Anda di halaman 1dari 93

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DI RT 01 RW 01 DUSUN 1 PANTAI CERMIN KAB.KAMPAR


KECAMATAN TAPUNG TAHUN 2023

EDUKASI KELUARGA YANG TIDAK MEMILIKI JKN

Di Susun Oleh:

Kelompok 1

Anggi Agustina Nim :20401001


Aie Desthia Viola Nim :20401002

Pedro Saragih Nim :20401020


Riski Ramdani Nim :20401023

Dosen Pembimbing :Dr.Suryani,MKL

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG
NEGERI PEKANBARU

TA. 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman Belajar Lapangan” di
Dusun 1 Pantai Cermin.Shalawat dan salam semoga tetap tercurahakan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah
satu kegiatan diantaranya adalah Analisis Situasi, Identifikasi Masalah,
Menentukan Prioritas Masalah dan mencari Alternatif Pemecahan Masalah.
Dalam penyusunan laporan PBL  ini, kami menyadari akan banyaknya kendala-
kendala yang kami hadapi dilapangan. Namun berkat bimbingan Dosen
pembimbing dalam pelaksanaan PBL sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan laporan PBL. Disamping itu kami turut mengucapkan banyak terima
kasih kepada : 

1. Ketua STIKes Payung Negeri Ns. Deswinda, S.Kep, M.Kes


2. Camat Tapung Bpk. Sopiandi, SE.ME
3. Kepala Desa Bpk. Muhklis,S.Sos
4. Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr.Suryani, SKM, MKL
5. Dosen Pembimbing Dr.Suryani, SKM, MKL , yang telah memberikan
arahan, pembimbing serta dukungan kepada kami.
6. Penguji pembimbing Belajar Lapangan
7. RW 001, dan RT 001, Kelurahan Desa Pantai Cermin
8. Masyarakat Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin yang turut membantu pada
kegiatan PBL
9. Panitia pelaksanaan PBL dan semua pihak yang telah turut membantu baik
secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
10. Teman-teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan kegiatan
PBL ini. 

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... III

KATA PENGANTAR.................................................................................... 4

DAFTAR ISI................................................................................................... 5

BAB I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 6
B. Tujuan................................................................................................... 10
C. Manfaat................................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Pengetahuan............................................................................ 12
B. Definisi Pendidikan Kesehatan............................................................. 14
C. Defenisi Kesehatan Masyarakat............................................................ 18
D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat................. 20
E. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat................................................. 22
F. Pengertian JKN..................................................................................... 24
G. Tujuan Jaminan Kesehatan................................................................... 24
H. Manfaat Jaminan Kesehatan................................................................. 25

BAB III TINAUAN KASUS

A. Tahap Persiapan.................................................................................... 27
B. Tahap Pelaksanaan Kajian.................................................................... 28

BAB IV HASIL

A. Diagram................................................................................................ 31
B. Alternative Pemecahan Masalah........................................................... 65

BAB V PENUTUP

ii
A. Simpulan .............................................................................................. 67
B. Saran..................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 68

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Identifikasi Masalah ........................................................................ 58
Tabel 1.2 Daftar Prioritas Masalah .................................................................. 61
Tabel 1.3 Daftar Alternatif Pemecahan Masalah ............................................. 65

LAMPIRAN
A. Kuesioner ............................................................................................. 68

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari program


Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN). Berdasarkan Undang-Undang
No. 40 tahun 2004, SJSN diselenggarakan oleh beberapa Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial yaitu Perusahaan Perseroan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek), Perusahaan Perseroan Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), Perusahaan Perseroan Asuransi Sosial
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan Perusahaan
Perseroan Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes). Setelah Pembentukan BPJS
berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, maka keempat lembaga tersebut
bertransformasi menjadi Badan Penyelenggaraan Jaminan.

Sosial (BPJS) UndangUndang ini merupakan pelaksanaan dari Pasal 5


ayat (1) dan Pasal 52 UndangUndang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan pembentukan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial. Karena merupakan bagian dari SJSN, maka
JKN diselenggarakan bersifat wajib (mandatory). Hal ini berdasarkan
UndangUndang No.40 Tahun 2004, yang bertujuan melindungi Penduduk
Indonesia dalam sistem Asuransi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Pelayanan kesehatan adalah salah satu hak mendasarmasyarakat yang


penyediannya wajib diselenggarakan oleh pemerintahsebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945pasal 28 H ayat (1.) Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir danbatin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidupyangbaik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Pelayanan adalah suatu aktifitas yang bersifat tidak

1
kasat mata(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antarakonsumen dengan kariawan atau hal-hal lain yang
disediakanolehperusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk
memecahkanpermasalahan konsumen atau pelanggan.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19Tahun2016 tentang


Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 12 Tahun2013tentang Jaminan
Kesehatan. Perubahan iuran jaminankesehatannasional untuk peserta pekerja
bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja. Perpres tentang naiknya
iuran bagi para peserta BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan tersebut ditetapkanPresiden Joko Widodo pada 29 Februari 2016.

Salah satu prinsip dari JKN adalah kepesertaan bersifat wajib, yang
artinya seluruh Penduduk Indonesia harus menjadi peserta JKN (Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, 2004). Adapun manfaat dari JKN seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang bukan hanya pelayanan kesehatan yang berupa kuratif dan
rehabilitatif, tetapi juga mencakup pelayanan promotif dan preventif,
termasuk obat-obatan dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
Pelayanan kesehatan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan yang
terdiri atas manfaat medis dan manfaat non medis (Lestari, 2020).

Yang dimaksud dengan manfaat medis berupa penyuluhan kesehatan,


pemeriksaan penunjang diagnostik, konsultasi, transfusi, tindakan medis dan
perawatan, bahan medis habis pakai, obatobatan, rehabilitasi medis,
pelayanan kedokteran forensik, serta pelayanan jenazah. Manfaat medis yang
diterima peserta JKN ini tidak dipengaruhi oleh besaran iuran yang dibayar
peserta. Sedangkan yang termasuk dalam manfaat non medis adalah
akomodasi pelayanan rawat inap dan ambulan yang digunakan untuk pasien
rujukan. Manfaat non medis ini berbeda tiap peserta, bergantung pada

2
besaran iuran yang dibayarkan peserta (Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2013 Tentang Jaminan Kesehatan, 2013).

Untuk menjadi peserta JKN, diwajibkan untuk membayar iuran setiap


bulannya. Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan
secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah untuk
program Jaminan Kesehatan (Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
Tentang Jaminan Kesehatan, 2013). Besaran iuran BPJS Kesehatan
mengalami beberapa perubahan. Berikut daftar iuran BPJS Kesehatan 2021
terbaru yang harus dibayarkan peserta (Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2018 Tentang Jaminan Kesehatan, 2020):
a. Bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran
dibayar oleh Pemerintah.
b. Iuran peserta mandiri (pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima
upah, dan peserta bukan pekerja)
1) Iuran peserta BPJS kelas III sebesar Rp 42.000 per orang per bulan
dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
Pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000,
sehingga per 1 Januari 2021, iuran BPJS Kesehatan kelas III yaitu
sebesar Rp 35.000.
2) Iuran peserta BPJS kelas II sebesar Rp 100.000 per orang per bulan
dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
3) Iuran peserta BPJS Kesehatan kelas I sebesar Rp 150.000 per
orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan
Kelas I.
c. Iuran Peserta Pekerja Penerima Upah Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima
Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai
Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai
pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan.
Ketentuannya: 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh

3
peserta. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di
BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan.
Ketentuannya: 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh
Peserta.Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang
terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran
sebesar sebesar 1% dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh
pekerja penerima upah.
d. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda,
duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan,
iurannya ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil
golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh
Pemerintah.

Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Payung Negeri Pekanbaru


yang merupakan sebuah institusi pendidikan kesehatan mempunyai
komitmen moral untuk mendukung pencapaian Nusantara Sehat melalui
proses pembelajaran di masyarakat dengan kegiatan Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) yang akan dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat
dengan cara pembelajaran yang terorganisasi dengan baik melalui proses
fasilitasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka mengantar
masyarakat untuk mampu mandiri dan kemudian dilepas untuk mandiri,
meskipun dari jauh tetap dipantau agar tidak jatuh lagi, yang dilakukan
melalui pemeliharaan semangat kondisi dan kemampuan secara terus
menerus supaya tidak mengalami kemunduran.

1. Pengidentifikasian masalah dan sumber daya


2. Diagnosis dan perumusan pemecahan masalah
3. Penetapan dan pelaksanaan pemecahan
4. Pemantauan dan evaluasi program.

4
Keadaan kesehatan masyarakat saat ini secara umum belum dapat
mencapai target yang diharapkan dalam mencapai Nusantara Sehat, hal ini
dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara keseluruhan terutama
dipedesaan.

Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin merupakan salah satu kelurahan yang


berada di Kecamatan Tapung, Kelurahan ini terletak di sepanjang jalan lintas.
Dalam kegiatan PBL ini, mahasiswa ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes
Payung Negeri Pekanbaru langsung terjun ke lapangan dan ditempatkan di
tengah – tengah masyarakat Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan
Tapung Kabupaten Kampar Khususnya RW 03, dan RT 029, untuk mencari
pemasalahan kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

Peran sebagai tenaga kesehatan berkewajiban untuk memfasilitasi dalam


pencapaian tujuan tersebut.Oleh karena itu, mahasiswa program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat STIKes Payung Negeri Pekanbaru melaksanakan
kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan.

Pengalaman Belajar lapangan berlangsung dari tanggal 23 Januari 2023


sampai dengan 04 Februari 2023 yang dilaksanakan di RW 001, dan RT
001,Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung. Kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk kegiatan pengaplikasian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dengan mengarahkan kepada peningkatan Kesehatan. Kegiatan Pengalaman
Belajar Lapangan 1 ini diawali dengan kegiatan pengumpulan data melalui
obeservasi, penyebaran kuesioner, wawancara untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan di RW  001, dan RT 001,KelurahanDusun 1 Pantai
Cermin Kecamatan Tapung. Selanjutnya masalah kesehatan akan diatasi
bersama.

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai 24 Januari 2023


sampai dengan 27 Januari 2023 ditemukan beberapa masalah kesehatan
diantaranya seperti masalah kesehatan lingkungan, masalah pemeriksaan

5
kesehatan secara rutin dan masalah rokok hal ini tergambar dari hasil tabulasi
data yang dikumpulkan. 

Dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan masyarakat yang


ditemukan diatas, mahasiswa akan melakukan penyuluhan bersama-sama
dengan masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa akan melaporkan hasil
pengalaman belajar lapangan yang telah dilakukan selama 2 minggu, mulai
dari pengkajian sampai evaluasi dan melakukan tindak lanjut dari masalah
yang ditemukan dimasyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan promosi kesehatan,di wilayah RW
001, dan RT 001,KelurahanDusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan analisa situasi status kesehatan
masyarakat dengan mengumpulkan data dan peyebaran kuesioner di
RW 001, dan RT 001,KelurahanDusun 1 Pantai Cermin Kecamatan
Tapung.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah hasil pengumpulan data
di RW 001, dan RT 001,KelurahanDusun 1 Pantai Cermin Kecamatan
Tapung.
c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu menentukan prioritas masalah
yang berkaitan dengan bidang kesehatan masyarakat di RW 001, RT
001,KelurahanDusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung.
d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu merencanakan program untuk
menyelesaikan masalah yang diprioritaskan lalu diseminarkan dilokasi
masing-masing di RW 001, dan RT 001,KelurahanDusun 1 Pantai
Cermin Kecamatan Tapung.

6
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk pihak terkait baik lintas sektoral (Dinas Kesehatan, Puskesmas dan
Kelurahan) diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun
data untuk menyusun data program kerja dibidang kesehatan yang akan
datang.
2. Untuk kader kesehatan, diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing-masing unit.
3. Untuk Institusi Pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi
bahan perbandingan untuk Pengalaman Belajar Lapangan berikutnya dan
menjadi bahan evaluasi untuk berikutnya dan menjadi bahan evaluasi
terhadap program atau kurikulum Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah
ditetapkan.
4. Untuk masyarakat, diharapkan hasil laporan kegiatan ini berguna bagi
kegiatan dimasa mendatang.

7
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari


sebelumnya, yang termasuk pengetahuan ini adalah bahan yang
dipelajari/rangsang setelah diterima (Wawan, 2015). Pengetahuan adalah
suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, terutama pada
mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain
yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior
(Donsu, 2017).

Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia atau hasil


tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang dimilikinya.
Panca indra manusia guna penginderaan terhadap objek yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pada waktu penginderaan untuk
menghasilkan pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh intensitas perhatiandan
persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh
melalui indra pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo, 2018).
Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat
hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin
luas pengetahuannya. Tetapi orang yang berpendidikan rendah tidak mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh
dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non
formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang.
Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan

8
menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek tertentu (Notoatmojo,
2018).

B. Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan (Penkes) merupakan aplikasi atau penerapan


pendidikan dalam bidang kesehatan dengan proses yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat bertujuan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri, dengan hasil
yang diharapkan, mereka dapat melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan (Notoadmojo, 2018).

Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam


bidang kesehatan, semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan
pengetahuan, sikap, praktek baik individu, kelompok atau masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoatmodjo, 2018).

C. Definisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka


pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah melalui perbaikan
keadaan atau kesehatan lingkungan.

Kesehatan masyarakat didefinisikan sebagai "ilmu dan seni mencegah


penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kualitas hidup dengan
melakukan upaya-upaya terorganisasi dan memberi pilihan informasi kepada
masyarakat, organisasi, komunitas, dan individu". Disiplin ilmu ini
mempelajari analisis determinan kesehatan pada suatu populasi dan ancaman-

9
ancaman yang dihadapinya merupakan hal mendasar dalam kesehatan
masyarakat. Kesehatan yang dimaksud di sini mencakup kesejahteraan fisik,
psikologis, dan sosial.

Sementara itu, masyarakat yang dimaksud dapat berupa segelintir orang


ataupun keseluruhan penduduk desa atau kota; dalam kondisi pandemi,
masyarakatnya dapat mencakup beberapa benua Kesehatan masyarakat
merupakan bidang antardisiplin, yang melibatkan ilmu-ilmu seperti
epidemiologi, biostatistika, ilmu sosial, dan manajemen pelayanan kesehatan.
Subbidang lainnya yang dianggap penting di antaranya kesehatan lingkungan,
kesehatan komunitas, kesehatan jiwa, ekonomi kesehatan, kebijakan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, politik kesehatan, kesehatan dan keselamatan kerja,
disabilitas, masalah gender dalam kesehatan, serta kesehatan seksual dan
reproduksi. Kesehatan masyarakat, bersama dengan pelayanan kesehatan
primer, sekunder, dan tersier, merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan suatu negara secara keseluruhan. Kesehatan masyarakat
dilaksanakan melalui surveilans penyakit dan indikator kesehatan, serta melalui
promosi perilaku hidup sehat.

Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow bahwa Kesehatan


Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni: mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha
Pengorganisasian masyarakat” seperti :

1. Perbaikan sanitasi lingkungan


2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

10
Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi
disipliner, karena memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat
bersifat multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh
karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai
bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk
mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi
(terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)
kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.
(Notoatmodjo, 2003). Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat
dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara
lain sebagai berikut :

1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.


2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan Vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
6. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
9. Pengawasan Obat dan Minuman
10.Pembinaan Peran Serta Masyarakat.

Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif,


preventif, kuratif, dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,
mental, sosial, serta di harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu:
“Harus selalu ada pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara
teratur dan terus menerus.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

11
Hendrik L. mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan Pada gambar berikut menunjukan bahwa lingkungan mempunyai
pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan. Prinsip-Prinsip dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat.

1. Lingkungan (Environment)

Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan


manusia) misalnya sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur
(ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain). Pada lingkungan fisik,
kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana
manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber
dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan, misalnya: ketersediaan air
bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air
merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi
dengan air dalam kehidupan sehari-hari.

2. Perilaku (Life Styles)

Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua


mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak
sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu juga
dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial
ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
Contohnya: dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya
hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat
kesehatan. Misalnya: pada masyarakat tradisional di mana sarana
transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan kaki

12
dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat senantiasa
menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga). Pada masyarakat
modern di mana sarana transportasi sudah semakin maju, maka
individu/masyarakat terbiasa beraktivitas dengan menggunakan
transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat
kurang menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga).

Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada masyarakat


modern karena kurang berolah raga ditambah lagi kebiasaan masyarakat
modern mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang mengandung
serat. Fakta tersebut akan mengakibatkan transisi epidemiologis dari
penyakit menular ke penyakit degeneratif.

3. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi


derajat kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat
menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap
penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat
yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas sangat
berpengaruh oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau
tidak, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan
motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh
pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Semakin mudah akses individu
atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan
masyarakat semakin baik. Adapun faktor pelayanan kesehatan dapat
mempengaruhi kesehatan, dapat terlihat sebagai berikut:

a) Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan


menurunkan prevalensi HIV/AIDS.

13
b) Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan berkualitas.
c) Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat
untuk mengakses pelayanan kesehatan.

4. Keturunan (Heredity)

Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat


kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat
genetik atau faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak
lahir, misalnya: dari golongan penyakit keturunan, diantaranya: diabetes
melitus, asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta
warna. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini
merupakan bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang
dibayar cukup mahal. Berikut ini contoh faktor keturunan dapat
mempengaruhi kesehatan:

a) Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan


leukemia.
b) Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetic.

E. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat


Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di
Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah
kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya
kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang
seharusnya telah berhasil diatasi. Perubahan pola hidup masyarakat yang
makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.

GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan


budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat

14
yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan
perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur
dengan basis masyarakat. Program ini memiliki beberapa fokus seperti
membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan
masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya
merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat
hidup sehat.

Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan


Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting
dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut
ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup
yang lebih sehat

A. Melakukan Aktivitas Fisik


Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang
minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena
bekerja maupun berolah raga. Minimnya waktu karena banyaknya
kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang
kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu
gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
seseorang.

B. Makan Buah dan Sayur


Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak
mau makan buah dan sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan
jurus tips anak mau makan buah dan sayur sebagai berikut yaitu salah
satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah dan sayur dengan
mengubahnya menjadi tampilan yang menarik. Adapun salah satu
kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur yang
memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus

15
makan buah dan sayur setiap hari. Karena anda harus memahami
pentingnya kenapa harus makan buah dan sayur setiap hari, berikut
adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk kesehatan
tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko
penyakit tidak menular, tekan darah tinggi dan lainnya.

C. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak
buruk bagi kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari
gerakan hidup sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok;
tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli
melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain
dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

D. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol


Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan
merokok; baik itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada
orang – orang di sekitarnya.

E. Melakukan Cek Kesehatan Berkala


Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat
hidup sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan.
Diantaranya adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin dan
tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja.
Langkah ini memiliki manfaat untuk dapat memudahkan mendeteksi
penyakit atau masalah kesehatan lebih dini. Berikut adalah beberapa
contoh pengecekan yang bisa dilakukan:

a) Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara
Rutin

16
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa
mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat
menentukan apakah berat badan dan tinggi badan Anda sudah
berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena penyakit tidak
menular (PTM).

b) Cek Lingkar Perut Secara Berkala


Dengan melakukan Cek Lingkar Perut secara berkala anda bisa
mengontrol lemak perut, jika berlebihan dapat menyebabkan
penyakit seperti stroke, diabetes hingga serangan jantung.

c) Cek Tekanan Darah


Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda
mendeteksi adanya risiko stroke, hipertensi hingga jantung.

d) Cek Kadar Gula Darah Berkala


Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan
jenis pengecekan kesehatan berkala ini, hasilnya anda dapat
mengetahui potensi diabetes.

e) Cek Kolesterol Tetap


Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL (Kolesterol
"Buruk"), HDL (Kolesterol "Baik") dan Trigliserida.

f) Cek dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim


Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan berkala
seperti Test PAP SMEAR dan Test IVA.

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

17
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan
meningkatkan kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius
menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam
skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan
pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga
kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah
perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.

2. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup
sehat; salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana
pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat
meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus
menurunkan kualitas lingkungan.

Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat.
Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan
kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal
penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah
lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang
lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.

F. Pengertian JKN

Jaminan kesehatan memiliki mekanisme yang sama dengan asuransi


kesehatan. Menurut Prodjodikoro, asuransi utamanya asuransi kesehatan
adalah sebuah perjanjian yang melibatkan dua pihak yaitu pihak tertanggung
dan pihak penanggung. Pihak penanggung berjanji untuk mengganti biaya
kerugian yang disebabkan oleh sesuatu yang belum pasti dan tidak terduga.
Tanggung jawab pihak tertanggung adalah membayar dana atau premi
setiap bulannya.

18
Namun, karena asuransi kesehatan yang ada di Indonesia sebagian besar
adalah milik perusahaan swasta, maka banyak peraturan asuransi kesehatan
komersial yang dirasa memberatkan masyarakat. Berbeda dengan asuransi
kesehatan komersial, Asuransi Kesehatan Sosial atau Jaminan Kesehatan
Nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah, cenderung memberi beberapa
keuntungan. Antara lain, pertama, memberikan manfaat yang komprehensif
dengan premi terjangkau. Kedua, asuransi kesehatan sosial menerapkan
prinsip kendali biaya dan mutu. Itu berarti peserta bisa mendapatkan
pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan terkendali.
Ketiga, asuransi kesehatan socialmenjamin sustainabilitas (kepastian
pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan).

G. Tujuan Jaminan Kesehatan


Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Berdasarkan Pasal 19
UndangUndang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan tujuan agar semua
peserta jaminan kesehatan yang meliputi seluruh penduduk Indonesia
memperolehmanfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

H. Manfaat Jaminan Kesehatan


Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program pelayanan
kesehatan dari pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan sistemnya
menggunakan sistem asuransi. Dengan adanya JKN ini maka seluruh
warga Indonesia berkesempatan besar untuk memproteksi kesehatan

19
mereka dengan lebih baik. Dengan hanya menyisihkan sebagian kecil
uangnya, maka mereka pun akan mampu menjadi peserta dan memperoleh
manfaatnya. Untuk masyarakat tidak mampu mereka juga tidak perlu
khawatir, karena semua rakyat miskin atau Penerima Bantuan Iuran (PBI)
akan ditanggung kesehatannya oleh pemerintah. Dari sini maka tidak ada
alasan lagi bagi rakyat miskin untuk tidak memeriksa penyakitnya ke
fasilitas kesehatan. Manfaat yang dijamin oleh Program JKN tertuang
dalam Pasal 22 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional serta dalam Pasal 20 Perpres Nomor 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, yaitu berupa pelayanan kesehatan
perorangan yang komprehensif, mencakup pelayanan peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) termasuk obat dan bahan medis abis
pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Pemberian manfaat
tersebutdengan menggunakan teknik layanan terkendali mutu dan biaya
(managed care).

Maka dapat disimpulkan bahwa salah satu manfaat jaminan kesehatan


adalah pelayanan kesehatan yang dijamin sesuai indikasi medis, baik di
rawat jalan tingkat pertama oleh dokter umum baik di Puskesmas/dokter
praktek/klinik maupun dirawat jalan tingkat lanjut dan rawat inap oleh
dokter spesialis di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan. Termasuk pelayanan obat, penunjang diagnostik, dan tindakan
operatif.

20
BAB IIITINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS

PELAKSANAAN BELAJAR LAPANGAN


DI KELURAHAN DUSUN 1 PANTAI CERMIN KECAMATAN TAPUNG
KABUPATEN KAMPAR
TANGGAL 23 JANUARI-4 FEBRUARI 2023

Pelaksanaan pengalaman belajar lapangan di Kelurahan Dusun 1 Pantai


Cermin KecamatanTapungdari tanggal 23 Januari sampai dengan 04 Februari
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap berangkat ke
lokasi PBL, tahap pembukaan, pendataan, tahap tabulasi data, tahap persiapan
lokmin, tahap lokmin, perbaikan dan persiapan MMD, tahap MMD, dan
penutupan. Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2023, tahap
berangkat ke lokasi PBL tanggal 23Januari 2023 sekaligus tahap pembukaan.
Pada tanggal 24-28 Januari 2023 selanjutnya dilakukan pendataan. Tanggal 29
- 30 Januari2023 dilakukan tahap tabulasi data. Pada tanggal 31 Februari 2023

21
dilakukan persiapan lokakarya mini yang sekaligus melakukan penyusunan
rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pada tanggal 02 Februari 2023 akan
dilaksanakan lokakarya mini di Puskesmas Tapung 2. Tanggal 13 Februari
2023 dilaksanakannya MMD dan sekaligus kegiatan PBL 1 ditutup. Adapun
pelaksanaan kegiatan di Dusun 1 Pantai Cermin Yaitu:

A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan
kegiatan Kesehatan Masyarakat yaitu mengobservasi secara langsung
keadaan wilayah untuk melihat secara garis besar situasi dan keadaan
wilayah diDusun 1 Pantai Cermin Kabupaten Kampar.Setelah survei
dilakukan selanjutnya dilaksankan penyusunan kusioner untuk mengetahui
masalah kesehatan yang terjadi di wilayah Dusun 1 Pantai Cermin.
Sebelum dilakukan penyebaran kusioner, mahasiswa/i membina hubungan
saling percaya dan menjelaskan tujuan dari kedatangan mahasiswa/i serta
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan di wilayah Dusun 1 Pantai
Cermin diharapkan mendapat dukungan serta bantuan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan mahasiswa/i.

B. Tahap Pelaksanaan Pengkajian


Tahap ini dimulai dari memperbanyak kusioner yaitu sebanyak 16
kusionerdan kemudian disebarkan pada masyarakat dengan mendatangi
setiap rumah dan melakukan wawancara langsung pada setiap keluarga
yang bertujuan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat.Jumlah penduduk KK di RT 01 RW 01 Dusun 1
Pantai Cermin Kabupaten Kampar sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK).

Jumlah kusioner yang berhasil dikumpulkan mahasiswa/i


berjumlah 16 kusioner. Berdasarkan hasil pengumpulan data di Dusun 1
Pantai Cerminsebanyak 16 warga berdasarkan kusioner yang disebarkan
ke kepala keluarga (KK) didapatkan data-data sebagai berikut:

22
1. Sejarah Desa
Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di
kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau,
Indonesia.Pantai cermin adalah kampung yang sering disebut dalam
Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah Senapelan, Pekanbaru, serta
terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki.Pantai cermin adalah
wilayah pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun saat ini
sudah banyak warga pendatang yang bermukim di daerah tersebut.
Salah satu cagar budaya yang terdapat di Pantai cermin yakni makam
Syeh Said Abdul Hamid bin Syeh Abdurrahman. Syeh yang turut
mengembangkan agama Islam di sepanjang sungai Siak hingga
hulunya sungai Tapung kiri dan Kanan.

2.Data Geografi di RT 001 RW 001Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin


Batas Wilayah RT 001 RW 001 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin
RT001 RW 001memiliki batas :

 Sebelah Timur berbatas dengan Desa Bencah Kelubi


 Sebelah Barat berbatas dengan Desa Petapahan
 Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Berandang
 Sebelah Utara berbatas dengan RT 02
a. Luas Wilayah RT 001 RW 001Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin : 1 km
b. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Kepala Keluarga : 16 KK
2) Laki-laki : 26 orang
3) Perempuan : 20 orang
c. Masjid : 1 Masjid
d. Musholla :-
e. Pemakaman Umum :-

2. Data Demografis
a. Jumlah Kepala Keluarga : 16 KK

23
b. Jumlah Jenis Pekerjan
1) Tidak Bekerja : 18orang
2) Sekolah : 10orang
3) PNS/ Polri/ BUMN/ BUMD :2 orang
4) Pegawai Swasta : 6orang
5) Wiraswasta/ Pedagang/ Jasa : 1 orang
6) Petani : 4orang
7) Nelayan : 2 orang
8) Buruh : 3orang
9) Lainnya :-
c. Jumlah Kepala Keluarga : 16orang
d. Jumlah Jenis Kelamin
1) Laki-laki : 20orang
2) Perempuan : 26orang
e. Jumlah Agama
1) Islam : 46orang
2) Kristen :-
3) Katolik :-
4) Hindu :-
5) Buddha :-
6) Konghucu :-

f. Jumlah Pendidikan
1) Tidak pernah sekolah : 1 orang
2) Tidak tamat SD/ MI : 3orang
3) Tamat SD/ MI :5 orang
4) Tamat SLTP/ MTs : 1 orang
5) Tamat SLTA/ MA : 5orang
6) Tamat D1/ D2/ D3 :-
7) Tamat PT : 1 orang
8) Lainnya

24
g Jumlah Usia
1) Usia 0-<12 bulan :-
2) Usia 12-59 bulan : 2orang
3) Usia 5-12 tahun : 6orang
4) Usia 12-18 tahun : 4orang
5) Usia 19-60 tahun : 29 orang
6) Usia >60 tahun : 5orang

25
BAB IV
HASIL

A. Analisis Situasi

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan


Sarana Air Bersih Di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin,
Kab.Kampar 2023

18.75

tidak tersedia
tersedia

81.25

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak memiliki sarana air bersih sebanyak 3
keluarga dengan persentase 18.75%

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan


Sumber Air Bersih Di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin,
Kab. Kampar2023

18.75

81.25

tidak terlindung terlindung


Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yangtidak memiliki sumber air bersih sebanyak 3 keluarga
dengan persentase 18.75%

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jamban


Keluarga Di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar
2023

18.75

81.25

tidak ada

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak memiliki Jamban sebanyak 3 keluarga dengan
persentase 18.75%

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Aktifitas


Fisik Min 30 Menit di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

12.50

87.50

tidak ya

27
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang tidak melakukan aktifitas fisik sebanyak2 keluarga dengan
persentase 12.50%

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Makan


Buah Dan Sayur di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

12.50

87.50

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak makan buah dan sayur sebanyak 2 keluarga dengan
persentase 12.50%

Diagram 6. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan


Pemeriksaan Kesehatan Min 6 Bulan Sekali di RW 01 Kelurahan Dusun
1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

43.75

56.25

tidak ya

28
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan minimal 6 bulan
sebanyak 9 keluarga dengan persentase 56.25%

Diagram 7. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan


Pemeriksaan Kesehatan Tekanan Darah Min 6 Bulan Sekali di RW
01Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

31.25

68.75

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Tekanan Darah
sebanyak 11 keluarga dengan persentase 68.75%

Diagram 8. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pemeriksaan


Kesehatan Gula Darah Min 6 Bulan Sekali di RW 01 Kelurahan Dusun
1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

25.00

75.00

tidak ya

29
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Gula Darah
sebanyak 12 keluarga dengan persentase 75.00%

Diagram 9. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pemeriksaan


Kesehatan Kolestrol Min 6 Bulan Sekali di RW 01 Kelurahan Dusun 1
Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

100.00

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Kolestrol sebanyak
12 keluarga dengan persentase 100.00%

Diagram 10. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pemeriksaan


Lingkar Perut Min 6 Bulan Sekali di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai
Cermin, Kab. Kampar 2023

100.00

tidak ya

30
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Lingkar Perut sebanyak 11
keluarga dengan persentase 100.00%

Diagram 11. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pemeriksaan


darah lengkap Min 6 Bulan Sekali di di RW 01 Kelurahan Dusun 1
Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

100.00

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Darah lengkap sebanyak 12
keluarga dengan persentase 100.00%

Diagram 12. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pemeriksaan


Deteksi Kanker Rahim Min 6 Bulan Sekali di RW 01 Kelurahan Dusun
1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

100.00

tidak ya

31
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Deteksi Kanker Rahim
sebanyak 13 keluarga dengan persentase 100.00%

Diagram 13. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Banyaknya


Yang Merokok di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

12.50

87.50

ya tidak

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang Merokok sebanyak 14 keluarga dengan persentase 87.50%

Diagram 14. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Konsumsi


Alkohol Dan Zat Adiktif di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin,
Kab. Kampar 2023

100.00

ya tidak

32
Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui
bahwa keluarga yang Konsumsi Alkohol sebanyak 0 keluarga dengan persentase
00.00%

Diagram 15. Distribusi Frekuensi keluarga Berdasarkan Pengelolaan


Stress di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

31.25

68.75

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang yang tidak melakukan pengelolaan stress sebanyak 5
keluarga dengan persentase 68.78%

Diagram 16. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan BAB Pada


Tempatnya di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar
2023

33
18.75

81.25

tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa keluarga yang yang tidak BAB pada tempatnya sebanyak 3 keluarga
dengan persentase 18.75%

Diagram 17. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin


di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023
56.52

frekuensi persentase

43.48
26

20

P er em p u a n L aki l aki

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa jenis kelamin terbanyak anggota keluarga adalah perempuan sebanyak
26 orang dengan persentase 56.52%.

Diagram 18. Distribusi Frekuensi keluarga Berdasarkan Pekerjaan di


RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

34
45

40 39.13

35

30

25
21.74
20 18

15 13.04
10
10 8.70
6 6.52
4.35 4 4.35
5 2.17 3
2 1 2
0 0.00
0
Tidak kerja sekolah PNS/ TNI/ Peg Swasta Wiraswasta Petani Nelayan Buruh Lainnya
Polri/ /pedagang
BUMN/
BUMD

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa jumlah pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 18 orang
dengan persentase 39.13%

Diagram 19. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan


Hubungan Dengan KK di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin,
Kab. Kampar 2023

50

45 43.48

40

35
30.43
30
26.09
25
20
20

15 14
12
10

5
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Hubungan Kepala Suami/ anak menantu cucu orang ta famili lain pembantu lainnya
dengan KK keluarga istri

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa hubungan antara kepala keluarga dengan anggota keluarga terbanyak
adalah anak sebanyak 20 orang dengan persentase 43.48%.

Diagram 20. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Pendidikan di


RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

35
frekuensi persentase
75.00

25.00

3 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
ga

TS

D3
A
i

PT
m

m
la

/M
ar

2/
ko

at
lu

ds

sd

TA
/

/D
se

m
Ke

TP
at

at

SL

Ta
D1
ah

SL
m
la

at
pa

rn

ta

ta

at
at

m
pe

m
m
Ke

ak

Ta

Ta
ta
tid
ak
n
ika

Tid
id
nd
Pe

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas tamat sd/mi sebanyak 3 orang dengan persentase 75,00%.
Diagram 21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan IMT Seluruh Keluarga
di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

70 65.22
60

50

40
28.26 30
30

20
13
10 6.52
3
0 0.00 0 0.00
)
)

0
,9
,4

,9
ga

)
)

40
24
18

,9
29
ar

39
-

(>
5-
lu

,5
(<

0-
(2
Ke

18

uk
ng

(3
h
l(

m
h

ra

bi

uk
ru

ea

ge
Ku

le
lu

em
id

t
n
Se

a
da
n
da

ng
da
T

ba
ba

Sa
IM

ba

t
t

ra
ra

t
ra

Be
Be

Be

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas Berat Badan Ideal Sebanyak 30 orang dengan persentase
65.22%.

Diagram 22. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Seluruh Keluarga


di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

36
70
63.04
60

50

40

30 29

20
13.04
10 8.70
6
4.35 4
2
0 0.00
0
Usia< 1 tahun Usia 1-<5 Tahun Usia 5-< 12 tahun Usia 12-18 tahun 19-60 tahun

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas Usia 19-60 tahun Sebanyak 29 orang dengan persentase
63.04%.

Diagram 23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan di


RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

60

52.17
50

41.30
40

30
24

20 19

10 6.52
3
0 0.00
0
1 2 3 4
Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas Kawin Sebanyak 24 orang dengan persentase 52.17%.

Diagram 24. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan Agama di RW


01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

37
120

100.00
100

80

60
46
40

20

0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
1 2 3 4 5 6
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas Beragama Islam Sebanyak 46 orang dengan persentase
100.00%

Diagram 25. Distribusi Frekuensi Keluarga Berdasarkan JKNdi RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

70
63.04
60

50

40 36.96

30 29

20 17

10

0
Ya Tidak

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 anggota keluarga dapat diketahui


bahwa yang tidak memiliki JKN Sebanyak 17 orang dengan persentase 39.96%

Diagram 26. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Bayi di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

38
120

100
100

80

60

40

20

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, umur bayi berusia 3 bulan sebanyak 1 bayi


dengan persentase 100.00%.

Diagram 27. Distribusi Frekuensi Bayi Berdasarkan Berat Badan


Menurut Umur di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 0 0.00 1 0 0.00


0
BB Sangat Kurang BB Kurang BB Normal Risiko berat badan Lebih

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas bayi mempunyai berat badan


normal dengan persentase 100.00%

Diagram 28. Distribusi Frekuensi Bayi Berdasarkan Panjang Badan


Menurut Umur di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

39
120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 0 0.00 1 0 0.00


0
BB Sangat Kurang BB Kurang BB Normal Risiko berat badan Lebih

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas bayi mempunyai panjang badan


normal dengan persentase 100.00%
Diagram 29. Distribusi Frekuensi Bayi Berdasarkan Berat Badan
Menurut Panjang di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 0 0.00 1 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Berisiko Gizi Gizi Lebih Obesitas
Lebih

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas bayi mempunyai gizi baik


dengan persentase 100.00%

Diagram 30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Balita di RW


01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

40
120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 2
0
Laki-laki Perempuan

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas jenis kelamin balita adalah


perempuan dengan persentase 100.00%
Diagram 31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Balita di RW 01
Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

60

50.00 50.00
50

40

30

20

10

1 0 0.00 1 0 0.00 0 0.00


0
12-18 bulan 19-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas umur balita 12-18bulan dengan


persentase 50.00% dan umur balita 26-36 dengan persentase 50.00 %

Diagram 32. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lila Balita Di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

41
60

50.00 50.00
50

40

30

20

10

1 1 0 0.00 0 0.00
0
Underweight <90% Normal 90-110% Overweight 110-120% Obesitas > 120%

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas lila balita adalah normal 90-110


dengan persentase 50.00% dan lila balita underweight < 90% dengan persentase
50.00%
Diagram 33.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/U) di
RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 2 0 0.00 0 0.00


0
1 2 3 4
Lebih Baik Kurang Buruk

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/U)adalah Baik


dengan persentase 100.00%

Diagram 34.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/TB) di


RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

42
120

100.00
100

80

60

40

20

0 0.00 2 0 0.00 0 0.00


0
1 2 3 4
Lebih Baik Kurang Buruk

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/TB)adalah Baik


dengan persentase 100.00%

Diagram 35. Distribusi Frekuensi Balita Berdasarkan Vitamin A di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

60

50 50
50

40

30

20

10

1 1
0
Dapat Belum dapat

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, Balita yang dapat vitamin A sebanyak 1 balita


dengan persentase 50.00%tidak dapat vitamin A sebanyak 1 Balita dengan
Persentase 50.00%

43
Diagram 36. Distribusi Frekuensi Balita Berdasarkan Kepemilikan KMS di
RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

2 0 0.00
0
Ada Tidak ada

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, Balita yang memiliki KMS sebanyak 2


dengan persentase100,00%

Diagram 37. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak Sekolah di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

25

20.00 20.00 20.00 20.00 20.00


20

15

10

1 1 1 1 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
5 6 7 8 9 10 11 <12

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas usia anak sekolah berumur


7,8,10,11,<12 tahun dengan persentase 20,00%

44
Diagram 38. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Sikat Gigi Usia
Anak Sekolah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar
2023

120

100.00
100

80

60

40

20

5
0 0.00
0
< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, anak yang kurang sikat gigi lebih dari 2 kali
sehari sebanyak 5 orang dengan persentase 100,00%

Diagram 39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Gigi Usia Anak


Sekolah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

5
0 0.00
0
Tidak sehat Sehat

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, anak yang mempunyai kondisi gigi sehat


sebanyak 5 orang dengan persentase 100,00%

45
Diagram 40. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan
Setelah Makan Dan Sesudah Makan Usia Anak Sekolah di RW 01
Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

5
0 0.00
0
Tidak Iya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, mayoritas anak mencuci tangan setelah dan


sebelum makan sebanyak 5 anak dengan persentase 100,00%

Diagram 41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan


Setelah Dari Kamar Mandi Pada Usia Anak Sekolah di RW 01 Kelurahan
Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20

5
0 0.00
0
Tidak Iya

frekuensi peresentase

Berdasarkan diagram diatas, anak yang tidak mencuci tangan setelah dari
kamar mandi sebanyak 5 anak dengan persentase 100,00%

46
Diagram 42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Menggunakan Alas
Kaki Saat Bermain Diluar Rumah Pada Usia Anak Sekolah di RW 01
Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

70

60.00
60

50

40.00
40

30

20

10
3 2
0
Tidak Iya

frekuensi peresentase

Berdasarkan diagram diatas, anak yang tidak menggunakan alas kaki saat
bermain diluar rumah sebanyak 3 anak dengan persentase 60,00%

Diagram 43. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Remaja di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

60

50.00
50

40

30
25.00 25.00

20

10

1 1 2
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
12 13 14 15 16 17 18

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas,mayoritas anak remaja berusia 17 tahun


sebanyak 2anak dengan persentase 50,00%

Diagram 44. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Remaja di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

47
60

50.00
50

40

30
25.00 25.00

20

10

2 1 1 0 0.00
0
1 2 3 4
Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama teman Lainnya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas kegiatan anak remaja membantu


orang tua sebanyak 2 anak remaja dengan persentase 50,00%

Diagram 45. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keterbukaan Remaja


Dengan Orang Tua di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

80.00
75.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00
25.00

20.00

10.00

0.00 0.00
0.00
Mengurung diri Marah Mencari teman bicara Lainnya

persentase

Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas anak remaja mencari teman bicara


sebanyak 3 remaja dengan persentase 75,00%

Diagram 46. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemenuhan Keinginan


Remaja di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

48
120

100.00
100

80

60

40

20

4
0 0.00
0
Tidak Ya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas anak remaja ingin keinginannya


terpenuhi saat itu juga sebanyak 4 remaja dengan persentase 100,00%

Diagram 47. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Lansia di RW 01


Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

3.5

3
3

2.5

2 2
2

1.5

0.5

0 0 0 0 0
0
Jumlah Lansia di rumah

frekuensi peresentase

Berdasarkan diagram diatas, jumlah lansia yang terdapat di RW 01


berjumlah 5 lansia dengan persentase 100,00%

Diagram 48. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit Degeneratif Lansia


di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

49
90
80.00
80

70

60

50

40

30
20.00
20

10
4
1
0
Tidak Ya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, jumlah lansia yang menderita penyakit


degenerative sebnyak 4 lansia dengan persentase 80,00%

Diagram 49. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Sampah Rumah


Tangga di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20 16

1 2 0 0.00
0
Di bakar, dibuang, dikubur di ambil petugas

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas keluarga yang pengolahan sampahnya dibakar sebanyak 16
keluarga dengan persentase 100,00%

Diagram 50. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembersihan Got/Parit di


RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

50
120

100.00
100

80

60

40

20 16

1 2 0 0.00
0
jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika macet 1 x seminggu

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 16 keluarga yang membersihkan jika macet dengan persentase
100,00%
Diagram 51. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Saluran
Pembuangan Air Limbah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

90
81.25
80

70

60

50

40

30

18.75
20
13
10
3
0
terbuka, tidak lancar tertutup dan lancar

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 13 keluarga yang yang memiliki saluran pembuangan air
limbah dengan persentase 81,25%

Diagram 52. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi


Saluran Pembuangan Air Limbah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai
Cermin, Kab. Kampar 2023

51
60

50.00 50.00
50

40

30

20

10 8 8

0
terbuka, tidak lancar tertutup dan lancar

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 8 keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang
terbuka,tidak lancar,tertutup dan lancar dengan persentase 50,00%
Diagram 53. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan
Ketersediaan Jamban di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

90
81.25
80

70

60

50

40

30

18.75
20
13
10
3
0
Terbuka Tertutup

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 3 keluarga yang tidak memiliki jamban dengan persentase
18,75%

Diagram 54. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis


Jamban di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

52
90
81.25
80

70

60

50

40

30

20 18.75
13
10
3
0
WC Cemplung/ tdk ada WC Leher angsa, WC duduk

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 3 keluarga yang tidak memiliki wc/wc cemplung dengan
persentase 18,75%
Diagram 55. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jarak Air
Dengan Penampungan Kotoran di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai
Cermin, Kab. Kampar 2023

80

70 68.75

60

50

40
31.25
30

20
11
10
5

0
< 10 meter > 10 meter

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 51 keluarga yang tidak memenuhi standar jarak air dengan
penampungan kotoran dengan persentase 31,25%

Diagram 56. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi


Penampungan Air Bersih di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

53
60
56.25

50
43.75

40

30

20

10 9
7

0
Terbuka Tertutup

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 9 keluarga yang memiliki kondisi penampungan air bersih yang
terbuka dengan persentase 43,75%
Diagram 57. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis
Bangunan Rumah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

100
93.75
90

80

70

60

50

40

30

20 15
10 6.25
1
0
Semi permanen, non permanen Permanen

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 15 keluarga yang memiliki jenis bangunan rumah permanen
dengan persentase 93,75%

Diagram 58.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepala Keluarga Kepadatan


Hunian di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

54
60
56.25

50
43.75

40

30

20

10 9
7

0
< 8 m2 ≥ 8 m2

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 9 keluarga yang memenuhi standar kepadatan hunian dengan
persentase 56,25%
Diagram 59. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan
Perkarangan Rumah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

100
93.75
90

80

70

60

50

40

30

20 15
10 6.25
1
0
Tidak Ya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 15 keluarga yang memiliki perkarangan rumah dengan
persentase 93,75%

Diagram 60. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Ventilasi


Rumah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

55
60
56.25

50
43.75

40

30

20

10 9
7

0
Ad, < 10% luas lantai Ada dengan luas 10-15%

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 9 keluarga yang tidak memenuhi standar ventilasi rumah
berdasarkan luas lantai dengan persentase 56,25%
Diagram 61. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Sinar
Matahari Masuk Ke Rumah di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin,
Kab. Kampar 2023

120

100.00
100

80

60

40

20 16

0 0.00
0
Tidak Ya

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 16 keluarga yang sinar matahari masuk ke rumah dengan
persentase 100,00%

Diagram 62. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi


lantai Rumahdi RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar
2023

56
80

70 68.75

60

50

40
31.25
30

20
11
10
5

0
tanah/ papan ubin, semen, keramik

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 11 keluarga yang kondisi lantai rumah ubin, semen, dan
keramik dengan persentase 68,75%
Diagram 63. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Keadaan
Sumber Air Minum di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

80
75.00

70

60

50

40

30
25.00

20
12
10
4
0
berasa, berwarna, berbau tidak berwarna, berasa dan berbaui

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 4 keluarga yang keadaan sumber air minumnya beras, bewarna
dan berbau dengan persentase 25,00%

Diagram 64. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Air Minum


di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab. Kampar 2023

57
120

100.00
100

80

60

40

20 16

0 0.00
0
Langsung di minum di masak sebelum diminum

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa mayoritas keluarga memasak air minum sebelum diminum dengan
persentase 100,00%
Diagram 65. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga Berdasarkan Lama
Dimasak Air Minum di RW 01 Kelurahan Dusun 1 Pantai Cermin, Kab.
Kampar 2023

60
56.25

50
43.75

40

30

20

10 9
7

0
langsung di matikan di tunggu 10-15 menit

frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 16 Kepala Keluarga dapat diketahui


bahwa terdapat 7 keluarga yang menunggu 10-15 menit setelah mendidih
dengan persentase 43,75%

58
B. Idetentifikasi Masalah
Tabel 1.1 Identifikasi Masalah

No Daftar Masalah Persentase (%)


1. Keluarga yang tidak Memiliki JKN 36,96%

2. Keluarga yang tidak mengkonsumsi sayur dan buah 12,50%

3 Pengelolaan sampah dibakar/dibuang dimana saja 100%


4 Tidak tersedia jamban keluarga 18,75%
5 Keluarga yang tidak melakukan aktivitas fisik 12,50%
6 Keluarga yang tidak melakukan pengecekan kesehatan 6 56,25%
bulan sekali
7 Keluarga yang tidak melakukan pengecekan tekanan 68,75%
darah
8 Keluarga yang tidak melakukan pengecekan kadar gula 75%
darah
9 Keluarga yang tidak melakukan pengecekan kolesterol 100%

10 Keluarga yang tidak melakukan pengecekan lingkar perut 100%

59
11 Keluarga yang tidak melakukan tes darah lengkap di 100%
laboratarim
12 Keluarga yang tidak deteksi dini kanker leher rahim 100%

13 Keluarga yang merokok 87,50%

14 Keluarga yang tidak melakukan pengelolaan stress 27,13%

15 Keluarga yang tidak BAB pada tempatnya 18,75%

16 Tidak tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah 18,75%

17 Anak yang tidak menggunakan alas kaki usia pra sekolah 60%
dan usia sekolah
18 Remaja yang memenuhi keinginan pada saat itu juga 50%

19 Jumlah lansia penderita penyakit degenaratif 80%

20 Membersihkan got jika tersumbat saja 100%

21 Tidak mempunyai saluran air limbah 18,75%

22 Memiliki saluran air limbah yang terbuka dan tidak lancar 50%

23 Keluarga dengan jamban cemplung 18,75%

24 Jarak jamban <10 meter 31,25%

25 Penampungan air terbuka 56,28%

26 Rumah semi permanen 6,25%

27 Kepadatan rumah <8m² 56,25%

28 Tidak memiliki perkarangan rumah 6,25%

29 Tidak memenuhi standar ventilasi 43,75%

60
30 Lantai rumah papan/tanah 31,25%

31 Air berasa, bewarna, berbau, dan ada endapan 25%

32 Air minum dimasak ditunggu 10-15 menit 43,75%

33 Balita yang tidak dapat vitamin A 50%

C. Daftar Prioritas Masalah

Tabel 1.2prioritas Masalah

NO Daftar masalah C A R L Total Urutan


nilai masalah
1. Keluarga yang tidak Memiliki JKN 10 9 7 9 567
I
0
2 Keluarga yang tidak mengkonsumsi 9 8 6 8 345
II
sayur dan buah 6
3 Pengelolaan sampah 7 7 8 8 313
III
dibakar/dibuang dimana saja 6
4 Tidak tersedia jamban keluarga 8 8 7 7 313
IV
6
5 Keluarga yang tidak melakukan 7 6 7 7 2508
V
aktivitas fisik
6 Tidak melakukan pengecekan 5 5 5 5 625
VI
kesehatan 6 bulan sekali
7 Tidak melakukan pengecekan 5 5 5 5 625
VII
tekanan darah
8 Tidak melakukan pengecekan kadar 5 5 5 5 625
VIII
gula darah

61
9 Tidak melakukan pengecekan 5 5 5 5 625
IX
kolesterol
10 Tidak melakukan pengecekan 5 5 5 5 625
X
lingkar perut
11 Tiidak melakukan tes darah 5 5 5 5 625
XI
lengkap di laboratarim
12 Tidak deteksi dini kanker leher 5 5 5 5 625
XII
rahim
13 Keluarga yang merokok 4 5 3 5 240 XIII

14 Keluarga yang tidak melakukan 3 4 3 5 180


XIV
pengelolaan stress
15 Tidak BAB pada tempatnya 3 3 4 4 144
XVI

16 Tidak tersedia sarana air bersih di 3 3 4 4 144


XVII
lingkungan rumah
17 Anak yang tidak menggunakan alas 4 2 4 4 128
kaki usia pra sekolah dan usia XVIII
sekolah
18 Remaja yang memenuhi keinginan 2 4 4 4 128
XIX
pada saat itu juga
19 Jumlah lansia penderita penyakit 2 4 4 4 128
XX
degenaratif
20 Membersihkan got jika tersumbat 2 4 4 4 128
XXI
saja
21 Tidak mempunyai saluran air 4 3 3 4 108
XXII
limbah
22 Memiliki saluran air limbah yang 3 3 3 4 108 XXII
terbuka dan tidak lancar

23 Keluarga dengan jamban cemplung 2 4 3 3 72 XXIII

62
24 Jarak jamban <10 meter 3 4 2 3 72 XXIV

25 Penampungan air terbuka 4 3 2 3 72 XXV

26 Rumah semi permanen 3 3 2 2 36 XXVI

27 Kepadatan rumah <8m² 2 2 3 3 36 XXVII

28 Tidak memiliki perkarangan rumah 3 2 2 2 24 XXVIII

29 Tidak memenuhi standar ventilasi 3 2 2 2 24 XXIX

30 Lantai rumah papan/tanah 3 2 2 2 24 XXX

31 Air berasa, bewarna, berbau, dan 3 2 2 2 24 XXXI


ada endapan
32 Air minum dimasak ditunggu 10-15 3 2 2 2 24 XXXII
menit
33 Balita yang tidak dapat vitamin A 3 2 2 2 24 XXXIII

D. Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 1.3 Alternatif Pemecahan Masalah

NO Masalah AlternatifPemecahan Masalah


1. Keluarga yang tidak memiliki 1. Melakukan penyuluhan
JKN tentang pentingnya memiliki
JKN Dengan media poster di
Dusun 1 Pantai Cermin RW
01.
2. Memberdayakan masyarakat

63
yang tidak mempunyai JKN
agar bisa mengajukan diri
untuk mendapat bantuan iuran
dengan mengikuti cara daftar
BPJS kesehatan.
3. Melakukan kerja sama dengan
pihak desa dan puskesmas
mengenai keluarga yang tidak
memiliki JKN.
4. Bagi masyarakat yang tidak
mampu membuat JKN di
anjurkan melalui dinas sosial
kecamatan masing masing
dengan menyertakan surat
keterangan tidak mampu dari
RT dan kelurahan.
5. Menjadi fasilitator dengan
perangkat desa dan puskesmas
mengenai informasi seputar
JKN.

Alternatif Pemecahan Masalah SAnggi Agustina RT 01 RW 01 Dusun 1


Pantai Cermin
1.Keluarga yang tidak 1. Melakukan komunikasi, informasi dan
mengkonsumsi buah dan sayur edukasi melalui kegiatan penyuluhan
setiap hari mengenai pentingnya mengkonsumsi
buah dan sayur dengan media poster.
2. Memberdayakan masyarakat untuk
memanfaatkan perkarangan rumah
seperti membuat tabulampot,
hidroponik maupun aeroponik.
3. Pemasangan poster tentang pentingnya

64
mengkonsumsi buah dan sayur di RT
01 Dusun 1 Pantai Cermin.
4. Menghidangkan makanan 4 sehat 5
sempurna di RT 01 Dusun 1 Pantai
Cermin.
5. Memberikan edukasi melalui
penyuluhan tentang maknan bergizi di
SD 002 Dusun 1 Pantai Cermin
dengan media poster.

Alternatif Pemecahan Masalah Aie Desthia Viola RT 01 RW 01 Dusun 1


Pantai Cermin
1.Keluarga mengelola sampah 1. Melakukan KIE melalui kegiatan
dengan cara dibakar,dibuang di penyuluhan tentang dampak dari
belakang rumah,dibuang membakar sampah dan membuang
dimana saja,dikbur. sampah ke parit bagi lingkungan dan
kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat untuk
mengelola sampah untuk dijadikan
kerajinan yang berguna dan
bermanfaat di RT 01 Dusun 1 Pantai
Cermin.
3. Pemasangan spanduk/poster tentang
pengelolaan sampah di RW 01 Dusun
1 Pantai Cermin.
4. Memberdayakan masyarakat untk
mengelola sampah organik menjadi
pupuk kompos.
5. Membentuk kerjasama dengan pihak
desa dalam perancangan pembuatan
bank sampah di RT 01 Dusun 1 Pantai
Cermin.

65
Alternatif Pemecahan Masalah Riski Ramdani RT 01 RW 01 Dusun 1
Pantai Cermin
1.Ada keluarga yang rumahnya 1. Melakukan Penyuluhan Tentang
tidak tersedia jamban Jamban Sehat Di RW 01
pantai cermin.
2. Melakukan kerja sama dengan
perangkat desa serta memberi
himbauan mengenai pentingnya
mempunyai jamban keluarga.
3. Menjadi fasilitator untuk membagikan
informasi yang bermanfaat secara
online kepada kk binaan RT 01.
4. Membuat peraturan desa tentang BAB
sembarangan.
5. Bekerja sama dengan tokoh agama
agar membantu menyadarkan
masyarakat tentang perilaku buang air
besar sembarangan dan perilaku hidup
bersih dan sehat menurut ajaran agama
islam.

Alternatif Pemecahan Masalah Pedro Saraghi RT 01 RW 01 Dusun 1


Pantai Cermin
1.Keluarga tidak melakukan 1. Melakukan penyuluhan tentang
aktifitas fisik pentingnya melakukan aktifitas fisik.
2. Melakukan kerja sama dengan pihak
kelurahan dan puskesmas serta
posyandu untuk melakukan senam
sehat.
3. Memberdayakan masyarakat untuk

66
melaksanakan olahraga rutin di RT 01
Dusun 1 Pantai Cermin.
4. Menjadi fasilitator untuk membagikan
informasi yang bermanfaat secara
online kepada kk binaan RT 01
mengenai pentingnya melakukan
aktivitas fisik.
5. Membuat prakarya bermain kartu,
bermain musik,agar anak-anak lebih
mengaktifkan aktivitas fisik

67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa Pantai Cermin terletak di kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Terdapat luas wilayah 1 km. Dengan batas wilayah : Utara berbatas
dengan Desa Bencah Kelubi, Selatan berbatasan dengan Desa Berandang,
Barat berbatasan dengan Petapahan, Timur Berbatasan dengan Desa
Bencah Kelubi.

Berdasarkan 16 KK yang di data oleh Mahasiswa Program Studi S1


Kesehatan Masyarakat Angkatan 2020 STIKes Payung Negeri Pekanbaru
di dapatkan beberapa masalah yaitu, 1. Keluarga yang tidak memiliki JKN,
2. Keluerga yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur, 3. Pengelolaan
sampah rumah tangga di bakar/dibuang dimana saja, 4. Keluarga yang
melakukan aktivitas fisik, 5. Keluarga yang tidak memiliki
jamban.Kegiatan selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah dan
ditemukan prioritas masalah kelompok kecil dan individu yaitu:Keluarga
yang tidak memiliki JKN, Anggota Keluarga Yang tidak mengkonsumsi
makan sayur dan buah, Pengelolaan sampah rumah tangga di
bakar/dibuang dimana saja, Keluarga yang tidak melakukan aktivitas
fisik,Keluarga yang tidak memiliki jamban.

Setelah ditemukan Prioritas Masalah oleh kelompok 1 Mahasiswa


Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Angkatan 2020 STIKes Payung
Negeri Pekanbaru Mencari alternaitif pemecahan masalah dengan
memberikan penyuluhan tentang pentingnya memiliki JKN. Ada pun
alternatif pemecahan masalah yang akan kami lakukan yaitu: 1.Melakukan
penyuluhan tentang pentingnya memiliki JKN Dengan media poster di
Dusun 1 Pantai Cermin RW 01. 2.Memberdayakan masyarakat yang tidak
mempunyai JKN agar bisa mengajukan diri untuk mendapat bantuan iuran
dengan mengikuti cara daftar BPJS kesehatan. 3.Melakukan kerja sama

68
dengan pihak desa dan puskesmas mengenai keluarga yang tidak memiliki
JKN. 4.Bagi masyarakat yang tidak mampu membuat JKN di anjurkan
melalui dinas sosial kecamatan masing masing dengan menyertakan surat
keterangan tidak mampu dari RT dan kelurahan. 5.Menjadi fasilitator
dengan perangkat desa dan puskesmas mengenai informasi seputar JKN.

B. Saran
1. Untuk pihak terkait lintas sektoral (Dinas Kesehatan,Puskesmas dan
Desa) diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun
data untuk menyusun data program kerja dibidang kesehatan yang
akan datang.
2. Untuk institusi pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini
menjadi bahan perbandingan untuk pengalaman belajar lapangan
berikutnya dan menjadi bahan evaluasi terhadap program atau
kurikulum Kesehatan Masyarakat yang telah di tetapkan.
3. Untuk masyarakat,di harapkan hasil laporan kegiatan ini berguna bagi
kegiatan dimasa mendatang.
4. Untuk mahasiswa,di harapkan hasil laporan kegiatan ini berguna
untuk menjadi bahan pembelajaran dan kenangan-kenangan dimasa
mendatang.

69
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. C., & Jannah, M. (2019).Upaya peningkatan Aktivitas Fisik Dan Cek
Kesehatan Sebagai Aplikasi Germas.Link, 15(2), 58-61.

Bistara, D. N. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Gula Darah Pada Penderita

Diabetes Mellitus.Jurnal Kesehatan Vokasional (JKESVO), 3(1), 29-34.

Nururrahmah. Pengaruh rokok terhadap kesehatan dan pembentukan karakter


manusia.
Volume 01, nomor 1.File:///c:/users/acer/downloads/226-429-1-sm.pdf.
16-02-2021
Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo, SKM, M.Com.H, 2012,
KESEHATAN MASYARAKAT Ilmu & Seni.
Septyaningrum, N., & Martini, S. (2014). Lingkar Perut Mempunyai Hubungan
Paling Kuat dengan Kadar Gula Darah.Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1),
48-51.

(Rohmatullailah et al., 2021)Ii, B. A. B., Tentang, A. T., & Kesehatan, J. (n.d.).


No Title. 11–38.
Nasional, K., Tentang, S., Stakeholder, H., & Jkn, O. (n.d.). Evaluasi pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional.
Rohmatullailah, D., Agustina, D., Rahmansyah, F., K, N. T., Anasta, N., &
Fauziyyah, R. (2021). Peningkatan Pengetahuan tentang JKN dengan
Sosialisasi dan Pembentukan Kader JKN Kota Bogor. 1(2), 110–118.

70
LAMPIRAN

A. Kuesioner

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

No Keluarga :

PROVINSI :

KABUPATEN/ KOTA :

KECAMATAN :

PUSKESMAS :

DESA/DUSUN :

RW :

RT :

No Urut Bangunan Rumah/ :


No Rumah

Alamat Rumah :

71
PROGRAM STUDI

S1 KESEHATAN MASYARAKAT

I. Keterangan Pengumpul Data


1 Nama Pengumpul Data :

2 Nama Pembimbing :

3 Tanggal Pendataan : (tgl/ bulan/ tahun)

II. Indeks Keluarga Sehat

1 Nama Kepala Keluarga

2 Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Keluarga di


wawancara

Jumlah Anggota Keluarga Usia 0-


<12 bulan

Jumlah Anggota Keluarga Usia


12-59 bulan

Jumlah Anggota Keluarga Usia 5-


<12 tahun

Jumlah Anggota Keluarga Usia


12-18 tahun

Jumlah Anggota Keluarga Usia


19-60 tahun

72
Jumlah Anggota keluagra > 60
tahun

3 Apakah tersedia sarana air bersih 1. Tidak


di lingkungan rumah 2. Ya

4 Bila ya, apa jenis sumber airnya 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/ telaga,
terlindung? (PDAM, Sumur dll)
Pompa, Sumur Gali Terlindung,
2. Ya
mata air terlindung)

5 Apakah tersedia Jamban Keluarga 1. Tidak

2. Ya

III. Germas

No Kegiatan Germas Ya Tidak

1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit


dalam 1 (satu) hari

2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur dan


buah

3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setiap 6 bulan


sekali

Cek tekanan darah

Cek kadar gula darah

Cek kolesterol

Cek lingkar perut

Tes darah lengkap di laboratorium

73
Untuk Perempuan deteksi dini kanker leher rahim

4 Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok

5 Apakah ada anggota keluarga yang mengkonsumsi alkohol dan zat


adiktif lainnya

6 Apakah keluarga anda melakukan pengelolaan stress dengan baik

7 Apakah keluarga anda buang air besar (BAB) di pada tempatnya

74
IV. DATA KELUARGA
No Nama JK Hub. Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Status Agama JKN
dengan KK Perkawinan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kode Kolom 4 Kode kolom 9 Kode kolom Kode Kode kolom 6 Kode kolom Kode Kolom 5
Hubungan dengan Status 10 Kolom 11 Pendidikan 3 Jenis Pekerjaan
kepala keluarga Perkawinan Agama 1 = tidak pernah Kelamin 1 = Tidak kerja
JKN
1 = Kepala Keluarga 1 = Kawin 1 = Islam sekolah 2 = sekolah
1=
2 = Istri/ suami 2 = belum kawin 2 = Kristen 1 = Ya 2 = tidak tamat SD/ 3 = PNS/ TNI/
Perempuan
3 = anak 3 = cerai hidup 3 = Katolik (BPJS-PBI, MI Polri/BUMN/ BUMD
4 = menantu 4 = cerai mati 4 = Hindu BPJS – Non 3 = tamat SD/ MI 2 = Laki-laki 4 = Pegawai Swasta
5 = Cucu 5 = Budha BBI, Non 4 = Tamat SLTP/ 5 = Wiraswasta/
6 = orang tua 6 = Konghucu BPJS) MTS Pedagang/ Jasa
7 = Famili lain 5 = Tamat SLTA/ 6 = Petani
2 = Tidak
8 = pembantu MA 7 = Nelayan
9 = lainnya 6 = Tamat 8 = Buruh
D1/D2/D3 9 = Lainnya
7 = Tamat PT

1
No Nama JK Hub. Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Status Agama JKN
dengan KK Perkawinan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

2
Kode Kolom 4 Kode kolom 9 Kode kolom Kode Kode kolom 6 Kode kolom Kode Kolom 5
Hubungan dengan Status 10 Kolom 11 Pendidikan 3 Jenis Pekerjaan
kepala keluarga Perkawinan Agama 1 = tidak pernah Kelamin 1 = Tidak kerja
JKN
1 = Kepala Keluarga 1 = Kawin 1 = Islam sekolah 2 = sekolah
1=
2 = Istri/ suami 2 = belum kawin 2 = Kristen 1 = Ya 2 = tidak tamat SD/ 3 = PNS/ TNI/
Perempuan
3 = anak 3 = cerai hidup 3 = Katolik (BPJS-PBI, MI Polri/BUMN/ BUMD
4 = menantu 4 = cerai mati 4 = Hindu BPJS – Non 3 = tamat SD/ MI 2 = Laki-laki 4 = Pegawai Swasta
5 = Cucu 5 = Budha BBI, Non 4 = Tamat SLTP/ 5 = Wiraswasta/
6 = orang tua 6 = Konghucu BPJS) MTS Pedagang/ Jasa
7 = Famili lain 5 = Tamat SLTA/ 6 = Petani
2 = Tidak
8 = pembantu MA 7 = Nelayan
9 = lainnya 6 = Tamat 8 = Buruh
D1/D2/D3 9 = Lainnya
7 = Tamat PT

3
4
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan
terakhir :____________________________

2. Penyebab
kematian :___________________________________________________
__

3. Usia saat
meninggal:___________________________________________________
__

4. Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit :


______________________________
Jika ada sebutkan
_______________________________________________________

Apabila ada Bayi usia 0-11 Bulan

Bayi Status Gizi Bayi 0-11 Bulan


No Berat Badan menurut Panjang Badan menurut Berat badan
umur (BB/U) umur (PB/ U) menurut panjang
badan (BB/PB)
1 (1) BB Sangat (1) Sangat Pendek (1) Gizi buruk
Kurang (2) Pendek (2) Gizi
(2) BB Kurang (3) Normal Kurang
(3) BB Normal (4) Tinggi (3) Gizi Baik
(4) Risiko Berat (4) Berisiko
Badan Lebih Gizi Lebih
(5) Gizi Lebih

5
(6) Obesitas

2 (1) BB Sangat (1) Sangat Pendek (1) Gizi buruk


Kurang (2) Pendek (2) Gizi
(2) BB Kurang (3) Normal Kurang
(3) BB Normal (4) Tinggi (3) Gizi Baik
(4) Risiko Berat (4) Berisiko
Badan Lebih Gizi Lebih
(5) Gizi Lebih
(6) Obesitas
3 (1) BB Sangat (1) Sangat Pendek (1) Gizi buruk
Kurang (2) Pendek (2) Gizi
(2) BB Kurang (3) Normal Kurang
(3) BB Normal (4) Tinggi (3) Gizi Baik
(4) Risiko Berat (4) Berisiko
Badan Lebih Gizi Lebih
(5) Gizi Lebih
(6) Obesitas

V. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (12-59 bulan)

No Nama Jenis Umu Lila Status Gizi Status Gizi VIT A Kepem
kelami r n KM
n (bula

6
n)

BB/U BB / TB

1 (1) BB (1) Gizi ( ) Dapat ,


Sangat buruk ( ) Ad
( ) Belum
Kurang (2) Gizi
dapat, ( ) tdk
(2) BB Kurang
alasan :Bay Alasan
Kurang (3) Gizi Baik
i Sakit, Hilang
(3) BB (4) Berisiko
Kurang rusak,
Normal Gizi
Informasi, pernah
(4) Risiko Lebih
Fasilitas nakes/p
Berat (5) Gizi
Kesehatan ndu, K
Badan Lebih
Jauh, Tidak Inform
Lebih (6) Obesitas
ada lain-
biaya, ......... lain:....
...

2 (1) BB (1) Gizi ( ) Dapat ,


Sangat buruk ( ) Ada
( ) Belum
Kurang (2) Gizi
dapat, ( ) tdk
(2) BB Kuran
alasan :Bay Alasan
KuranG (3) Gizi
i Sakit, Hilang
(3) BB Baik
Kurang rusak,
Normal (4) Berisiko
Informasi, pernah
(4) Risiko Gizi
Fasilitas nakes/p
Berat Lebih
Kesehatan ndu, K
Badan (5) Gizi
Jauh, Tidak Inform
Lebih LebiH
ada lain-
(6) Obesitas
biaya, ......... lain:....
...

7
VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USI
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧ 2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan setelah Tidak Ya
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki saat Tidak Ya
bermain?

VII. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18 TAHUN)


No Uraian 1 2 Nilai
1 Kegiatan yang dilajukan remaja di (1) Membantu orang tua
luar jam sekolah (2) Olah raga
(3) Bermain bersama teman
(4) Lainnya, sebutkan…
2 Apa yang dilakukan remaja jika ada (1) Mengurung diri
masalah? (2) Marah
(3) Mencari teman bicara
(4) Lainnya, sebutkan…
3 Apakah remaja terbuka dengan orang Tidak Ya
tua?
4 Apakah saat menginginkan sesuatu Tidak Ya
harus dipenuhi saat itu juga?

VIII. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA (>60 Tahun)

8
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa jumlah lansia yang dalam (1) 1
rumah saat ini? (2) 2
(3) >2
2 Adakah penyakit degeneratif yang Tidak Ya
sedang diderita?

IX. KESEHATAN KELUARGA


No Uraian 1 2 Nilai
A. Kesehatan Lingkungan
1 Bagaimana pengelolaan sampah Dibakar, dibuang Diambil oleh
rumah tangga? kebelakang rumah, petugas
di buang
dimana .saja,
dikubur
2 Berapa kali keluarga membersihkan Jika tersumbat saja/ 1 x seminggu
parit/got? tidak punya parit/ >
2 minggu sekali
3 Apakah keluraga mempunyai saluran Tidak Iya
pembuangan air limbah?
4 Bagaimana kondisi pembuangan air Terbuka, tidak lancar Tertutup dan
limbag kelurag anda? lancar
5 Apakah keluarga mempunyai jamban Tidak Iya
6 Apakah jenis jamban yang dimiliki WC Cemplung, tidak Leher angsa, WC
keluarga? punya WC duduk
7 Jarak penampungan kotoran (septi < 10 meter >10 meter
tank) dengan sumber air minum?
8 Bagaimana kondisi penampungan air Terbuka Tertutup
bersih?
9 Bagaimana jenis bangunan rumah? Semi permanen, non Permanen
permanen

9
10 Bagaimana kepadatan hunian dalam < 8m2 ≧8m2
rumah / penghuni?
11 Apakah ada perkarangan di rumah Tidak Ya
saudara?
12 Apakah ada ventilasi di rumah Ada kurang dari Ada dengan luas
termasuk pintu dan jendela 10% luas lantai, dan 10-20% luas lantai
lebih dari 20 % luas
lantai, tidak ada
13 Apakah sinar matahari masuk ke Tidak Ya
dalam rumah pada pagi hari?
14 Bagaimana kondisi lantai rumah Tanah/ papan Ubin/ semen/
saudara? keramik
B. Sumber Air Minum
1 Bagaimana kedaan air pada sumber Berasa, berbau, Tidak berasa, tidak
air di rumah? berwarna dan ada berbau, tidak
endapan berwarna dan tidak
ada endapan
2 Air minum Langsung diminum Dimasak sebelum
dari sumber air di minum
3 Jika sumber air minum di masak, Langsung di matikan di tunggu
berapa lama ketika air mendidih di setelah mendidih mendidih 10-15
matikan? menit

10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai