Anda di halaman 1dari 10

Etika Keperawatan

DOSEN PENGAMPU :Magdalena, SST, M.Kes

Annisa Meylani : P032214401045


Fazel Bramantyarsa : P032214401054
Kiki Megawati : P032214401060
Nadita Choirunisa : P032214401066
Thalia Ariadna : P032214401080
Riza Hardika : P032214401073

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RIAU


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudulkan UU NO 36 TAHUN 2009 tentang kesehatan . Adapun tujuan
utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
Pengampu etika keperawatan . Makalah ini berisikan tentang UU no 36 tahun 2009 tentang
kesehatan

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Dosen Pengampu Ibuk Idayanti yang telat memberikan tugas makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, meningat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar makalah ini dapat lebih baik lagi
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 16 Febuari 2023


DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................................................5
2.1 Pengertian UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.............................................................5
2.2 Tujuan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan....................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan negara sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memiliki kewenangan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat dengan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu menyeluruh dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
Kesehatan merupakan faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Tidak dapat
dipungkiri setiap orang ingin hidup dalam keadaan yang sehat. Hal itu dikarenakan dengan
tubuh yang sehat secara jasmani dan rohani, manusia dapat hidup dan melakukan aktifitas
sehari-hari. Selain itu dengan tubuh yang sehat seseorang dapat meningkatkan kualitas
hidupnya baik secara sosial maupun ekonomi. Agar kesehatan setiap orang terjaga, negara
perlu ikut ambil bagian dalam mengatur, membina dan mengawasi.
Menurut Undang-Undang ( UU ) No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, yang
selanjutnya disebut UU Kesehatan, pengertian kesehatan adalah “keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah
sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan.
Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia, menurut perkembangan hukum
internasional hak asasi manusia, pemenuhan kebutuhan hak atas kesehatan yang menjadi
tanggung jawab pemerintah dalam setiap negara. Maka dari itu pemerintah setiap negara
berkewajiban memberikan hak kesehatan kepada rakyatnya seperti yang dijelaskan pada
pasal 14 sampai pasal 20 UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. Hal ini dikarenakan
kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan manusia sehingga menjadi
prioritas dalam pembangunan nasional suatu bangsa. Salah satu komponen kesehatan yang
sangat penting adalah tersedianya obat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan masyarakat.
Hal itu disebabkan karena obat digunakan untuk menyelamatkan jiwa, memulihkan atau
memelihara kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu uu no 36 tahun 2009 tentang kesehatan?
2. Apa tujuan UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan ?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan uu no 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Menjelaskan tujuan UU no 36 tentang kesehatan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan


sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan.

UU 36 tahun 2009 disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada
tanggal 13 Oktober 2009. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
diundangkan oleh Andi Matalatta, Menkumham RI dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 dan Penjelasan Atas Undang-Undang 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan ke dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063 pada tanggal 13 Oktober 2009 di Jakarta.ditampakkan pada lingkungan sosial –
kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial
(Alwisol, 2009: 7)

disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan adalah:

a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia d a n salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip
nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya
manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional;

C. bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat
Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan
negara;

d. bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam
arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan
tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat;
e. bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan, tuntutan, dan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga
perlu dicabut dan diganti dengan Undang- Undang tentang Kesehatan yang baru;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf


c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Kesehatan.

2.2 Tujuan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Asas dan Tujuan

Pasal 2
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
Pasal 3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa


Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional
tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
serta keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan
yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif,
partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa, serta pembangunan nasional.

Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya


berupa upaya penyembuhan penyakit, kemudian secara berangsur-angsur berkembang ke
arah keterpaduan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan mengikutsertakan
masyarakat secara luas yang mencakup upaya promotif , preventif, kuratif , dan
rehabilitatif yang bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Perkembangan ini
tertuang ke dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) pada tahun 1982 yang selanjutnya
disebutkan kedalam GBHN 1983 dan GBHN 1988 sebagai tatanan untuk melaksanakan
pembangunan Kesehatan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Setiap orang berkewajiban
menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik,
biologi, maupun sosial.
3.2 Saran
Sesuai dengan informasi yang telah di sampaikan, maka ada beberapa saran pada
tulisan ini, yaitu:
1. Menjaga pola hidup sehat
2. Menjaga pola makan yg sehat 4 sehat 5 sempurna
3. Menjaga lingkungan masyarakat, untuk hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA

Etika, P., Kesehatan, D. A. N. and Sarjana, S. (2016) ‘Terhadap Integritas Guru the Effect of
Ethic , Behaviour , and Personality on Teacher ’ S Integrity’, 1, pp. 379–393.

Firdaus, V. (2017) ‘Pelatihan kesehatan Bekerja Untuk Mengembangkan Kesehatan Dan


Motivasi Mahasiswastikes Bhaktialqodiri Jember’, Jurnal Terapan Abdimas, 2, p.
72. doi: 10.25273/jta.v2i0.978.

Komalasari, S. and Yuliani, T. (2020) ‘Pengembangan Kesehatan Mahasiswa untuk Era 5.0’,
Prosiding Seminar Nasional 2020 Fakultas Psikologi Umby, (2014), pp. 23–31.

Koswara (2010) Teori-Teori Kesehatan. Bandung: Eresco.

Anda mungkin juga menyukai