Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN LINGKAR PERUT DENGAN PROFIL LIPID

TERHADAP KEJADIAN PREDIABETES DI YOGYAKARTA


dr. Rizki Fajar Utami, M.Sc1, dr. Yaltafit Abror Jeem, M.Sc2,
Mujiyanto1, Bagastyo Afif Prabowo3
1
Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
3
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

ABSTRAK

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Obesitas abdominal yang dapat
diukur dengan pengukuran lingkar perut. Peningkatan lingkar perut berhubungan dengan penyakit
metabolik dan dislipidemia. Faktor risiko prediabetes salah satunya adalah obesitas. Pengukuran
lingkar perut lebih digunakan sebagai prediktor kuat untuk mendeteksi risiko terjadinya diabetes. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkar perut dengan profil lipid terhadap kejadian
prediabetes di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Kriteria
subyek pada penelitian ini usia 24-65 tahun dan tidak terdiagnosis DM dengan pemeriksaan GDS, GDP,
dan GDPP. Hasil penelitian ini hubungan lingkar perut dengan kadar kolesterol (p=0,240), trigliserida
(p=0,000; r=0,0494), HDL (p=0,002; r=-0,384) dan LDL (p=0,216). Hubungan prediabetes dengan
lingkar perut (p=0,440), Kolesterol (p=0,005), TG(p=0,259), HDL(p=0,300), dan LDL (p=0,056).
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara lingkar perut dengan kadar trigliserida sedangkan
terdapat hubungan negatif dengan kadar HDL dan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar
kolesterol dengan kejadian prediabetes.

Kata kunci: Lingkar Perut, Profil Lipid, Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL, Prediabetes

PENDAHULUAN (overweight) dan obesitas lebih banyak

Obesitas telah menjadi masalah dibandingkan kematian akibat berat badan

kesehatan masyarakat dunia. Prevalensi kurang (underweight). Obesitas

obesitas mengalami peningkatan di seluruh didefinisikan sebagai penumpukan lemak

dunia menjadi dua kali lipat berdasarkan yang abnormal atau berlebih sehingga dapat

data dari World Health Organization mengganggu kesehatan (1). Prevalensi

(WHO) dari tahun 1980 hingga 2014. Pada penduduk dewasa berumur lebih dari 18

tahun 2014, lebih dari 600 juta orang tahun di Indonesia yang mengalami

mengalami obesitas. Sekitar 13% dari obesitas menurut Data Riset Kesehatan

keseluruhan populasi dewasa di dunia (11% Dasar (Riskesdas) sebesar 15,4%, pada

laki-laki dan 15% perempuan) mengalami laki-laki 19,7% dan pada perempuan 32,9%

obesitas. Kebanyakan pada populasi di (2).

dunia, kematian akibat berat badan lebih

61 | ISSN: 2721-2882
Obesitas didefinisikan sebagai Indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah

penumpukan lemak yang abnormal atau sistolik dan diastolik, konsentrasi kolesterol

berlebih sehingga dapat mengganggu total, trigliserida, kolesterol LDL,

kesehatan. Obesitas menurut definisi WHO kolesterol HDL sangat kuat berhubungan

dinyatakan jika indeks massa tubuh (IMT) dengan perluasan lesi di aorta dan arteri

lebih dari 30 kg/m2. Penentuan kategori koroner (5). Obesitas abdominal

obesitas pada penduduk dewasa Asia- mempunyai hubungan yang erat dengan

Pasifik yaitu IMT bernilai lebih dari 25 dislipidemia (6).

kg/m2 (1). Obesitas abdominal yang dapat Faktor risiko prediabetes sama

diukur dengan pengukuran lingkar perut. seperti faktor risiko DM, yaitu salah

Peningkatan lingkar perut berhubungan satunya adalah obesitas. Obesitas dapat

dengan penyakit metabolik (3) diukur dengan indeks massa tubuh (IMT).

Obesitas disebabkan oleh faktor IMT sering digunakan sebagai langkah

genetik dan lingkungan. Selain itu, sederhana untuk menentukan risiko

perubahan gaya hidup yaitu peningkatan penyakit, namun IMT memiliki beberapa

konsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi keterbatasan. Salah satunya adalah IMT

lemak dan penurunan aktivitas fisik juga tidak dapat membedakan persebaran

menyebabkan obesitas(1). Obesitas distribusi lemak dalam tubuh. Sementara itu,

merupakan faktor risiko terjadinya berbagai umumnya sudah diketahui bahwa

penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi, penumpukan lemak viseral berperan

dislipidemia, diabetes mellitus tipe 2, dan penting dalam terjadinya resistensi insulin

resistensi insulin(4). daripada lemak secara keseluruhan.

Obesitas mempunyai hubungan Sehingga jika dibandingkan dengan IMT,

yang erat dengan dislipidemia. pengukuran lingkar perut lebih digunakan

Atherosklerosis merupakan suatu proses sebagai prediktor kuat untuk mendeteksi

yang bermula dari tahun pertama kehidupan risiko terjadinya diabetes. Hal itu

pada individu muda berusia 2–39 tahun. dikarenakan lingkar perut dapat secara

62 | ISSN: 2721-2882
spesifik menggambarkan lemak viseral dan tulisan dan atau lisan, bersedia mengikuti

obesitas perut, sedangkan IMT lebih penelitian setelah diberi inform consent.

menggambarkan predisposisi lemak di Sedangkan kriteria eksklusinya adalah

seluruh tubuh, termasuk lemak ekstremitas subyek terdiagnosis DM dengan

dan trunkus (7). Angka optimal lingkar pemeriksaan GDS dan GDP, subyek yang

perut untuk mendeteksi obesitas adalah 90 sedang sakit, sedang dirawat baring atau

cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk yang tidak boleh turun dari tempat tidur,

perempuan (8). atau orang yang dengan diit yang tidak

Berdasarkan latar belakang tersebut, mencukupi dan yang mengkonsumsi obat

tujuan penelitian ini adalah untuk antihiperkolesterolemia.Analisis statistik

mengetahui hubungan lingkar perut dengan yang digunakan dalam penelitian ini

obesitas profil lipid terhadap kejadian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu

prediabetes. pada data yang telah dikumpulkan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

METODE PENELITIAN Jika terdistribusi normal, hubungan lingkar

Rancangan penelitian yang perut dengan kadar kolesterol akan

digunakan adalah cross sectional study. dianalisis menggunakan uji korelasi

Pengambilan darah dilakukan pada pasien Pearson.

di Puskesmas Kalasan Yogyakarta pada

tahun 2018. Hasil pengambilan darah telah HASIL PENELITIAN

disimpan dalam suhu -80oC di laboratorium Subyek penelitian yang memenuhi

riset FK UII. Selanjutnya akan diperiksa kriteria inklusi sejumlah 62 subyek yang

kadar lipidnya di laboratorium. Besar terdiri dari 26 subyek dengan jenis kelamin

sampel minimal adalah 62 orang. Kriteria laki-laki dan 36 subyek dengan jenis

inklusi pada penelitian ini meliputi usia kelamin perempuan.

lebih dari 24-65 tahun, mampu Karakteristik subyek penelitian

berkomunikasi dengan baik dengan bahasa disajikan pada tabel di bawah ini:

63 | ISSN: 2721-2882
Karakteristik Subyek Penelitian

Berdasarkan uji normalitas Lingkar perut diukur dengan

menggunakan Kolmogorov Smirnov meteran saat subyek ekspirasi. Profil lipid

didapatkan Umur, tinggi badan, tekanan terdiri dari kolesterol total, HDL, LDL, dan

darah, gula darah post pandrial dan Kadar trigliserida. Pemeriksaan profil lipid

trigliserida mempunyai nilai p<0,05 dilakukan dengan darah puasa. Subyek

sehingga dapat dikatakan tidak terdistribudi berpuasa minimal 8 jam kemudian diambil

normal. Data yang tidak terdistribusi serum darahnya dan kemudian diperiksa di

normal disajikan dalam bentuk median laboratorium. Profil lipid diperiksa di

(nilai minimal-nilai maksimal). Berat badan, Laboratorium RS Grhasia menggunakan

Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar perut, spetrofotometer. Dari data yang sudah

Gula darah puasa, Kadar kolesterol, HDL diperoleh didapatkan hanya kadar

dan LDL terdistribusi normal. Data yang trigliserida saja yang tidak terdistribusi

terdistribusi normal disajikan dalam bentuk normal sehingga hubungan lingkar perut

mean±SD. dengan kadar kolesterol, HDL dan LDL

diuji dengan menggunakan uji korelasi

64 | ISSN: 2721-2882
Pearson sedangkan lingkar perut dengan dan normal karena besarnya kurang dari 50

kadar trigliserida di uji menggunakan uji subyek uji normalitas diuji menggunakan

korelasi Spearman. Saphiro Wilk. Subyek prediabetes dari

Hubungan Lingkar perut dengan penelitian didapatkan 23 orang sedangkan

Profil Lipid kadar gula normal sebanyak 39 subyek.

Berdasarkan uji normalitas, didapatkan

kadar kolesterol, trigliserida, HDL tidak

terdistribusi normal sehingga hubungan

prediabetes dengan kadar kolesterol,


Hubungan antara lingkar perut
trigliserida, dan HDL diuji dengan
dengan kadar kolesterol yang diuji
menggunakan uji t tidak berpasangan.
menggunakan uji Korelasi Perason
Hubungan prediabetes dengan lingkar perut
didapatkan p=0,240, lingkar perut dengan
dan LDL diuji dengan menggunakan uji
kadar trigliserida didapatkan p=0,000,
Mann Whitney.
lingkar perut dengan kadar HDL
Hubungan Prediabetes dengan
didapatkan p=0,002, dan lingkar perut
Profil Lipid dan lingkar perut
dengan kadar LDL p=0,216. Berdasarkan

hasil uji statistik tersebut didapatkan

menunjukkan terdapatnya hubungan lingkar

perut dengan kadar trigliserida dan HDL,

sedangkan dengan kolesterol dan LDL

tidak berhubungan. Hubungan antara prediabetes

Prediabetes ditentukan dengan dengan kadar kolesterol didapatkan

melihat hasil pemeriksaan gula darah puasa p=0,005 menunjukkan terdapatnya

dan gula darah 2 jam post pandrial. Dari perbedaan bermakna antara prediabetes

data yang sudah diperoleh, diuji dengan dengan kadar kolesterol. Sedangkan

pada masing-masing kelompok prediabetes hubungan antara prediabetes dengan

65 | ISSN: 2721-2882
trigliserida, HDL, LDL dan lingkar perut Data RISKESDAS juga menunjukkan

tidak terdapat perbedaan bermakna. 15.9 % populasi yang berusia ≥ 15 tahun

Berdasarkan tersebut rata-rata usia mempunyai proporsi LDL yang sangat

responden adalah 39 tahun dengan IMT tinggi (≥ 190 mg/dl), 22.9 % mempunyai

24,79 kg/m2. Rata-rata indeks massa tubuh kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl, dan

subyek penelitian termasuk dalam kategori 11.9% dengan kadar trigliserid yang sangat

overweight. Hal ini sesuai dengan data tinggi (≥ 500 mg/dl) (2).

Riskesdas status Gizi dewasa (>18 tahun) Hasil penelitian ini menunjukkan

menurut indeks masa tubuh di Provinsi bahwa penderita obesitas berdasarkan IMT

Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk nilai rata-rata IMT perempuan lebih banyak

mempunyai prevalensi diatas rata-rata daripada laki-laki. Hal ini sama dengan data

nasional untuk gizi lebih dan obesitas (2). Riskesdas yang menunjukkan bahwa

Profil lipid subyek didapatkan kadar prevalensi obesitas dan kegemukan pada

kolesterol total 191 mg/dL, kadar usia di atas 18 tahun lebih tinggi pada

trigliserida 97 mg/dL, kadar HDL 52,24 perempuan dibandingkan dengan laki-laki

mg/dL, dan kadar LDL 128,19 mg/dL. (2). Obesitas sentral yang diukur

Berdasarkan hasil kadar kolesterol, menggunakan lingkar perut menunjukkan

trigliserida dan HDL tersebut, termasuk lingkar perut pada subyek laki-laki lebih

dalam kategori normal. Namun kadar LDL besar dibandingkan dengan subyek

melebihi normal. Data di Indonesia yang perempuan.

diambil dari riset kesehatan dasar nasional Obesitas disebabkan oleh

(RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan multifaktorial. Peningkatan konsumsi

bahwa 35.9 % dari penduduk Indonesia makanan cepat saji (fast food), rendahnya

yang berusia ≥ 15 tahun dengan kadar aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh

kolesterol abnormal >200 mg/dl) dimana iklan, faktor psikologis, status sosial

perempuan lebih banyak dari laki-laki dan ekonomi, program diet, usia, dan jenis

perkotaan lebih banyak dari di pedesaan. kelamin merupakan faktor-faktor yang

66 | ISSN: 2721-2882
berkontribusi pada perubahan kadar LDL juga berhubungan dengan

keseimbangan energi dan berujung pada intake energi dan lemak pada malam hari

kejadian obesitas (24). Penelitian ini hanya (28).

mengukur dari peningkatan konsumsi Lingkar perut berhubungan positif

makanan saja, sehingga tidak mengukur dengan kadar trigliserida dan berhubungan

semua aspek penyebab obesitas. Terdapat negatif dengan kadar HDL. Kenaikan

penyebab lain seperti genetik, aktivitas fisik lingkar pinggang dan IMT berhubungan

namun tidak diukur dalam penelitian ini. dengan kenaikan kadar trigliserida darah

Hal tersebut dapat mempengaruhi kenaikan (29). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

indeks massa tubuh selain dari faktor dilakukan Priyantono yang menunjukkan

makanan. lingkar perut berbanding terbalik dengan

Pada penelitian ini menunjukkan kadar HDL. Beberapa mekanisme

tidak ada hubungan antara lingkar perut penurunan kadar HDL terhadap

dengan kolesterol seperti pada penelitian peningkatan lingkar perut ini telah

Indradewa menunjukkan tidak ada korelasi dijelaskan dengan melalui beberapa teori

lingkar perut dengan kolesterol dan kadar antara lain Pada keadaan

LDL (25)(26). Kolesterol yang tinggi tidak hipertrigliseridemia, terjadi penurunan

selalu dipengaruhi oleh obesitas, tetapi kadar HDL dan peningkatan katabolisme

lebih dipengaruhi pada konsumsi makanan HDL. Hipertrigliseridemia menyebabkan

yang banyak mengandung kolesterol seperti CETP lebih banyak memediasi transfer

mengkonsumsi daging, jeroan, dan telur trigliserida ke HDL dibandingkan ke

yang dapat meningkatkan kadar kolesterol lipoprotein yang kaya trigliserida seperti

dalam darah karena di dalam makanan VLDL dan kilomikron. Pemindahan

seperti daging, jeroan, dan telur terdapat trigliserida ke HDL tersebut menyebabkan

kandungan kolesterol yang cukup tinggi terbentuknya HDL berukuran besar yang

(27). Penelitian ini waktu makan setiap merupakan substrat ideal untuk enzim

subyek tidak dibatasi karena kolesterol dan lipase hati sehingga pengeluaran HDL

67 | ISSN: 2721-2882
melalui hati meningkat dan kadar HDL Pada keadaan resistensi insulin

menurun (30). terjadi peningkatan sekresi trigliserida (TG)

Pada penelitian ini didapatkan oleh hati yang dapat disebabkan oleh

bahwa kejadian prediabetes meningkat peningkatan sintesis TG oleh hati.

seiring meningkatnya kadar kolesterol. Hal Resistensi insulin menyebabkan defisiensi

ini sesuai dengan studi Zarmal et al. yang insulin relatif, yang selanjutnya

menunjukkan hubungan penurunan fungsi meningkatkan lipolisis lemak jaringan

sel beta pankreas dengan kenaikan kadar adiposa menghasilkan asam lemak bebas

kolesterol. Homeostasis kolesterol dan gliserol yang selanjutnya diambil oleh

merupakan hal fundamental terkait dengan hati. Asam lemak bebas yang berlebih

fungsi sekresi insulin sel β, akumulasi digunakan untuk sintesis TG yang tidak

kolesterol berlebihan pada sel β dapat seluruhnya dapat digunakan untuk oksidasi

menimbulkan lipotoksisitas yang beta, sehingga menyebabkan peningkatan

menginduksi hiperglikemia, mengurangi sintesis TG oleh hati.Dengan demikian,

sekresi insulin, menyebabkan disfungsi sel terdapat pengaruh resiprokal dislipidemia

β dan mengurangi massa sel β. Beberapa terhadap fungsi sel β dan sebaliknya

penelitian menunjukkan bahwa orang-orang disfungsi sel β terhadap metabolisme lipid.9

dengan diabetes atau prediabetes memiliki Beberapa studi in vivo dan in vitro

nilai kolesterol total lebih tinggi jika menunjukkan bahwa hipertrigliseridemia

dibandingkan individu dengan toleransi mengganggu sekresi insulin yang diinduksi

glukosa normal. Disfungsi sel β memiliki glukosa melalui siklus glukosa-asam lemak,

karakteristik berupa ketidakmampuan oksidasi asam lemak menghambat oksidasi

mengangkut glukosa ke sel β melalui glukosa dengan menurunkan aktivitas

glucose transporter 2 atau menstimulasi piruvat dehidrogenase (PDH) dan

sintesis insulin, mengakibatkan meningkatkan aktivitas PDHkinase. Selain

menurunnya sekresi insulin yang itu, peningkatan nilai TG menginduksi

distimulasi glukosa.

68 | ISSN: 2721-2882
apoptosis sel β dengan cara meningkatkan Keterbatasan Penelitian ini metode

nilai keramid dan nitrit oksida. yang dilakukan adalah cross sectional

Roehrich, et al. melaporkan bahwa sebaiknya untuk dilakukan penelitian lebih

nilai LDL tinggi (>6 mmol/L) menginduksi lanjut dengan menggunakan metode

apoptosis sel β(31). HDL memiliki peran penelitian cohort untuk mengetahui

dalam homeostasis glukosa. Terdapat hubungan lingkar perut dengan profil lipid.

hipotesis bahwa abnormalitas HDL dapat Penelitian selanjutnya sebaiknya harus

menurunkan perlindungan sel β pankreas lebih diperhatikan variabel perancu (genetik,

dari stres oksidatif, apoptosis, inflamasi dan stres, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit).

akumulasi kolesterol. Studi in vitro

menunjukkan bahwa HDL melindungi sel β KESIMPULAN

pankreas dari apoptosis dan memiliki efek Tidak terdapat hubungan yang

anti-oksidatif (menghambat LDL signifikan antara lingkar perut dengan

teroksidasi, yang dapat menyebabkan kadar kolesterol total. Terdapat hubungan

gangguan terhadap insulin). Namun, pada positif yang signifikan antara lingkar perut

penelitian ini tidak didapatkan hubungan dengan kadar trigliserida. Terdapat

signifikan antara TG, LDL dan HDL hubungan negatif yang signifikan antara

dengan kejadian prediabetes.. Alasan lingkar perut dengan kadar HDL Tidak

spesifiknya saat ini belum diketahui, namun terdapat hubungan yang signifikan antara

diduga bahwa HDL mungkin baru memiliki lingkar perut dengan kadar LDL Terdapat

peranan penting dalam melindungi sel β hubungan yang signifikan antara kadar

pankreas pada tahap lanjut penyakit, yaitu kolesterol dengan kejadian prediabetes.

pada toleransi glukosa terganggu atau DM Tidak terdapat hubungan yang signifikan

tipe 2. Karena itu perlu penelitian lebih antara lingkar perut, kadar trigliserida,

lanjut untuk menilai hubungan HDL dan HDL, LDL dengan kejadian prediabetes.

fungsi sel β pankreas pada individu dengan DAFTAR PUSTAKA

toleransi glukosa normal. 1. WHO. WHO | Obesity and overweight.

69 | ISSN: 2721-2882
World Heal Organ Media Cent Fact Sheet Coronary Severity and Cardiovascular
No 311 [Internet]. 2012;1–2. Available Outcomes. 2018;(167).
from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets 12. Lamha H, Bonfante M, Novaes M, Marcon
/fs311/en/#.U2gDIH5zIZ4.mendeley LM, Andrade C, Oliveira H De, et al.
Prediabetes : Clinical Relevance of an
2. Penelitian Badan, Kesehatan dan Important Risk Marker. 2001;5–10.
Pengembangan. RISET KESEHATAN
DASAR. 2013; 13. Carolina INN. TYPE 2 DIABETES.
2017;(May):2016–7.
3. Veghari G, Sedaghat M, Maghsodlo S,
Banihashem S, Moharloei P, Angizeh A, et 14. Kim S, Kim D. Alcoholism and Diabetes
al. The association between abdominal Mellitus. 2012;108–15.
obesity and serum cholesterol level. Int J
Appl Basic Med Res [Internet]. 15. Maddatu J, Anderson-baucum E, Evans-
2015;5(2):83. Available from: molina C, Physiology I. HHS Public
http://www.ijabmr.org/text.asp?2015/5/2/8 Access. 2018;(317):101–7.
3/157150
16. Stuart CA, Howell MEA, Cartwright BM,
4. Pan S, Yu ZX, Yi-Tong M, Liu F, Yang Mccurry MP, Lee ML, Ramsey MW, et al.
YN, Xiang M, et al. Appropriate body Insulin resistance and muscle insulin
mass index and waist circumference receptor substrate-1 serine
cutoffs for categorization of overweight hyperphosphorylation. 2014;2:1–8.
and central adiposity among Uighur adults
in Xinjiang. PLoS One. 2013;8(11). 17. Wang J, Wu Y, Ning F, Zhang C, Zhang D.
The Association between Leisure-Time
5. Gaal LF Van, Mertens IL, Block CE De. Physical Activity and Risk of Undetected
Mechanisms linking obesity with Prediabetes. 2017;2017.
cardiovascular disease.
2006;444(December):875–80. 18. Khan MZ. Mechanism linking diabetes
mellitus and obesity. 2014;587–91.
6. Brunzell JD, Hokanson JE. Dyslipidemia
of central obesity and insulin resistance. 19. Kumagai E, Adachi H, Jacobs DR, Hirai Y,
Diabetes Care. 1999;22(16):C10–3. Enomoto M, Fukami A, et al. Plasma
Aldosterone Levels and Development of
7. Haghighatdoost F, Amini M, Feizi A, Iraj Prospective Study in a General Population.
B. Are body mass index and waist 2011;
circumference significant predictors of
diabetes and prediabetes risk : Results 20. Wu Y, Ding Y, Tanaka Y, Zhang W. Risk
from a population based cohort study. Factors Contributing to Type 2 Diabetes
2017;8(7):365–73. and Recent Advances in the Treatment and
Prevention. 2014;11.
8. Razi SM, Manish G, Keshav GK, Sukriti
K, Gupta A. Site or Size of Waist 21. Suastika K, Dwipayana P. Age is an
Circumference, Which one is More Important Risk Factor for Type 2 Diabetes
important in Metabolic Syndrome? Int J Mellitus and Cardiovascular Diseases.
Med Public Heal. 2016;6(2):69–72. 2020;

9. Bray GA. Medical consequences of 22. Garber AJ, Handelsman Y, Einhorn D,


obesity. J Clin Endocrinol Metab. Bergman DA, Bloomgarden ZT, Fonseca
2004;89(6):2583–9. V, et al. ACE / AACE Consensus
Statement Diagnosis and Management of
10. Guyton AC. Textbook of Medical Prediabetes in the Continuum of
Physiology. 11th ed. Pennsylvania: Hyperglycemia — When Do the Risks of
Elsevier Saunders; 2010. Diabetes Begin ? A Consensus Statement
From the American College of
11. Liu H, Cao Y, Li S, Guo Y, Zhu C, Wu N, Endocrinology and the American
et al. Impacts of Prediabetes Mellitus Association of Clinical Endo.
Alone or Plus Hypertension on the 2008;14(7):933–46.

70 | ISSN: 2721-2882
23. Bansal N. Prediabetes diagnosis and 28. Chen HJ, Chuang SY, Chang HY, Pan
treatment : A review. 2015;6(2):296–303. WH. Energy intake at different times of
the day: Its association with elevated total
24. Kurdanti W, Suryani I, Syamsiatun NH, and LDL cholesterol levels. Nutr Metab
Siwi LP, Adityanti MM, Mustikaningsih D, Cardiovasc Dis [Internet].
et al. Faktor-faktor yang mempengaruhi 2019;29(4):390–7. Available from:
kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi https://doi.org/10.1016/j.numecd.2019.01.
Klinik Indonesia. 2015;11(04):179–90. 003

25. Indradewa F. Hubungan antara Kadar 29. Ozturk MA. Association between
Kolesterol total dengan Lingkar Perut, cardiovascular risk factors and triglyceride
IMT dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul. to high-density lipoprotein ratio: a single-
2007; center experience. Arch Med Sci -
Atheroscler Dis. 2019;4(1):196–200.
26. Kristanti TY, Rusjianto, Kurniawan A.
Hubungan IMT, Lingkar Pinggang, 30. Priyantono R, Tejoyuwono AAT,
Konsumsi Lemak Dengan Kadar LDL Novianry V. Hubungan antara Lingkar
Pasien Penyakit Jantung Di RSUD Perut dan Kadar HDL menggunakan
Sukoharjo. 2019;3(November):55–64. Metode Presipitasi pada Pegawai Pria
Satpol PP di Kota Pontianak tahun 2013.
27. Nugraha A. HUBUNGAN INDEKS 2015;1:114–26.
MASSA TUBUH DENGAN KADAR
KOLESTEROL TOTAL PADA GURU 31. Roehrich ME, Mooser V, Lenain V, Herz J,
DAN KARYAWAN SMA Nimpf J, Azhar S, et al. Insulin-secreting
MUHAMMADIYAH 1 DAN 2 β-cell dysfunction induced by human
SURAKARTA. Skripsi. 2014; lipoproteins. J Biol Chem.
2003;278(20):18368–75.

71 | ISSN: 2721-2882

Anda mungkin juga menyukai