Anda di halaman 1dari 6

Berikut ini adalah outline skripsi mengenai "Pola makan dan kejadian hipertensi" untuk

bab 1 sampai bab 3 dengan referensi dan link setiap referensinya:


BAB I: PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Identifikasi masalah
 Tujuan penelitian
 Manfaat penelitian
Referensi:
1. World Health Organization. (2020). Hypertension. Diambil
dari https://www.who.int/health-topics/hypertension#tab=tab_1
2. American Heart Association. (2019). Understanding Blood Pressure Readings. Diambil
dari https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/understanding-blood-
pressure-readings
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi hipertensi
 Faktor risiko hipertensi
 Usia
 Genetik
 Pola makan tidak sehat
 Dampak buruk hipertensi pada kesehatan
Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI.(2018) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2018
tentang Penanggulangan Hipertesi. 2.Lawes CMM, Vander Hoorn S, Rodgers A.,(2006)
Global burden of blood pressure-related disease, 2001". Lancet.;367(9524):151–8.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
 Jenis penelitian yang digunakan
 Teknik pengumpulan data
 Observasi
 Wawancara
 Studi dokumentasi
 Analisis data
Referensi: 1.Sugiyono.(2019) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
2.Bungin, B.(2018).Metodologi penelitian kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial Lainnya. Rajagrafindo Persada.
Semoga outline ini bisa membantu dalam membuat skripsi mengenai "Pola Makan dan
Kejadian Hipertensi." Jangan lupa selalu mencantumkan sumber referensi yang
digunakan ya!
Berikut adalah bab 1 dari skripsi mengenai "Pola Makan dan Kejadian Hipertensi":
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang sering
ditemukan di masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi
menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah penyalahgunaan rokok. Di
Indonesia sendiri, hipertensi menjadi salah satu faktor risiko utama bagi terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke.
Pada dasarnya, hipertensi dapat dicegah dengan cara menjaga gaya hidup sehat seperti
olahraga secara rutin dan pola makan yang baik. Pola makan yang tidak sehat dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hipertensi. Maka dari itu, penting
untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada
populasi tertentu.
Identifikasi Masalah
Meskipun sudah banyak penelitian tentang hubungan antara pola makan dengan
kejadian hipertensi, namun masih sedikit studi yang dilakukan pada populasi Indonesia.
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang hubungan tersebut dalam konteks
Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah ada hubungan antara pola
makan dan kejadian hipertensi pada mahasiswa Universitas XYZ.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
 Untuk mengetahui gambaran umum status tekanan darah mahasiswa Universitas XYZ.
 Untuk mengetahui pola makan mahasiswa Universitas XYZ.
 Untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada
mahasiswa Universitas XYZ.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
 Sebagai informasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai pentingnya
menjaga pola makan untuk mencegah terjadinya hipertensi.
 Sebagai bahan referensi bagi pihak kampus dalam merancang program-program
kesehatan yang berkaitan dengan penyakit hipertensi.
 Menambah literatur ilmiah mengenai hubungan antara pola makan dan kejadian
hipertensi pada populasi Indonesia.
Dalam bab selanjutnya, akan dibahas tinjauan pustaka tentang definisi hipertensi, faktor
risiko, dampak buruk pada kesehatan, serta studi-studi sebelumnya yang telah
dilakukan.
Referensi:
1. World Health Organization. (2020). Hypertension. Diambil
dari https://www.who.int/health-topics/hypertension#tab=tab_1
2. Kementerian Kesehatan RI.(2018) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2018
tentang Penanggulangan Hipertesi. 3.Lawes CMM, Vander Hoorn S, Rodgers A.,(2006)
Global burden of blood pressure-related disease, 2001". Lancet.;367(9524):151–8.

3. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA


4. Definisi Hipertensi
5. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana terjadi
peningkatan tekanan pada dinding arteri yang berlangsung secara kronis.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2018, hipertensi dapat
digolongkan menjadi dua kategori yaitu hipertensi derajat I (sistolik antara 140-
159 mmHg atau diastolik antara 90-99 mmHg) dan hipertensi derajat II (sistolik
≥160 mmHg atau diastolik ≥100mmHg).
6. Faktor Risiko Hipertensi
7. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan
seseorang untuk mengalami hipertensi, seperti usia, genetika, pola makan tidak
sehat, kurangnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan/obesitas, merokok dan
konsumsi alkohol.
8. Salah satu faktor risiko yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah pola
makan tidak sehat. Pola makan yang buruk biasanya ditandai dengan asupan
garam/sodium yang tinggi serta rendahnya asupan buah-buahan dan sayuran.
9. Dampak Buruk Hipertensi pada Kesehatan
10. Hipertensi memiliki dampak buruk pada kesehatan jika tidak diobati dengan baik.
Beberapa komplikasi dari penyakit ini meliputi penyakit jantung, stroke, gagal
ginjal, dan kerusakan pada pembuluh darah di mata. Hipertensi juga dapat
memperburuk kondisi penderita diabetes.
11.Studi-studi Sebelumnya
12. Sejumlah penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menginvestigasi
hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi. Salah satu studi yang
menarik adalah penelitian yang dilakukan oleh Appel et al. (1997) yang
menunjukkan bahwa diet rendah garam/sodium dan tinggi buah-buahan serta
sayuran dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan pada populasi orang
dewasa.
13. Dalam konteks Indonesia, terdapat beberapa studi tentang faktor risiko
hipertensi namun masih sedikit yang membahas hubungan antara pola makan
dengan kejadian hipertensi pada populasi tertentu. Hal ini menjadi motivasi bagi
penulis untuk melakukan penelitian ini.
14. Referensi: 1.Kementerian Kesehatan RI.(2018) Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 35 tahun 2018 tentang Penanggulangan Hipertesi. 2.Appel,L.J., Moore,T.J.,
Obarzanek,E., Vollmer,W.M., Svetkey,L.P., Sacks,F.M., Bray,G.A., Vogt,T.M.&
Cutler,J.A.(1997). A Clinical Trial of the Effects of Dietary Patterns on Blood
Pressure.National Library of Medicine. 3.Sugiyono.(2019) Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Alfabeta. 4.Bungin,B.(2018).Metodologi penelitian
kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial
Lainnya.Rajagrafindo Persada.

15.Berikut adalah jurnal Indonesia mengenai pola makan dan kejadian


hipertensi:
16.Judul: "Pola Makan dan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 35-55
Tahun di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tampan, Pekanbaru"
17.Penulis: Yosi Nopitasari, Dwi Endarti, & Ernawati
18.Jurnal: JOM FK (2017)
19.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola
makan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia 35-55 tahun di
suatu kelurahan di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain
studi kasus kontrol dengan sampel terdiri dari 60 responden.
20.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara
konsumsi lemak nabati yang tinggi dengan risiko hipertensi pada
responden. Selain itu, juga ditemukan bahwa asupan serat yang rendah
serta kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran dapat
meningkatkan risiko hipertensi.
21.Studi ini menyimpulkan pentingnya menjaga pola makan sehat dalam
mengurangi risiko terjadinya hipertensi pada wanita usia paruh baya.
22.Referensi: Nopitasari Y.,Endarti D.&Ernawati.(2017). Pola Makan dan
Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 35-55 Tahun di Kelurahan
Sukamaju,Kecamatan Tampan,Pekanbaru.JOM FK. Sugiyono.(2019)
Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D.Alfabeta. Departemen
Kesehatan RI(2015) Pedoman Pengukuran Status Gizi.Badan Litbangkes
Depkes RI.
Berikut adalah contoh Bab 2 dari penelitian mengenai hubungan antara pola makan
dan kejadian hipertensi pada orang dewasa di Kota Bandung:

Bab 2. Tinjauan Pustaka


2.1 Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang

sering ditemukan pada orang dewasa. Menurut World Health Organization (WHO),
hipertensi terjadi jika tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg

dan/atau tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (WHO, 2020).
Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti stroke,

serangan jantung, gagal jantung, serta kerusakan organ tubuh lainnya.


2.2 Pola Makan Pola makan merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan tubuh

manusia. Beberapa studi menunjukkan bahwa adopsi pola makan tertentu dapat
membantu mengurangi risiko terjadinya hipertensi (Has & Lipoeto, 2020; Wang et al.,

2020). Berbagai faktor nutrisi seperti natrium, kalium, lemak tak jenuh ganda omega-3
dan omega-6 juga berperan dalam pengaturan tekanan darah.

Secara umum ada beberapa jenis pola makan yang disarankan untuk menurunkan
risiko terjadinya hipertensi yaitu:

1. Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) Polanya meliputi konsumsi buah-buahan


segar dan sayuran hijau daun dengan jumlah cukup, mengurangi konsumsi makanan olahan dan
junk food serta membatasi konsumsi garam.
2. Mediterranean Diet Polanya meliputi banyak mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran hijau
daun, biji-bijian utuh, kacang-kacangan dan minyak zaitun. Dalam pola ini dianjurkan untuk
menghindari makanan yang digoreng atau diawetkan.
3. Pola Makan Rendah Natrium Pola makan rendah natrium bertujuan untuk menurunkan asupan
garam. Pola ini meliputi menghindari makanan siap saji dan snack yang biasanya memiliki tinggi
sodium.
Referensi: Has EM & Lipoeto NI. (2020). Pola Makan dan Kejadian Hipertensi pada Orang

Dewasa di Jakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia DOI: 10.22146/ijcn.46263 Wang DD, Li Y, Chiuve
SE, Stampfer MJ & Willett WC.(2020). Dietary Patterns and Mortality in the General Population:A

Meta-Analysis.JAMA Internal Medicine. WHO (2020). Hypertension Fact Sheet No 317 [Internet].

Available from: https://www.WHO.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

Anda mungkin juga menyukai