Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuransi dan Jaminan Sosial
Dosen Pengampu
Dra. Windriyati, MP
Oleh
2A – Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial
Kelompok 3
Titis Rachma Aprilia (1903018)
Muhammad Ichsan Q. A (1903030)
Hani Alfiah (1903032)
Dimas Bagus Anggraono (1903045)
Nurwahdiah Hanifa (1903049)
Yunida Handayani (1903069)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BPJS Ketenagakerjaan” untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuransi dan Jaminan Sosial yang diampu oleh Ibu
Dra. Windriyati, MP.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
bapak/ibu sebagai sarana pembangun dan acuan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga tujuan kami dalam
penyusunan makalah ini dapat tercapai.
Kelompok 3
ii | S i s t e m P e r l i n d u n g a n S o s i a l
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................................3
2.4 Sasaran.............................................................................................................................6
3. Identifikasi Kebutuhan................................................................................................16
4. Identifikasi Potensi/Sumber........................................................................................16
BAB IV PENUTUP................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
iii | S i s t e m P e r l i n d u n g a n S o s i a l
iv | S i s t e m P e r l i n d u n g a n S o s i a l
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2.4 Sasaran
1. Pekerja penerima upah (PU)
Pekerja penerima upah adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji,
upah atau imbalan dalam bentuk lain dari pemberi kerja. Penerima upah dapat
mengikuti empat program BPJS Ketenagakerjaan secara bertahap yang sudah
ditetapkan perusahaan.
2. Pekerja bukan penerima upah (BPU)
Pekerja bukan penerima upah adalah pekerja yang melakukan kegiatan atau usaha
ekonomi secara mandiri untuk memperoleh penghasilan dari kegiatan atau
usahanya. BPU dapat mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan secara bertahap
dengan memilih program sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta.
3. Jasa konstruksi (Jakon)
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi,
layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan konsultasi pengawasan
pekerjaan konstruksi. Yang termasuk Jakon di antaranya pemberi kerja selain
penyelenggara negara pada skala usaha besar, menengah, kecil dan mikro yang
bergerak di bidang usaha jasa konstruksi yang mempekerjakan pekerja harian
lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu.
4. Pekerja Migran Indonesia
Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah setiap warga negara Indonesia yang akan,
sedang atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah
Republik Indonesia.
3. Identifikasi Kebutuhan
Adapun kebutuhan yang dari permasalah pelanggaran hak Pekerja Migran
Indonesia (PMI) adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan dari kejelasan dan penegakan hukum mengenai hak para
Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari pemerintah dan pihak terkait.
2. Pengetahuan mengenai sumber-sumber atau jaminan sosial yang dapat
dijadikan perlindungan saat terjadi kecelakaan kerja dan jaminan dimasa tua
dan/pensiun ketika Pekerja Migran Indonesia (PMI) sudah tidak dapat
bekerja di luar negeri.
3. Peningkatan dalam pengawasan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia
kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara tempat mereka bekerja.
4. Peningkatan pengetahuan bagi para Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI) dan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebelum dan ketika
mereka bekerja di negara asing.
4. Identifikasi Potensi/Sumber
Adapun potensi/sumber yang dapat membantu dalam menangani masalah
pelanggaran hak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari hasil identifikasi
kebutuhan adalah sebagai berikut :
1. Peraturan/UU yang mengatur mengenai Pekerja Migran Indonesia (PMI) :
a. UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
b. PP 10 tahun 2020 tentang Tata Cara Penempatan Pekerja Migran
Indonesia
2. Lembaga/kementerian yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang
pencegahan dan penanganan buruh migran Indonesia/ Pekerja Migran
Indonesia (PMI) bersama Kementerian Ketenagakerjaan :
a. Kementerian Luar Negeri,
b. Kementerian Agama,
c. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,
d. Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, serta
e. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI).
3. Panduan pekerja migran - ILO
4. Kedutaan besar Indonesia yang berada di negara tempat Pekerja Migran
Indonesia (PMI) berkerja.
5. Kementerian Ketenagakerjaan
6. BPJS Ketenagakerjaan
7. Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) adalah suatu ekosistem digital
yang menjadi platform bagi segala jenis layanan publik dan aktivitas bidang
ketenagakerjaan, baik di pusat maupun daerah.
8. Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI)
9. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BP3TKI)
10. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
b. Nama Program
Bernama program “Sosialisasi Pentingnya Kepemilikan BPJS
Ketenagakerjaan bagi Pekerja Migran di Kabupaten Sukabumi” . Program
tersebut guna meningkatan kesadaran pentingnya para Calon Pekerja Migran
Indonesia (CPMI) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk
mendaftarkan/didaftarkan Asuransi Sosial BPJS Ketenagakerjaan terkhususnya
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
c. Tujuan Program
- Tujuan Umum : ” Meningkatnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang
Terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan ”
- Tujuan Khusus :
1) Menambah ilmu pengetahuan (Knowledge) bagi para Calon Pekerja
Migran, Pekerja Migran dan pihak pelaksana penempatan Pekerja Migran
Indonesia bahwa pentingnya untuk mendaftarkan diri atau pihak BP3PKI
untuk mendaftarkan pekerja migran kepada BPJS Ketenagakerjaan.
2) Penentuan sikap (attitude), Setelah melakukan sosialisasi BPJS
Ketenagakerjaan diharapkan Para Calon Pekerja Migran dan para Pekerja
Migran Indonesia (PMI) dapat memiliki minat dan kesadaran untuk
memiliki asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan
perlindungan atas pekerjaan yang akan dilakukannya. Supaya para pekerja
migran indonesia ini tidak mengalami penindasan dan ketidakadilan.
d. Sasaran Program
Sasaran program yang telah ditetapkan dan direncanakan oleh praktikan adalah :
1) Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
2) Pekerja Migran Indonesia (PMI).
3) Para Pelaksana Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
e. Tim Partisipan
Partisipan yang membuat rancangan acara sebagai berikut :
1. Penanggung Jawab :
2. Sekretaris :
3. Bendahara :
4. Sie Acara :
5. Sie Perlengkapan :
6. Sie Konsumsi :
7. Sie Dokumentasi :
4.1 Kesimpulan
BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakrjaan/
BPJAMSOSTEK) merupakan sebuah badan hukum yang disediakan untuk publik
dengan tujuan memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja di Indonesia
dari risiko sosial ekonomi tertentu. Penyelenggaraan BPJSTK ini menggunakan
mekanisme asuransi sosial. Dulu layanan ini disebut Jamsostek (Jaminan Sosial
Tenaga Kerja) yang dikelola oleh PT Jamsostek (Persero). Namun, PT Jamsostek
kemudian diubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan UU No. 24 Tahun
2011 tentang BPJS sejak 1 Januari 2014.
Tidak bisa dipungkiri bahwa awal perjalanan terbentuknya suatu program
pasti memiliki isu – isu permasalahan yang ada. Seperti halnya masalah kepesertaan
BPJS Ketenagakerjaan yang masih sepi peminat. Dalam tulisan diatas yang memiliki
permasalahan yakni banyaknya kekerasan dan kerentanan yang terjadi oleh Pekerja
Migran Indonesia (PMI) dalam melaksanakan pekerjaanya. Dikarena di Indonesia
sudah memiliki Sistem Jaminan Sosial Nasional yaitu dengan badan
penyelenggaranya berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Maka wajib
bagi para pekerja migran dan penyelenggara pekerjaan tersebut untuk mendaftarkan
para pekerjanya kepada program BPJS Ketenagakerjaan.
Guna melakukan peningkatan peminat dalam BPJS Ketenagakerjaan dan
mengencarkan kepada Pekerja Migran Indonesia dan pemberi kerjanya. Maka dari itu
dibentuklah program sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Migran dan
Instansi yang melakukan penyaluran pekerja migran. Setelah dilakukannya sosialisasi
tersebut harapannya dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan
para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan
Instansi yang menyalurkan pekerja migran untuk segera mendaftarkan diri dan
pekerjanya kepada BPJS Ketenagakerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Undang – Undang N0 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Melati, Zulkarnaini. 2021. Siapa Saja Peserta Pekerja Migran Indonesia BPJS (BPJS PMI)?.
https://www.gadjian.com/blog/2020/03/18/siapa-saja-peserta-pekerja-migran-
indonesia-bpjs-bpjs-pmi/#:~:text=Apabila%20pekerja%20migran%20juga
%20ingin,sekaligus%20sebelum%20keberangkatan%20atau
%20penempatan.&text=Premi%20Jamsostek%20dan%20BPJS%20Kesehatan,dalam
Ni'matus Zakiyah, dkk. 2020. Efektivitas Pelaksanaan Bantuan Sosial dari Pemerintah
Maret 2021.