Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR DASAR ASURANSI KESEHATAN


“ Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) “

Dosen Pembimbing
Sri Oktarina, SKM, M.KM

OLEH
KELOMPOK 6

Gion Steven Prasetion (1910070120017)


Viona Petricia (2010070120022)
Refi Mariska (2010070120034)
Suci Septria Asmi (2010070120036)
Dini El Khaira Kafrawi (2010070120039)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT


karena berkah rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
kami untuk membuat makalah ini dengan baik serta tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN )“ ini
bisa diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga memudahkan kami
dalam menyelesaikan tantangan dan hambatan dalam membuat makalah ini. Oleh
karena itu, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebelumnya, kami sampaikan juga ucapan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing kami yaitu Ibuk Sri Oktarina, SKM, M.KM yang telah memberi
arahan kepada kami tentang hal – hal yang belum kami ketahui.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan – kekurangan mendasar
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap pembaca untuk memberikan
saran maupun kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Demikianlah dari kami, akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kepentingan kita bersama.

Padang, 5 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 5

1.4 Manfaat ........................................................................................................ 6

BAB II .................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN .................................................................................................... 7

2.1 Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) .................................................... 7

2.2 Asas SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ..................................... 8

2.3 Tujuan SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ................................. 8

2.4 Prinsip SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ................................. 9

2.5 Kepesertaan SJSN No. 40 Tahun 2004 .................................................... 10

2.6 Iuran SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 .................................. 12

2.7 Program SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004............................. 12

2.8 Manfaat Sistem Jaminan Sosial Nasional ............................................... 14

BAB III ................................................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15

3.2 Saran ........................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang meiliki keberagaman dalam berbagai
aspek kehidupan di masyarakatnya, baik itu suku, agama, bahasa, adat, maupun
ekonomi, dan derajat kesehatan. Ekonomi dan derajat kesehatan dalam
masyarakat merupakan dua aspek yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
Masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah cenderung sulit dalam
mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik, hal ini karena lebih kurang 80%
pendapatannya habis untuk kebutuhan pangan. Sebaliknya, masyarakat dengan
ekonomi atas hanya menghabiskan sekitar 20% pendapatannya untuk kebutuhan
pangan.
Masalah perekonomian dan kesehatan yang sejalan di Indonesia
menyebabkan banyaknya masalah kesehatan yang diderita masyarakat karena
ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, pemerintah harus mampu membangun strategi yang dapat
menanggulangi masalah kesehatan secara merata agar dapat mencapai tujuan
negara sesuai Pembukaan UUD 1945 dalam memajukan kesejahteraan umum.
Oleh karena itu, pemerintah membuat suatu kebijakan dalam menangulangi
masalah di masyarakat dengan membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN).
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan suatu sistem Jaminan
Sosial yang diberlakukan di Indonesia. SJSN diselenggarakan melalu Asuransi
Kesehatan Sosial yang bersifat wajib, berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar semua
penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Salah satu bagian
dari Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang dikembangkan di Indonesia adalah
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan tujuan menjamin tercapainya derajat
kesehatan yang merata di kalangan masyarakat.

4
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjamin status kesehatan
melalui Asuransi Kesehatan (Askes) yang di dalamnya terdapat pengelolaan
sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan beberapa pertimbangan
dilakukan perubahan pada tanggal 1 Januari 2014. Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang dulu dikelola oleh PT Asuransi Kesehatan berdasarkan UU
No. 24 Tahun 2011 diubah menjadi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
(BPJS) dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
merata di masyarakat Indonesia dengan strategi atau program yang lebih baik.
Oleh karena itu, Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang diatur melalui UU No.
40 Tahun 2004 merupakan sistem yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal di masyarakat Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Jamninan Sosial Nasional (SJSN)?
2. Bagaimana azas SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
3. Apa saja tujuan program SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
4. Bagaimana prinsip SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
5. Bagaimana kepesertaan SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
6. Bagaimana iuran SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
7. Apa saja program SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 ?
8. Bagaimana bentuk manfaat Sistem Jaminan Sosial Nasional ?

1.3 Tujuan
1) Menjelaskan pengertian Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
2) Mengidentifikasikan azas SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004.
3) Menguraikan tujuan SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004.
4) Mengemukakan prinsip SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004.
5) Mengidentifikasikan iuran dalam SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun
2004.
6) Menguraikan kepesertaan SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004.
7) Mengemukakan program – program SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun
2004
8) Mengidentifikasikan manfaat dari Sistem Jaminan Sosial Nasional.

5
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pemahaman dan merasa dihargai dan
tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat dengan golongan ekonomi
yang lebih baik atau mengilangkan kesenjangan yang ada dalam pelayanan
kesehatan.
1.4.2 Bagi Penulis
Sebagai bahan kajian dan penelitian, bahan diskusi mahasiswa,
untuk menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai program Sistem
Jaminan Sosial Nasional berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2004.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)


Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan
program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial.
Jaminan sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak yang
dapat diberikan melalui asuransi sosial. Asuransi sosial adalah suatu mekanisme
pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan
perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota
keluarganya.(Indonesia, 2003).
Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program negara yang bertujuan
memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui program SJSN, diharapakan setiap penduduk dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup yang layak. Sistem jaminan sosial nasional menjamin kesejahteraan
masyarakat, apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilangnya atau
berkurangnya pendapatan, karena menderita sakit, mengalami kecelakaan, kehilangan
pekerjaan, memasuki usia lanjut, atau pensiun. Sistem Jaminan Sosial Nasional
menjadi instrumen negara untuk mengalihkan risiko individu secara nasional dengan
dikelola sesuai asas dan prinsip-prinsip dalam undang-undang yang membahas
mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Selama kurang lebih 4 (empat) dekade, Indonesia telah menjalankan
beberapa program jaminan sosial, namun baru mencakup sebagian kecil
masyarakat. Sebagian besar rakyat belum memperoleh perlindungan yang
memadai. Di samping itu, pelaksanaan berbagai program jaminan social tersebut
belum mampu memberikan perlindungan yang adil dan memadai kepada para
peserta sesuai dengan manfaat program yang menjadi hak peserta. Sehubungan
dengan hal tersebut, dipandang perlu menyusun SJSN yang mampu
mensinkronisasikan penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan sosial yang
dilaksanakan oleh beberapa penyelenggara agar dapat menjangkau kepesertaan

7
yang lebih luas serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi setiap
peserta.(Jaminan & Nasional, n.d.)

2.2 Asas SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004


Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan asas
kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dimana ketiga asas tersebut dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan program dan hak peserta.(Indonesia, 2003)
1. Asas kemanusiaan berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat
manusia. Asas kemanusiaan menitikberatkan pada penghargaan hak asasi
manusia yang bertujuan agar terjadinya keadilan di masyarakat.
2. Asas manfaat merupakan asas yang bersifat operasional menggambarkan
pengelolaan yang efisien dan efektif. Asas manfaat menunjukkan adanya
kebermanfaatan dari sistem jaminana sosial nasional yang ditunjukkan
dengan pengelolaan yang efektif dan efisien dalam pelayanan.
3. Asas keadilan merupakan asas yang bersifat idiil. Landasan idiil adalah
ideologi dasar atau landasan yang menjadi pedoman dalam suatu
organisasi yang memiliki kekuatan hukum yang bersifat mengikat untuk
menegakkan keadilan pada SJSN.

2.3 Tujuan SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004


Sistem Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau
anggota keluarganya. Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.(Indonesia, 2003)
Tujuan dari sistem SJSN adalah memberikan jaminan kepada masyarakat akan
kebutuhan, baik kesehatan, pendidikan, maupun kebutuhan dasar lainnya yang
layak. Maknanya SJSN memiliki tujuan agar semua penduduk Indonesia
terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan masyarakat yang layak. Pembentukan SJSN yang menaungi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang memberikan asuransi untuk
pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Kesehatan yang

8
menjadi standar pembangunan bangsa, shingga perlu program yang baik dalam
pemerataan kesehatan terutama bagi masyarakat dengan ekonomi rendah(Maros
& Juniar, 2016). Oleh karena itu, dibentuklah SJSN dengan program dalam
bidang kesehatan yang bernama JKN dan telah diubah menjadi BPJS Kesehatan
dalam rangka meningkatkan pemerataan kesehatan di Indonesia.

2.4 Prinsip SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004


Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) diselenggarakan berdasarkan pada
prinsip :
a. Kegotong-royongan.
Gotong royong merupakan salah satu prinsip dalam kehidupan di
masyarakat. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang
mampu dapat membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat
membantu yang sakit atau disebut dengan subsidi silang. Hal tersebut
terwujud karena kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib
untuk seluruh penduduk di Indonesia.
b. Nirlaba.
Di era Jaminan Kesehatan Nasional ini menerapkan prinsip nirlaba
yang merupakan sesuatu yang tidak untuk memberikan keuntungan kepada
sebagian orang. Pengelolaan dana amanat oleh (BPJS) bertujuan untuk
memenuhi kepentingan peserta
c. Keterbukaan.
d. Kehati-hatian.
e. Akuntabilitas
Prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan
dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya.
Penyelenggaraannya juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kesalahan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh Negara.
f. Portabilitas.
Prinsip portabilitas merupakan prinsip yang memberikan jaminan
yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan
atau tempat tinggal dalam wilayah Indonesia.

9
g. Kepesertaan bersifat wajib.
Kepesertaan bersifat wajib agar seluruh rakyat Indonesia menjadi
peserta BPJS Kesehatan sehingga dapat terlindungi. Meskipun
penerapannya bersifat wajib, namun tetap disesuaikan dengan kemampuan
ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program.
Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan
itu sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada
akhirnya (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat.
h. Dana amanat.
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan
kepada badanbadan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam
rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
i. Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
Prinsip ini digunakan seluruhnya untuk pengembangan program
dan untuk kepentingan peserta.(Juanita, 2019)

2.5 Kepesertaan SJSN No. 40 Tahun 2004


Kepesertaan SJSN merupakan setiap orang termasuk warga asing yang
bekerja paling singkat selama enam bulan di Indonesia yang telah membayar
iuran. Kepesertaan dalam Jaminan Kesehatan Nasional, di antaranya:
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan meliputi orang
yang tergolong fakir miskin dan orang yang tidak mampu.
2. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah orang yang tidak
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri dari:
a) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya yaitu: Pegawai
Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara,
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, dan
Pekerja yang tidak termasuk ke dalam kategori tersebut yang
menerima Upah.
b) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya yaitu:
Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri, Pekerja yang
tidak termasuk kategori pertama yang bukan penerima Upah, dan
Pekerja sebagaimana dimaksud kategori pertama dan kedua
10
termasuk warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia paling
singkat enam bulan.
c) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri dari: Investor,
Pemberi Kerja, Penerima Pensiun, Veteran, Perintis Kemerdekaan,
dan Bukan Pekerja yang tidak termasuk kategori tersebut yang
mampu membayar Iuran.
d) Penerima pensiun terdiri dari: Pegawai Negeri Sipil yang berhenti
dengan hak pensiun, Anggota TNI dan anggota Polri yang berhenti
dengan hak pensiun, Pejabat Negara yang berhenti dengan hak
pensiun, Penerima Pensiunan selain kategori tersebut, Janda, duda
atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak
pensiun.
e) Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
Istri atau suami yang sah dari peserta, dan anak kandung,
anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan
kriteria sebagai berikut:
i. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai
penghasilan sendiri
ii. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum
berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan
pendidikan formal.
Sedangkan, peserta bukan PBI JKN juga dapat mengikutsertakan anggota
keluarga yang lain. Pendaftaran peserta dapat dilakukan di kantor BPJS Kesehatan
wilayah setempat atau terdekat. Adapun hak-hak yang didapatkan oleh peserta
JKN yaitu:
1) Memperoleh identitas peserta yang berisi identitas nama serta nomor
identitas peserta.
2) Memperoleh manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sedangkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh peserta JKN yaitu:
1) Membayar iuran.

11
2) Melaporkan data kepesertaan kepada BPJS kesehatan dengan
menunjukkan identitas peserta pada saat pindah domisili atau pindah
kerja.(Kemenkes RI, 2016)

2.6 Iuran SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004


2.6.1 Iuran
Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan
secara teratur oleh peserta, pemberi kerja dan/atau pemerintah untuk
program jaminan kesehatan.
2.6.2 Pembayaran Iuran
Pembayaran iuran untuk peserta yaitu sebagai berikut:
i. Bagi peserta PBI, iuran dibayar oleh pemerintah
ii. Bagi peserta pekerja penerima upah, iurannya dibayar oleh
pemberi kerja dan pekerja
iii. Bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan
pekerja iuran dibayar oleh peserta yang bersangkutan
iv. Besarnya iuran jaminan kesehatan nasional ditetapkan melalui
peraturan presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan
perkembangan sosial, ekonomi dan kebutuhan dasar hidup yang
layak.
Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya,
menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawabnya dan membayarkan
iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala (paling lambat
tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka
iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran
JKN dikenakan denda administratif sebesar 2 % (dua persen) perbulan dari total
iuran yang tertunggak dan dibayar oleh pemberi kerja.

2.7 Program SJSN berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004


Berdasarkan pada UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN menetapkan 5
(lima) jenis program jaminan sosial, yaitu:

12
1. Jaminan kesehatan
Jaminan adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan
secara nasional dengan tujuan untuk menjamin agar peserta dan anggota
keluarganya memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
2. Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan kecelakaan kerja adalah program jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila
ia mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.
3. Jaminan hari tua
Jaminan hari tua adalah program jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk menjamin agar
peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami
cacat total tetap, atau meninggal dunia.
4. Jaminan pensiun
Jaminan pensiun adalah program jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mempertahankan
derajat kehidupan yang layak pada saat peserta mengalami kehilangan atau
berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami
cacat tetap total.
5. Jaminan kematian
Jaminan kematian adalah program jaminan sosial yang
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk memberikan
santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang
meninggal dunia.
Berdasarkan jenis-jenis jaminan sosial adalah teridiri dari jaminan
kesehatan, jaminan kecelakaan, jaminan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension,
jaminan kematian.(Indonesia, 2003)

13
2.8 Manfaat Sistem Jaminan Sosial Nasional
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional dalam SJSN terdiri atas dua jenis
manfaat, yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis
meliputi akomodasi dan ambulans. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan atas:
1) Penyuluhan kesehatan perorangan
Penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
2) Imunisasi dasar
Imunisasi yang meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri
Pertussis Tetanus dan Hepatitis (DPTHB), polio, dan campak
3) Keluarga berencana
Pelayanan yang meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi
dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga
berencana. Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar
disediakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
4) Skrining kesehatan
Diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi risiko
penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit
tertentu.(Kemenkes RI, 2016)
Namun, ada manfaat yang tidak dijamin dalam JKN yaitu pelayanan di
luar fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, pelayanan
yang bertujuan kosmetik, tidak sesuai dengan prosedur, general check up,
pengobatan alternatif, pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan
impotensi, pasien bunuh diri dan narkoba.(Jaminan & Nasional, n.d.)

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program negara yang
bertujuan memberikan perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Melalui program SJSN, diharapakan setiap penduduk dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak. Sistem jaminan sosial nasional menjamin
kesejahteraan masyarakat, apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan
hilangnya atau berkurangnya pendapatan, karena menderita sakit, mengalami
kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut, atau pensiun. Sistem
Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota
keluarganya. Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar
peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) mengatur semua penyelenggaraan sistem jaminan sosial di
Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan. Peraturan tersebut memuat asas,
prinsip, program – program, serta kepesertaan dan iuran dari sistem jaminan sosial
nasioal di Indoenesia. Asas SJSN terdiri atas asas kemanusiaan, asas manfaat, dan
asas keadilan. Sedangkan, prinsip SJSN terdiri dari prinsip kegotongroyongan,
nirlaba, dan prinsip – prinsip lainnya. Di dalam SJSN ini terdiri atas lima
program, yaitu jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
jaminan pensiunan, dan jaminan kematian.

3.2 Saran
Berdasarkan materi tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN )
yang bisa kami uraikan dalam makalah ini, tentunya memiliki banyak kekurangan
dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan referensi yang kami punya.
Sehubungan dengan kekurangan makalah ini saya harapkan kepada pembaca
memberikan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, R. (2003). Undang-Undang Nomor 17. 1–7.

Jaminan, S., & Nasional, S. (n.d.). Paham SJSN.

Juanita. (2019). Implementasi JKN dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Kota Medan (Studi Kasus Di 3 Puskesmas). Jurnal Pembangunan

Perkotaan, 7(1), 1–6.

http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP

Kemenkes RI. (2016). Buku Panduan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Bagi

Populasi Kunci. Jaminan Kesehatan Nasional, April, 3–4.

Maros, H., & Juniar, S. (2016). URGENSI KEBIJAKAN PENDANAAN JAMINAN

KESEHATAN MASA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA MENURUT

UNDANG - UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM

JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN). 64, 1–23.

16

Anda mungkin juga menyukai