Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

MATA KULIAH : Pengantar Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan


SEMESTER : 1 (Satu)
DOSEN PENGAJAR : Umi Khoiru Nisak. S.KM , M.Epid

Disusun Oleh :
Semester 1 Manajemen Informasi Kesehatan
1. Dinda Dwi Krismonica NIM 191336300003
2. M Adib Nabiel Muafie NIM 191336300005
3. Alliza Sapto Novari NIM 191336300022
4. Nabila Amirah Filda R NIM 191336300042
5. Sholi Zyaynol A NIM 191336300034

PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITTAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Tahun Akademik 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan
hadah-Nya, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“SISTEM KESEHATAN NASIONAL”. Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas
Mata Kuliah Pengantar Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan.
Kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini telah melewati
beberapa kajian pustaka, sehingga diharapkan isi dari makalah ini sesuai dengan teori yang
berlaku di masyarakat dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapan bagi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, September 2019

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
2.1 Definisi dari Subsistem Upaya Kesehatan .............................................................................. 3
2.1.1. Upaya Kesehatan Primer ..................................................................................................... 3
2.1.2. Upaya Kesehatan Sekunder ................................................................................................ 4
2.1.3. Upaya Kesehatan Tersier .................................................................................................... 4
2.1.4. Pembinaan dan Pengawasan dalam Upaya Kesehatan........................................................ 5
2.2 Definisi dari Subsistem Pembiayaan Kesehatan ..................................................................... 5
2.3 Definisi dari Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan .................................................... 7
2.3.1 Tujuan ............................................................................................................................... 10
2.3.2 Jenis tenaga kesehatan ...................................................................................................... 10
2.4 Defini dari Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan .............................. 11
2.5 Definisi dari Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan ............................................ 12
2.5.1 Pengertian ......................................................................................................................... 12
2.5.2 Tujuan ............................................................................................................................... 12
2.5.3 Unsur – unsur utama ......................................................................................................... 12
2.5.4 Informasi kesehatan.......................................................................................................... 13
2.5.5 Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan ...................................................................... 14
2.5.6. Hukum kesehatan .............................................................................................................. 15
2.6 Definisi dari Subsistem Pemberdayaan Masyarakat ............................................................. 15
2.6.1. Ruang lingkup pemberdayaan masyarakat........................................................................ 16
2.6.2. Konsep pemberdayaan masyarakat ................................................................................... 16
2.6.3. Tugas pemberdayaan masyarakat ..................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 20

ii
Bibliography .......................................................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


System adalah sekelompok komponen dan elemen yang digambungkan
menjadi satu untuk mencapai tujuan. System berasal dari bahasa Latin (systema)
dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energy untuk mencapai suatu tujuan. (arif_ashkaf, 2015)
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan
dan orang – orang yang menggunakan peleyanan tersebut di setiap wilayah, serta
Negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk
manusia maupun dala bentuk material.Sistem kesehatan nasional di Indonesia
adalah pengembangan sistem kesehatan di Indonesia telah dimulai sejak tahun
1982 ketika Departemen Kesehatan RIpada tahun 2004 ini telah melakukan
sesuatu penyesuaian terhadap SKN 1982. (kebijakankesehatannasional, 2014)
Penyusunan dokumen tersebut didasarkan pada tujuan nasional bangsa
Indonesia sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibentuklah program pembangunan
nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan kesehatan
adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan
tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat,
swasta maupun pemerintah. (sistemkesehatanblogspot, 2015)
Didalam SKN terdapat beberapa Sub Sistem yaitu, Subsistem Upaya
Kesehatan, Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan, SubSistem SDM Kesehatan,
SubSistem farmasi, alat kesehatan dan makanan,Subsistem Manajemen dan
Informasi Kesehatan,dan Subsistem Pemberdayaan Masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari subsistem upaya kesehatan?
2. Apa definisi dari subsistem pembiayaan kesehatan?
3. Apa definisi dari subsistem sumber daya manusia kesehatan?
4. Apa definisi dari subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan?
5. Apa definisi dari subsistem manajemen dan informasi kesehatan?
6. Apa definisi dari subsistem pemberdayaan masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu subsitem upaya kesehatan
2. Untuk mengetahui apa itu subsistem pembiayaan kesehatan
3. Untuk mengetahui apa itu subsistem sumber daya manusia
kesehatan
4. Unuk mengetahui apa itu subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan makanan
5. Untuk mengetahui apa itu subsistem manajemen dan informasi
kesehatan
6. Untuk mengetahui apa itu subsistem pemberdayaan masyarakat.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui subsistem upaya kesehatan.
2. Dapat mengetahui subsistem pembiayaan kesehatan
3. Dapat mengetahui subsistem sumber daya manusia kesehatan
4. Dapat mengetahui subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan.
5. Dapat mengetahui subsistem manajemen dan informasi kesehatan
6. Dapat mengetahui subsitem pemberdayaan masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari Subsistem Upaya Kesehatan


Upaya kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintregasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan oleh masyarakat. Pasal 47 Undang-Undang
No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengatakan, upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Macam-macam upaya
kesehatan ada upaya kesehatan primer, upaya kesehatan sekunder, upaya
kesehatan tersier (Akbar, 2013)

2.1.1. Upaya Kesehatan Primer


Upaya kesehatan primer terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan
primer dan masyarakat primer.

1. PKPP

Merupakan pelayanan yang memberikan penekanan pada pengobatan,


pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan pencegahan
termasuk gaya hidup sehat. Pkpp dapat diselenggarakan dalam bentuk
pelayanan bergerak (ambulatory) ataupun menetap.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat primer

Pelayanan ini menekankan pada pelayanan peningkatan dan


pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan
sasaran keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
Pelaksanaan PKMP didukung dengan kegiatan surveilans, pencatatan,
dan pelaporan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan
berwenang.

3
2.1.2. Upaya Kesehatan Sekunder
Upaya kesehatan sekunder merupakan upaya kesehatan rujukan
lanjutan yang terdiri atas pelayanan kesehatan perorangan sekunder
(PKPS) dan pelayanan kesehatan masyarakat sekunder (PKMS)

1. PKPS

Merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang dilaksanakan


oleh dokter spesialis atau dokter yang telah mendapatkan
pendidikan khusus dan mempunyai ijin praktik yang didukung oleh
tenaga kesehatan lainnya melalui penerimaan rujukan dari PKPP
dan merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang merujuk.

2. PKMS

Merupakan pelayanan yang dilakukan melalui menerima rujukan


kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat primer dan
memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi dan sdmk,
serta didukung oleh pelayanan kesehatan tersier.

2.1.3. Upaya Kesehatan Tersier

1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT)

Merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang menerima


rujukan sub-spesialistik dari pelayanan kesehatan dibawahnya, dan
dapat merujuk kembali ke faskes yang dirujuk.

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier

Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat tersier yang menerima


rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan sekunder dan
memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, SDMK dan
rujukan operasional, serta melakukan penelitian dan pengembangan
bidang kesehatan masyarakat, penapisan teknologi, dan produk
teknologi yang terkait. (Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, 2017)

4
2.1.4. Pembinaan dan Pengawasan dalam Upaya Kesehatan
Pembinaan upaya kesehatan dilakukan untuk menjamin mutu
pelayanan kesehatan yang didukung dengan standar pelayanan yang
selalu dikaji dalam periode tertentu sesuai kemajuan ilmu pengetahuan
dan ilmu teknologi serta kebutuhan. Pengawasan upaya kesehatan
merupakan kegiatan yang ditujukkan unuk menjamin konsistensi
penyelenggaraan upaya kesehatan dan dilakukan secara intensif baik
internal maupun eksternal serta dapat melibatkan masyarakat dan
swasta. (Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, 2017)

2.2 Definisi dari Subsistem Pembiayaan Kesehatan


Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan
dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh
perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut :
1. Penyediaan pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayan kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan.
2. Pemakai jasa pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan
jasa pelayanan.
Sumber biaya kesehatan dibagi menjadi dua macam :
1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah
Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di
Negara yang bersumber biaya kesehatannya sepenuhnya
ditanggung oleh pemerintah.
2. Sebagian di tanggung oleh masyarakat

5
Pada beberapa Negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari
masyarakat. Pada Negara seperti ini masyarakat diajak berperan
serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan maupun
dalam pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan.
Macam macam biaya Kesehatan
Biaya kesehatan banyak ragamnya, tergantung pada kompleksitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat. Secara umum biaya kesehatan dibedakn menjadi dua macam :
1. Biaya pelayanana kedokteran
Biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan dan atau
memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya
untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesahatan penderita.
2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat, yakni dengan
tujua untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk
mencegah penyakit.
. Syarat pokok pembiayaan kesehatan
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat
pokok yakni:
1. Jumlah
2. Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat
membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta
tidak
menyulitkan masyarakat yang memanfaatkannya.
3. Penyebaran
4. Mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan.
5. Pemanfaatan
Alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan
pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan.

6
Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia
Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini
adalah Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai pada tahun 2014 yang
secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage. Tujuan Jaminan
Kesehatan Nasional secara umum yaitu mempermudah masyarakat untuk
mengakses pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu. Perubahan pembiayaan menuju ke Universal Coverage
merupakan hal yang baik namun mempunyai dampak dan risiko
sampingan. (dr.Suparyanto, 2014)

2.3 Definisi dari Subsistem Sumber Daya Manusia


Kesehatan
Subsistem sumber daya manusia kesehatan adalah pengelolaan
upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya
manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan
kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan(termasuk
tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung atau penunjang
kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam
upaya dan manajemen kesehatan. Peran tenaga kesehatan menjadi
sangat penting dalam implementasi sistem kesehatan. Di sisi lain
tantangan seperti rendahnya komptensi menjadi hambatan tersendiri
dalam pelaksanaan sistem kesehatan.
Dalam hal ini, juga diatur oleh UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014. UU 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan dalam Tambahan

7
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067 oleh Menkumham
Amir Syamsudin di Jakarta dan mulai diberlakukan pada tanggal 17
Oktober 2014. (jogloabang, 2019)

Berikut adalah isi batang tubuh Undang-Undang Nomor 36 Tahun


2014 Tentang Tenaga Kesehatan:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
2. Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang
Diploma Tiga.
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
4. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan/atau
masyarakat.
5. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang Tenaga
Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
profesional untuk dapat menjalankan praktik.

8
6. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.
7. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap
Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di
seluruh Indonesia setelah lulus uji Kompetensi.
8. Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk melakukan
praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi.
9. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang
telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara
hukum untuk menjalankan praktik.
10. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan
kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi.
11. Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Tenaga
Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik.
12. Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus
dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi bidang kesehatan.
13. Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga
Kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.
14. Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu dengan memberikan langkah yang benar dan terbaik
berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan
dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
berdasarkan Standar Profesi. (jogloabang, 2019)

9
2.3.1 Tujuan
Tersedianya sumber daya manusia kesehatan sesuai kebutuhan
yang kompeten dan memiliki kewenangan yang terdistribusi secara adil
dan merata serta didayagunakan secara optimal dalam mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unsur-unsur subsistem sumber daya manusia kesehatan terdiri dari:
sumber daya manusia kesehatan; sumber daya pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan penyelenggaraan
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.

2.3.2 Jenis tenaga kesehatan


 Tenaga medis meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter
gigi spesialis
 Tenaga psikologi klinis ialah psikolog klinis
 Tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat
 Tenaga kebidanan ialah bidan
 Tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian
 Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan,
tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.
 Tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas
tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog
kesehatan.
 Tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
 Tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis,
terapis wicara, dan akupunktur.
 Tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi
kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah,

10
refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi,
terapis gigi dan mulut, dan audiologis.
 Tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli
teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan
ortotik prostetik.
 Tenaga kesehatan tradisional terdiri atas tenaga kesehatan
tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.
 Tenaga kesehatan lain terdiri atas tenaga kesehatan yang ditetapkan
oleh menteri yang membindangi urusan kesehatan. (wikipedia)

2.4 Defini dari Subsistem Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Makanan
Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan adalah pengelolaan
berbagai upaya yang menjamin keamanan, khasiat atau manfaat, mutu
sediaan farmasi, alatkesehatan, dan makanan. Sediaan farmasi adalah obat,
bahan obat, obat tradisional,dan kosmetika.
Tujuan penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan makanan adalah tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan yang terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan
khusus untuk obat dijamin
ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatyang setinggi-tingginya.
Unsur-unsur subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan terdiri dari: komoditi; sumber daya; pelayanan kefarmasian;
pengawasan; dan pemberdayaan masyarakat.
Prinsip-prinsip subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan terdiri dari:
aman, berkhasiat, bermanfaat, dan bermutu; tersedia, merata, dan
terjangkau; rasional;
transparan dan bertanggung jawab; dan kemandirian. Penyelenggaraan
subsistem

11
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan terdiri dari: upaya
ketersediaan,
pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan; upaya
pengawasan untuk
menjamin persyaratan keamanan, khasiat atau manfaat, mutu produk
sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan makanan serta perlindungan masyarakat dari
penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obat dan alat kesehatan; upaya penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian; upaya penggunaan obat yang rasional; dan upaya
kemandirian sediaan farmasi melalui pemanfaatan sumber daya dalam
negeri

2.5 Definisi dari Subsistem Manajemen dan Informasi


Kesehatan

2.5.1 Pengertian
Subsistem manajemen kesehatan merupakan bagian dari
administrasi kesehatan, sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan, serta hukum kesehatan secara terpadu, guna
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2.5.2 Tujuan
Terselenggaranya fungsi manajemen kesehatan yang mendukung
subsistem lain secara berhasil guna dan berdaya guna untuk
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

2.5.3 Unsur – unsur utama


Subsistem manajemen kesehatan terdiri atas empat unsur pertama,
yakni :
1. Administrasi kesehatan yang dijabarkan melalui fungsi
manajemen yang

12
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pengawasan, evaluasi dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
2. Informasi kesehatan merupakan hasil pengumpulan dan
pengolahan data
yang menjadi masukan bagi pengambilan keputusan di
bidang kesehatan.
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan merupakan hasil
penelitian dan
4. pengembangan yang menjadi masukan bagi pengambilan
keputusan
dibidang kesehatan.
5. Hukum kesehatan merupakan peraturan perundang-
undangan kesehatan
yang dipakai sebagai acuan bagi penyelenggaraan
pembangunankesehatan.

2.5.4 Informasi kesehatan


Dalam prinsip informasi kesehatan, hal-hal yang harus diperhatikan
meliputi :
1. Informasi kesehatan mencakup seluruh kondisi/keadaan
yang terkait
dengan masalah kesehatan untuk mendukung suatu
pengambila keputusan.
2. Informasi kesehatan yang disediakan harus akurat dan
disajikan secara
cepat, tepat waktu, mutakhir dan mudah diakses dengan
mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Akses terhadap informasi kesehatan tertentu harus
memperhatikan aspek
kerahasiaan yang berlaku di bidang kesehatan dan
kedokteran.

13
Dalam bentuk pokok informasi kesehatan, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
a. Sistem informasi kesehatan propinsi dikembangkan untuk
mendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan
indikator kesehatan yang telah ditetapkan, dengan
memadukan sistem informasi kesehatan kabupaten/kota dan
sistem informasi lain yang terkait serta memanfaatkan
teknologi informasi.
b. Sumber data kesehatan diperoleh dari pencatatan dan
pelaporan,
survei/penelitian dan sumber lain.
c. Pengolahan dan analisis data diselenggarakan secara
berjenjang, terpadu,
multidisipliner, dan komprehensif. Penyajian informasi
melalui berbagai media dan dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.

2.5.5 Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan


Dalam bentuk pokok ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,
hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan informasi dan mendukung
program pembangunan kesehatan.
b. Pengembangan IPTEK dilakukan melalui penelitian untuk
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan dan
meningkatkan fungsi unit-unit fungsional (Sentra P3T,
Balai Materia Medika, dll).
c. Dinas Kesehatan Propinsi mengkoordinasikan kegiatan
penelitian dan
pengembangan kesehatan berlandaskan pada iptek.
d. Penyebarluasan hasil penelitian kesehatan dilakukan
melalui jaringan penelitian

14
dan pengembangan kesehatan daerah (jarlitbangkesda)
serta berbagai media.

2.5.6. Hukum kesehatan


Dalam bentuk pokok hukum kesehatan, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah :
a. Advokasi penyusunan peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan
mengacu pada pengembangan hukum kesehatan secara
nasional dan kebutuhan pembangunan kesehatan.
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dilaksanakan
untuk mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan di
daerah.
c. Inventarisasi peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan dikembangkan
melalui jaringan informasi dan dokumentasi hukum kesehatan.
d. Penegakan hukum kesehatan dengan didukung suatu unit kerja
yang siap untuk
membantu pelaksanaan regulasi dan perlindungan hukum,
baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat pengguna
pelayanan kesehatan. (anafaizatun, 2013)

2.6 Definisi dari Subsistem Pemberdayaan Masyarakat


Pengelolaan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan, baik
perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pemberdayaan masyarakat mencakup pengembangan
komunitas; pengembangan partisipasi dan pembentukan kapasitas
pemberdayaan untuk mewujudkan status kesehatan yang optimal yang

15
bertujuan untuk pengelolaan kontrol dan alokasi sumber daya yang
tersedia dalam interaksi “partisipasi” individu dan komunitas.
Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat
merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar
mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama
dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu
keberlanjutan dalam jangka panjang.
Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan
sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat merupakan
suatu prasyarat utama serta dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan
membawa masyarakat menuju suatu keberlanjutan secara ekonomi, sosial
dan ekologi yang dinamis.
Melalui upaya pemberdayaan, warga masyarakat didorong agar
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya
secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi,
ekonomi, sosial dan ekologinya. (banisantoso, 2014)

2.6.1. Ruang lingkup pemberdayaan masyarakat


Pemberdayaan masyarakat yang berpusat pada manusia
(people centered development) melandasi wawasan pengelolaan
sumber daya lokal, yang merupakan mekanisme perencanaan yang
menekankan pada teknologi pembelajaran sosial dan strategi
perumusan program. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengaktualisasikan
dirinya. (banisantoso, 2014)

2.6.2. Konsep pemberdayaan masyarakat


Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan,
memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar
menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan
penekan di segala bidang dan sektor kehidupan
Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami
juga dengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai
dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi

16
masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang
tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah,
melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang
bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri
bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan
publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi dan
seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban)
negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan
berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-
kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri,
menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan
proses politik di ranah negara.
Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam
pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Pasal 1 , ayat (8) ).
Inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi
untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.
(banisantoso, 2014)

2.6.3. Tugas pemberdayaan masyarakat


Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh banyak
elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya
masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktoraktor
masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri.
Birokrasi pemerintah tentu saja sangat strategis karena mempunyai
banyak keunggulan dan kekuatan yang luar biasa ketimbang unsur-
unsur lainnya: mempunyai dana, aparat yang banyak, kewenangan
untuk membuat kerangka legal, kebijakan untuk pemberian
layanan publik, dan lain-lain. Proses pemberdayaan bisa

17
berlangsung lebih kuat, komprehensif dan berkelanjutan bila
berbagai unsur tersebut membangun kemitraan dan jaringan yang
didasarkan pada prinsip saling percaya dan menghormati
Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh banyak
elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya
masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktoraktor
masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri.

18
BAB III
KESIMPULAN

 Bahwa pengertian dari SKN adalah suatu jaringan penyedia pelayanan


kesehatan dan orang – orang yang menggunakan peleyanan tersebut di
setiap wilayah, serta Negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya
tersebut, dalam bentuk manusia maupun dala bentuk material untuk
meningkatkan kesehatan di Indonesia setinggi – tingginya.
 Sistem Kesehatan Nasional dibagi menjadi 6 subsistem yakni, Upaya
Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Makanan, Manajemen dan Informasi Kesehatan, dan
Pemberdayaan Masyarakat.
 Masyarakat ikut andil terhadap tujuan dalam mencapai kesehetan yang
setinggi tingginya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
(n.d.).

Akbar, M. (2013, 8 18). Megy Akbar. Diambil kembali dari Makalah upaya kesehatan:
file:///C:/Users/ACER/Downloads/S2-2013-323579-chapter1.pdf

anafaizatun. (2013, 6 5). anafaizatun. Retrieved 9 24, 2019, from anafaizatun:


http://syahvirakamila.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-
none-x.html

arif_ashkaf. (2015, 10 14). arifashkaf. Retrieved 9 22, 2019, from arifashkaf:


https://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-
contohnya-softskill/

banisantoso. (2014, 6). banisantoso. Retrieved 9 24, 2019, from banisantoso:


https://banisantoso84.blogspot.com/2014/06/sistem-pemberdayaan-
masyarakat.html

Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M. (2017, 1 7). Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes.
Retrieved from Manajemen Pelayanan Kesehatan: http://manajemen-
pelayanankesehatan.net/2017/01/tentang-kami/

dr.Suparyanto, M. (2014, 7 4). dr.Suparyanto, M.Kes. Retrieved 9 24, 2019, from


dr.Suparyanto, M.Kes: http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2014/07/pembiayaan-kesehatan.html

jogloabang. (2019, 7 25). jogloabang. Retrieved 9 23, 2019, from jogloabang:


https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-tahun-2014-tentang-tenaga-
kesehatan

kebijakankesehatannasional. (2014, 12 12). kebijakankesehatannasional. Retrieved 9 23,


2019, from kebijakankesehatannasional:
https://kebijakankesehatanindonesia.net/20-sistem-kesehatan/79-Memahami-
Sistem-Kesehatan

sistemkesehatanblogspot. (2015, 1 7). sistemkesehatanblogspot. Retrieved 9 23, 2019,


from sistemkesehatanblogspot: http://sistem-kesehatan-
nasional.blogspot.com/2015/01/contoh-makalah-sistem-kesehatan-
nasional.html

wikipedia. (n.d.). wikipedia. Retrieved 9 24, 2019, from wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_Kesehatan

20
21

Anda mungkin juga menyukai