imunisasi atau vaksinasi sebelum atau dalam masa hamil
karena semua vaksin tersebut berguna mencegah penyakit menular berbahaya yang
bisa saja menular ke janin (bayi) selama dalam kandungan. Khusus bagi wanita usia
subur lebih banyak edukasi dan penyuluhan sebelum mereka merencanakan kehamilan
yang sehat.
Vaksinasi tertentu sebaiknya dilaksanakan pada wanita usia subur atau pada fase
sebelum hamil, hal ini untuk menghindari efek samping vaksin pada bayi jika diberikan
saat fase kehamilan (dapat mengganggu perkembangan janin dalam kandungan hingga
mengakibatkan keguguran). Adapun vaksinasi yang sebaiknya diberikan pada fase
sebelum hamil adalah vaksinasi MMR (Mumps Measles Rubella), Varisella (Cacar).
Sedangkan vaksinasi pada fase kehamilan antara lain adalah Hepatitis B, Flu, dan
Tetanus, Difteri, Pertusis (TDaP). Ibu yang mengalami hepatitis saat hamil sangat
mungkin menularkan penyakit ini pada bayinya di dalam kandungan. Jadi, sebaiknya
lakukan imunisasi hepatitis B ketika masa kehamilan untuk mencegah terjadinya
penyakit ini pada ibu dan janin. Biasanya imunisasi ini dilakukan 3 kali di sepanjang usia
kehamilan. Imunisasi kedua dan ketiga akan dilakukan setelah 1-6 bulan setelah
imunisasi pertama dilakukan.
Penyakit flu memang terlihat ringan, namun ketika seorang ibu mengalaminya saat
masa kehamilan, tentu akan mengganggu kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Virus flu bisa saja membuat sistem kekebalan tubuh serta fungsi jantung menjadi
menurun, sehingga ibu hamil mudah untuk terserang penyakit lainnya.

b. Pemberian Tablet Tambah Darah


Saat hamil, kebutuhan akan zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh tentu
mengalami peningkatan. Peningkatan ini berhubungan dengan perubahan tubuh ibu,
sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dalam kandungan. Salah satu zat gizi
yang mengalami peningkatan dan sangat dibutuhkan oleh ibu hamil adalah zat besi. Ibu
hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan zat besinya saat hamil karena jika tidak,
maka dapat menyebabkan masalah pada ibu dan bayinya. Bahkan sebelum hamil,
wanita di rekomendasikan untuk mencukupi kebutuhan zat besinya. Hal ini disebabkan
karena berbagai alasan, seperti:

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 58


Profil Kesehatan 2020

 Zat besi diperlukan untuk membuat haemoglobin, yaitu sebuah protein dalam sel
darah merah yang membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh.
 Zat besi juga sebagai senyawa penting dalam mioglobin, yaitu protein yang
membantu menyediakan oksigen pada otot. Selain itu, juga sebagai komponen
untuk membentuk kolagen (protein dalam tulang, tulang rawan, dan jaringan
konektif lainnya), dan dibutuhkan untuk membentuk banyak enzim.
 Zat besi diperlukan untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Pada saat kehamilan, tentu kebutuhan zat besi makin meningkat karena jumlah sel
darah pada tubuh meningkat selama kehamilan. Peningkatan ini mencapai 50% atau
lebih dari jumlah darah biasanya. Jadi ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi
untuk membentuk hemoglobin dan untuk pertumbuhan bayi serta plasenta dalam
rahim, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Banyak wanita membutuhkan zat besi dalam jumlah lebih karena mereka hamil
dalam keadaan kekurangan cadangan zat besi dalam tubuh.Kekurangan cadangan zat
besi sebelum hamil dapat berkembang menjadi anemia defisiensi besi pada saat
kehamilan. Selain itu, risiko anemia defisiensi besi juga tinggi pada ibu yang hamil anak
kembar atau mempunyai jarak kehamilan yang pendek dengan kehamilan sebelumnya.
Untuk mencegah anemia saat hamil, ibu hamil dapat mengonsumsi tablet besi atau
tablet tambah darah. Walaupun ada banyak cara untuk mendapatkan zat besi dari
makanan, tetapi ada baiknya ibu hamil juga mengonsumsi tambahan zat besi yang bisa
didapatkan dari tablet tambah darah.
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan konsumsi tablet tambah darah (TTD)
atau tablet besi untuk ibu hamil sebanyak 90 tablet atau lebih selama kehamilan, guna
mencegah anemia defisiensi besi saat hamil. TTD bisa didapatkan secara gratis di
Puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 59


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.8
Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
Kota Palangka Raya Tahun 2016 – 2020

100 93.65
75.61
85.94
80 82.97
60
40 35.43

20
0
2016
2017
2018
2019
2020

Capaian pemberian TTD (FE3) kepada ibu hamil pada tahun 2020 mencapai 82,97
mengalami penurunan jika dibanding tahun 2019 mencapai 85,94% dan tahun 2018
yaitu 93,65%. Penurunan capaian tersebut merupakan dampak dari kondisi pandemi
Covid-19 dimana pemerintah harus mengambil kebijakan pembatasan sosial serta
berbagai kebijakan lainnya guna mencegah penyebaran penyakit, hal inilah yang
mempengaruhi distribusi Fe kepada para ibu hamil, dimana pelayanan posyandu libur,
kunjungan bumil ke puskesmas juga menurun, selain itu sekolah turut dil liburkan
sehingga tidak ada pemberian tablet FE kepada Remaja Putri (Rematri) di sekolah.

5. Pelayanan KB
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat di gambarkan melalui cakupan
peserta KB, baik peserta KB aktif maupun peserta KB baru. Di Kota Palangka Raya partisipasi
masyarakat dalam KB aktif berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pelayanan KB dilakukan baik di
puskesmas maupun di pelayanan kebidanan seperti bidan praktek swasta dan dokter
praktek swasta.
Pelayanan terhadap peserta KB aktif, dipengaruhi beberapa hal antara lain
ketersediaan alat kontrasepsi di puskesmas yang masih mengandalkan dari Dinas
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (DISDALDUK, KB, P3A) Kota Palangka Raya dalam pengadaan dan pemenuhan alat
kontrasepsi.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 60


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.9
Cakupan Pelayanan KB Aktif dan KB Pasca Persalinan
Menurut Jenis Kontrasepsi
Kota Palangka Raya Tahun 2020

AKDR MOW Implant Kondom AKDR MOW Implant


0.92% 0.02% 2.32% 2.15% 1.63% 0.06% 4.29%
Kondom
Pil 0.65%
21.98% Pil
27.05%

Suntik Suntik
72.61% 66.32%

KB AKTIF KB PASCA PERSALINAN

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat

Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB bervariasi. Gambar V.9 menunjukkan
bahwa alat kontrasepsi yang paling diminati oleh peserta KB aktif dan peserta KB Baru
adalah suntik dan pil. Kepesertaan pria dalam penggunaan alat kontrasepsi mulai terlihat
dengan penggunaan alat kontrasepsi kondom walau hanya sedikit yang menggunakannya.
Penggunaa KB aktif angka pencapaiannya yaitu MOW 0,02%,MOP 0,0%, Pil 21,98%, suntik
72,6%, AKDR/IUD 0,92%, suntik 72,6%, kondom 2,15%. Dan Peserta KB Pasca Persalinan
dengan pencapaian angka MOW 0,06%, Implant 4,29%, kondom 0,65%, suntik 66,32%, Pil
27,05%, AKDR/IUD 1,6%. Dimana penyuluhan tentang alat kontrasepsi kepada masyarakat
terutama para pria sangat begitu kurang, karena dari segi kesehatan pria juga harus menjaga
kesehatannya dari penyakit kelamin menular. Alat kontrasepsi tidak hanya digunakan oleh
wanita saja tapi juga kaum pria sebagai antisipasi penyebaran penyakit kelamin menular.
Karena dari banyak survei penelitian kesehatan penyakit kelamin menular banyak dibawa
oleh kaum pria. Alat kontrasepsi di sini bukan hanya untuk menekan angka kelahiran tapi
juga menekan angka penyakit menular seksual. Maka harus banyak penyuluhan dari pihak
dinas kesehatan masyarakat untuk memberikan penyuluhan ke para pria wanita usia
produktif antara umur 20-50 tahun untuk lebih mengenal manfaat dan kegunaan alat
kontrasepsi. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya alat kontrasepsi dalam
kehidupan rumah tangga, penting bagi kehidupan remaja kaum urban guna pencegahan
penyakit menular seksual dan untuk mengendalikan angka kelahiran baru.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 61


Profil Kesehatan 2020

B. KESEHATAN ANAK

1. Kasus Kematian Anak

Angka kematian merupakan indikator outcome pembangunan kesehatan. Angka


kematian dapat menggambarkan seberapa tinggi derajat kesehatan masyarakat di suatu
wilayah. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Jumlah kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan
penelitian. Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian, baik langsung
maupun tidak langsung, antara lain dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi, kualitas
lingkungan hidup, upaya pelayanan kesehatan dan lain-lain.
Angka kematian (mortalitas) merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain
fertilitas dan migrasi yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi penduduk.
Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu
yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, baik oleh penyakit maupun sebab lain. Indikator
mortalitas yang umum dipakai pada balita adalah: Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKABA). Sebelum dihitung menggunakan rumus mortalitas, jumlah nominal
kematian (bayi dan balita) di Kota Palangka Raya Tahun 2020 seperti tampak pada gambar
berikut ini
Gambar V.10
Jumlah Kasus Kematian (bayi & balita)
di Kota Palangka Raya Tahun 2011 – 2020

90 81
80
71
70 71
60 75
56 62
50 Bayi
40
30 20 Balita
20 10 5 10 11
7
10 19 9 9
7 5
0 6
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah kasus kematian bayi dan balita dari tahun 2011 sampai tahun 2019 mulai
menurun jumlah kasusnya, namun meningkat kembali pada tahun 2020. Jumlah kasus bayi
meninggal mencapai 9 bayi pada tahun 2020, sedangkan tahun 2019 kasus meninggal bayi

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 62


Profil Kesehatan 2020

hanya 5 kasus. Sedangkan kasus kematian balita, hanya pada golongan umur <12 bulan atau
pada kategori bayi . Hal ini sesuai definisi operasional dari Kementerian Kesehatan RI, bahwa
balita dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu golongan usia bayi atau baduta (bawah dua
tahun) dengan usia 0-2 tahun, golongan batita (bawah tiga tahun dengan usia 2-3 tahun,
dan golongan pra sekolah (> 3-5 tahun).

a. Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi didefinisikan sebagai jumlah bayi yang meninggal setiap 1000
kelahiran hidup. Menurunnya angka kematian bayi merupakan indikator yang paling
penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat karena indikator ini
mencerminkan pelayanan kesehatan dasar yang paling awal dan juga menentukan
kualitas pelayanan kebidanan yang juga sangat menentukan kualitas generasi yang akan
datang.
Angka kematian bayi di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 mencapai 1,73/1000KH
yang berarti setiap seribu kelahiran hidup terdapat 1 atau 2 kematian bayi. Angka
tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 tercatat 0,96/1000KH, namun
masih lebih rendah dibanding dengan angka kematian bayi tahun 2018 yaitu 1,78/1000
KH. Jumlah kematian bayi di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 adalah 9 bayi.
Penyebab kematian bayi antara lain adalah : bayi berat lahir rendah (BBLR), Asfiksia,
Anencephal (kelainan bawaan), postdate, gagal nafas, sesak nafas, dan gawat janin
Gambar V.11
AKB di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

13 12
14
12 13.3 10.5
11.1 9
10
7 7
Per 1.000 KH

10.1 7
8
6
4 1.3 1.78
1.3 1.18 1.34
2 0.96
3 1.73
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
AKB

Sumber : Bidang Kesmas

Berdasarkan gambar V.11 menunjukkan bahwa angka kematian bayi mengalami


fluktuasi dari tahun ke tahun. Angka kematian bayi tersebut merupakan AKB yang telah

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 63


Profil Kesehatan 2020

tercatat namun ada kemungkinan bertambah karena sistem pencatatan dan pelaporan
yang kurang intensif dari RS dan Klinik Swasta. Kesalahan (mistake) data sangat
dimungkinkan karena data kematian dari RS dan kilinik swasta tidak masuk dalam
sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas. PWS-KIA perlu mendapatkan perhatian
dari pemegang program di Dinas Kesehatan.
Dalam rangka pencapaian SDGs, target AKB secara nasional pada tahun 2019 adalah
24/1000 KH dan target Renstra/RPJMD Kota Palangka Raya Tahun 2019 sebesar 7/1000
KH, maka AKB Kota Palangka Raya masih dalam batas toleransi. Namun memperhatikan
angka tersebut dan berbagai penyebab kematian bayi, diharapkan kepada pengelola
program kesehatan anak/bayi tidak terlena. Kemampuan teknis tenaga kesehatan
dalam pertolongan dan pendampingan persalinan perlu terus ditingkatkan, disamping
pemantapan supervisi dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

b. Angka Kematian Balita

Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0-59 bulan
(bayi+anak balita) tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau
bunuh diri. Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya yang tercatat pada tahun 2020
mencapai 1,73/1000KH mengalami kenaikan dari tahun 2019 mencapai 0,96/1000 KH,
sedangkan pada tahun 2018 mencapai angka 2,17/1000 KH.

Gambar V.12
AKABA di Kota Palangka Raya Tahun 2012 – 2020

40 35 35
35
30
Per 1000 KH

25
20
15 10 10
8 8 7
10 14.6 6 5
10.7 4
5 0.73 0.19
0.2 2.17 0.96 1.73
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
AKABA Renstra

Sumber : Bidang Kesmas

Walaupun angka kematian balita di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 mencapai
1,73/1000KH, angka tersebut masih lebih rendah dari target SDGs yakni 32/1000KH.
Namun demikian perlu adanya perhatian karena angka kematian balita mengalami

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 64


Profil Kesehatan 2020

kenaikan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah bimbingan teknis pada sistem
pelaporan kasus kematian balita perlu ditingkatkan, khususnya kerjasama dengan
fasyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas. Selain itu, keterampilan tenaga kesehatan
dan kompetensi tehnis dalam pelayanan kesehatan anak yang berkualitas juga perlu
mendapat perhatian. Penyuluhan kepada ibu balita tentang pola asuh perlu
ditingkatkan. AKABA memiliki kemungkinan akan bertambah karena kasus kematian
anak balita kategori pra-sekolah sering tidak dilaporkan ke puskesmas oleh masyarakat
setempat dan fasyankes swasta.

2. Komplikasi pada neonatal

Penanganan komplikasi Neonatal adalah Neonatal dengan komplikasi disatu wilayah


kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan.
Sedangkan kasus yang masuk pada kategori komplikasi Neonatal adalah neonatal
dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian.
Neonatus dengan komplikasi seperti kelainan bawaan (anencephal), sesak nafas, gawat
janin, dan kelainan kongenital

Gambar V.13
Penanganan Komplikasi Pada Neonatal
di Kota Palangka Raya Tahun 2015– 2020
30 25.66
25
Prosentase (%)

20
15 8.6
10
1.4 1.05 1.28
5 0.51
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pada gambar V.13. memperlihatkan penurunan penanganan komplikasi Neonatal pada


tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Tugas besar bagi Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
untuk meningkatkan mutu fasyankes dan kompetensi tenaga kesehatan untuk memberikan
penanganan komplikasi pada neonatal. Pemahaman tenaga kesehatan terhadap definisi
operasional penanganan komplikasi perlu dimantapkan untuk semua tenaga kesehatan
penolong persalinan, sehingga tindakan pada neonatal yang sudah dilaksanakan oleh bidan
atau tenaga medis lainnya bisa dikategorikan sebagai penanganan komplikasi.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 65


Profil Kesehatan 2020

3. BBLR

Berat badan bayi baru lahir merupakan tolok ukur status gizi bayi dan status gizi ibu
hamil. Pada tahun 2020 tercatat kasus Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 13 (0,28%)
di Kota Palangka Raya dari jumlah bayi yang lahir. Perbandingan kasus BBLR tahun 2010 –
2020 seperti tampak pada gambar berikut ini.
Gambar V.14
Kasus BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2020
40
38
35
BBLR
30
25
Jml. Kasus

25
20 16
15 12
10
8
10 14 13
3
5 1
4
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 20172 2018 2019 2020
Sumber : Bidang Kesmas

Berdasarkan gambar V.14 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus BBLR pada
tahun 2020. Data tersebut merupakan angka yang hanya tercatat oleh dinas kesehatan dan
puskesmas, ada kemungkinan angka lebih dari itu. Diharapkan kepada pengelola program
gizi masyarakat yang berintegrasi dengan pengelola KIA, untuk meningkatkan sistem
pencatatan dan pelaporan terkait BBLR, baik di puskesmas, RS, Praktek Mandiri Nakes,
maupun di Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 66


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.15
Peta Kasus BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2019

Pada gambar V.15 kasus BBLR tertinggi yakni 5 kasus terdapat di Kecamatan Pahandut,
yang diikuti oleh Kecamatan Jekan Raya dengan 4 kasus, Kecamatan Sebangau 3 kasus, dan
Kecamatan Bukit Batu 1 kasus, sementara itu di Kecamatan Rakumpit Rakumpit tidak
ditemukan kasus BBLR.

4. KN1 dan KN lengkap

Kunjungan neonatus bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan pada bayi
baru lahir hingga usia kurang sebulan yang merupakan kelompok paling rentan terhadap
gangguan kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah pertolongan
persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (usia
0-28 hari) minimal dua kali, yaitu pada umur 0-7 hari dan pada umur 8-28 hari.
Pada tahun 2020 kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) di Kota Palangka Raya mencapai
84,64% menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu 98,86%. Pada tahun 2018
kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) di Kota Palangka Raya mencapai 89,4%, tahun 2017
sebesar 95% dan tahun 2016 sebesar 96,2%. Gambar V.16 berikut menunjukan pencapaian
kunjungan neonatus dari tahun 2012 - 2020.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 67


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.16
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) dan Penanganan Neonatus Risti di Kota
Palangka Raya Tahun 2013 – 2020

120 98.8 96.2


94.4
87.6 95 98.86
100 89.4
84.64
Persentase (%)

80
Cakupan Kunj. Neonatus
60
33.9 30.6 Penanganan Neonatus Risti
40
25.66
20 16.28 1.05 8.6
0.51 1.28
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesmas

Pada tahun 2020 penangan neonatus risiko tinggi mencapai 1,28%, menurun
dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu 25,66% neonatus risiko tinggi yang ditangani.
Sedangkan tahun 2018 neonatus risiko tinggi yang ditangani di Kota Palangka Raya mencapai
8,6%, tahun 2017 sebesar 0,51%, tahun 2016 sebesar 8 (1,05%), dan tahun 2015 ditangani
sebesar 219 (16,28%).
Angka kepatuhan petugas terhadap SOP pelayanan neonatus, akan menjamin mutu
layanan neonatus. Hal ini terkait dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, dinyatakan bahwa setiap bayi baru lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.

5. ASI Eksklusif

Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara
eksklusif sejak lahir sampai dengan umur enam bulan dan meneruskan menyusui sampai
anak umur 24 bulan dengan mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi dan sesuai
dengan kebutuhannya. Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal seperti: belum
adanya peraturan tentang pemberian ASI Eksklusif, belum maksimalnya kegiatan edukasi,
sosialisasi dan advokasi, serta masih terbatasnya sarana dan prasarana KIE ASI dan MP ASI.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 68


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.17
Cakupan ASI Eksklusif Kota Palangka Raya
Tahun 2011 – 2020

90 Target, 80
80
70
Persentase (%)

60
49.25
50 45.82
39.3 41.9 41.69
40 33.2
30
19.5 18.8 16.79
20 14.99
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesmas

Gambar V.17 terlihat Cakupan ASI Eksklusif di Kota Palangka Raya Tahun 2020 (45,82%)
mengalami penurunan dibanding tahun 2019 (49,25%). Kondisi tahun 2011 sampai tahun
2019 Cakupan ASI Eksklusif mengalami trend naik, walau pada tahun 2016 dan 2017 sempat
mengalami penurunan.
Rendahnya cakupan ASI eksklusif, merupakan tantangan bagi para bidan puskesmas
dan pengelola KIA di Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, untuk lebih giat melakukan
promosi kesehatan tentang pentingnya ASI Eksklusif bagi pertumbuhan bayi, capaian Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) pada tahun 2020 mencapai 68,89% dari total bayi baru lahir. Juga
tantangan bagi para bidan untuk melawan arus informasi/iklan penggunaan susu formula,
dan komitmen para bidan untuk menolak penghargaan dari distributor susu formula di
tempat praktek swasta atau di sarana layanan kesehatan. Bagi pengelola laporan untuk lebih
teliti dalam sistem pencatatan dan pelaporan, juga lebih meningkatkan koordinasi dengan
pengelola program terkait, terutama tentang persamaan persepsi terhadap definisi
operasional tentang ASI eksklusif

6. Pelayanan kesehatan Bayi, Anak Balita dan Prasekolah

Pelayanan kesehatan Bayi, Anak Balita dan Prasekolah ditujukan untuk meningkatkan
kelangsungan dan kualitas hidup Bayi, Anak Balita dan Prasekolah. Pelayanan Kesehatan
Bayi, Anak Balita dan Prasekolah, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 Tahun
2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, harus dilakukan melalui :
o Pemberian ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan;
o Pemberian ASI hingga 2 (dua) tahun;

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 69


Profil Kesehatan 2020

o Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) mulai usia 6 (enam) bulan;
o Pemberian imunisasi dasar lengkap bagi Bayi;
o Pemberian imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib pada anak usia 18 bulan dan imunisasi
campak pada anak usia 24 bulan;
o Pemberian Vitamin A;
o Upaya pola mengasuh Anak;
o Pemantauan pertumbuhan;
o Pemantauan perkembangan;
o Pemantauan gangguan tumbuh kembang;
o MTBS; dan
o Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat waktu ke ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
Cakupan Pelayanan kesehatan kepada bayi di Kota Palangka Raya dari tahun 2015 –
2020 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar V.18
Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Bayi Kota Palangka Raya
Tahun 2015 – 2020

110
105.08
105
100.43 Target 100%
Persentase (%)

98.9
100

95
91.4 91.5
89.55
90

85

80
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Cakupan pelayanan kesehatan pada bayi di Kota Palangka Raya tahun 2020 sebesar 89,55%
menurun jika dibandingkan tahun 2019 sebesar 105,08%. Pandemi Covid-19 yang melanda
Kota Palangka Raya dan daerah lain di Indonesia, mempengaruhi kekhawatiran ibu untuk
membawa bayinya melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan di
Kota Palangka Raya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 70


Profil Kesehatan 2020

7. Imunisasi

Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang cost effective, karena
merupakan kegiatan yang berorientasi pada pencegahan dan dapat diterapkan di semua
daerah. Tujuan dari program imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Upaya program imunisasi dilaksanakan
melalui imunisasi rutin dan imunisasi tambahan.
Untuk dapat menekan angka PD3I, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan
merata. Pencapaian imunisasi dasar lengkap (UCI=Universal Child Immunization) merupakan
upaya untuk menekan angka PD3I. Bila cakupan UCI dihubungkan dengan suatu wilayah
maka akan menggambarkan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Agar
terbentuk kekebalan di masyarakat diharapkan cakupan imunisasi dasar lengkap di suatu
wilayah minimal 80%.
Gambar V.19
Cakupan UCI Desa Kota Palangka Raya
Tahun 2015 – 2020

100
Target :80%
80
Persentase (%)

60 53.3
46.7
36.67 33.33 33.33
40
26.67
20

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pada gambar V.19, Pelayanan UCI di Fasyankes tahun 2020 hanya mencapai angka
26,67% (8 kelurahan UCI dari 30 kelurahan di Kota Palangka Raya), terjadi penurunan
persentase dibandingkan 5 tahun ke belakang, di tahun 2015 mencapai 46,7%, tahun 2016
yang bisa mencapai angka 53,3% lalu di tahun 2017 mencapai 36,67% kemudian terjadi
penurunan lagi di tahun 2018 yang hanya mencapai 33,33%.
Pelayanan imunisasi menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu : indikator jangkauan
pelayanan, indikator efektifitas program dan indikator efisiensi program. Pada tahun 2020,
cakupan imunisasi dasar lengkap, imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-HIB3, imunisasi polio dan
campak, dengan capaian 82,49%. Perlu dilaksanakan kajian dan evaluasi program imunisasi
lebih detail untuk mengetahui apakah penetapan target tidak sesuai dengan fakta
dilapangan, kemudian bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan dari Puskesmas dan
praktek swasta/mandiri tenaga kesehatan juga dari klinik swasta. Sasaran bayi (surviving

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 71


Profil Kesehatan 2020

infant) pada tahun 2020 sebesar 5.197 bayi, realisasi 82,49%, dengan kondisi pandemi Covid-
19 dimana terjadi kekhawatiran ibu membawa bayinya ke Puskesmas, dan beberapa
Posyandu libur saat pandemi berlangsung di Kota Palangka Raya. Capaian IDL pada Tahun
2019 sebesar 103,5%, tahun 2018 mencapai 105,64%, tahun 2017 mencapai 101,07%
meningkat tajam dibandingkan tahun 2016 sebesar 81,98%, tahun 2015 mencapai 61,04%
dan tahun 2014 yaitu 94,14%.
Indikator jangkauan pelayanan imunisasi adalah cakupan imunisasi DPT1-HB1 dengan
target 90%, imunisasi ini merupakan antigen kontak pertama imunisasi yang diberikan pada
bayi. Jangkauan pelayanan imunisasi kontak pertama sampai ketiga (DPT-HB-Hib3) di Kota
Palangka Raya Tahun 2020 mencapai 87,95% , tahun 2019 mencapai 108,37%, tahun 2018
mencapai 106,67%. Capaian DPT-HB-Hib4 pada tahun 2020 mencapai 39,6%, tahun 2019
mencapai 56,17 tahun 2018 mencapai 50,38%, menurun jika dibandingkan tahun 2017
mencapai 107,37% tahun 2016 sebesar 80,29% ,tahun 2015 mencapai 82,43% dan tahun
2014 mencapai 96,82%.
Indikator efektifitas program atau kualitas pelayanan imunisasi adalah cakupan
imunisasi Campak yang merupakan kontak terakhir imunisasi dasar pada bayi dengan target
80%. Pada Tahun 2020 capaian imunisasi Campak mencapai 87,70% menurun dibanding
dengan capaian tahun 2019 yaitu 102,92%, tahun 2018 mencapai 106,45% meningkat
dibandingkan tahun 2017 (103,83%) meningkat jika dibandingkan tahun 2016 (81,71%), dan
tahun 2015 mencapai 79,7%
Gambar V.20
Cakupan Imunisasi Campak/MR2 pada Baduta
Di Kota Palangka Raya Tahun 2018-2020

90
80
70
Target:80% 60
50
40
30
20
%

10
0
2018 2019 2020
% Cakupan 47.82 45.84 34.1
Target 80 80 80

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Indikator efisiensi program imunisasi adalah angka drop out yaitu imunisasi DPT1 - HB1 -
Campak dengan target maksimal 10%. Angka drop out imunisasi bayi di Kota Palangka Raya

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 72


Profil Kesehatan 2020

Tahun 2020 mencapai 4% menurun dari 2019 mencapai 5%, tahun 2018 sebesar 6%, dan
tahun 2017 sebesar 9,9%.
Gambar V.21
Angka Drop Out Immunisasi DPT/HB(1)-Campak
Di Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020

12
10
Persentase (%)

8
6
4
2
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
%DO 5.2 5.8 6.2 9.9 6 5 4
Target 10 10 10 10 5 5 5

8. Pemberian Vitamin A pada bayi dan Balita

Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA) dilaksanakan melalui pendistribusian vitamin A


bagi bayi dan anak balita yang dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus. Hasil cakupan
pemberian vitamin A pada balita tahun 2020 mencapai 63,58%, pada bayi 68,93%, dan pada
anak balita 63,05%. Angka tersebut menurun dibanding tahun 2019 mencapai 93,36% pada
balita, pada anak balita 95,89%, dan pada bayi 75,71%. Tahun 2018 mencapai 101,81% pada
balita, dan pada anak balita sebesar 104,27%, serta pada bayi adalah 84,66%. Angka tersebut
mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan capaian tahun 2017 yaitu 84,99% pada
balita, dan pada anak balita sebesar 88,66%, serta pada bayi adalah 47,91%. Perlu
pencermatan terhadap sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmas serta sarana
pelayanan kesehatan swasta, untuk menghindari duplikasi pencatatan mengingat beberapa
balita bisa mendapatkan vitamin A di posyandu, puskesmas, sarana pelayanan kesehatan
swasta, dan sekolah (TK).
Gambar V.22
Cakupan Pemberian Vitamin A Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020

120
101.81
93.36
100 86.6 84.99 84.66
Porsentase (%)

78.08 80.81 75.71 68.93


80 63.58
60 45.06 46.53 45.7 47.91
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Bayi Balita

Sumber : Bidang Kesmas

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 73


Profil Kesehatan 2020

9. Cakupan Layanan Kesehatan Balita

Cakupan Pelayanan kesehatan kepada balita tahun 2020 di Kota Palangka Raya
mencapai 46,12%, menurun signifikan dibanding tahun 2019 mencapai 78,06%. Angka
tersebut jauh dibawah target SPM bidang Kesehatan, dimana semua balita harus
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart atau wajib 100% sesuai amanat PMK
nomor 4 Tahun 2019.
Gambar V.23
Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Balita Kota Palangka Raya
Tahun 2016 – 2020

120

100 Target SPM


90.2
80 78.06
Persentase (%)

80 70.9 67.71

60
46.12
40

20

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Kondisi pandemi Covid-19 memicu kekhawatiran ibu untuk membawa balita ke fasilitas
pelayanan kesehatan, hal tersebut diikuti liburnya Posyandu dan tidak aktifnya survey PIS-PK
pada masa pandemi, sehingga kunjungan pelayanan kesehatan balita menurun.

10. Gizi Balita

Status gizi balita adalah tolak ukur yang paling penting dalam menentukan status gizi
masyarakat di suatu wilayah. Status gizi balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB). Indikator BB/U memberikan gambaran tentang status gizi yang
sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi rendahnya prevalensi gizi buruk atau gizi buruk dan gizi
kurang mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan
indikasi apakah masalah gizi tersebut bersifat kronis atau akut.
Dengan ada atau tidaknya kasus gizi buruk, hal ini harus tetap diperhatikan dan menjadi
fokus guna peningkatan pelayanan kesehatan gizi balita dari berbagai aspek. Pola asuh balita
oleh ibu, dan asupan gizi pada balita perlu mendapatkan perhatian, dengan meningkatkan
penyuluhan gizi yang lebih intensif di posyandu maupun puskesmas.
Indikator TB/U serta BB/TB mulai dilaksanakan secara rutin di posyandu di Kota
Palangka Raya, walaupun ada beberapa kendala antara lain keberadaan peralatan ukur,

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 74


Profil Kesehatan 2020

ketelatenan kader posyandu, serta minimnya bimbingan teknis. Pemantauan status gizi
bayi/balita dapat dilakukan melalui penimbangan setiap bulannya baik di posyandu ataupun
di sarana pelayanan kesehatan lainnya seperti di puskesmas, pustu dan polindes.
Gambar V.24
Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U,TB/U,BB/TB
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

1800 1708
1600
1400
1200
1000
800
600
403
400 312
189
200
0
Balita ditimbang BB/U (Gizi Kurang) TB/U(Balita BB/TB (Balita
Pendek) Kurus)

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat

Dari gambar V.24, status gizi balita Kota Palangka Raya tahun 2020 dari total bayi
ditimbang (1.708) terdapat 18,27% (312 balita) gizi kurang, 23,59% (403 balita) dengan
kategori pendek, dan 11,07% (189 balita) dengan kategori kurus. Angka absolut jumlah balita
ditimbang pada tahun 2020 menurun jika dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 9.358 balita.
Sedangkan kasus gizi kurang dan pendek, makin meningkat jika dibanding tahun 2019 yaitu
kasus balita gizi kurang sebesar 2,96%, kasus balita pendek sebesar 2,27%, dan kasus balita
kurus 1,13%. Pandemi Covid-19 yang melanda Kota Palangka Raya, memaksa Posyandu
balita tidak operasional, sehingga pemantauan gizi balita hanya dilaksanakan di Puskesmas
secara pasif. Untuk mengurangi kasus tersebut Fasyankes harus menciptakan inovasi
pemantauan gizi balita pada era pandemi, dan mendorong pihak ketiga untuk berpartisipasi
dalam perbaikan gizi balita di setiap wilayah kerjanya.

11. Penjaringan kesehatan Anak Sekolah

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, selain jumlahnya
yang besar (25%) di antara jumlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau
karena terorganisir dengan baik. Anak dengan disabilitas merupakan salah satu sasaran dari kelompok
anak Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan. Hal ini sudah digariskan
didalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 75


Profil Kesehatan 2020

tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan sehingga upaya
pelayanan kesehatan perlu dikembangkan unttuk memberikan akses bagi anak dengan disabilitas sesuai
dengan permasalahannya. Upaya perlindungan bagi anak dengan disabilitas adalah sama dengan anak lainnya
yaitu upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak, agar mereka dapat hidup, tumbuh dan
berkembangsecara optimal serta berpartisipasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan dasar
anak tersebut meliputi asah, asih dan asuh yang dapat diperoleh melalui upaya dibidang
kesehatan maupun pendidikan dan sosial.
Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan bervariasi. Pada
usia sekolah dasar, permasalahan kesehatan peserta didik umumnya berhubungan dengan
ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan refraksi, kecacingan, dan penyakitmenular
yang terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Pada peserta didik di tingkat lanjutanSekolah
Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Umum (SMU)
dan Madrasah Aliyah (MA) SLB (Sekolah Luar Biasa) pada umumnya lebih banyak terkait
dengan perilaku berisiko di antaranya kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman
beralkohol dan melakukan hubungan seksual di luar nikah
Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah melalui program UKS
diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.
Sedangkan untuk Pengembangan program yang dilakukan bagi Anak Dengan
Disabilitasmelalui dua pendekatan yaitu 1) melalui program UKS di SLB dan melalui
pembinaan kesehatan anak dengan disabilitas di tingkat keluarga. Upaya preventif antara
lain kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik. Penjaringan
kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memilah (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, serta dapat dimanfaatkan untuk
pemetaankesehatan peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dalam program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Untuk menentukan jenis pemeriksaan, selain memprioritaskan penjaringan
terhadap gangguan kesehatan yang dapat mengganggu proses belajar juga perlu
memperhatikan prinsip skrining diantaranya merupakan masalah kesehatan yang penting,
tersedia pengobatan untuk kondisi tersebut, tersedia fasilitas untuk diagnosis dan
pengobatan. Ada pemeriksaan untuk kondisi tersebut, tes harus dapat diterima oleh
masyarakat, total biaya untuk menemukan kasus harus ekonomis, penemuan kasus dan
pengobatan berkesinambungan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 76


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.25
Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
Kota Palangka Raya Tahun 2020

Kelas 10 SMA/MA 93.39

Kelas 7 SMP/MTS 93.96

Kelas I SD/MI 93.3

PAUD 93.63

88 90 92 94 96 98 100
Persentase (%)

Pada gambar V.25. diatas menunjukkan cakupan penjaringan atau pelayanan kesehatan
kepada usia pendidikan dasar baru mencapai 93,3%. Hal tersebut belum memenuhi target
SPM bidang kesehatan amanat PMK RI nomor 4 tahun 2019 yang menyatakan setiap anak
pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (100%).

C. KESEHATAN USIA PRODUKTIF dan USIA LANJUT

1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif

Pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
disebutkan bahwa yang masuk kategori usia produktif adalah umur 15 tahun sampai 59
tahun. Adapun pernyataan standart pada pelayanan kesehatan pada usia produktif adalah
setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan sesuai standar kepada warga negara usia 15-
59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun sesuai standar adalah: a) Pelayanan
skrining kesehatan usia 15–59 tahun diberikan sesuai kewenanganya oleh: (1) dokter; (2)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 77


Profil Kesehatan 2020

bidan; (3) perawat; (4) nutrisionis/tenaga gizi; (5) petugas pelaksana posbindu PTM terlatih.
b) Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun dilakukan di puskesmas dan jaringannya
(Posbindu PTM) serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan
pemerintah daerah. c) Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun minimal dilakukan
satu tahun sekali. d) Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun meliputi: (1) deteksi
kemungkinan obesitas dilakukan dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan serta
lingkar perut. (2) deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan
primer. (3) deteksi kemungkinan diabetes melitus menggunakan tes cepat gula darah. (4)
deteksi gangguan mental emosional dan perilaku. (5) pemeriksaan ketajaman penglihatan
(6) pemeriksaan ketajaman pendengaran (7) deteksi dini kanker dilakukan melalui
pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus untuk wanita usia 30–59 tahun.
Pengunjung yang ditemukan menderita kelainan wajib ditangani atau dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu menanganinya.

Gambar V.26
Usia Produktif Mendapatkan Layanan Skrining Sesuai Standar
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

45000

40000 38581
26.62
35000 33409

30000

25000

20000

15000 11654
10000 7507

5000 73.38

0
Perempuan Laki-laki % Berisiko
Mendapat Layanan Skrining Berisiko % Tidak Berisiko

Pada gambar V.26. usia produktif yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan
pada tahun 2020 mencapai 71.990 (35,26%) meningkat dibandingkan tahun 2019 mencapai
57.361 (19,67%). Usia Produktif dengan kategori resiko mencapai 26,62% pada tahun 2020,
meningkat dibandingkan tahun 2029 hanya 3,93% dari total sasaran skrining. Menurut jenis

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 78


Profil Kesehatan 2020

kelamin untuk skrining kesehatan di usia produktif pada laki-laki sangat kurang, hanya
33.409 orang, dibanding jumlah pada wanita yang lebih banyak melakukan skrining
kesehatan mencapai 38.581 orang

2. Pelayanan Kesehatan Usila (> 60 tahun)

Tujuan pelayanan kesehatan usia lanjut (Usila) adalah meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
kemasyarakatan. Selain itu juga meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina
sendiri kesehatannya; meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk
keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut; meningkatkan jenis
dan jangkauan kesehatan usia lanjut; serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia
lanjut.
Pembinaan kesehatan keluarga ditujukan kepada upaya menumbuhkan sikap dan
perilaku yang akan menumbuhkan kemampuan keluarga itu sendiri untuk mengatasi
masalah kesehatan dengan dukungan dan bimbingan tenaga profesional, menuju
terwujudnya kehidupan keluarga yang sehat. Juga kesehatan keluarga diselenggarakan
untuk mewujudkan keluarga sehat kecil, bahagia dan sejahtera. Dalam keluarga, usia lanjut
merupakan figur tersendiri dalam kaitannya dengan sosial budaya bangsa sedangkan dalam
kehidupan nasional, usia lanjut merupakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat keseluruhannya. Sebagai hasil pembangunan
terlihat adanya peningkatan umur harapan hidup waktu lahir yang membawa dampak
peningkatan jumlah usia lanjut dengan berbagai kebutuhan khusus dibidang kesehatan.
Adanya dasar hukum dan pembinaan kesehatan usia lanjut maka setiap warga negara
berhak mewujudkan derajat kesehatannya yang optimal termasuk usia lanjut. Usia lanjut
adalah sesuatu proses alami yang tidak dapat dihindari. Umur manusia sebagai makhluk
hidup terbatas oleh suatu peraturan alam maksimal sekitar 6 (enam) kali masa bayi sampai
dewasa, atau 6 x 20 tahun = 120 tahun. Saat ini masih banyak usia lanjut yang produktif
belum dimanfaatkan dalam menunjang pembangunan dan belum terselenggaranya
kerjasama lintas program maupun lintas sektoral dalam mendukung pembinaan kesehatan
usia lanjut yang mantap. Oleh sebab itu pembinaan dan pelayanan kesehatan usia lanjut
perlu dilakukan sebaik mungkin dalam terciptanya keluarga yang sejahtera

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 79


Profil Kesehatan 2020

Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh
dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di
puskesmas ataupun rumah sakit serta panti dan institusi lainya. Teknologi tepat guna dalam
upaya kesehatan usia lanjut adalah tekhnologi yang mengacu pada masa usia lanjut
setempat, yang didukung oleh sumber daya yang tersedia di masyarakat, terjangkau oleh
masyarakat diterima oleh masyarakat sesuai dengan azas manfaat. Peran serta masyarakat
dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peran serta masyarakat baik sebagai pemberi
peJayanan kesehatan maupun penerima pelayanan yang berkaitan dengan mobilisasi
sumber daya dalam pemecahan masalah usia lanjut setempat dan dalam bentuk pelaksanan
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat. Sasaran pembinaan
meliputi: Kelompok usia menjelang usia lanjut (45-54 tahun) atau masa virilitas dalam
keluarga maupun masyarakat luas; Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium (55-64
tahun) dalam keluarga, organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarakat umumnya;
Kelompok usia lanjut dalam masa senescens (>65 tahun) dan usia lanjut dengan resiko tinggi
(lebih dari 70 tahun) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat,
cacat dan lain-lain. Sedangkan sasaran pembinaan tidak langsung adalah keluarga dimana
usia lanjut berada; organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut;
dan masyarakat luas.
Pada tahun 2020 era pandemi Covid-19, pelayanan posyandu usila tidak operasional di
mulai bulan April 2020, sehingga pelayanan kesehatan untuk usila menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2020 terdapat 6.481 usila mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar, sedangkan tahun 2019 mencapai 10.040 usila baik ke
Fasyankes maupun ke Posyandu Lansia.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 80


Profil Kesehatan 2020

Gambar V.27
Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Lansia
di Kota Palangka Raya Tahun 2015-2020

12000 6651 90%


79.47%
5977 80%
10000
70%
8000
4077 60%
3642
3664 49.59% 50.74%
6000 50%
43% 43.78%

40%
4000
620
30%
4766 21%
2000 4063
2560 2839 20%
1718 1763
0 10%
2015 2016 2017 2018 2019 2020
0%
Laki-laki Perempuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pada gambar V.27 diatas, cakupan pelayanan kesehatan pada usila di Kota Palangka
Raya mengalami penurunan secara signifikan. Jika dianalisis sesuai jenis kelamin, ternyata
Usila perempuan lebih aktif ke posyandu, atau lebih peduli terhadap masalah kesehatannya.
Hal ini dapat dilihat pada jumlah kunjungan rata-rata 51,38% dari total usila yang hadir di
posyandu atau memeriksakan kesehatannya di puskesmas adalah usila perempuan. Ini jadi
perhatian bagi usia lanjut pada laki-laki untuk lebih sadar lagi untuk memeriksakan
kesehatan diri ke fasyankes terdekat demi terhndar dari penyakit berbahaya di usila.
Persentase usila yang melakukan skrining kesehatan ke fasyankes di tahun 2020
mencapai 43,78% menurun dibanding tahun 2019 mencapai 50,74%, tahun 2018 (79,47%)
diikuti tahun 2017 (49,59%) dan tahun 2016 (43%). Skrining bisa dikembangkan di posbindu
dan posyandu lansia, atau bahkan terintegrasi dengan kegiatan PIS-PK jika kondisi
memungkinkan. Diharapkan kepada puskesmas lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
dan edukasi kepada para usia lanjut, agar lebih perduli memeriksa kesehatannya ke
fasyankes terdekat sehingga terpantaunya penyakit degeneratif di usia lanjut.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 81


Profil Kesehatan 2020

BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insidens, prevalensi, morbiditas atau mortalitas
dari suatu penyakit hingga level yang dapat diterima secara lokal. Angka kesakitan dan kematian
penyakit merupakan indikator dalam menilai derajat kesehatan suatu masyarakat. Gambaran kondisi
umum, potensi dan permasalahan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
dipaparkan berdasarkan hasil pencapaian program dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Potensi
dan permasalahan pengendalian penyakit menular maupun tidak menular menjadi input dalam
menentukan arah kebijakan dan strategi Dinas Kesehatan dalam bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (surveilans epidemiologi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tular vektor, penyakit zoonotik, dan penyakit tidak menular, serta upaya kesehatan jiwa
dan NAPZA)

A. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria,
Demam Berdarah, Influenza dan Flu Burung. Disamping itu Indonesia juga belum sepenuhnya
berhasil mengendalikan penyakit neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan
lain-lain. Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik
pada maternal maupun neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014, Indonesia
telah dinyatakan bebas polio.

1. TB Paru
Tuberculosis atau sering disebut TB Paru adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang
yang terinfeksi basil TB. Umumnya menyerang organ paru, namun dapat juga menyerang
organ tubuh lainnya. Bersama dengan Malaria dan HIV / AIDS, penyakit TB menjadi salah
satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam SDG’s (Sustainabel
Development Goals)
Penemuan penderita merupakan langkah pertama dalam kegiatan program
penanggulangan TB. Upaya penemuan penderita dilakukan secara pasif dengan promosi
aktif, artinya penjaringan penderita dilakukan di unit pelayanan kesehatan pada saat
penderita datang untuk berobat didukung dengan penyuluhan aktif. Keberhasilan
pengobatan TB Paru diukur antara lain melalui penemuan dan pengobatan penderita dan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 82


Profil Kesehatan 2020

tingkat kesembuhan penderita yang diobati dengan menggunakan strategi Directly Observed
Treatment Shortcourse (DOTS). Indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah
Case Notification Rate (CNR), Case Detection Rate (CDR), Cure Rate, Complete Rate dan
Succes Rate (SR)
Case Notification Rate (CNR) adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang
ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini bila
dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke
tahun atau kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien di wilayah
tersebut.
Gambar VI.1
Case Notification Rate (CNR) TB Paru
di Kota Palangka Raya Tahun 2015-2020

250
226.7

200 187
Per-100.000 pddk

150
113
98.13
100 78.54 76

50

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pada tahun 2020, CNR semua kasus Tuberkulosis (TBC) mencapai 76 per-100.000
penduduk, dari seluruh kasus (996). Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun
2019 CNR seluruh kasus mencapai 113 per-100.000 penduduk, Tahun 2018 dengan CNR
seluruh kasus mencapai 187 per 100.000 penduduk dan CNR kasus baru sebesar 49 per
100.000 penduduk. Pada tahun 2017 CNR seluruh kasus mencapai 226,7 per 100.000
penduduk, dan CNR kasus baru sebesar 64,98 per 100.000 penduduk. Tahun 2016 CNR
seluruh kasus mencapai 98,13 per 100.000 penduduk, dengan CNR kasus baru sebesar 41,94
per 100.000 penduduk. Tahun 2015 CNR seluruh kasus mencapai 78,54 per 100.000
penduduk, dengan CNR kasus baru sebesar 37,68 per 100.000 penduduk.
Case Detection Rate (CDR) yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut. Target minimal CDR yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah
70%. Berikut adalah penemuan kasus (CDR) sejak tahun 2013-2020.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 83


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.2
Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) TB Paru
di Kota Palangka Raya Tahun 2013-2020

100 86.72
Target:70%
80
Persentase (%)

60 53.78
48
40 28.39 30.91 26.86
25 25
20

0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Angka CDR Tahun 2020 mencapai 26,86% mengalami penurunan jika dibanding tahun
2019 yaitu mencapai 53,78% masih dibawah angka target program (70%). Pada tahun 2018
melampui target (CDR 86,72%) sedangkan di tahun 2013 dan 2016 paling rendah angkanya
(CDR 25%). Capaian CDR BTA baru positif yang ditangani dan diobati di tahun 2014 mencapai
48% lalu di tahun 2015 mencapai 28,39%, kemudian menurun di tahun 2016 hanya 25% dan
mulai meningkat di tahun 2017 mencapai 30,91%. CDR berada di bawah target dikarenakan
masih sulitnya dalam mendiagnosa BTA (+) pada pasien saat melakukan pengecekan di
laboratorium yaitu tata cara dalam pengeluaran dahak, dan masih perlunya peningkatan
pengetahuan tenaga kesehatan dalam program pengendalian TB terutama pada
pelaksanaan Pengawas Minum Obat (PMO). Pandemi Covid-19 pada tahun 2020,
memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada rendahnya angka CDR. Resiko tinggi
petugas laboratorium saat mengambil sample sputum TB Paru, membuat capaian CDR
rendah pada tahun 2020

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 84


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.3
Peta Sebaran Kasus TB Paru di Puskesmas Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2020

Pada Gambar VI.3 terlihat daerah dengan padat penduduk seperti Kecamatan Jekan
Raya (110 kasus), mempunyai angka kasus tertinggi dibanding kecamatan lainnya, disusul
Kecamatan Pahandut (77 kasus). Kecamatan lainnya yang mempunyai jumlah penduduk
dengan kepadatan rendah (Kecamatan Rakumpit, Bukit Batu, dan Kecamatan Sebangau).
Acuan target penanganan TB Paru jelas tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, serta Peraturan Menteri
Kesehatan RI nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,
dimana salah satu indikatornya menyatakan bahwa setiap orang dengan TB mendapatkan
pelayanan TB sesuai standar di suatu wilayah kab/kota pada waktu tertentu. Hal tersebut
dipertegas dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan, disebutkan bahwa setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah kabupaten/kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada orang terduga TBC di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 85


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.4
Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
di Kota Palangka Raya Tahun 2016-2020

120

100 94.59 Target:100%


Persentase (%)

80 73.45

60 48.81
42.74
40 28.66 30.39

20

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Di Kota Palangka Raya jumlah terduga Tuberkulosis pada tahun 2020 mencapai 1.053
kasus, dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart sebanyak 996 kasus (94,59%).
Penderita TB paru yang berobat di unit pelayanan kesehatan (UPK) serta mendapat
pengobatan pada tahun 2020 sebanyak 486 kasus, meningkat jika dibandingkan dengan
tahun 2019 (sebanyak 320 kasus) dan yang mendapat pelayanan sesuai standar sebesar
30,39%. Pada tahun 2018 sebanyak 517 kasus dan yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar sebesar 48,81%. Sedangkan cakupan penemuan kasus Tuberkulosis anak mencapai
19,61%. Tahun 2017 sebanyak 607 kasus dan yang mendapat pengobatan sebanyak 174
kasus. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2016 sebanyak 255 kasus dan yang
mendapat pengobatan sebanyak 109 kasus. Tahun 2015, kasus mencapai 113 kasus dan 83
kasus mendapatkan obat TB Paru. Tahun 2014 sebanyak 74 kasus, dan pada tahun 2013
sebanyak 117 kasus dengan prevalensi 53,1/100.000 penduduk. Hal ini disebabkan pada
tahun 2017 rumah sakit di wilayah Kota Palangka Raya banyak menyumbangkan penemuan
kasus TB sehingga jumlah kasus TB di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang datanya hanya dari puskesmas.
Selain CDR, Keberhasilan pelaksanaan penanggulangan TB diukur dari pencapaian angka
kesembuhan, angka pengobatan lengkap, dan angka keberhasilan pengobatan penderita.
Angka kesembuhan ini menunjukan persentase pasien baru TB dengan BTA (+) yang telah
berhasil menyelesaikan pengobatan baik sembuh maupun pengobatan lengkap (success
rate/SR).

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 86


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.5
Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate/SR) TB di Kota Palangka Raya
Tahun 2011-2020
100
89.3 79.07
90 Target SR, 85
76.6 77.85
80 69.5 71.43
Persentase

70
60
50
40 33 77.16
29.89
30 19.28

20
10
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Gambar VI.5 memperlihatkan trend angka keberhasilan (success Rate/SR) pengobatan


TB Paru di Kota Palangka Raya (SR). Pada tahun 2020 angka keberhasilan pengobatan
mencapai 77,16%, angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar
77,85%. Angka keberhasilan (success Rate/SR) pengobatan TB Paru di Kota Palangka Raya
tahun 2020 masih berada di bawah target nasional yaitu 85%. Ada beberapa penyebab yang
dimungkinkan, salah satunya adalah terjadinya resistensi obat TB Paru pada pasien.
Resistensi obat disebabkan beberapa hal antara lain; pasien tidak mematuhi anjuran
dokter/petugas kesehatan, tidak teratur menelan OAT sesuai panduan, menghentikan
pengobatan secara sepihak sebelum waktunya, dan gangguan penyerapan obat TB Paru,
selain itu adanya pandemi Covid-19 yang membuat pasien TB yang khawatir bila terpapar
virus Covid-19 dari petugas maupun masyarakat yang berkunjung ke fasilitas pelayanan
kesehatan.
Pemegang program TB Paru diharapkan untuk lebih meningkatkan komitmen dalam
pelaksanaan program “Pengendalian TB Resistan Obat” sesuai tata laksana Pengendalian TB
yang berlaku saat ini dengan mengutamakan berfungsinya jejaring diantara fasilitas
pelayanan kesehatan. Titik berat manajemen program meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya (dana, tenaga, sarana
dan prasarana).

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 87


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.6
Cure Rate, Complete Rate, dan Succes Rate (SR) TB
di Kota Palangka Raya Tahun 2018-2020

90 77.16
80 68.36 71.43
63.2 2018
70 77.85
60 52.26
Persentase(%)

50 41.73 2019
40 53.3 59.45
30 2020
20
10 0 0.33 1.23
0
Angka Kesembuhan Angka Pengobatan Angka Keberhasilan Jml Kematian selama
(Cure Rate) Lengkap (Complete Pengobatan (Success pengobatan
Rate) Rate)

Gambar VI.6. terlihat persentase kematian TB Paru selama pengobatan mengalami


peningkatan di Tahun 2020 (1,23%) dibandingkan kematian di tahun 2019 (0,33%). Angka
pengobatan lengkap tahun 2020 (52,26%) mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019
(59,45%) dan tahun 2018 (41,73%), sedangkan angka kesembuhan (CR) mengalami kenaikan
di tahun 2020 (68,36%) dibandingkan angka tahun 2019 (53,3%) dan tahun 2018 (63,2%).
Integrasi program TB Paru dengan program lain melalui Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), diharapkan akan lebih meningkatkan angka
penemuan kasus baru, pengobatan TB, dan pengendalian TB Resistan Obat, di wilayah Kota
Palangka Raya. Namun pencapaian target program harus tetap memprioritaskan mutu
pelayanan sebagai tantangan yang harus dipenuhi.

2. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi
dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat
kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang
Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian bayi dan
balita. Namun perhatian dunia selama ini terhadap pneumonia sangat sedikit sehingga ISPA
dikenal sebagai the forgotten pandemic. Oleh karena itu dunia memasukan pneumonia
kedalam komitmen global SDGs untuk ditanggulangi bersama. Diperkirakan 10% dari seluruh
balita pernah menderita pneumonia. Untuk tahun 2020 jumlah kasus pneumonia
diperkirakan sebesar 1.275 balita/kasus, Tahun 2019 sebanyak 1.274 kasus, tahun 2018

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 88


Profil Kesehatan 2020

sebanyak 1.239 balita/kasus, sedangkan tahun 2017 jumlah perkiraan penderita pneumonia
sebanyak 2.535 penderita.
Gambar VI.7
Proporsi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Perempuan; Laki-laki;
48,2% 51,8%

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Pada gambar VI.7 penderita pneumonia balita pada tahun 2020 sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki mencapai 51,8% menurun dibanding tahun 2019 mencapai 56,4%.
Penderita yang ditemukan dan ditangani/diobati sesuai dengan tata laksana standar pada
sarana pelayanan dasar tahun 2020 sebesar 78,84%, meningkat tajam dibanding tahun 2019
sebesar 7,93%, pada tahun 2018 sebesar 7,26%, dan tahun 2017 sebesar 3,91%. Sedangkan
Puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai dengan tata laksana standar minimal >60%
pada tahun 2020 adalah 4 puskesmas (Jekan Raya, Kayon, Tangkiling, dan Kereng Bangkirai).
Secara nasional penderita pnemonia balita yang ditemukan dan diobati ditargetkan sebesar
86%, dengan demikian capaian penemuan kasus pneumonia di Kota Palangka Raya tahun
2020 sangatlah rendah.

Gambar VI.8
Persentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
di Kota Palangka Raya Tahun 2011-2020
100
90
Target,
80 86
70
Penemuan

60
50
40
30
20 8.8
7.8 9.5 7.26 7.93
10 5.23 3.28 3.91
1.68 2.12
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 89


Profil Kesehatan 2020

Berbagai kendala yang ditemui dalam penanggulangan ISPA pneumonia adalah cara
penularannya yang lintas udara (air borne desease), sulitnya mengidentifikasi gejala
pneumonia oleh masyarakat serta masih minimnya pelatihan tenaga kesehatan dalam
tatalaksana penderita pneumonia balita (MTBS). Dan banyak orang tua yang tidak mengenali
gejala atau tanda pneumonia pada bayi. Hal ini menyebabkan penyakit ini sering kali
terlambat ditangani, serta menyebabkan kematian pada balita. Untuk pencegahannya
setidaknya orang tua rajin memeriksakan kesehatan bayinya ke fasilitas pelayanan
kesehatan setidaknya minimal sebulan sekali. Hal ini bertujuan mengindari penyakit yang
fatal pada pertumbuhan balita dan pencegahan meningkatnya kematian pada usia balita.
Setidaknya orang tua bisa mengenali sedikit tentang gejala penyakit pneumonia sejak dini
agar bisa ditangani dan diobati. Ini beberapa gejala pneumonia pada balita yang harus
diwaspadai sebagai berikut :
 Demam tinggi.
 Sesak nafas atau bayi tampak kesulitan bernafas.
 Hidung bayi kembang kempis saat bernafas.
 Nafas bayi berbunyi.
 Batuk pilek.
 Bayi tidak mau menyusu dan makan.
 Nyeri dada atau perut.
 Bayi tampak gelisah dan lemas.
 Bibir dan kuku tampak membiru.

3. HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Obat
atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Dengan menjalani pengobatan tertentu,
pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa
menjalani hidup dengan normal. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS,
maka tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Kebijakan nasional penanggulangan AIDS telah diatur sejak diterbitkannya Keputusan
Presiden No. 36 Tahun 1994 tentang Komisi Penanggulangan AIDS yang diperbarui melalui
Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
Di beberapa kota besar pencegahan dan pengobatan dalam penanggulangan HIV/AIDS
pada umumnya masih jauh dari harapan penanggulangan HIV/AIDS, sehingga berdampak

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 90


Profil Kesehatan 2020

pada meningkatnya orang terinfeksi dari tahun ke tahun. Di Kota Palangka Raya pada tahun
2020 jumlah kasus HIV mencapai 17 kasus dengan jumlah estimasi orang dengan risiko
terinfeksi HIV sebesar 7.325 orang. Tahun 2019 jumlah kasus HIV mencapai 63 dengan
jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV sebesar 5.967 kasus. Sedangkan tahun
2018, jumlah kasus HIV mencapai 75 dengan jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi
HIV sebesar 2.957 orang, dan persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar sebesar 49,6%.
Proporsi kumulatif kasus HIV pada tahun 2020 tertinggi berada pada kelompok umur
25-49 tahun (64,71%), diikuti kelompok umur 20-24 (35,29%). Sedangkan Proporsi kumulatif
kasus AIDS tertinggi berada pada kelompok umur 20-29 (33,93%) diikuti dengan kelompok
umur 30-39 tahun (30,36%) dan kelompok umur 40-49 tahun (25%). Pada tahun 2020, kasus
kumulatif AIDS mencapai 56 kasus, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun
2019 mencapai 80. Pandemi Covid-19 yang melanda Kota Palangka Raya pada tahun 2020,
berpengaruh terhadap menurunnya pelaksanaan kegiatan deteksi kasus, semua energi
pengelola program surveillance tercurah untuk penanggulangan Covid-19
Kasus HIV/AIDS di Kota Palangka Raya dalam beberapa tahun terakhir jumlah orang
terinfeksinya terus meningkat. Kondisi tersebut disebabkan pencegahan dan perawatan di
Kota Palangka Raya dan Indonesia pada umumnya belum terintegrasi dengan baik, sebagai
contoh belum meratanya kapasitas lembaga-lembaga swadaya masyarakat dalam
melakukan pencegahan dan belum terciptanya layanan yang kompherensif dan terintegrasi
(IMS, VCT, CD4, ARV).
Melihat kondisi diatas dapat kita lihat beberapa hal yang harus ditanggulangi bersama,
antara lain :
a. Status kualitas pencegahan dan pengobatan,
b. Status sistem penanggulangan HIV/AIDS,
c. Status pengetahuan dan kesadaran masyarakat,
d. Status penataan institusi dan peraturan yang berhubungan dengan penanggulangan
HIV/AIDS.
Kondisi pertama : tentang status kualitas pencegahan dan pengobatan, kedua hal tersebut
tidak dapat dipisahkan sebab pencegahan dan perawatan saling berhubungan. Misalnya :
pencegahan dampak buruk pada ODHA yang membutuhkan perawatan
Kondisi kedua : tentang status sistem penanggulangan HIV/AIDS, pada beberapa daerah
belum terbangun sistem penanggulangan HIV/AIDS. Pada kondisi tersebut pencegahan dan
pengobatan pada daerah yang belum memiliki sistem tersebut akan terjadi peningkatan

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 91


Profil Kesehatan 2020

kasus-kasus baru HIV/AIDS di daerah tersebut, hal ini dikarenakan pemerintah daerah tidak
dapat memonitoring laju epidemi HIV/AIDS di daerah tersebut. Pada daerah yang sudah
mempunyai sistem penanggulangan HIV/AIDS juga masih banyak kekurangan antar institusi
terkait, hal ini dikarenakan kurang koordinasi diantara institusi yang berhubungan dengan
penanggulangan HIV/AIDS.
Kondisi ketiga : tentang status pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Masyarakat adalah
bagian penting dan strategis dalam penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Karena
masyarakat dapat menjadi objek sebagai dampak HIV/AIDS sekaligus dapat menjadi subjek
sebagai pelaku penanggulangan HIV/AIDS. Sehubungan dengan peran masyarakat sebagai
subjek status pengetahuan dan kesadaran HIV/AIDS pada masyarakat perlu ditingkatkan.
Kondisi keempat : status penataan institusi dan peraturan. Sejak Undang-Undang RI No. 22,
Tahun 1999, tentang Otonomi Daerah dilaksanakan pada bulan Januari 2000, pemerintah
kota atau kabupaten mempunyai kewenangannya sendiri dalam mengelola sumber daya
yang ada di dalam wilayahnya dan juga untuk menata kelembagaannya. Berhubungan
dengan itu pemerintah kota dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS membentuk instansi
yang disebut Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang bertanggung jawab secara teknis
terhadap penanggulangan HIV/AIDS pada masing – masing kota atau kabupaten. Namun
instansi penanggulangan HIV/AIDS dipisahkan dengan instansi Dinas Kesehatan, dimana
pelayanan kesehatan masyarakat kota atau kabupaten dikelola oleh Dinas Kesehatan
setempat. Instansi lainnya yang berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS seperti
Pariwisata, Keamanan daerah, dll dikelola oleh instansi.
Penataan institusi pemerintah dalam penanggulangan HIV/AIDS masih ada kekurangan
dalam implementasi dilapangan, dimana KPA sebagai lembaga koordinasi belum dapat
melakukan koordinasi dengan baik terhadap pihak – pihak yang terkait dalam
penanggulangan AIDS, padahal dampak penanggulangan AIDS berhubungan erat pada
kesehatan dan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan kondisi tersebut nampak bahwa penanggulangan HIV/AIDS merupakan
suatu prioritas untuk dilakukan dalam upaya memitigasi dampaknya didaerah perkotaan dan
kabupaten. Tujuan penanggulangan HIV/AIDS ini adalah (1) Menurunnya prevalensi
HIV/AIDS. (2) Meningkatkannya kualitas hidup ODHA. (3) Menurunnya stigma dan
diskriminasi terhadap ODHA. Untuk itu dalam konsep penanggulangan HIV/AIDS maka
beberapa tindakan strategis perlu dilakukan dengan mempertimbangkan Rumusan; (1)
karakteristik penularan HIV/AIDS pada daerah kota atau kabupaten; (2) mengkombinasikan 2
konsep yaitu konsep pencegahan dan konsep perawatan bagi orang terinfeksi HIV/AIDS.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 92


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.9
Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Palangka Raya Tahun 2015-2020

120 120
25.93
100 28.6 100
35 28.57
29.63 23.5
80 29.6 80 34.21 26.25
50 41.67
60 perempuan 60 50 perempuan
70.4 65
74.07 76.5 Laki-laki Laki-laki
40 40 58.33 73.75
71.4
70.37 65.79
20 20 71.43
50 50
0 0
HIV
2019
2020
2015
2016
2017
2018

2015
2016
2017
2018
2019
2020
AIDS

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Pada gambar VI.9 menunjukan proporsi penderita HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin
dari tahun 2015-2020. Penderita HIV maupun AIDS didominasi oleh kaum pria, atau
penderita HIV/AIDS kaum pria lebih banyak dibanding kaum wanita. Angka persentase pada
jenis kelamin laki-laki selalu >50%, peningkatan kasus di kalangan kaum pria memperlihatkan
betapa kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan dan kesehatan seksualitas.
Penyebab lainnya adalah efek domino dari penggunaan jarum suntik narkoba secara
bergantian, akan memicu penularan HIV/AIDS di kalangan pemakai narkoba.
Tuntutan kepada pengelola program pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dimasa
depan harus lebih menekankan kepada mutu pelayanan berdasarkan standart pelayanan
minimal. Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan dinyatakan bahwa setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB,
pasien IMS, waria/transgender, pengguna NAPZA, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 93


Profil Kesehatan 2020

4. Diare
Diare merupakan penyakit ketika terjadi perubahan konsistensi feses dan peningkatan
frekuensi buang air besar. Diare merupakan penyakit yang potensial menimbulkan kejadian
luar biasa (KLB). Kejadian diare dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : faktor
lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku
masyarakat. Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita.
Upaya menurunkan angka kesakitan diare di Kota Palangka Raya adalah dengan
tatalaksana penderita diare seperti melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada
penderita diare balita, ketersediaan logistik serta pengamatan terhadap peningkatan kasus
diare.
Penderita Diare yang berobat dan ditangani di puskesmas pada tahun 2020 sebesar 754
dengan angka kesakitan 270/1000 penduduk pada semua golongan umur. Sedangkan tahun
2019 sebesar 2.591 dengan angka kesakitan sebesar 270/1000 penduduk pada semua
golongan umur. Pada tahun 2018 sebesar 4.675, tahun 2017 sebanyak 2.662, dan tahun
2016 sebanyak 2.879 dengan angka kesakitan diare sebesar 214/1000 penduduk.
Gambar VI.10
Jumlah Penderita Diare dilayani dan mendapat Oralit
di Puskesmas Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2015 - 2020

5000 4675
4500
Dilayani
4000
3500 3275 Dapat Oralit
2879
3000 2662 2591
2500
2000 2591

1500
1000 754
500 302
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Sedangkan kasus Diare ditemukan dan ditangani pada balita dan semua golongan umur
di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 sesuai pada gambar VI.11 berikut :

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 94


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.11
Pasien Diare pada Balita dan Semua Golongan Umur
yang ditemukan dan ditangani
di Kota Palangka Raya Tahun 2019-2020

3000
2591
2500

2000

1500 Semua Umur


1099
1000 Balita
754

500 289

0
2019 2020

Pada gambar VI.11 kasus diare yang ditemukan dan ditangani tahun 2020 pada Balita
sebanyak 289 atau 6,48% dari total target penemuan (4.457 kasus), dan mendapatkan oralit
sebanyak 0 (0%). Sedangkan pada semua golongan umur, kasus diare ditemukan dan
ditangani sebanyak 754 atau 9,76% dari total target penemuan (7.724 kasus), dan
mendapatkan oralit sebanyak 302 (40,05%).

5. Kusta

Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae
yang menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini dapat menyebabkan
stigma sosial di masyarakat akibat cacat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Upaya
pelayanan terhadap penderita penyakit kusta antara lain pemeriksaan intensif penderita
yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau pernah kontak erat dengan
penderita.
Tahun 2020 kasus baru kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 3 kasus dan tipe Pausi
Basiler sebanyak 0 kasus dengan dengan Newly Case Detection Rate (NDCR) 1,05 /100.000
penduduk. Sedangkan tahun 2019 kasus baru kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 0 kasus
dan tipe Pausi Basiler sebanyak 3 kasus dengan dengan Newly Case Detection Rate (NDCR)
1,06 /100.000 penduduk. Tahun 2018 kasus baru t[pe Multi Basiler sebanyak 2 kasus dan
tipe Pausi Basiler sebanyak 0 kasus dengan dengan Newly Case Detection Rate (NDCR) 0,72
/100.000 penduduk. Pada tahun 2017 kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 3 kasus dan
tipe Pausi Basiler sebanyak 1 kasus, dengan dengan Newly Case Detection Rate (NDCR) 1,49
/100.000 penduduk. Sedang tahun 2016 ditemukan kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 1

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 95


Profil Kesehatan 2020

kasus dan tipe Pausi Basiler sebanyak 2 kasus, dengan Newly Case Detection Rate (NDCR)
1,15 /100.000 penduduk. Mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun 2015, dengan
ditemukannya 7 kasus baru tipe Multi Basiler dengan Newly Case Detection Rate (NDCR)
sebesar 2,78/100.000 penduduk. Mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2014
yaitu kasus baru type Multi Basiler sebanyak 2 kasus dengan Newly Case Detection Rate
(NDCR) sebesar 0,82/100.000 penduduk.
Tingkat penularan di masyarakat menggunakan indikator proporsi anak (< 15 tahun)
diantara pederita baru. Di Kota Palangka Raya kusta ditemukan pada penderita usia ≥ 15
tahun. Dari 3 penderita Kusta, 2 (66,6%) penderita yang dinyatakan selesai pengobatannya
pada tahun 2020. Sedangkan keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru diukur dari proporsi
cacat tingkat II, pada tahun 2020 proporsi cacat tingkat II sebesar 0%.
Gambar VI.12
Penderita Kusta Selesai Berobat
di Kota Palangka Raya Tahun 2016-2020
70
63 66.6
Persentase(%)

60 50 50 50
50

40

30

20

10

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

6. COVID-19

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan
coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada
tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 96


Profil Kesehatan 2020

coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah
menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.
Berkaitan dengan kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular, Indonesia
telah memiliki Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular,
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penangulangan Wabah Penyakit
Menular, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan. Untuk itu dalam rangka upaya penanggulangan dini wabah Covid-19,
Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-
nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya. Penetapan didasari oleh pertimbangan bahwa Infeksi Novel
Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC). Selain itu meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara dengan
risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk, memerlukan upaya
penanggulangan terhadap penyakit tersebut.
Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai
negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan
11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality
Rate/CFR 4,6%). Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus
meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan
tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi Covid-19
dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Dilihat dari situasi penyebaran Covid-19 yang
sudah hampir menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus
dan/atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di
Indonesia, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun
2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
Keputusan Presiden tersebut menetapkan Covid-19 sebagai jenis penyakit yang
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) dan menetapkan KKM Covid-19 di

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 97


Profil Kesehatan 2020

Indonesia yang wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan. Selain itu, atas pertimbangan penyebaran Covid-19 berdampak pada
meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah
terdampak, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia,
telah dikeluarkan juga Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana
Nasional.
Kota Palangka Raya merupakan salah satu kab/kota yang mengalami pandemi Covid-
19, dan kasus pertama pada tanggal 19 Maret 2020. Sampai akhir Desember 2020, total
kasus Covid-19 mencapai 2.004 terkonfirmasi positif, 1.913 kasus sembuh, dan 91 kasus
meninggal.
Gambar VI.13
Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya Tahun 2020

2200 2004
2000
1800 1913
1451
1600
1400 1219
1200 1108
1223
1000 918
1098 KASUS
800 KONFIRMASI
648 907
SEMBUH
600
349 668
400 MENINGGAL
104 415
200 49 130 62 68 74 91
10 53 54
9
0 0 2 6 26 47
Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

Sumber : Bidang P2P

Pada gambar VI.13, dari 2004 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada tahun 2020,
terdapat kasus meninggal sebanyak 91 dengan case fatality rate (CFR) sebesar 5% dan
angka kesembuhan mencapai 95% (1.913 kasus). Case Fatality Rate (CFR) adalah jumlah
orang yang meninggal dunia dari total orang yang sakit atau mempunyai gejala suatu
penyakit. Kalau dihubungkan dengan pandemi Covid-19, sebagian besar negara
melaporkan CFR sebagai jumlah orang yang meninggal dunia dari total orang yang sudah
terkonfirmasi (biasanya dengan hasil tes PCR yang positif) dan kasus probable Covid-19
(dimana Covid menjadi penyebab pasti atau salah satu sebab kematian tapi belum

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 98


Profil Kesehatan 2020

terkonfirmasi oleh pemeriksaan laboratorium) sebagai numerator, dan jumlah orang yang
sudah terkonfirmasi Covid (dengan hasil tes PCR yang positif) sebagai denominator. CFR
dipengaruhi oleh akses serta ketersediaan pelayanan kesehatan juga kemampuan tenaga
kesehatan dalam melakukan pemeriksaan/pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19.
Berbagai upaya penanggulangan dan pengendalian Covid-19 telah dilaksanakan,
sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona virus desease (Covid-19)
dari Kementerian Kesehatan RI. Salah satu upaya pengendalian adalah dengan membentuk
Rumah Sakit Perluasan (RSP) untuk menampung dan isolasi bagi pasien Covid-19
terkonfirmasi positif dengan gejala ringan dan sedang. Pasien dengan gejala berat dan
memiliki kormobid, dirawat di RSUD Kota Palangka Raya. Jumlah laboratorium penunjang
pemeriksaan RT-PCR sebanyak 6 laboratorium, pemeriksaan TCM sebanyak 2
laboratorium, dan pemeriksaan RT-PCR & TCM sebanyak 2 laboratorium.
Gambar VI.14
Peta Zona Merah Kasus Covid-19 di Kelurahan
Kota Palangka Raya Tahun 2020

Zona Covid-19 Pada 4 Juli 2020 Zona Covid-19 Pada 31 Desember 2020

Dari 30 kelurahan yang ada di Kota Palangka Raya, 13 (43,3%) kelurahan masuk kategori
zona merah, 12 (40%) Kelurahan masuk kategori zona kuning, dan 5 (16,7%) Kelurahan
masuk zona Hijau. Rincian kelurahan sesuai peta zona kasus covid-19 pada akhir Desember
2020, adalah sebagai berikut :

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 99


Profil Kesehatan 2020

Tabel VI.1
Zona Kelurahan berdasarkan kasus Covid-19
di Kota Palangka Raya Tahun 2020
Kecamatan/ Zona Kecamatan/ Zona
No. Kelurahan Merah Kuning Hijau No. Kelurahan Merah Kuning Hijau
I. PAHANDUT IV. BUKIT BATU
1 Pahandut 1 Tangkiling
Seberang
2 Tb. Rungan 2 Banturung
3 Pahandut 3 Tb.Tahai
4 Panarung 4 Habaring
Hurung
5 Langkai 5 Sei Gohong
6 Tanjung Pinang 6 Marang
7 Kanarakan
II. JEKAN RAYA
1 Menteng V. RAKUMPIT
2 Palangka 1 Mungku Baru
3 Bukit Tunggal 2 Bukit Sua
4 Pt. Katimpun 3 Pt. Barunai
4 Pt. Bukit
III. SEBANGAU 5 Gaung Baru
1 Kereng B 6 Takaras
2 Kalampangan 7 Panjehang
3 Sabaru
4 Bereng Bengkel
5 Kameloh Baru
6 Danau Tunday

B. Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit menular yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi di Indonesia


ada 7 (tujuh) jenis penyakit, yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis, TBC, Polio dan Campak. Di
Kota Palangka Raya pada tahun 2019 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang
dilaporkan adalah Campak. Yang terdeteksi positif terkena campak tahun 2019 sebanyak 53
orang, jumlah ini tidak banyak dan penanganan serta pengobatannya bisa dengan imunisasi
bagi bayi di usia 9 bulan. Jika campak terjadi setelah dewasa campak dapat sembuh sendiri
secara bertahap dalam beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan gejala, penderita
bisa banyak minum air putih dan minum obat pereda nyeri. Asupan suplemen vitamin A juga
bisa membantu meredakan gejala Campak.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 100


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.15
Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Campak
Difteri
0 5 10 15 20 25 30
Tetanus
Difteri Pertusis Neonatoru Campak Polio Hepatitis B
m
Jumlah Kasus 0 0 0 24 0 0
Meninggal 0 0 0 0 0 0

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

1. Acute Flaccid Paralysis (AFP)

AFP berbeda dengan polio, AFP merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai dengan
lumpuh layuh akut. Dalam rangka eradikasi polio, seluruh negara (global) melaksanakan
surveilans AFP. Survailans AFP difokuskan pada penyakit-penyakit yang sifatnya akut dan
layuh (flaccid) seperti pada kasus polio. Sebagian besar kasus polio non paralitik tidak
disertai manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio paralitik menunjukkan
adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut.
Surveilans AFP merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
polio. Kelompok rentan terhadap kasus polio adalah anak-anak sehingga pelaksanaan
program Surveilans AFP difokuskan pada anak usia < 15 tahun yang menderita kelumpuhan
mirip polio (lumpuh layuh akut).
Selama pelaksanaan Surveilans AFP di Kota Palangka Raya, tidak ditemukan ada kasus
kelumpuhan akibat polio paralitik. Di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 ditemukan kasus
AFP Non-Polio 1 kasus dengan AFP Rate pada usia <15 tahun sebesar 1,51 per-100.000
penduduk. Sedangkan Tahun 2019 ditemukan kasus AFP Non-Polio 1 kasus dengan AFP Rate
usia <15 tahun mencapai 1,74 per-100.000 penduduk. Pada 2018 ditemukan 3 kasus AFP
Non-Polio dengan AFP Rate penduduk usia <15 sebesar 4,58 per-100.000 penduduk.
Sedangkan pada tahun 2017 ditemukan 6 penderita, berarti berhasil dipenuhi target dengan
AFP Rate > 1/100.000 penduduk usia <15 tahun. Jumlah anak usia < 15 tahun belum
mencapai 100.000 jiwa hanya 67.797 jiwa sehingga target penemuan adalah 1 penderita
setiap tahun. Untuk sensitifitas kegiatan maka target penemuan penderita AFP menjadi 2
penderita.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 101


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.16
Penemuan Kasus AFP (per 100.000 penduduk usia < 15 tahun)
Kota Palangka Raya Tahun 2004-2020
7
6 6
6
(per 100.000 pddk usia < 15 thn)

5 5 5
5
4 4
Jml. Kasus

4
3 3
3
2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
1 1 1
1
0 0 0
1
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Penemuan Target (per 100.000 pddk usia < 15 th)

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Dalam rangka eradikasi polio, seluruh negara (global) melaksanakan surveilans AFP.
Diketahui bahwa AFP berbeda dengan Polio, karena Polio disebabkan oleh infeksi virus yang
menyerang sistem saraf sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Umumnya menyerang
anak-anak yang ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku leher
dan sakit ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP (Acute Flaccid Paralysis) merupakan kondisi
abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
dan berakibat pada kelumpuhan. AFP merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai
dengan lumpuh layuh akut. Surveilans AFP difokuskan pada penyakit-penyakit yang sifatnya
akut dan layuh (flaccid) seperti pada kasus polio. Sebagian besar kasus polio non paralitik
tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio paralitik menunjukkan
adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut.
Gambar VI.17
AFP Rate Non-Polio (per 100.000 penduduk < 15 tahun)
Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2020
Kasus AFP per-100.000 pddk <15 tahun

8
7
6
5
4
3
2
1
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Penemuan 6 5 4.6 4.6 7 1 3.11 6 3 1.74 1.51
Target 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 102


Profil Kesehatan 2020

2. Campak

Program pemberantasan Penyakit Campak di Indonesia saat ini telah memasuki tahap
reduksi, suatu tahap dimana kita diharapkan dapat mengendalikan Penyakit Campak
sehingga tidak terjadi suatu kejadian luar biasa (KLB). Strategi yang dilaksanakan dalam
tahap reduksi ini adalah pengendalian dan pencegahan Penyakit Campak melalui
peningkatan cakupan imunisasi Campak serta mempertahankan cakupan yang tinggi dan
merata.
Reduksi Campak mempunyai 5 strategi yaitu:
 Imunisasi Rutin 2 kali, pada bayi 9-11 bulan dan anak Sekolah Dasar Kelas I (belum
dilaksanakan secara nasional) dan Imunisasi Tambahan atau Suplemen.
 Surveilans Campak.
 Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
 Manajemen Kasus
 Pemeriksaan Laboratorium
Berikut capaian Cakupan imunisasi Campak pada Baduta di 11 puskesmas Kota Palangka
Raya pada tahun 2020, tampak pada gambar VI.18 berikut

Gambar VI.18
Cakupan Imunisasi Campak pada Baduta Menurut Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2020

79.49
80 90.00
70 70.49 78.07 80.00
62.39 60.49
60 70.00
64.48 60.00
50 37.5 67.35 39.6
63.56 33.67 64.53 50.00
40 30.99 36.36
Persentase (%)

40.00
30 51.75
37.5 47.7 32.65 30.00
20 5.82 32.73 34.1
20.00
10 25.8225.17 10.00
0 2.55 0.00

Campak/MR2
DPT-HB-HB4

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 103


Profil Kesehatan 2020

Pada tahun 2020 penderita suspek Campak mencapai 24 kasus, dengan Insidens Rate
8,39 per-100.000 penduduk. Angka tersebut menurun jika dibanding tahun 2019 penderita
Suspek Campak di puskesmas mencapai 53 kasus dengan Insidens Rate Suspek Campak
mencapai 18,69. Tahun 2018 penderita Suspek Campak di puskesmas mencapai 137 kasus
dengan Insidens Rate Suspek Campak mencapai 49,64. Pada tahun 2017 mencapai 282
kasus. Kendala utama yang dihadapi adalah, belum semua unit pelayanan kesehatan baik
pemerintah maupun swasta ikut berkontribusi melaporkan bila menemukan Campak.
Dukungan dana yang belum memadai, terutama untuk melaksanakan aktif surveilans ke
rumah sakit dan pengembangan surveilans Campak pada umumnya. Surveilans Campak
sangat penting untuk menilai perkembangan pemberantasan Campak dan untuk
menentukan strategi pemberantasannya di setiap daerah.

C. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegpyty. Penyakit DBD cenderung meningkat dan
menyebar luas dan seringkali disertai kejadian luar biasa (KLB), sehingga menimbulkan
keresahan di masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian.
Penderita DBD di Kota Palangka Raya dalam beberapa tahun terakhir disertai dengan
kematian, sebagaimana tabel berikut.
Tabel VI.2
Indikator DBD Kota Palangka Raya
Tahun 2011 – 2020

Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Standar
DBD
Angka
Kesakitan
10 89 40,9 97,8 111,8 84,7 59,8 128,98 34,20 31,11 50
/IR
(100.000
pddk)
Angka
Kematian 4,5 1,5 3,2 0,4 1,1 0,9 2,5 < 1%
1,97 3,09 2,25
CFR (%)
Angka
Bebas 85,6 85,2 86,7 85,6 85,1 - 33,3 95%
? ? ?
Jentik/ABJ
(%)

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Tabel VI.2 menunjukkan bahwa angka kesakitan DBD pada tahun 2020 sebesar
31,11/100.000 penduduk dengan 89 kasus, angka tersebut mengalami penurunan dibanding

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 104


Profil Kesehatan 2020

tahun 2019 (34,20/100.000 penduduk), dan tahun 2018 yaitu 128,98/100.000 penduduk
dengan 356 kasus DBD, tahun 2017 mencapai 59,8/100.000 penduduk dengan 160 kasus
DBD, tahun 2016 mencapai 84,7/100.000 penduduk dan tahun 2015 mencapai 11,7/100.000
penduduk, dimana angka kesakitan tersebut masih diatas standar yang ditetapkan yaitu
50/100.000 penduduk dengan angka kematian (CFR) sebesar <1%. Masalah justru pada
kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) sejak tahun 2016 tidak dilaksanakan, sehingga
monitoring terhadap pertumbuhan serta penyebaran nyamuk DBD tidak bisa dipantau.
Namun pada tahun 2017 beberapa puskesmas melaksanakan PJB bersumberkan dana BOK,
dengan ABJ rata-rata mencapai 33,3%. PJB juga membantu kegiatan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat. Dengan Angka Bebas Jentik yang rendah, memicu
suatu lingkungan harus segera diadakan PSN, baik melalui partisipasi dengan masyarakat,
maupun dengan mengendalikan pemberantasan nyamuk melalui fogging yang dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
Kemudahan transportasi dan tingkat mobilitas penduduk mempengaruhi penyebaran
penyakit DBD karena di Kota Palangka Raya sebaran kasus umumnya terjadi di daerah
perkotaan, sebagaimana terlihat pada gambar VI.19 tentang daerah endemis DBD. Peran
serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sangatlah rendah.
Pengelolaan sampah belum berjalan sesuai ketentuan, hal ini terlihat dari sampah anorganik
yang belum terkelola dengan baik akan berpotensi sebagai perindukan vektor. Penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat sangatlah diperlukan, dengan metode yang tepat, sistematis,
dan dengan frekuensi yang lebih gencar sehingga menciptakan suatu gebrakan di
masyarakat dalam PSN, diharapkan akan berhasil menurunkan kasus DBD secara signifikan.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 105


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.19.
Peta Kelurahan Endemis DBD Kota Palangka Raya
Tahun 2020

Pada kasus DBD, Kota Palangka Raya mempunyai 7 kelurahan endemis, 9 kelurahan
sporadis dan 5 kelurahan potensial DBD. Penularan Kasus DBD pada tahun 2020 terjadi
hampir pada semua kecamatan kecuali Kecamatan Rakumpit. Penularan umumnya terjadi di
daerah padat penduduk dengan mobilitas cukup tinggi.

2. Malaria

Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan Malaria sebagai salah satu


komitmen global untuk diperangi. Hingga saat ini Malaria masih menjadi permasalahan
kesehatan masyarakat karena mempengaruhi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan
ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas kerja dan biaya untuk pengobatan. Malaria
disebabkan parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Menyerang semua
golongan umur (bayi hingga dewasa) dan semua jenis kelamin.
Pemerintah telah membuat kebijakan tentang eliminasi malaria di Indonesia yang
tertuang dalam Kepmenkes No.293 tahun 2009 bahwa eliminasi malaria merupakan suatu
upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis
tertentu, adanya pencegahan kewaspadaan terhadap penularan kembali dan kemungkinan
ada atau tidak adanya kasus malaria impor serta vektor malaria di wilayah tersebut.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 106


Profil Kesehatan 2020

Pada tahun 2020 terdapat 1 kasus Malaria dengan angka kesakitan (API) sebesar 0,01
per-1.000 penduduk. Kasus tersebut merupakan kasus Impor dari Kab Gunung Mas. Kasus
suspect sebesar 840, dengan konfirmasi laboratorium mikroskopis sebesar 231, dan RDT
sebesar 609. Tahun 2019, tidak ada kasus malaria di Kota Palangka Raya, hanya ada suspek
sebanyak 815, RDT 745, Mikroskopis 70. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk
adalah 0/1.000 penduduk, dengan konfirmasi laboratorium pada suspek malaria sebesar
100%, dan pengobatan standar kasus malaria positif sebesar 0%, serta Case fatality rate
malaria sebesar 0%
Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2020 dan 2019 Kota Palangka Raya telah bebas dari
penularan kasus Malaria di wilayah setempat (kasus indigenous). Namun, dinas kesehatan
beserta peran lintas sektor harus tetap melakukan KIE tentang pencegahan dan
pemberantasan malaria sesuai dengan strategi 125. Upaya pengendalian yang dilaksanakan
adalah dilakukannya pembagian kelambu terhadap daerah yang memiliki risiko terjadinya
kasus Malaria.

D. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1. Hipertensi

Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi ditengarai sebagai penyebab utama
stroke dan jantung. Penyakit ini sudah jadi epidemi di zaman modern, menggantikan Diare
dan TBC.
Kunjungan penderita hipertensi di Kota Palangka Raya dalam 5 tahun terakhir
menunjukan peningkatan yang cukup tajam. Pada tahun 2020 dilaporkan estimasi penderita
hipertensi sebesar 26.407 pada usia ≥15 tahun dan hanya 48,24% mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Tahun 2019 dilaporkan estimasi penderita hipertensi mencapai
27.639 pada usia ≥15 tahun dan hanya 57,27% mendapatkan pelayanan kesehatan. Angka
tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan estimasi tahun 2018 mencapai 47.664
pada usia ≥15 tahun, dan hanya 28,72% yang mendapatkan pelayanan sesuai standart. Pada
tahun 2017 dilaporkan terdapat 12.606 penderita meningkat dibandingkan tahun 2016 yaitu
12.038 penderita. Penderita hipertensi seringkali mengabaikan atau kurang menyadari
karakter penyakit yang timbul tenggelam. Ketika tekanan darah sudah kembali normal, maka
penderita cenderung menganggap kesembuhannya permanen. Padahal, sekali divonis
hipertensi, penyakit tersebut akan terus membelit tubuh penderita.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 107


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.20
Penderita Hipertensi yang Berobat ke Puskesmas
di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2020

18000
15829
16000
13147 12919 13689
12738
14000 12038 12606
12000
Jml. Penderita

10000
7541 7272
8000 6696 6447
6000
4000
2000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

Pada Gambar VI.20, penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan


jumlahnya meningkat hingga tahun 2019 sekitar 15.829 kasus dibanding tahun 2018 sebesar
13.689 kasus mendapakan pelayanan kesehatan, namun menurun pada tahun 2020.
Pandemi Covid-19 yang melanda Kota Palangka Raya dan belahan dunia lainnya,
berpengaruh kepada tingkat kekhawatiran penderita hipertensi untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan di Puskesmas. Masyarakat enggan berkunjung ke puskesmas karena
khawatir tertular covid-19 dari pengunjung lainnya atau dari petugas puskesmas. Jumlah
kunjungan masyarakat ke puskesmas menurun dan posyandu usila sedang tidak aktif selama
masa pandemi Covid-19, sehingga penderita hipertensi yang sebagian besar dari golongan
umur >55 tahun tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa satu dari setiap lima orang menderita tekanan
darah tinggi, dan sepertiganya tidak menyadarinya. Sehingga sekitar 40 % kematian pada
usia produktif di bawah usia 65 tahun bermula dari tekanan darah tinggi. Sebagai suatu
proses degeneratif, hipertensi banyak ditemukan pada golongan dewasa. Pada Peraturan
Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dinyatakan
bahwa dinyatakan bahwa setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar atau 100% dari total penderita hipertensi. Hal tersebut tantangan bagi
pengelola program penyakit tidak menular, guna peningkatan mutu pelayanan kesehatan
bagi setiap penderita hipertensi.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 108


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.21
Proporsi Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

Laki-Laki
Perempuan 38.92%
61.08%

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Pada gambar VI.21 terlihat bahwa gender perempuan beresiko 61,08% menderita
hipertensi. Berdasarkan penelitian bahwa perempuan dua kali lebih berisiko mengalami
stres dari laki-laki sehingga menyebabkan hipertensi dan perempuan juga cenderung
memiliki masalah hormonal yang dapat memicu penyakit hipertensi. Distribusi penderita
hipertensi menurut puskesmas di Kota Palangka Raya pada tahun 2020 terlihat seperti
gambar VI.22.
Gambar VI.22
Penderita Hipertensi Yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar
di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2020
100

80

60 49.55 49.03 48.83 48.31 51.75 49.37 49.01 50.19 48.2 48.24
44.41
38.48
Persentase (%)

40

20

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Pada gambar VI.22 terlihat bahwa, distribusi hipertensi terlihat linier di 11 puskesmas
sesuai dengan trend kunjungan pasien ke puskesmas tersebut. Dengan jumlah kunjungan
hipertensi yang masih dibawah 100%, Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan pada setiap penderita hipertensi sesuai standar seperti amanat PMK Nomor

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 109


Profil Kesehatan 2020

46/2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, menyesuaikan dengan


ketentuan protokol kesehatan pada masa pandemic Covid-19.

2. Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa
darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tidak terkendali, penyakit ini dapat
menimbulkan penyakit-penyakit yang dapat berakibat fatal termasuk penyakit jantung, ginjal
dan impotensi. Dewasa ini penderita diabetes mellitus atau diabetisi terjadi tidak hanya pada
masyarakat berpenghasilan tinggi, tetapi juga masyarakat menengah dan rendah, baik yang
bermukim di perkotaan maupun di perdesaan. Prevalensi diabetisi di Indonesia menunjukan
kecenderungan meningkat. Pada tahun 2000 diabetisi yang berusia diatas 20 tahun sebesar
5,6 juta. Pada tahun 2020 diabetisi diperkirakan sebesar 8,6 juta jiwa.
Di Kota Palangka Raya penyandang diabetisi yang datang dan berobat ke puskesmas
meningkat cukup tajam dalam 6 tahun terakhir, ambar VI.23 di bawah ini menunjukan
peningkatan penyandang diabetisi dalam kurun waktu 2006-2020. Pada tahun 2020 terjadi
peningkatan secara signifikan di angka 7.615 kasus penderita diabetes mellitus, ini
menunjukkan promosi kesehatan belum dapat menekan jumlah penderita diabetes mellitus
di Kota Palangka Raya.
Gambar VI.23
Penderita Diabetes Mellitus di Kota Palangka Raya
Tahun 2006 – 2020
8000 7615

7000
6000
Jml. Penderita

5000
3965
4000 3228
2732
3000
2000 1372
635 703 864 887
1000 379 474 482 624 517 578

0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Proporsi penyandang diabetisi umumnya pada usia produktif, hal ini dipengaruhi oleh
faktor risiko diabetes mellitus yang umumnya banyak dijumpai pada umur produktif. Faktor
risiko diabetes mellitus antara lain pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang
cenderung kelebihan kalori, kurang aktivitas (olah raga) dan obesitas yang akan berdampak
pada menurunnya produktifitas, meningkatnya ketergantungan penderita pada keluarga dan
masyarakat serta kebutuhan biaya untuk pengobatan yang cukup tinggi.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 110


Profil Kesehatan 2020

Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan dinyatakan bahwa setiap penderita Diabetes Melitus wajib mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar. Hal tersebut merupakan tantangan bagi pengelola
program penyakit tidak menular, untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi setiap penderita
hipertensi.
Gambar VI.24
Persentase Penderita DM yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2020
100

90 82.31
80

70

60 52.78
50

40
30.52
30 21.24
20

10

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

3. Kanker

Penyakit kanker adalah sel jaringan tubuh yang tumbuh tidak normal dan terus menerus
membelah diri dengan cepat dan tidak terkendali. Penyakit kanker sebenarnya bukan
penyakit yang datang seketika, namun perlu proses untuk menggerogoti tubuh. Sel-sel
kanker, karsinoma atau sarkoma bersifat infiltratif, akan terus bertumbuh menyusup ke
jaringan di sekitarnya, lalu menyebar ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan
pembuluh getah bening. Secara teori kanker menyerang orang dewasa yang berusia >40
tahun, namun kenyataannya kanker menyerang siapa saja dari berbagai golongan umur, dan
kanker bisa tumbuh di semua bagian tubuh.
Deteksi dini terhadap kanker, telah dilaksanakan sejak tahun 2015 di Kota Palangka
Raya, dan pada prioritas paling atas adalah deteksi kanker kanker leher rahim dan kanker
payudara pada wanita usia 30 – 50 tahun. Berikut hasil pemeriksaan pada deteksi dini kanker
leher rahim dengan metode IVA serta kanker payudara dengan metode pemeriksaan klinis
(CBE) di Kota Palangka Raya dari tahun 2015 – 2020.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 111


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.25
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
di Kota Palangka Raya Tahun 2016-2020

IVA(+)
Positif 1.16%
6,06% IVA
Negatif Benjolan Negatif 4,7%
93.62% 5.22% 94,8%
Positif
5,2%
Benjolan
0,6%

TAHUN 2019 TAHUN 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Berdasarkan gambar VI.23 pada tahun 2020 terdapat 4,68% (8 kasus) IVA Positif dan
penemuan benjolan mencapai 0,58% (1 kasus), meningkat jika dibandingkan pada tahun
2019 terdapat 1,16% (8 kasus) IVA Positif dan penemuan benjolan sebesar 5,22% (36 kasus).
Pada tahun 2018 terdapat 1% (6 kasus) IVA Positif dan 2% (8 kasus) penemuan
tumor/benjolan, dari 444 total sample (pada perempuan usia 30-50 tahun, dan tahun 2017
tampak penemuan IVA positif sebanyak 8 kasus (0,90%) dan penemuan tumor/benjolan
sebanyak 1 kasus (0,10%) dari total pemeriksaan sebanyak 893 orang (pada perempuan usia
30-50 tahun). Pada tahun 2020 terjadi kenaikan kasus dengan total sampel pemeriksaan dini
sebanyak 171 orang (pada perempuan usia 30-50) dengan penemuan 8 kasus (4,68%) IVA
Positif dan 1 kasus (0,58%) tumor/benjolan.Harus ada penangan untuk pencegahan penyakit
kanker dinding rahim dan tumor payudara karena jika tidak ditangani dengan serius akan
menyebabkan kematian pada wanita usia produktive.Ini akan menjadi tugas Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya untuk lebih meningkatkan fasilitas alat dan pelayanan bagi
pasien penderita kanker dinding rahim dan tumor payudara lebih baik lagi dan ditunjang
dengan alat pemeriksaan yang lebih canggih lagi untuk bisa mendeteksi dini gejala-gejala
kanker dinding leher rahim dan tomor payudara, agar di tahun selanjutnya akan ada
penurunan jumlah kasusnya.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 112


Profil Kesehatan 2020

4. Kesehatan Jiwa

Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang


sangat penting dan harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari seluruh jajaran lintas
sektor Pemerintah baik di tingkat Pusat maupun Daerah, serta perhatian dari seluruh
masyarakat. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sering mendapatkan berbagai stigmatisasi
dan diskriminasi dari anggota masyarakat karena dinilai berbeda dengan masyarakat pada
umumnya, antara lain dikeluarkan dari sekolah, diberhentikan dari pekerjaan, diceraikan
oleh pasangan, hingga ditelantarkan oleh keluarga, bahkan dipasung, serta dirampas harta
bendanya.
Komitmen dalam pelayanan kesehatan bagi ODGJ diperkuat dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, dimana tujuannya adalah
untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas hidup yang baik, serta
memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Secara garis besar, Undang-undang tersebut mengamanatkan tentang: 1) Perlunya
peran serta masyarakat dalam melindungi dan memberdayakan ODGJ dalam bentuk
bantuan berupa: tenaga, dana, fasilitas, pengobatan bagi ODGJ; 2) Perlindungan terhadap
tindakan kekerasan, menciptakan lingkungan yang kondusif, memberikan pelatihan
keterampilan; dan 3) Mengawasi penyelenggaran pelayanan di fasilitas yang melayani ODGJ.
Di Kota Palangka Raya pada tahun 2020, pelayanan kesehatan ODGJ Berat dengan
sasaran 439 orang, dan 346 orang (78,82%) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Sedangkan tahun 2019, pelayanan kesehatan ODGJ Berat dengan sasaran 388
orang, dan 345 orang (88,92%) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart. Hal
tersebut belum sesuai dengan amanat PMK nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan, dimana disebutkan setiap ODGJ wajib mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standart (100%).

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 113


Profil Kesehatan 2020

Gambar VI.26
Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat
di Kota Palangka Raya Tahun 2019-2020
500
439
450
388
400
345 346
350
300 Sasaran ODGJ Berat
250
200 Mendapatkan Yankes
88,92%
150 sesuai Standar
78,82%
100
50
0
2019 2020

Sumber : Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 114


Profil Kesehatan 2020

BAB VII
KEADAAN LINGKUNGAN

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya


Profil Kesehatan 2020

BAB VII

KEADAAN LINGKUNGAN
A. Sarana Air Minum Dengan Risiko Rendah + Sedang
Pemantauan kualitas air merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengetahui keadaan kualitas air disuatu daerah tertentu. Berdasarkan hasil
pemantauan tersebut, dapat diperkirakan risiko suatu daerah atas kemungkinan
terjadinya out break penyakit yang ditularkan melalui air. Untuk menilai potensi dan
tingkat resiko pencemaran air bersih, antara lain dapat dilakukan dengan kegiatan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Berdasarkan hasil IKL tersebut ditetapkan tingkat
risiko pencemaran sarana air bersih dalam empat kategori yaitu Rendah (R), Sedang
(S), Tinggi (T), dan Amat Tinggi (AT). Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan
terhadap semua sarana yang ada, sedangkan pengambilan sampel hanya dilakukan
terhadap sarana air bersih dengan tingkat risiko kategori rendah dan sedang.
Gambar VII.1
Hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan pada Sarana Air Minum
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

3,16%

Sarana Air Minum Risiko


R+S
Sarana Air Minum Risiko
AT+T

96,43%

Sumber : Bidang Kesmas

Pada gambar VII.1, menunjukkan bahwa cakupan sarana air minum dengan risiko
Rendah dan Sedang pada tahun 2020 sebesar 96,43% dari 1.288 sarana air minum
yang di inspeksi kesehatan lingkungan. Sedangkan jumlah seluruh sarana air minum
yang ada di Kota Palangka Raya tahun 2020 sebanyak 40.052 unit. Ada 3 (tiga)

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 115


Profil Kesehatan 2020

Puskesmas yang belum melakukan inspeksi kesehatan lingkungan pada sarana air
minum di tahun 2020 adalah Puskesmas Rakumpit, Tangkiling, dan Jekan Raya

B. Sarana Air Minum Memenuhi Syarat


Sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu mata air terlindungi dan tidak terlindungi. Mata air terlindungi seperti: ledeng,
sumur pompa, sumur gali dan air kemasan, sedangkan sungai merupakan mata air
tidak terlindungi.
Pengawasan kualitas air minum dan air bersih dilaksanakan secara berkala dengan
pemeriksaan kualitas air pada beberapa titik reservoir atau rumah penduduk. Pada
tahun 2020 jumlah sample air minum diperiksa sebanyak 210 dengan hasil 187
(89,05%) memenuhi syarat. Pada tahun 2019 jumlah sampel air minum diperiksa
sebanyak 200 sampel dengan hasil 160 sampel (80%) memenuhi syarat (fisik,
bakteriologi, dan kimia). Tahun 2018 jumlah sampel sarana air minum diperiksa
sebanyak 200 sampel dengan hasil 176 sampel (88%) memenuhi syarat (fisik,
bakteriologi, dan kimia). Tahun 2017 jumlah sampel air minum diperiksa sebanyak 70
sampel dengan hasil 61 sampel (87,14%) memenuhi syarat (fisik, bakteriologi, dan
kimia). Tahun 2016 jumlah sampel air minum diperiksa sebanyak 63 sampel dengan
hasil 53 sampel (84,13%) memenuhi syarat (fisik, bakteriologi, dan kimia). Kondisi
Tahun 2015 jumlah sampel air minum diperiksa 55 sampel dengan hasil 51 sampel
(92,73%) memenuhi syarat (fisik, bakteriologi, dan kimia). Tahun 2014 jumlah sampel
air minum diperiksa sebanyak 55 sampel dan 50 sampel (90,91%) memenuhi syarat
(fisik, bakteriologi, dan kimia).

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 116


Profil Kesehatan 2020

Gambar VII. 2
Kualitas Air Minum di Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2020

100 90.91 92.73


87.14 88 89.05
84.13
80
80

60
M.Syarat

40 Tdk M. Syarat
9 20
7.2 15.87 12.86 12
20 10.05

0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Bidang Kesmas

C. Penduduk Dengan Akses Terhadap Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)


Akses terhadap sanitasi layak merupakan salah satu pondasi inti dari masyarakat
yang sehat. Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan
manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif
dibanyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat,
tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare
dan munculnya beberapa penyakit.
Gambar VII.3
Persentase Penduduk Dengan Akses Terhadap Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat)
Kota Palangka Raya 2014 - 2020
90 84.1 82.46 81.74
78.8 77.24
80 74.6
70 62.3
60
50
37.7
40
30 15.9 21.2 25.4 22.76
17.54 18.26
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Layak Belum Layak

Sumber : Bidang Kesmas


Kepemilikan sarana sanitasi dasar di Kota Palangka Raya difokuskan kepada
kepemilikan jamban keluarga, hal ini terkait dengan pelaksanaan Sanitasi Total

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 117


Profil Kesehatan 2020

Berbasis Masyarakat (STBM). Pada tahun 2020 terdapat 57.751 keluarga (81,74%) yang
mempunyai akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat). Hal tersebut
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 terdapat 61.944 keluarga
(82,46%) penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat). Tahun 2018 dimana
penduduk dengan akses sanitasi layak jamban (jamban sehat) sebesar 77,24% dan
tahun 2017 sebesar 74,6%.

D. Desa STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu program
pencapaian SDGs pada tahun 2020. STBM sebagai pilihan pendekatan, strategi dan
program untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan. Dalam pelaksanaan STBM
mencakup 5 (lima) pilar yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai
sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga, pengelolaan
sampah dengan benar dan pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman.
Gambar VII.4
Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Dirinci Per-Kecamatan di Kota Palangka Raya Tahun 2020
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pahandut Jkn Raya Sebangau Bukit Batu Rakumpit
Jumlah Total Kelurahan 6 4 6 7 7
Kelurahan Melaksanakan STBM 1 2 2 1 0
Kelurahan Stop BABS 0 1 0 0 0
Kelurahan STBM 0 0 0 0 0

Sumber : Bidang Kesmas


Kota Palangka Raya pada tahun 2020 terdapat 6 Kelurahan pada 6 Puskesmas
yang melaksanakan STBM yaitu Kelurahan Menteng (Puskesmas Menteng), Kelurahan
Palangka (Puskesmas Bukit Hindu), Kelurahan Kereng Bangkirai (Puskesmas Kereng
Bangkirai), Kelurahan Langkai (Puskesmas Marina Permai), Kelurahan Kalampangan
(Puskesmas Kalampangan), dan Kelurahan Tangkiling (Puskesmas Tangkiling),

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 118


Profil Kesehatan 2020

sedangkan kelurahan Stop BABS (SBS) hanya ada 1 kelurahan yang melaksanakan
(Kelurahan Menteng). Sehingga desa/kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota
Palangka Raya pada tahun 2020 sebanyak20% dari 30 kelurahan yang ada.

E. Tempat – Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan


Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang
memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan
bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat di sekitarnya. Tempat umum yang sehat adalah tempat-tempat umum
yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai
(luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung serta memiliki pencahayaan
ruang yang sesuai. Tempat – tempat umum meliputi sarana pendidikan (SD, SMP/Mts,
SMA/MA), sarana kesehatan (puskesmas, rumah sakit), tempat ibadah dan pasar.
Gambar VII.5
Status Hygiene Sanitasi Tempat – Tempat Umum
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

120 18.18
30.82 44.44 58.15
44.44
88.89
100

80 Tidak M.Syarat

60
81.82 M. Syarat

40 69.18
55.56 55.56 41.85
20
0 11.11
0
SD

Tempat Ibadah
SMP/MTS

SMA/MA

Pasar
Rumah Sakit
Puskesmas

Sumber : Bidang Kesmas

Cakupan pengawasan tempat – tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan


tahun 2020 secara keseluruhan sebesar 51,02% lebih tinggi dibandingkan capaian
tahun 2019 yaitu 46,03%. Pada tahun 2018 sebesar 22,65% dan lebih rendah jika
dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 62,76%. Sarana pendidikan SD yang

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 119


Profil Kesehatan 2020

memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2020 sebesar 69,18%, menurun jika
dibandingkan tahun 2019 sebesar 76,98 % . Pada SMP/MTs yang memenuhi syarat
Tahun 2020 sebesar 55,56% menurun jika dibandingkan tahun 2019 sebesar 59,68%.
SMA/MA yang memenuhi syarat pada tahun 2020 sebesar 55,56% dan tahun 2019
sebesar 55,32%.

F. Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan


Tempat Pengelolaan makanan (TPM) merupakan sarana yang dikhawatirkan
dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. Risiko dari pengelolaan makanan
mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen
relatif banyak dalam waktu yang bersamaan. TPM di Kota Palangka Raya yang dipantau
oleh Dinas Kesehatan Kota antara lain adalah jasa boga, rumah makan/restoran, DAM
dan makanan jajanan/kantin, sebagaimana gambar berikut.
Gambar VII.6
Status Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
di Kota Palangka Raya Tahun 2020

120 87.28
86.36 81.65 91.27
100
80
Tidak M.Syarat
60
M. Syarat
40
20
13.64 12.72 18.35 8.73
0
Resto/RM

DAM

Jajanan/kantin
Jasa Boga

Makanan

Sumber : Bidang Kesmas

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat pada tahun 2020 sebanyak 134 unit (13,35%) dari total TPM yang
ada yaitu 1.004 unit. Angka tersebut menurun jika dibanding tahun 2019, TPM yang
memenuhi syarat sebanyak 588 unit (56,81%) dari total TPM yang ada yaitu 1.035 unit
yang terdiri dari 32 unit jasa boga, 170 unit rumah makan/restoran, 378 unit DAM dan
462 unit makanan jajanan kantin. Ada 1 (satu) Puskesmas yang belum melaksanakan
inspeksi tempat pengelolaan makanan (TPM) yaitu Puskesmas Rakumpit.

Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Halaman 120


LAMPIRAN
PROFIL KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2020
RESUME PROFIL KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
2
1 Luas Wilayah 2.854 Km Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 30 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 145.319 140.751 286.070 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,8 Jiwa Tabel 1
2 2
5 Kepadatan Penduduk /Km 100,3 Jiwa/Km Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 37,1 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 103,2 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 100,0 99,9 100,0 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 21,9 22,2 22,0 % Tabel 3
b. SMA/ MA 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
f. S1/Diploma IV 57,6 55,7 56,7 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 9 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 10 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 6 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 46 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 110 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,0 % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 31,7 38,2 37,6 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,0 3,5 3,5 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,0 20,3 22,6 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 19,7 21,2 20,4 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 46,0 % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS 38,9 Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS 5,1 Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,8 Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaan obat vaksin & essensial 0,6 % Tabel 9

II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


27 Jumlah Posyandu 148 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu Aktif 4,1 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita 0,7 per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 52 Posbindu PTM Tabel 10

III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


31 Jumlah Dokter Spesialis 124 97 221 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 53 112 165 Orang Tabel 11
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 77 per 100.000 penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 9 36 45 Orang Tabel 11
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 16 per 100.000 penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 400 Orang Tabel 12
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 140 per 100.000 penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 309 714 1.023 Orang Tabel 12
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 358 per 100.000 penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat 5 44 49 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 5 18 23 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 5 55 60 Orang Tabel 13
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 34 164 198 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 82,9 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 90,0 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan Rp151.756.402.453 Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 9,8 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp530.487 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
49 Jumlah Lahir Hidup 2.958 2.239 5.197 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0,7 0,4 0,6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 2 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 38,5 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 93,2 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 82,7 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 83,0 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 83,9 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 81,4 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 80,6 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 82,8 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 17,0 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 69,6 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 93,1 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 3 4 7 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 1,0 1,8 1,3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 1 1 2 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0,3 0,4 0,4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 1 1 2 Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0,3 0,4 0,4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal 1,1 1,5 1,3 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang 101,8 70,8 88,4 % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,2 0,4 0,3 % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,6 68,2 86,1 % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,4 66,5 84,6 % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45,8 % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi 104,3 70,1 89,6 % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI 26,7 % Tabel 37
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi 78,1 100,4 87,7 % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 73,4 94,5 82,5 % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A 68,9 % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 63,0 % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita 57,0 34,7 46,1 % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) 11,3 11,3 11,3 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 18,3 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) 23,6 % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) 11,1 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI 93,3 % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs 94,0 %
Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA 93,4 %
Tabel 45
90 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 93,6 % Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


91 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 32,0 38,7 35,3 % Tabel 48
92 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) 36,8 51,4 43,8 % Tabel 49

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 94,59 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 76 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 26,86 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 19,60 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 60,6 79,5 68,4 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 52,8 51,5 52,3 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 74,5 81,1 77,2 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 1,2 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 2,1 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 0,4 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 13 4 17 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 40 16 56 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 3 2 5 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 6,5 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 9,8 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 1 3 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1 1 1 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0,0 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 100,0 % Tabel 58
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,0 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,0 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 0,2 per 10.000 Penduduk Tabel 59
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,0 0,0 0,0 % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 66,7 0,0 50,0 % Tabel 60
117 Kasus Covid-19 Kota Palangka Raya % Tabel 77
118 Jumlah Laboratorium dan Pemeriksaan Spesimen % Tabel 78
119 Kasus Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin 1.008 996 2.004 Tabel 79

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan


Imunisasi
117 AFP Rate (non polio) < 15 tahun 1,5 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 61
118 Jumlah kasus difteri 0 0 0 Kasus Tabel 62
119 Case fatality rate difteri 0,0 % Tabel 62
120 Jumlah kasus pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
121 Jumlah kasus tetanus neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Case fatality rate tetanus neonatorum 0,0 % Tabel 62
123 Jumlah kasus hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 62
124 Jumlah kasus suspek campak 9 15 24 Kasus Tabel 62
125 Insiden rate suspek campak 3,1 5,2 8,4 per 100.000 penduduk Tabel 62
126 KLB ditangani < 24 jam 0,0 % Tabel 63

VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


127 Angka kesakitan (incidence rate) DBD 16,4 14,7 31,1 per 100.000 penduduk Tabel 65
128 Angka kematian (case fatality rate) DBD 2,1 2,4 2,2 % Tabel 65
129 Angka kesakitan malaria (annual parasit incidence ) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 penduduk Tabel 66
130 Konfirmasi laboratorium pada suspek malaria 100,0 % Tabel 66
131 Pengobatan standar kasus malaria positif 50,0 % Tabel 66
132 Case fatality rate malaria 0,0 0,0 0,0 % Tabel 66
133 Penderita kronis filariasis 0 0 0 Kasus Tabel 67

VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular


135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 49,1 47,7 48,2 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar 82,3 % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 0,2 % perempuan usia 30-50 tahun Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 4,7 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,6 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 78,8 % Tabel 71

VIIKESEHATAN LINGKUNGAN
142 Sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang 96,4 % Tabel 72
143 Sarana air minum memenuhi syarat 89,0 % Tabel 72
144 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 81,7 % Tabel 73
(jamban sehat)
145 Desa STBM 0,0 % Tabel 74
146 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 51,0 % Tabel 75
147 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 13,3 % Tabel 76
TABEL 1

TAHUN 2020
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut 119,37 0 6 6 100.431 25.492 3,94 841,34
2 Jekan Raya 387,53 0 4 4 149.011 39.947 3,73 232,28
3 Sabangau 641,51 0 6 6 18.608 4.562 4,08 48,02
4 Bukit Batu 603,16 0 7 7 14.446 3.810 3,79 23,95
5 Rakumpit 1.101,95 0 7 7 3.574 915 3,91 3,24
KABUPATEN/KOTA 2.853,52 0 30 30 286.070 74.726 3,83 100,25

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 2

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK


NO
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 10.961 10.900 21.861 100,56


2 5-9 11.115 10.353 21.468 107,36
3 10 - 14 11.806 11.102 22.908 106,34
4 15 - 19 11.334 13.616 24.950 83,24
5 20 - 24 14.788 16.335 31.123 90,53
6 25 - 29 11.700 11.822 23.522 98,97
7 30 - 34 9.576 11.313 20.889 84,65
8 35 - 39 13.084 11.241 24.325 116,40
9 40 - 44 10.851 11.676 22.527 92,93
10 45 - 49 11.464 9.814 21.278 116,81
11 50 - 54 8.127 7.171 15.298 113,33
12 55 - 59 9.964 6.496 16.460 153,39
13 60 - 64 4.547 3.738 8.285 121,64
14 65 - 69 3.236 2.269 5.505 142,62
15 70 - 74 1.578 1.280 2.858 123,28
16 75+ 1.188 1.625 2.813 73,11

KABUPATEN/KOTA 145.319 140.751 286.070 103,25


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 37,10

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 3

TAHUN 2020
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 111.437 108.396 219.833


2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 111.437 108.316 219.753 100,00 99,93 99,96
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.940 6.150 11.090 4,43 5,67 5,04
b. SD/MI 17.890 18.160 36.050 16,05 16,75 16,40
c. SMP/ MTs 24.410 24.050 48.460 21,90 22,19 22,04
d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00
h. S1/DIPLOMA IV/ S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 64.220 60.420 124.640 57,63 55,74 56,70

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 4

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 1 2 0 5 9
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 1 1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 1 0 0 0 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 6 0 0 0 6
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 10 0 0 0 10
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 6 0 0 0 6
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 46 0 0 0 46
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 KLINIK PRATAMA 0 0 0 7 0 18 25
3 KLINIK UTAMA 0 0 0 0 0 3 3
4 BALAI PENGOBATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 11 22 9 6 28 76
2 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN 0 0 0 0 0 65 65
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN 0 0 0 0 4 19 23
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN 0 0 0 0 0 8 8
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 30 30
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 1 1
11 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 1 1 0 0 0 2
12 LABORATORIUM KESEHATAN 0 1 0 0 0 8 9
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 2 2
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 2 4 6
6 APOTEK 0 0 0 0 8 102 110
7 APOTEK PRB 0 0 0 0 7 0 7
8 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 31 31
9 TOKO ALKES 0 0 0 0 0 6 6
Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan
TABEL 5

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH KUNJUNGAN 138.405 161.169 323.072 12.904 14.956 29.623 1.824 4.408 6.232
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 145.319 140.751 286.070 145.319 140.751 286.070
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 31,75 38,17 37,64 2,96 3,54 3,45
A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1 Puskesmas
Puskesmas Pahandut 6.963 9.100 16.063 54 340 394 73 86 159
Puskesmas Panarung 6.039 7.547 13.586 0 0 0 49 32 81
Puskesmas Menteng 10.750 14.189 24.939 0 0 0 128 101 229
Puskesmas Marina Permai 1.535 1.935 3.470 0 0 0 0 0 0
Puskesmas Bukit Hindu 17.840 21.932 39.772 0 0 0 144 116 260
Puskesmas Kayon 9.301 11.851 21.152 0 0 0 46 166 212
Puskesmas Jekan Raya 2.689 4.168 6.857 0 0 0 0 0 0
Puskesmas Kereng Bangkirai 6.112 3.239 9.351 0 0 0 11 5 16
Puskesmas Tangkiling 4.106 3.153 7.259 34 39 73 0 0 0
Puskesmas Kalampangan 2.775 5.427 8.202 0 0 0 6 5 11
Puskesmas Rakumpit 33 76 109 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 68.143 82.617 150.760 88 379 467 457 511 968
B Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
1 RS Doris Silvanus 38.032 37.644 75.676 8.265 7.482 15.747 1.224 3.567 4.791
2 RS Bayangkara 7.878 8.577 16.455 521 511 1.032 141 327 468
3 RS TNI AD 2,099 921 3.020 205 142 347 0 0 0
4 RS Yasmin 932 6.264 7.196 318 708 1.026 0 0 0
5 RS Muhammadiyah 11.006 10.378 21.384 1.288 1.918 3.206 2 3 5
6 RS Kota Palangka Raya 952 1.170 2.122 123 296 419 0 0 0
7 RS Betang Pambelum 11.031 11.825 22.856 2.004 2.647 4.651 0 0 0
8 RS Permata Hati 431 1.773 2.204 92 873 965 0 0 0
9 RS Siloam Hospital 14.053 7.346 21.399 1.021 742 1.763 0 0 0
10 RSUD Perluasan 0 0 0 369 396 765 0 0 0
SUB JUMLAH II 70.262 78.552 172.312 12.816 14.577 29.156 1.367 3.897 5.264

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 6

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO RUMAH SAKIT JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 9 9 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100,00

KABUPATEN/KOTA 10 10 100,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


TABEL 7

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00
1 RS DORIS SYLVANUS 379 11.256 10.901 22.157 323 264 587 355 391 746 28,70 24,22 26,49 31,54 35,87 33,67
2 RS BHAYANGKARA 99 1.057 721 1.778 15 7 22 2 0 2 14,19 9,71 12,37 1,89 0,00 1,12
3 RS TNI-AD 24 179 115 294 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 RS KOTA PALANGKA RAYA 60 1.078 1.417 2.495 0 2 2 0 0 0 0,00 1,41 0,80 0,00 0,00 0,00
5 RS MUHAMMADIYAH 71 1.494 2.259 3.753 50 41 91 0 0 0 33,47 18,15 24,25 0,00 0,00 0,00
6 RS IBU DAN ANAK YASMIN 42 318 708 1.026 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 RS BETANG PAMBELUM 100 1.212 1.702 2.914 57 55 112 10 12 22 47,03 32,31 38,44 8,25 7,05 7,55
8 RS PERMATA HATI 32 1.199 349 1.548 4 4 8 0 1 1 3,34 11,46 5,17 0,00 2,87 0,65
9 RS SILOAM HOSPITAL 64 1.135 842 1.977 33 21 54 13 7 20 29,07 24,94 27,31 11,45 8,31 10,12
10 RS Perluasan 125 369 396 765 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
KABUPATEN/KOTA 996 19.297 19.410 38.707 482 394 876 380 411 791 24,98 20,30 22,63 19,69 21,17 20,44

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 8

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RS DORIS SYLVANUS 379 22.157 106.462 96.715 76,96 58,46 1,44 4,36
2 RS BHAYANGKARA 99 1.778 12.885 9.794 35,66 17,96 13,08 5,51
3 RS TNI-AD 24 294 1.703 1.680 19,44 12,25 24,00 5,71
4 RS KOTA PALANGKA RAYA 60 2.495 1.075 1.236 4,91 41,58 8,35 0,50
5 RS MUHAMMADIYAH 71 3.753 10.042 2.675 38,75 52,86 4,23 0,71
6 RS IBU DAN ANAK YASMIN 42 1.026 3.726 3.632 24,31 24,43 11,31 3,54
7 RS BETANG PAMBELUM 100 2.914 15.218 8.093 41,69 29,14 7,30 2,78
8 RS PERMATA HATI 32 1.548 5.779 4.215 49,48 48,38 3,81 2,72
9 RS SILOAM HOSPITAL 64 1.977 10.264 11.084 43,94 30,89 6,62 5,61
10 RS Perluasan 125 765 217 8.670 0,48 6,12 59,36 11,33
KABUPATEN/KOTA 996 38.707 167.371 147.794 46,04 38,86 5,07 3,82

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 9

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
ESENSIAL*
1 2 3 4
1 Pahandut Pahandut v
Panarung v
Marina Permai v
2 Jekan Raya Menteng v
Bukit Hindu v
Kayon v
Jekan Raya x
3 Sebangau Kereng Bangkirai v
Kalampangan x
4 Bukit Batu Tangkiling x
5 Rakumpit Rakumpit x

JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL 7


JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAPOR 11
% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 63,64%

Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan


Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
*) jika puskesmas tersebut tidak melapor, mohon dikosongkan atau tidak memberi tanda "V" maupun "X"
TABEL 10

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

STRATA POSYANDU JUMLAH


POSYANDU AKTIF*
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI POSBINDU
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % PTM**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 2 12,50 14 87,50 0 0,00 0 0,00 16 0 0,00 4
Panarung 1 10,00 9 90,00 0 0,00 0 0,00 10 0 0,00 7
Marina Permai 1 5,00 19 95,00 0 0,00 0 0,00 20 0 0,00 8
2 Jekan Raya Menteng 5 45,45 6 54,55 0 0,00 0 0,00 11 0 0,00 6
Bukit Hindu 14 87,50 2 12,50 0 0,00 0 0,00 16 0 0,00 4
Kayon 5 25,00 15 75,00 0 0,00 0 0,00 20 0 0,00 9
Jekan Raya 0 0,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 4 0 0,00 2
3 Sebangau Kereng Bangkirai 3 21,43 11 78,57 0 0,00 0 0,00 14 0 0,00 2
Kalampangan 0 0,00 9 90,00 1 10,00 0 0,00 10 1 10,00 2
4 Bukit Batu Tangkiling 2 12,50 9 56,25 5 31,25 0 0,00 16 5 31,25 2
5 Rakumpit Rakumpit 9 81,82 2 18,18 0 0,00 0 0,00 11 0 0,00 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 28,38 100 67,57 6 4,05 0 0,0 148 6 4,05 52
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0,68

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


*Posyandu aktif: posyandu purnama + mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular
TABEL 11

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pahandut 0 0 0 3 3 6 3 3 6 0 2 2 0 0 0 0 2 2
2 Puskesmas Panarung 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 Puskesmas Marina Permai 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 2 2 0 0 0 0 2 2
4 Puskesmas Menteng 0 0 0 1 4 5 1 4 5 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 Puskesmas Bukit Hindu 0 0 0 1 4 5 1 4 5 0 2 2 0 0 0 0 2 2
6 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 2 2 0 2 2 1 1 2 0 0 0 1 1 2
10 Puskesmas Tangkiling 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 9 32 41 9 32 41 1 13 14 0 0 0 1 13 14
1 RS Doris Sylvanus 36 32 68 18 28 46 54 60 114 0 6 6 1 3 4 1 9 10
2 RS Bhayangkara 14 2 16 2 6 8 16 8 24 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 RS TNI AD 2 1 3 3 7 10 3 10 13 0 2 2 0 0 0 0 2 2
4 RS Yasmin 4 4 8 0 6 6 4 10 14 1 1 2 0 3 3 1 4 5
5 RS Muhammadiyah 10 12 22 4 5 9 14 17 31 1 1 2 0 0 0 1 1 2
6 RS Kota Palangka Raya 5 4 9 7 7 14 12 11 23 1 0 1 0 1 1 1 1 2
7 RS Betang Pambelum 29 17 46 5 10 15 34 27 61 0 2 2 1 1 2 1 3 4
8 RS Permata Hati 5 7 12 1 4 5 6 11 17 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 RS Siloam Hospital 19 18 37 4 4 8 23 22 45 0 1 1 1 1 2 1 2 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 124 97 221 44 77 121 166 176 342 4 14 18 3 9 12 7 23 30
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 3 3 0 3 3 1 1 0 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA)b 124 97 221 53 112 165 177 209 386 6 27 33 3 9 12 9 36 45
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 77,25 57,68 134,93 11,54 4,19 15,73

Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan


Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas lebih dari satu tempat
TABEL 12
TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 Puskesmas Pahandut 6 14 20 25
2 Puskesmas Panarung 0 14 14 15
3 Puskesmas Marina Permai 4 7 11 17
4 Puskesmas Menteng 0 17 17 22
5 Puskesmas Bukit Hindu 2 16 18 16
6 Puskesmas Kayon 3 11 14 24
7 Puskesmas Jekan Raya 2 11 13 10
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 2 6 8 9
9 Puskesmas Kalampangan 4 5 9 13
10 Puskesmas Tangkiling 8 10 18 20
11 Puskesmas Rakumpit 2 3 5 13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 33 114 147 184
1 RS Doris Sylvanus 94 318 412 80
2 RS Bhayangkara 15 31 46 15
3 RS TNI AD 17 11 28 3
4 RS Yasmin 7 11 18 12
5 RS Muhammadiyah 24 52 76 13
6 RS Kota Palangka Raya 62 46 108 44
7 RS Betang Pambelum 17 64 81 10
8 RS Permata Hati 11 19 30 15
9 RS Siloam Hospital 19 33 52 7
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 266 585 851 199
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0
DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 15 25 17
JUMLAH (KAB/KOTA)b 309 714 1.023 400
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 357,60 139,83
Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan
TABEL 13
TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 0 2 2 1 0 1 0 3 3
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 Puskesmas Marina Permai 0 1 1 0 1 1 0 2 2
4 Puskesmas Menteng 0 2 2 0 1 1 0 2 2
5 Puskesmas Bukit Hindu 0 4 4 0 1 1 0 2 2
6 Puskesmas Kayon 0 2 2 0 2 2 0 1 1
7 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 2 2 0 3 3
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 2 2 0 0 0 0 2 2
9 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 1 1 0 2 2
10 Puskesmas Tangkiling 0 2 2 0 0 0 0 1 1
11 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 17 17 1 8 9 0 20 20
1 RS Doris Sylvanus 0 5 5 1 8 9 0 16 16
2 RS Bhayangkara 0 1 1 0 0 0 0 4 4
3 RS TNI AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Yasmin 1 0 1 1 0 1 0 1 1
5 RS Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 3 3
6 RS Kota Palangka Raya 1 1 2 0 0 0 1 4 5
7 RS Betang Pambelum 0 0 0 1 0 1 0 2 2
8 RS Permata Hati 0 0 0 0 1 1 1 0 1
9 RS Siloam Hospital 0 0 0 1 0 1 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 7 9 4 9 13 2 32 34
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 20 23 0 1 1 3 3 6
JUMLAH (KAB/KOTA)a 5 44 49 5 18 23 5 55 60
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 17,13 8,04 20,97
Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan
Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 14

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Pahandut 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 4 4
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 3
3 Puskesmas Marina Permai 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Menteng 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 5 6
5 Puskesmas Bukit Hindu 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 3 3
6 Puskesmas Kayon 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 4 4
7 Puskesmas Jekan Raya 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 4
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3
9 Puskesmas Kalampangan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 Puskesmas Tangkiling 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
11 Puskesmas Rakumpit 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 15 17 0 0 0 0 0 0 2 29 31
1 RS Doris Sylvanus 6 24 30 13 6 19 5 6 11 8 14 22
2 RS Bhayangkara 2 7 9 0 0 0 0 2 2 1 0 1
3 RS TNI AD 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Yasmin 2 4 6 0 0 0 1 0 1 2 0 2
5 RS Muhammadiyah 0 9 9 0 0 0 1 0 1 1 0 1
6 RS Kota Palangka Raya 9 10 19 0 1 1 1 0 1 0 3 3
7 RS Betang Pambelum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 RS Permata Hati 2 2 4 0 0 0 1 1 2 0 0 0
9 RS Siloam Hospital 1 5 6 0 0 0 1 1 2 3 1 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 22 66 88 13 7 20 10 10 20 15 18 33
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)a 24 81 105 14 7 21 10 10 20 17 47 64
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 36,70 7,34 6,99 22,37

Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 15

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 1 3 4 1 2 3 2 5 7
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 1 1 0 3 3
3 Puskesmas Marina Permai 0 3 3 0 2 2 0 5 5
4 Puskesmas Menteng 0 2 2 0 1 1 0 3 3
5 Puskesmas Bukit Hindu 0 2 2 0 2 2 0 4 4
6 Puskesmas Kayon 0 2 2 1 1 2 1 3 4
7 Puskesmas Jekan Raya 0 2 2 1 0 1 1 2 3
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 2 2 0 0 0 0 2 2
9 Puskesmas Kalampangan 0 1 1 0 1 1 0 2 2
10 Puskesmas Tangkiling 1 0 1 0 2 2 1 2 3
11 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 19 21 3 12 15 5 31 36
1 RS Doris Sylvanus 7 24 31 4 23 27 11 47 58
2 RS Bhayangkara 0 10 10 1 3 4 1 13 14
3 RS TNI AD 0 4 4 0 1 1 0 5 5
4 RS Yasmin 0 5 5 0 2 2 0 7 7
5 RS Muhammadiyah 2 5 7 0 6 6 2 11 13
6 RS Kota Palangka Raya 6 9 15 1 4 5 7 13 20
7 RS Betang Pambelum 0 5 5 0 8 8 0 13 13
8 RS Permata Hati 2 3 5 2 3 5 4 6 10
9 RS Siloam Hospital 2 4 6 1 3 4 3 7 10
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 19 69 88 9 53 62 28 122 150
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 4 4 0 1 1 0 5 5
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 2 1 4 5 1 6 7
JUMLAH (KAB/KOTA)b 21 94 115 13 70 83 34 164 198
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 40,20 29,01 69,21

Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan


Keterangan : a) Termasuk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 16
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TENAGA DUKUNGAN TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Pahandut 2 0 2 0 0 0 6 0 6 8 0 8
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0 1 4 5 1 6 7
3 Puskesmas Marina Permai 2 0 2 0 0 0 0 3 3 2 3 5
4 Puskesmas Menteng 2 0 2 0 0 0 3 7 10 5 7 12
5 Puskesmas Bukit Hindu 0 2 2 0 0 0 0 7 7 0 9 9
6 Puskesmas Kayon 2 0 2 0 0 0 2 11 13 4 11 15
7 Puskesmas Jekan Raya 1 1 2 0 0 0 0 4 4 1 5 6
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 1 1 2 0 0 0 4 2 6 5 3 8
9 Puskesmas Kalampangan 2 0 2 0 0 0 0 1 1 2 1 3
10 Puskesmas Tangkiling 2 0 2 0 0 0 5 5 10 7 5 12
11 Puskesmas Rakumpit 1 0 1 0 0 0 3 2 5 4 2 6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 15 6 21 0 0 0 24 46 70 39 52 91
1 RS Doris Sylvanus 14 14 28 0 0 0 136 237 373 150 251 401
2 RS Bhayangkara 11 13 24 0 0 0 1 1 2 12 14 26
3 RS TNI AD 7 1 8 0 0 0 4 8 12 11 9 20
4 RS Yasmin 0 4 4 0 0 0 7 9 16 7 13 20
5 RS Muhammadiyah 20 29 49 0 0 0 0 0 0 20 29 49
6 RS Kota Palangka Raya 5 0 5 0 1 1 50 29 79 55 30 85
7 RS Betang Pambelum 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5
8 RS Permata Hati 2 5 7 0 0 0 5 6 11 7 11 18
9 RS Siloam Hospital 1 5 6 0 0 0 21 9 30 22 14 36
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 60 76 136 0 1 1 224 299 523 284 376 660
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 16 21 0 0 0 12 48 60 17 64 81
JUMLAH (KAB/KOTA)a 80 98 178 0 1 1 260 393 653 340 492 832
Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan
TABEL 17

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 40.621 14,20

2 PBI APBD 36.320 12,70

SUB JUMLAH PBI 76.941 26,90

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 95.913 33,53

Pekerja Bukan Penerima Upah


2 50.993 17,83
(PBPU)/mandiri
3 Bukan Pekerja (BP) 13.368 4,67

SUB JUMLAH NON PBI 160.274 56,03

JUMLAH (KAB/KOTA) 237.215 82,92

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


TABEL 18

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 3 3 100,0
Panarung 1 1 100,0
Marina Permai 2 2 100,0
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0,0
Bukit Hindu 1 1 100,0
Kayon 1 1 100,0
Jekan Raya 1 0 0,0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2 2 100,0
Kalampangan 4 4 100,0
4 Bukit Batu Tangkiling 7 6 85,7
5 Rakumpit Rakumpit 7 7 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 27 90,0

Sumber: ……................
Kelurahan Kota (sebutkan)
Palangka Raya
TABEL 19

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA Rp119.451.308.555,26 78,71


a. Belanja Langsung Rp26.429.779.739,69
b. Belanja Tidak Langsung Rp61.584.347.557,57
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp31.437.181.258,00 31437181258,00
- DAK fisik Rp19.028.700.138,00
1. Reguler Rp18.095.201.805,00
2. Penugasan Rp933.498.333,00
3. Afirmasi
- DAK non fisik Rp10.823.538.500,00
1. BOK Rp6.965.374.000,00
2. Akreditasi Rp1.091.030.000,00
3. Jampersal Rp735.743.000,00
4. BOK Tambahan (Inakes) Rp1.800.000.000,00
5. BPOM Rp231.391.500,00
- Silpa DAK Rp1.584.942.620,00
1. DAK Reguler Rp24.878.874,00
2. DAK Penugasan Rp1.267.500,00
3. DAK Barigas 2016 Rp1.558.796.246,00

2 APBD PROVINSI Rp0,00 0,00

3 APBN : Rp0,00 0,00


a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) Rp0,00 0,00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* Rp32.305.093.897,52 21,29


a. JKN Rp14.311.979.451,38
b. DID (Dana Insentif Daerah) Rp17.595.558.000,00
c. DBH-CHT Rp6.336.949,00
d. INA CBGs RSUD Rp391.219.497,14

6 BLUD Rp4.545.457.625,14 3,00


a. RSUD Rp4.545.457.625,14
b. Puskesmas Rp0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN Rp151.756.402.452,78
TOTAL APBD KAB/KOTA Rp1.221.103.150.076,04
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 9,8
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Rp530.486,95

Sumber: Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi


TABEL 20

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 332 0 332 354 0 354 686 0 686
Panarung 287 0 287 268 0 268 555 0 555
Marina Permai 398 0 398 245 1 246 643 1 644
2 Jekan Raya Menteng 476 1 477 406 0 406 882 1 883
Bukit Hindu 653 0 653 447 0 447 1.100 0 1.100
Kayon 420 0 420 277 0 277 697 0 697
Jekan Raya 30 0 30 19 0 19 49 0 49
3 Sebangau Kereng Bangkirai 102 0 102 81 0 81 183 0 183
Kalampangan 116 0 116 59 0 59 175 0 175
4 Bukit Batu Tangkiling 109 0 109 64 0 64 173 0 173
5 Rakumpit Rakumpit 35 1 36 19 0 19 54 1 55
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2 2.960 2.239 1 2.240 5.197 3 5.200
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 0,68 0,45 0,58

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pahandut Pahandut 686 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 555 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 644 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 883 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bukit Hindu 1.100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kayon 697 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
Jekan Raya 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 183 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 173 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Rakumpit Rakumpit 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.200 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 38,46

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 22

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PENYEBAB KEMATIAN IBU


GANGGUAN
HIPERTENSI
NO KECAMATAN PUSKESMAS SISTEM GANGGUAN
DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PERDARAHAN PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 7 8 9
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0
Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0
Kayon 1 0 0 0 0 0
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 1 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 0 0 1 0

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
TABEL 23

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS
IBU NIFAS
PERSALINAN PERSALINAN DI
K1 K4 KF1 KF2 KF3 MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS DITOLONG NAKES FASYANKES
JUMLAH JUMLAH VIT A
JUMLA
JUMLAH % JUMLAH % JML % JML % JML % JML % JML % %
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Pahandut Pahandut 717 717 100,00 665 92,75 695 620 89,21 620 89,21 620 89,21 620 89,21 620 89,21 620 89,21
Panarung 589 563 95,59 470 79,80 563 329 58,44 329 58,44 317 56,31 273 48,49 236 41,92 329 58,44
Marina Permai 722 660 91,41 547 75,76 659 517 78,45 488 74,05 460 69,80 460 69,80 452 68,59 460 69,80
2 Jekan Raya Menteng 934 716 76,66 553 59,21 892 638 71,52 637 71,41 638 71,52 638 71,52 638 71,52 638 71,52
Bukit Hindu 1.127 1.021 90,59 1.001 88,82 1.116 1.001 89,70 1.001 89,70 1.001 89,70 1.001 89,70 1.001 89,70 1.001 89,70
Kayon 840 840 100,00 818 97,38 781 781 100,00 781 100,00 781 100,00 781 100,00 781 100,00 781 100,00
Jekan Raya 56 56 100,00 51 91,07 54 51 94,44 51 94,44 51 94,44 51 94,44 51 94,44 51 94,44
3 Sebangau Kereng Bangkirai 234 218 93,16 182 77,78 223 220 98,65 217 97,31 220 98,65 220 98,65 220 98,65 220 98,65
Kalampangan 140 185 132,14 183 130,71 134 175 130,60 171 127,61 175 130,60 172 128,36 170 126,87 175 130,60
4 Bukit Batu Tangkiling 289 284 98,27 201 69,55 276 185 67,03 138 50,00 185 67,03 175 63,41 174 63,04 185 67,03
5 Rakumpit Rakumpit 71 71 100,00 61 85,92 68 63 92,65 11 16,2 63 92,65 63 92,65 61 89,71 63 92,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.719 5.331 93,22 4.732 82,74 5.461 4.580 83,87 4.444 81,4 4.511 82,60 4.454 81,56 4.404 80,64 4.523 82,82

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat \


TABEL 24

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pahandut Pahandut 717 214 29,85 199 27,75 187 26,08 103 14,37 99 13,81 588 82,01
Panarung 589 413 70,12 310 52,63 71 12,05 21 3,57 21 3,57 423 71,82
Marina Permai 722 205 28,39 156 21,61 41 5,68 10 1,39 34 4,71 241 33,38
2 Jekan Raya Menteng 934 79 8,46 55 5,89 51 5,46 22 2,36 6 0,64 134 14,35
Bukit Hindu 1.127 731 64,86 600 53,24 152 13,49 72 6,39 29 2,57 853 75,69
Kayon 840 457 54,40 463 55,12 64 7,62 32 3,81 24 2,86 583 69,40
Jekan Raya 56 41 73,21 31 55,36 2 3,57 2 3,57 1 1,79 36 64,29
3 Sebangau Kereng Bangkirai 234 103 44,02 113 48,29 32 13,68 12 5,13 18 7,69 175 74,79
Kalampangan 140 16 11,43 13 9,29 23 16,43 1 0,71 5 3,57 42 30,00
4 Bukit Batu Tangkiling 289 78 26,99 66 22,84 42 14,53 33 11,42 27 9,34 168 58,13
5 Rakumpit Rakumpit 71 34 47,89 23 32,39 2 2,82 0 0,00 0 0,00 25 35,21
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.719 2.371 41,46 2.029 35,48 667 11,66 308 5,39 264 4,62 3.268

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 25

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH WUS IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


NO KECAMATAN PUSKESMAS TIDAK HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 12 13 14

1 Pahandut Pahandut 8.847 132 1,49 92 1,04 79 0,89 61 0,69 62 0,70


Panarung 6.415 180 2,81 69 1,08 11 0,17 6 0,09 2 0,03
Marina Permai 8.174 31 0,38 11 0,13 7 0,09 4 0,05 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 11.252 32 0,28 28 0,25 63 0,56 40 0,36 5 0,04
Bukit Hindu 13.669 97 0,71 33 0,24 13 0,10 8 0,06 3 0,02
Kayon 8.691 243 2,80 88 1,01 39 0,45 5 0,06 3 0,03
Jekan Raya 832 7 0,84 5 0,60 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2.315 70 3,02 28 1,21 6 0,26 5 0,22 5 0,22
Kalampangan 2.175 21 0,97 2 0,09 1 0,05 0 0,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 3.625 43 1,19 10 0,28 5 0,14 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 1.056 1 0,09 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 67.051 857 1,28 366 0,55 224 0,33 129 0,19 80 0,12

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 26

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pahandut Pahandut 9.564 346 3,62 291 3,04 266 2,78 164 1,71 161 1,68
Panarung 6.984 593 8,49 379 5,43 82 1,17 27 0,39 23 0,33
Marina Permai 8.896 236 2,65 167 1,88 48 0,54 14 0,16 34 0,38
2 Jekan Raya Menteng 12.186 111 0,91 83 0,68 114 0,94 62 0,51 11 0,09
Bukit Hindu 14.796 828 5,60 633 4,28 165 1,12 80 0,54 32 0,22
Kayon 9.821 700 7,13 551 5,61 103 1,05 37 0,38 27 0,27
Jekan Raya 888 48 5,41 36 4,05 2 0,23 2 0,23 1 0,11
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2.549 173 6,79 141 5,53 38 1,49 17 0,67 23 0,90
Kalampangan 2.315 37 1,60 15 0,65 24 1,04 1 0,0 5 0,22
4 Bukit Batu Tangkiling 3.941 121 3,07 76 1,93 47 1,19 33 0,8 27 0,69
5 Rakumpit Rakumpit 1.127 35 3,11 23 2,04 2 0,18 0 0,0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 73.067 3.228 4,42 2.395 3,28 891 1,22 437 0,60 344 0,47

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 27

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH IBU TTD (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
HAMIL JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 717 665 92,75
Panarung 589 486 82,51
Marina Permai 722 548 75,90
2 Jekan Raya Menteng 934 553 59,21
Bukit Hindu 1.127 1001 88,82
Kayon 840 818 97,38
Jekan Raya 56 51 91,07
3 Sebangau Kereng Bangkirai 234 182 77,78
Kalampangan 140 179 127,86
4 Bukit Batu Tangkiling 289 201 69,55
5 Rakumpit Rakumpit 71 61 85,92
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.719 4.745 82,97

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 28

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pahandut Pahandut 5.679 0 0,00 1.544 59,41 1.048 40,32 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7 0,27 2.599 45,76
Panarung 3.971 0 0,00 385 63,22 224 36,78 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 609 15,34
Marina Permai 5.415 6 0,16 3.168 84,17 568 15,09 5 0,13 0 0,00 0 0,00 17 0,45 3.764 69,51
2 Jekan Raya Menteng 7.295 135 3,14 2.101 48,82 1.295 30,09 239 5,55 0 0,00 5 0,12 529 12,29 4.304 59,00
Bukit Hindu 8.041 288 4,05 6.017 84,67 755 10,62 12 0,17 0 0,00 0 0,00 34 0,48 7.106 88,38
Kayon 6.598 103 1,83 4.814 85,75 660 11,76 13 0,23 0 0,00 0 0,00 24 0,43 5.614 85,08
Jekan Raya 418 50 8,98 429 77,02 52 9,34 6 1,08 0 0,00 2 0,36 18 3,23 557 133,33
3 Sebangau Kereng Bangkirai 1.755 12 0,76 757 48,16 800 50,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0,19 1.572 89,58
Kalampangan 1.036 20 1,36 784 53,19 647 43,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00 23 1,56 1.474 142,23
4 Bukit Batu Tangkiling 2.167 29 1,81 1.275 79,59 277 17,29 1 0,06 0 0,00 0 0,00 20 1,25 1.602 73,93
5 Rakumpit Rakumpit 536 0 0,00 416 61,72 241 35,76 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 2,52 674 125,72
JUMLAH (KAB/KOTA) 42.911 643 2,15 21.690 72,60 6.567 21,98 276 0,92 0 0,00 7 0,02 692 2,32 29.875 69,62

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
TABEL 29

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pahandut Pahandut 695 0 0,00 1.599 76,88 419 20,14 5 0,24 0 0,00 0 0,00 57 2,74 2.080 299,28
Panarung 563 0 0,00 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,18
Marina Permai 659 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 892 12 1,22 483 48,99 319 32,35 55 5,58 0 0,00 2 0,20 115 11,66 986 110,54
Bukit Hindu 1.116 18 2,71 494 74,51 131 19,76 6 0,90 0 0,00 0 0,00 14 2,11 663 59,41
Kayon 781 3 0,54 374 67,15 152 27,29 12 2,15 0 0,00 0 0,00 16 2,87 557 71,32
Jekan Raya 54 0 0,00 70 76,09 8 8,70 2 2,17 0 0,00 0 0,00 12 13,04 92 170,37
3 Sebangau Kereng Bangkirai 223 0 0,00 192 56,14 143 41,81 2 0,58 0 0,00 1 0,29 4 1,17 342 153,36
Kalampangan 134 0 0,00 49 20,50 190 79,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 239 178,36
4 Bukit Batu Tangkiling 276 0 0,00 49 90,74 4 7,41 1 1,85 0 0,00 0 0,00 0 0,00 54 19,57
5 Rakumpit Rakumpit 68 0 0,00 60 86,96 9 13,04 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 69 101,47
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.461 33 0,65 3.371 66,32 1.375 27,05 83 1,63 0 0,00 3 0,06 218 4,29 5.083 93,08

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Ket : capaian menjadi lebih dari 100% dikarenakan kunjungan berulang
TABEL 30

TAHUN 2020
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pahandut Pahandut 717 156 2 1,28 332 354 686 50 53 103 1 2,01 0 0,00 1 0,97
Panarung 589 162 3 1,85 287 268 555 43 40 83 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Marina Permai 722 70 24 34,29 398 245 643 60 37 96 2 3,35 3 8,16 5 5,18
2 Jekan Raya Menteng 934 186 37 19,89 476 406 882 71 61 132 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Bukit Hindu 1.127 199 5 2,51 653 447 1.100 98 67 165 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kayon 840 150 12 8,00 420 277 697 63 42 105 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jekan Raya 56 66 17 25,76 30 19 49 5 3 7 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 234 95 47 49,47 102 81 183 15 12 27 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kalampangan 140 70 12 17,14 116 59 175 17 9 26 0 0,00 1 11,30 1 3,81
4 Bukit Batu Tangkiling 289 58 32 55,17 109 64 173 16 10 26 1 6,12 1 10,42 2 7,71
5 Rakumpit Rakumpit 71 19 3 15,79 35 19 54 5 3 8 1 19,05 0 0,00 1 12,35
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.719 1.144 194 16,96 2.958 2.239 5.197 444 336 780 5 1,13 5 1,49 10 1,28

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 31

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
a a a
BAYI BAYI BAYI
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
Bukit Hindu 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
Kayon 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 0 1 4 1 0 1 7 2 0 2
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 1,01 0,34 0,00 0,34 1,79 0,45 0,00 0,45 1,35 0,38 0,00 0,38

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 32

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
TETANUS KELAINAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELAINAN LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN LAIN NIA SARAF NIA
RUM CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Kayon 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 2 0 0 0 4 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Ket.lain-lain : Puskesmas Menteng 1 karena prematur dengan kelainan bawaan (Anencephal), JK: Perempuan, usia 0 hari
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kayon 1 orang karena postdate dan gagal nafas, JK : laki-laki, usia 0 hari
Puskesmas Tangkiling 1 orang karena sesak nafas, JK : perempuan, usia 14 hari
Puskesmas Kereng Bangkirai 1 orang karena gawat janin, JK : perempuan, usia 0 hari
TABEL 33

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH LAHIR BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


NO KECAMATAN PUSKESMAS HIDUP L P L+P L P L+P
L P L+P JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 332 354 686 411 123,80 209 59,04 620 90,38 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Panarung 287 268 555 218 75,96 111 41,42 329 59,28 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Marina Permai 398 245 643 347 87,19 172 70,20 519 80,72 2 0,58 3 1,74 5 0,96
2 Jekan Raya Menteng 476 406 882 421 88,45 217 53,45 638 72,34 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Bukit Hindu 653 447 1.100 653 100,00 348 77,85 1.001 91,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kayon 420 277 697 504 120,00 277 100,00 781 112,05 1 0,20 1 0,36 2 0,26
Jekan Raya 30 19 49 32 106,67 19 100,00 51 104,08 1 3,13 1 5,26 2 3,92
3 Sebangau Kereng Bangkirai 102 81 183 138 135,29 85 104,94 223 121,86 1 0,72 1 1,18 2 0,90
Kalampangan 116 59 175 116 100,00 59 100,00 175 100,00 0 0,00 1 1,69 1 0,57
4 Bukit Batu Tangkiling 109 64 173 125 114,68 63 98,44 188 108,67 1 0,80 0 0,00 1 0,53
5 Rakumpit Rakumpit 35 19 54 45 128,57 26 136,84 71 131,48 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2.239 5.197 3.010 101,76 1.586 70,84 4.596 88,44 6 0,20 7 0,44 13 0,28

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 34

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 332 354 686 403 121,39 204 57,63 607 88,48 403 121,39 204 57,63 607 88,48
Panarung 287 268 555 218 75,96 111 41,42 329 59,28 181 63,07 74 27,61 255 45,95
Marina Permai 398 245 643 346 86,93 171 69,80 517 80,40 346 86,93 171 69,80 517 80,40
2 Jekan Raya Menteng 476 406 882 421 88,45 217 53,45 638 72,34 421 88,45 217 53,45 638 72,34
Bukit Hindu 653 447 1.100 653 100,00 348 77,85 1.001 91,00 653 100,00 348 77,85 1.001 91,00
Kayon 420 277 697 462 110,00 235 84,84 697 100,00 462 110,00 235 84,84 697 100,00
Jekan Raya 30 19 49 31 103,33 18 94,74 49 100,00 31 103,33 18 94,74 49 100,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 102 81 183 136 133,33 84 103,70 220 120,22 136 133,33 84 103,70 220 120,22
Kalampangan 116 59 175 116 100,00 59 100,00 175 100,00 116 100,00 59 100,00 175 100,00
4 Bukit Batu Tangkiling 109 64 173 125 114,68 60 93,75 185 106,94 125 114,68 60 93,75 185 106,94
5 Rakumpit Rakumpit 35 19 54 36 102,86 19 100,00 55 101,85 36 102,86 19 100,00 55 101,85
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2.239 5.197 2.947 99,63 1.526 68,16 4.473 86,07 2.910 98,38 1.489 66,50 4.399 84,64

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 35

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pahandut Pahandut 686 543 79,15 803 89 11,08
Panarung 555 390 70,27 564 263 46,63
Marina Permai 643 460 71,54 354 183 51,69
2 Jekan Raya Menteng 882 541 61,34 1269 645 50,83
Bukit Hindu 1.100 141 12,82 0 0 0,00
Kayon 697 812 116,50 371 155 41,78
Jekan Raya 49 36 73,47 145 152 104,83
3 Sebangau Kereng Bangkirai 183 200 109,29 100 92 92,00
Kalampangan 175 174 99,43 0 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 173 149 86,13 0 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 54 134 248,15 135 135 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.197 3.580 68,89 3.741 1.714 45,82

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini
TABEL 36

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 332 354 686 382 115,06 192 54,24 574 83,67
Panarung 287 268 555 365 127,18 175 65,30 540 97,30
Marina Permai 398 245 643 290 72,86 147 60,00 437 67,96
2 Jekan Raya Menteng 476 406 882 421 88,45 217 53,45 638 72,34
Bukit Hindu 653 447 1.100 653 100,00 348 77,85 1.001 91,00
Kayon 420 277 697 462 110,00 235 84,84 697 100,00
Jekan Raya 30 19 49 39 130,00 18 94,74 57 116,33
3 Sebangau Kereng Bangkirai 102 81 183 174 170,59 88 108,64 262 143,17
Kalampangan 116 59 175 106 91,38 54 91,53 160 91,43
4 Bukit Batu Tangkiling 109 64 173 157 144,04 79 123,44 236 136,42
5 Rakumpit Rakumpit 35 19 54 35 100,00 17 89,47 52 96,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2.239 5.197 3.084 104,26 1.570 70,12 4.654 89,55

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 44

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA JUMLAH


0-59 BULAN BALITA GIZI KURANG (BB/U) 0-59 BULAN BALITA PENDEK (TB/U) BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YANG YANG DIUKUR 0-59 BULAN
DITIMBANG JUMLAH % TINGGI BADAN JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 278 92 33,09 278 90 32,37 278 42 15,11
Panarung 132 21 15,91 132 27 20,45 132 14 10,61
Marina Permai 20 0 0,00 20 0 0,00 20 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 213 73 34,27 213 64 30,05 213 50 23,47
Bukit Hindu 133 14 10,53 133 32 24,06 133 13 9,77
Kayon 60 12 20,00 60 14 23,33 60 11 18,33
Jekan Raya 503 52 10,34 503 82 16,30 503 35 6,96
3 Sebangau Kereng Bangkirai 94 3 3,19 94 17 18,09 94 3 3,19
Kalampangan 85 5 5,88 85 15 17,65 85 6 7,06
4 Bukit Batu Tangkiling 178 35 19,66 178 53 29,78 178 15 8,43
5 Rakumpit Rakumpit 12 5 41,67 12 9 75,00 12 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.708 312 18,27 1.708 403 23,59 1.708 189 11,07

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 37

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 3 2 66,67
Panarung 2 1 50,00
Marina Permai 1 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0,00
Bukit Hindu 1 0 0,00
Kayon 1 1 100,00
Jekan Raya 1 1 100,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2 2 100,00
Kalampangan 4 1 25,00
4 Bukit Batu Tangkiling 7 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 7 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 8 26,67

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 38

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Pahandut Pahandut 354 332 686 329 92,94 376 113,25 705 102,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00 320 90,40 318 95,78 638 93,00
Panarung 286 274 560 343 119,93 342 124,82 685 122,32 0 0,00 0 0,00 0 0,00 395 138,11 391 142,70 786 140,36
Marina Permai 322 317 639 197 61,18 213 67,19 410 64,16 2 0,62 2 0,63 4 0,63 208 64,60 189 59,62 397 62,13
2 Jekan Raya Menteng 452 431 883 245 54,20 250 58,00 495 56,06 0 0,00 0 0,00 0 0,00 324 71,68 284 65,89 608 68,86
Bukit Hindu 560 540 1.100 553 98,75 513 95,00 1.066 96,91 0 0,00 0 0,00 0 0,00 465 83,04 428 79,26 893 81,18
Kayon 350 347 697 402 114,86 390 112,39 792 113,63 0 0,00 0 0,00 0 0,00 504 144,00 465 134,01 969 139,02
Jekan Raya 24 25 49 33 137,50 20 80,00 53 108,16 0 0,00 0 0,00 0 0,00 27 112,50 32 128,00 59 120,41
3 Sebangau Kereng Bangkirai 95 88 183 135 142,11 137 155,68 272 148,63 0 0,00 0 0,00 0 0,00 166 174,74 155 176,14 321 175,41
Kalampangan 60 54 114 53 88,33 43 79,63 96 84,21 0 0,00 0 0,00 0 0,00 66 110,00 64 118,52 130 114,04
4 Bukit Batu Tangkiling 122 112 234 27 22,13 37 33,04 64 27,35 5 4,10 7 6,25 12 5,13 125 102,46 144 128,57 269 114,96
5 Rakumpit Rakumpit 29 26 55 13 44,83 10 38,46 23 41,82 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 62,1 16 61,54 34 61,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.654 2.546 5.200 2.330 87,79 2.331 91,56 4.661 89,63 7 0,26 9 0,35 16 0,31 2.618 98,6 2.486 97,64 5.104 98,15

Sumber: Bidang (P2P) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


TABEL 39

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH BAYI BAYI DIIMUNISASI


(SURVIVING DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS INFANT) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Pahandut Pahandut 332 354 686 325 97,89 309 87,29 634 92,42 325 97,89 325 91,81 650 94,75 324 97,59 326 92,09 650 94,75 285 85,84 276 77,97 561 81,78
Panarung 287 268 555 307 106,97 328 122,39 635 114,41 277 96,52 288 107,46 565 101,80 271 94,43 279 104,10 550 99,10 268 93,38 282 105,22 550 99,10
Marina Permai 398 245 643 197 49,50 176 71,84 373 58,01 196 49,25 177 72,24 373 58,01 207 52,01 227 92,65 434 67,50 211 53,02 213 86,94 424 65,94
2 Jekan Raya Menteng 476 406 882 274 57,56 262 64,53 536 60,77 280 58,82 256 63,05 536 60,77 286 60,08 248 61,08 534 60,54 285 59,87 249 61,33 534 60,54
Bukit Hindu 653 447 1.100 427 65,39 413 92,39 840 76,36 428 65,54 411 91,95 839 76,27 434 66,46 407 91,05 841 76,45 431 66,00 410 91,72 841 76,45
Kayon 420 277 697 427 101,67 401 144,77 828 118,79 426 101,43 399 144,04 825 118,36 437 104,05 435 157,04 872 125,11 423 100,71 423 152,71 846 121,38
Jekan Raya 30 19 49 22 73,33 28 147,37 50 102,04 22 73,33 29 152,63 51 104,08 31 103,33 32 168,42 63 128,57 31 103,33 32 168,42 63 128,57
3 Sebangau Kereng Bangkirai 102 81 183 151 148,04 142 175,31 293 160,11 147 144,12 129 159,26 276 150,82 125 122,55 125 154,32 250 136,61 123 120,59 125 154,32 248 135,52
Kalampangan 116 59 175 57 49,14 61 103,39 118 67,43 57 49,14 61 103,39 118 67,43 67 57,76 56 94,92 123 70,29 49 42,24 38 64,41 87 49,71
4 Bukit Batu Tangkiling 109 64 173 102 93,58 110 171,88 212 122,54 103 94,50 107 167,19 210 121,39 110 100,92 104 162,50 214 123,70 60 55,05 63 98,44 123 71,10
5 Rakumpit Rakumpit 35 19 54 34 97,14 18 94,74 52 96,30 30 85,71 12 63,16 42 77,78 19 54,29 8 42,11 27 50,00 6 17,14 4 21,05 10 18,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.958 2.239 5.197 2.323 78,53 2.248 100,40 4.571 87,95 2.291 77,45 2.194 97,99 4.485 86,30 2.311 78,13 2.247 100,36 4.558 87,70 2.172 73,4 2.115 94,46 4.287 82,49

Sumber : Bidang (P2P) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


TABEL 40

TAHUN 2020
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 354 332 686 221 62,43 207 62,35 428 62,39 221 62,43 215 64,76 436 63,56
Panarung 286 274 560 113 39,51 97 35,40 210 37,50 112 39,16 98 35,77 210 37,50
Marina Permai 322 317 639 97 30,12 101 31,86 198 30,99 87 27,02 78 24,61 165 25,82
2 Jekan Raya Menteng 451 431 882 179 39,69 118 27,38 297 33,67 124 27,49 98 22,74 222 25,17
Bukit Hindu 559 540 1.099 34 6,08 30 5,56 64 5,82 11 1,97 17 3,15 28 2,55
Kayon 350 346 696 217 62,00 204 58,96 421 60,49 171 48,86 161 46,53 332 47,70
Jekan Raya 24 25 49 11 45,83 5 20,00 16 32,65 18 75,00 15 60,00 33 67,35
3 Sebangau Kereng Bangkirai 95 88 183 68 71,58 61 69,32 129 70,49 60 63,16 58 65,91 118 64,48
Kalampangan 60 54 114 49 81,67 40 74,07 89 78,07 30 50,00 29 53,70 59 51,75
4 Bukit Batu Tangkiling 122 112 234 89 72,95 97 86,61 186 79,49 80 65,57 71 63,39 151 64,53
5 Rakumpit Rakumpit 29 26 55 10 34,48 10 38,46 20 36,36 11 37,93 7 26,92 18 32,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.652 2.545 5.197 1.088 41,03 970 38,11 2.058 39,60 925 34,88 847 33,28 1.772 34,10

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 41

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 350 149 42,57 3.499 2.471 70,61 3.849 2.620 68,06
Panarung 334 154 46,11 3.336 1.734 51,96 3.670 1.888 51,43
Marina Permai 245 158 64,49 2.447 1.227 50,14 2.692 1.385 51,45
2 Jekan Raya Menteng 450 519 115,33 4.494 3.018 67,15 4.944 3.537 71,53
Bukit Hindu 495 288 58,18 4.953 3.095 62,48 5.448 3.383 62,09
Kayon 406 186 45,69 4.066 2.098 51,59 4.472 2.283 51,05
Jekan Raya 26 52 200,00 258 398 154,26 284 450 158,45
3 Sebangau Kereng Bangkirai 108 92 84,72 1.081 1.002 92,69 1.189 1.094 91,97
Kalampangan 64 58 89,84 638 398 62,38 702 456 64,89
4 Bukit Batu Tangkiling 133 130 97,74 1.335 997 74,68 1.468 1.127 76,77
5 Rakumpit Rakumpit 33 38 115,15 330 232 70,30 363 270 74,38
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.644 1.823 68,93 26.437 16.668 63,05 29.081 18.490 63,58

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


Keterangan: Puskesmas Menteng : terletak diwilayah padat penduduk & ibu balita banyak meminta Vitamin A terdekat & Puskesmas Selalu Melakukan Sweeping sehingga capaian lebih dari 100%
Puskesmas Jekan Raya :Wilayah jekan menjadi kecil karena Pembagian wilayah berdasarkan kelurahan, puskesmas rutin Melakukan sweeping & banyak dari luar wilayah Puskesmas yang meminta Vit A sehingga capaian menjadi lebih dari 100%
Puskesmas Rakumpit : rutin melakukan sweeping & bbrp balita dari Takaras Gumas sehingga capaian menjadi lebih dari 100%
TABEL 42

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10,0 11 12
1 Pahandut Pahandut 1.794 1.705 3.499 1.520 84,73 762 44,69 2.282 65,22
Panarung 1.255 1.191 2.446 337 26,85 427 35,85 764 31,23
Marina Permai 1.710 1.626 3.336 316 18,48 158 9,72 474 14,21
2 Jekan Raya Menteng 2.306 2.189 4.495 1.385 60,06 1.281 58,52 2.666 59,31
Bukit Hindu 2.542 2.412 4.954 2.377 93,51 730 30,27 3.107 62,72
Kayon 2.085 1.980 4.065 952 45,66 597 30,15 1.549 38,11
Jekan Raya 132 126 258 60 45,45 49 38,89 109 42,25
3 Sebangau Kereng Bangkirai 555 526 1.081 206 37,12 104 19,77 310 28,68
Kalampangan 327 311 638 312 95,41 142 45,66 454 71,16
4 Bukit Batu Tangkiling 684 651 1.335 159 23,25 167 25,65 326 24,42
5 Rakumpit Rakumpit 169 161 330 103 60,95 50 31,06 153 46,36
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.559 12.878 26.437 7.727 56,99 4.467 34,69 12.194 46,12

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 43

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BALITA
DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 1.924 1.575 3.499 197 161 358 10,22 10,21 10,22
Panarung 1.345 1.101 2.446 149 122 271 11,10 11,09 11,09
Marina Permai 1.835 1.501 3.336 178 146 324 9,71 9,72 9,71
2 Jekan Raya Menteng 2.472 2.023 4.495 112 92 204 4,55 4,55 4,55
Bukit Hindu 2.725 2.229 4.954 327 267 594 12,00 12,00 12,00
Kayon 2.236 1.829 4.065 309 252 561 13,80 13,80 13,80
Jekan Raya 142 116 258 52 43 95 36,92 36,98 36,95
3 Sebangau Kereng Bangkirai 595 486 1.081 49 40 89 8,21 8,23 8,22
Kalampangan 351 287 638 55 45 100 15,72 15,73 15,73
4 Bukit Batu Tangkiling 734 601 1.335 116 95 211 15,79 15,77 15,78
5 Rakumpit Rakumpit 181 149 330 100 82 182 55,43 55,09 55,28
JUMLAH (KAB/KOTA) 14.540 11.897 26.437 1.645 1.346 2.990 11,31 11,31 11,31

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 45

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Pahandut Pahandut 715 655 91,61 433 385 88,91 153 146 95,42 1.148 1.040 90,59 18 18 100,00 5 5 100,00 2 2 100,00
Panarung 511 479 93,74 386 265 68,65 79 74 93,67 897 744 82,94 11 11 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00
Marina Permai 927 845 91,15 1.476 1.396 94,58 2.580 2.439 94,53 2.403 2.241 93,26 27 27 100,00 16 16 100,00 20 15 75,00
2 Jekan Raya Menteng 725 645 88,97 611 581 95,09 975 837 85,85 1.336 1.226 91,77 12 12 100,00 5 5 100,00 5 5 100,00
Bukit Hindu 763 755 98,95 829 825 99,52 213 211 99,06 1.592 1.580 99,25 24 24 100,00 8 8 100,00 7 7 100,00
Kayon 853 845 99,06 826 826 100,00 474 474 100,00 1.679 1.671 99,52 15 15 100,00 6 6 100,00 3 3 100,00
Jekan Raya 68 65 95,59 68 65 95,59 117 115 98,29 136 130 95,59 3 3 100,00 1 1 100,00 1 1 100,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 235 186 79,15 188 172 91,49 44 42 95,45 423 358 84,63 6 6 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00
Kalampangan 109 107 98,17 132 128 96,97 112 112 100,00 241 235 97,51 5 5 100,00 4 4 100,00 3 3 100,00
4 Bukit Batu Tangkiling 130 111 85,38 155 149 96,13 215 182 84,65 285 260 91,23 16 16 100,00 5 5 100,00 3 3 100,00
5 Rakumpit Rakumpit 82 82 100,00 61 61 100,00 34 34 100,00 143 143 100,00 9 9 100,00 5 5 100,00 3 3 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.118 4.775 93,30 5.165 4.853 93,96 4.996 4.666 93,39 10.283 9.628 93,63 146 146 100,00 60 60 100,00 50 45 90,00

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 46

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS TUMPATAN GIGI PENCABUTAN RASIO TUMPATAN/ JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS % KASUS
TETAP GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI DIRUJUK DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pahandut Pahandut 113 27 4,19 11697 112 0,01
Panarung 114 32 3,56 1088 86 0,08
Marina Permai 0 0 0,00 74 14 0,19
2 Jekan Raya Menteng 138 19 7,26 469 322 0,69
Bukit Hindu 194 26 7,46 1454 369 0,25
Kayon 137 102 1,34 2150 227 0,11
Jekan Raya 0 0 0,00 382 105 0,27
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0,00 267 38 0,14
Kalampangan 0 0 0,00 170 37 0,22
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0,00 5 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0,00 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 696 206 3,38 17.756 1.310 0,07

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
TABEL 47

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)


JUMLAH
SD/MI JUMLAH JUMLAH MURID PERLU
SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JML DGN SD/MI PERAWATAN
% MENDAP %
SD/MI SIKAT AT YAN.
GIGI GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
MASSAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PahandutPahandut 18 18 100 0 0,00 355 360 715 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Panarung 30 30 100 0 0,00 223 288 511 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Marina Permai 8 7 88 0 0,00 426 501 927 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 12 12 100 0 0,00 382 343 725 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Bukit Hindu 19 19 100 0 0,00 383 380 763 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kayon 15 9 60 9 60,00 475 378 853 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jekan Raya 10 10 100 0 0,00 35 33 68 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 7 7 100 0 0,00 122 113 235 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kalampangan 5 5 100 0 0,00 57 52 109 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 16 16 100 0 0,00 78 52 130 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 8 8 100 0 0,00 44 38 82 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 148 141 95,27 9 6,08 2.580 2.538 5.118 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan


TABEL 48

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN


MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 13.955 13.139 27.094 5.976 42,82 6.315 48,06 12.291 45,36 1.622 27,14 2.615 41,41 4.237 34,47
Panarung 9.712 9.230 18.942 3.811 39,24 4.519 48,96 8.330 43,98 815 21,39 1.251 27,68 2.066 24,80
Marina Permai 13.064 12.764 25.828 2.895 22,16 3.315 25,97 6.210 24,04 393 13,58 606 18,28 999 16,09
2 Jekan Raya Menteng 17.814 16.988 34.802 5.615 31,52 5.148 30,30 10.763 30,93 1.216 21,66 1.660 32,25 2.876 26,72
Bukit Hindu 19.066 18.754 37.820 4.153 21,78 6.045 32,23 10.198 26,96 1.129 27,19 1.622 26,83 2.751 26,98
Kayon 16.141 15.337 31.478 6.437 39,88 7.435 48,48 13.872 44,07 789 12,26 1.079 14,51 1.868 13,47
Jekan Raya 1.036 955 1.991 665 64,19 501 52,46 1.166 58,56 345 51,88 701 139,92 1.046 89,71
3 Sebangau Kereng Bangkirai 4.341 4.031 8.372 1.217 28,04 1.506 37,36 2.723 32,53 299 24,57 519 34,46 818 30,04
Kalampangan 2.574 2.370 4.944 301 11,69 715 30,17 1.016 20,55 270 89,70 583 81,54 853 83,96
4 Bukit Batu Tangkiling 5.382 4.956 10.338 1.710 31,77 2.193 44,25 3.903 37,75 530 30,99 709 32,33 1.239 31,74
5 Rakumpit Rakumpit 1.355 1.203 2.558 629 46,42 889 73,90 1.518 59,34 99 15,74 309 34,76 408 26,88
JUMLAH (KAB/KOTA) 104.440 99.727 204.167 33.409 31,99 38.581 38,69 71.990 35,26 7.507 22,47 11.654 30,21 19.161 26,62

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


ket : wilayah kerja jekan raya mengalami perubahan dari sebelumnya sehingga pasien yang dulunya terdaftar di wilayah jekan raya masih berobat di puskesmas jekan raya 6,96182838
199258
TABEL 49

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 1.034 937 1.971 240 23,21 238 25,40 478 24,25
Panarung 719 654 1.373 156 21,70 276 42,20 432 31,46
Marina Permai 967 905 1.872 186 19,23 288 31,82 474 25,32
Jekan Raya Menteng 1.319 1.201 2.520 501 37,98 507 42,21 1.008 40,00
Bukit Hindu 1.450 1.327 2.777 843 58,14 1.052 79,28 1.895 68,24
Kayon 1.195 1.087 2.282 228 19,08 533 49,03 761 33,35
Jekan Raya 71 73 144 66 92,96 70 95,89 136 94,44
3 Sebangau Kereng Bangkirai 322 284 606 116 36,02 110 38,73 226 37,29
Kalampangan 190 169 359 116 61,05 151 89,35 267 74,37
4 Bukit Batu Tangkiling 367 383 750 363 98,91 373 97,39 736 98,13
5 Rakumpit Rakumpit 81 69 150 24 29,63 44 63,77 68 45,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.715 7.089 14.804 2.839 36,80 3.642 51,38 6.481 43,78

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 50

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pahandut Pahandut 1 0 1 1 1 1
Panarung 1 1 1 1 1 1
Marina Permai 0 0 1 1 1 1
2 Jekan Raya Menteng 1 1 1 1 1 1
Bukit Hindu 0 1 0 1 1 1
Kayon 0 0 0 1 1 1
Jekan Raya 1 1 0 1 1 1
3 Sebangau Kereng Bangkirai 1 1 0 1 1 1
Kalampangan 1 1 0 1 1 1
4 Bukit Batu Tangkiling 0 1 0 1 1 1
5 Rakumpit Rakumpit 1 1 0 1 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 7 8 4 11 11 11
PERSENTASE 63,64 72,73 36,36 100,00 100,00 100,00

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51

TAHUN 2020
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KASUS
TUBERKULOSIS YANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPATKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut Pahandut 100 15 53,57 13 46,43 28 1
Panarung 43 0 0,00 2 100,00 2 0
Marina Permai 10 3 75,00 1 25,00 4 0
2 Jekan Raya Menteng 107 15 57,69 11 42,31 26 3
Bukit Hindu 95 8 61,54 5 38,46 13 0
Kayon 20 19 57,58 14 42,42 33 1
Jekan Raya 7 2 40,00 3 60,00 5 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 61 6 54,55 5 45,45 11 0
Kalampangan 2 2 66,67 1 33,33 3 0
4 Bukit Batu Tangkiling 46 9 69,23 4 30,77 13 1
11 Rakumpit Rakumpit 5 1 33,33 2 66,67 3 0
12 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 38 21 63,64 12 36,36 33 0
RS Bhayangkara 0 0 0,00 0 0,00 0 0
RS Doris Sylvanus 462 30 69,77 13 30,23 43 13
JUMLAH (KAB/KOTA) 996 131 60,37 86 39,63 217 19
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 1.053
% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR 94,59
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 76
PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2020 808
CASE DETECTION RATE (%) 26,86
CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 19,60

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Permasyarakatan, Rumah Tahanan,

Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll


TABEL 52

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS JUMLAH


TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) TUBERKULOSIS ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS
PARU TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KEMATIAN
TERKONFIRMASI TERDAFTAR DAN SELAMA
NO KECAMATAN PUSKESMAS BAKTERIOLOGIS YANG DIOBATI*) PENGOBATAN
LAKI-LAKI + LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
TERDAFTAR DAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
PEREMPUAN PEREMPUAN PEREMPUAN
DIOBATI*)
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23,00 24 25 26 27 28 29
1 Pahandut Pahandut 34 8 42 48 18 66 14 41,18 5 62,50 19 45,24 18 37,50 10 55,56 28 42,42 32 66,67 15 83,33 47 71,21 0 0,00
Panarung 5 5 10 15 8 23 5 100,00 5 100,00 10 100,00 10 66,67 3 37,50 13 56,52 15 100,00 8 100,00 23 100,00 0 0,00
Marina Permai 1 0 1 2 2 4 1 100,00 0 0,00 1 100,00 1 50,00 2 100,00 3 75,00 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 9 18 27 25 27 52 8 88,89 15 83,33 23 85,19 16 64,00 11 40,74 27 51,92 24 96,00 26 96,30 50 96,15 0 0,00
Bukit Hindu 11 11 22 18 15 33 9 81,82 11 100,00 20 90,91 7 38,89 4 26,67 11 33,33 16 88,89 15 100,00 31 93,94 1 3,03
Kayon 9 7 16 20 13 33 6 66,67 7 100,00 13 81,25 10 50,00 3 23,08 13 39,39 16 80,00 10 76,92 26 78,79 1 3,03
Jekan Raya 1 3 4 4 3 7 1 100,00 3 100,00 4 100,00 3 75,00 0 0,00 3 42,86 4 100,00 3 100,00 7 100,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 1 0 1 3 6 9 1 100,00 0 0,00 1 100,00 2 66,67 4 66,67 6 66,67 3 100,00 4 66,67 7 77,78 2 22,22
Kalampangan 1 1 2 2 4 6 1 100,00 1 100,00 2 100,00 1 50,00 3 75,00 4 66,67 2 100,00 4 100,00 6 100,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 2 2 4 6 3 9 2 100,00 1 50,00 3 75,00 4 66,67 2 66,67 6 66,67 6 100,00 3 100,00 9 100,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 RS POLRI Bhayangkara 3 3 6 5 5 10 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 60,00 3 60,00 6 60,00 3 60,00 3 60,00 6 60,00 0 0,00
7 RS PKU Muhammadiyah 3 3 6 20 16 36 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 60,00 6 37,50 18 50,00 12 60,00 6 37,50 18 50,00 1 2,78
8 RSU Doris Sylvanus 24 12 36 122 76 198 15 62,50 10 83,33 25 69,44 66 54,10 50 65,79 116 58,59 81 66,39 60 78,95 141 71,21 1 0,51
9 RS Betang Pambelum 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 104 73 177 290 196 486 63 60,58 58 79,45 121 68,36 153 52,76 101 51,53 254 52,26 216 74,48 159 81,12 375 77,16 6 1,23

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 53

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
PERSENTASE PERKIRAAN BATUK BUKAN PNEUMONIA
JUMLAH DIBERIKAN PNEUMONIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH YANG PNEUMONIA PNEUMONIA JUMLAH
BALITA TATALAKSANA BERAT
KUNJUNGA DIBERIKAN BALITA %
STANDAR (DIHITUNG
N NAPAS / LIHAT TDDK*) TATALAKSANA
STANDAR L P L P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pahandut Pahandut 3.499 0 0 0,00 168 9 6 0 0 9 6 15 8,93 508 464 972
Panarung 2.446 576 273 47,40 175 0 0 0 0 0 0 0 0,00 143 136 279
Marina Permai 3.336 0 0 0,00 104 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 4.495 0 0 0,00 215 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0
Bukit Hindu 4.954 0 0 0,00 214 0 0 0 0 0 0 0 0,00 211 185 396
Kayon 4.065 323 323 100,00 163 1 4 0 0 1 4 5 3,07 126 138 264
Jekan Raya 258 231 231 100,00 70 0 0 0 0 0 0 0 0,00 102 129 231
3 Sebangau Kereng Bangkirai 1.081 293 242 82,59 43 4 2 0 1 4 3 7 16,28 155 138 293
Kalampangan 638 0 0 0,00 40 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 1.335 250 250 100,00 66 0 0 0 0 0 0 0 0,00 128 120 248
5 Rakumpit Rakumpit 330 0 0 0,00 17 0 0 0 0 0 0 0 0,00 37 31 68
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.437 1.673 1.319 78,84 1.275 14 12 0 1 14 13 27 2,12 1.410 1.341 2.751
Prevalensi pneumonia pada balita (%)
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 4
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 36,4%

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas
TABEL 54

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6,00
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00
4 20 - 24 TAHUN 6 0 6 35,29
5 25 - 49 TAHUN 7 4 11 64,71
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 4 17
PROPORSI JENIS KELAMIN 76,5 23,5
Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV 7325
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 5334
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 72,8

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 55

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT


PROPOR PROPOR
NO KELOMPOK UMUR SI SI
L P L+P L P L+P L P L+P
KELOMPO KELOMPO
K UMUR K UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 1 0 1 1,79 1 0 1 1,79 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 15 4 19 33,93 15 4 19 33,93 1 1 2
6 30 - 39 TAHUN 11 6 17 30,36 11 6 17 30,36 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 9 5 14 25,00 9 5 14 25,00 1 1 2
8 50 - 59 TAHUN 4 1 5 8,93 4 1 5 8,93 1 0 1
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 16 56 40 16 56 3 2 5
PROPORSI JENIS KELAMIN 71,43 28,57 71,43 28,57 60,00 40,00

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 56

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

DIARE
JUMLAH JUMLAH TARGET MENDAPAT ZINC
DILAYANI MENDAPAT ORALIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDU PENEMUAN SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
K SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pahandut
Pahandut 37.862 1.022 590 245 23,97 96 16,27 95 38,78 0 0,00 77 80,21
Panarung 26.471 715 412 62 8,67 21 5,09 10 16,13 0 0,00 21 100,00
Marina Permai 36.098 975 562 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 48.633 1.313 758 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Bukit Hindu 53.604 1.447 835 120 8,29 29 3,47 90 75,00 0 0,00 29 100,00
Kayon 43.989 1.188 685 151 12,71 67 9,78 53 35,10 0 0,00 67 100,00
Jekan Raya 2.785 75 43 40 53,20 25 57,47 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 11.699 316 182 112 35,46 40 21,95 54 48,21 0 0,00 36 90,00
Kalampangan 6.909 187 108 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 14.446 390 225 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 3.574 96 56 24 24,87 11 19,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 286.070 7.724 4.457 754 9,76 289 6,48 302 40,05 0 0,00 230 79,58
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita
TABEL 57

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 1 1 2 1 1 2
Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kayon 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 1 3 2 1 3
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,0 0,0 66,67 33,33 66,67 33,33
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1,38 0,71 1,05

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 58

TAHUN 2020
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pahandut Pahandut 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
Panarung 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
Marina Permai 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
2 Jekan Raya Menteng 2 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0
Bukit Hindu 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
Kayon 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0
Jekan Raya 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
Kalampangan 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 0,00

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 59

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KASUS TERDAFTAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 2 1 3 2 1 3
Bukit Hindu 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Kayon 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 3 1 4 3 2 5
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,17

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 60

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN -1 TAHUN -2
NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB RFT MB
PENDERITA PBa L P L+P PENDERITA MBb L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Panarung 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Marina Permai 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 1 3 1 50,0 0 0,0 1 33,3
Bukit Hindu 0 1 1 0 0,0 1 0,0 1 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Kayon 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0
Jekan Raya 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Kalampangan 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0,0 0 0,0 1 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0,0 1 0,0 2 0,0 3 1 4 2 66,67 0,00 0,00 2,00 50,00

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2020, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2019 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2020, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2018 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Pahandut Pahandut 0
Panarung 0
Marina Permai 0
2 Jekan Raya Menteng 1
Bukit Hindu 0
Kayon 0
Jekan Raya 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0
Kalampangan 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0
5 Rakumpit Rakumpit 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 66.237 1
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1,51

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 62

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 9 14
Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 15 24
CASE FATALITY RATE (%) 0,0 0,0
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 3,15 5,24 8,39

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 63

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 0 0 0,00
Panarung 0 0 0,00
Marina Permai 0 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0,00
Bukit Hindu 0 0 0,00
Kayon 0 0 0,00
Jekan Raya 0 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0,00
Kalampangan 0 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0,00

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 64

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA
KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR L P L+P
0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
NIHIL 0 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 65

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 4 4 8 1 0 1 25,00 0,00 12,50
Panarung 4 1 5 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Marina Permai 5 8 13 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2 Jekan Raya Menteng 13 16 29 0 1 1 0,00 6,25 3,45
Bukit Hindu 10 4 14 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kayon 5 5 10 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Jekan Raya 1 0 1 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 3 3 6 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 47 42 89 1 1 2 2,13 2,38 2,25
ANGKA KESAKITAN DBD PER 100.000 PENDUDUK 16,43 14,68 31,11

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 66

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
% KONFIRMASI %
NO KECAMATAN PUSKESMAS RAPID PENGOBATA
SUSPEK MIKROSKOPI LABORATORIU PENGOBATA
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
S M N STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pahandut Pahandut 8 8 0 8 100,00 1 0 1 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Panarung 161 0 161 161 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Marina Permai 96 37 59 96 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Jekan Raya Menteng 205 42 163 205 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Bukit Hindu 38 38 0 38 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Kayon 12 0 12 12 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Jekan Raya 12 12 0 12 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Sebangau Kereng Bangkirai149 4 145 149 100,00 0 1 1 1 100,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Kalampangan 31 0 31 31 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Bukit Batu Tangkiling 88 88 0 88 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Rakumpit Rakumpit 40 2 38 40 100,00 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 840 231 609 840 100,00 1 1 2 1 50,00 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,01

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 67

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PENDERITA KRONIS FILARIASIS


NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU KASUS KRONIS JUMLAH SELURUH KASUS
KASUS KRONIS PINDAH
SEBELUMNYA DITEMUKAN MENINGGAL KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Marina Permai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Tabel 68

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI
BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 1.080 2.345 3.425 522 48,33 999 42,60 1.521 44,41
Panarung 1.015 1.429 2.444 512 50,44 699 48,92 1.211 49,55
Marina Permai 1.350 1.982 3.332 677 50,15 956 48,23 1.633 49,01
2 Jekan Raya Menteng 1.898 2.660 4.558 901 47,47 1.334 50,15 2.235 49,03
Bukit Hindu 1.868 3.080 4.948 923 49,41 1.493 48,47 2.416 48,83
Kayon 1.380 2.681 4.061 656 47,54 1.306 48,71 1.962 48,31
Jekan Raya 112 145 257 62 55,36 71 48,97 133 51,75
3 Sebangau Kereng Bangkirai 350 730 1.080 176 50,29 366 50,14 542 50,19
Kalampangan 268 370 638 136 50,75 179 48,38 315 49,37
4 Bukit Batu Tangkiling 830 504 1.334 422 50,84 221 43,85 643 48,20
5 Rakumpit Rakumpit 127 203 330 62 48,82 65 32,02 127 38,48
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.278 16.129 26.407 5.049 49,12 7.689 47,67 12.738 48,24

Sumber:Bidang (P2P) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


TABEL 69

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH PENDERITA PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 1008 1291 128,08
Panarung 750 712 94,93
Marina Permai 961 151 15,71
2 Jekan Raya Menteng 1295 874 67,49
Bukit Hindu 1381 1548 112,09
Kayon 1171 705 60,20
Jekan Raya 74 352 475,68
3 Sebangau Kereng Bangkirai 311 180 57,88
Kalampangan 184 92 50,00
4 Bukit Batu Tangkiling 385 288 74,81
5 Rakumpit Rakumpit 95 75 78,95
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.615 6.268 82,31

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


TABEL 70

TAHUN 2020
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER


PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN RAHIM DAN PAYUDARA
NO KECAMATAN PUSKESMAS USIA 30-50
KEGIATAN DETEKSI
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
DINI IVA & SADANIS*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pahandut Pahandut v 13.195 10 0,08 1 10,00 0 0,00 1 10,00
Panarung v 9.270 1 0,01 1 100,00 0 0,00 0 0,00
Marina Permai v 12.819 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng v 17.060 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Bukit Hindu v 18.854 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kayon v 15.403 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jekan Raya v 1.046 146 13,96 6 4,11 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai v 4.050 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kalampangan v 2.382 14 0,59 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling v 4.978 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit v 1.209 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 100.266 171 0,17 8 4,68 0 0,00 1 0,58

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Keterangan: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)

Banyak masyarakat yang tidak berani memeriksakan diri ke puskesmas pada masa pandemi Covid 19,
Terlebih untuk metode IVA yang terkait pemeriksaan organ dalam wanita, petugas pun takut melakukan pemeriksaan
TABEL 71

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT


NO KECAMATAN PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN ODGJ BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 58 59 101,72
Panarung 41 45 109,76
Marina Permai 55 11 20,00
2 Jekan Raya Menteng 75 58 77,33
Bukit Hindu 82 85 103,66
Kayon 68 54 79,41
Jekan Raya 4 12 300,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 18 7 38,89
Kalampangan 11 3 27,27
4 Bukit Batu Tangkiling 22 12 54,55
5 Rakumpit Rakumpit 5 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 439 346 78,82

Sumber: Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)


Ket : Puskesmas Pahandut, Panarung, Bukit Hindu : adanya pembagian wilayah
menyebabkan capaian persen meningkat, keluarga pasien odgj tidak mau pindah Faskes
karena sudah merasa enak di Puskesmas
Puskesmas Jekan Raya : karena pembagian wilayah dan jumlah ODGJ yang dilayani
lebih besar dari sasaran target puskesmas tersebut, karena pasien ODGJ jekan Raya
merupakan Pasien wilayah Faskes Kayon dan Pasien ODGJ/ keluarga pasien sudah
dianjurkan merubah Faskes sesuai dengan wilayah nya tetapi permaslahan nya pun
sama pasien tidak mau pindah Faskes
TABEL 72

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA AIR JUMLAH
JUMLAH SARANA JUMLAH
JUMLAH SARANA AIR
MINUM AIR MINUM DGN SARANA AIR
SARANA AIR % % % MINUM %
RESIKO RENDAH+ MINUM DIAMBIL
MINUM DI IKL MEMENUHI
SEDANG SAMPEL
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 1.942 75 3,86 67 89,33 24 1,24 19 79,17
Panarung 1.759 60 3,41 60 100,00 21 1,19 15 71,43
Marina Permai 3.953 145 3,67 145 100,00 21 0,53 20 95,24
2 Jekan Raya Menteng 11.348 460 4,05 460 100,00 20 0,18 20 100,00
Bukit Hindu 6.577 77 1,17 77 100,00 22 0,33 21 95,45
Kayon 8.552 119 1,39 90 75,63 20 0,23 20 100,00
Jekan Raya 509 0 0,00 0 0,00 20 3,93 17 85,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2.140 284 13,27 284 100,00 21 0,98 18 85,71
Kalampangan 1.157 68 5,88 59 86,76 20 1,73 18 90,00
4 Bukit Batu Tangkiling 1.935 0 0,00 0 0,00 21 1,09 19 90,48
5 Rakumpit Rakumpit 180 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.052 1.288 3,22 1.242 96,43 210 0,52 187 89,05

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 73

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN KELUARGA DENGAN


SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) (JSP) AKSES TERHADAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH FASILITAS SANITASI YANG
JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
KK KK KK
SARANA SARANA SARANA
PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 7.488 0 0 0 0 5.859 5.859 5.859 78,25
Panarung 4.874 0 0 0 0 4.150 4.150 4.150 85,15
Marina Permai 8.613 0 0 0 0 6.945 6.945 6.945 80,63
2 Jekan Raya Menteng 13.312 77 200 0 0 13.312 13.112 13.312 100,00
Bukit Hindu 10.822 96 96 0 0 10.501 10.501 10.597 97,92
Kayon 9.356 0 0 0 0 9.118 9.356 9.356 100,00
Jekan Raya 4.010 0 0 0 0 1.782 2.227 2.227 55,54
3 Sebangau Kereng Bangkirai 3.620 0 0 0 0 2.240 2.240 2.240 61,88
Kalampangan 1.569 7 28 0 0 1.039 1.039 1.067 68,01
4 Bukit Batu Tangkiling 3.296 0 0 0 0 1.054 1.054 1.054 31,98
5 Rakumpit Rakumpit 3.689 0 0 0 0 236 944 944 25,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 70.649 180 324 0 0 56.236 57.427 57.751 81,74

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 74

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut Pahandut 3 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Panarung 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Marina Permai 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00
2 Jekan Raya Menteng 1 1 100,00 1 100,00 0 0,00
Bukit Hindu 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00
Kayon 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jekan Raya 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 2 1 50,00 0 0,00 0 0,00
Kalampangan 4 1 25,00 0 0,00 0 0,00
4 Bukit Batu Tangkiling 7 1 14,29 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 7 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 6 20,00 1 3,33 0 0,00

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
TABEL 75

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
N KESEHATAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
KECAMATAN PUSKESMAS TEMPAT TTU
O RUMAH PASAR
SMP/MT PUSKES IBADAH YANG
SD/MI SMA/MA SAKIT ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
s MAS ADA
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Pahandut Pahandut 18 5 2 1 3 13 3 45 16 88,89 3 60,00 2 100,00 1 100,00 0 0,00 13 100,00 1,00 33,3 36 80,00
Panarung 11 2 1 1 1 29 0 45 11 100,00 2 100,00 1 100,00 1 100,00 0 0,00 29 100,00 0,00 0,0 44 97,78
Marina Permai 30 1 3 1 0 27 0 62 17 56,67 1 100,00 0 0,00 1 100,00 0 0,00 27 100,00 0,00 0,0 46 74,19
2 Jekan Raya Menteng 12 6 6 1 1 27 1 54 12 100,00 6 100,00 6 100,00 1 100,00 0 0,00 27 100,00 0,00 0,0 52 96,30
Bukit Hindu 33 16 8 1 0 35 1 94 21 63,64 4 25,00 4 50,00 1 100,00 0 0,00 1 2,86 0,00 0,0 31 32,98
Kayon 10 5 3 1 1 40 1 61 10 100,00 5 100,00 3 100,00 1 100,00 0 0,00 15 37,50 0,00 0,0 34 55,74
Jekan Raya 9 3 2 1 1 25 0 41 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,0 - 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 6 2 2 1 0 24 1 36 6 100,00 2 100,00 0 0,00 1 100,00 0 0,00 8 33,33 0,00 0,0 17 47,22
Kalampangan 5 4 3 1 1 29 1 44 5 100,00 4 100,00 3 100,00 1 100,00 0 0,00 11 37,93 0,00 0,0 24 54,55
4 Bukit Batu Tangkiling 17 5 3 1 0 51 1 78 12 70,59 3 60,00 1 33,33 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,0 17 21,79
5 Rakumpit Rakumpit 8 5 3 1 0 13 0 30 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,0 - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 159 54 36 11 8 313 9 590 110 69,18 30 55,56 20 55,56 9 81,82 0 0,00 131 41,85 1 11,11 301 51,02

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 76

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN
MAKANAN JUMLAH TPM
JAJANAN/ RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM
RUMAH JASA BOGA JAJANAN/KANTIN/SENT MEMENUHI SYARAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM RESTORAN (DAM)
JASA BOGA MAKAN/REST RA MAKANAN JAJANAN KESEHATAN
MINUM (DAM) SENTRA YANG ADA
ORAN
MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 0 32 22 14 68 0 0,00 6 18,75 0 0,00 3 21,43 9 13,24
Panarung 3 11 31 82 127 1 33,33 2 18,18 8 25,81 2 2,44 13 10,24
Marina Permai 0 32 74 47 153 0 0,00 3 9,38 4 5,41 0 0,00 7 4,58
2 Jekan Raya Menteng 4 37 74 32 147 0 0,00 6 16,22 8 10,81 5 15,63 19 12,93
Bukit Hindu 5 37 38 2 82 1 20,00 2 5,41 6 15,79 0 0,00 9 10,98
Kayon 4 13 76 74 167 0 0,00 9 69,23 15 19,74 9 12,16 33 19,76
Jekan Raya 5 10 5 23 43 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 Sebangau Kereng Bangkirai 1 17 20 20 58 1 100,00 0 0,00 20 100,00 6 30,00 27 46,55
Kalampangan 0 2 8 18 28 0 0,00 1 50,00 8 100,00 8 44,44 17 60,71
4 Bukit Batu Tangkiling 0 37 28 66 131 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 228 376 378 1.004 3 13,64 29 12,72 69 18,35 33 8,73 134 13,35

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat


TABEL 77

TAHUN 2020
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2020

ANGKA
KASUS ANGKA
NO KABUPATEN/KOTA SEMBUH MENINGGAL KESEMBUHAN
KONFIRMASI KEMATIAN (CFR)
(RR)
1 2 3 4 5 7 8
1 Palangka Raya 2.004 1.913 91 95 5
Kota Palangka Raya 2.004 1.913 91 95 5
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
TABEL 78
JUMLAH LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN SPESIMEN COVID-19
TAHUN 2020
TAHUN 2020

JUMLAH LAB YANG MEMERIKSA JUMLA JUMLAH SPESIMEN JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KABUPATEN/ JUMLAH POSITIVITY
NO RT- RT-PCR DAN H LAB INKONKL ORANG ORANG ORANG
KOTA TCM DIPERIKSA POSITIF NEGATIF INVALID PENDUDUK RATE (%)
PCR TCM YANG USIF DIPERIK DIPERIK DIPERIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Palangka Raya 6 2 2 3 18.740 3.694 6.827 13 0 6.247 2004 286.707 21789 32,1
Kota Palangka Raya 6 2 2 3 18.740 3.694 6.827 13 0 6247 2004 286.707 21789 32,1
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Catatan: kolom E bukan merupakan penjumlahan C dan D
TABEL 79
KASUS COVID-19 BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2020
TAHUN 2020

KABUPATEN/ 0-2 TAHUN 3-6 TAHUN 7-12 TAHUN 13-15 TAHUN 16-18 TAHUN 19-30 TAHUN 31-45 TAHUN 46-59 TAHUN 60+ TAHUN TOTAL
NO
KOTA L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 Palangka Raya 10 11 27 24 51 46 27 27 36 35 257 275 302 307 215 203 83 68 1.008 996
Kota Palangka Raya 10 11 27 24 51 46 27 27 36 35 257 275 302 307 215 203 83 68 1.008 996
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai