Anda di halaman 1dari 4

POLA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI

Nadita Choirunnisa Gumanti


Email: naditachoirunnisa21@gmail.com
Program Studi D-III Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Riau

PENDAHULUAN
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan menjadi salah
satu penyebab kematian orang banyak. Hipertensi ini merupakan penyakit yang tidak
menular karena hipertensi tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular ini
merupakan penyakit kronis yang tidak bisa ditularkan ke orang lain. Hipertensi ini masih
menjadi masalah kesehatan yang prihatin di Indonesia saat ini. Hal ini terjadi secara umum
disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan. Hipertensi
didefinisikan sebagai rata-rata tekanan sistolik ≥140 mmHg, dan tekanan darah diastolik
yaitu ≥90 mmHg. Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi
adalah tekanan darah yang ≥140/90 mmHg dengan dua kali pengukuran.

Data yang dikeluarkan oleh WHO (2018) menunjukkan bahwa sekitar 26,4%
penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.
Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang, termasuk
Indonesia. Diperkirakan bahwa sekitar 25% dari populasi orang dewasa di dunia mengalami
hipertensi, dan akan cenderung meningkat 29% pada tahun 2025.
Oleh sebab itu masyarakat yang kurang akan mempengaruhi sikap dan tindakan untuk
mengendalikan penyakit hipertensi yang diderita terutama dalam perilaku menjalankan pola
hidup yang sehat. Pola hidup yang sehat dapat dimulai dengan melakukan aktivitas fisik,
mengurangi konsumsi asupan garam, membatasi makanan yang mengandung santan dan
makanan dengan lemak jenuh yang tinggi.
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka tujuan penulisan artikel
ini untuk menjelaskan apa itu hipertensi, menguraikan penyebab hipertensi, menjelaskan
kebiasaan penderita hipertensi, dan menguraikan cara pencegahan hipertensi.
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi dimana terjadinya meningkatnya tekanan darah di


dalam arteri. Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh satu atau beberapa faktor yang
berisiko tidak berjalan dengan semestinya dalam mempertahankan keadaan tekanan darah
yang normal. Peningkatan tekanan darah yang dapat berlanjut pada gangguan sistem
organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner, gangguan pembuluh darah
jantung dan gangguan otot jantung (Azizah, Hartanti, & Rita, 2016).
2. Penyebab Hipertensi
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan penyebabnya yaitu
hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi merupakan
salah satu silet killer yang berperan dalam kematian banyak orang karena komplikasinya
dengan penyakit berbahaya lainnya seperti stroke, serangan jantung dan gagal ginjal.
Hipertensi juga dapat membuka peluang dua kali lebih besar bagi penderitanya untuk
mengalami penyakit stroke, enam kali lebih besar untuk mengalami penyakit serangan
jantung, dan lima kali lebih besar kemungkinan meninggal karena komplikasi dengan
gagal jantung (Situmorang, 2019).
3. Kebiasaan Penderita Hipertensi
Kebiasan penderita hipertensi dapat berupa pola makan yang mana pola makan ini
dapat mempengaruhi Kesehatan terutama pada aspek pembuluh darah dan jantung.
Contoh kebiasaan kehidupan di Sumatera Barat atau Padang yaitu mengkonsumsi
makanan dengan tingkat kolesterol yang tinggi. Dimana masyarakat Padang memakan
makanan dengan santan yang banyak atau sering mengkonsumsi santan. Di samping itu
mereka juga sering mengkonsumsi daging, baik itu daging sapi, makanan dengan lemak
jenuh yang tinggi seperti otak, paru dan minyak. Sehingga masyarakat di Padang ini
sendiri memiliki potensi penderita hipertensi yang tinggi dibandingkan dengan kelompok
masyarakat lainnya. Selain itu pola diet juga mempengaruhi penderita hipertensi, dimana
kebiasaan makanan yang bertentangan dengan program gizi contohnya jarang
mengkonsumsi sayuran. Gaya hidup yang modern yang mengakibatkan kurangnya
aktivitas fisik dan kebiasaan hidup instan atau serba cepat seperti mengkonsumsi
makanan instan, menggunakan zat pengawet seperti natrium benzoate dan penyedap rasa
seperti MSG (Herwati, 2013).
4. Pencegahan Hipertensi
Hipertensi dapat dicegah mulai dari kebiasaan menyusui, menyusui dapat
menjadi salah satu pencegahan hipertensi karena berdasarkan Lembaga Kesehatan
nasional maupun internasional menyatakan bahwa Kesehatan pada anak juga
dipengaruhi oleh Kesehatan dari ibu. Selain itu juga terdapat beberapa Tindakan lain
dalam penurunan hipertensi ini seperti memodifikasi gaya hidup, menerapkan
perencanaan makan dengan baik seperti dengan Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH), membatasi asupan garam atau NACL dan mengurangi asupan
alcohol. Dimana DASH dianjurkan untuk pencegahan dan manajemen hipertensi
menggunakan prinsip mengkonsumsi buah dan sayuran serta susu rendah lemak dan
hasil olahnya serta kacang kacangan (Liliswanti & Dananda, 2016).

SIMPULAN DAN SARAN


Hipertensi merupakan kondisi adanya peningkatan tekanan darah dalam arteri.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan dengan
semestinya. Hipertensi terbagi atas dua yaitu primer dan sekunder. Hipertensi ini dapat
berperan dalam kematian banyak orang sebab hipertensi ini dapat berkomplikasi
dengan penyakit berbahaya lainnya. Kebanyakan penyebab penyakit hipertensi ini dari
pola makan dan gaya hidup masyarakat yang modern. Hipertensi dapat dicegah dimulai
dari kebiasaan menyusui, mengubah gaya hidup, serta menerapkan perencanaan
makanan dengan baik.
Sesuai dengan informasi yang telah disampaikan, maka masyarakat disarankan
untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit hipertensi ini. Masyarakat juga
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi santan dan juga daging, serta dianjurkan untuk
meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi konsumsi makanan siap saji.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Hartanti, R. D., & Rita. (2016, Agustus 28). Hubungan Antara Tingkat
Stress Dengan Kualitas Hidup Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonopringgo Pekalongan. Publikasi Ilmiah, p. 2.

Herwati. (2013, september). Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi


Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olahraga Di Padang Tahun 2011.
jurnal kesehatan masyarakat andalas, pp. 9-10.

Liliswanti, R., & Dananda, D. N. (2016). Upaya Pencegahan Hipertensi. jurnal


kedokteran universitas lampung, p. 52.

Situmorang, P. R. (2019, desember 18). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Hipertensi Pada Penderita Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum
Sari Mutiara Medan Tahun 2014. jurnal ilmiah keperawatan imelda, pp.
72-73.

Anda mungkin juga menyukai