id
Artikel Penelitian
Abstrak
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada orang dewasa, salah satunya
adalah pola makan. Makanan dapat memicu kenaikan atau penurunan tekanan darah. Penelitian
ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan pola makan dengan tekanan darah.
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang bertempat tinggal di Padang Pariaman, Padang,
Solok dan Padang Panjang. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan jumlah
sampel 250 orang. Pengumpulan data responden dilakukan dengan wawancara dan pengukuran
tekanan darah. Analisis statistic yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa 20% responden menderita hipertensi. Uji korelasi Spearman
menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi lemak dengan tekanan darah sistolik (p<0,05).
Sementara konsumsi lemak dengan tekanan darah diastolik tidak menunjukkan adanya
hubungan (p>0,05). Konsumsi kalori, vitamin C dan kalsium juga tidak menunjukkan hubungan
dengan tekanan darah (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah walaupun tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara pola makan lemak, kalori, vitamin C dan kalsium dengan
tekanan darah, tapi ada kecenderungan terdapat korelasi yang negatif. Diperlukan penelitian
lebih lanjut dengan memperhitungkan faktor resiko lain yang mempengaruhi tekanan darah.
Kata kunci: Pola makan, lemak, kalori, vitamin C, kalsium, tekanan darah
Abstract
There are many factors that have correlation with blood pressure in adult, one of them is food
intake. Food can leads the blood pressure to increase or decrease. The objective of the study
aims to further investigation the correlation of food intake with the blood pressure.The research
was conducted to the people who live in Padang Pariaman, Padang, Solok and Padang Panjang.
This research was a cross-sectional study with 250 subject of people. Data collection had done
through the interview and measurement of blood. The statistical analysis was Spearman
correlation test.The result of this research found that 20% of respondent was categorized into
Hypertension. Spearman correlation test showed that there’s a relation between fat intake and
systolic blood pressure (p<0,05). While there’s no relation between fat intake and diastolic blood
pressure (p>0,05). The intake of calorie, vitamine C and calcium showed no relation too with
blood pressure (p>0,05). The conclusion of this research is eventhough there was no relationship
between intake of fat, calorie, vitamine C and calcium with blood pressure, but they have a
negative correlation. There is a need to make same research about this topic with another risk
factor that influence blood pressure.
Keywords: Food intake, fat, calorie, vitamine C, calcium, blood pressure
Afiliasi Penulis : 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, 2. Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas, 3. Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Korespondensi : Miftah Nur
Andamsari. Email: miftahna18@gmail.com Telp: 0817180591
20
MKA, Volume 38, Nomor 1, Jan-Apr 2015 http://junalmka.fk.unand.ac.id
terendah adalah 637,90 kcal dan semakin rendah tekanan sistolik. Hasil
tertinggi adalah 3417,50 kcal. Konsumsi uji statistik didapatkan ada hubungan
Vitamin C responden 57,35 29,53 mg, antara konsumsi lemak dengan tekanan
dengan konsumsi vitamin C terendah darah sistolik (p=0,029). Sementara itu,
adalah 5,70 mg, dan tertinggi adalah hubungan konsumsi lemak dengan te-
199,20 mg. Konsumsi Kalsium rata-rata kanan diastolik menunjukkan kekuatan
201,26 105,33 mg, dengan konsumsi hubungan yang lemah (r = -0,074) dan
kalsium terendah adalah 22,20 mg dan berpola negatif. Hasil uji statistik
tertinggi adalah 1097,00 mg (Tabel 3). didapatkan tidak ada hubungan antara
konsumsi lemak dengan tekanan darah
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan diastolik (p = 0,244) (Tabel 4).
Umur, Jenis Kelamin dan Tingkat Pen- Hubungan konsumsi kalori
didikan dengan tekanan sistolik menunjukkan
Karakteristik Frekuensi % kekuatan hubungan yang lemah (r = -
Umur
< 40 tahun 60 24
0,088) dan berpola negatif. Hasil uji
≥ 40 tahun 190 76 statistik didapatkan tidak ada hubungan
antara konsumsi kalori dengan tekanan
Jenis Kelamin darah sistolik (p = 0,165). Sementara itu,
Laki-laki 40 16 hubungan konsumsi kalori dengan
Perempuan 210 84
tekanan diastolik menunjukkan kekuatan
Pendidikan hubungan yang lemah (r = -0,032) dan
Tidak Sekolah 30 12 berpola negatif. Hasil uji statistik
Tamat SD/MI 53 21,2 didapatkan tidak ada hubungan antara
Tamat SMP 33 13,2 konsumsi kalori dengan tekanan darah
Tamat SMA 99 39,6
Tamat AK/PT 35 14 diastolik (p = 0,610) (Tabel 4).
Hubungan konsumsi vitamin C
dengan tekanan sistolik menunjukkan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tekanan
Darah Responden kekuatan hubungan yang lemah (r = -
Kelompok f Mean Median SD Min Max 0,054) dan berpola negatif. Hasil uji
statistik didapatkan tidak ada hubungan
Sistolik 250 128,90 120,0 22,02 90,00 210,00 antara konsumsi vitamin C dengan
Diastolik 250 81,18 80,00 11,24 60,00 120,00 tekanan darah sistolik (p = 0,398).
Sementara itu, hubungan konsumsi
vitamin C dengan tekanan diastolik me-
Tabel 3. Konsumsi Lemak, Kalori, Vitamin nunjukkan kekuatan hubungan yang
C, dan Kalsium Responden lemah (r = -0,041) dan berpola negatif.
Konsumsi F Mean Median SD Min Max
Hasil uji statistik didapatkan tidak ada
Lemak 250 40,29 37,05 19,78 5,10 112,60 hubungan antara konsumsi vitamin C
(gram) dengan tekanan darah diastolik (p =
Kalori 250 1597,5 1532,1 493,6 637,9 3417,5 0,514) (Tabel 4).
(kcal)
Hubungan konsumsi kalsium
Vitamin C 250 57,35 53,25 29,53 5,70 199,20
(mg) dengan tekanan sistolik menunjukkan
Kalsium 250 201,26 186,40 105,3 22,20 1097,0 kekuatan hubungan yang lemah (r = -
(mg) 0,083) dan berpola negatif. Hasil uji
statistik didapatkan tidak ada hubungan
Hubungan konsumsi lemak de- antara konsumsi kalsium dengan teka-
ngan tekanan sistolik menunjukkan nan darah sistolik (p = 0,189). Semen-
kekuatan hubungan yang lemah (r = - tara itu, hubungan konsumsi kalsium
0,138) dan berpola negatif, artinya se- dengan tekanan diastolik menunjukkan
makin tinggi konsumsi lemak maka kekuatan hubungan yang lemah (r = -
23
MKA, Volume 38, Nomor 1, Jan-Apr 2015 http://junalmka.fk.unand.ac.id
0,053) dan berpola negatif. Hasil uji C dengan tekanan darah diastolik (p =
statistik didapatkan tidak ada hubungan 0,514) (Tabel 4). Hal ini sejalan dengan
antara konsumsi kalsium dengan hasil penelitian Darmasari tahun 2010
tekanan darah diastolik (p = 0,403) yaitu pada uji bivariat didapatkan tidak
(Tabel 4). ada hubungan yang signifikan antara
konsumsi vitamin C dengan tekanan da-
Tabel 4. Hubungan Konsumsi Lemak, rah sistolik dengan p=0,154 (p>0,05).15
Kalori, Vitamin C, dan Kalsium dengan Hasil uji statistik didapatkan tidak
Tekanan Darah ada hubungan antara konsumsi kalsium
dengan tekanan darah diastolik (p =
Sistolik Diastolik 0,403) (Tabel 4). Hal ini sejalan dengan
Konsumsi
r p r p
Lemak -0,138 0,029 -0,074 0,244
hasil penelitian Kiptiyah tahun 2007 yaitu
pada uji bivariat didapatkan tidak ada
Kalori -0,088 0,165 -0,032 0,610 hubungan yang signifikan antara
konsumsi kalsium dengan tekanan darah
Vitamin C -0,054 0,398 -0,041 0,514 sistolik dengan p=0,108 (p>0,05). Tidak
adanya pengaruh kalsium terhadap
Kalsium -0,083 0,189 -0,053 0,403
tekanan darah ini disebabkan karena
terlalu rendahnya konsumsi makanan
Terdapat 2 jenis lemak dalam ma- yang kaya akan kalsium.16
kanan, yaitu lemak jenuh dan lemak tak
jenuh. Lemak jenuh inilah yang me- SIMPULAN
ningkatkan kadar kolesterol dan trigli- Rerata pola konsumsi responden
serida. Sebaliknya, lemak tak jenuh ber- per hari untuk Lemak sebesar 40,29
manfaat menurunkan kadar kolesterol gram, Kalori 1597,48 kcal, Vitamin C
dalam darah.12 57,35 mg, dan Kalsium 201,26 mg. Re-
Dalam penelitian sebelumnya, rata tekanan darah responden untuk
ternyata semakin banyak orang Minang tekanan darah sistolik adalah 128,90
mengkonsumsi kelapa, semakin banyak mmHg (SD 22,02 mmHg), tekanan
pula konsumsi ikannya. Konsumsi ikan darah diastolik adalah 81,18 mmHg (SD
sangat penting dalam mencegah 11,24 mmHg) dan 20% responden
terjadinya aterosklerosis. Asam lemak tergolong ke dalam hipertensi. Terdapat
omega 3 eicosapentaenoic acid (EPA) hubungan yang bermakna antara
dan docosahexaenoic acid (DHA) dari konsumsi lemak dengan tekanan darah
ikan terbukti menurunkan VLDL (very sistolik, namun tidak terdapat hubungan
low density lipoprotein), menghambat dengan tekanan darah diastolik. Tidak
produksi tromboksan, meningkatkan sin- terdapat hubungan yang bermakna
tesa prostaksilin, menurunkan viskositas antara konsumsi kalori dengan
darah dan trombosis sehingga meng- tekanan darah. Tidak terdapat hubungan
halangi pengerasan pembuluh darah yang bermakna antara konsumsi vitamin
yang menjadi resiko terjadinya penyakit C dengan tekanan darah. Tidak terdapat
kardiovaskuler.13 hubungan yang bermakna antara kon-
Banyaknya kalori yang masuk sumsi kalsium dengan tekanan darah.
akan berkaitan dengan depot jaringan
lemak tubuh, berarti bahwa pemasukan DAFTAR RUJUKAN
kalori yang lebih atau kurang akan
mengakibatkan bertambahnya atau ber- 1. Kasiman S. Pengaruh makanan pada
sindrom metabolik. Jurnal Kardiologi
kurangnya jaringan lemak.14 Indonesia. 2011; 32:24-6.
Hasil uji statistik didapatkan tidak 2. Feryadi R. Hubungan profil lipid dengan
ada hubungan antara konsumsi vitamin kejadian hipertensi pada masyarakat etnik
24
MKA, Volume 38, Nomor 1, Jan-Apr 2015 http://junalmka.fk.unand.ac.id
25